BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak pihak dewasa ini semakin mengandalkan peran auditor internal dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas sistem pengendalian intern, pengelolaan risiko, dan corporate governance. Telah banyak peraturan perundang-undangan, baik ditingkat nasional maupun internasional yang mencerminkan kepercayaan dan kebutuhan masyarakat terhadap peran audit internal dan sistem pengendalian intern dalam menjaga efektivitas organisasi, terutama untuk menghindari krisis serta kegagalan organisasi (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004:3). Tujuan dari fungsi audit internal yaitu memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan-perbaikan operasi organisasi yaitu membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan yang sistematis, disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan manajemen risiko, pengendaliandan proses yang jujur, bersih dan baik (Akmal, 2007:5). Pengendalian internal adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumber daya suatu organisasi (Kumaat, 2010:15). 1
2 Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan (power) yang diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan, dan tindakan. Sumber daya tersebut antara lain terdiri atas sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya manusia, sumber daya ilmu pengetahuan, dan sumber daya manusia (SDM-human resources). SDM merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur (idle) dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2009:1). AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) dalam Wilopo (2006: 349) menjelaskan bahwa pengendalian internal sangat penting, antara lain untuk memberikan perlindungan bagi entitas terhadap kelemahan manusia serta mengurangi kemungkinan kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan. Pengelolaan dan penerapan pengendalian internal yang baik maka suatu perusahaan akan lebih mudah dalam pencapaian tujuannya. Disamping itu, pengendalian internal juga berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud), melindungi sumber daya organisasi dan memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan terhadap aset, ketaatan/kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain (Kumaat, 2010:15).
3 Oleh karena itu, pengendalian intern juga dapat diperlukan sebagai suatu alat yang dapat membantu pihak manajemen dalam mengamankan harta kekayaan serta membantu pimpinan perusahaan dalam pengendalian aktivitas perusahaan khususnya kinerja karyawan yang akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Maka, esensi dari aktivitas manajerial yang baik adalah pengendalian yang memadai untuk menjamin bahwa sistem kerja perusahaan berjalan dengan baik (Kumaat, 2010:37). Namun pada kenyataannya pengendalian intern tidak berjalan sesuai dengan konsepnya, dikarenakan kurangnya tanggung jawab dalam perusahaan dan banyaknya penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan. Penyimpanganpenyimpangan tersebut biasanya dalam bentuk kinerja karyawan. Faktor-faktor internal karyawan bersinergi dengan lingkungan internal organisasi dan faktorfaktor lingkungan eksternal organisasi. Sinergi ini memengaruhi perilaku kerja karyawan yang kemudian memengaruhi kinerja karyawan (Wirawan, 2009:9). Di dalam pengendalian intern, kinerja karyawan sangatlah penting, karena merupakan inti dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya. Jika kompetensi, sikap, dan tindakan pegawai terhadap pekerjaannya tinggi, maka dapat diprediksikan bahwa perilakunya akan bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2009:10). Untuk meninjau kualitas sumber daya manusia di PT. BTPN Tbk, direksi melakukan penilaian rutin setiap tahun terhadap kinerja karyawan dalam menerapkan standar yang ditetapkan perusahaan melalui Performance
4 Management System (PMS). Terdapat 3 tahapan dalam melakukan penilaian di PT. BTPN Tbk. Yaitu : 1. Perencanaan Kinerja (Penetapan Target) Perencanaan kinerja merupakan standar yang ditetapkan perusahaan kepada karyawan dalam pelayanan, pengetahuan, dan efektivitas dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan. 2. Bimbingan Kinerja Bimbingan kinerja merupakan pelatihan yang diberikan PT. BTPN Tbk kepada sumber daya manusia agar dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas dan posisi yang ditetapkan. 3. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja merupakan hasil akhir dari proses penilaian terhadap kinerja sumber daya manusia di PT. BTPN Tbk. Dan sebagai tolak ukur sejauh mana karyawan bisa melaksanakan tugasnya sesuai dengan perencanaan kinerja yang telah ditetapkan. Penilaian tersebut dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu pada pertengahan tahun dan akhir tahun. Bobot penilaian didapat dari Key Performance Indicators (KPI) yang diperoleh masing-masing karyawan dengan indikator nilai 1 (satu) sampai dengan 5 (lima), dengan keterangan sebagai berikut : 1 = Kurang 2 = Pengembangan 3 = Baik 4 = Sangat Baik 5 = Istimewa
5 Hasil penilaian tersebut menentukan hak bonus tahunan yang bisa didapat oleh karyawan, karena manajemen PT. BTPN Tbk. hanya memberikan bonus tahunan kepada karyawan dengan KPI lebih dari sama dengan 3 (tiga). Maksud dan tujuan dari PT. BTPN Tbk. dalam menerapkan penilaian tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas sumber daya manusia yang dimiliki dan untuk menambah motivasi karyawan agar dapat bekerja lebih baik lagi. Dari hasil penilaian terakhir yang dilakukan PT. BTPN Tbk. pada pertengahan tahun 2014, 30,6% karyawan mendapatkan nilai KPI dibawah 3 (tiga) dan 69,4% karyawan mendapat nilai KPI diatas 3 (tiga). Hasil tersebut belum memenuhi harapan direksi PT. BTPN Tbk. yang menargetkan 75% dari karyawan mendapat nilai KPI diatas 3 (tiga). Dari data diatas dapat disimpulkan sebagai fenomena penelitian penulis, bahwa kualifikasi sumber daya manusia dan efektivitas sumber daya manusia di PT. BTPN, Tbk masih dinyatakan terdapat deviasi yang diartikan bahwa terdapat penyimpangan dari standar walaupun tidak mengurangi kegiatan unit audit internal dalam melaksanakan tanggung jawabnya, lalu dari hasil penilaian Performance Management System (PMS) yang dilakukan untuk menilai kualitas internal total indeks kelulusan sebesar 69,4% hal tersebut belum memenuhi target yang telah ditetapkan oleh direksi yaitu sebesar 75%. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sarita Permata Dewi (2012) bahwa Pengendalian Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
6 PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS KINERJA KARYAWAN. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, masalah yang diidentifikasi sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan pengendalian internal pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Lengkong 2. Bagaimana efektivitas kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Lengkong 3. Bagaimana penerapan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Lengkong. 1.3 Maksud dan Tujan Penelitian Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Penerapan pengendalian internal pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Lengkong 2. Efektivitas kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Lengkong 3. Penerapan pengendalian internal dalam menunjang efektivitas kinerja karyawan PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Tbk. Kantor Cabang Lengkong.
7 1.4 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis sehingga dapat menerapkan segala teori yang telah dipelajari selama menempuh masa kuliah, terutama yang berkaitan dengan judul yang dipilih. Penelitian ini juga ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat atau sebagai bahan masukan dalam meningkatkan efektivitas pada kinerja karyawan. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran, pengetahuan, informasi, dan referensi yang berkaitan dengan bidang audit internal dan kinerja karyawan.