DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DALAM... HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING/PENGESAHAN...

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA: STUDI PADA ALAM DINI RESORT UBUD KABUPATEN GIANYAR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA DI MERTHA SUCI BANGLI

Kata Kunci: Penerapan, Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, Pekerja, Perusahaan.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN YANG DIPEKERJAKAN PADA MALAM HARI Oleh Gede Kurnia Uttara Wungsu I Ketut Wirawan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA MALAM HARI DI HOTEL KELAS MELATI (STUDI PADA HOTEL JAYAGIRI DENPASAR)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ekonomi tersebut berpengaruh terhadap perkembangan kepariwisataan

PERLINDUNGAN HUKUM BIDANG KESEHATAN KERJA BAGI PEKERJA WANITA PADA PACTO LTD TOUR AND TRAVEL DI SANUR KOTA DENPASAR

PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJA WANITA YANG SEDANG HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan nasional di segala

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA WANITA YANG BEKERJA PADA MALAM HARI DI HARD ROCK CAFE KABUPATEN BADUNG

PERLINDUNGAN JAMINAN KESEHATAN TERHADAP TENAGA KERJA KONTRAK PADA DINAS TENAGA KERJA DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI KOTA DENPASAR *

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA SETELAH TERJADINYA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA SECARA SEPIHAK PADA HOTEL FOUR SEASONS RESORT BALI DI SAYAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya. membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERKAIT TENAGA KERJA PEREMPUAN PADA CITY HOTEL


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP JAMINAN SOSIAL PEKERJA. 2.1 Pengertian Tenaga Kerja, Pekerja, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN YANG BEKERJA DI MALAM HARI DI HOTEL NIKKI DENPASAR

Key word : Application, Safety Protection, Factorr, workers.

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP JANGKA WAKTU PEMBAYARAN UPAH KERJA LEMBUR BAGI PEKERJA TETAP

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA BERKAITAN DENGAN ADANYA NON COMPETITION CLAUSE DALAM SEBUAH PERJANJIAN KERJA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGERTIAN, DASAR HUKUM PENANAMAN MODAL ASING DAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PARUH WAKTU APABILA TERJADI KECELAKAAN KERJA

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

PERLINDUNGAN KECELAKAAN KERJA TERHADAP PEKERJA MAGANG DI PT

PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA PADA PT. TARU SAKTI UTAMA DI KUTA BADUNG

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN DAILY WORKER PADA HOTEL MAYA SANUR RESORT & SPA DI KOTA DENPASAR

JAMINAN SOSIAL TERHADAP PEKERJA KONTRAK PADA HOTEL BALI MANDIRA BEACH RESORT & SPA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN OUTSOURCING JIKA PERUSAHAAN TIDAK MEMBERIKAN TUNJUNGAN HARI RAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN. travel yang berdiri pada tanggal 26 Januari 1999 yang beralamat di Jl. Batanghari

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA HARIAN LEPAS DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DI INDONESIA

PERTANGGUNGJAWABAN UD. P. JATAYU KABUPATEN BADUNG TERHADAP PEKERJA ANAK YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA

HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL. Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih

PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA YANG MENGALAMI SAKIT SETELAH BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

PERLIDUNGAN HUKUM PEKERJA WANITA TERHADAP HAK REPRODUKTIF

Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum, Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA PENYANDANG CACAT ATAS HAK MENDAPATKAN PEKERJAAN DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KETENAGAKERJAAN

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas

BAB I PENDAHULUAN. keluarganya dengan cara pemberian upah yang sesuai dengan undang-undang dan

PERLINDUNGAN HUKUM KARYAWAN PERIHAL PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN HOTEL LEGIAN BEACH RESORT & SPA DI KABUPATEN BADUNG

STATUS HUBUNGAN KERJA PEKERJA RUMAHAN MENURUT UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PADA PT. TRICON BANGUN SARANA DI JAKARTA UTARA

PEMBERLAKUAN UMK (UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA) TERHADAP KESEJAHTERAAN PEKERJA/BURUH

IMAM MUCHTAROM C

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA YANG BEKERJA MELEBIHI WAKTU JAM KERJA PADA PERUSAHAAN PT BALI SUCI TOUR DAN TRAVEL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEMANDU PARIWISATA PADA PERUSAHAAN PARIWISATA PT. PARADISE BALI INDAH TOUR

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang bekerja. Namun dalam hal ini nampaknya pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang dengan jumlah penduduk yang

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN SOSIAL TERHADAP KARYAWAN PT. BANGUN BUMI BALI DENPASAR

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PENAHANAN UPAH KEPADA PEKERJA YANG TIDAK DISIPLIN

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KEPADA PEKERJA YANG SAKIT

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUBUNGAN KERJA, PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL KECELAKAAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pengusaha yang kedudukannya lebih kuat sehingga para

PEMBERIAN UANG PESANGON TERHADAP PEKERJA KONTRAK WAKTU TERTENTU YANG DIBERHENTIKAN PADA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI BALI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA HARIAN LEPAS PADA HOTEL PURI BAGUS CANDIDASA

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK-HAK NORMATIF KARYAWAN AKIBAT PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PERUSAHAAN PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE DENPASAR

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan.

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA PEREMPUAN, CITY HOTEL, DAN PERJANJIAN KERJA. Adanya jaminan yang dituangkan di dalam Undang-undang Dasar

PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJA/BURUH YANG DIPUTUS HUBUNGAN KERJANYA AKIBAT PELANGGARAN PERJANJIAN KERJA

TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN (THR) BAGI PEKERJA YANG DI PHK OLEH PENGUSAHA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BURUH WANITA DI CV. AGUNG JAYA DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

ANALISIS TERHADAP STATUS HUKUM DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA OUTSOURCING DALAM UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 27 ayat (2) yang berbunyi: Tiap tiap warga Negara berhak atas. pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja memiliki peranan penting sebagai tulang punggung. perusahaan, karena tanpa adanya tenaga kerja, perusahaan tidak dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Peran menurut Soerjono Soekanto (1982 : 60) adalah suatu sistem kaidah kaidah yang berisikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi tahap tinggal landas. Peningkatan kualitas manusia tidak. harus disesuaikan dengan harkat dan martabat manusia.

JURNAL SKRIPSI IMPLEMENTASI PP NOMOR 43 TAHUN 1998 PASAL 28 TERHADAP PEKERJA PENYANDANG DISABILITAS DI PT. MADUBARU - PG/PS MADUKISMO.

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) SEBAGAI AKIBAT PELANGGARAN PERJANJIAN KERJA DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) CABANG GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial sehingga mempunyai

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA INDONESIA DI LUAR NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Ketenagakerjaan tidak dimungkinkan terhadapnya. modal dan tanggungjawab sendiri, sedangkan bekerja pada orang lain maksudnya

PEMBAYARAN KLAIM OLEH PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912 DALAM HAL TERJADINYA WANPRESTASI OLEH TERTANGGUNG PADA PROGRAM MITRA BEASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Negara kita persediaan tenaga kerja sebagian besar terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi bangsa Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

ANALISIS KETENTUAN HUKUM TERHADAP PEKERJA PEREMPUAN PADA MALAM HARI DI ALFAMART KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah untuk terciptanya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pekerja dalam dunia kerja tidak dibedakan baik laki-laki maupun

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEKERJA DISABILITAS TERHADAP HAK MEMPEROLEH PEKERJAAN

Lex Administratum, Vol. II/No.1/Jan Mar/2014

BAB III PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai Pelaksanaan. Hotel Poncowinatan, dapat disimpulkan bahwa pihak pemberi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan sosial ekonomi sebagai salah satu pelaksanaan kebijakan

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KESEHATAN SESUAI PERATURAN TENTANG TENAGA KERJA KESEHATAN PADA

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DALAM... HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING/PENGESAHAN... HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI... HALAMAN KATA PENGANTAR... HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii iv v viii ix xii xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 10 1.3 Ruang Lingkup... 10 1.4 Orisinalitas Penelitian... 11 1.5 Tujuan Penelitian... 13 1.5.1 Tujuan umum... 13 1.5.2 Tujuan khusus... 14 1.6 Manfaat Penelitian... 14 1.6.1 Manfaat teoritis... 14 1.6.2 Manfaat praktis... 15 1.7 Kerangka Teoritis... 15 1.8 Metode Penelitian... 18 1.8.1 Jenis penelitian... 18 i

1.8.2 Jenis pendekatan... 19 1.8.3 Sifat Penelitian... 19 1.8.4 Data dan Sumber hukum... 20 1.8.5 Teknik pengumpulan bahan hukum/data... 21 1.8.6 Teknik analisis... 21 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KERJA... 23 2.1 Perlindungan Hukum... 23 2.1.1 Pengertian perlindungan hukum... 23 2.1.2 Macam-macam perlindungan hukum... 25 2.1.3 Bentuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita... 26 2.2 Tenaga Kerja Wanita... 34 2.2.1 Pengertian tenaga kerja... 34 2.2.2 Hak dan kewajiban tenaga kerja wanita... 37 2.2.3 Waktu istirahat dan cuti tenaga kerja wanita... 40 2.2.4 Jam kerja tenaga kerja wanita... 42 BAB III PRINSIP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA PADA ALAM DINI RESORT... 44 3.1 Gambaran Lokasi Berdirinya Alam Dini Resort Ubud. 44 3.2 Pengaturan Tenaga Kerja Wanita dan Jam Kerja Pada. Alam Dini Resort Ubud... 44 3.3 Prinsip Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita... 45 ii

3.4 Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita Pada Alam Dini Resort Ubud... 46 BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA WANITA PADA ALAM DINI RESORT... 53 4.1 Hambatan Dalam Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita Pada Alam Dini Resort 53 4.2 Upaya Yang Ditempuh Dalam Mengatasi Hambatan... 54 Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita Pada Alam Dini Resort... BAB V PENUTUP... 57 5.1 Kesimpulan... 57 5.2 Saran-Saran... 58 DAFTAR PUSTAKA... 60 DAFTAR INFORMAN... 63 LAMPRAN-LAMPIRAN... iii

ABSTRAK Penulisan ini berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita: Studi Pada Alam Dini Resort Ubud Kabupaten Gianyar. Pekerja mempunyai kebutuhan sosial (sandang, pangan, kesehatan, perumahan, ketentraman) sehingga menimbulkan kecendrungan majikan memiliki wewenang penuh kepada pekerja/buruh baik dari segi upah dan jam kerjanya. Suatu pekerjaan tidak hanya mempunyai nilai ekonomi saja, tetapi juga harus mempunyai nilai kelayakan bagi manusia yang tinggi. Suatu pekerjaan baru memenuhi semua itu bila keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai pelaksananya terjamin. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum empiris. Dalam penelitian hukum empiris, hukum dikonsepsikan sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati di dalam kehidupan nyata. Berdasarkan hasil penelitian, perlindungan hukum yang sudah dilaksanakan pihak Alam Dini Resort Ubud yaitu pekerja yang bekerja pada Alam Dini Resort Ubud mendapatkan waktu istirahat dalam seminggu sekali secara bergiliran, upah yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan upah minimum kabupaten/kota, Hambatan yang dihadapi seperti didalam perjanjian kerja yang sudah disepakati bahwa Alam Dini Resort menggunakan enam hari kerja karena pekerjaan cukup banyak tetapi jumlah pekerja sedikit, tidak memberikan cuti kepada pekerja seperti cuti hamil karena jumlah pekerja pada Alam Dini Resort Ubud yang sedikit sehingga apabila ada pekerja wanita yang hamil dan ingin melahirkan maka segera pekerja wanita itu dicarikan pengganti untuk menggantikan posisinya dan pekerja wanita yang hamil tersebut akan langsung kehilangan pekerjaannya dan resort ini juga kurang memberikan keamanan kepada pegawai dan tamu yang menginap disana karena Alam Di Resort Ubud tidak menyediakan petugas keamanan seperti security dan alat keamanan seperti CCTV, Alam Dini Resort Ubud tidak menyediakan petugas keamanan dan CCTV dikarenakan pendapatan Alam Dini Resort Ubud yang belum menentu karena resort tersebut terbilang masih sangat baru. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita yang telah dilaksanakan pada Alam Dini Resort Ubud yaitu waktu kerja, sistem pengupahan, istirahat, ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Adapun hambatannya seperti jumlah pekerja pada Alam Dini Resort Ubud yang sedikit sehingga pihak Alam Dini Resort Ubud tidak dapat memberikan cuti hamil kepada pekerja wanita yang akan melahirkan, dan hambatan lainnya adalah resort ini terbilang masih baru dan penghasilannya belum menentu, oleh karena itu resort ini belum dapat mempekerjakan petugas keamanan seperti security dan juga belum mampu memasang alat keamanan CCTV di dalam resort tersebut sehingga Alam Dini Resort Ubud masih kurang memberikan keamanan untuk pegawai dan tamu yang menginat di resort tersebut. Disini, pihak Alam Dini Resort Ubud melanggar hak pekerja khususnya pekerja wanita dan ada beberapa ketentuan yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak Alam Dini Resort Ubud sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. iv

Dalam hal ini seharusnya, pihak Alam Dini Resort Ubud meningkatkan keamanan dengan menyediakan petugas keamanan seperti security dan juga menyediakan alat keamanan seperti CCTV agar pegawai yang bekerja dan tamu yang menginap merasa lebih aman dan nyaman, serta pihak Alam Dini Resort Ubud juga sebaiknya memberikan cuti hamil kepada tenaga kerja wanita yang akan melakukan persalinan, sehingga setelah mereka melakukan persalinannya mereka masih dapat bekerja dan tidak kehilangan pekerjaan akibat mereka melakukan persalinan tersebut. Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Tenaga Kerja, Wanita. v

ABSTRACT This article s title is Legal Protection Against Woman Labor: Study In Alam Dini Resort Ubud Gianyar. Workers have social needs (food, clothing, health, housing, tranquility) So, It can be Affect employers to have full authority to workers / laborers in terms of salary and hours of work. A job just not only have economics value, but it must be had a high appropriateness value for human. If the welfare and occupational health is guaranteed that is when the job is fulfilled the situation. The method that used in this article is Empirical Legal Research. In this research, law conceived as an empirical phenomenon that can be observed in real life. Based on this research, the legal protection that already implemented in Alam Dini Resort Ubud is the workers in Alam Dini Resort Ubud get their break once a week alternately, the salary that given by Alam Dini Resort Ubud to the worker is the minimum salary of workers in accordance with the district/city. Alam Dini Resort Ubud facing the obstacle like in the employment agreement, that has been agreed that Alam Dini Resort Ubud using six days for work because the assignment is so many but the number of workers is slightly, not giving permission for employees like Pregnant permissions because the number of employees is not much. If there is women labor is pregnant and want to give birth so she must lost her job and will be replaced with the new recruitment, and this resort also lack of security to employees and guests who have stayed there for because Alam Dini Resort not provide with personnel security such as security and security tools like CCTV. Alam Dini Resort Ubud not provide it because the income is uncertain, that is because Alam Dini Resort is a fairly new. From these results it can be concluded that the legal protection for women workers who have carried on Alam Dini Resort Ubud is work time, The salary system, break time, worship according to their religion and their trust. The constraints is like the number of workers on Alam Dini Resort Ubud is slightly so that the Alam Dini Resort Ubud not provide maternity permissions to women labor who will give a birth, and other barriers are the resort is still fairly new and income uncertain, therefore, this resort has not been able to employ security guards as security and also has not been able to install security devices CCTV inside the resort so Alam Dini Resort Ubud is still less provide security for employees and remembering guests at the resort. Here, the Early Alam Resort Ubud violate the rights of workers, especially women workers and there are some provisions that can not be met by the Dini Nature Resort Ubud in accordance with the provisions in the legislation. In this regard it should be, the Natural Dini Resort Ubud increase security by providing security personnel such as security and also provides a means of security such as CCTV so that employees who work and guests who stay feel more secure and comfortable, and the Natural Dini Resort Ubud also should provide maternity leave the female workers who will do the delivery, so that after they vi

perform their confinement can still work and do not lose their jobs as a result of doing the labor. Keywords: Legal Protection, Employees, Female. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang terutama dalam bidang pembangunan, oleh karena itu Pemerintah berusaha meningkatkan pembangunan di segala bidang untuk mencapai masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur yang merata. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Indonesia memberikan kesempaan yang sama kepada setiap warga negaranya untuk turut serta dalam pembangunan karena rakyat Indonesia merupakan sumber daya manusia dan modal pembangunan terbesar. Hal ini tertuang dalam Pasal 27 ayat (2) Undang -Undang Dasar 1945 disana sudah tercantum dengan jelas mengenai ketenagakerjaan yaitu: Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Makna yang terkandung dalam Pasal tersebut adalah bahwa Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas menjamin kesamaan kedudukan, hak dan kewajiban setiap warga negara termasuk pula kesempatan kerjanya tanpa membedakan jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Manusia dalam kehidupannya mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup seseorang perlu bekerja, baik bekerja dengan membuat usaha sendiri ataupun bekerja kepada orang lain. Bekerja kepada orang lain dapat dilakukan dengan bekerja kepada negara yang selanjutnya disebut sebagai pegawai ataupun bekerja kepada orang lain (swasta) yang disebut sebagai buruh atau pekerja dengan bekerja mereka mendapat upah 8

untuk biaya hidup. Karena bagaimanapun juga upah merupakan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja ataupun pegawai. 1 Untuk melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan sebagai pembaruan dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja yang dinilai sudah tidak sesuai dengan perkembangan permasalahan dalam ketenagakerjaan. Pada Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan menjelaskan pengertian tenaga kerja, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja meliputi pegawai negeri, pekerja formal, pekerja informal dan orang yang belum bekerja atau pengangguran. Pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang dalam No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan di atas sejalan dengan pengertian tenaga kerja menurut konsep ketenagakerjaan pada umumnya sebagaimana ditulis oleh Payaman J. Simanjuntak (1985 : 2 ) bahwa pengertian tenaga kerja atau manpower adalah mencakup penduduk yang sudah atau yang sedang bekerja, yang sedang mencari kerja dan yang melakukan pekerjaan lain seperti sekolah dan mengurus rumah tangga. 2 Menurut Dr. Payaman Siamanjuntak dalam bukunya Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia tenaga kerja adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari 1 Astri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Sinar Grafika, Jakarta,hal.107. 2 Lalu Husni, 2010, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, cet. 10, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 27. 9

pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. 3 Secara praksis pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurut beliau hanya dibedakan oleh batas umur. 4 Pekerja mempunyai kebutuhan sosial (sandang, pangan, kesehatan, perumahan, ketentraman) sehingga menimbulkan kecendrungan majikan memiliki wewenang penuh kepada pekerja/buruh baik dari segi upah dan jam kerjanya. Suatu pekerja tidak hanya mempunyai nilai ekonomi saja, tetapi juga harus mempunyai nilai kelayakan bagi manusia yang tinggi. 5 Suatu pekerjaan baru memenuhi semua itu bila keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagai pelaksananya terjamin. 6 Konsep mengenai perlindungan hukum belum memiliki batasan-batasan yang diakui secara keilmuan. Selaras dengan hal itu, Harjono berpendapat bahwa para pengkaji hukum belum secara komprehensif mengembangkan konsep perlindunganhukum dari perspektif keilmuan hukum. 7 Banyak tulisan-tulisan yang dimaksudkan sebagai karya ilmiah ilmu hukum baik dalam tingkatan skripsi, tesis, maupun disertasi yang mempunyai tema pokok bahasan tentang perlindungan hukum. 8 Namun tidak secara spesifik mendasarkan pada konsep-konsep dasar keilmuan hukum secara cukup dalam mengembangkan konsep perlindungan hukum. 9 Bahkan dalam banyak bahan pustaka, makna dan batasan-batasan mengenai perlindungan hukum sulit ditemukan, hal ini 3 Sendjun H Manululang, 1998, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia,PT Rineka Citra,Jakarta, hal.3. 4 Ibid. 5 Darwan Prinst, 2004, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Badung, hal.52. 6 Ibid. 7 Harjono, 2008, Konstitusi Sebagai Rumah Bangsa, Sekretariat Jenderal dan KepaniteraanMahkamah Konstitusi. hal.373. 8 Ibid. 9 Ibid. 10

mungkin didasari pemikiran bahwa orang telah dianggap tahu secara umum apa yang dimaksud dengan perlindungan hukum sehingga tidak diperlukan lagi sebuah konsep tentang apa yang dimaksud perlindungan hukum. Di dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, sudah diatur perlindungan hukum. perlindungan hukum yang diatur seperti : 1. Perlindungan upah. 2. Keselamatan dan kesehatan kerja. 3. Fasilitas kerja. 4. Perlakuan yang sesuai dengan hakekat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah sebuah program yang dibuat untuk pekerja/buruh maupun pengusaha sebagai upaya pencengahan timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipasi bila terjadi hal yang seperti itu. 10 Selanjutnya untuk mewujudkan program K3 yang ditunjukan sebagai program perlindungan khusus bagi tenaga kerja, maka dibuatlah Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), yaitu program perlindungan untuk tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meningal dunia. 11 10 Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta, hal.170. 11 Ibid hal.173. 11

Menurut Imam Soepomo, jaminan sosial adalah pembayaran yang diterima pihak buruh dalam hal buruh diluar kesalahannya tidak melakukan pekerja, jadi menjamin kepastian pendapatan dalam hal buruh kehilangan upahnya karena alasan diluar kehendaknya. 12 Jaminan sosial bagi para buruh atau pekerja meliputi hal-hal sebagai berikut diantaranya mencakup tentang jaminan sosial itu sendiri, kesehatan dan keselamatan dan keamanan kerja. 13 Jaminan sosial tenaga kerja mempunyai aspek untuk memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi tenaga kerja beserta keluarga serta merupakan penghargaan kepada tenaga kerja dan pikirannya kepada perusahaan tempat mereka bekerja. 14 Realisasi dari jaminan ini, kemudian dituangkan dalam perjanjian kerja. Dimana perjanjian kerja adalah perjanjian yang diadakan oleh pihak pengusaha atau perusahaan disatu pihak dengan pekerja atau buruh dilain pihak, dimana ditentukan bahwa: 1. Buruh atau pekerja mengikatkan diri untuk bekerja pada majikan atau perusahaan. 2. Majikan atau perusahaan yang bersangkutan mengikatkan diri pula untuk memberikan imbalan kerja (berupa upah, berbagai fasilitas dan sebagainya) dalam jumlah tertentu serta pada waktu yang tertentu pula. 15 Jaminan sosial ini masuk kedalam salah satu dari hak pekerja. Perjanjian kerja merupakan pangkal tolak yang melahirkan hubungan kerja, sehingga perlu kiranya diuraikan beberapa pengertian mengenai hubungan kerja. 12 Imam Soepomo, 1974, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, hal.127. (selanjutnya disingkat dengan Imam Soepomo II). 13 Zaenal Asikin, 2010, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Cet.8, RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal.100. hal.24. hal.22. 14 Lanny Ramli, 1997, Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di Indonesia. Airlangga University Press, Surabaya, 15 Ridwan Halim. A, 1985, Hukum Perburuhan Dalam Tanya Jawab, cet.1, Ghalia Indonesia, Jakarta, 12

Menurut Imam Soepomo hubungan kerja adalah suatu hubungan antara seorang buruh dengan majikan. Hubungan kerja hendak menunjukkan kedudukan kedua belah pihak itu yang pada dasarnya menggambarkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban terhadap buruh. 16 Menurut Halili Toha dan Hari Pramano menyebutkan hubungan kerja adalah hubungan antara buruh dan majikan, yang mana hubungan tersebut hendak menunjukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban buruh terhadap majikan dan sebaliknya. 17 Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja wanita dalam perusahaannya harus dengan memperhatikan nilai-nilai Pancasila yang telah meresap dalam jiwa bangsa Indonesia. Artinya bahwa perusahaan dalam mempekerjakan tersebut harus memakai pertimbangan yang sebijak mungkin antara lain: 1. Para tenaga kerja wanita umumnya bertenaga lemah, akan tetapi halus dan tekun. 2. Norma-norma kesusilaan harus diutamakan, agar tenaga kerja wanita tidak dipengaruhi oleh perbuatan-perbuatan negative dari tenaga kerja lawan jenisnya, terutama jika bekerja pada malam hari. 3. Para tenaga kerja wanita ini pada umumnya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus sesuai dengan sifat kehalusannya. 4. Para tenaga kerja ada yang masih gadis dan ada pula yang telah berumah tangga atau bersuami yang dengan sendirinya mempunyai beban-beban rumah tangga yang harus dilaksanakan. 18 16 Imam Soepomo, 1974, Hukum Perburuhan Bidang Hubungan Kerja. Djambatan, Jakarta, hal.1, (selanjutnya di singkat Imam Soepomo II). 17 Halili Toha dan Hari Pramono, 1987, Hubungan Kerja antara Majikan dan Buruh. Bina Aksara, Jakarta, hal.1. 13

Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 belum mengatur tentang peraturan pelaksanaan dari perlindungan yang berhubungan dengan tenaga kerja wanita oleh karena itu pengusaha atau pegawai pengawas sering melakukan pelanggaran terhadap ketentuan tersebut. 19 Alam Dini Resort Ubud adalah sebuah tempat peristirahat yang popular di Ubud, karena atmosphere dan nuansa yang disajikan untuk para tamu yang datang untuk menginap di tempat tersebut sangat nyaman. Di samping itu Alam Dini Resort Ubud juga memiliki kelebihan yaitu pemandangan yang sangat asri dimana sepanjang perjalan untuk mencapai Alam Dini Resort Ubud ini terbentang sawah-sawah hijau dipinggir jalannya yang memanjakan mata para tamu yang ingin menginap disana. Dengan adanya resort ini diharapkan dapat membawa angin segar untuk para tamu yang ingin berlibur ke kota Ubud, karena tidak perlu lagi khawatir tentang tempat tinggal selama mereka berlibur di Ubud. Alam Dini Resort Ubud adalah suatu tempat menginap yang terbilang mempunyai pekerja masih sedikit karena resort ini masih terbilang baru, dengan jam kerja dari Pukul 07.00 sampai 07.00 (non stop), yang dibagi menjadi 3 (tiga)shift jam kerja, yaitu: 1. Shift (pertama) mulai Pukul 07.00 sampai Pukul 15.00 2. Shift (kedua) mulai Pukul 15.00 sampai pukul 23.00 3. Shift(ketiga)mulai Pukul 23.00 sampai Pukul 07.00 Mengingat jangka waktu kerja selama 24 jam tentu saja akan berpengaruh bagi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya, untuk itu Alam Dini Resort Ubud harus memberikan perlindungan terhadap para pekerjanya. 18 Kartasapoetra, 1986, Hukum Perburuhan di Indonesia. Bina Aksara, Jakarta, hal.43-44. 19 Imam Soepomo, 1990, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan Kerja, Cet.II, Pradnya Paramita, Jakarta, hal.146, (selanjutnya disingkat Imam Soepomo III). 14

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 73 ayat 3 diatur mengenai pengusaha yang mempekerjakan pekerja perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00 wajib memberikan makanan dan minuman bergizi, menjaga kesusilaan, keamanan dan kesehatan kerja selama di tempat kerja. Adapun Pasal 76 ayat 4 juga menyebutkan bahwa bagi pengusaha wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi pekerja perempuan yang berangkat dan pulang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 05.00. Sedangkan dalam prakteknya perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita yang diberikan oleh Alam Dini Resort Ubud belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam rangka menciptakan perlindungan hukum untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja wanita di resort dalam hal ini Alam Dini Resort Ubud yang mempunyai peranan penting dalam menunjang sektor pariwisata yang semakin maju, sehingga pentingnya mengetahui bagaimana bentuk, pelaksanaan dan hambatan yang terdapat dalam resort tersebut, Alam Dini Resort Ubud belum sepenuhnya dapat melaksanakan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita tersebut. Untuk itu perlu diadakan penelitian dan menuliskan hasilnya dalam karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita: Studi Pada Alam Dini Resort Ubud Kabupaten Gianyar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 15

1. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003? 2. Hambatan apakah yang di hadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita pada Alam Dini Resort Ubud? 1.3 Ruang Lingkup Masalah Dalam penulisan penelitian ini untuk menghindari uraian yang tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu dibatasi permasalahannya yakni mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Tentang perlindungan hukum terhadap pekerja wanita 2. Tentang gambaran umum tentang perlindungan hukum dan tenaga kerja wanita 3. Tentang hambatan yang ada didalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja wanita pada Alam Dini Resort Ubud. 1.4 Orisinalitas Penelitian Penelitian ini yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Wanita: Studi Pada Alam Dini Resort Ubud dan permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah bentuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 dan hambatan apakah yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita pada Alam Dini Resort Ubud, merupakan penelitian yang dibuat berdasarkan pada ide, gagasan, dan pemikiran sendiri serta hasil membaca dari berbagai literatur. Berdasarkan penelusuran di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Udayana maupun melalui internet, 16

ditemukan penelitian yang sejenis namun memiliki perbedaan substansi, yaitu sebagaimana diuraikan di bawah ini. Penelitian itu dilakukan oleh Ariani Endah Nuryanti judul penelitiannya Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Harian Lepas Di UD.Berkah Sedulur Desa Tanjungsari Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, permasalahan yang diangkat adalah bagaimana perlindungan hukum terhadap pekerja harian lepas di UD.Berkah Sedulur dan apakah hambatan-hambatan dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pekerja harian lepas dan cara penyelesaiannya. Penelitian itu dilakukan oleh Agung Brahmanda Yoga judul penelitiannya Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Kerajinan di Mertha Suci Bangli,pemasalahan yang diangkat adalah Bagaimana perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja di perusahaan Mertha Suci di bangli dan hambatan-hambatan apa saja yang berkaitan dengan perwujudan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja di perusahaan Mertha Suci di Bangli. Untuk jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel : penelitian terdahulu yang sejenis: No. Penulis Judul Rumusan Masalah Tahun 17

1 Ariani Endah Perlindungan 1. Bagaimana 2010 Nuryanti Hukum Terhadap perlindungan hukum Fakultas Ilmu Pekerja Harian terhadap pekerja harian Sosial Lepas Di lepas di UD.Berkah Jurusan UD.Berkah Sedulur? Hukum Sedulur Desa Universitas Tanjungsari 2. Apakah hambatan- Negeri Kecamatan hambatan dalam Semarang Rembang pelaksanaan Kabupaten perlindungan hukum Rembang terhadap pekerja harian lepas dan cara penyelesaiannya? 2 Agung Perlindungan 1. Bagaimana 2014 Brahmanda Hukum Terhadap perlindungan hukum Yoga Tenaga Kerja terhadap tenaga kerja Fakultas Kerajinan di yang bekerja di Hukum Mertha Suci perusahaan Mertha Universitas Bangli Suci di Bangli? Udayana Denpasar 2. Hambatan-hambatan apa saja yang berkaitan 18

dengan perwujudan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja di perusahaan Mertha Suci di Bangli? 1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1 Tujuan umum Penelitian ini dilakukan dengan tujuan umum, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penerapan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan khususnya mengenai perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita sesuai dengan UU No 13 Tahun 2003 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum khususnya terhadap tenaga kerja wanita. 1.5.2 Tujuan khusus Penelitian ini dilakukan dengan tujuan khusus, sebagi berikut: 1. Untuk memahami secara mendalam mengenai bentuk perlindungan hukum bagi tenaga kerja wanita sesuai dengan UU No 13 Tahun 2003. 19

2. Untuk memahami lebih mendalam mengenai hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita pada Alam Dini Resort Ubud. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini tebagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis, yang diuraikan sebagai berikut: 1.6.1 Manfaat teoritis Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu hukum khususnya dalam pembangunan bidang hukum ketenaga kerjaan yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita. 2. Menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip serta pemikiran-pemikiran berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita. 1.6.2 Manfaat praktis Manfaat praktis yang diinginkan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan masukan/pedoman kepada pihak-pihak pelaku usaha terutama yang berkaitan dengan perlindungan hukum khususnya terhadap tenaga kerja wanita. 2. Memberikan masukan/pedoman dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita serta upaya penyelesaian berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja tersebut. 20

1.7 Kerangka Teoritis Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 angka 1 menyebutkan bahwa Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah kerja. Adapun asas pembangunan ketenagakerjaan diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dalam penjelasannya menyebutkan bahwa Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahu 2003 tentang Ketenagakerjaan juga menjelaskan mengenai tujuan pembangunan ketenagakerjaan, yaitu: a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi; b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah; c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya. Dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan juga menjelaskan pengertian mengenai tenaga kerja yaitu Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 juga menjelaskan tentang pengertian pengusaha dan perjanjian kerja. Dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan mengenai pengertian Pengusaha yakni: 21

a. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; b. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; c. Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia. Pengertian perjanjian kerja dalam Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah perjanjian anatara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Berdasarkan ketentuan Pasal 51 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menyebutkan bahwa: 1) Perjanjian kerja dibuat tertulis dan lisan. 2) Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara kodratnya kaum wanita dan pria berbeda. Kaum wanita lebih banyak memiliki resiko kerja atau mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dibanding kaum pria, maka pekerja wanita dalam hal-hal tertentu tidak bisa disamakan dengan pekerja pria. Oleh karena itu, wanita seharusnya mendapatkan perlakuan khusus terkait dengan kesehatan, kesusilaan, keselamatan kerja sehingga tenaga kerja tersebut benar-benar mendapat perlindungan hukum. Dalam tulisan ini, dikhususkan pada perlindungan hukum terhadap pekerja wanita. Perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 22

1.8 Metode Penelitian Sebagaimana diketahui dalam penulisan suatu karya ilmiah, salah satu komponen penentu sebagai syarat adalah metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu pedoman untuk mempelajari dan menghadapi lingkungan-lingkungan yang dihadapi. Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian adalah suatu sarana pokok dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Demikian halnya dengan penelitian ini, adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1.8.1 Jenis penelitian Dalam penyusunan penelitian ini jenis penelitian yang dipergunakan dalam mengkaji kedua permasalahan diatas adalah penelitian hukum empiris yaitu pendekatan permasalahan yang dilihat dari segi kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan, kemudian dikaitkan dengan adanya gejala-gejala hukum yang ada didalam kehidupan masyarakat yang dikaji berdasarkan peraturan yang berlaku. 20 Jenis penelitian ini dilakukan karena adanya kesenjangan antara norma dengan perilakumasyarakat (kesenjangan antara das Sollen dan das Sein atau antara the Ought dan the Is atau antara yang seharusnya dengan senyatanya di lapangan). Obyek penelitian hukum empiris berupa pandangan, sikap dan perilaku masyarakat dalam penerapan hukum. 20 Ronny HanitijoSoemitro, 1983, Metodelogi Penelitian Hukum. Cet.I, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal.45. 23

1.8.2 Jenis pendekatan Adapun jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan perundang-undangan (the statute approach) dan pendekatan analisis konsep hukum (analitical and conseptual approach). Pendekatan perundang-undangan (the statute approach) yaitu, dilakukan dengan meneliti semua norma hukum yang bersangkutan dengan isu hukum yang sedang ditangani. Sehingga berbagai peraturan perundang-undangan yang bersangkutan dengan penelitian ini, yakni Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Selanjutnya pendekatan analisis konsep hukum (analitical and conseptual approach), bahwa digunakan berbagai konsep mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja wanita yang terdapat dalam berbagai literatur. 1.8.3 Sifat penelitian Dalam penulisan skripsi ini, sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian secara deskriptif, yaitu dalam penelitian ini menggambarkan fakta-fakta hukum yang ada juga bertujuan untuk menjelaskan dengan menggunakan analisis data yang diperoleh secara sistematis, faktual dan akurat serta dikaitkan dengan ketentuan-ketentuan yuridis yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. 1.8.4 Data dan sumber data Sumber data yang digunakan sebagai data dalam penyusunan penelitian ini adalah: 24

1. Data primer, berupa data yang bersumber dari penelitian lapangan, yaitu suatu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama dilapangan seperti dari responden. 2. Data sekunder, berupa data yang bersumber dari penelitian kepustakaan, yaitu bersumber dari penelitian kepustakaan yaitu data-data yang sudah terkodumenkan dalam bentuk bahan-bahan hukum. 21 a. Bahan hukum primer, bahan hukum yang meliputi peraturan perundangundangan yaitu: Undang -Undang Dasar 1945, KUHPerdata, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003, dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota. b. Bahan hukum sekunder meliputi, buku-buku atau literatur, karya tulis, jurnal, hasil penelitian maupun internet yang berkaitan dengan pokok bahasan. c. Bahan hukum tersier meliputi Kamus, Ensiklopedi dan lain-lain. 1.8.5 Teknik pengumpulan bahan hukum/data Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penulisan adalah sebagai berikut: 1. Data primer Diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait. Wawancara disini berarti wawancara secara fisik. 22 Wawancara dilakukan dengan 21 Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Hukum Universitas Udayana 2013, hal. 81. 25

para informan yang ada kaitannya dengan permasalahan perlindungan hukum terhadap tenaga kerja wanita. 2. Data sekunder Dilakukan dengan cara pencatatan-pencatatan dari sistem kartu terhadap literatur atau buku-buku yang sesuai dan mendukung dengan permasalahan yang dibahas. 1.8.6 Teknik analisis Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul, maka data-data tersebut akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik pengolahan data secara kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan teknik pengolahan data secara kualitatif, yaitu memilih data dengan kualitasnya untuk dapat menjawab permasalahan yang diajukan. 23 Penyajiannya dilakukan secara deskriptif analisis yaitu pemaparan secara jelas dan terperinci mengenai penelitian terhadap suatu peristiwauntuk mengetahui keadaan yang sebenarnya selanjutnya disajikan secara diskriptif analisis. 22 Kartini Kartono, 1983, Pengantar Metode Penelitian Research Sosial. Alumni Bandung, hal.171. 23 Ronny Haritijo Soemitro, 1990, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurumetri, Cet.IV, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal.47. (selanjutnya disingkat Ronny Haritijo Soemitro II). 26