Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 4: Produksi benih

dokumen-dokumen yang mirip
Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) - Bagian 2: Produksi induk

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 3: Benih

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 1: Induk

Ikan bandeng (Chanos chanos, Forskal) Bagian 3: Produksi benih

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam

Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang

Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 2 : Benih

PRODUKSI BENIH UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI) KELAS BENIH SEBAR

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 2: Benih

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 1: Metode lepas dasar

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Penanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan

Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 1: Induk

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) - Bagian 2: Metode longline

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

BAB III BAHAN DAN METODE

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 2: Produksi induk kelas induk pokok (Parent Stock)

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 3: Benih kelas benih sebar

Bibit induk (parent stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 1: Ayam ras tipe pedaging

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

PERBEDAAN PERBANDINGAN JANTAN DAN BETINA. Sarwono *), Taufan Haryono**), dan M. Imron ***) Abstrak

Produksi bibit rumput laut grasilaria (Gracilaria verrucosa) dengan metode sebar di tambak

Produksi rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 2: Metode long-line

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 1: Induk kelas induk pokok (Parent stock)

MODUL: PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

PEMELIHARAAN LARVA BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii) METODE INTENSIF

Susu segar-bagian 1: Sapi

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Kulit masohi SNI 7941:2013

Produksi induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

BAB III BAHAN DAN METODE

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

Pengemasan benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) pada sarana angkutan udara

III. BAHAN DAN METODE

Pakan buatan untuk ikan patin (Pangasius sp.)

Benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Cara uji daktilitas aspal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Materi Penelitian

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

EFISIENSI PENGGUNAAN PLANKTON UNTUK PEMBENIHAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) PADA HATCHERI SKALA RUMAH TANGGA

BAB III BAHAN DAN METODE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) kelas benih sebar

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

Semen portland komposit

II. BAHAN DAN METODE

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 4: Produksi benih ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional

BSN 2013 Hak cipta dilindungi undangundang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +62215747043 Fax. +62215747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Persyaratan produksi... 2 5 Pengambilan contoh... 5 6 Cara pengukuran dan pemeriksaan... 5 Bibliografi... 8 Tabel 1 Kualitas air... 3 Tabel 2 Penggunaan bahan kimia dan obat obatan... 4 Tabel 3 Jenis dan dosis penggunaan pakan pada setiap tingkatan benih... 4 Tabel 4 Padat tebar, ukuran tebar, waktu pemeliharaan, sintasan dan ukuran panen pada setiap tingkatan benih ikan bawal bintang di bak... 5 BSN 2013 i

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 4: Produksi benih disusun untuk digunakan oleh pembenih, pembudidaya, pelaku usaha, instansi dan stakeholder lainnya yang memerlukan serta digunakan untuk pembinaan mutu dalam rangka sertifikasi dan kegiatan usaha perbenihan Standar ini di rumuskan oleh Subpanitia Teknis 6505S2 perikanan budidaya pada tanggal 3 Oktober 2012 di Bogor, yang dihadiri oleh anggota Subpanitia Teknis, wakilwakil dari pemerintah, produsen, konsumen, lembaga penelitian/pakar, dan instansi lainnya serta telah memperhatikan: 1 Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.01/MEN/2007 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. 2 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 07/MEN/2004 tentang Pengadaan dan Peredaran Benih Ikan. 3 Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik. 4 Keputusan Menteri Pertanian no. 26 Tahun 1999 tentang Pengembangan Perbenihan Nasional. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 28 Februari 2013 sampai 27 April 2013 dengan hasil akhir RASNI. BSN 2013 ii

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 4: Produksi benih 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan persyaratan produksi, pengambilan contoh, cara pengukuran dan pemeriksaan produksi benih ikan bawal bintang. 2 Acuan normatif SNI 016489 2000, Metode pengambilan contoh benih ikan dan udang SNI 6989.72:2009, Air dan air limbah Bagian 72: Cara uji kebutuhan oksigen biokimia (Biochemical Oxygen Demand / BOD) SNI 7306:2009, Prosedur pengambilan dan pengiriman contoh untuk pemeriksaan kesehatan ikan dan udang. 3 Istilah dan definisi Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini digunakan. 3.1 benih ikan kecil yang telah menyerupai ikan dewasa 3.2 benih 2 cm 3 cm benih ikan berukuran 2 cm sampai kurang dari 3 cm 3.3 benih 3 cm 4 cm benih ikan berukuran 3 cm sampai kurang dari 4 cm 3.4 benih 4 cm 5 cm benih ikan berukuran 4 cm sampai kurang dari 5 cm 3.5 benih 5 cm 6 cm benih ikan berukuran 5 cm sampai kurang dari 6 cm 3.6 fekunditas jumlah telur yang dihasilkan setiap kilogram induk 3.7 induk ikan dewasa yang siap dipijahkan, dapat diperoleh dari hasil tangkapan di aiamatau dari hasil budidaya BSN 2013 1 dari 8

3.8 implant proses memasukkan pelet hormon ke dalam tubuh 3.9 panen kegiatan pengambilan hasil 3.10 praproduksi kegiatan yang harus dipenuhi sebelum proses produksi benih ikan bawal bintang dilakukan, yang terdiri dari persyaratan lokasi,, sarana, wadah, induk, bahan dan peralatan. 3.11 produksi suatu rangkaian kegiatan praproduksi, proses produksi dan panen untuk menghasilkan benih ikan bawal bintang 3.12 telur telur hasil pemijahan induk ikan bawal bintang 4 Persyaratan produksi 4.1 Praproduksi 4.1.1 Lokasi a. peruntukan lokasi : sesuai dengan RUTRD/RUTRW b. letak : di tepi pantai, mudah dijangkau c. dasar perairan : tidak berlumpur d. air laut : bersih tidak tercemar, salinitas minimal 28 g/l e. sumber air laut : tersedia sepanjang waktu f. sumber air tawar : salinitas maksimum 5 g/l 4.1.2 Wadah a) Produksi telur wadah pematangan gonad : karamba jaring apung di laut dengan volume minimal 22,5 m 3 dan kedalaman minimal 2,5 m atau di bak dengan volume minimal 30 m 3 dan kedalaman minimal 1,5 m; wadah pemijahan bak berbentuk silinder atau kotak, volume minimal 10 m 3 dengan kedalaman air minimal 1,5 m; wadah penampungan telur : volume 100 l 500 l yang dilengkapi dengan kantung jaring halus dengan ukuran mata jaring (meshsize) 300 µm 400 µm; b) Produksi benih 2 cm 3 cm di bak wadah pemeliharaan larva : bak berbentuk silinder atau kotak dengan volume minimal 8 m3 dengan kedalaman minimal 1 m. wadah pemeliharaan fitoplankton : bak volume air minimal 10 m3 serta total volume bak fitoplankton minimal 100% dari volume bak larva; BSN 2013 2 dari 8

wadah pemeliharaan zooplankton (rotifer) : bak minimal 2 m3 serta total volume bak zooplankton minimal 50% dari volume bak larva. wadah penetasan artemia : wadah berbentuk konikal volume 20 l 500 l; wadah penampungan air (tandon) : bak dengan kapasitas minimal 20 % dari total volume bak larva, bak pendederan dan bak pakan alami. c) Produksi benih 3 cm 4 cm, 4 cm 5 cm, 5 cm 6 cm produksi benih di bak berbentuk Kotak atau silinder dengan volume minimal 2 m3 dengan kedalaman minimal 0,75 m atau keramba jaring apung berbentuk persegi dengan ukuran 3 m x 3 m, dengan kantong Jaring PE (Polyethylene) atau HDPE (High Denssity Polyethylene) berukuran 3 m x 3 m x 3 m 4.1.3 Bahan a) pakan alami : ikan segar, rotifera, naupli artemia b) pakan buatan : pelet kandungan protein minimal 37 % c) nannocloropsis d) bahan kimia, bahan biologi dan obat obatan yang terdaftar dan tidak dilarang (Tabel 2) 4.1.4 Peralatan a) tenaga listrik PLN / genset b) pompa air laut c) pompa air tawar d) blower e) freezer / cold box f) selang, ember, perahu, batu aerasi dan pemberat, serok, seser, gayung, penampungan telur, happa, akuarium g) pengukuran kualitas air : termometer, refraktosalinometer, DO meter, ph meter atau kertas lakmus, Secchi disk, water quality test kit 4.2 Proses produksi 4.2.1 Kualitas air Tabel 1 Kualitas air No Kualitas air Satuan Tahapan pemeliharaan Telur Benih 1 Suhu o C 28 32 28 32 2 Salinitas g/l minimal 28 minimal 28 3 ph 7,5 8,5 7,5 8,5 4 DO mg/l minimal 5 minimal 5 6 TAN mg/l maksimal 1 (PR) 7 Nitrit (NO 2 ) mg/l maksimal 1 8 Klorin (Cl) mg/l maksimal 0,8 BSN 2013 3 dari 8

4.2.2 Penggunaan bahan Tabel 2 Penggunaan bahan kimia dan obat obatan No Jenis Satuan Dosis Cara Fungsi 1 LHRHa µg/kg 50 implant, jika diperlukan hormon untuk memanipulasi percepatan tingkat kematangan gonad 2 HCG IU/kg 250 500 penyuntikan pemijahan 3 Vitamin mg/kg 20 50 pencampuran Pengkayaan mix 4 Formalin 60% 5 Air Tawar 6 Klorin (50% 60%) dengan pakan mg/l 50 100 perendaman selama 15 menit 60 menit perendaman selama 5 menit 10 menit mg/l 100 perendaman selama 24 jam *) 20 30 dilarutkan ke media selama 24 jam *) treatment parasit pada ikan treatment parasit pada ikan persiapan wadah persiapan media Keterangan : *) kalau diketahui masih ada residu klorin dalam air maka harus dinetralkan dengan larutan Na 2 H 2 S0 4 (natrium thiosulfat) Tabel 3 Jenis dan dosis penggunaan pakan pada setiap tingkatan benih No Jenis Pakan Satuan 1 3 4 5 Nannochloropsis sp* Rotifera Artemia Pakan buatan 4.2.3 Padat tebar sel/ml ind/ml Ind/ml Tingkatan Benih 2 cm 3 cm 3 cm 4 cm 4 cm 5 cm 5 cm 6 cm 15 x 10 5 510 12 at satiation at satiation at satiation at satiation padat tebar benih ukuran : 2 cm 3 cm; 3 cm 4 cm; 4 cm 5 cm dan 5 cm 6 cm di bak seperti Tabel 4; 4.2.4 Ukuran a) ukuran telur minimal 850 µm; b) ukuran benih ukuran : 2 cm 3 cm; 3 cm 4 cm; 4 cm 5 cm dan 5 cm 6 cm seperti pada Tabel 4 4.2.5 Produksi telur a) fekunditas minimal 100 000 butir per kilogram induk, b) tingkat pembuahan (FR) > 70% c) tingkat penetasan (HR) >80% BSN 2013 4 dari 8

4.2.6 Sintasan produksi benih ukuran : 2 cm 3 cm; 3 cm 4 cm; 4 cm 5 cm dan 5 cm 6 cm di bak seperti pada tabel 4; 4.2.7 Ukuran panen a) telur dengan diameter :850 µm 1.000 µm; b) benih ukuran : 2 cm 3 cm; 3 cm 4 cm; 4 cm 5 cm dan 5 cm 6 cm sesuai Tabel 4. Tabel 4 Padat tebar, ukuran tebar, waktu pemeliharaan, sintasan dan ukuran panen pada setiap tingkatan benih ikan bawal bintang di bak No Kegiatan Satuan 1 2 3 Penebaran padat tebar ukuran Waktu pemeliharaan Panen sintasan ukuran ekor/m 3 mm hari % mm 5 Pengambilan contoh Tingkatan Benih 2 cm 3 cm 3 cm 4 cm 4 cm 5 cm 5 cm 6 cm 10 000 15 000 1,0 1,5 25 30 minimal 10 20 30 2 000 3 000 20 30 5 10 minimal 80 30 40 1 000 2 000 30 40 5 10 minimal 80 40 50 800 1 000 40 50 5 10 minimal 80 50 60 pengambilan contoh untuk pemeriksaan benih bawal bintang sesuai dengan kesehatan ikan sesuai SNI 7306:2009 dan SNI 0164892000. 6 Cara pengukuran dan pemeriksaan 6.1 Suhu dilakukan dengan menggunakan termometer yang dinyatakan dalam satuan derajat celcius. 6.2 Salinitas dilakukan dengan menggunakan hand refraktosalinometer atau salinometer yang dinyatakan dalam g/l. 6.3 DO dilakukan dengan menggunakan DO meter yang dinyatakan dalam mg/l. 6.4 ph air dilakukan dengan menggunakan ph meter atau ph indikator (kertas lakmus). BSN 2013 5 dari 8

6.5 Kedalaman air dilakukan dengan mengukur jarak antara dasar wadah pemeliharaan sampai ke permukaan air, menggunakan penggaris atau papan skala dinyatakan dalam sentimeter (cm). 6.6 Kecerahan air dilakukan dengan menggunakan Secchi disk, dimasukan kedalam media pemeliharaan. ukuran kecerahan dinyatakan dengan mengukur jarak antara permukaan air kepiringan saat pertama kali piringan tidak terlihat, piringan dimasukkan ke dalam air kemudian diangkat sampai terlihat kembali, di rataratakan, dinyatakan dalam cm. 6.7 Nitrit (NO 2 ) dan klorin (Cl) Dengan menggunakan water test kits dan dinyatakan dalam mg/l. 6.8 BOD (Biochemical Oxygen Demand) Sesuai dengan SNI 6989.72:2009 dan dinyatakan dalam mg/l. 6.9 Dosis penggunaan bahan 6.9.1 Penghitungan pakan hidup dilakukan dengan menghitung rata rata jumlah/kepadatan sel fitoplankton dengan alat Haemocytometer dan atau Sedgewick Rafter Counting Cell menggunakan mikroskop,dan hasilnya dinyatakan dalam sel/ml dilakukan dengan menghitung rata rata jumlah individu pakan hidup per ml air pada wadah pemeliharaan larva dengan menggunakan mikroskop, dan hasilnya dinyatakan dalam satuan individu/ml 6.9.2 Dosis obatobatan dan bahan kimia untuk perendaman satu bagian obatobatan dan bahan kimia (bahan obat cair) dalam 1.000.000 bagian air atau mg/l (apabila obat berupa padat / powder dinyatakan dalam mg/l), untuk suntikan biasanya dinyatakan dalam mg/kg bobot tubuh per hari. 6.10 Sintasan membandingkan kelangsungan hidup benih pada saat pemanenan dengan jumlah benih yang ditebar dan dinyatakan dalam persen (%). 6.11 Tingkat Pembuahan (Fertilization Rate / FR) membandingkan jumlah telur berhasil dibuahi dengan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam persen (%) JTB FR = X 100% JKT FR : angka pembuahan telur (%) JTB : Jumlah telur yang terbuahi (butir) JKT : Jumlah telur keseluruhan (butir) dan BSN 2013 6 dari 8

6.12 Tingkat Penetasan (Hatching Rate /HR) Membandingkan telur yang menetas dengan jumlah telur yang ditebar dan dinyatakan dalam persen (%). Jumlah telur yang menetas HR (%) = x 100% jumlah telur ditebar 6.13 Waktu pemeliharaan dengan mencatat waktu mulai benih ditebar sampai panen dilakukan dinyatakan dalam hari 6.14 Panjang total benih dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung sirip ekor menggunakan jangka sorong atau penggaris yang dinyatakan dalam sentimeter (cm) atau millimeter (mm). BSN 2013 7 dari 8

Bibliografi Hartanto, N., Hermawan, T., Dikrurahman, Aprianing, S. 2010. Budidaya ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii, Lacepede). Balai Budidaya Laut Batam, Direktorat Perikanan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan. Hermawan, T.; Syamsul, A.; M. Hanafi; M. Kadari. 2005. Preliminary study on seed production of silver pompano (Trachinotus blochii, Lacepede) in RegionalCenter for Mariculture Development Batam. Paper on World Aquaculture Summit. Bali, July 913 2005 Juniyanto, N.N., Akbar, S. And Zakimin. 2008. (Trachinotus blochii, Lacepede) at the MaricultureDevelopment Center of Batam. Aquaculture Asia Magazine Paxton, JR, DF. Hoese, GR. Allen dan JE. Hanley. 1989. Trachinotus blochii, Snubnose Dart. Tagis Tropical Marine. BSN 2013 8 dari 8