BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2009), hlm Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hadist di atas menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam membentuk karakter

BAB I PENDAHULUAN. Zemool, (Solo: CV. Pustaka Mantiq, 1991), hlm. 64. Nasional. 1 Mahmud Ahmad Sayyed, Mendidik Generasi Qur any, Terj. S. A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. satu dari komponen tersebut maka tidaklah akan terjadi proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan karena manusia diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. dalam perjuangan. Kalbunya masih bersih, suci, dan polos. Jika dia dibiasakan

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat (Muchtar, 2005:

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

DAFTAR PUSTAKA. A.R, Zahruddin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia berkenalan terlebih dahulu dengan

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Gambar 4.1 : Struktur Kepemimpinan wilayah RT 23 RW 2.80

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. kasus korupsi, pencurian, pembunuhan, pembegalan, penganiayaan, kejahatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Algensindo, 2005, hlm Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung, Sinar Baru

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PEDOMAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83

BAB I PENDAHULUAN. pada masa ini adalah masa pembentukkan fondasi dan dasar pembentukkan kepribadian

PEDOMAN DOKUMENTER PEDOMAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia yakni al-qur'an dan al-hadits yang di dalamnya

BAB IV PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA AWAL PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. ibu dan anak. Dalam suatu keluarga, arus kehidupan ditentukan oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin canggih ini diakibatkan oleh majunya dunia

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. Suroso Abdussalam, Arah & Asas Pendidikan Islam, Sukses Publising, Bekasi Barat, 2011, hlm. 38.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter yang akan ditunjukkan oleh anak-anaknya. Orang tua yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar pembentukan tingkah-laku, watak, moral dan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

RIWAYAT HIDUP PENULIS

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (ا : ا)

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shalat adalah salah satu rukun Islam yang kedua. Shalat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Tidak dipungkiri banyak kasus kekerasan yang terjadi di

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. Karakter guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

Transkripsi:

binasa. 1 Keluarga merupakan satu elemen terkecil dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak ketika pertama kali lahir kedunia dan melihat apa yang ada didalam rumah dan sekelilingnya, tergambar dalam benaknya sosok awal dari sebuah gambaran kehidupan. Bagaimana awalnya dia harus bisa melangkah dalam hidupnya di dunia ini. Jiwanya yang masih suci dan bersih akan menerima segala bentuk apa saja yang datang mempengaruhinya. Anak merupakan amanat di tangan kedua orang tuanya dan kalbunya yang masih bersih merupakan permata yang sangat berharga. Jika ia dibiasakan melakukan kebaikan, niscaya dia akan tumbuh menjadi baik dan menjadi orang yang bahagia di dunia dan akhirat. Sebaliknya jika ia dibiasakan dengan keburukan serta diterlantarkan, niscaya ia akan menjadi orang yang celaka dan masyarakat yang merupakan institusi sosial terpenting dan merupakan unit sosial yang utama melalui individu-individu disiapkan nilai-nilai hidup dan kebudayaan yang utama. Demikian peran keluarga menjadi penting untuk mendidik anak baik dalam sudut tinjauan agama, tinjauan sosial kemasyarakatan maupun 1 Jamaal Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah, terj. Bahrun Abu Bakar Ihsan Zubaidi Lc, ( Bandung : Irsyad Baitus Salam, 2005 ), hlm.5 1

tinjauan individu. Yang menjadi persoalan sekarang bukan lagi pentingnya pendidikan keluarga, melainkan bagaimana cara pendidikan keluarga dapat berlangsung dengan baik sehingga mampu menumbuhkan perkembangan kepribadian anak menjadi manusia dewasa yang memiliki sifat positif terhadap agama, kepribadian yang kuat dan mandiri, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. 2 Mendidik dan mengajari anak tentang ilmu agama Islam sebenarnya adalah kewajiban dari orang tua. Lingkungan keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak. Keluarga merupakan proses penentu dalam keberhasilan belajar. Orang tua dikatakan sebagai pendidik utama karena orang itulah yang pertama mendidik anaknya sejak dilahirkan dan sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya. Secara kodrati orang tua adalah yang paling bertanggung jawab dalam mendidik putra-putrinya dan seluruh keluarganya agar selamat dunia akhirat. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah surat At-Tahrim ayat 6 : 2 ChabibThoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 110 2

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(qs. At Tahriim: 6) 3 Dalam hal ini, Al-Qur an menyebutkan tanggungjawab orang tua untuk memelihara dan mendidik anaknya dengan baik, supaya anak terhindar dari api neraka. Dengan demikian, dapat diambil pengertian bahwa di dalam Al-Qur an telah ditegaskan agar setiap manusia yang beriman (khususnya orang tua) berkewajiban memberikan pengajaran kepada keluarganya melalui nasehat bimbingan. Oleh sebab itu, memberikan bimbingan dalam hal belajar oleh orang tua disini juga termasuk memberikan pengajaran kepada keluarganya, yaitu kepada anaknya. Para ahlididik umumnya menyatakan bahwa keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Hal ini dikarenakan di tempat inilah anak mendapat pendidikan untuk pertama kalinya. Dikatakan pendidik utama karena keluarga 3 Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah atau Pentafsir Al-Qur an, 1992), hlm. 951 3

mempunyai pengaruh yang kuat bagi kehidupan anak di kemudian hari. Keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan pusat pendidikan. Namun, keluargalah yang memberikan pengaruh pertama kali. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang paling berpengaruh dibandingkan yang lain, karena seorang anak masuk Islam sejak awal kehidupannya, dan dalam keluargalah ditanamkan benih-benih pendidikan. Demikian pula waktu yang dihabiskan seorang anak di rumah lebih banyak dibandingkan waktu yang ia habiskan di tempat lain, dan kedua orang tua merupakan figur yang paling berpengaruh terhadap anak. 4 Orang tua mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan watak anak, moral maupun tingkah laku anak, karena anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan di lingkungan orang tuanya. Anak masih membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari orang tuanya sehingga tidak bisa dibiarkan begitu saja. Orang tua merupakan pendidik yang utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. 5 4 Khatib Ahmad Santhut, Menumbuhkan Sikap Sosial, Moral dan Spiritual dalam Keluarga Muslim, terj. Ibnu Burdah (Yogyakarta :Mitra Pustaka, 1998), Cet. I, hlm. 16. 1996), hlm. 35 5 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 4

Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan datang. Keluarga yang akan memberikan wacana kehidupan seorang anak, baik perilaku, budi pekerti, maupun adat kebiasaan sehari-hari. Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak dalam lingkungan keluarga, maka anak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pula, karena tujuan pendidikan yang dilakukan dalam lingkungan keluarga adalah untuk mendidik, membina, membimbing dan mengarahkan anak untuk menjadi orang yang berakhlakul karimah. Oleh karena itu orang tua harus menanamkan nilai-nilai Islam dalam keluarga mulai sejak dini. Bentuk penerapannya adalah dengan melaksanakan pendidikan akhlak di lingkungan rumah tangga. Dengan tertanamkannya kepribadian yang utama maka orang tua akan bangga dengan anak-anaknya. Orang tua akan dijadikan panutan bagi anaknya. Mereka akan mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu masalah pekerjaan, jodoh maupun masalah yang lain. Hal yang paling utama atau dasar yang harus diajarkan orang tua kepada anak adalah tentang ilmu agama terutama tentang budi pekerti atau akhlak. Akhlak dari seorang anak akan menentukan bagaimana kehidupan dia yang akan datang. Akhlak yang baik adalah bekal utama dari seorang anak untuk menjalani 5

kehidupan dia yang akan datang. Dengan akhlak dan budi pekerti yang baik anak akan dapat mudah diterima dilingkungan manapun dia berada baik dilingkungan sekolah atau tempat kerja. Hal tersebut sesuai dengan hadits nabi yang berbunyi : Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bersabda: seseorang itu dimuliakan karena agaman, harga diri, akal dan akhlaknya Pendidikan akhlak haruslah diajarkan oleh orang tua kepada anaknya sejak anak itu masih kecil. Anak harus diajari tentang rasa saling menghormati, tenggang rasa, saling menyayangi dan menghargai orang lain. Salah satu upaya Pembinaan akhlak yang efektif adalah melalui aktivitas keseharian anak baik dirumah, sekolah atau masyarakat, yaitu dengan melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan yang selaras tuntunan akhlak mulia, juga harus diimbangi dengan teladan dinamis yang diberikan orang tua, guru dan lingkungan yang baik. Hal di atas kemungkinan besar akan mempengaruhi akhlak dari seorang anak. Anak yang mendapatkan bimbingan keagamaan dari orang tua dan diberi perhatian serta teladan yang baik pasti akan membentuk akhlak seorang anak dengan baik pula, sedangkan bila anak tidak diberi bimbingan keagamaan dan orang 6 Muhammad Abdul Qodir Ahmad Atho, Makarimul Akhlak, (Libanon: Dar Al-Kotob Al-ilmiah, 2000), 4 6

tua tidak memberikan perhatian kepada anak pastilah akan tumbuh dengan akhlak yang kurang baik dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana dia tinggal. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui secara komprehensif tentang pengaruh bimbingan keagamaan orang tua terhadap akhlak siswa di sekolah melalui skripsi yang berjudul: Pengaruh Bimbingan Keagamaan Orang Tua Terhadap Akhlak Siswa Kelas X SMA N 1 Pegandon Kabupaten Kendal TahunPelajaran 2015/2016. B. RumusanMasalah Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang dikemukakan oleh peneliti yang akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data dan rumusan masalah harus didasarkan pada masalah. 7 Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah bimbingan keagamaan orang tua siswa kelas X SMA N 1 Pegandon Kab. Kendal Tahun Pelajaran 2015-2016? 2. Bagaimanakah akhlak siswa kelas X SMA N 1 Pegandon Kab. Kendal Tahun Pelajaran 2015-2016? 7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.55 7

3. Adakah pengaruh antara bimbingan keagamaan orang tua terhadap akhlak siswa kelas X SMA N 1 Pegandon Kab. Kendal Tahun Pelajaran 2015-2016? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Dalam menyusun skripsi ini, ada beberapa tujuan yang ingin penulis peroleh yaitu: 1. Untuk mengetahui bimbingan keagamaan orang tua siswa kelas X SMA N 1 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui akhlak siswa kelas X SMA N 1 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2015/2016. 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara bimbingan keagamaan orang tua terhadap akhlak siswa kelas X SMA N 1 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2015/2016. Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan Islam bagi penyusun pada khususnya dan dunia pendidikan Islam pada umumnya. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya dan orang tua pada khususnya mengenai pentingnya bimbingan keagamaan bagi akhlak anak. 8

3. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk menambahkan hasanah ilmu pengetahuan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada umumnya dan jurusan PAI pada khususnya. 9