SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN OPERASIONAL DAK BIDANG AIR MINUM SANITASI. Pulau Sumatera dan Pulau Jawa Jakarta, 4 April 2018

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SANITASI DI INDONESIA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN PROPOSAL DAK TA. 2017

ARAH KEBIJAKAN DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2018

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM DAK BIDANG SANITASI T.A. 2017

DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP MENUJU UNIVERSAL AKSES

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

PERENCANAAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH MENUJU 100% AIR MINUM. Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas Jakarta, Januari 2015

Tabel 5.1. Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Biaya Pengembangan Sanitasi Untuk 5 Tahun

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) INFRASTRUKTUR PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

MENU KEGIATAN DAN DATA TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR TA. 2017

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

Arah Kebijakan Program PPSP Kick off Program PPSP Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

Direktur Pengembangan PLP Ir. M. Maliki Moersid, MCP Disampaikan pada : Kick Off Meeting Nasional Program PPSP 2015 Jakarta, 10 maret 2015

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Pemerintah Daerah, swasta, masyarakat

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

Kasubdit Pengembangan Kapasitas Keuangan Daerah, Direktorat Otda Bappenas

NOTULENSI KICK OF MEETING PROGRAM PPSP TAHUN 2016

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM SLUM ALLEVIATION

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DALAM RANCANGAN RKP 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SPAM PADA PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

Permasalahan Mendesak Tujuan Sasaran Strategi Program Kegiatan. Perencanaan menyeluruh pengelolaan sistem air limbah skala Kota.

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

E. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN E.1. BIDANG AIR LIMBAH. Nama Program/Kegiatan

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

Strategi Penyelenggaraan Air Minum Dalam Rangka Mencapai Target 100 Akses Aman Air Minum

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PENYALURAN DAK TAHUN 2016

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BAB 5 PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKASI PENDANAAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

STRATEGI PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK DALAM RKP TAHUN 2017

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

REKAPITULASI KERANGKA LOGIS KABUPATEN SUKOHARJO. Program. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM) KOTA BALIKPAPAN

Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah

Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Transkripsi:

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI Jakarta, 4 April 2018 Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/ Bappenas

CAPAIAN DAN TARGET PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN SANITASI (NASIONAL) RPJMN 2015-2019 Posisi saat ini RPJMN 2020-2024 SDGs 2030 2015 2017 2019 2024 2030 RKP 2019 Capaian (2017): Air Minum: 72,04% Sanitasi: 76,91% (Akses Layak: 67,54% ; Akses Dasar: 9,37% ; BABS: 10,40%) Persampahan perkotaan*: Pengangkutan: 59,08% ; Reduksi: 1.55% *) Susenas MKP 2016 Target 2019 (Universal Access): Air Minum: 100 % Sanitasi: 100 % (Akses Layak: 85 % ; Akses Dasar: 15 % ; BABS: 0 %) Persampahan perkotaan: Pengangkutan: 80 % ; Reduksi: 20 % Sumber: Diolah dari Susenas KOR 2017 dan MKP 2016 Target 2030 (SDGs): 100 % akses air minum dan sanitasi yang aman 100 % sampah tertangani

Capaian Akses (%) Capaian Akses (%) CAPAIAN DAN TARGET NASIONAL AKSES AIR MINUM DAN SANITASI 100% 80% 60% 40% 20% 0% 63,48% 65,05% 67,73% 68,36% 70,97% 71,14% 72,04% 48,31% 46,45% 47,71% 44,19% 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Tahun Akses Air Minum Layak Total Akses Kondisi Capaian Akses Air Minum di Nasional 1. Akses air minum layak nasional meningkat sebesar 1% per tahun, mulai dari tahun 2011-2017. 2. Perlu ada peningkatan tren akses 14 kali lipat dari peningkatan tren saat ini untuk mencapai target 100% akses air minum layak di tahun 2019. 100% 80% 60% 40% 20% 0% 76,91% 9,17% 9,17% 58,77% 61,17% 64,51% 66,90% 66,64% 67,80% 71,70% 72,61% 73,68% 76,37% 76,71% 9.37% 14,57% 12,61% 13,32% 11,36% 11,04% 10,79% 11,55% 11,54% 10,45% 44,20% 48,56% 51,19% 55,54% 55,60% 57,35% 60,91% 61,06% 62,14% 67,20% 67,54% 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Tahun Akses Sanitasi Dasar Akses Sanitasi Layak Total Akses Kondisi Capaian Akses Sanitasi Nasional 1. Akses sanitasi layak nasional meningkat sebesar 2% per tahun mulai dari tahun 2011-2017. 3

PRESENTASE CAKUPAN AKSES AIR MINUM PROVINSI DI PULAU JAWA DAN KALIMANTAN TAHUN 2017 - Capaian rata-rata nasional Tahun 2017 sebesar 72,04% - 14 provinsi > rata-rata nasional - 20 provinsi < rata-rata nasional 88,93 82,75 83,78 70,5 76,09 77,19 75,54 66,11 68,77 63,9 60,62 72,04 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Indonesia Sumber: BPS Triwulan I, 2017 4

PRESENTASE CAKUPAN AKSES SANITASI PROVINSI DI PULAU JAWA DAN KALIMANTAN TAHUN 2017 100,00% 90,00% 0,00% 90,37% 5,34% 89,14% 80,00% 70,00% 60,00% 4,19% 64,02% 7,42% 71,56% 12,03% 68,60% 5,60% 71,12% 22,15% 20,43% 14,56% 12,04% 72,36% 9,75% 66,06% 9,37% 67,54% 58,09% 50,00% 40,00% 49,33% 45,15% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Nasional Layak Dasar (Perdesaan) Sumber: BPS Triwulan I, 2017 5

STANDAR PELAYANAN MINIMAL SPM merupakan ketentuan mengenai Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal, namun terdapat perubahan mendasar dalam pengaturan mengenai Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar, kriteria penetapan SPM, dan mekanisme penerapan SPM Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar terdiri atas: a. pendidikan; b. kesehatan; c. pekerjaan umum dan penataan ruang; d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan f. sosial.

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2019 PRIORITAS NASIONAL No.1 PROGRAM PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS 1 Percepatan Pengurangan Kemiskinan Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar 2 3 4 Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Perumahan dan Permukiman Layak 5 Peningkatan Tata Kelola Layanan Dasar Penyediaan akses air minum dan sanitasi layak Penyediaan akses hunian layak dan terjangkau Peningkatan kualitas lingkungan di permukiman

Rp (T) KEBUTUHAN DANA PENCAPAIAN TARGET AIR MINUM DAN SANITASI Kebutuhan Pendanaan Sanitasi Rp 273 Triliun 27% APBN 21% 52% APBD Masyarakat/lainnya 160 140 120 100 80 74,8 Realisasi Dukungan APBN 2015-2017 142,6 Air Minum Rp 275 Triliun 60 40 20 4,2 13,6 1,8 8,7 12% 10% 30% APBN APBD 0 Air Minum Air Minum Sanitasi Sanitasi Kebutuhan APBN Realisasi APBN Realisasi DAK 48% BUMN/BUMD Swasta Terdapat gap sebesar 76% (air minum) dan 92% (sanitasi) untuk porsi pendanaan APBN saja.

STRATEGI PENDANAAN AIR MINUM DAN SANITASI APBN APBD Swasta Perencanaan Yang Baik Menuju Akses Air Minum dan Sanitasi 100% memanfaatkan Berbagai Alternatif Pembiayaan Dana Transfer termasuk dana desa maupun DAK Dana Transfer Masyarakat KPBU Lembaga Keuangan lainnya

ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 11 Bidang DAK Reguler Meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan pelayanan dasar dan pemerataan ekonomi. 6 Bidang DAK Afirmasi Mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada lokasi prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based). 9 Bidang DAK Penugasan Mendukung pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2019 yang menjadi kewenangan daerah dengan lingkup kegiatan spesifik dan lokasi prioritas tertentu Pendidikan Perumahan Permukiman Kelautan Perikanan IKM Pendidikan Perumahan Permukiman Kesehatan Pendidikan Jalan Irigasi Kesehatan Kesehatan KB Energi Skala Kecil Pariwisata Jalan Transportasi Air Minum Sanitasi Pasar Lingkungan Hidup Kehutanan Sanitasi Pariwisata Air Minum Sanitasi Pertanian Air Minum Penentuan Menu Kegiatan perlu didasarkan kepada: 1. Kesesuaian dengan kewenangan daerah sesuai dengan lampiran UU No. 23/2014 2. Dukungan terhadap Prioritas Nasional RKP 2019 11

Realisasi (%) Alokasi (Juta Rp) ALOKASI DAN REALISASI PENDANAAN DAK BIDANG SANITASI DAN AIR MINUM 2.500.000 Setiap tahunnya, DAK untuk air minum dan sanitasi terus meningkat 2.000.000 1.500.000 Rata-rata persentase REALISASI DAK adalah 80% untuk DAK air minum dan sanitasi 1.000.000 500.000 0 2015 2016 2017 2018 DAK Air Minum DAK Sanitasi Diperlukan kesiapan daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan DAK 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 81,52 84,64 71,07 74,89 80,54 2015 2016 2017 Tahun 86,59 Air Minum Sanitasi

REALISASI PENDANAAN DAK AIR MINUM (PROVINSI) TAHUN 2017 Rata-rata persentase realisasi DAK air minum tahun 2017 adalah 80,54% Keterangan: Provinsi dengan persentase realisasi penyerapan DAK <70% Provinsi dengan persentase realisasi penyerapan DAK >70% namun < 90% Provinsi dengan persentase realisasi penyerapan DAK > 90% Sumber : e-monitoring DAK (DJCK, 2018) Kondisi realisasi DAK Air Minum tahun 2017: 1. Sebanyak 5 provinsi (Bali, Kalimantan Timur, Riau, Nusa Tenggara Timur dan Sumatera Barat) memiliki persentase realisasi DAK < 70%. 2. Sebanyak 16 provinsi memiliki persentase realisasi DAK > 70% namun < 90%. 3. Sebanyak 10 provinsi memiliki persentase realisasi DAK > 90%

REALISASI PENDANAAN DAK SANITASI (PROVINSI) TAHUN 2017 Rata-rata persentase realisasi DAK sanitasi tahun 2017 adalah 86,59% Keterangan: Provinsi dengan persentase realisasi penyerapan DAK <70% Provinsi dengan persentase realisasi penyerapan DAK >70% namun < 90% Provinsi dengan persentase realisasi penyerapan DAK > 90% Sumber : e-monitoring DAK (DJCK, 2018) Kondisi realisasi DAK Sanitasi tahun 2017: 1. Sebanyak 3 provinsi (Kalimantan Timur, Riau, dan Sumatera Barat) memiliki persentase realisasi DAK < 70%. 2. Sebanyak 16 provinsi memiliki persentase realisasi DAK > 70% namun < 90%. 3. Sebanyak 13 provinsi memiliki persentase realisasi DAK > 90%

BIDANG SANITASI

ARAH KEBIJAKAN DAK 2019 BIDANG SANITASI Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan pada lokasi prioritas dan rencana pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK). Reguler Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) melalui dukungan pemda dalam peningkatan cakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah. Afirmasi Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 serta percepatan pembangunan sanitasi di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulaupulau kecil terluar, transmigrasi, Papua dan Papua Barat melalui dukungan pemda dalam peningkatan cakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah Penugasan Mewujudkan akses universal sanitasi di tahun 2019 melalui: peningkatan akses pengelolaan air limbah, sampah, dan drainase lingkungan di kabupaten/ kota prioritas penanganan kumuh; peningkatan akses air limbah di lokasi penanganan prioritas stunting, PAMSIMAS, dan kabupaten/kota prioritas pengelolaan lumpur tinja; serta pengelolaan sampah pada lokasi DAS prioritas nasional.

RUANG LINGKUP/ MENU KEGIATAN DAK 2019 BIDANG SANITASI Reguler Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan Afirmasi Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman Penugasan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan Sub Bidang Air Limbah Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perdesaan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan Sub Bidang Persampahan Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Sub Bidang Drainase Pembangunan infrastruktur pengelolaan drainase lingkungan

RINCIAN MENU KEGIATAN DAK 2019 BIDANG SANITASI Pembangunan IPAL Komunal minimal 50 KK Reguler Sub Bidang Air Limbah Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan Pembangunan baru IPAL kombinasi MCK dengan jumlah layanan minimal 50 KK Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T (skala kota dan permukiman) yang masih memiliki idle capacity Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK) Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan minimal 50 KK

RINCIAN MENU KEGIATAN DAK 2019 BIDANG SANITASI Afirmasi Sub Bidang Air Limbah Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perdesaan Pembangunan baru IPAL kombinasi MCK dengan jumlah layanan minimal 25 KK Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK) Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan minimal 50 KK

RINCIAN MENU KEGIATAN DAK 2019 BIDANG SANITASI Pembangunan IPAL Komunal minimal 50 KK Penugasan Sub Bidang Air Limbah Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD- T) Skala Permukiman dan/atau Perkotaan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotaan dan/atau perdesaan Pembangunan baru IPAL kombinasi MCK dengan jumlah layanan minimal 50 KK Penambahan pipa pengumpul dan SR minimal berjumlah 25 SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T (skala kota dan permukiman) yang masih memiliki idle capacity Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK) Pembangunan tangki septik skala individu perkotaan Pengadaan truk tinja Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan minimal 50 KK Pembangunan MCK ++ dan jaringan perpipaan bagi lembaga pendidikan agama minimal 300 siswa menetap Sub Bidang Persampahan Sub Bidang Drainase Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah Pembangunan infrastruktur pengelolaan drainase lingkungan Pembangunan TPS 3R Pembangunan infrastruktur drainase lingkungan

LOKASI PRIORITAS DAK 2019 BIDANG SANITASI Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan pada lokasi prioritas dan rencana pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK). Afirmasi Reguler Kegiatan DAK Reguler Sanitasi Tahun 2019 dilakukan di luar lokasi kegiatan DAK Afirmasi dan DAK Penugasan. Sub Menu pembangunan tangki septik skala individual perdesaan diprioritaskan di desa/kelurahan yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 1 Januari 2018) berdasarkan data dari STBM Lokasi juga memenuhi salah satu prioritas daerah tertinggal, perbatasan, dan transmigrasi sebagai berikut: 122 Kabupaten tertinggal sesuai Perpres No. 131 tahun 2015 yang akan di fokuskan di KTI 7 PLBN, 10 PKSN, dan 187 Kecamatan lokasi prioritas di 43 Kabupaten/Kota perbatasan negara 111 pulau-pulau kecil terluar dan akan difokuskan di 12 PPKT sesuai target RPJMN 2015-2019 52 dari 144 kawasan transmigrasi target RPJMN 2015 2019 dengan RKT Seluruh kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat dalam rangka percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat

LOKASI PRIORITAS DAK 2019 BIDANG SANITASI Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan pada lokasi prioritas dan rencana pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK). Penugasan Menu kegiatan pembangunan baru SPALD-T skala permukiman, penambahan pipa pengumpul dan SR, penyediaan tangki septik komunal, pengadaan truk tinja, dan pembangunan drainase lingkungan diprioritaskan pada 31 kota prioritas percepatan penanganan permukiman kumuh Kementerian PUPR, yang juga merupakan lokasi KOTAKU (NSUP dan NUSP-2): Menu kegiatan penyediaan sarana sampah diprioritaskan pada 31 kota prioritas percepatan penanganan permukiman kumuh Kementerian PUPR, yang juga merupakan lokasi KOTAKU (NSUP dan NUSP-2), serta lokasi 15 DAS prioritas nasional. Sub Menu tangki septik individu perkotaan dan pengadaan truk tinja diprioritaskan pada kabupaten/kota yang sudah memiliki IPLT yang berfungsi atau sedang/sudah menyusun sistem pengelolaan lumpur tinja (reguler/on-call basis). Sub Menu pengembangan tangki septik komunal, dan tangki septik skala individual perdesaan juga diprioritaskan untuk kabupaten pelaksana PAMSIMAS dan 160* kab/kota prioritas penanganan Stunting. Sub Menu MCK ++ dan jaringan perpipaan dilakukan pada pesantren/lembaga pendidikan agama minimal dengan 300 siswa menetap. *) update dari dit kesehatan: penambahan 60 kabupaten/kota prioritas penanganan stunting yang sebelumnya hanya 100 kabupaten/kota.

BIDANG AIR MINUM

ARAH KEBIJAKAN DAK 2019 BIDANG AIR MINUM Reguler Afirmasi Penugasan Mewujudkan akses universal air minum di tahun 2019 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta mendukung program prioritas nasional Mewujudkan akses universal air minum di tahun 2019 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta mendukung program prioritas nasional di daerah afirmasi (kabupaten tertinggal, daerah perbatasan dan tertinggal, pulaupulau kecil terluar (PKT), kawasan transmigrasi, dan pusat kegiatan strategis nasional (PKSN), Provinsi Papua dan Papua Barat, serta desadesa lokasi penanganan Stunting Mewujudkan akses universal air minum di tahun 2019 dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) serta mendukung program prioritas nasional di kota/kabupaten prioritas penanganan kumuh, kab/kota dengan cakupan pelayanan mendekati 100%, kabupaten/kota yang memiliki Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional dan kabupaten yang telah melaksanakan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)

RUANG LINGKUP/ MENU KEGIATAN DAK 2019 BIDANG AIR MINUM Reguler Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Afirmasi Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Penugasan Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Sub Bidang Air Minum Perkotaan Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Sub Bidang Air Minum Perdesaann Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun

RINCIAN MENU KEGIATAN DAK 2019 BIDANG AIR MINUM Reguler Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Pengembangan jaringan perpipaan SPAM Pembangunan IPA Sub Bidang Air Minum Perkotaan Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Pembangunan Broncaptering Pembangunan Sumur Peningkatan kapasitas SPAM/Uprating IPA SPAM Sub Bidang Air Minum Perdesaan Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Pengembangan jaringan perpipaan SPAM Pembangunan SPAM JP melalui Pembangunan IPA Pembangunan SPAM JP melalui Pembangunan Broncaptering Pembangunan SPAM JP melalui Pembangunan Sumur Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Sumur Dangkal Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Sumur Pompa Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Bak PAH Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Bak PMA Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Bak Terminal air Peningkatan kapasitas SPAM/Uprating IPA SPAM

RINCIAN MENU KEGIATAN DAK 2019 BIDANG AIR MINUM Sub Bidang Air Minum Perkotaan (Khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat) Afirmasi Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Pengembangan jaringan perpipaan SPAM Pembangunan IPA Pembangunan Broncaptering Pembangunan Sumur Peningkatan kapasitas SPAM/Uprating IPA SPAM Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Pengembangan jaringan perpipaan SPAM Pembangunan SPAM JP melalui Pembangunan IPA Pembangunan SPAM JP melalui Pembangunan Broncaptering Sub Bidang Air Minum Perdesaan Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Pembangunan SPAM JP melalui Pembangunan Sumur Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Sumur Dangkal Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Sumur Pompa Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Bak PAH Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Bak PMA Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Pembangunan SPAM BJP melalui Pembangunan Bak Terminal air Peningkatan kapasitas SPAM/Uprating IPA SPAM

RINCIAN MENU KEGIATAN DAK 2019 BIDANG AIR MINUM Sub Bidang Air Minum Perkotaan Penugasan Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Pembangunan baru bagi daerah yang belum memiliki layanan air minum Pengembangan jaringan perpipaan SPAM Pembangunan IPA Pembangunan Broncaptering Pembangunan Sumur Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Peningkatan kapasitas SPAM/Uprating IPA SPAM Sub Bidang Air Minum Perdesaan (Khusus untuk desa yang sudah melaksanakan PAMSIMAS) Perluasan SPAM perpipaan melalui pemanfaatan idle capacity Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun Peningkatan SPAM melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun Pengembangan jaringan perpipaan SPAM Peningkatan kapasitas SPAM/Uprating IPA SPAM

LOKASI PRIORITAS DAK 2019 BIDANG AIR MINUM Reguler Untuk mendukung pencapaian SPM air minum yang diperuntukkan bagi kabupaten/kota yang masih memiliki gap untuk mencapai akses universal, diutamakan bagi kabupaten/kota dengan akses lebih rendah dari tingkat akses air minum nasional (<72.04%). Kabupaten/kota tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut: Diprioritaskan bagi kabupaten/kota dengan akses lebih rendah dari akses air minum nasional (<72.04%) Kegiatan pembangunan infrastruktur SPAM dilakukan di luar lokasi (desa/kelurahan/kecamatan) DAK Penugasan dan DAK Afirmasi Afirmasi Untuk mendukung pencapaian SPM air minum yang diperuntukkan bagi daerah-daerah yang memenuhi kriteria daerah afirmasi, sebagai berikut: 122 kabupaten tertinggal; 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), dan 187 kecamatan lokasi prioritas perbatasan di 43 kabupaten/kota; 111 pulau-pulau kecil terluar (PKT) dan akan difokuskan di 12 PPKT sesuai target RPJMN 2015-2019; 144 kawasan transmigrasi pada 135 kabupaten/kota sebagai lokasi priorias RKP 2019 74 kawasan transmigrasi pada 70 kabupaten/kota sebagai lokasi prioritas DAK 2019 Seluruh kabupaten di Papua dan Papua Barat; 160* kabupaten/kota menjadi lokasi penanganan stunting *) update dari dit kesehatan: penambahan 60 kabupaten/kota prioritas penanganan stunting yang sebelumnya hanya 100 kabupaten/kota.

LOKASI PRIORITAS DAK 2019 BIDANG AIR MINUM Penugasan Untuk mendukung pencapaian SPM air minum yang diperuntukkan bagi kabupaten/kota yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 31 kota prioritas percepatan penanganan permukiman kumuh Kementerian PUPR, yang juga merupakan lokasi KOTAKU (NSUP, dan NUSP-2), 37 kabupaten/kota yang memiliki SPAM regional yang telah beroperasi Desa-desa pelaksana PAMSIMAS tahun 2008-2018 yang berada di 375 kabupaten 12 Kab/Kota dengan cakupan pelayanan mendekati 100%

Terima Kasih Mari sama sama kita tingkatkan komitmen bersama untuk penyediaan akses sanitasi dan air minum!