BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha sangat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya iklim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa

BAB I PENDAHULUAN. Jasa keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam roda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai pula oleh adanya perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cenderung masih terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan penyediaan dana untuk perkembangan pembangunan atau untuk

BAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perusahaan manufaktur dan jasa, pendapatan diperoleh dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan perkembangan dunia usaha dimanapun sangat. dipengaruhi oleh ada atau tidaknya iklim yang memungkinkan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Berdasarkan kebutuhan, setiap masyarakat memiliki kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memacu laju pertumbuhan negara. Hal ini dipastikan akan sangat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan Indonesia. Adanya rentang waktu pengembalian pinjaman

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Tujuan organisasi dapat bersifat profit oriented maupun non profit

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bersaingnya, perusahaan juga memiliki tujuan utama, yaitu dalam

I. PENDAHULUAN. Sipil. Ada juga beberapa orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya jenis obat-obatan yang beredar di Indonesia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagaimana telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998,

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. arus kegiatan dibidang ekonomi dan moneter. Oleh karena itu keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup orang banyak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap dunia usaha. Setiap waktu selalu terjadi banyak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan adalah modal atau dana pembangunan yang cukup besar. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Auditor Internal Dan Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Terhdap Pemberian Kredit

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. dari penjualan asset perusahaan maupun pinjaman kredit ke bank. Rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank (Fifke:2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas. /pengertian-sistem-informasi akuntansi.html)sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Heny Syahroini Harahap, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

dapat diperoleh dengan dana kredit yang ditawarkan oleh bank.

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya tanpa adanya

I. PENDAHULUAN. untuk menanggung pembayaran kembali suatu hutang, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini bank memiliki peranan yang strategis dalam menunjang roda perekonomian. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana yang terhimpun tersebut untuk diputar kembali, untuk ditanamkan atau dipergunakan dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan nasional. Asas demokrasi ekonomi yang dianut bank, memberikan andil dalam meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah membutuhkan peran serta bank dalam upaya pencapaian laju pembangunan. Seiring dengan perkembangan ekonomi dewasa ini, pemberian kredit merupakan hal yang lumrah bagi suatu bank tak terkecuali bagi PT Bank Negara Indonesia. Pengumpulan dana yang dilakukan oleh perbankan pada umumnya ditujukan untuk pemberian kredit, agar dana yang terkumpul dapat disalurkan, dan salah satu bentuk layanan yang ditawarkan oleh PT Bank Negara Indonesia adalah pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Namun, pemberian kredit yang merupakan usaha pokok bank ini, mengundang risiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasannya, sehingga memaksa bank untuk lebih berhati-hati dalam bertindak karena dapat mengancam kesehatan bank. Berdasarkan alasan tersebut masalah keamanan atas kredit yang diberikan merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Untuk mengurangi risiko tersebut, keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk memenuhi kesanggupan debitur untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya untuk membayar bunga, mengangsur serta melunasi pinjaman kepada bank sesuai yang diperjanjikan merupakan faktor penting yang harus digarisbawahi. Jadi, dengan kata lain, bank hanya akan memberikan kredit

kepada nasabahnya apabila benar-benar merasa yakin bahwa nasabahnya dapat mengembalikan kredit yang diterimanya. Dalam suatu perusahaan yang masih tergolong kecil, maka ruang lingkup permasalahan yang harus diatasi belum begitu kompleks, sehingga pimpinan perusahaan dapat secara langsung memberikan solusi setiap permasalahan yang timbul akibat mudahnya tindakan pengendalian dan pengawasan. Namun bila perusahaan berkembang menjadi besar dengan skala kegiatan perusahaan yang lebih luas maka pergeseran masalah yang akan dihadapi secara langsung jelas akan tercipta sehingga pimpinan perusahaan tidak dapat mengawasi secara langsung setiap aktivitas yang dilakukan oleh bawahannya. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya jangkauan pengawasan yang harus dilaksanakan. Untuk itulah diperlukan suatu alat bantu pengendalian bagi perusahaan. Pengendalian intern merupakan kunci jawaban dalam menangani rumitnya masalah yang dihadapi ini. Pengendalian intern merupakan jaminan yang memadai dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui penetapan kebijakan. Diharapkan dengan adanya pengendalian intern, dapat menjaga kekayaan dan catatan perbankan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dipatuhinya kebijakan manajemen serta mendorong efisensi. Meskipun demikian, pengendalian intern yang memadai belum tentu menjamin pelaksanaan aktivitas perkreditan terhindar dari kesalahan-kesalahan dan penyelewengan. Hal ini dimungkinkan karena adanya keterbatasan dalam pengendalian intern seperti persekongkolan dan kelemahan pelaksanaan. Untuk menghindari atau mengurangi kesalahan-kesalahan dan penyelewengan serta untuk mengadakan evaluasi terhadap pengendalian intern tersebut maka diperlukan suatu bagian dalam perusahaan yang sifatnya independen yang disebut audit internal. Audit internal dimaksudkan untuk mengaudit dan mengevaluasi kecukupan, efektivitas kebijakan dan prosedur pengendalian intern, sehingga dapat membantu pihak manajemen dalam mengemban tanggung jawab yang dijabarkan melalui analisis penilaian dan merekomendasi berbagai tindakan korektif yang diperlukan sehingga dapat diambil langkah-langkah konkrit dalam menunjang efektivitas operasi pemberian kredit.

Sehubungan dengan hal di atas, penulis tertarik melakukan penelitian di bidang perbankan dengan judul : FUNGSI AUDIT INTERNAL DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT BANK NEGARA INDONESIA. 1.2 Identifikasi Masalah Mengingat luasnya aspek yang dapat dihubungkan dengan judul tersebut, masalah yang akan dibahas secara garis besarnya meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Apakah audit internal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dilakukan oleh perusahaan telah memadai. 2. Apakah pengendalian intern Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dilakukan oleh perusahaan telah memadai. 3. Sejauhmanakah fungsi audit internal dalam menunjang efektifitas pengendalian intern pemberian Kredit pemilikan Rumah. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah-masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui memadai tidaknya pelaksanaan audit internal atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diterapkan oleh perusahaan. 2. Untuk mengetahui memadai tidaknya pelaksanaan pengendalian intern atas pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Untuk mengetahui fungsi audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian intern pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan, sebagai masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dengan memberikan saran-saran yang konstruktif untuk meningkatkan kinerjanya dengan menitikberatkan akan pentingnya pemeriksaan intern sebagai alat pengendalian bagi pihak manajemen. 2. Bagi Penulis Sendiri, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang fungsi audit internal sebagai alat bantu manajemen dalam proses pemberian kredit khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada PT. Bank Negara Indonesia. 3. Bagi Lingkungan Pendidikan, khususnya pemerhati audit internal ataupun yang berkecimpung di dalam dunia auditing (internal auditor) serta temanteman mahasiswa. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dari sekian banyak alternatif referensi dalam membantu pola pandang berfikir, dan dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dalam bidang audit internal untuk mengadakan penelitian lanjutan. 1.5 Kerangka Pemikiran Apabila aktivitas perusahaan belum terlalu luas, masalah pengendalian intern dan pengawasan bukanlah suatu hal yang sulit bagi para pemimpin perusahaan, karena mereka hampir dapat mengawasi semua kegiatan perusahaan dengan baik. Menurut adalah sebagai berikut : Ikatan Akuntan Indonesia (2001:319), pengendalian intern Suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini: (a); Keandalan Laporan Keuangan, (b); Efektivitas dan efisiensi operasi, (c); Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Namun dengan seiring perjalanan waktu, otomatis berkembangnya suatu perusahaan menjadi besar tak dapat dielakkan. Sehingga permasalahan yang harus diatasi pun semakin kompleks. Hal inilah yang mendasari seorang pemimpin mulai merasa perlu mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab pengendalian ini kepada pihak lain di dalam perusahaan yaitu staf audit internal. Pengertian pemeriksaan intern menurut Hiro Tugiman (2002;20) adalah sebagai berikut: Pemeriksaan Internal adalah suatu fungsi yang ada di dalam organisasi yang berperan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan atau aktivitas atau program di dalam organisasi. Untuk menilai efisiensi, efektivitas dan ekonomisnya kegiatan atau aktivitas atau program. Kredit, dalam bidang perbankan, merupakan komersial yang menjadi prioritas utama yang sangat diandalkan untuk menghasilkan pendapatan yang besar. Sehingga tak dapat dipungkiri, risiko yang dihadapi oleh suatu bank tidak boleh dianggap remeh sebab mengandalkan aktiva produktifnya dalam bentuk kredit. Karenanya, pengendalian intern yang efektif dalam pemberian kredit mutlak diperlukan. Tanpa adanya pengendalian yang memadai, seorang pimpinan akan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga eksistensi kegiatan operasional perusahaan. Menurut UU No 7 tahun 1992 tentang pokok-pokok perbankan, yang dimaksudkan kredit adalah : Kredit adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat disamakn dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Audit internal terhadap pemberian kredit merupakan suatu tindakan pengamanan atas aset, sehingga kemacetan kredit yang merupakan pukulan berat bagi bank yang bersangkutan dapat ditekan serendah mungkin.

berikut: Menurut Hiro Tugiman (2002;16), tujuan audit internal adalah sebagai Tujuan dasar audit internal adalah untuk membantu para anggota organisasi agar dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk tujuan tersebut, pengawasan internal menyediakan bagi mereka berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, nasihat dan informasi sehubungan dengan aktivitas yang diperiksa. Jadi, dapat disimpulkan fungsi audit internal terhadap pengendalian intern pemberian kredit adalah untuk menilai apakah kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak mengenai pemberian kredit telah dilaksanakan dan dipatuhi dengan baik sehingga dapat meminimalisir terjadinya kredit bermasalah. Untuk menjamin berjalannya pengendalian intern sebagaimana yang telah diterapkan sejak awal, pengendalian intern yang ada harus terus menerus diawasi oleh bagian audit internal. Diharapkan, bagian audit internal dapat menelaah ataupun menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan rekomendasi kepada manajemen tentang berbagai tindakan yang diperlukan. Dari aktivitas pemberian KPR ini, diharapkan akan memperoleh laba seoptimal mungkin sehingga dapat meningkatkan kegiatannya dalam memanfaatkan informasi secara maksimal Atas dasar penilaian tersebut, penulis mengambil hipotesis sebagai berikut: Audit internal atas pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang memadai berfungsi dalam meningkatkan pengendalian intern pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 1.5.1 Review Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis merujuk pada penelitian sebelumnya oleh Imam Suryadi tahun 2004, Universitas Widyatama. Perbedaan yang penulis ambil dengan penelitian sebelumnya terletak pada judul. Penelitian sebelumnya mengambil judul Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sedangkan penulis mengambil judul Fungsi Audit Internal dalam Meningkatkan Pengendalian Intern Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selain itu

perbedaannya terletak pada objek, penelitian sebelumnya diadakan di PT. Bank Tabungan Negara Cabang Bandung, sedangkan penulis melakukan penelitian di PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Bandung. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dan melaksanakan penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Dalam metode ini data dikumpulkan berdasarkan keadaan nyata, diolah, dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti. Untuk selanjutnya dibuat simpulan dan rekomendasi. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan : 1. Field Research (Penelitian Lapangan), yaitu dengan mengamati secara langsung. Objek yang akan diteliti guna memperoleh data primer melalui : a. Wawancara, yaitu dengan cara memperoleh informasi melalui pertanyaanpertanyaan secara langsung dengan pejabat yang bersangkutan maupun dengan karyawan perusahaan mengenai permasalahan yang sedang diteliti. b. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. c. Kuesioner, yaitu dengan menyampaikan daftar pertanyaan secara tertulis yang diajukan kepada pejabat yang berwenang. 2. Library Research (Penelitian Kepustakaan), Memperoleh data-data tertulis atau sekunder dari buku-buku serta referensi lainnya yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti untuk melengkapi kesempurnaan penelitian. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Negara Indonesia Kantor Wilayah Bandung yang berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 3 Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober 2008 sampai dengan bulan Februari 2009.