Pengembangan Kapasitas SDM

dokumen-dokumen yang mirip
2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

VII. SIMPULAN DAN SARAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ITB BANDUNG, 28 JULI 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

DUKUNGAN PENGANGGARAN UNTUK KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI PERGURUAN TINGGI RINTO SUBEKTI, S.E., M.M. ANGGOTA KOMISI X DPR-RI

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR)

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

R. Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang telah disyahkan. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 Agustus 2012

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pembangunan Infrastruktur Untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Kesenjangan

Disampaikan Dalam Pengarahan kepada Civitas Akademik UNS

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REVISI PROYEK STRATEGIS NASIONAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2018, No Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerint

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

kapasitas riil keuangan daerah dapat dilihat pada tabel berikut:

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi dan efektivitas kegiatan ekonomi. Dalam 30 tahun terakhir pembangunan

Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pemerataan dan Keadilan Pembangunan

BAB VI KERANGKA IMPLEMENTASI

KERANGKA ACUAN KERJA

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

POKOK-POKOK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN SDM APARATUR MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Sistim Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun tentang pendidikan tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun

BAB I. PENDAHULUAN A.

2 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3. Peraturan Pres

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSES PENYUSUNAN APBN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan tersedianya fasilitas yang memadai untuk kesejahteraan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Ini 9 Arahan Presiden Jokowi Terkait Desain Belanja 2018 Selasa, 04 April 2017

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita pembangunan Negara Indonesia yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Negara dengan jumlah penduduk ± jiwa dengan laju

Pengawalan dan Pengawasan Isu Strategis Inspektorat Jenderal Kemristekdikti

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan jalan tol dengan asumsi biaya sekitar Rp miliar per km. Sedangkan lapangan kerja yang tercipta sekitar

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

b. bahwa upaya pemerataan dokter spesialis dilakukan melalui wajib kerja dokter spesialis

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2008

BAB III KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

2013, No

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi hubungan pemerintah

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan, pembangunan di

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

Otonomi Akademik & Peningkatan Peran Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dalam Pengembangan Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari peforma pembangunan infrastrukturnya. Maka dari itu, perbaikan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi pengelolaan keuangan negara di Indonesia yang ditandai

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2000 TENTANG DANA PERIMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

CATATAN ATAS PRIORITAS PENDIDIKAN DALAM RKP 2013

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna

Transkripsi:

Pengembangan Kapasitas SDM Dalam tiga tahun terakhir pemerin- tah melakukan pembangunan infrastruktur secara intensif untuk mendorong perekonomian, meningkatkan daya saing, produktivitas dan pemerataan pembangunan. Untuk tahun 2019 dan seterusnya, pembangunan fisik akan mulai dialihkan pada pembangunan manusia dalam rangka merawat infrastruktur yang telah dibangun, serta memastikan masyarakat dapat terus menerima manfaat pembangunan. Presiden Jokowi menekankan bahwa dalam APBN 2019 pemerintah akan masuk pada tahapan besar kedua setelah infrastruktur, yakni pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Tahapan besar kedua ini diharapkan terlihat masif, tampak hasil dan pergeserannya. Untuk itu, kementerian diminta secara serius untuk menyiapkan program investasi SDM. Proyek strategis nasional Salah satu tugas Komite Percepatan Pernyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) adalah memastikan ketersediaan dan kesiapan SDM untuk mendukung pembangunan infrastruktur. Berdasarkan kajian KPPIP, untuk memenuhi kebutuhan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada saat seluruh proyek selesai dan mulai beroperasi, diperlukan sekitar 350.000 lulusan program diploma politeknik dan 250.000 lulusan program sarjana. Saat ini, untuk ketersediaan calon lulusan program diploma, yang sedang menempuh pendidikan di politeknik berjumlah sekitar 113.000. Sementara untuk program sarjana tersedia calon lulusan 102.000 orang. Berarti terjadi defisit lulusan program diploma 237.000 dan 148.000 orang untuk program sarjana. 1 A k a d e m i I l m u P e n g e t a h u a n I n d o n e s i a

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada mulai mengenakan jas almamater saat mengikuti pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) di lapangan Grha Sabha Pramana UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (18/8). Mulai 2019, pemerintah akan mulai mengalihkan pembangunan fisik ke pembangunan manusia dalam rangka merawat infrastruktur yang telah dibangun, serta memastikan masyarakat dapat terus menerima manfaat pembangunan. Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA) 18-08-2014 Guna menutupi defisit SDM tersebut, perlu strategi yang rasional dengan mempertimbangkan kapasitas dan daya tampung lembaga pendidikan, animo lulusan untuk bekerja di fasilitas maupun instalasi serta industri dalam lingkup PSN, kemampuan ekonomi peserta didik, dan biaya operasional lembaga pendidikan. Dengan target proyek untuk memulai konstruksi atau mencapai pemenuhan pembiayaan (financial close) pada 2019, proyek-proyek PSN ini akan selesai secara bertahap dan diperkirakan paling lambat tahun 2023. Berarti tersedia waktu empat tahun dari tahun 2019 untuk menutupi keseluruhan defisit SDM. Seperti kita ketahui, SDM dibutuhkan pada tiga tahap proyek: saat pembangunan instalasi atau pabrik; saat operasional, termasuk perawatan; dan untuk kegiatan riset dan pengembangan. Dengan pendekatan sederhana, maka setiap tahun mulai 2019 sampai 2023 diperlukan peserta didik baru sekitar 60.000 untuk politeknik dan sekitar 37.000 untuk universitas dan institut. Pemenuhan defisit tersebut tidak perlu dengan membentuk lembaga pendidikan baru. melainkan memaksimalkan kapasitas lembaga pendidikan yang ada, sehingga investasinya tak terlalu besar. Standar biaya operasional pendidikan tinggi saat ini dan ke depan akan tetap pada kisaran Rp 25 juta per mahasiswa per tahun, sehingga dibutuhkan dana pendidikan Rp 2,425 triliun per tahun di atas dana pendidikan tinggi yang selama ini dianggarkan melalui APBN. 2 A k a d e m i I l m u P e n g e t a h u a n I n d o n e s i a

Faktor lain yang harus diperhatikan adalah insentif agar para lulusan mau bekerja di berbagai proyek dan industri PSN. Saat ini animo mahasiswa ataupun lulusan untuk mendukung PSN 3 A k a d e m i I l m u P e n g e t a h u a n I n d o n e s i a

belum terlalu tinggi. KPPIP menghubungi 40 perguruan tinggi negeri (PTN) dan 12 perguruan tinggi swasta (PTS), dan yang mendukung PSN hanya 18 PTN dan 8 PTS. Seandainya lebih banyak PTN dan PTS yang mendukung maka pemenuhan defisit SDM akan lebih cepat. Insentif dimaksud dapat berbentuk beasiswa ikatan dinas, gaji yang kompetitif, serta prospek karier dan kebanggaan bahwa PSN akan meningkatkan daya saing bangsa. Pemerintah juga perlu memberi kepastian bahwa PSN akan menggunakan lulusan dalam negeri semaksimal mungkin, karena pada dasarnya tidak ada teknologi yang tidak dikuasai oleh anak bangsa. Efektivitas investasi pendidikan Investasi bidang pendidikan tak terlihat perubahannya secara instan, perlu waktu cukup lama untuk mengetahui hasilnya, sedangkan dana investasi berasal dari rakyat dan rakyat akan menuntut bahwa hasil pendidikan harus bermanfaat bagi rakyat. Dengan kata lain investasi pendidikan harus akuntabel. Akuntabilitas publik investasi pendidikan dapat dicapai melalui proses akreditasi yang berbasis dampak (outcome) yang dilakukan entitas independen non-pemerintah, yang secara universal sudah diterapkan. Untuk mencapai hal itu, Indonesia sedang menerapkan pendidikan tinggi dan akreditasi berbasis outcome. Postur anggaran pendidikan 20% dari APBN sebenarnya mencukupi kebutuhan pendidikan nasional jika didistribusikan secara proporsional, di mana porsi terbesar untuk penyelenggaraan pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi. Perlu penataan kembali postur anggaran dengan memperkecil porsi administrasi dan manajemen serta belanja pegawai. Anggaran pendidikan seyogyanya dirasakan manfaatnya langsung oleh para peserta didik. Struktur Ketenagakerjaan Indonesia 2017 4 A k a d e m i I l m u P e n g e t a h u a n I n d o n e s i a

Saat ini seluruh kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian juga dapat porsi anggaran pendidikan, sehingga anggaran pendidikan yang setiap tahun Rp 400 triliun lebih jadi kurang efektif karena yang akhirnya dialokasikan untuk Kemristek-Dikti dan Kemdikbud masing masing hanya Rp 40 triliun. Sebenarnya anggaran untuk Kemristek-Dikti dan Kemdikbud dapat ditingkatkan secara signifikan apabila diadakan penataan kembali pendidikan kedinasan yang ada di berbagai kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK). Dalam banyak hal terjadi tumpang tindih dan duplikasi pendidikan kedinasan dengan yang diselenggarakan PTN maupun PTS. Sebagian besar pendidikan kedinasan seyogyanya ditutup karena perannya dapat dilaksanakan oleh PTN dan PTS. Dengan demikian anggaran pendidikan kedinasan dapat dialihkan ke Kemristek-Dikti dan Kemdikbud sehingga sekolah dan perguruan tinggi dapat meningkatkan kapasitas dan kualitasnya. Penataan kembali pendidikan kedinasan sebenarnya untuk merespons permintaan Presiden, yaitu setiap kementerian secara serius menyiapkan program investasi sumber daya manusia. Permintaan tersebut tidak diartikan bahwa setiap kementerian diminta mendidik SDM untuk mendukung PSN, melainkanuntuk memetakan kebutuhan SDM sesuai sektor masing-masing yang terkait PSN. Berdasarkan peta kebutuhan tersebut maka pemerintah menugaskan PTN dan PTS untuk memenuhinya. Dengan demikian program pengembangan kapasitas SDM untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Dirjen Dikti (1999-2007); Guru Besar Emeritus ITB; Konsil Kedokteran Indonesia, Wakil Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). 5 A k a d e m i I l m u P e n g e t a h u a n I n d o n e s i a