BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Burung merupakan salah satu jenis hewan yang banyak disukai oleh manusia, hal ini di karenakan burung memiliki beberapa nilai penting, seperti nilai estetika, ekologi dan ekonomi. Ditinjau dari segi nilai estetika, burung memiliki keindahan dari corak bulu serta suara yang merdu berupa siulan yang dikeluarkan burung tersebut. Ditinjau dari nilai ekologi yaitu salah satunya pemanfaatan burung untuk membasmi hama di pertanian. Ditinjau dari aspek ekonomi, burung tersebut berfungsi sebagai sumber mata pencaharian penduduk, yaitu salah satu diantaranya pemanfaatan burung sebagai sumber makanan dan sebagai peliharaan. Hal ini tentu saja mempunyai dampak penting yaitu, berkurangnya jumlah burung yang mengakibatkan keberadaan dari burung tersebut terancam punah. Salah satu jenis burung yang di kenal adalah jenis burung air. Dimana burung air merupakan jenis burung yang seluruh hidupnya berkaitan dengan daerah perairan (Rusila-Noor., dkk, 1999). Burung air dapat di artikan sebagai jenis burung yang secara ekologis bergantung pada lahan basah. Lahan basah yang dimaksud mencakup daerah lahan basah alami dan lahan basah buatan, meliputi hutan mangrove, rawa, dataran berlumpur, danau, tambak, sawah, dan lain-lain. Burung air di temukan hidup secara berkelompok, umumnya dalam kelompok yang sangat besar dengan jumlah individu yang banyak. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk melindungi diri pada saat mencari makan. Burung belibis batu merupakan salah satu jenis burung yang menghabiskan sebagian hidupnya di lingkungan perairan, hasil dari penelitian Marwan S (2016), mengukur persentase burung belibis batu hidup di perairan sebesar 61%. Hal ini dikarenakan burung belibis batu yang berasal dari family Annatidae yang memiliki morfologi bentuk kaki berselaput yang memudahkan untuk berenang. Burung belibis batu ini tergolong ke dalam burung perairan di karenakan burung ini hidup di rawarawa, daerah pantai, ataupun kolam dan danau. Burung belibis batu ini memiliki bentuk yang mirip seperti itik, hal ini dikarenakan ditemukan dalam keadaan liar, sehingga sering juga disebut sebagai itik liar. Pola persebaran burung belibis hampir meliputi
seluruh daerah Asia Tenggara, China Selatan hingga ke India. Di Indonesia sendiri, persebaran burung belibis ini banyak terdapat di perairan Kalimantan Timur, Sumatra, Jawa, Sulawesi, Bangka, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sumbawa, Mentawai dan Kepulauan Riau. Berdasarkan dari data IUCN (International Union for Consevation of Nature) burung belibis batu (Dendrocygna javanica) tergolong dalam kategori least concern atau resiko rendah, dalam arti burung belibis batu tidak terancam kepunahannya atau dengan kata lain tingkat kepunahannya sangat rendah. Hal ini disebabkan masih banyaknya spesies ini yang tersebar di seluruh deretan Asia Tenggara hingga ke India (IUCN, 2014). Hal ini berbeda dari data Dinas Kehutanan yang mengungkapkan bahwa populasi dari burung belibis batu (Dendrocygna javanica) mengalami penurunan setiap tahunnya, dikarenakan banyaknya masyarakat yang memburu burung belibis batu ini tanpa tahu akibatnya di kemudian hari. Perlunya diberitahukan informasi kepada masyarakat sehingga mereka tahu cara mengembang biakkan burung belibis batu tanpa harus diburu lagi. Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) atau sebelumnya dikenal juga sebagai Kebun Binatang Pematang Siantar, merupakan kebun binatang yang terletak di Pematang Siantar. Kebun binatang ini dibuka untuk umum pada tanggal 27 November 1936 dengan luas areal 4.5 Ha. THPS ini berlokasi di Jl. Kapt. MH. Siturus No.10, Kota Pematang Siantar. THPS sampai saat ini mengkonservasi beragam jenis satwa yang terdiri dari koleksi Mamalia sebanyak 201 ekor dari 57 spesies, koleksi Aves 455 ekor dari 113 spesies, dan koleksi Reptil 59 ekor dari 19 spesies. Jumlah keseluruhan satwa yang dikonservasi di dalam THPS totalnya mencapai sebanyak 715 ekor yang terdiri dari 183 spesies (Siantar Zoo, 2017) Burung yang berada di taman hewan dengan kondisi lingkungan yang berbeda dengan lingkungan alaminya perlu melakukan penyesuaian terhadap lingkungan barunya sebagai salah satu bentuk penyesuaian tersebut yang dapat diwujudkan dalam bentuk aktifitasnya. Pentingnya mempelajari aktifitas burung belibis dalam konservasi exsitu bertujuan untuk mengetahui aktifitas dari hewan tersebut sebagai data dasar acuan bahwa adanya perkembangbiakan hewan tersebut di tempat penangkaran. Di dalam taman hewan, banyak faktor yang harus diperhatikan karena berbeda jenisnya akan berbeda pula proses pemeliharaannya baik dalam hal makanan, kandang,
sanitasi, maupun perawatannya. Minimnya penelitian mengenai aktivitas harian burung belibis batu di taman hewan ini menyebabkan pengetahuan tentang aktivitas harian burung belibis batu menjadi sedikit sehingga dibutuhkan penelitian mengenai hal ini. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian atau studi tentang aktifitas burung belibis batu (Dendrocygna javanica) di habitat buatan seperti di Taman Hewan Pematang Siantar. 1.2. Ruang Lingkup Berdasarkan latar belakang diatas adapun ruang lingkup dalam penelitian yang akan dilakukan adalah: a. Burung Belibis Batu (Dendrocygna javanica) adalah burung dari family Annatidae dan disebut juga sebagai itik liar. b. Burung belibis batu (Dendrocygna javanica) merupakan jenis burung yang banyak melakukan aktivitas di perairan. c. Aktivitas yang paling dominan dilakukan burung belibis batu (Dendrocygna javanica) adalah berenang. d. Burung yang berada di Taman Hewan berada pada kondisi yang berbeda dengan lingkungan alamnya. 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan ruang lingkup di atas, agar permasalahan tidak meluas, di dalam penelitian ini, masalah yang dibatasi adalah jenis burung yang diamati adalah burung belibis batu yang ada di taman hewan. Aktifitas yang akan diamati dari burung belibis batu di dalam taman hewan meliputi Udara (terbang), Darat (bermain, makan, kawin, membersihkan diri, fighting, dan istirahat) dan Perairan (berenang, bermain, makan, fighting, dan istirahat). 1.4. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah didalam penelitian yang akan dilakukan meliputi: 1. Jenis aktivitas harian apa sajakah yang dilakukan burung belibis batu (Dendrocygna javanica) di taman hewan?
2. Aktivitas apakah yang paling dominan dilakukan burung belibis batu (Dendrocygna javanica) di taman hewan? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan, adapun tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui: 1. Jenis aktivitas harian yang dilakukan oleh burung belibis batu di Taman Hewan Pematang Siantar. 2. Aktivitas harian yang paling dominan dilakukan oleh burung belibis batu (Dendrocygna javanica) di Taman Hewan Pematang Siantar. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah: 1. Sebagai dasar ilmu pengetahuan untuk mengetahui aktivitas burung di Taman Hewan. 2. Sebagai bekal dasar bagi peneliti dalam mendalami ilmu ekologi dan etologi sebagai calon ilmuan biologi. 3. Sebagai sumber informasi dan referensi tentang burung belibis batu (Dendrocygna javanica) dan juga sebagai bahan masukan bagi instansi-instansi yang bergerak di bidang konservasi. 4. Sebagai informasi bagi peneliti lain yang berhubungan dengan penelitian tentang burung. 1.7. Definisi Operasional Berdasarkan latar belakang dari penelitian yang akan dilaksanakan Untuk menghindari perbedaan persepsi berikut ini merupakan beberapa istilah yang digunakan, yaitu: 1. Aktivitas adalah tindakan atau aksi yang berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh hewan untuk mempertahankan kelangsungan hidup 2. Aktivitas harian adalah merupakan tindakan atau berupa aksi selama satu hari (jam 07.00 WIB sampai 18.00 WIB).
3. Habitat penangkaran merupakan tempat ataupun lingkungan yang dikondisikan oleh manusia (terjadi tidak secara alami). 4. Makan adalah aktivitas yang dilakukan dengan cara memasukkan paruh kedalam air dan menangkap pakan yang ada di daratan (menyosor). 5. Bermain merupakan aktivitas burung yang berinteraksi dengan burung lain, aktifitas ini dilakukan di darat dan di air. 6. Berenang adalah aktivitas yang dilakukan ketika burung tersebut berada di air untuk berpindah tempat. 7. Terbang adalah aktivitas yang dilakukan dengan cara mengepakkan sayap sampai burung tersebut mengudara. 8. Membersihkan diri adalah aktivitas yang dilakukan dengan cara menelisik bulu, dan mengibaskan bulu. 9. Fighting merupakan interaksi yang dilakukan untuk mempertahankan wilayah, kelompok ataupun pakan 10. Kawin adalah interaksi yang dilakukan sepasang burung belibis dengan cara sang jantan menindih betina dari atas dan dilakukan di daratan. 11. Istirahat adalah aktifitas perilaku diam, atau mendekam.