BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan stroke iskemik sebagai kasus utamanya (Fenny et al., 2014). Penderita penyakit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2004).Dan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lozano et al dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit jantung dan kanker (Ginsberg, 2008). Lebih dari orang meninggal

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke telah menjadi penyebab utama kedua terhadap kejadian disabilitas

BAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. juga dihadapi oleh berbagai negara berkembang di dunia. Stroke adalah penyebab

BAB I PENDAHULUAN UKDW. fisik, mental, sosial dan ekonomi bagi penderitanya (Satyanegara et al, 2009)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infark

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tidak menular puskesmas menunjukkan angka yang selalu meningkat ditiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia. pada populasi dewasa dan penyebab utama kecacatan (Ikram

BAB I PENDAHULUAN. Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem

BAB I PENDAHULUAN. terbesar menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia (Misbach, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. tanda klinis. Gangguan ini berlangsung lebih dari 24 jam dapat. World, 2008). Di Amerika, dua per tiga orang mengalami defisit

BAB I PENDAHULUAN. Stroke adalah sindroma neurologis yang terjadi. tiba-tiba karena cerebrovascular disease (CVD).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena penderitanya sebagian besar orang muda, sehat dan produktif (Ropper &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia

BAB I dekade berada pada peringkat ke-3 (Minino et al., 2011). Menurut American

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I. PENDAHULUAN. Pada tahun 2012, diperkirakan sebanyak 17,5 juta orang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 5% meninggal (Lamsudin, 1998) dan penyebab kematian yang ketiga setelah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. baru atau berulang. Kira-kira merupakan serangan pertama dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi sistem saraf pusat merupakan penyakit. yang menjadi perhatian dunia dan penyebab yang penting

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan salah satu sumber penyebab gangguan otak pada. usia masa puncak produktif dan menempati urutan kedua penyebab

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker. Terhitung 1

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menduduki urutan ke 10 dari urutan prevalensi penyakit. Inflamasi yang terjadi pada sistem saraf pusat

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

4. HASIL 4.1 Karakteristik pasien gagal jantung akut Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Berbagai penelitian menunjukkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku aktivitas fisik. Perubahan tersebut telah memberi pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. diperhatikan. Selain jumlah kasus yang semakin meningkat, stroke dapat

BAB I PENDAHULUAN. Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba

BAB 1 PENDAHULUAN. detik seseorang akan terkena stroke. 6 Sementara di Inggris lebih dari. pasien stroke sekitar milyar dolar US per tahun.

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasien stroke terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. saraf di FK USU dan saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul: AKUT.

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. 45% dari kematian anak dibawah 5 tahun di seluruh dunia (WHO, 2016). Dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan perekonomian ke

BAB I PENDAHULUAN. (Misbach, 2011). Stroke merupakan salah satu sumber penyebab. gangguan otak pada usia puncak produktif dan menempati urutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), stroke. merupakan penyebab kematian kedua di dunia sebanyak 6,9 juta di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab terjadinya IMANEST dapat disebabkan oleh rupturnya plak. (Liwang dan Wijaya, 2014; PERKI, 2015).

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Insidensi penyakit gagal ginjal kronik semakin. meningkat dengan sangat cepat. Hal ini tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Di negara-negara yang sedang berkembang, penyakit jantung, kanker. dan stroke menggantikan penyakit menular dan malnutrisi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penyakit jantung dan pembuluh darah telah menduduki peringkat pertama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak, dan ginjal (WHO, 2009).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu aspek yang penting dan banyak digunakan bagi perawatan pasien yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembunuh kedua dari daftar penyebab kematian di dunia setelah penyakit jantung iskemik adalah stroke. Stroke telah bertanggung jawab atas kematian 6.7 juta manusia di dunia pada tahun 2012. Stroke menjadi penyebab utama di negara dengan pendapatan me nengah keatas dengan 126 kematian per 100.000 populasi (WHO, 2014). Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030 (Depkes, 2014). Di Amerika, rata-rata setiap empat puluh detik seseorang terkena stroke dan setiap empat menit seseorang meninggal karena stroke (AHA, 2014). Di Indonesia stroke disebut sebagai pembunuh pertama pada kasus kematian dalam Rumah Sakit, dan stroke iskemik sebagai kasus utamanya (Fenny et al., 2014). Penderita penyakit stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0 ), sedangkan berdasarkan diagnosis atau gejala oleh tenaga kesehatan diperkirakan sebanyak 2.137.941 orang (12,1 ). Di Eropa stroke sebagai penyebab kematian tersering kedua hampir 1.1 milyar kematian tiap tahun. Satu dari tujuh wanita (15%), dan satu dari sepuluh pria (10%) meninggal karena stroke. Kematian ini mempengaruhi perekonomian Eropa. Tiap tahunnya dana yang dikeluarkan berkisar tiga puluh delapan milyar euro, seperlima 1

2 dari total biaya keseluruhan pada perawatan penyakit jantung dan pembuluh darah. Stroke juga bertanggung jawab pada delapan belas persen kerugian akibat penurunan produksi yang disebabkan oleh mortalitas dan morbiditas (European Cardiovascular Statistic, 2012). Dalam sebuah penelitian yang diakukan oleh Johnston, et al (2000) dengan menggunakan basis data (n=279) Randomized Trial of Tirilazad Mesylate in Acute Stroke (RANTTAS), dari semua pasien yang terkena stroke, sembilan puluh lima persen mengalami paling sedikit satu komplikasi. Komplikasi medis yang terjadi pada pasien stroke ini akan memperburuk luaran klinis dan mempengaruhi tingkat kematian. Hal ini ditunjukan dari data hasil kematian pasien selama tiga bulan, lima puluh satu persen dari kematian ini terutama disebabkan oleh komplikasi medis (OR, 1.9; 95% CI, 1.2 to 2.9). Penelitian ini juga diperkuat oleh Roth, et al (2001) dengan menggunakan metode kohort pada 1029 pasien, dengan 75% dari pasien tersebut mengalami lebih dari satu komplikasi medis, 19% dari pasien ini dipindahkan ke fasilitas perawatan akut. Data Register Stroke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta menunjukan komplikasi medis tersering yang terjadi pada periode tahun 2014 adalah pendarahan saluran cerna (59 kasus), pneumonia (41 kasus), infeksi saluran kemih (19 kasus) (Data Register Stroke RS Bethesda Yogyakarta, 2014). Pada penelitian yang dilakukan oleh Guo, et al (2015) dengan menggunakan metode kohort prospektif pada 2168 pasien dengan stroke iskemik di Cina Timur (OR, 7.81; 95% CI, 2.76-22.09), komplikasi yang sering terjadi adalah pneumonia (17.7%), infeksi saluran

3 kemih (3.9%), pendarahan saluran cerna (2.9%), dan epilepsi (0.7%). Pendarahan saluran cerna merupakan komplikasi yang cukup sering ditemukan pada stroke iskemik akut dan kronik, dan hal ini berhubungan dengan lama menginap, perkembangan terhadap komplikasi lebih lanjut, dan bahkan meningkatkan kematian. Dari delapan ratus tiga puluh tujuh (38,6 %) pasien mengalami kematian dan menderita karena ketergantungan. Pendarahan saluran cerna menjadi salah satu penyebab signifikan dan independen (OR, 7,81; 95% CI, 2,76-22,09) berhubungan pada kematian dan kecacatan (semua P value <0,5). Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan di Kanada oleh O Donnell, et al (2008), dari 6,853 pasien, 100 orang (1,5%) mengalami pendarahan saluran cerna, hingga 36 orang diantaranya memerlukan transfusi darah (OR 3,3; 95% CI 1,9-5,8). Pendarahan saluran cerna secara independen berhubungan dengan gangguan neurologis (OR 3,9, 95% CI 2,3 6,6, p < 0,001), kematian di dalam RS (OR 6,1, 95% CI 3,1 12,1, p < 0,001), luaran klinis yang buruk pada tiga bulan (OR 6,8, 95% CI 3,7 12,7, p < 0,001). Hubungan ini secara signifikan terpengaruh dari apakah pasien menerima transfusi darah atau tidak (Ogata et al., 2014). Dari beberapa penelitian sebelumnya, didapatkan bahwa komplikasi dari stroke iskemik akut, salah satunya pendarahan saluran cerna, akan memberikan dampak yang buruk bagi luaran klinis. Namun, masih terhitung sedikit penelitian yang dilakukan serta pada penelitian sebelumnya, komplikasi yang diteliti lebih bervariasi, belum ada spesifisitas dari pengaruh pendarahan saluran cerna terhadap luaran klinis yang diukur dengan mrs. Penulis berkeinginan untuk meneliti secara

4 khusus dampak komplikasi pendarahan saluran cerna terhadap luaran klinis dengan menggunakan Modified Rankin Scale (mrs) dari data rekam medis Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Stroke iskemik merupakan penyakit pembunuh pertama pada kematian dalam Rumah Sakit di Indonesia. 2. Pendarahan saluran cerna merupakan kasus komplikasi yang cukup sering terjadi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. 3. Pendarahan saluran cerna mengakibatkan meningkatnya kecacatan dan kematian pada pasien stroke iskemik akut. 4. Penelitian dampak komplikasi pendarahan saluran cerna terhadap luaran klinis pasien stroke iskemik masih terbatas. 1.3. PERUMUSAN MASALAH Apakah komplikasi pendarahan saluran cerna memberikan prognosis buruk pada pasien stroke iskemik akut? 1.4. TUJUAN PENELITIAN Mengukur dampak komplikasi pendarahan saluran cerna terhadap prognosis stroke iskemik akut dengan menggunakan Modified Rankin Scale (mrs).

5 1.5. MANFAAT PENELITIAN 1.5.1. Bagi pasien Dengan diketahuinya dampak dari komplikasi pendarahan saluran cerna terhadap prognosis pasien stroke dan hal-hal yang mempengaruhinya, maka pencegahan terhadap luaran klinis yang buruk dapat dilakukan. Hal ini dapat membantu memperbaiki luaran klinis pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien. 1.5.2. Bagi Ilmu Pengetahuan Dengan perbedaan hal yang diteliti baik metode, subjek, dan skala pengukuran, penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penelitian di bidang stroke terutama kasus komplikasi stroke, untuk memperluas penelitian dan mengembangkan lebih lagi topik yang diangkat oleh peneliti. 1.5.3. Bagi Rumah Sakit Bethesda dan tenaga kesehatan (dokter) Mengetahui hal-hal yang mempengaruhi terjadinya pendarahan saluran cerna sebagai kasus komplikasi stroke terbanyak dan pengaruhnya terhadap luaran klinis pasien dapat membantu Rumah Sakit Bethesda dalam meningkatkan pelayanan kesehatan pasien, terutama pasien stroke iskemik dengan komplikasi pendarahan saluran cerna.

6 1.6. KEASLIAN PENELITIAN Tabel 1. Keaslian Penelitian Nama (tahun) Metode Subjek Hasil Davenport, et Kohort al. (1996) prospektif Johnston, et al. (1998) Kohort 597 pasien stroke Pasien usia lanjut dengan stroke yang berat memiliki resiko tinggi mengalami pendarahan saluran cerna dan mempengaruhi luaran klnisnya (odds ratio (OR), 1,9; 95% CI, 1,2 to 2,9). 269 pasien stroke Pasien stroke iskemik akut iskemik yang memiliki komplikasi medis tidak hanya mempengaruhi kematian, namun juga luaran fungsional. Hal ini dinilai dengan Barthel Index (odds ratio [OR], 6,1; 95% confidence interval [CI], 2,5 to 15,1) dan Glasgow Outcome Scale (GCS) (OR, 11,6; 95% CI, 4,3 to 30,9).

7 Nama (tahun) Metode Subjek Hasil O Donnell, et Kohort 6853 pasien Pendarahan saluran cerna al. (2008) stroke iskemik berpengaruh pada Ogata, et al. (2014) Kohort meningkatnya angka kematian atau beratnya kecacatan (OR 3,3; 95% CI 1,9-5,8). Derajat keparahan dinilai menggunakan Canadian Neurological Scale dan tingkat ketergantungan dengan mrs. 6529 pasien Pasien dengan pendarahan stroke iskemik saluran cerna memiliki luaran klinis fungsional yang buruk (OR 6,8, 95% CI 3,7-12,7, p < 0,001). Pengukuran derajat keparahan neurologis menggunakan NIHSS dan penilaian luaran fungsional menggunakan mrs

8 Nama (tahun) Metode Subjek Hasil Guo, et al. Kohort 2168 pasien Pendarahan saluran cerna (2015) prospektif stroke iskemik menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan tingkat kematian dan kecacatan (OR, 7,81; 95% CI, 2,76-22.09). Penilaian luaran dengan menggunakan mrs. Pada beberapa penelitian yang ditunjukan pada tabel diatas menunjukan hasil yang sepakat bahwa dengan adanya komplikasi medis akan memperburuk luaran klinis. Namun, penelitian mengenai bagaimana pendarahan saluran cerna sebagai komplikasi medisnya mempengaruhi luaran klinis, baru dilakukan oleh O Donnell, et al. (2008), Ogata, et al. (2014). Kurangnya penelitian dalam menganalisis luaran klinis yang dipengaruhi oleh komplikasi pendarahan saluran cerna mendorong peneliti untuk melakukan penelitian pendarahan saluran cerna sebagai prognosis pasien stroke iskemik akut ini. Dengan perbedaan metode, subjek, dan tempat, data stroke registri di RS Bethesda menunjukan kasus komplikasi pendarahan saluran cerna lebih sering dibanding dengan komplikasi lain. Hal ini berbeda dengan data yang terdapat pada Fukuoka Registry, Canadian Registry Network, dan Nanjing First Hospital Registry yang digunakan oleh penelitian sebelumnya.

9 Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif, yang juga digunakan oleh Johnston, et al. (1998), O Donnell, et al. (2008), Toshiyasu, et al. (2014), tetapi skala pengukuran yang digunakan berbeda, jika peneliti menggunakan Modified Rankin Scale (mrs) saja, penelitian sebelumnya mengkombinasikan dengan beberapa skala pengukuran lain. Subjek yang diambil dalam penelitian ini diambil dari RS Bethesda Yogyakarta. Belum pernah ada penelitian pendarahan saluran cerna sebagai prognosis pasien stroke iskemik akut dilakukan di RS ini. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat membantu banyak pasien stroke iskemik akut bisa tertangani dengan lebih baik dan membantu memperbaiki luaran klinis pasien ke depannya.