Penapisan antibakteri pada Bakteri Simbion Sinularia sp terhadap Escherichia coli

dokumen-dokumen yang mirip
Eksplorasi Bakteri yang Berasosiasi dengan Karang Lunak sebagai Alternatif Sumber Senyawa Bioaktif: Uji Hayati Antibakteri

ISOLASI BAKTERI SIMBION MOLUSKA PENGHASIL SENYAWA ANTIBAKTERI MULTI DRUG RESISTANT (MDR)

Efektifitas Ekstrak Bakteri yang Berasosiasi dengan Spons dan Karang Lunak sebagai Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengisolasi Actinomycetes dan melihat kemampuannya dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

Teknik Isolasi Bakteri

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Mikrobiologi Isolasi dan Identifikasi Dasar Mikroba

III. MATERI DAN METODE

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN

PENGERTIAN ISOLASI MIKROORGANISME

ABSTRAK. Kata Kunci : Streptococcus mutans, avokad, in vitro.

BAB III METODE PENELITIAN. perkolasi kemangi kering menggunakan pelarut air dengan variasi waktu

ABSTRAK AKTIVITAS TEH HIJAU SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA MIKROBA PENYEBAB LUKA ABSES TERINFEKSI SECARA IN VITRO

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Ekstraksi, Fraksinasi dan Uji Bioaktivitas (Skrining Senyawa Bioaktif)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

Uji Efek Antibakteri Jamur Endofit Akar Bakau Rhizophora stylosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

Penapisan Inhibitor β-laktamase Dari Bakteri Simbion Sponge Axinella sp. Screening inhibitors of β-lactamase Axinella Sponge Simbion Bacteria sp.

METODELOGI PENELITIAN. Umum DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan Laboratorium. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dalam waktu 4

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIMIKROBA INFUSA DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

Penapisan Bakteri yang Bersimbiosis dengan Spons Jenis Aplysina sp sebagai Penghasil Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung

UJI EFEK ANTIBAKTERI JAMUR ENDOSIMBION SPONS LAUT Callyspongia sp. TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa dan Eschericia coli

LAMPIRAN A SKEMA KERJA PEMBUATAN SUSPENSI BAKTERI

BAB III METODE PENELITIAN

Senyawa Antibiotik dari Bacillus sp1 (HA1) yang Bersimbiosis pada Spon Laut Haliclona fascigera

III. METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK BUAH SAWO MENTAH (Acrhras zapota ) DENGAN BERBAGAI PELARUT PADA Salmonella typhii

Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Beberapa Jenis Porifera Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri tetapi terdapat bersama-sama. Di laboratorium populasi campuran. morfologi, sifat biokimia dan lain sebagainya.

IV. KULTIVASI MIKROBA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Teknik Isolasi Mikroorganisme

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN Roselina Wulandari*, Pri Iswati Utami *, Dwi Hartanti*

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

Koloni bakteri endofit

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Oleh : SURYA HADI SAPUTRA H

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan dengan menggunakan

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP Escherichia coli DAN Bacillus subtilis SECARA IN VITRO

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

DAYA HAMBAT DEKOKTA KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Muhamad Rinaldhi Tandah 1

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

I. PENDAHULUAN. berbagai makhluk hidup terus dilakukan. Hal ini disebabkan penyalahgunaan

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIMIKROBA AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia Coli SECARA IN VITRO

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS

II. METODELOGI PENELITIAN

Uji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik

III. BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

UJI ANTIOKSIDAN DAN UJI ANTIBAKTERI PADA EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU

ABSTRACT. Keywords: Secondary metabolites, antibacterial activity, Pithecellobium jiringa (Jack) Prain. ABSTRAK

UJI DAYA HAMBAT JAMUR ENDOFIT AKAR BAKAU Rhizophora apiculata TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichiae coli

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

KAJIAN UJI KONFRONTASI TERHADAP BAKTERI PATHOGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEBAR, METODE TUANG DAN METODE GORES

BAHAN DAN METODE. Tabel 1 Kombinasi perlakuan yang dilakukan di lapangan

LAMPIRAN 1. Standar zona hambat antibiotik menurut CLSI

Gambar 1 Tanaman uji hasil meriklon (A) anggrek Phalaenopsis, (B) bunga Phalaenopsis yang berwarna putih

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

Y ij = µ + B i + ε ij

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

EKSPLORASI Pseudomonad fluorescens DARI PERAKARAN GULMA PUTRI MALU (Mimosa invisa)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

AKTIVITAS ANTIJAMUR BAKTERI ENDOFIT LAMUN TERHADAP JAMUR PATOGEN

Transkripsi:

Volume 10 No 2, Oktober 2017 Hlm. 87-91 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Penapisan antibakteri pada Bakteri Simbion Sinularia sp terhadap Escherichia coli Ary Giri Dwi Kartika Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura, Email: ary.giridwi@gmail.com ABSTRAK Beberapa studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa invertebrata (termasuk karang lunak) memiliki metabolit sekunder dengan konsentrasi yang rendah (10-6% dari berat basa invertebrata). Oleh karena itu dibutuhkan cara yang lebih konservatif dalam pemanfaatan metabolit sekunder untuk menjaga keseimbangan ekosistem.tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi bakterisimbion Sinularia sp dan melakukan penapisan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli. Isolasi bakteri simbion Sinularia sp dilakukan dengan menggunakan metode pengenceran dan sebar (spread). Purifikasi bakteri menggunakan metode streak, kemudian, uji antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode overlay dan difusi agar. Sebanyak 5 isolat bakteri didapatkan dari hasil isoasi sampel. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan sebanyak 4 isolat (Isolat L2.2, L2.3, L2.4, dan L2.5) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli. Isolat L2.5 memiliki diameter zona hambat terbesar yaitu sebesar 2,207 ± 0,401 cm. Kata Kunci: Sinularia sp, Antibakteri, Escherichia coli, Gili Labak. Skrinning Antibacterial from Sinularia sp Symbiont Bacteria Againts Escherichia coli ABSTRACT Several studies have shown that invertebrates (including soft corals) contain secondary metabolites in low concentration (10-6% by wet weight of invertebrate). Therefore a more conservative approach is needed in the utilization of secondary metabolites to maintain the balance of ecosystems. The purposes of this study was to isolate the bacterium Sinularia sp and to screen antibacterial activity against Escherichia coli. Isolation of the bacteria symbione of Sinularia sp was performed by dilution method and spread. Purification of bacteria was performed by streak metho then, antibacterial test was done by using overlay method and agar disk-diffusion. A total of 5 bacterial isolates were obtained from the result of the isoation of the sample. The result of antibacterial activity test showed 4 isolates (Isolates L2.2, L2.3, L2.4, and L2.5) had antibacterial activity against Escherichia coli. Isolates L2.5 has the largest inhibitory zone diameter of 2.207 ± 0.401 cm. Keywords: Sinularia sp, Antibactery, Escherichia coli, Gili Labak. 87

88 Jurnal Rekayasa Vol 10 No 2, Oktober 2017, hlm. 87-91 PENDAHULUAN Karang lunak termasuk kedalam filum Cnidaria, Kelas Anthozoa dan Subkelas Octocoralia. Alcyonacea adalah salah satu ordo dari filum Cnidaria yang terdiri dari ratusan jenis yang beragam dan salah satu diantaranya adalah jenis Sinularia sp. Sinularia sp adalah salah satu karang lunak yang mendominasi tersebar di wilayah Indopasifik. Selanjutnya ditambahkan bahwa tingginya metabolit sekunder pada jaringan karang Lunak Alcyonacean berperan penting dalam keberhasilan evolusi organisme tersebut. (Sammarco and Coll, 1992). Pemanfaatan invertebrata sebagai sumber senyawa bioaktif dapat mengancam ekosistem terumbu karang. Hal ini dikarenakan invertebrata (termasuk karang lunak) memiliki metabolit sekunder dengan konsentrasi yang rendah (10-6 % dari berat basa invertebrata) (Prokosh et al, 2002). Oleh karena itu dibutuhkan cara yang lebih konservatif dalam pemanfaatan metabolit sekunder untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan mikroorganisme yang bersimbiosis dengan invertebrata. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa bahan alami bioaktif dari invertebrata laut sama persis dengan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroorganismenya termasuk bakteri. Oleh karena itu, pencarian metabolit sekunder dengan beranekaragam aktivitas dari bakteri simbion karang lunak menjadi bahan yang menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi bakterisimbion Sinularia sp dan melakukan penapisan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli METODE PENELITIAN Pengambilan Sampel Sampel Sinularia sp diambil pada kedalaman 7-11 meter menggunakan Scuba diving di Perairan Gili Labak, Kab. Sumenep. Sampel Sinularia sp selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik zip lock, kemudian disimpan di dalam kontainer pendingin. selanjutnya sampel dibawa ke Laboratorium Bioteknologi Kelautan, Universitas Trunojoyo Madura guna dilakukan isolasi bakteri. Isolasi Bakteri Permukaan sampel Sinularia sp dibersikan dari pengotor dan organisme yang menempel dengan cara menyemprotkan air laut steril pada permukaan sampel. Sampel kemudian dihancurkan menggunakan mortar dan penumbuk steril, untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi air laut steril sebanyak 9 ml dengan demikian didapatkan pengenceran 10 0. Dari pengenceran 10 0 tersebut diambil sebanyak 1mL kemudian dimasukkan ke dalam tabung berisi 9mL air laut steril sehingga didapatkan pengenceran 10-1. Demikian selanjutnya dilakukan didapatkan pengenceran 10-5. Sebanyak 100µL dari masingmasing seri pengenceran 10-3, 10-4 dan 10-5 disebar di atas media agar half strength zobell 2216E, kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu kamar (Benson, 2002). Pemurnian bakteri dilakukan dengan mengggunakan metode gores.

Kartika, A.G.D., Penapisan antibakteri pada Bakteri Simbion 89 Penapisan Aktivitas Antibakteri Uji pendahuluan aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode over lay (Sabdono dan Radjasa, 2006). Setiap satu ose bakteri simbion Sinularia sp ditanam pada media ZoBell 2216E laut (dalam satu cawan petri ditanam 5-12 titik bakteri) dan dibentuk menjadi bulatan kecil. Kemudian cawan petri diinkubasi pada suhu kamar selama 2 hari. Sedangkan isolat bakteri E. coli ditanam pada media cair Zobell 2216E kemudian digojog menggunakan rotary shaker selama 2x24 jam. Suspensi bakteri E. coli diambil 1 ml (1% dari total volume soft agar) dan dimasukkan ke dalam 100 ml media Zobell 2216E soft agar. Selanjutnya media Zobell 2216E soft agar tersebut dituang ke dalam cawan petri yang berisi biakan bakteri simbion Sinularia sp yang sudah diinkubasi 2 hari sebelumnya, kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 1-2 hari dan diamati perkembangannya. Isolat bakteri simbion karang yang aktif akan menghambat bakteri E coli dan akan terlihat dengan terbentuknya zona bening (hambat). penapisan aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar (Radjasa et al, 2007). Sebanyak 100µL bakteri E. coli pada fase log (109 sel/ml) disebar diatas media agar zobell 2216E. Sepuluh kertas cakram (6mm; Advantec, Toyo Roshi, Ltd, Jepang) yang telah terkandung bakteri simbion Sinularia sp, diletakan pada permukaan media agar zobell 2216E yang sebelumnya telah disebar bakteri E. coli. Cawan petri kemudian diinkubasi pada suhu kamar selama 48 jam. aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona hambat (clear zone) disekitar kertas cakram. HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi Bakteri Sebanyak 10 isolat bakteri didapatkan dari hasil isolasi Sinularia sp. kesepuluh isolat tersebut memiliki kenampakan morfologi koloni yang berbeda-beda. Kenampakan morfologi koloni bakteri diamati berdasarkan warna, bentuk, elevasi dan margin (Waluyo, 2012). Waluyo (2012) menyatakan bahwa bentuk koloni bakteri yang telah diisolasi dari lingkungannya akan berbeda tiap spesiesnya, serta memiliki ciri tersendiri yang membedakannya dengan spesies lain. Selanjutnya ditambahkan oleh Lay (1994) yang menyatakan bahwa pengamatan tentang karakteristik morfologi koloni bakteri perlu dilakukan, agar mempermudah dalam proses identifikasi jenis bakteri. Tabel mengenai morfologi koloni bakteri simbion Sinularia sp tersaji pada tabel 1. Gambar 1. Koloni Bakteri Simbion Sinularia sp yang telah diisolasi

90 Jurnal Rekayasa Vol 10 No 2, Oktober 2017, hlm. 87-91 Tabel 1. Karakteristik Morfologi Koloni Bakteri Simbion Sinularia sp No. Kode Warna Bentuk Margin Elevasi 1 L2.1 Putih Bening Tidak beraturan Berbelah Timbul Datar 2 L2.2 Kuning Bulat Utuh Rata 3 L2.3 Putih Kekuningan Bulat Utuh Timbul Datar 4 L2.4 Kuning Bulat Utuh Timbul Datar 5 L2.5 Putih Susu Berbenang Berbenang Timbul Datar Sumber: Data Primer, 2017 Tabel 2. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri dari Bakteri Simbion Sinularia sp No. Kode Isolat Aktivitas Antibakteri 1 L2.1-2 L2.2 + 3 L2.3 + 4 L2.4 + 5 L2.5 + Sumber: Data Primer, 2017 Tabel 3. Hasil Uji Difusi Agar No. Kode Isolat Diameter Zona Hambat (cm) 1 L2.2 0,743 ± 0,111 2 L2.3 1,643 ± 0,006 3 L2.4 1,370 ± 0,128 4 L2.5 2,207 ± 0,401 Penapisan Aktivitas Antibakteri Hasil uji overlay menunjukkan dari 5 isolat bakteri simbion Sinularia sp terdapat 4 isloat bakteri yang menunjukkan aktivitas antibakteri E. coli. Hal ini ditunjukkan dengan adanya zona hambat (clear zone) disekitar bakteri simbion Sinularia sp. hasil uji overlay disajikan pada tabel 2. Penapisan uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan kertas cakram. Hasil uji difusi agar menunjukkan isolat L2.2, L2.3, L2.4 dan L2.5 mampu menghambat pertumbuhan E.coli. Hal ini ditunjukan dengan terbentuknya zona hambat (clear zone) disekitar kertas cakram. Dari keempat isolat tersebut, isolat L2.5 memiliki diameter zona hambat terbesar yaitu 2,207 ± 0,401 cm. Penghambatan pertumbuhan bakteri disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu terjadinya kompetisi antara bakteri siombion Sinularia sp dengan E. coli untuk mendapatkan ruang dan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan (Teasdale, 2009; Iqbal, 2014). Selain itu, penghambatan pertumbuhan juga dipengaruhi oleh adanya sistem pengeluaran metabolit sekunder dalam bentuk enzim eksternal atau eksoenzim yang berasal dari sel bakteri simbion karang. Barrios-Gonzalez et al. (2003) menyatakan bahwa produksi metabolit sekunder oleh suatu organisme dilakukan ketika nutrien utama tidak tersedia atau tersedia dengan terbatas.

Kartika, A.G.D., Penapisan antibakteri pada Bakteri Simbion 91 Sehingga metabolit sekunder yang diproduksi adalah sebagai respon dari lingkungan. Metabolit sekunder memiliki fungsi sebagai pertahanan diri, mencegah terjadinya infeksi, media interaksi serta media dalam proses reproduksi (Faulker et al, 2000). Data mengenai hasil uji difusi agar disajikan pada tabel 3. DAFTAR PUSTAKA Barrios-Gonzalez.2003. Microbial Secondary Metabolites Production and Strain Improvement. Indian Journal of Biotechnology, 2:322-333 Benson H J. 2002. Microbiological Applications A Laboratory Manual in General Microbiology 8th Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Faulkner, D. J., M.K. Harper, M.G. Haygood, C.F. Salomon, E.W. Schmidt. 2000. Symbiotic Bacteria in Sponge: Source of Bioactive Substance. In: Fusetani, N. (Ed). Drugs from the Sea, 107-119. Iqbal, J. R. Siddiqui, N. A. Khan. 2014. Acanthamoeba and Bacteria Produce Antimicrobials to Target Their Counterpart. Parasites & Vector, 7:56. Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.155 hlm. Proksch, P., R.A. Edrada, and R Ebel. 2002. Drugs from the Seas Current Status and Microbiological Implications. Appl. Microbiol. Biotechnol. 59: 125-134. SIMPULAN Bakteri simbion Sinularia sp yang didapatkan dari isolasi adalah sejumlah 5 isolat bakteri yang terdiri dari isolat L2.1, L2.2, L2.3, L2.4, dan L2.5. Hasil uji antibakteri didapatkan 4 isolat (L2.2, L2.3, L2.4, dan L2.5) bakteri simbion Sinularia sp menunjukkan aktivitas antibakteri Es. coli. Isolat L2.5 menunjukkan diameter zona hambat terbesar yaitu sebesar 2,207 ± 0,401 cm. Radjasa O. K, A. Sabdono, Junaidi and E. Zocchi. Richness of secondary metabolite-producing marine bacteria associated with Sponge Haliclona sp.. Int. J. Pharmacol. 2007.3(3):275-9. Sabdono, A & Radjasa, O. K. 2006. Anti-Bacterial Property of A Coral-Associated Bacterium Bacillus sp Against coral Pathogenic BBD (Black Band Disease). Journal of Coastal Development, 9:175-182. Sammarco, P.W. and J. C. Coll 1990. Lack of predictability in terpenoid function: Multiple roles and integration with related adaption in soft corals. J. Chem. Ecol. (16) 1: 273-289. Teasdale, M. E., J. Liu, J. Wallace, F. Akhlaghi, D. C. Rowley. 2009. Secondary Metabolites Produced by the Marine Bacterium Halobacillus salinus That Inhibit Quorum Sensing-Controlled Phenotypes in Gram-Negative Bacteria. Appl. Environ. Microbiol., 75 (3): 567 572. Waluyo, L. 2012. Mikrobiologi Umum. UMM Press, Malang, 344.