==============================================================

dokumen-dokumen yang mirip
Demmy Sabda Muhammad ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

ABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

PENGARUH TIME INTEREST EARNED

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

Abdul Hamid 1 dan Bertilia Lina Kusrina 2 Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara (termasuk Indonesia) menganggap sektor industri sebagai motor

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

Agus Rahman dan Zainul M : Pengaruh Likuiditas, Efisiensi Penggunaan Modal Kerja...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

ABSTRACT. Keywords: ROA, CR, DAR, SIZE, dan price earning ratio.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Salah satu aspek keuangan yang penting dalam perkembangan perusahaan

Prosiding Akuntansi ISSN:

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk tetap berjalan dengan baik suatu

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB V PENUTUP. Indonesia selama periode Variabel dependen yang digunakan yaitu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah menciptakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah diteliti sebelumnya. Berikut merupakan penelitian-penelitian terdahulu yang

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEX KOMPAS 100

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Sensus Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013) ============================================================== Rita Tri Yusnita ABSTRACT The objectives of this research are to find out the influences of size firm and profitability, both simultaneously and partially, to capital structure at Consumer Goods Industry listed on Bursa Efek Indonesia 2013. The used method in this research is census method. The population that was observed is 32 companies of Consumer Goods Industry listed on Bursa Efek Indonesia 2013. The data collected are secondary data. Data analyses in this research used the multiple linier regression analyses by using SPSS software. The results of this research showed that there were influences of size firm and profitability, simultaneously, to capital structure, but not significant, at Consumer Goods Industry listed on Bursa Efek Indonesia 2013. There was a negative influence of size firm, partially, to capital structure, but not significant, at Consumer Goods Industry listed on Bursa Efek Indonesia 2013. There was a negative influence of profitability partially to capital structure, but not signicant, at Consumer Goods Industry listed on Bursa Efek Indonesia 2013. Key Words: Size firm, profitability, capital structure ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus. Populasi yang diteliti yaitu sebanyak 32 perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas, secara simultan, berpengaruh tapi tidak signifikan, terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Ukuran perusahaan, secara parsial, berpengaruh negatif tapi tidak signifikan, terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Profitabilitas, secara parsial, berpengaruh negatif tapi tidak signifikan, terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, profitabilitas, struktur modal

2 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kelanjutan hidup perusahaan, terutama perusahaan besar, tidak akan terlepas dari kebutuhan dana. Pemenuhan kebutuhan dana dapat berasal dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal. Jika kebutuhan dana suatu perusahaan sudah sedemikian meningkatnya karena pertumbuhan dan perkembangan perusahaan, dan dana internal atau modal sendiri tidak lagi mencukupi karena telah dipergunakan seluruhnya, maka perusahaan dapat menggunakan pinjaman atau hutang (debt financing) maupun dengan menerbitkan saham baru. Beberapa alternatif sumber pendanaan dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, penerbitan saham dan obligasi, serta laba ditahan (Riyanto, 2001). Pemilihan kombinasi sumber pendanaan perusahaan tersebut menciptakan struktur modal perusahaan. Struktur modal adalah perbandingan hutang dan modal sendiri dalam struktur finansial perusahaan (Husnan, 2002). Struktur modal optimal akan diperoleh jika tepat dalam menentukan kombinasi struktur modal, yang mana struktur modal optimal mampu menjadi fondasi kuat bagi perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnisnya, yang selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan optimal bagi perusahaan. Struktur modal akan dipengaruhi oleh keputusan manajemen dalam penggunaan hutang dan modal sendiri, atau dengan kata lain dipengaruhi keputusan manajemen dalam menentukan kombinasi penggunaan hutang dan modal sendiri, dimana keputusan manajemen dalam penggunaan hutang dan modal sendiri didasarkan pada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan, diantaranya adalah ukuran perusahaan dan tingkat profitabilitas. Faktor ukuran perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal, karena semakin besar perusahaan akan memerlukan dana yang semakin besar pula untuk kepentingan investasi (Ariyanto, 2002). Perusahaan besar dengan total aktiva yang besar cenderung berani untuk menggunakan modal dari pinjaman dalam membelanjai seluruh aktiva, dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil ukurannya.

3 Profitabilitas dapat mempengaruhi struktur modal karena profitabilitas akan mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menggunakan hutang. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil. Hasil penelitian Ni Wayan Yuliani dan Ica Rika (2014) menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian yang dilakukan Mardiansyah (2012) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih menggunakan modal sendiri berupa laba yang diperoleh (laba ditahan). Namun penelitian yang dilakukan Nadia Puspawardani (2012) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan profit yang tinggi lebih berani menggunakan hutang untuk pendanaan perusahaannya. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai dampak ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Alasan pemilihan perusahaan sektor industri barang konsumsi, karena perusahaan sektor industri barang konsumsi berkembang pesat dan sebagian besar merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga kemungkinan mengalami kerugian sangat kecil. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Ukuran perusahaan, profitabilitas dan struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. 2. Pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilitas, secara parsial, terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013.

4 3. Pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilitas, secara simultan, terhadap struktur modal pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lainlain (Agnes Sawir; 2009). Sementara itu, Arens dan Loebbeck (2005) menyatakan ukuran perusahaan dapat dinilai dari seberapa besar total asset/aktiva yang dimiliki perusahaan. Pendapat lain mengatakan bahwa pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi pada tiga kategori, yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium-size), dan perusahaan kecil (small firm). Penentuan perusahaan ini didasarkan pada total asset perusahaan. Untuk melakukan pengukuran terhadap ukuran perusahaan dapat digunakan ukuran aktiva digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan, ukuran aktiva tersebut diukur sebagai logaritma dari total aktiva (Yogiyanto; 2007). Nilai total asset atau total aktiva biasanya bernilai sangat besar dibandingkan dengan variabel keuangan lainnya, untuk itu variabel asset diperhalus menjadi log asset atau ln asset (Asnawi; 2005). 2.2 Profitabilitas Profitabilitas selalu dijadikan alat ukur kinerja manajemen perusahaan, karena menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam meraih keuntungan dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Menurut Bambang Riyanto (2001) profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama suatu periode tertentu. Sementara itu Ridwan Tobing dan Nirwan Talankky (2004) mendefinisikan profitabilitas sebagai kemampuan perseroan untuk memperoleh laba dan potensi untuk memperoleh penghasilan pada masa yang akan datang yang dapat diukur dengan Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA). Ukuran profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dari rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas memberi

5 gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Rasio profitabilitas yang dikemukakan para ahli, yang umum digunakan adalah Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Investment (ROI), Profit Margin (Gross Profit Margin, Nett Profit Margin, dan Operating Profit Margin). 2.3 Struktur Modal Modal merupakan faktor penting dalam suatu bisnis dan menentukan kelancaran berjalannya aktivitas bisnis suatu perusahaan. Modal yang merupakan pembiayaan perusahaan dapat bersumber dari internal (modal sendiri) maupun dari eksternal (modal asing). Setiap perusahan senantiasa berupaya untuk dapat menjaga keseimbangan finansialnya dengan menjaga struktur modal optimal. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (hutang jangka panjang) dengan modal sendiri (Riyanto, 2001). Rumus perhitungan struktur modal adalah total hutang dibagi modal sendiri. Total hutang yang dijadikan komponen struktur modal lebih kepada hutang jangka panjang, yang terdiri dari berbagai jenis obligasi dan kredit investasi jangka panjang lainnya. Modal sendiri terdiri dari berbagai jenis saham, cadangan dan laba ditahan. Penambahan hutang jangka panjang atau pengurangan hutang jangka panjang akan berakibat berubahnya struktur modal perusahaan tersebut. Struktur modal penting diperhatikan oleh perusahaan karena menunjukkan kekuatan finansial perusahaan, oleh karena itu manajer perusahaan sebaiknya dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi struktur modal supaya tercapai struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan kemakmuran/kesejahteraan para pemegang saham. Faktor-faktor yang umumnya dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan terkait struktur modal menurut Brigham dan Houston (2006) diantaranya; stabilitas penjualan, struktur aktiva, operating leverage, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, pajak, bunga hutang, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan. Untuk mengukur struktur modal digunakan Debt to Equity Ratio (DER),

6 karena struktur modal mencerminkan kombinasi antara hutang dan ekuitas sehingga membandingkan antara hutang jangka panjang (long term debt) dengan jumlah modal sendiri (saham) yang digunakan perusahaan. Semakin tinggi rasio DER menunjukkan modal sendiri yang digunakan semakin sedikit dibandingkan dengan hutang jangka panjangnya. 2.4 Kerangka Pemikiran Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (hutang jangka panjang) dengan modal sendiri (Riyanto, 2001). Struktur modal perusahaan dipengaruhi keputusan pendanaan perusahaan. Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga berpengaruh terhadap risiko keuangan perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan meningkatkan leverage maka perusahaan ini dengan sendirinya akan meningkatkan risiko keuangan perusahaan. Namun, ketika perusahaan memerlukan tambahan dana untuk operasinya, dan tidak berusaha meningkatkan leverage, maka akan kehilangan kesempatan meningkatkan keuntungannya. Oleh karena itu keputusan pendanaan harus didasarkan pada keputusan struktur modal optimal. Terdapat beberapa faktor yang mampu mempengaruhi struktur modal yang optimal, namun dalam penelitian ini penulis akan memfokuskan kepada faktor ukuran perusahaan dan profitabilitas. Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal karena umumnya semakin besar ukuran perusahaan akan cenderung menggunakan modal asing (hutang jangka panjang) dalam pembiayaan perusahaannya, hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana lebih besar untuk menunjang kelancaran aktivitas operasinya dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing jika modal sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim, 2007). Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih fleksibel dalam mengakses sumber dana, sehingga akan meningkatkan hutangnya untuk memaksimalkan struktur modal. Brigham dan Houston (2001) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi

7 atau perolehan profit yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal, sehingga akan mengurangi pendanaan dari hutang jangka panjang. Perusahaan dengan profit yang tinggi cenderung mendanai investasinya dengan laba ditahan daripada pendanaan dengan hutang. Jika laba ditahan bertambah, rasio hutang dengan sendirinya akan menurun, dengan asumsi perusahaan tidak menambah jumlah hutang. Namun di sisi lain, ada pula kecenderungan perusahaan akan lebih berani melakukan pinjaman dana dari eksternal karena didukung profitabilitas perusahaan yang tinggi. Profit yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk dapat membayar hutang-hutangnya. Meningkatnya profit akan meningkatkan daya tarik pihak eksternal (investor dan kreditor), dan jika kreditor semakin tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan, sangat memungkinkan debt to equity ratio juga semakin meningkat (dengan asumsi peningkatan hutang relatif lebih tinggi daripada peningkatan modal sendiri). Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dan bahan perbandingan, diantaranya penelitian Idayu dan Nurul (2014), dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara parsial profitabilitas, ukuran perusahaan dan risiko berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian Ni Wayan Yuliani dan Ica Rika (2014) menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian yang dilakukan Mardiansyah (2012) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih menggunakan modal sendiri berupa laba yang diperoleh (laba ditahan). Namun penelitian yang dilakukan Nadia Puspawardani (2012) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan profit yang tinggi lebih berani menggunakan hutang untuk pendanaan perusahaannya.

8 Hasil penelitian Friska Firnanti (2011) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Meidera Elsa Dwi Putri (2012) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah: 1. Ukuran perusahaan, secara parsial, berpengaruh terhadap struktur modal. 2. Profitabilitas, secara parsial, berpengaruh terhadap struktur modal. 3. Ukuran perusahaan dan profitabilitas, secara simultan, berpengaruh terhadap struktur modal. tidak signifikan terhadap struktur modal dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan Eko Prihatiningtyas (2014) menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif tapi tidak signifikan terhadap struktur modal. 2.5 Hipotesis 3. Metode Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan struktur modal. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah Perusahaan Consumer Goods (Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi) yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. 3.1 Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Variabel Indikator Ukuran Skala Ukuran Perusahaan (X1) Profitabilitas (X2) Ukuran perusahaan merupakan suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain (Agnes Sawir; 2009: 101). Profitabilitas merupakan kemampuan perseroan untuk Total Aktiva (Total Aset) yang dinyatakan dalam Logaritma Normal (ln) Aset Rupiah Interval Return On Asset yang dihitung Rasio Interval

9 Struktur Modal (Y) memperoleh laba dan potensi untuk memperoleh penghasilan pada masa yang akan datang yang dapat diukur dengan Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA) (Ridwan Tobing dan Nirwan Talankky; 2004: 263) Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (hutang jangka panjang) dengan modal sendiri (Riyanto, 2001). dengan cara Laba Bersih dibagi Total Aktiva Debt to Equity Ratio (DER) yang dihitung dengan cara hutang jangka panjang dibagi total ekuitas Rasio Interval 3.2 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, dimana dua variabel merupakan variabel bebas/variabel independen (Independent Variable) yakni ukuran perusahaan (X 1 ) dan profitabilitas (X 2 ), serta satu variabel lainnya merupakan variabel terikat/variabel dependen (Dependent Variable) yaitu struktur modal (Y). Teknik yang digunakan adalah analisis regresi berganda, yang diterjemahkan dalam sebuah diagram dalam Gambar 3.1. X 1 X 2 ryx 1 Y ryx 2 ryε ε Gambar 3.1 Struktur Lengkap Regresi Ganda 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Secara Parsial Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Consumer Goods (Sektor Industri Barang Konsumsi) yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 Dari hasil output SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi antara ukuran perusahaan dengan struktur modal sebesar -0,072 yang menunjukkan keeratan hubungan antara ukuran perusahaan dengan

10 struktur modal, dimana keeratan hubungan tersebut masuk kategori sangat rendah. Nilai koefisien korelasi yang terhadap struktur modal tidak memiliki makna. Hasil penelitian ini sejalan dengan negatif menunjukkan bahwa ukuran penelitian yang dilakukan Eko perusahaan berkorelasi negatif dengan struktur modal, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil jumlah pinjaman dana eksternal yang diambil perusahaan, dan sebaliknya, semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin tinggi pinjaman dana eksternal yang diambil perusahaan. Sedangkan untuk mengetahui besar pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal secara parsial, dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya, yaitu sebesar 0,519%. Hal ini menunjukkan variabilitas struktur modal dapat dijelaskan oleh ukuran perusahaan hanya sebesar 0,519%. Berdasarkan hasil penelitian di atas, terdapat pengaruh negatif dari ukuran perusahaan terhadap struktur modal sebesar 0,519%, dan nilai tersebut sangat kecil. Uji signifikansi terhadap nilai pengaruh tersebut menunjukkan hasil bahwa besar pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal tidak signifikan, sehingga pengaruh negatif ukuran perusahaan Prihatiningtyas (2014) yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif tapi tidak signifikan terhadap struktur modal. 4.2.3 Pengaruh Profitabilitas Secara Parsial Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Consumers Good yang Terdaftar di BEI Tahun 2013 Dari hasil output SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi antara profitabilitas dengan struktur modal sebesar -0,173 yang menunjukkan keeratan hubungan antara profitabilitas dengan struktur modal, dimana keeratan hubungan tersebut masuk kategori sangat rendah. Nilai koefisien korelasi negatif menunjukkan bahwa profitabilitas berkorelasi negatif dengan struktur modal, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka jumlah hutang semakin kecil, karena perusahaan lebih mengandalkan laba ditahan untuk pendanaan perusahaannya, dan sebaliknya, semakin kecil profitabilitas maka jumlah

11 hutang semakin besar, karena laba ditahan atau keuntungan perusahaan tidak Dari hasil output SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi antara ukuran mencukupi untuk pendanaan perusahaan dan profitabilitas dengan perusahaannya. Sedangkan untuk mengetahui besar pengaruh profitabilitas terhadap struktur struktur modal sebesar 0,196 yang menunjukkan keeratan hubungan antara ukuran perusahaan dan profitabilitas secara modal secara parsial, dapat dilihat dari nilai bersamaan (simultan) dengan struktur koefisien determinasinya, yaitu sebesar 2,99%. Hal ini menunjukkan variabilitas modal, dimana keeratan hubungan tersebut masuk ke dalam kategori sangat rendah. struktur modal dapat dijelaskan oleh Sedangkan untuk mengetahui besar profitabilitas hanya sebesar 2,99%. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan terdapat pengaruh negatif dari profitabilitas secara parsial terhadap struktur modal, namun pengaruh tersebut tidak signifikan. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan Eko Prihatiningtyas (2014) yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif tapi tidak signifikan terhadap struktur modal 4.2.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Secara Simultan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Consumer Goods (Sektor Industri Barang Konsumsi) yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 pengaruh ukuran perusahaan dan profitabilitas, secara simultan, terhadap struktur modal, dapat dilihat dari nilai R 2, yaitu sebesar 0,039, maka diperoleh nilai koefisien determinasinya sebesar 3,9%. Hal ini menunjukkan bahwa variabilitas struktur modal dapat dijelaskan oleh ukuran perusahaan dan profitabilitas, secara simultan, sebesar 3,9%. Pengaruh faktor lain yang tidak diteliti adalah sebesar 96,1%. Faktor lain yang tidak diteliti tersebut antara lain stabilitas penjualan, struktur aktiva, operating leverage, tingkat pertumbuhan perusahaan, pajak, bunga hutang, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan, dan lain-lain.

12 Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas, secara simultan, berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Eko Prihatiningtyas (2014) yang menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif tapi tidak signifikan terhadap struktur modal 5. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan: 1. Ukuran perusahaan, secara parsial, berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap struktur modal. 2. Profitabilitas, secara parsial, berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap struktur modal. 3. Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas, secara simultan, berpengaruh namun tidak signifikan terhadap struktur modal. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, ada beberapa hal yang dapat penulis sarankan sebagai berikut ini: 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas dapat mempengaruhi struktur modal, meskipun besaran pengaruhnya sangat kecil, namun tidak dapat begitu saja diabaikan. Ukuran perusahaan dan profitabilitas tetap harus diperhatikan pihak manajemen perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan pendanaan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 6 perusahaan dengan jumlah pinjaman melebihi 50% struktur modal, bahkan diantaranya terdapat 2 perusahaan yang memiliki jumlah hutang sampai 4 kali lipat dari total ekuitasnya, sehingga profitabilitasnya bernilai negatif. 2. Bagi peneliti selanjutnya a. Disarankan untuk menambah variabel independen lainnya, seperti stabilitas penjualan, struktur aktiva dan bunga hutang. b. Disarankan perusahaan yang dijadikan subjek penelitian

13 DAFTAR PUSTAKA tidak hanya perusahaan dalam satu sektor industri yang sama, namun menggunakan pula perusahaan dari sektor lainnya. Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Friska Firnanti. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Bisnis & Akuntansi, Vol. 3 No. 2 Agustus 2011, halaman 119-128. Idayu Restiyowati dan Nurul Widyawati. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Property di BEI. e- journal Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 2 STIESIA. Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Edisi Kesepuluh. Bandung: CV. Alfabeta. Syafri Harahap, Sofyan. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Syamsuddin, Lukman, 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tommy Mardiansyah. 2012. Pengaruh Profitabilitas dan Operating Leverage terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI 2008-2011.http://ejournal.unp.ac.id/stude nts/index.php/mnj/article/viewfile/ 316/161. Mohammad Nazir. Ph.D. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Ni Wayan Yuliani dan Ica Rika Candraningrat. 2014. Analisis Variabel Yang Memengaruhi Struktur Modal Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). E-jurnal Manajemen Universitas Udayana Vol. 3, No. 5. https://ojs.unud.ac.id/index.php/ma najemen/article/view/7669. Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja