BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Retailing (eceran) adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragaman target market yang dimiliki bisnis

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi semakin penting. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman saat ini, terjadi peningkatan yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. konsumennya akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berikut hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh store

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang berada pada sistem perekonomian yang

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang semakin dinamis, meningkatnya aktivitas yang. berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pasar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan perusahaan untuk senantiasa berinovasi dan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

SKRIPSI PENGARUH STORE ATMOSPHERE (SUASANA TOKO) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Philip Kotler (2010;153)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, banyak persaingan yang terjadi diantara perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

I. PENDAHULUAN. Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adanya pertumbuhan dan kemajuan ekonomi. Seiring dengan majunya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan mereka. Hal itu menunjukkan bahwa penting bagi perusahaan. untuk menciptakan dan mempertahankan loyalitas konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu industri retail yang berkembang saat ini adalah restaurant dan cafe. Pemilik bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan menjadi dua bagian yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu industri yang paling dinamis saat ini, pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB V PENUTUP. 1. Variabel store exterior, general interior, dan interior display berpengaruh. pembelian pada Uda Espresso Cafe Payakumbuh.

B AB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada era globalisasi membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komposisi produk buku dengan Focal Point meliputi 68 persen buku dan 32

Telaah Teoritis. Bauran Penjualan Eceran (Retailing Mix)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti menginginkan agar perusahaannya dapat meningkatkan

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. tersebut adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere dan Store

Tabel 1.1 Jenis Industri Kreatif Fashion di Kota Bandung

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. keinginan yang tidak menjadi sederhana lagi, begitu pula dengan bisnis kuliner yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam laju pertumbuhan perekonomian yang sangat ketat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam bidang ritel yang saat ini tumbuh dan berkembang pesat seiring

I PENDAHULUAN. Indonesia masih memperlihatkan kinerja ekonomi makro nasional yang relatif

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan. Hal ini dikarenakan stiap manusia memiliki sifat, akal, perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN. banyak pilihan. Hal tersebut membuat masing-masing perusahaan berusaha

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha bisnis ritel di kota Padang mengalami perkembangan yang cukup

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini belum juga menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:30) kualitas produk adalah totalitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memenangkan persaingan tersebut. kepada retailing mix (bauran eceran), yang merupakan kombinasi dari enam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tempat pariwisata yang menarik. Berdasarkan data. Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, hingga bulan September 2011 sudah

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Store Atmosphere terhadap Impulse Buying. pada Konsumen Toko Naughty Plaza Andalas Padang.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Baik buruknya citra

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA MINIMARKET MITRA JAYA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan manusia telah dan akan semakin kompleks. Kebutuhan manusia yang mendasar atau disebut dengan kebutuhan primer meliputi sandang, papan, dan kesehatan. Kebutuhan akan pangan merupakan hal yang utama dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, bisnis di bidang makanan saat ini banyak dicoba oleh para wirausahawan. Sudah tentu dengan banyaknya pengusaha dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini semakin banyak pengusaha yang mencari peluang di dalam bisnis makanan. Strategi pemasaran yang tepat merupakan hal penting yang dapat mendukung pelaku bisnis untuk mampu bersaing dengan pesaingnya, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan serta dapat memuaskan keinginan konsumen. Menurut Fandy Tjiptono (1997), terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara pelaku bisnis dan konsumen menjadi harmonis, serta dapat memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas konsumen. Memelihara loyalitas dan kepuasan konsumen saat ini merupakan tuntutan yang harus segera dilaksanakan, karena pada dasarnya dengan terpeliharanya kepuasan konsumen maka pelaku bisnis akan senantiasa profitable, konsumen yang puas ini biasanya cenderung akan melakukan pembelian berulang, namun sebaliknya jika konsu-

BAB I PENDAHULUAN - 2 men merasa tidak puas, dikarenakan kebutuhan dan keinginan tidak dapat dipenuhi oleh pelaku bisnis, maka mereka akan pindah dari tempat tersebut dan mencari tempat lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu faktor yang diharapkan oleh konsumen adalah faktor kenyamanan, dimana konsumen dapat merasakan suasana yang tenang, santai dan nyaman saat berkunjung ke suatu tempat (rumah makan). Oleh karena itu, sangatlah penting bagi sebuah rumah makan atau restaurant untuk mempertimbangkan atmosphere rumah makan tersebut sehingga tercipta suatu suasana yang nyaman dan dapat mengungguli rumah makan lainnya yang sejenis. Pada saat ini konsumen dihadapi oleh berbagai macam alternatif rumah makan sebagai akibat dari begitu banyaknya jenis rumah makan yang menawarkan beranekaragam makanan dan minuman yang khas, disertai dengan pelayanan yang cepat dan memuaskan serta ditunjang oleh lokasi rumah makan yang strategis dan mudah dituju. Namun, selain dapat memahami harapan pelanggan, pelaku bisnis juga harus mengawasi kinerja para pesaing mereka didalam bidang tersebut. Salah satu yang dijalankan para pesaing dalam bidang usaha rumah makan adalah dengan kreatifitas penciptaan suasana toko atau disebut juga dengan atmosfer toko atau store atmosphere. Peran atmosfer toko dalam sebuah rumah makan menjadi salah satu faktor penting, karena dewasa ini ada kecenderungan berubah motif beli seseorang untuk berbelanja bukan sebagai kegiatan fungsional untuk membeli barang-barang saja, tetapi juga sebagai kegiatan untuk mengisi waktu, rekreasi, kontak sosial, hiburan atau hanya sebagai pelepas stress saja, sehingga ketika konsumen memasuki sebuah toko mereka

BAB I PENDAHULUAN - 3 tidak hanya akan memberikan penilaian terhadap produk yang ditawarkan tetapi juga akan memberikan penilaian terhadap kreatifitas penciptaan suasana tokonya. Definisi lain dikemukakan oleh Levy dan Weitz yang dialih bahasakan oleh F.X. Budiyanto (1995:485) mendefinisikan atmosfer toko menjadi lebih spesifik lagi yaitu: Gabungan utuh ciri khas nyata suatu toko Seperti tata bangunan, tata ruang dan letak, logo dan penampilan toko, tata warna, penerangan, suhu ruangan, tata ruangan dan keharuman ruangan yang menimbulkan suatu kesan tersendiri bagi pelanggannya. Store atmosphere merupakan salah satu strategi yang penting dalam hal menciptakan suasana yang nyaman, dapat menimbulkan kesan yang baik, dan akhirnya akan mempengaruhi emosi konsumen untuk berbelanja atau makan ditempat tersebut. Strategi store atmosphere mempunyai dampak yang sangat besar dalam mempengaruhi suasana hati konsumen, yang pada akhirnya diharapkan dapat menumbuhkan minat dalam membeli serta meningkatkan loyalitas konsumen. Desain toko yang tepat juga dapat mengubah orang dari yang sekedar melihat-lihat lalu mempunyai minat ingin membeli hingga loyal terhadap toko tersebut. Atmosfer dalam gerai atau toko merupakan salah satu dari berbagai unsur dalam retail marketing mix. Gerai kecil yang tertata rapi dan menarik akan lebih mengundang pembeli dibandingkan gerai yang diatur biasa saja. Sementara, gerai yang diatur biasa saja tapi bersih lebih menarik daripada gerai yang tidak diatur sama sekali dan tampak kotor. (Hendri Ma ruf, 2005:201) Kenyamanan tempat di rumah makan dapat diciptakan melalui pemilihan warna, penempatan meja makan, cahaya, penampilan dari rumah makan itu sendiri, pemilihan

BAB I PENDAHULUAN - 4 jenis musik yang tepat dan lainnya, dimana hal tersebut termasuk dalam strategi store atmosphere. Suatu rumah makan harus dapat menciptakan store atmosphere yang menarik sehingga konsumen datang dan membuat mereka tertarik serta merasa nyaman dengan suasananya sehingga mendorong konsumen kearah pembelian dan dapat menciptakan loyalitas. Rumah makan harus dapat memanfaatkan keadaan ini dengan mengembangkan store atmosphere-nya yang akan mendorong terjadinya pembelian dan loyalitas. Atmosphere suatu rumah makan yang menarik dapat membuat kepuasan tersendiri bagi konsumen. Konsumen itu akan melakukan kegiatan konsumsi dan menceritakan kepada orang lain tentang apa yang mereka lihat dan rasakan dari rumah makan tersebut. Hal ini akan sangat berdampak positif bagi perkembangan usaha rumah makan tersebut. Memuaskan konsumen merupakan hal yang kritis, mengingat konsumen yang merasa puas, diharapkan akan melakukan pembelian, pembelian ulang dan bahkan memberitahukan kepada konsumen lainnya. Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di Rumah Makan Wibisana yang terletak di Jalan Surya Sumantri no.49. Rumah makan ini sudah berdiri kurang lebih delapan tahun, Rumah makan Wibisana adalah perusahaan perseorangan yang merupakan family company. Berdasarkan analisis diatas dan melihat pentingnya store atmosphere bagi kelangsungan hidup perusahaan (rumah makan), dimana hal ini akan berpengaruh pada loyalitas konsumen.

BAB I PENDAHULUAN - 5 Maka judul skripsi yang ingin penulis ajukan adalah : PENGARUH ATMOSPHERE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA RUMAH MAKAN WIBISANA BANDUNG 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa store atmosphere sangatlah penting karena berhubungan dengan perasaan (emosi) yang dapat mempengaruhi kesetiaan / loyalitas konsumen pada saat mengunjungi tempat makan tersebut. Bertitik tolak dari latar belakang masalah penelitian terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana atmosfer pada Rumah Makan Wibisana Bandung? 2. Bagaimana loyalitas konsumen pada Rumah Makan Wibisana Bandung? 3. Bagaimana pengaruh atmosfer terhadap loyalitas konsumen pada Rumah Makan Wibisana Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi guna penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana (strata satu) pada Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen. Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana atmosfer pada Rumah Makan Wibisana Bandung.

BAB I PENDAHULUAN - 6 2. Untuk mengetahui bagaimana loyalitas konsumen pada Rumah Makan Wibisana Bandung. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh atmosfer terhadap loyalitas konsumen pada Rumah Makan Wibisana Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan penelitian ini memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian yang diharapkan. 1. Bagi penulis, penelitian ini bertujuan untuk memperluas wawasan berpikir serta menambah pengetahuan mengenai penerapan teori pemasaran khususnya berhubungan dengan atmosfer pada rumah makan yang penulis dapatkan pada perkuliahan dan diterapkan pada praktek sehari-hari, juga sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana Ekonomi jurusan Manajemen pada. 2. Bagi Perusahaan, Memberikan masukan kepada perusahaan tentang apa yang dibutuhkan pelanggan, dan penelitian ini dapat memberikan gambaran, pemikiran, referensi tentang pentingnya atmosfer bagi perusahaan. 3. Bagi Pembaca, sebagai bahan perbandingan maupun sebagai sumbangan pemikiran dan informasi terhadap penelitian yang sejenis, dan bagi mereka yang merasa tertarik untuk memahami masalah atmosfer pada rumah makan terhadap loyalitas konsumen

BAB I PENDAHULUAN - 7 1.5 Kerangka Pemikiran Perkembangan bisnis restoran cukup menarik untuk dikaji karena bisnis ini merupakan bidang usaha yang memiliki gabungan yang seimbang antara produk berwujud (makanan) dengan produk jasa (pelayanan). Kedua hal tersebut sangat berperan dalam menciptakan dan meningkatkan kepuasan serta loyalitas konsumen. Untuk dapat menciptakan dan meningkatkan kepuasan serta loyalitas konsumen tersebut, pelaku bisnis harus melakukan konsep pemasaran yang sesuai dan berusaha memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut Kotler (2005:22) Konsep Pemasaran adalah orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang dinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada pesaing. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka penulis mengemukakan hipotesis bahwa atmosfer pada suatu rumah makan yang tercipta dari pengaturan elemen dan sub elemen pada suatu tempat makan akan mempengaruhi minat makan atau minat beli serta loyalitas konsumen dalam memilih rumah makan sebagai tempat makan, berarti pihak Rumah Makan Wibisana diharapkan mempunyai sesuatu yang lebih untuk ditawarkan, agar konsumen tertarik untuk menikmati suasana yang ada di Rumah Makan Wibisana. 1.5.1. Bagan Kerangka Pemikiran Store atmosphere sebagai salah satu sarana komunikasi yang dapat memberikan pengaruh yang positif bagi sebuah toko (rumah makan). Store atmosphere di bagi menjadi empat elemen yaitu Exterior (bagian luar toko), General Interior (bagian dalam toko), Store Layout (tata letak barang dalam toko), Interior Point of purchase Display

BAB I PENDAHULUAN - 8 (area pembelian yang memiliki daya tarik), yang dapat memberikan perhatian, keinginan, minat, kesadaran, tindakan serta loyalitas konsumen. Atmosphere juga dapat memberikan pandangan pada pembeli (konsumen) terhadap sub elemen atmosphere baik atau tidak baiknya suatu atmosphere pada sebuah rumah makan. ATMOSPHERE Saluran Komunikasi Non Personal Interior Eksterior Store Layout Display Perhatian Keinginan Minat Kesadaran Tindakan Loyal Pandangan Pembeli Thd Sub Elemen Atmosphere Baik Tidak Baik Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Menurut Kotler (2005 : 253) hal ini menunjukkan Model Hierarki Tanggapan, yaitu model AIDA, sebagai berikut : Gambar 1.2 Model AIDA

BAB I PENDAHULUAN - 9 Attention (Menarik Perhatian) Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan rancangan eksterior toko yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk berkunjung. Interest (Menimbulkan Ketertarikan) Menciptakan dan menimbulkan rasa tertarik. Pemilihan warna, cahaya, penempatan barang yang tepat akan menimbulkan rasa ketertarikan pada diri konsumen dan mereka akan meluangkan lebih banyak waktu di tempat makan tersebut. Desire (Membangkitkan Keinginan) Setelah rasa tertarik diciptakan, kembangkan minat beli dari konsumen. Bila konsumen menyukai dan merasa aman dengan atmosfer pada suatu rumah makan, toko atau tempat makan, maka minat makan atau minat beli dapat dibangkitkan untuk melakukan tindakan lebih lanjut menuju pembelian. Action (Menggerakkan Tindakan) Mengadakan tindakan kearah pembelian. Dalam atmosfer pada suatu rumah makan rancangan dari luar akan mempengaruhi emosi dan pikiran konsumen. Suasana yang diciptakan harus dapat mewakili pesan dan kesan yang ingin disampaikan pada konsumen. Wujud fisik, dan aroma dari tempat makan harus berpengaruh sangat besar pada image yang ingin ditampilkan. Loyalitas Pelanggan adalah pembelian non random yang diungkapkan dari waktu ke waktu oleh beberapa unit pengambilan keputusan (Griffin, 2003: 16). Menurut Zeithaml et. al. (1996) tujuan akhir keberhasilan perusahaan menjalin hubungan relasi

BAB I PENDAHULUAN - 10 dengan pelanggannya adalah untuk membentuk loyalitas yang kuat. Indikator dari loyalitas yang kuat adalah: 1. Say positive things, adalah mengatakan hal yang positif tentang produk yang telah dikonsumsi. 2. Recommend friend, adalah merekomendasikan produk yang telah dikonsumsi kepada teman. 3. Continue purchasing, adalah pembelian yang dilakukan secara terus menerus terhadap produk yang telah dikonsumsi. Menurut (Griffin, 2003: 31 ), dimensi loyalitas pelanggan terdiri dari: 1. Repeat Purchasing ( pembelian ulang ) 2. Reject Another ( menolak produk lain ) 3. Word of Mouth ( Promosi dari mulut ke mulut ) 4. Purchase Outside Product Line ( membeli di luar lini produk ) Atmosphere Loyalitas Pelanggan Sumber: (Dean, 2007: 162) Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran

BAB I PENDAHULUAN - 11 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengetahui pengaruh langsung antara atmosfer terhadap loyalitas konsumen. Sampel yang digunakan adalah konsumen Rumah Makan Wibisana. Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang ada di Rumah Makan Wibisana yang berlokasi di Jl. Surya Sumantri no.49 Bandung.