Keywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach

dokumen-dokumen yang mirip
LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Istikomah *) Chatarina Muryani **) Singgih Prihadi **) Dosen Pendidikan Geografi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRACT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

Riesky Aprilya 1, Sutrisno 2, Eko Supri Murtiono 3

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

SKRIPSI. Oleh: KUKUH FAJAR TRAWOCO (K ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

SKRIPSI. Oleh: Rian Ari Utomo K

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

REMEDIASI DENGAN METODE PEER TUTORING

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI GUIDED DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

SKRIPSI. Oleh LU LUIN NUR HASANAH K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013.

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

UPAYA MENINGKATAN PERHATIAN BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MIND MAPPING DI KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI)

IMANUEL DALAPANG K

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN PECAHAN MELALUI PENGGUNAAN METODE TEAM QUIZ

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI MAGNET DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM

Transkripsi:

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI OPTIMALISASI LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER TAHUN AJARAN 2013/2014 Tanjung Fitri Astuti 1,* Danang Endarto, S.T, M.Si 2 Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd 2 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta 2 Dosen Pendidikan Geografi FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Keperluan korespondensi, HP : 085642065211, e-mail : tanjung393@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study were 1) to determine the environment optimalization as a learning resource of the scientific approach in improving the process of students of learning geography on the material about human and environment interactions in dynamical atmosphere in SMA N 1 Karanganyar. 2) to optimize the environment as a learning resource through the scientific approach in improving the learning outcomes of students in the geography material of human interaction and the environment in the dynamical atmosphere in SMA N 1 Karanganyar. This research is Classroom Action Research carried out in two cycles. The subjects of the study were the students of class X Science 2 SMA N 1 Karanganyar in the Academic Year 2013/2014, there are 35 students. The object of the research is the process and outcomes of learning geography on the material of human and environment interaction in dynamical atmosphere that is related to the optimization of learning environment. The data were obtained through observation, interviews, tests, questionnaires and documentation. The data analysis technique used was a critical and comparative descriptive analysis. The validity of the data used triangulation technique. The results showed that the application of the optimization of the environment as a learning resource to the scientific approach to the material of human and environment interactions in dynamical atmosphere can improve the process and outcomes of learning Geography. This can be seen in the implementation of the first cycle and second cycle. In the first cycle, the indicator of students learning mastery was 65.7% and it increased to 85.7% in the second cycle. Then the indicator of students learning process in the first cycle was 74.7% and it increased to 87.7% in the second cycle, the indicator liveliness and motivation of students in the first cycle of 66.9% increased to 80.4% in the second cycle. Keywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach 1

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 4 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Implementasi kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Implementasi kurikulum 2013 menjanjikan lahirnya generasi bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Salah satu kunci sukses dari lima kunci keberhasilan implementasi kurikulum 2013 dalam menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif serta merealisasikan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradapan bangsa yang bermartabat adalah optimalisasi fasilitas dan sumber belajar. Kelima kunci sukses tersebut antara lain berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru, aktivitas peserta didik, sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar, lingkungan yang kondusif akademik, dan partisipasi warga sekolah (Mulyasa, 2013:39). Pendayagunaan sumber belajar dalam proses pembelajaran memegang peranan penting dalam proses belajar, karena berfungsi untuk memberikan kemudahan peserta didik dalam belajar. Hal ini mengingat peserta didik dalam menerima pengalaman belajar atau mendalami materi pembelajarannya masih banyak memerlukan benda-benda, kejadian-kejadian yang sifatnya konkrit, mudah diamati, langsung diamati, sehingga pengalaman tersebut akan lebih mudah dipahami dan mengesan yang pada akhirnya dapat meningkatkan retensi tahan lama. Namun pada kenyataannya sumber belajar yang ada belum didayagunakan secara optimal oleh para guru. Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat dekat dengan kehidupan sehari- hari. Lingkungan tidak hanya meliputi lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan non fisik. Semua aspek lingkungan baik secara fisik maupun non fisik sudah tersedia di lingkungan sekolah. 2

Optimalisasi sumber belajar sangat berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik untuk mencapai sikap, pengetahuan dan keterampilan, sehingga guru harus sebisa mungkin dapat memaksimalkan sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat dekat dengan kehidupan sehari- hari. Lingkungan tidak hanya meliputi lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan non fisik. Semua aspek lingkungan baik secara fisik maupun non fisik sudah tersedia di lingkungan sekolah. Pada kurikulum 2013 Geografi menjadi salah satu mata pelajaran peminatan di kelas IPA. Di SMA N 1 Karanganyar, Geografi menjadi mata pelajaran yang diarahkan sebagai mata pelajaran peminatan IPA kelas X. Perubahan kurikulum tersebut secara otomatis juga merubah penggunaan metode dan model dalam proses pembelajaran yang sebelumnya guru lebih aktif tetapi sekarang peserta didik di tuntut untuk lebih aktif, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Tetapi kenyataannya sebagian besar guru masih mendominasi proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan di kelas X IPA 2, karena kelas tersebut memiliki hasil belajar yang relatif rendah dibanding dengan kelas IPA Reguler lainnya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui optimalisasi lingkungan sebagai sumber belajar dengan pendekatan scientific dalam meningkatkan proses belajar geografi peserta didik pada materi Interaksi manusia dan Lingkungan dalam Dinamika Atmosfer di SMA N 1 Karanganyar. (2) Mengetahui optimalisasi lingkungan sebagai sumber belajar dengan pendekatan scientific dalam meningkatkan hasil belajar geografi peserta didik pada materi Interaksi manusia dan Lingkungan dalam Dinamika Atmosfer di SMA N 1 Karanganyar. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jalan AW. Monginsidi No.3 Karanganyar (Kode Pos 57716). SMA N 1 Karanganyar terletak pada 494608.68 me dan 9159578.17 ms. Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 8 bulan yang dimulai pada bulan 3

November 2013 hingga bulan Juli 2014 yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan tindakan, serta analisis data dan pelaporan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA semester genap SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014. Subjek diambil satu kelas dari delapan kelas IPA yang ada di SMA N 1 Karanganyar, yaitu kelas X IPA 2 yang terdiri dari 35 peserta didik. Objek penelitian ini adalah proses dan hasil belajar geografi pada materi interaksi manusia dan lingkungan dalam dinamika atmosfer kaitannya dengan optimalisasi sumber belajar lingkungan. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan meliputi data informasi mengenai keadaan peserta didik dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung, yaitu hasil observasi, pre-test, evaluasi dan dokumentasi. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu dokumen yang berupa kurikulum, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi ajar serta data hasil belajar tahun ajaran 2012/ 2013 pada materi interaksi manusia dan lingkungan dalam dinamika atmosfer. Berdasarkan sumber data yang digunakan, ada empat macam metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu; (1) Wawancara, (2) Metode Observasi, (3) Kuesioner(Angket), (4) Metode Dokumentasi, (5) Metode Tes. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data. Jenis triangulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda untuk menguji kebenaran informasinya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi dan angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis, yaitu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan kinerja peserta didik dan guru 4

selama proses penerapan tindakan. Data kuantitatif dianalisis dengan tekhnik statistik deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil hitung dari statistic deskriptif. Langkah-langkah penelitian tindakan ini meliputi tahap persiapan dan tahap pelaksanaan siklus. Adapun setiap pelaksanaan siklus memiliki empat tahapan, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak- tidaknya sebagian besar () peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak- tidaknya sebagian besar (). Lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan (Mulyasa, 2013:143) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMAN 1 Karanganyar adalah 75. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila masing-masing indikator yang diukur telah mencapai target yang ditetapkan. Maka dari itu keberhasilan penelitian tindakan ini ditandai dengan adanya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik kearah yang lebih baik. Indikator keberhasilan penelitian ini sebagai berikut: (1) Proses belajar guru dan peserta didik memenuhi persentase capaian minimal penelitian yaitu sebesar. (2) Ketuntasan belajar peserta didik dalam satu kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal dari jumlah total peserta didik dalam kelas telah mencapai ketuntasan belajar individu atau KKM yaitu sebesar 75. 5

Persentase HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Karanganyar yang berlokasi di JL. AW. Monginsidi No.03 Karanganyar. secara astronomis letak astronomis SMA N 1 Karanganyar terletak pada 7º60 33.39 dan 110º95 10.53. Berdasarkan hasil observasi awal dan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Geografi kelas X IPA, maka dapat diidentifikasi kelas yang memiliki permasalahan dalam pembelajaran adalah kelas X IPA 2. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya peserta didik kelas X IPA 2 yang belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu 75 untuk mata pelajaran geografi. Pada saat diadakan ulangan harian, kelas X IPA 2 selalu memiliki nilai rata-rata paling rendah. Dari hasil perbandingan antar siklus yang telah dilakukan dihasilkan bahwa berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat diketahui perkembangan persentase proses pembelajaran guru di kelas X IPA 2 SMAN 1 Karanganyar. pada siklus I persentase proses pembelajaran guru dikelas sebesar 93% dan pada siklus II meningkat menjadi 97%. Diagramnya adalah sebagai berikut : Perkembangan Proses Pembelajaran Guru di Kelas 100% 85% 92% 88% 88% 97% 93% 91% 87% 77% Siklus I 70% Siklus II 50% Pra Pembelajaran Membuka Pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran Aspek Penilaian Penutup Rerata (Sumber: Data Primer PTK yang diolah, 2014) Gambar 1. Diagram Perkembangan Proses Pembelajaran Guru di Kelas Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II, maka dapat diketahui persentase perkembangan persentase proses belajar peserta 6

Persentase didik yang dicapai. Pada siklus I persentase proses peserta didik sebesar 74.6% dan pada siklus II meningkat menjadi 87.6%. Diagramnya adalah sebagai berikut : Perkembangan Proses Belajar Peserta Didik 87.5% 88.1% 88.0% 86.7% 85% siklus1 75% 75.8% 73.8% 74.7% 75.0% siklus2 70% 65% keterlaksanaan kegiatan belajar peserta didik keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran Aspek Penilaian motivasi belajar peserta didik sikap dan perilaku peserta didik (Sumber: Data Primer PTK yang diolah, 2014) Gambar 2. Diagram Perkembangan Proses Pembelajaran Guru di Kelas Berdasarkan hasil observasi pada saat kegiatan pembelajaran baik didalam kelas dan diluar kelas diperoleh hasil persentase kegiatan peserta didik pada setiap kelompok. Kegiatan peserta didik tersebut dikategorikan dalam dua aktivitas yaitu aktivitas positif dan aktivitas negatif. Tabel dan diagramnya adalah sebagai berikut : Tabel 1. Perkembangan kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Peserta Didik dalam Kelompok Siklus I Siklus II Kelompok Aktivitas (+) Aktivitas (-) Aktivitas (+) Aktivitas (-) Rerata Persentase Rerata Persentase Rerata Persentase Rerata Persentase Kelompok 1 3.47 69.3% 1.25 25.0% 4.00 80.0% 1.00 20.0% Kelompok 2 3.20 64.0% 1.13 22.7% 4.20 84.0% 1.20 24.0% Kelompok 3 3.33 66.7% 1.25 25.0% 4.00 80.0% 1.13 22.5% Kelompok 4 3.40 68.0% 1.17 23.3% 4.00 80.0% 1.17 23.3% Kelompok 5 3.47 69.3% 1.25 25.0% 4.00 80.0% 1.25 25.0% Kelompok 6 3.13 62.7% 1.00 20.0% 3.93 78.7% 1.25 25.0% Kelompok 7 3.40 68.0% 1.16 27.0% 4.00 80.0% 1.00 20.0% Total 3.34 66.9% 1.17 24.0% 4.02 80.4% 1.14 22.8% 7

Persentase 70% Perkembangan Kegiatan Peserta Didik dalam Kelompok 84.0% 80.0% 80.0% 80.0% 80.0% 78.7% 80.0% 69.3% 66.7% 68.0% 69.3% 68.0% 64.0% 62.7% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kelompok Kel.5 Kel.6 Kel.7 Siklus I Siklus II (Sumber: Data Primer PTK yang diolah, 2014) Gambar 3. Diagram Perkembangan Ketuntasan Belajar Peserta Didik Kelas X IPA 2 Ketuntasan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran diukur melalui tes kognitif yang dilakukan pada siklus I dan siklus II. Pada Tabel 3 dibawah ini dapat dilihat hasil ketercapaian ketuntasan belajar peserta didik kelas X IPA 2 SMAN 1 Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Tabel dan diagramnya adalah sebagai berikut: Tabel 3. Perkembangan Ketuntasan Belajar Peserta Didik Kelas X IPA 2 Kategori Pretest Siklus I Siklus II Total Di bawah Count 25 12 5 42 K KKM % within 71.4% 34.3% 14.3% 40.0% K M Di atas kategori Count 10 23 30 63 KKM % within kategori 28.6% 65.7% 85.7% 60.0% Total Count 35 35 35 105 % within kategori 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% (Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014) 8

Persentase Persentase 100% 70% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014) Gambar 4.. Diagram Perkembangan Ketuntasan Belajar Peserta Didik Kelas X IPA 2 Pada penilaian sikap (afektif) peserta didik kelas X IPA 2 SMAN 1 Karanganyar terjadi peningkatan yang tidak begitu signifikan, hal ini karena peserta didik kelas X IPA 2 SMAN 1 Karanganyar sudah mempunyai sikap yang dapat dipertanggung jawabkan hal ini dibuktikan dengan persentase sikap spiritual peserta didik yang seluruhnya dari 35 peserta didik berada pada kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah diagram perkembangan sikap peserta didik kelas X IPA 2 SMAN 1 Karanganyar : 120% Perkembangan Ketuntasan Belajar Peserta Didik 71% 29% 66% 34% Tes Awal Siklus I Siklus II Perkembangan tiap siklus 86% 14% Perkembangan Sikap Peserta Didik Di bawah KKM Di atas KKM 100% 100% 63% rendah 40% 40% 37% sedang tinggi 20% 0% 0% 0% 0% Spiritual Disiplin Kerjasama Aspek Penilaian Sikap (Sumber: Data Primer PTK yang diolah, 2014) Gambar 5. Diagram Perkembangan Sikap Peserta Didik Kelas X IPA 2 9

Persentase Pada penilaian ketrampilan peserta didik kelas X IPA 2 SMA N 1 Karanganyar, sudah mendapatkan nilai diatas KKM, pada siklus I jumlah kelompok yang berada pada kategori baik lebih banyak disbanding dengan yang ada pada kategori sangat baik, tetapi pada siklus II kategori hampir semua kelompok berada pada kategori sangat baik. Untuk lebih jelasnya berikut adalah Diagram perkembangan sikap peserta didik kelas X IPA 2 SMAN 1 Karanganyar : Perkembangan Kegiatan Peserta Didik dalam Kelompok 80.0% 84.0% 80.0% 80.0% 80.0% 78.7% 80.0% 80.4% 70% 69.3% 64.0% 66.7% 68.0% 69.3% 62.7% 68.0% 66.9% 50% 40% 30% 20% 10% Siklus I Siklus II 0% Kel.1 Kel.2 Kel.3 Kel.4 Kel.5 Kel.6 Kel.7 Rerata Kelompok (Sumber: Data Primer PTK yang diolah, 2014) Gambar 5. Diagram Perkembangan Kegiatan Peserta Didik dalam Kelompok KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian penerapan optimalisasi lingkungan sebagai sumber belajar dengan pendekatan scientific pada kelas X IPA 2 SMAN 1 Karanganyar Tahun pelajaran 2013/2014, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Optimalisasi lingkungan sebagai sumber belajar dengan pendekatan scientific dapat meningkatkan proses belajar geografi peserta didik pada materi Interaksi manusia dan Lingkungan dalam Dinamika Atmosfer di SMA N 1 Karanganyar. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase proses belajar peserta didik sebesar 66.9% pada siklus II meningkat menjadi 80.4%. (2) Optimalisasi lingkungan sebagai sumber belajar dengan pendekatan scientific dapat meningkatkan hasil belajar geografi peserta didik pada materi Interaksi manusia dan Lingkungan dalam Dinamika Atmosfer di SMA N 1 Karanganyar. hal ini dapat dilihat dari hasil tes kognitif yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, ketuntasan 10

belajar peserta didik sebesar 65.7% pada siklus I dan meningkat menjadi 85.7% pada siklus II. DAFTAR PUSTAKA Daldjoeni. 1982. Pengantar Geografi. Bandung: Alumni Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Teknologi Instruksional. Jakarta: Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi KEMENDUKBUD. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kembudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan KEMENDIKBUD. Mulyasa, E. 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. ALFABETA 11