BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat sepakbola a. Pengertian sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan di lapangan rumput oleh dua regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain. Tujuan permainan ini dimainkan adalah untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan. Adapun karakteristik yang menjadi ciri khas permainan ini adalah memainkan bola dengan menggunakan seluruh anggota tubuh kecuali lengan. Menurut Muhajir (2004: 22) Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola, di dalam memainkan bola setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali lengan, hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan lengan. Soedjono (1979: 103) menambahkan bahwa sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Sepakbola hampir seluruhnya 10

2 menggunakan kemahiran kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota tubuh manapun. Tujuan dari masing-masing regu adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dengan pengertian pula berusaha sekuat tenaga agar gawangnya terhindar dari kebobolan penyerang lawan. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari uraian di atas tentang sepakbola adalah permainan antara dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang dan dimainkan dengan kaki, kecuali penjaga gawang, boleh menggunakan tangan dan lengan. b. Hakikat Sepakbola untuk Siswa Sekolah Dasar Beberapa tahun terakhir, Sekolah Sepak Bola (SSB) banyak berdiri di Indonesia. Mulai dari SSB yang profesional sampai dengan SSB yang hanya untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak sekolah dasar. Keberadaan SSB diharapkan mampu mencetak pesepakbola yang berkualitas. Menurut Timo (2012) untuk mencapai hal tersebut masih banyak yang harus dilakukan. Salah satunya adalah kurikulum sepakbola. Kurikulum dibuat agar pelatih-pelatih SSB di seluruh Indonesia mendapatkan pemahaman apa yang harus dilatih dan tidak boleh dilatih sesuai dengan usia anak didiknya. Di kurikulum dijelaskan bahwa anak umur 7 tahun jangan dilatih heading, jangan dilatih fisik tanpa bola, power, dan lain-lain. Alasannya, secara logika anak kecil laki-laki belum mempunyai testosteron. Jadi, sebelum ada testosteron, maka tidak bisa dilatih power dan tidak bisa dilatih endurance tanpa bola. 11

3 Sejak mulai sekolah dasar anak-anak sudah bisa diajari atau dilatih sepakbola. Timo (2012) menyatakan bahwa di dalam Kurikulum Sepakbola Indonesia, seorang anak laki-laki bisa mulai dilatih sepakbola sejak usia 5 tahun. Ada cara melatih anak umur 5 sampai 8 tahun, kemudian ada cara melatih anak usia 9 sampai 12 tahun. Masing-masing disesuaikan dengan karakteristik usia anak dan kemampuan motorik anak. Sepakbola untuk anak sekolah dasar atau usia dini antara 5-12 tahun dibagi menjadi dua. Untuk anak 5-8 tahun jangan terlalu banyak porsi latihannya. Kegiatan yang dilakukan adalah tentang cara dia mulai mengenal tubuhnya, pengenalan terhadap bola dan lapangan, serta permainan. Aktivitas sepakbola yang dilakukan lebih banyak ke game atau sesuatu yang menyenangkan. Sedangkan pada anak usia 9-12 tahun mulai digenjot tentang teknik sepakbola. Menurut Nuryadi (2011: 8) model permainan sepakbola di sekolah dasar meliputi level-level sebagai berikut: 1) Level 1, yaitu permainan untuk kapasitas dan kemampuan dasar (umur 6-7 tahun). 2) Level 2, yaitu permainan sepakbola mini (umur 8-9 tahun). 3) Level 3, yaitu permainan sepakbola 7 vs 7 (umur tahun). 4) Level 4, yaitu permainan sepakbola 8 vs 8 (umur tahun). Menurut Supardi dan Suroyo (2010) dalam buku Penjasorkes untuk SD/MI Kelas V, teknik dasar yang yang dipelajari di tingkat sekolah 12

4 dasar terdiri dari menendang, menerima/mengontrol, dan menggiring bola. 1) Teknik menendang bola terdiri dari: menendang bola dengan kaki dalam, menendang dengan punggung kaki, dan menendang dengan kura-kura kaki. 2) Teknik menerima/mengontrol bola terdiri dari: menerima dengan sol sepatu dan menerima bola dengan kaki bagian dalam. 3) Teknik menggiring bola terdiri dari: menggiring bola dengan kaki bagian dalam dan menggiring bola dengan punggung kaki. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 2002 menerbitkan Buku Peraturan Permainan Khusus Pemain Berusia 12 Tahun. Isi dari buku tersebut memuat peraturan-peraturan khusus untuk permainan sepakbola pemain usia 12 tahun sebagai berikut: 1) Lapangan Permainan Lapangan permainan harus empat persegi panjang. Panjangnya tidak boleh lebih 70 meter dan tidak boleh kurang 60 meter. Lebar lapangan tidak boleh lebih 50 meter dan tidak boleh kurang 40 meter (disesuaikan dengan lapangan yang ada). Daerah gawang pada masing-masing ujung lapangan dibuat dengan ketentuan dua garis pada sisi kanan dan kiri kea rah garis gawang pada jarak 4 meter dari sebelah dalam masing-masing tiang gawang. Dibuat dari garis ini dua garis tegak lurus ke dalam lapangan permainan dengan jarak 4 meter dan dihubungkan dengan sebuah 13

5 garis yang dibuat sejajar garis gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah gawang. Daerah hukuman (penalty area) dibuat dua buah garis pada sisi kanan dan kiri ke arah garis gawang pada jarak 12 meter dari sebelah masing-masing tiang gawang. Dibuat dari garis ini dua garis tegak lurus ke dalam lapangan permainan dengan jarak 12 meter dan dihubungkan dengan sebuah garis yang sejajar dengan garis gawang 29 meter adalah daerah hukuman (penalty area). Pada masing-masing daerah hukuman terdapat sebuah titik hukuman (penalty point) yang berjarak 9 meter dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama dari kedua tiang gawang tersebut. Garis busur/lingkar dibuat dengan jarak 5 meter dari masing-masing titik hukuman di luar daerah hukuman. Sedangkan busur tendangan sudut adalah seperempat lingkaran dengan jarak 0,75 meter pada masing-masing tiang bendera sudut dalam lapangan permainan. Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang berdiri yang sama jaraknya dari tiang bendera sudut dan dihubungkan secara horizontal oleh sebuah mistar/palang gawang. Lebar gawang berjarak 5 meter antara masing-masing tiang diukur dari bagian dalam tiang gawang dan tinggi berjarak 2 meter dari pinggir paling bawah mistar/palang gawang ke tanah. Lebar kedua tiang gawang dan lebar mistar/palang gawang harus sama, yaitu tidak lebih dari 8 cm. 14

6 2) Bola Bola harus berbentuk bulat, bagian luar dibuat dari kulit atau bahan yang cocok lainnya yang diperkenankan. Lingkaran bola tidak lebih 64 cm dan tidak kurang 62 cm. Berat bola pada saat dimulai pertandingan tidak lebih dari 440 gram dan tidak kurang dari 400 gram (Bola No. 4). Tekanan udara 0,4-0,6 atmosfir ( gram/cm2) pada permukaan laut. 3) Jumlah Pemain Suatu pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing terdiri tidak lebih 7 (tujuh) pemain, salah satu diantaranya menjadi penjaga gawang. Suatu pertandingan tidak dapat dimulai jika jumlah pemain salah satu tim kurang dari 5 (lima) orang pemain. 4) Lama Pertandingan Lamanya pertandingan selama 2 (dua) babak yang sama yaitu minimal 20 menit maksimal 30 menit, kecuali disepakati lain antara wasit dan kedua tim yang bertanding. Setiap kesepakatan untuk merubah lama pertandingan harus dilakukan sebelum permainan dimulai (kick off) dan disesuaikan dengan peraturan pertandingan yang diberlakukan untuk pertandingan itu. 5) Tendangan dari Titik Pinalti Tendangan dari titik pinalti adalah cara untuk menentukan tim yang menang dari pertandingan. Dalam peraturan pertandingan kompetisi harus dijelaskan atau dicantumkan, jika pada akhir dari 15

7 pertandingan itu berkesudahan seri/draw, untuk menentukan tim yang menang dengan cara: - Dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2 x 5 menit (extra time) - Dengan system sudden-death - Jika dari hasil extra time masih tetap seri/draw dilanjutkan dengan tendangan dari titik pinalti oleh 5 pemain silih berganti. Sedangkan untuk peraturan lainnya yang tidak disebutkan adalah sama dengan permainan sepakbola pada umumnya. c. Teknik Dasar Permainan Sepakbola Menurut Sucipto, dkk (2000: 17) teknik dasar dalam permainan sepakbola adalah sebagai berikut. 1) Menendang (kicking) Bertujuan untuk mengumpan, menembak ke gawang dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan. Beberapa macam tendangan, yaitu menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki dan punggung kaki bagian dalam. 2) Menghentikan (stoping) Bertujuan untuk mengontrol bola. Beberapa macamnya yaitu menghentikan bola dengan kaki bagian dalam, menghentikan bola dengan telapak kaki, menghentikan bola dengan menghentikan bola dengan paha dan menghentikan bola dengan dada. 16

8 3) Menggiring (dribbling) Bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran untuk melewati lawan, dan menghambat permainan. Beberapa macamnya, yaitu menggiring bola dengan kaki bagian luar, kaki bagian dalam dan dengan punggung kaki. 4) Menyundul (heading) Bertujuan untuk mengumpan, mencetak gol dan mematahkan serangan lawan. Beberapa macam, yaitu menyundul bola sambil berdiri dan sambil melompat. 5) Merampas (tackling) Bertujuan untuk merebut bola dari lawan. Merampas bola bisa dilakukan dengan sambil berdiri dan sambil meluncur. 6) Lemparan ke dalam (throw-in) Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan awalan ataupun tanpa awalan. 7) Menjaga gawang (keeper) Menjaga gawang merupakan pertahanan terakhir dalam permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi menangkap bola, melempar bola, menendang bola. Sedangkan pembagian teknik dasar bermain sepak bola menurut Soekatamsi (1992: 17) terdiri dari dua macam yaitu: 1) Teknik gerakan tanpa bola yang meliputi: a) Melompat dan meloncat 17

9 b) Bertumpu tanpa bola/gerakan tipu c) Lari dan mengubah arah 2) Teknik gerakan dengan bola yang meliputi: a) Menendang bola b) Menerima/mengontrol bola c) Menyundul bola d) Gerak tipu dengan bola e) Merebut bola f) Menggiring bola g) Merampas dan merebut bola Dalam pelaksanaan, kedua teknik dasar tersebut selalu terjadi dan dilakukan dalam permainan. Teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola harus mampu dikombinasikan di dalam situasi permainan menurut kebutuhan. d. Teknik Dasar Menembak Bola (shooting) Menembak bola (shooting) adalah tendangan ke arah gawang dengan tujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan. Tendangan ke arah gawang atau shooting menurut Sugiyanto SD (1997: 17) adalah: 1) Ada awalan sebelum tendangan. 2) Posisi pemain membentuk sudut kurang lebih 30 derajat di samping bola. 3) Penempatan kaki tumpu sesaat setelah shooting di samping hampir sejajar dengan bola. 4) Sesaat akan menendang, kaki ayun menarik ke belakang dan selanjutnya gerakan melepas ke depan. 5) Perkenaan bola adalah kaki punggung bagian dalam juga dapat menggunakan punggung kaki. 6) Pandangan mata sesaat impact melihat bola selanjutnya mengikuti arah sasaran. 7) Setelah melepas tendangan masih ada gerakan-gerakan lanjutan (follow trough) agar diperhatikan tidak putus. 18

10 Pada umumnya shooting bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Adapun bagian kaki yang digunakan untuk shooting adalah mengunakan bagian punggung kaki. Menurut Sucipto, Dkk (2000: 20), analisis gerak shooting dengan punggung kaki adalah sebagai berikut: 1) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran dan lutut sedikit ditekuk. 2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke sasaran. 3) Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola. 4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada pungung kaki penuh dan tepat pada tengah-tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki ditegangkan. 5) Gerak lanjut kaki tendang diarahkan dan diangkat ke arah sasaran. 6) Pandangan mengikuti jalannya bola dan ke sasaran. Menurut Soedjono (1985: 64), shooting atau menembak dapat dilakukan terhadap bola yang bergerak menggulir di atas tanah atau terhadap bola yang memantul. Ada lima dasar yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik shooting atau menembak, yaitu: 1) Mengamati posisi penjaga gawang. 2) Memilih ruang gawang yang paling mudah diterobos tembakan. 3) Konsentrasi pada ketepatan (akurasi). 4) Kepala menunduk ke bawah untuk memperhatikan bagian bola yang akan kontak dengan kaki. 5) Tendang bagian tengah bola. 19

11 e. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam shooting Menurut Soedjono (1985: 63), bahwa sikap pribadi pemain merupakan faktor utama yang dapat mendukung atau menunjang keberhasilan dalam menembak bola atau shooting. Faktor- faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan shooting antara lain: kekuatan otot tungkai, penempatan kaki tumpu, sikap badan pada saat melakukan, konsentrasi dan pandangan mata, serta perkenaan atau sentuhan kaki pada bola. 2. Hakikat Pemain Sepakbola Permainan sepakbola dimainkan oleh sebelas pemain setiap timnya. Dari sebelas pemain tersebut dibagi menjadi beberapa posisi utama yang memiliki tugas masing-masing. Menurut John Devaney (1994: 22), pemain sepakbola dibedakan menjadi empat kelompok dasar, yaitu: penjaga gawang, pemain belakang, gelandang, dan pemain depan. Pemain sepak bola terbagi dalam beberapa posisi, sesuai dengan kemampuan dan tugasnya. Selain penjaga gawang, pemain dibagi dalam tiga posisi utama, yaitu pemain bertahan (back), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang). Pembagian posisi pemain sepakbola terbagi menjadi empat kelompok dasar, yaitu: penjaga gawang, pemain belakang (back), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang). 20

12 Pembagian posisi pemain sepakbola terbagi menjadi empat kelompok dasar, yaitu: penjaga gawang, pemain belakang (back), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang). a. Pemain Depan Pemain depan atau penyerang adalah pemain yang berada di depan dalam olahraga permainan sepakbola. Dalam permainan sepakbola, seorang penyerang atau pemain depan dituntut untuk dapat memasukkan bola ke gawang lawan. Seorang penyerang atau pemain depan dituntut memiliki tendangan yang keras dan terarah ke arah gawang. Posisi pemain depan (penyerang) dibagi menjadi beberapa posisi, yaitu: penyerang tengah dan penyerang sayap (Sucipto, 2000: 7). Pemain yang paling diwaspadai oleh pemain bertahan lawan adalah pemain yang memiliki posisi sebagai penyerang. Posisi penyerang dalam sebuah tim terbagi atas penyerang tengah dan penyerang sayap. Penyerang tengah adalah pemain yang menusuk daerah pertahanan lawan dari tengah lapangan. Sedangkan penyerang sayap memanfaatkan lebar lapangan dan celah pertahanan lawan dari kanan dan kiri gawang lawan. Biasanya penyerang sayap, selain mencetak gol, merupakan pembantu dari penyerang utama dalam melaksanakan tugasnya. Tugas utama dari penyerang adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Namun selain itu, penyerang juga dapat membuka pertahanan lawan dan memberi ruang maupun umpan kepada rekannya untuk memasukkan bola lewat ruang yang dibukanya. Hal ini sangat mungkin karena biasanya pemain 21

13 bertahan terpaku pada pergerakan penyerang, tanpa menyadari munculnya pemain lain yang menerobos masuk ke daerah pertahanannya dan mencetak gol. Menurut John Devaney (1994: 25) pemain depan mempunyai kesempatan dalam mencetak gol. Dua pemain depan luar yang disebut sayap kanan dan sayap kiri, selalu berusaha menggirig bola secepat mungkin menuju gawang lawan. Pemain depan dalam yaitu striker, berjaga-jaga di dekat mulut gawang seperti halnya pivotmen dalam permainan bola basket. Sebagai penendang bola yang paling keras dan yang paling tepat, striker memperoleh operan bola dari pemain sayap dua sampai enam meter. b. Pemain Tengah Pemain tengah atau gelandang adalah pemain yang berada di tengahtengah antara pemain depan dan pemain belakang. Dalam permainan sepakbola pemain tengah sangat dibutuhkan kontribusinya untuk membantu penyerang atau pemain depan untuk mencetak gol dan membantu pertahanan. John Devaney (1994: 25) menyatakan seorang pemain tengah atau gelandang dituntut memiliki akurasi tendangan baik, baik tendangan keras maupun tendangan yang pelan. Posisi pemain tengah (gelandang) dibagi menjadi beberapa posisi, yaitu: gelandang bertahan, gelandang sayap, gelandang tengah, dan gelandang menyerang. Posisi pemain tengah terbagi atas empat bagian, yaitu gelandang bertahan, gelandang sayap, gelandang tengah, dan gelandang menyerang. 22

14 Gelandang bertahan adalah pemain tengah yang menempati posisi di depan bek tengah, dengan tugas utama membantu pertahanan. Gelandang tengah merupakan penyeimbang permainan, dengan tugas membantu pertahanan dan penyerangan. Saat ini posisi gelandang tengah dan gelandang bertahan banyak dimainkan oleh satu orang pemain, karena posisi dan fungsinya yang hampir sama. Gelandang sayap menempati posisi di kanan dan kiri lapangan tengah. Mereka biasanya membantu penyerangan dengan memanfaatkan lebar lapangan, dan mengirimkan umpan silang ke daerah pertahanan lawan. Dari umpan silang gelandang sayap ini sering terjadi gol yang cukup menentukan hasil pertandingan. Sedangkan posisi gelandang yang memiliki tugas hampir sama dengan posisi pemain depan adalah posisi gelandang menyerang, mereka menempati posisi dibagian depan dari lapangan tengah, dekat dengan pemain depan. Pemain yang berkarakter hampir sama dengan penyerang ini lebih sering memberikan umpan kepada penyerang. Pemain yang berposisi gelandang menyerang menempati wilayah bagian depan dari lapangan tengah, dekat dengan posisi pemain penyerang. Fungsi utamanya adalah membantu penyerang dalam upaya membobol gawang lawan. Karena dekatnya posisi gelandang menyerang dengan posisi pemain penyerang, maka pemain ini sering disebut juga sebagai penyerang lubang (tiba-tiba muncul dari celah antara dua pemain penyerang), dan cukup merepotkan pemain bertahan lawan. 23

15 Menurut John Devaney (1994:25) gelandang sering disebut sebagai otak atau pengatur siasat dalam kesebelasan sepakbola. Gelandang mengoper bola dengan cepat ke daerah lawan, dengan cara menendangnya ke tengah lapangan. Seperti halnya pemain bek ekstra, mereka selalu mencari kesempatan untuk dapat memberikan bola pada pemainnya sendiri yang bebas. Satu gelandang berfungsi sebagai penyerang yang kuat, sementara dua gelandang lainnya sebagai penghela yang tangguh dan setiap saat dapat mundur dan membantu pertahanan. Mereka lebih sering berlari ke sana ke mari dibandingkan dengan pemain lainnya, oleh karena itu harus mempunyai stamina yang lebih kuat. c. Pemain Belakang Pemain belakang atau pemain back adalah pemain yang berada di belakang penyerang dan gelandang. Pemain belakang bertugas sebagai pertahanan gawang dari serangan lawan. Akan tetapi selain bertugas sebagai pertahanan gawang, seorang pemain belakang juga dituntut untuk dapat membantu dalam penyerangan. Posisi pemain belakang dibagi menjadi beberapa posisi, yaitu: wing back (pemain belakang yang berposisi di kedua sayap pertahanan), Stopper (pemain belakang yang menempati posisi tepat di bagian tengah daerah pertahanan, di depan penjaga gawang), dan Sweeper (pemain belakang yang menempati posisi di antara stopper dan penjaga gawang). Untuk pemain belakang, posisi yang dapat ditempati adalah back tengah, back sayap, dan sweeper. Back tengah menempati posisi tepat di bagian 24

16 tengah daerah pertahanan, di depan penjaga gawang. Back sayap menempati bagian kanan dan kiri daerah pertahanan, sedangkan sweeper menempati posisi di antara back tengah dan penjaga gawang, dengan tugas menyapu bersih bola dan pemain lawan yang berhasil lolos dari hadangan back tengah. Namun saat ini posisi sweeper sudah jarang digunakan. Hal ini karena para pelatih lebih suka memasang pemain bertahan yang sejajar, dengan tujuan memungkinkan dilakukannya jebakan offside. John Devaney (1994:43), menambahkan bahwa: keempat pemain belakang yaitu back kanan, back kiri, stopper, dan sweeper. Sebagai pemain yang seringkali berada di dekat garis samping lapangan, back kanan dan back kiri merupakan pemain belakang yang tercepat larinya karena mereka berusaha menempel kedua pemain sayap lawan. Stopper bermain di bagian tengah lapangan dan harus merupakan penyondol bola yang cekatan untuk mengembalikan tembakan bola yang tinggi dan juga menghadapi gempuran penyerangan tengah lawan. Di belakang ketiga pemain belakang tersebut di atas, tetapi di depan kiper adalah sweeper. Sweeper memberikan instruksi-instruksi pada ketiga pemain belakang lainnya dan menyingkirkan setiap bola atau lawan yang mendekati mereka. Terdapat tugas yang berbeda antara pemain belakang meskipun memiliki tugas utama yang sama, yaitu bertahan. Namun pemain belakang yang berada di posisi sayap dapat membantu penyerangan. Sedangkan pada saat tim mendapat tendangan pojok, pemain yang berposisi stopper ataupun sweeper sering maju untuk mencetak gol. Karena salah satu karakteristik pemain tersebut adalah penyondol yang baik. 2. Hakikat Kegiatan Ekstrakurikuler 25

17 a. Hakikat Ekstrakurikuler Mulyono (2008) menjelaskan bahwa kata ekstrakurikuler memiliki arti kegiatan tambahan di luar rencana pelajaran, atau pendidikan tambahan di luar kurikulum. Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa. Kegiatan ini dilaksanakan sore hari, bagi sekolah-sekolah yang masuk pagi dan dilaksanakan pagi hari bagi sekolah-sekolah yang masuk sore. Sering kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam ketrampilan dan kepramukaan (Indrakusuma, 1990). Kesimpulannya kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan 26

18 oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. b. Jenis-jenis Ekstrakurikuler Menurut Entin (2011), kegiatan ekstrakurikuler memiliki beberapa jenis kegiatan, diantaranya adalah: 1) Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), dan juga Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA). 2) Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, serta penelitian. 3) Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, serta keagamaan. 4) Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan Hak Asasi Manusia, keagamaan, dan seni budaya. c. Tujuan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler menurut Entin (2011) memiliki beberapa tujuan, diantaranya: 27

19 1) Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam semesta. 2) Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik agar dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh dengan karya. 3) Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab menjalankan tugas. 4) Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan hubungan dengan Tuhan, Rasul, manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri. 5) Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat persoalanpersoalan sosial-keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif terhadap permasalahan sosial keagamaan. 6) Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta didik agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil. 7) Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk komunikasi (human relation) dengan baik; secara verbal dan nonverbal. 3. Karakteristik Anak Usia Tahun Masa anak-anak merupakan masa yang sangat bagus untuk berolahraga, karena pada masa itu anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Aktivitas fisik yang cukup akan membantu anak agar dapat tumbuh 28

20 dan berkembang dengan baik. Melakukan aktivitas gerak tubuh bukan hanya sekedar bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik melainkan juga sangat penting untuk perkembangan daya kreativitasnya. Menurut Anarino dan Cowell dalam Sukintaka (1991: 42-43) anak dengan umur 9-10 tahun mempunyai karakteristik secara jasmani sebagai berikut: a. Perbaikan koordinasi dalam keterampilan gerak b. Daya tahan berkembang c. Pertumbuhan tetap d. Koordinasi mata dan tangan baik e. Sikap tubuh yang tidak baik mungkin diperlihatkan f. Perbedaan jenis kelamin tidak menimbulkan konsekuensi besar g. Gigi tetap, mulai tumbuh h. Perbedaan secara perorangan dapat dibedakan dengan nyata. i. Kecelakaan cenderung memacu mobilitas. Sedangkan karakteristik jasmani anak dengan umur tahun adalah sebagai berikut: a. Pertumbuhan otot lengan dan tungkai makin bertambah b. Ada kesadaran mengenai badannya c. Anak laki-laki menguasai permainan kasar d. Pertumbuhan tinggi dan berat badan tidak baik e. Kekuatan otot tidak menunjang pertumbuhan f. Waktu reaksi makin baik g. Perbedaan akibat jenis kelamin nyata h. Koordinasi semakin baik i. Badan lebih sehat dan kuat B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Nitro (2008) yang berjudul Perbedaan Kemampuan Shooting pada Permainan Sepak bola Menggunakan Bola Standar dengan Bola Modifikasi Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Pedan Klaten. Dengan hasil penelitian sebagai berikut: 29

21 a. Ada perbedaan kemampuan shooting menggunakan bola standard dan bola modifikasi, diketahui T hit = 4,177 lebih besar dari T tab = 2,0111. Ada perbedaan yang signifikan. b. Diketahui rerata hasil tes bola standar 13,52, bola modifikasi 17, 12. jadi shooting menggunakan bola modifikasi lebih baik. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Iswahyudi (2009) yang berjudul Perbedaan Kemampuan Shooting Pemain Depan, Tengah, dan Belakang UKM Sepakbola Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan menggunakan instrumen yaitu tes menembak ke gawang yang dikembangkan V. Poerwono. Hasil yang diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara pemain depan, tengah, dan belakang terhadap kemampuan shooting, dimana pemain depan mempunyai kemampuan shooting yang lebih baik dari pada pemain tengah dan belakang. C. Kerangka Berpikir Sepakbola merupakan suatu permainan olahraga yang sangat memasyarakat. Dalam olahraga ini, terdapat berbagai posisi pemain. Diantaranya pemain penyerang atau pemain depan, gelandang atau pemain tengah, pemain belakang dan penjaga gawang. Tiap-tiap pemain memiliki tugas masing-masing. Pemain depan bertugas sebagai penyerang, sedangkan pemain tengah selain bertugas sebagai pengumpan bola juga dituntut untuk dapat membantu penyerang dan pemain belakang sendiri bertugas sebagai pertahanan gawang akan tetapi selain menjadi pertahanan gawang seorang pemain belakang juga dituntut untuk dapat membantu dalam penyerangan. 30

22 Setiap pemain memiliki tugas dan fungsi yang berbeda, tentunya hal tersebut membuat karakteristik tendangan dari masing-masing pemain pun berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak hanya pemain depan saja yang dituntut memiliki tendangan keras yang mengarah ke gawang (shooting) akan tetapi pemain tengah dan pemain belakang pun dituntut memiliki tendangan yang keras dan mengarah ke gawang (shooting) karena tidak menutup kemungkinan bahwa pemain tengah dan pemain belakang memiliki peluang yang sama dengan pemain depan dalam mencetak gol walaupun pemain depan lebih banyak mempunyai peluang dibandingkan pemain tengah dan pemain belakang. D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas hipotesis penelitian yang diajukan adalah: 1. Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan shooting pemain depan, tengah, dan belakang peserta kegiatan ekstrakurikuler sepakbola SD N Sutogaten Purworejo. 2. Kemampuan shooting pemain depan adalah yang terbaik dibandingkan dengan pemain tengah dan pemain belakang peserta kegiatan ekstrakurikuler sepakbola SD N Sutogaten Purworejo. 31

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Dalam sepakbola terdapat dua tim yang bertanding, setiap tim terdiri dari 11 pemain. Terdapat seorang penjaga

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Jabidi NIM

SKRIPSI. Oleh: Jabidi NIM TINGKAT KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DAN MENENDANG BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SD N GENDENGAN KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KETEPATAN TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KEPEK SKRIPSI

PERBEDAAN EFEKTIVITAS KETEPATAN TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KEPEK SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS KETEPATAN TENDANGAN PENALTI MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI KEPEK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Kolahragaan Universitas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung pada pemain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepakbola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra SEPAK BOLA III Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik seorang pemain harus dibekali dengan skill/teknik dasar yang baik, tidak hanya sekedar bisa menendang bola tapi juga diperlukan keahlian dalam

Lebih terperinci

dikehendaki sesuai dengan rencana.

dikehendaki sesuai dengan rencana. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Keterampilan Dasar Keterampilan seharusnya mendapat perhatian pada tingkat awal, dan pengajaran berlangsung berkesinambungan. Istilah terampil dapat dinyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Permainan Sepakbola Permainan sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan masingmasing oleh sebelas orang pemain termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia, tidak ada satu pun cabang olahraga lainnya yang mampu menyamai kepopuleran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II KAJIAN TEORITIK BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di dunia adalah sepakbola. Sucipto (2000: 7) berpendapat sepakbola adalah permainan beregu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Skripsi yang berjudul Perbedaan Kemampuan Shooting Menggunakan Punggung Kaki

PERSETUJUAN. Skripsi yang berjudul Perbedaan Kemampuan Shooting Menggunakan Punggung Kaki PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul Perbedaan Kemampuan Shooting Menggunakan Punggung Kaki Antara Pemain Depan Dengan Pemain Tengah Pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Sepakbola di SMK Negeri 1 Bojongsari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto FUTSAL - 2 Perlu anda ketahui sebelum kita menerapkan Penerapan Program Latihan Fisik Futsal ada baiknya para pemain kita diberikan dulu pemahaman tentang 5 Prisnsip dalam Bermain Futsal. Kita yakin setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam kegiatan belajar mengajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) ANTARA PEMAIN BELAKANG DENGAN PEMAIN TENGAH UKM SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI

PERBEDAAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) ANTARA PEMAIN BELAKANG DENGAN PEMAIN TENGAH UKM SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI PERBEDAAN KETEPATAN PASSING LAMBUNG (LONG PASS) ANTARA PEMAIN BELAKANG DENGAN PEMAIN TENGAH UKM SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL Oleh MAIZUL HENDRI FAUZI 1103183/2011 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pada abad ke 2 dan ke 3 sebelum masehi di Cina, dimasa Dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan sebagai suatu hiburan bahkan suatu permainan untuk peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan. BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Hakikat Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan yang dimainkan oleh 11 orang termasuk penjaga gawang. Dalam bermain sepakbola hanya diizinkan melakukan gerakan kaki, kepala,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola 6 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. Pendidikan Jasmani seringkali tersampingkan oleh pendidikan akademis lainnya, padahal aspek

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa

BAB II KAJIAN TEORITIK. adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kebugaran Jasmani Mochamad Sajoto (1988: 43) mengemukakan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad modern ini, banyak orang yang memahami pentingnya melakukan olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk kesehatan, rekreasi,

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA Oleh: Firdian Waluyo dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang bertujuan untuk memasukkan

Lebih terperinci

1. TINGKATAN UMUR SEKOLAH SEPAKBOLA

1. TINGKATAN UMUR SEKOLAH SEPAKBOLA 1. TINGKATAN UMUR SEKOLAH SEPAKBOLA (6-10 Tahun) Pemain di kelompok usia ini pertama kali mengenal sepakbola secara formal. Untuk itu, tujuan program Junior EF difokuskan pada: 1. Menanamkan kecintaan

Lebih terperinci

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn : PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SHOOTING AFTER DRIBBLE DENGAN LATIHAN SHOOTING AFTER CENTERING PASS TERHADAP HASIL SHOOTING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SEJATI PRATAMA Mahmuddin 1, Ahmad Tarmizi 2 Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. Semua orang suka dengan sepakbola. Baik orang tua, dewasa hingga anakanak. Tidak hanya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN 12 BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN A. Permainan Sepak Bola 1. Sejarah Permainan Sepak Bola Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam 1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam Teknik dasar bermain sepak bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN BALL FEELING DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 2 GODEAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN BALL FEELING DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 2 GODEAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN BALL FEELING DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 2 GODEAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

Belitung. Hasil ini dapat dipergunakan untuk : pembinaan usia dini terutama pada KU tahun.

Belitung. Hasil ini dapat dipergunakan untuk : pembinaan usia dini terutama pada KU tahun. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain sepakbola siswa sekolah sepakbola (SSB) KU 14-15 tahun di kabupaten Belitung. F. Kegunaan Penelitian Dari hasil

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Menggiring Bola Sepak bola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Dribling Bola Pada hakikatnya dribbling merupakan teknik dasar dalam bermain sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola

Lebih terperinci

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI 2 TURI SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI 2 TURI SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI 2 TURI SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Hakekat Permainan Sepak Bola Permainan sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari saat ini, terbukti hampir diseluruh

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat di gemari diseluruh dunia. Sepakbola dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD SUJATMIKO NPM :

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD SUJATMIKO NPM : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DENGAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MAHASISWA TINGKAT II UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD Gutomo Harianto 1, Mochamad Nurhadi 2, Nur Wakit 3, Eko Sujarwo 4 1 SDN Karangrejo I Kec. Ngasem Kab. Kediri, 2 SDN Karangrejo II Kec. Ngasem Kab. Kediri, 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi seorang

Lebih terperinci

PERBEDAAN AKURASI PASSING

PERBEDAAN AKURASI PASSING PERBEDAAN AKURASI PASSING ANTARA KAKI BAGIAN DALAM (INSIDE), KAKI BAGIAN LUAR (OUTSIDE) DAN PUNGGUNG KAKI (INSTEP) PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) ANGKATAN MUDA SEYEGAN (AMS) KELOMPOK USIA 14-15 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang memasyarakat. Masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga sepak bola mempunyai berbagai tujuan diantaranya untuk

Lebih terperinci

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set offence Serangan yang direncanakan dan dibangun dari bagian

Lebih terperinci

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto FUTSAL A. Sejarah Futsal Asal mula olahraga futsal muncul sekitar tahun 1930 di Montevideo, Uruguay dan dikenalkan oleh pelatih sepak bola yang terkenal pada masa itu, yaitu bernama Juan Carlos Ceriani.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana yang baik untuk mencapai pola hidup sehat, demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah air sejak lama. Sangatlah beralasan bila sepakbola adalah permainan penuh aksi menakjubkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Yusuf Jamaludien NIM

SKRIPSI. Oleh Yusuf Jamaludien NIM KETERAMPILAN DASAR MENGGIRING DAN MENGOPER BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS ATAS SD NEGERI JANTEN TEMON KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB II MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN. teknik-teknik dasar permainan sepakbola dengan baik.

BAB II MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN. teknik-teknik dasar permainan sepakbola dengan baik. BAB II MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN A. Permainan Sepak Bola 1. Pengertian Sepak Bola Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali

Lebih terperinci

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Penulis Penyunting Materi Penyunting bahasa : Muhajir dan Budi Santosa : Sismadiyanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salahsatu permainan bola besar. Permainan ini dimainkan oleh dua team, banyaknya pemain dalam satu teamnya berjumlah 11 orang dan salahsatunya

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016

TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 TINGKAT KEMAMPUAN KETEPATAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 IMOGIRI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING LAMBUNG PADA PEMAIN PS UNNES TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Sepak Bola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Gana Nur Putra Pamungkas NIM

SKRIPSI. Oleh: Gana Nur Putra Pamungkas NIM PENGARUH PERMAINAN MODIFIKASI SEPAKBOLA EMPAT GAWANG TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA KELAS V DI SD NEGERI SINDUADI 1, KECAMATAN MLATI, KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain. Semua pemain dalam satu regu tersebut memiliki tugas dan fungsi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas (11) orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan yang sangat populer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia. Hampir semua negara memiliki team sepakbola. Berbagai turnamen pun selalu ramai ditonton oleh para penggemarnya.

Lebih terperinci

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini olahraga sepakbola telah menjadi salah satu olahraga yang populer dan digemari banyak orang hampir di seluruh belahan dunia. Mulai dari kalangan anak kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh semua orang, karena dengan berolahraga seseorang bukan hanya sehat jasmani dan rohani, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang menuntut keterampilan yang tinggi. Olahraga ini terdiri dari gerakan-gerakan yang sangat kompleks.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Permainan Sepakbola a. Permainan Sepakbola Permainan sepakbola merupakan permainan beregu, masingmasing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah

Lebih terperinci