BAB II KAJIAN PUSTAKA. masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

SKRIPSI. Oleh: Dany Wahyu Saputra NIM

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN JAUHNYA TENDANGAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA PEMAIN PS ROMBERZ BANTUL USIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB 1 PENDAHULUAN.

) (Y) PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SMA 4 YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB II LANDASAN TEORI. maupun muda semua sangat mengemari olah raga ini. diperbolehkan menggunakan anggota badan kecuali tangan dan lengan.

PERBEDAAN AKURASI PASSING

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan perwujudan minatnya.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

dikehendaki sesuai dengan rencana.

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PASSING BAWAH DRIBBLING DAN KETEPATAN SHOOTING DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA SSB GELORA MUDA USIA TAHUN

TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS HASSANUDIN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

II. KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. harapannya. Menurut Lutan (2000:8), bahwa kemampuan motorik adalah

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI 2 TURI SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kekuatan ayunan tungkai, kekuatan otot perut, jauhnya tendangan siswa.

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI GERAK MATA DAN KAKI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KETEPATAN PASSING

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

2016 PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari 11

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. dikembangkan dan ditingkatkan melalui latihan-latihan yang mengarah pada hasil

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN LONGPASSANTARA PEMAIN PENJAGA GAWANG, BERTAHAN, TENGAH DAN PENYERANG PADA TIM SEPAKBOLAANGKATAN MUDA SEYEGAN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan oleh dua kesebelasan yang berlawanan, yang masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya (Sucipto, dkk 2000: 7). Menurut Sukatamsi (1995: 3) mendefinisikan bahwa sepakbola merupakan permainan bola besar yang dimainkan secara beregu, yang masing-masing anggota regunya berjumlah sebelas orang. Permainan dapat dilakukan dengan semua anggota badan kecuali tangan (lengan). Permainan dilakukan di atas rumput yang rata, berbentuk persegi panjang yang panjangnya antara 100 meter sampai 110 meter dan lebarnya antara 64 meter sampai 75 meter. Pada kedua garis batas lebarnya ditengahnya masing-masing didirikan sebuah gawang yang saling berhadapan. Menurut Sardjono (1982: 103) dijelaskan bahwa sepakbola merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh dua kelompok terdiri dari sebelas pemain, oleh karena itu kelompok tersebut disebut kesebelasan. Tujuan dari masing-masing regu adalah memasukkan bola 10

ke gawang lawan sebanyak mungkin dan mengantisipasi agar lawan tidak memasukkan bola ke gawang kita sehingga gawang terhindar dari kebobolan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa permainan sepakbola adalah permainan yang dimainkan dua kesebelasan yang bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mencegah lawan memasukkan bola ke gawang sendiri. 2. Hakikat Teknik Dasar Sepakbola Menurut Sukatamsi (1995: 21) teknik dasar bermain sepakbola merupakan semua gerakan-gerakan yang diperlukan untuk bermain sepakbola, terlepas sama sekali dari permainannya. Untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola adalah kemampuan untuk melakukan gerakangerakan atau mengerjakan sesuatu yang tidak terlepas sama sekali dari permainan. Menurut Sucipto dkk (2000: 17-39) teknik dasar dalam permainan sepakbola dibagi menjadi 7 bagian yaitu: a. Menendang (kicking) Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), menembak kegawang (shooting at the goal), 11

dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping). b. Menghentikan bola (stopping) Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaannya bersama dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan adalah untuk mengontrol bola. c. Menggiring bola (dribling) Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputusputus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan dari menggiring bola adalah untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. d. Menyundul bola (heading) Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan dari menyundul bola adalah untuk mengumpan, mencetak gol, dan untuk mematahkan serangan lawan. e. Merampas bola (tackling) Merampas bola merupakan upaya untuk merebut bola dari penguasaan lawan. Merampas bola dapat dilakukan sambil berdiri (standing tacling) dan sambil meluncur (sliding tacling). f. Lemparan ke dalam (throw-in) Lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepakbola yang dimainkan dengan lengan di luar lapangan 12

permainan. g. Menjaga gawang (goal keeping) Menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir dalam permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi: menangkap bola, melempar bola, menendang bola, untuk menangkap bola dapat dibedakan berdasarkan arah datangnya bola, ada yang datangnya bola masih dalam jangkauan penjaga gawang (tidak meloncat) dan ada yang di luar jangkauan penjaga gawang (harus dengan meloncat). Menurut Komarudin (2005: 38) teknik dasar sepakbola dibedakan menjadi dua yaitu: a. Teknik badan (teknik tanpa bola) Teknik badan adalah cara pemain menguasai gerak tubuhnya dalam permainan, dalam hal ini menyangkut cara lari, cara melompat, dan gerak tipu badan. b. Teknik gerakan dengan bola. Teknik gerakan dengan bola dibagi menjadi 7 bagian yaitu: kontol bola (ball control), menggiring bola (dribling), menendang bola (passing), menyundul bola (heading), merebut bola (sliding tackle), lemparan ke dalam (throw-in), penjaga gawag (goal keeper). 3. Hakikat Panjang Tungkai Menurut Amari yang dikutip oleh Yoga Dwi Nofianto (2010: 4) panjang tungkai adalah besarnya ukuran dari panjang tungkai yang 13

diukur dari gabungan tungkai atas, tungkai bawah dan kaki yang diukur mulai dari atas kaki sampai trochanter mayor (kira-kira pada bagian tulang yang terlebar di sebelah luar paha dan bila paha diayun trochanter mayor dapat diraba bagian atas dari tulang paha yang bergerak). Seorang atlet yang memiliki proporsi badan yang tinggi biasanya diikuti dengan tungkai yang panjang, meskipun hal itu tidak mesti demikian. Namun demikian peranan panjang tungkai dalam prestasi olahraga sepakbola sangatlah besar. Dimana panjang tungkai berpengaruh dalam ayunan yang semakin ringan dalam menendang bola dan mempunyai jangkauan langkah saat berlari. Menurut Agus Taranggiono dan Hari Subagja yang dikutip oleh Tri Priyatno (2008: 12) mengatakan makin besar momentum yang dimiliki suatu benda, maka makin sulit untuk menghentikannya dan makin besar efek yang diakibatkannya jika menabrak atau menumbuk. Peranan panjang tungkai dalam menendang bola sangat besar yaitu tungkai yang panjang mempunyai momentum yang besar, di bandingkan dengan tungkai yang pendek. Akan tetapi panjang tungkai tidak selalu memberikan keuntungan, karena masih membutuhkan komponen pendukung yang lain, yang diperlukan untuk membantu dalam mencapai ayunan yang lebih ringan, diantaranya seperti kemampuan biomotor, teknik, koordinasi serta proporsi fisik yang bagus di dalamnya. 14

4. Hakikat Kekuatan Otot Perut dan Otot Tungkai a. Pengertian Kekuatan Otot Kekuatan otot adalah kemampuan badan dalam menggunakan daya. Serabut otot yang yang ada dalam otot akan memberikan respon apabila dikenakan beban dalam latihan ( Rusli Lutan dkk, 2000 : 66). Menurut Tim Anatomi (2004: 45) kekuatan otot adalah kemampuan kerja otot (usaha) dalam satuan waktu (detik). Sedangkan menurut M. Sajoto (1988: 58) kekuatan adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Kekuatan otot memegang peranan penting dalam melindungi atlet dari kemungkinan cedera (Ucup Yusup, 2000: 66). Kita dapat melihat apabila seseorang siswa menendang maka akan terjadi benturan antara bola dan kaki, apabila seseorang itu tidak memiliki kekuatan otot yang baik maka akan terjadi cidera pada kaki siswa tersebut. Disamping itu kekuatan otot sangat berpengaruh terhadap prestasi olahraga. Kebanyakan keberhasilan olahraga melibatkan gerak-gerak yang disebabkan oleh kekuatan yang dihasilkan kontraksi. Ucup Yusup ( 2000: 66), juga menyatakan bahwa dengan kekuatan atlet dapat berlari dengan cepat, melempar atau menendang dengan jauh dan efisien, memukul dengan keras, demikian pula dapat memperkuat stabilitas sendi-sendi. 15

b. Pengertian Kekuatan Otot Perut Menurut M. Sajoto (1988: 45) kekuatan ialah kemampuan otot atau kelompok untuk melakukan kerja, dengan menahan beban yang diangkat. Otot-otot perut (abdomen) tersusun oleh sekumpulan otototot yang terisi rectus abdominis, external oblique dan internal oblique transverses abdominis dibagian anterior. Sedangkan bagian posterior terdiri dari quadrus lumborium. Kekuatan otot perut berarti kemampuan otot perut seseorang untuk melawan tahanan beban dalam intensitas yang tinggi selama aktivitas olahraga berlangsung. Mencermati keberadaan otot perut ini secara logika dapat dimengerti karena dalam melakukan gerakan terutama sekali dalam pelaksanaan tendangan bola memerlukan lecutan tungkai yang didukung oleh persendian pada panggul. Dengan demikian karena gerakan panggul memerlukan dukungan dan kinerja otot perut, maka dimungkinkan dengan memiliki kekuatan otot perut yang baik akan memungkinkan ayunan kaki dalam gerakan menendang yang kuat. c. Pengertian Otot Tungkai Menurut Munandar (1992: 114-121) otot-otot anggota anggota badan bahwa dari sudut topografi dapat terbagi dalam: a. Otot-otot pangkal paha b. Otot-otot tungkai atas c. Otot-otot tungkai bawah d. Otot-otot kaki 16

Otot-otot pangkal paha meliputi otot-otot bagian dalam dan bagian luar. Otot-otot tungkai atas sendiri otot-otot ventral atau otototot kendang, otot-otot medial atau otot-otot penggerak ke tengah dan otot-otot dorsal atau otot-otot ketul. Tungkai bawah dibagi menjadi tiga bagian yaitu tungkai bawah bagian depan, bagian lateral tungkai bawah dan betis. Menurut Gardner, dkk (1995: 359) otot bagian depan tungkai bawah adalah tibialis anterior, ekstensor halosis longus, dan pereneus tersius. Bagian letral tungkai bawah meliputi pereneus longus, pereneus brevis dan betis terdiri atas m. Gastrocnium dan m. Seleus yang membentuk trisep surae, serta m. Plantaris. Otot-otot kaki adalah ekstensor digitorium dan otot-otot jempol. Menurut Ucup Yusup dan Yadi Sunardi (2000: 43) menyebutkan bahwa tungkai adalah keseluruhan dari pangkal paha sampai bawah. a. Tungkai atas yaitu meliputi pangkal paha sampai bawah b. Tungkai nawah yaitu lutut sampai pergelangan kaki. c. Telapak kaki terdiri atas os torsalia, os metatarsalia, dan os phalanx. Pada gerakan menendang bola gerak utamanya adalah dilakukan oleh bagian kaki dengan kekuatan otot tungkai sebagai landasan utama dalam melakukan gerakan. Saat melakukan tendangan kekuatan otot tungkai berperan memberikan gaya saat kaki 17

melakukan ayunan dan mengenai permukaan bola. Sehingga menyebabkan adanya gaya dorong bola ke depan yang menyebabkan gerakan bola melaju ke depan. Semakin besar gaya akan diperoleh percepatan dalam gerakan, sehingga gerakan ayunan menjadi lebih cepat. Selain itu seseorang yang memiliki tungkai yang kuat cenderung dapat meningkatkan kecepatan dan daya tahan sehingga dapat menendang bola dengan maksimal. d. Faktor Penentu Kekuatan Otot Menurut Bompa dalam Sukadiyanto (2005: 85) tingkat kekuatan otot dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu: 1) Potensi otot adalah jumlah kekuatan yang ditampilkan oleh seluruh otot dalam satu kali kerja. 2) Pemanfaatan potensi otot adalah kemampuan memanfaat seluruh potensi otot untuk terlibat dalam suatu kerja secara serentak, dari pusat sampai ujung serabut otot. 3) Penguasaan keterampilan teknik yang memberikan dukungan pada olahragawan untuk dapat mengangkat beban yang lebih berat. Menurut M. Sajoto (1988: 108) kekuatan otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: (1) faktor biomekanika, sangat dimungkinkan bahwa dari dua orang yang mempunyai jumlah tegangan otot yang sama, akan jauh berbeda kemampuannya dalam mengangkat beban, (2) faktor pengungkit, bahwa gaya yang ada hubungannya dengan pengungkit dapat dihitung secara mekanika, 18

sehingga letak gaya yang berbeda akan menghasilkan gaya angkatan yang berbeda pula, (3) faktor ukuran, bahwa besar kecilnya otot benar-benar berpengaruh terhadap kekuatan otot tersebut, (4) faktor jenis kelamin, walaupun wanita yang mengikuti program latihan beban akan berkembang kekuatannya, dengan rata-rata perkembangannya sama dengan rata-rata perkembangan pria, (5) faktor usia, unsur kekuatan laki-laki dan wanita diperoleh melalui proses kematangan atau kedewasaan. Pada tubuh manusia banyak terdapat kelompok otot, namun dalam penelitian ini hanya akan meneliti kekuatan otot tungkai. e. Manfaat Kekuatan Otot Menurut Komarudin (2005: 26) kekuatan adalah sejumlah daya yang dapat dihasilkan oleh suatu otot ketika otot itu berkontraksi. Lebih lajut Komarudin menegaskan pemain sepakbola memerlukan kecepatan dan power. Kekuatan dalam kadar tertentu dapat meningkatkan kecepatan dan power, meningkatkan kekuatan pesepakbola dan akan meningkatkan pula tingkat prestasinya dalam sepakbola. Pengembangan kekuatan mempunyai manfaat langsung dalam penampilan sepakbola diantaranya: 1) Keselamatan: pesepakbola yang lebih kuat akan mampu mencegah terjadinya cidera yang berbahaya ketika terjadi jatuh dibandingkan pesepakbola yang lemah. 19

2) Keterampilan: banyak keterampilan sepakbola tidak dapat ditampilkan tanpa kekuatan yang memadai. 3) Mendukung kemampuan lain: kemampuan seperti kecepatan, daya tahan, power dll, dalam batas tertentu, tergantung pada kekuatan. 5. Hakikat Jauhnya Tendangan dalam Permainan Sepakbola Menendang bola adalah menggerakkan salah satu kaki dengan tenaga dan seluruh anggota tubuh sehingga bola dapat bergerak dengan kecepatan tertentu dan mencapai sasaran yang diinginkan. Menurut Sucipto dkk. (2000: 17) dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi empat macam yaitu: menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar (outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian dalam (inside of the instep). Adapun pengertiannya sebagai berikut: a. Menendang dengan kaki bagian dalam pada umumnya digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut: badan menghadap sasaran di belakang bola, kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk, kaki tendang ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola, perkenaan kaki pada bola tepat pada mata kaki dan tepet di tengah-tengah bola, pergelangan kaki ditegangkan pada saat mengenai bola, gerak lanjut kaki tendang menghadap sasaran, pandangan ditujukan ke bola dan mengikuti arah jalanya bola terhadap sasaran, kedua lengan terbuka di samping badan. b. Menendang dengan kaki bagian luar pada umumnya digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut: posisi badan di belakang bola kaki tumpu di samping belakang bola kurang lebih 25 cm ujung kaki menghadap ke sasaran dan lutut sedikit ditekuk, kaki tendang berada dibelakang bola dengan ujung kaki menghadap ke dalam, kaki tendang ditarik ke belakang dan 20

diayun ke depan sehingga mengenai bola, perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki bagian luar dan tepat pada tengahtengah bola pada saat perkenaan kaki pada bola pergelangan kaki di tegakkan, gerak lanjut kaki tendang diangkat serong kurang lebih menghadap sasaran, pandangan ke bola dan mengikuti jalanya bola ke sasaran, kedua lengan terbuka menjaga keseimbangan disamping badan. c. Menendang dengan punggung kaki pada umumnya digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Analisis gerak menendang dengan punggung kaki adalah sebagai berikut: badan di belakang bola sedikit condong kedepan kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran lutut sedikit ditekuk, kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan/sasaran, perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan tepat pada tengahtengah bola, gerak lanjut kaki tendang diarahkan dan diangkat kearah sasaran, pandangan mengikuti jalanya bola dan kesasaran. d. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam pada umumnya digunakan untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Analisis gerak menendang dengan punggung kaki dalah sebagai berikut: posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong kurang lebih dari garis lurus bola kaki tumpu diletakkan disamping belakang bola kurang lebih 30 cm dengan ujung kaki membuat sudut dengan garis lurus bola, kaki tendang berada dibelakang bola dengan ujung kaki serong kurang lebih kearah luar, kaki tendang ditarik kebelakang dan diayun ke depan sehingga mengenai bola, perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki bagian dalam dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola pergelangan kaki ditegakkan, gerak lanjut kaki tendang diarahkan dan diangkat kearah sasaran, pandangan mengikuti jalanya bola dan kesasaran, kedua lengan terbuka menjaga keseimbangan disamping badan. Untuk dapat melakukan tendangan jauh dalam sepakbola dengan hasil yang maksimal, disamping membutuhkan kekuatan juga memerlukan penguasaan teknik menendang yang baik. M e nu r u t ( S u k a t a ms i, 1 9 9 5 : 4 9 ) u nt u k dapat menghasilkan tendangan jauh yang baik, lebih tepat apabila menggunakan kaki bagian dalam, karena akan menghasilkan lintasan bola yang melambung dan jauh. 21

Menurut Sucipto dkk ( 2 0 0 0 : 2 1 ) Teknik tendangan dengan punggung kaki adalah sebagai berikut: a. Posisi Badan Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong kurang lebih 40 0 dengan garis lurus arah bola, kaki tumpu di letakkan di samping belakang bola kurang lebih 30 cm dengan ujung kaki membuat sudut 40 0 dengan garis lurus bola. b. Kaki yang Menendang Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki serong kurang lebih 40 0 kearah luar. Kaki tendang tarik kebelakang dan ayunkan kedepan sehingga mengenai bola. Perkenaan kaki dengan bola tepat di punggung kaki bagian dalam dan tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola, pergelangan kaki ditegakkan. c. Gerak Lanjutan Gerak lanjutan kaki tendang diangkat dan di arahkan kedepan. d. Pandangan Mata Mengikuti jalannya bola kesasaran. e. Posisi Tangan Lengan dibuka berada di samping badan sebagai keseimbangan. Kegunaan menendang bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut: a) Untuk operan jarak jauh, untuk operan melambung atas (tinggi). b) Untuk tendangan tepat ke mulut gawang. c) Untuk tendangan bola melambung. d) Untuk tendangan kombinasi dengan gerakan lain (Sukatamsi, 1984 : 116). 6. Hakikat Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler olahraga merupakan kegiatan olahraga yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah untuk memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan dan kemampuan olahraga (Depdikbud RI, 1994: 6). 22

Peranan kegiatan ekstrakurikuler di samping memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum, juga suatu pembinaan pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler lain yang di arahkan untuk membina serta meningkatkan bakat, minat dan keterampilan-keterampilan hasil yang diharapkan adalah kemandirian, percaya diri, dan kreatifitas siswa. Dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler, program olahraga yang paling banyak dilakukan. Guru biasanya membentuk unit atau klub olahraga sehingga siswa dapat memilih cabang olahraga yang disukainya. Bagi yang ingin menyalurkan prestasi olahraganya dapat diselenggarakan kegiatan perlombaan dan pertandingan olahraga, baik antar atau inter sekolah. Di SMK Muhammadiyah, terdapat beberapa cabang olahraga yang masuk dalam ekstrakurikuler. Antara lain; sepakbola, bola voli, baris berbaris serta bulutangkis. Untuk jadwal ekstrakurikuler itu sendiri dibagi menjadi dua waktu yaitu kamis dan sabtu. Ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari kamis pada pukul 15.00 atau lebih tepatnya ba da shalat ashar. Diikuti sebanyak 26 siswa dan tercatat ekstrakurikuler terbanyak yang diminati siswa. Salah satu alasan yang menjadikan siswa lebih banyak memilih eksrtakurikuler yaitu guru pengampu yang dekat dengan siswa, 23

sehingga komunikasi antara siswa dengan guru terjaga dengan baik namun tetap ada jarak serta sopan santun. 7. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas Tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak atau siswa akan selalu mengalami perubahan peningkatan terhadap pembentukan karakteristik, baik sejak dari lahir, masa anak-anak, remaja, hingga menuju dewasa. Siswa tingkat SMA, kira-kira berumur antara 16-18 tahun mempunyai karakteristik yang khas baik secara jasmani, psikis/mental, dan sosial. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, dimana setiap individu memiliki karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dari bawaan atau faktor keturunan, lingkungan dan sebagainya. Menurut Sukintaka (1982: 45-46) karakteristik anak SMA adalah sebagai berikut: 1. Jasmani b. Kekuatan otot dan daya tahan otot berkembang dengan baik. c. Senang kepada keterampilan yang baik, bahkan mengarah pada gerak akrobatik. d. Anak laki-laki keadaan jamani sudah cukup matang. e. Anak putri proporsi tubuhnya masih menjadi baik. f. Mampu menggunakan energi dengan baik g. Mampu menggunakan kemampuan dengan sangat mengagumkan. 2. Psikik/ mental a. Banyak memikirkan dirinya sendiri. b. Mental menjadi stabil dan matang. c. Membutuhkan banyak pengalaman dari berbagai segi. d. Sangat senang terhadap hal-hal yang ideal dan senang sekali bila memutuskan masalah-masalah sebagai berikut : 1) Pendidikan 2) Pekerjaan 24

3) Perkawinan 4) Peristiwa dunia dan politik 5) Kepercayaan 3. Sosial a. Sadar dan peka terhadap lawan jenis. b. Lebih bebas. c. Berusaha lepas dari lingkungan orang dewasa atau pendidik. d. Senang kepada masalah perkembangan sosial. e. Senang kepada kebebasan diri berpetualangan. f. Sadar untuk berpenampilan yang baik dan cara berpakaian rapi dan baik. g. Tidak senang kepada persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh kedua orang tua. h. Padangan kelompoknya sangat menentukan sikap pribadinya. 4. Perkembangan motorik Karena anak telah mencapai pertumbuhan dan pekembangan menjelang masa dewasanya, keadaan tubuhpun menjadi lebih kuat dan lebih baik, maka kemampuan motorik dan keadaan psikiknya juga telah siap menerima latihan-latihan peningkatan keterampilan gerak menuju prestasi olahraga yang lebih tinggi. Oleh sebab itu mereka siap dilatih secara intensif. B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan di bawah ini diharapkan bisa membantu memberikan arahan agar penelitian lebih fokus. Bentuk penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Yoga Dwi Novianto (2010) yang berjudul: Hubungan antara Panjang Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Hasil Jauhnya Tendangan dalam Permainan Sepakbola pada Mahasiswa PJKR Swadana angkatan 2009 FIK UNY. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan teknik tes. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa PJKR Swadana angkatan 2009 FIK UNY, besarnya sampel adalah 60 anak, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Ada hubungan 25

antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap hasil jauhnya tendangan, hal ini ditunjukkan F = 59,824 dengan p = 0,00, dan 4) besarnya sumbangan yang diberikan panjang tungkai terhadap hasil jaunya tendangan adalah 16.47 %. Besarnya sumbangan yang diberikan kekuatan otot tungkai terhadap hasil jauhnya tendangan adalah 51.23 %. Besar sumbangan yang diberikan panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap jauhnya tendangan adalah 67,70 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara panjang tungkai (X 1 ), dan kekuatan otot tungkai (X 2 ) terhadap jauhnya tendangan (Y). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Priyatno (2008) yang berjudul: Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Dengan Jauhnya Tendangan Menggunakan Kaki Pada Siswa SMA N 1 Wonosari Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Futsal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan teknik tes. Populasi yang digunakan adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler futsal di SMA N Wonosari yang berjumlah 21 anak. Hasilnya yaitu ada hubungan antara antara kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot perut dengan jauhnya tendangan menggunakan punggung kaki pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal, hal itu ditunjukan F = 7, 378 dengan p= 0,005. Besar sumbangan yang yang diberikan kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot perut dengang jauhnya tendangan menggunakan punggung kaki pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal adalah 54,047 26

C. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Panjang Tungkai Terhadap Jauhnya Tendangan Bola. Panjang tungkai adalah ukuran dari panjang tungkai yang diukur dari gabungan tungkai atas, tungkai bawah, dan kaki. Adapun cara mengukur mulai dari alas kaki sampai trochanter mayor (kira-kira dari bagian tulang yang terletak di sebelah luar paha dan bila paha di ayunkan trochanter mayor dapat diraba bagian atas dari tulang paha yang bergerak). Menurut Agus Taranggiono dan Hari Subagja yang dikutip Tri Priyatno (2008: 12) mengatakan makin besar momentum yang dimiliki suatu benda, maka makin sulit untuk menghentikannya dan makin besar efek yang diakibatkannya jika menabrak atau menumbuk. Peranan panjang tungkai dalam menendang bola sangat besar yaitu tungkai yang panjang mempunyai momentum yang besar sehingga jauhnya tendangan akan tercapai, dibandingkan dengan tungkai yang pendek. Jadi semakin panjang tungkai yang dimiliki oleh seorang pemain maka akan semakin ringan seseorang dalam melakukan ayunan tungkai dan semakin jauh tendangan yang di hasilkan. 2. Hubungan Kekuatan Otot Perut Terhadap Jauhnya Tendangan Bola. Menurut Sajoto (1988: 45) kekuatan ialah kemampuan otot atau kelompok untuk melakukan kerja, dengan menahan beban yang diangkat. Otot-otot perut (abdomen) tersusun oleh sekumpulan otot-otot yang terisi rectus abdominis, external oblique dan internal oblique 27

transverses abdominis dibagian anterior. Sedangkan bagian posterior terdiri dari quadrus lumborium. Jadi kekuatan otot perut adalahkemampuan otot- otot perut untuk melawan atau mengatasi beban saat menjalani aktivitas. Dalam melakukan tendangan, otot terlibat dalam melakukan tendangan yaitu saat kaki menendang kedepan, badan memutar kesamping. Karena saat menendang otot perut terlibat, sehingga diharapkan dengan kuatnya otot perut dapat diikuti dengan jauhnnya tendangan. 3. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Jauhnya Tendangan Bola. Tungkai bawah dibagi menjadi tiga bagian yaitu tungkai bawah bagian depan, bagian lateral tungkai bawah dan betis. Menurut Gardner, dkk (1995: 359) otot bagian depan tungkai bawah adalah tibialis anterior, ekstensor halosis longus, dan pereneus tersius. Bagian letral tungkai bawah meliputi pereneus longus, pereneus brevis dan betis terdiri atas m. Gastrocnium dan m. Seleus yang membentuk trisep surae, serta m. Plantaris. Otot-otot kaki adalah ekstensor digitorium dan otototot jempol. Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan dari otot tungkai untuk mengatasi tahanan/ beban dengan meregang secara maksimal saat melakukan aktifitas menendang bola. Ketika kerja menendang bola kekuatan otot tungkai akan terus diperlukan, karena gerakan utama pada menendang bola dominan dilakukan oleh tungkai. 28

Dari keterangan di atas maka dapat diambil suatu pengertian bahwa kekuatan adalah penyebab adanya gerak ketrampilan. Dalam hal ini adalah kekuatan otot tungkai, tendangan jauh merupakan fungsi yang dimaksud. Dalam melakukan tendangan jauh kekuatan otot tungkai merupakan kekuatan otot yang diperlukan. Sehingga semakin besar kekuatan otot tungkai, maka pemain semakin ringan dan semakin mudah mengeksploitasi bola untuk di arahkan sejauh mungkin. 4. Hubungan Panjang Tungkai, Kekuatan Otot Perut dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Jauhnya Tendangan Bola. Jauhnya tendangan adalah tendangan bola dari titik tertentu sampai sejauh- jauhnya (tak terhingga). Tendangan jauh memerlukan tenaga yang kuat dari otot tungkai dan tentunya panjang tungkai tersebut. Sehingga dengan otot tungkai yang kuat dan dengan tungkai yang panjang, maka di harapkan tendangan jauh dapat mencapai jarak yang maksimal. D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori, penelitian yang relevan dan kerangka berfikir maka dapat di simpulkan: 1. Ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai terhadap hasil jauhnya tendangan bola dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMK Muhammadiyah Rongkop Gunungkidul tahun 2011. 29

2. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut terhadap hasil jauhnya tendangan bola dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMK Muhammadiyah Rongkop Gunungkidul tahun 2011. 3. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap hasil jauhnya tendangan bola dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMK Muhammadiyah Rongkop Gunungkidul tahun 2011. 4. Ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai, kekuatan otot perut dan kekuatan otot tungkai terhadap hasil jauhnya tendangan bola dalam permainan sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMK Muhammadiyah Rongkop Gunungkidul tahun 2011 secara bersama-sama. 30