HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN LAUT MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN UMUR DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BITUNG

Kata kunci: Status Gizi, Umur, Beban Kerja Fisik, Keluhan Muskuloskeletal.

GAMBARAN BEBAN KERJA BERDASARKAN DENYUT JANTUNG PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) PELABUHAN SAMUDERA BITUNG.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN PRESS DRYER UD. ABIOSO, BOYOLALI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN BATU BATA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : Beban Kerja Fisik, Keluhan Nyeri Punggung Bawah

GAMBARAN POSISI KERJA DAN KELUHAN GANGGUAN MUSCULOSKELETAL PADA PETANI PADI DI DESA KIAWA 1 BARAT KECAMATAN KAWANGKOAN UTARA

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kerja yang meliputi pencegahan dan pengobatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN TIMBULNYA NYERI KEPALA TIPE-TEGANG. Oleh: KOMALAH CHENASAMMY NIM:

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PAKISJAYA KARAWANG KARYA TULIS ILMIAH OLEH : SITI SURYATI NIM : R

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA ANGKAT-ANGKUT PT. BAHAMA LASAKKA CEPER KLATEN

PENGARUH BEBAN KERJA DAN UMUR TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA ANGKAT- ANGKUT DI P.B. CAHAYA INTAN KRUJON TOYOGO SRAGEN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Nyeri Punggung Bawah, Umur, Masa Kerja, Lama Kerja, Pelabuhan

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PETUGAS SAMPAH DI KELURAHAN SUMBER KOTA SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dwi Bayu Retnaningtyas 1, Siti Harwanti 2, Nur Ulfah 3 Alumni 1, Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Unsoed 2-3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN LAMA PAPARAN MONITOR KOMPUTER DENGAN KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME DI BPJS, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

ABSTRACT. Key words : age, length of employment, vibration, musculoskeletal complaints ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI PASAR 45 MANADO Victoria P. Pinatik*,,A. J. M. Rattu*, Paul A. T.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH DI PANGKALAN CV. TOTABUAN INDAH MANADO

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA BONGKAR MUAT BARANG PELABUAHAN NUSANTARA KOTA PARE-PARE TAHUN 2012

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA BAGIAN SEWING DI CV.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG

BEBERAPA FAKTOR PADA KEGIATAN PENGANGKUTAN TERHADAP KELUHAN SAKIT OTOT PINGGANG PADA KARYAWAN BAGIAN GUDANG PT.SUMBER MAKMUR TASIKMALAYA JURNAL

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN ANTARA LAMANYA DUDUK DENGAN TIMBULNYA GEJALA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SOPIR TAKSI DI KOTA MEDAN. Oleh : NAZHIRA JANANI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS FISIK PADA PEGAWAI PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) CABANG MANADO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan sebaliknya kesehatan dapat mengganggu pekerjaan. Tujuan pengembangan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI PELABUHAN BENOA TAHUN 2015

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA PEMBATIK TULIS DENGAN MENGGUNAKAN KURSI KERJA ERGONOMIS DAN KURSI KERJA TIDAK ERGONOMIS DI INDUSTRI BATIK MASARAN SRAGEN

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SARUNG TANGAN DENGAN KELUHAN IRITASI KULIT BAGIAN TANGAN KARENA ASAM ASETAT DI PT X KARANGANYAR

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

Catur Setiya Sulistiyana, Yogi Irawan Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

SKRIPSI. Hubungan Posisi Duduk dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Non Spesifik pada Pengemudi Angkutan Kota di Terminal Ubung

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Kata kunci: intensitas pencahayaan, usia, kelelahan mata, lux meter, flicker fusion

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak pada usia 35 tahun sebanyak 76 responden (80.00%) dan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN SIKAP KERJA ANGKAT-ANGKUT DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA KULI PANGGUL DI GUDANG BULOG SURAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Keywords : Work motivation, Labor productivity

Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Kebiasaan Merokok, Riwayat Keluarga, Kejadian Hipertensi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Fahma Hakiki R

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA FISIK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA BURUH BAGASI DI PELABUHAN LAUT MANADO Ismail Nur Hasan*, Paul A. T. Kawatu*, Harvani Boky* *Bidang Minat K3*, Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi* ABSTRAK Latar Belakang: Beban kerja menjadi salah satu faktor keluhan yang biasa dialami oleh buruh bagasi. Beban kerja yang berlebih akan mempengaruhi kondisi pekerja baik fisik maupun mental. Nyeri punggung merupakan salah satu alasan utama untuk tidak bekerja, dan setiap tahunnya jutaan hari kerja hilang akibat nyeri punggung. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui adanya hubungan antara beban kerja fisik dengan keluhan nyeri punggung pada buruh bagasi di Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dilaksanakan pada bulan September-November 2017 di Jumlah sampel yang digunakan adalah 56 orang. Sampel diambil berdasarkan rumus slovin. Penelitian ini menggunakan kuisioner tentang beban kerja dan keluhan nyeri punggung yang kemudian diolah di spss menggunakan uji chi-square dengan P value = 0,05. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan buruh dengan beban kerja rendah sebanyak 14 orang (25,0%) dan buruh dengan beban kerja tinggi sebanyak 42 orang (75,0%). Terdapat buruh dengan keluhan nyeri puggung ringan sebanyak 30 orang (53,6%) dan buruh dengan keluhan nyeri punggung berat sebanyak 26 orang (46,4%). Kesimpulan: Didapatkan hasil nilai yang signifikan yaitu nilai p = 0,03 p value < ( = 0,05), berarti terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan keluhan nyeri punggung pada buruh bagasi di Saran: Perlu adanya alat bantu penunjang untuk membantu pekerja dalam pemindahan dan pengangkutan beban/barang. Diharapkan pimpinan dapat memperhatikan stasiun kerja yang tidak ergonomis (terlalu kecil). Pekerja buruh disarankan untuk melakukan relaksasi dengan peregangan otot apabila merasakan keluhan-keluhan selama bekerja. Pihak TKBM perlu memperhatikan kondisi kesehatan setiap buruh agar dapat terhindar dari cedera atau juga kecelakaan kerja saat melaksanakan pekerjaan. Kata Kunci: Beban Kerja Fisik, Keluhan Nyeri Punggung, Buruh ABSTRACT Background: Workload becomes one of the common complaint factors which experienced by the baggage laborers. Excessive workload will affect the worker's condition both physically and mentally. Back pain was one of the main reasons for not working, and annually millions of workdays are lost due to back pain. Research Objective: to analyze the correlation between physical workload with back pain complaints of baggage laborers at Manado Harbor. Research Method: This research was an Analytical Survey with Cross Sectional approach, conducted on September - November 2017 at Manado Harbor. The number of samples which used were 56 people. Samples were taken based on the slovin formula. This study was used a questionnaire about workload and back pain complaints which were then processed in SPSS by using chi-square test with P value = 0,05. Result: From the results of this study, there were 14 workers (25,0%) with low workload and workers with high workload were 42 people (75.0%). There were workers with complaints of mild pains as many as 30 people (53.6%) and workers with complaints of severe back pain as many as 26 people (46.4%). Conclusion: The result of significant value is p = 0,03, p value < α (α = 0,05), it means that there is correlation between physical workload with back pain complaints of baggage laborers at Manado Harbor. Suggestion: The supporting tools were needed to assist the workers in moving and transporting loads/goods. It is expected that the leaders can pay attention to work stations that are not ergonomic (too small). The laborers are advised to relax with an auto stretch when feeling complaints during work. TKBM parties need to consider the health conditions of every worker in order to avoid the injury or work accident while doing the job. Keywords: Physical Workload, Back Pain Complaints, Labor

PENDAHULUAN Pada saat ini pekerjaan di tempat kerja sering menuntut para pekerja untuk bekerja ekstra keras. Hal ini menyebabkan kondisi pekerja menurun dan mengakibatkan pekerja mengalami beban kerja yang berlebih. Tidak terkecuali pada pekerja buruh bagasi di pelabuhan. Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari seringkali pekerja buruh angkut ini melupakan tingginya resiko kecelakaan kerja yang akan terjadi. Beban kerja (workload) merupakan besarnya tuntutan kerja dengan kemampuan pekerja dalam menghadapi pekerjaan yang diberikan. Setiap beban kerja yang diterima seseorang harus sesuai atau seimbang, baik kemampuan fisik, kemampuan kognitif, maupun keterbatasan manusia yang menerima beban tersebut. Nyeri punggung adalah keluhan yang sering pada para pekerja. Mereka yang menderita sakit punggung yang seperti ini adalah pekerja yang banyak mengangkut beban atau mereka yang duduk pada posisi tertentu atau membungkuk dengan cara yang salah. Di Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung terutama nyeri bagian bawah telah mencapai proporsi endemik. Survei yang telah dilakukan melaporkan bahwa 17,3 juta orang di Inggris pernah mengalami nyeri punggung. Dari hasil penelitian secara nasional yang dilakukan di 14 kota di Indonesia oleh kelompok studi nyeri PERDOSI (Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia) tahun 2002 ditemukan 18,13% penderita nyeri punggung bawah. National Savety Council juga melaporkan bahwa sakit akibat kerja yang frekwensi kejadiannya paling tinggi adalah sakit atau nyeri pada punggung yaitu 22% dari 1.700.000 kasus nyeri akut yang dapat menjalar pada bokong atau pada salah satu paha. Pelabuhan Laut Manado berada diposisi yang strategis karena berada pada ibukota propinsi Sulawesi Utara sebagai pusat kegiatan pendidikan, pemerintahan, perdagangan, jasa dan pengembangan kawasan wisata. Pada bagian buruh bagasi terdapat 125 buruh yang terdaftar di Pelabuhan Laut Manado. Dari wawancara singkat yang dilakukan terhadap beberapa buruh, adanya keluhan nyeri punggung pada saat bekerja. Inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang ada di Pelabuhan Laut Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional atau potong lintang untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Laut Manado pada bulan September sampai dengan November 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh pekerja dibagian buruh bagasi Pelabuhan laut Manado yaitu 125 pekerja. Metode pengambilan sampel menggunakan rumus slovin. Sampel yang didapat berjumlah 56 orang tenaga kerja. Sampel diambil berdasarkan kategori objektif yaitu dengan menggunakan cut of point. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas. Analisis data dalam penelitian ini yaitu, analisis univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi responden dan analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Variabel bebas yaitu beban kerja fisik, dengan variabel terikat yaiut keluhan nyeri punggung. Analisis yang digunakan adalah analisis chi-square. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang didapat, sebagian besar umur pekerja di Pelabuhan Laut Manado yaitu berumur 21-40 sebanyak 33 orang dengan presentase 58,9%. Semua buruh di Pelabuhan Laut Manado berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 56 orang (100%). Berdasarkan pendidikan terakhir, menunjukkan sebagian besar buruh hanya tamatan SD adalah 22 orang (39,3). Pada tingkat lama kerja, menunjukkan bahwa respoden yang bekerja selama < 8 jam per hari yaitu 27 orang dengan persentase 48,2%, dan responden yang bekerja selama 8 jam sebanyak 29 orang dengan presentase 51,8%. Di lihat dari masa kerja, menunjukkan bahwa respoden dengan masa kerja <10 tahun sebanyak 30 orang dengan presentase 53,6% sedangkan masa kerja 10 sebanyak 26 orang dengan presentase 46,4%. Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja fisik buruh, hasilnya dapat dilihat dari tabel 1. Tabel 1. Hasil Pengukuran Beban Kerja. Beban Kerja Fisik n % Rendah 14 25,0 Tinggi 42 75,0 Total 56 100 Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat, buruh dengan Beban kerja rendah 14 responden dengan presentase 25,0% dan buruh dengan Beban kerja tinggi 42 responden dengan presentase 75,0%.

Beban Kerja Fisik Berdasarkan hasil pengukuran keluhan nyeri punggung buruh, dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Pengukuran Keluhan Nyeri Punggung. Keluhan Nyeri Punggung n % Kurang 24 57,1 Baik 18 42,9 Total 135 100 Dari tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa buruh dengan keluhan nyeri puggung ringan sebanyak 30 orang dengan presentase 53,6% dan buruh dengan keluhan nyeri punggung berat sebanyak 26 orang dengan presentase 46,4%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pekerja proyek konstruksi gedung museum Coelacanth Ark Manado dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hubungan antara beban kerja fisik dengan keluhan nyeri punggung pada buruh bagasi di Keluhan Nyeri Punggung Berat Ringan Total n % N % n % Tinggi 16 28,6 26 46,4 42 75,0 Rendah 10 17,9 4 7,1 14 25,0 Total 26 46,4 30 53,6 56 100 P value 0,04 Berdasarkan tabel 3, menunjukan bahwa responden dengan beban kerja rendah dan mengalami keluhan nyeri punggung ringan sebanyak 4 orang (7,1%), buruh dengan beban kerja rendah dan mengalami kenluhan nyeri punggung berat sebanyak 10 orang (17,9%). Sedangkan untuk buruh dengan beban nyeri punggung ringan sebanyak 26 orang (46,4%), buruh dengan beban nyeri punggung berat sebanyak 16 orang (28,6%). Dari hasil penelitian yang didapatkan, nilai p value yaitu 0,03 (p value < α), ini berarti terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja buruh di Beban Kerja Fisik Berdasarkan penelitian untuk mengukur tingkat beban kerja fisik pada buruh di Pelabuhan Laut Manado diperoleh hasil didapatkan buruh bagasi dengan beban kerja rendah sebanyak 14 orang dengan presentase 25,0% dan buruh dengan beban kerja tinggi sebanyak 42 orang dengan presentase 75,0%. Dapat di lihat buruh di pelabuhan laut manado memiliki beban kerja tinggi. Ini juga dibuktikan dengan rata-rata buruh yang mengangkat beban lebih dari 40kg sehari jika mengangkat sendiri,

sementara ketika mengangkat beban lebih dari 100kg sehari biasanya saling membantu meringankan beban saat mengangkat barang. Faktor inilah yang membuat buruh bagasi di Pelabuhan Laut Manado dikatakan memiliki beban kerja fisik yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih (2014) untuk mengetahui gambaran faktor risiko Manual Handling pada pekerja angkut barang (Porter) di Stasiun Pasar Senen Jakarta, didapatkan resiko paling tinggi buruh saat bekerja adalah saat mengangkat dan menaikan barang ke bagasi dengan presentase 86% dan Berdasarkan observasi di tempat penelitian yang dilakukan menggunakan kuisoner pada 56 tenaga kerja buruh di pelabuhan laut manado diketahui bahwa buruh melakukan beban kerja fisik dengan tidak alamiah dimana mereka bekerja dengan penuh resiko seperti mengangkat beban yang begitu berat dan dapat beresiko tentang keluhan nyeri punggung, sebagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah bagian pinggang, kaki, tangan, bahu dan punggung. 30 orang dengan presentase 53,6% dan buruh dengan keluhan nyeri punggung berat sebanyak 26 orang dengan presentase 46,4%. Dapat di lihat buruh di pelabuhan laut manado memiliki keluhan nyeri punggung ringan. Dari hasil wawancara singkat dengan buruh, kebanyakan mengatakan faktor masa kerja yang lebih dari 2 tahun membuat buruh sudah terbiasa mengangkat beban berat sehingga buruh tidak terlalu memikirkan besarnya beban yang mereka angkat. Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurwahyuni, dkk (2012) untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja bongkar muat barang Pelabuhan Nusantara Kota Pare-pare, didapatkan sebanyak 61 responden (80,3%) mengalami keluhan nyeri punggung. Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi No Per.01/Men 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja bahwa berat beban maksimal untuk tenaga kerja pria dewasa sekali mengangkat adalah 40 kg. Keluhan Nyeri Punggung Hasil penelitian yang dilakukan pada buruh bagasi di Pelabuhan Laut Manado, diperoleh responden dengan keluhan nyeri puggung ringan sebanyak

Hubungan Antara Beban Kerja Fisik Dengan Keluhan Nyeri Punggung Pada Buruh Bagasi DI Pelabuhan Laut Manado Penelitian yang dilakukan terhadap buruh bagasi dengan variabel beban kerja fisik dan keluhan nyeri punggung yang menggunakan kuesioner untuk mencari apakah terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan keluhan nyeri punggung pada buruh bagasi di Pelabuhan Laut Manado, dari hasil yang diperoleh dengan menggunakan program spss dapat disimpulkan bahwa buruh dengan beban kerja rendah dan mengalami keluhan nyeri punggung ringan sebanyak 4 orang (7,1%), buruh dengan beban kerja rendah dan mengalami kenluhan nyeri punggung berat sebanyak 10 orang (17,9%). Sedangkan untuk buruh dengan beban nyeri punggung ringan sebanyak 26 orang (46,4%), buruh dengan beban nyeri punggung berat sebanyak 16 orang (28,6%). Berdasarkan hasil program komputer menggunakan uji chi-square untuk menentukan hubungan beban kerja fisik dengan keluhan nyeri punggung didapat hasil nilai signifikan yaitu p = 0,03 p value < ( = 0,05), hal ini berarti Ha diterima dan Hο ditolak yang mana terdapat hubungan beban kerja fisik dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja buruh di Pada penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2010) untuk mengetahui hubungan antara mengangkat beban dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja pengangkut buah di Pasar Johar Semarang, dari hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara mengangkat beban dengan keluhan nyeri punggung. Ini dibuktikan dengan hasil p value = 0,027 < 0,05 atau Ha diterima dan Hο ditolak. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada buruh bagasi di Pelabuhan Laut Manado, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat buruh dengan beban kerja rendah sebanyak 14 orang dengan presentase 25,0% dan buruh dengan beban kerja tinggi sebanyak 42 orang dengan presentase 75,0%. 2. Terdapat buruh dengan keluhan nyeri puggung ringan sebanyak 30 orang dengan presentase 53,6% dan buruh dengan keluhan nyeri punggung berat sebanyak 26 orang dengan presentase 46,4%. 3. Terdapat hubungan beban kerja fisik dengan keluhan nyeri punggung pada pekerja buruh di

SARAN 1. Perlu adanya alat bantu penunjang untuk membantu pekerja dalam pemindahan dan pengangkutan beban/barang. 2. Diharapkan pimpinan dapat memperhatikan stasiun kerja yang tidak ergonomis (terlalu kecil). 3. Pekerja buruh disarankan untuk melakukan relaksasi dengan peregangan otot apabila merasakan keluhan-keluhan selama bekerja. 4. Pihak TKBM perlu memperhatikan kondisi kesehatan setiap buruh agar dapat terhindar dari cedera atau juga kecelakaan kerja saat melaksanakan pekerjaan. DAFTAR PUSTAKA Indriyani, R. 2010. Hubungan Mengangkat Beban dan Frekuensi Angkat Dengan Keluhan Nyeri Punggung Pada Pekerja Pengangkut Buah Di Pasar Johar Semarang. Skripsi. Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu & Seni. Rineka Cipta Nurwahyuni, dkk. 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Bongkar Muat Barang Pelabuhan Nusantara Kota Pare-pare. Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Makasar Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi No Per.01/Men Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2016. Profil Purwaningsih, A. 2014. Gambaran Faktor Risiko Manual Material Handling Pada Pekerja Angkut Barang (Porter) Di Stasiun Pasar Senen Jakarta. Jurnal. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.