BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PRESENTASI DIRI PADA ANDROGINI FIGUR JOVI ADHIGUNA. ( Studi Dramaturgi Pada Jovi Adhiguna Hunter Dalam Media Sosial Youtube )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Gambar spoiler media sosial ask.fm Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. Ini bisa dilihat dengan begitu maraknya shopping mall atau pusat

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Presentasi Diri Ayam Kampus Di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya Instagram sudah mencuri perhatian para penggunanya, menurut

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak dapat terlepas untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Bagian ini terdiri dari beberapa divisi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manusia, namun kita sering melupakan betapa besar peranannya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asstia Rachmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan mereka sebagai pria atau wanita. Seorang pakar psikologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya komunitas hijabers dan muslimah. membuat tren berbusana tersendiri yang akhirnya menjadi happening.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. aktifitas presentasi diri Seleb Instagram Hijabers, bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia tidak dapat menghindari interaksi sosial untuk mengungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sumber : diakses pada 18 November pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN. diajak bicara mempunyai kesan tertentu tentang si pembicara. Pengelolaan kesan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gaya hidup baru. Terlebih lagi dengan pencintraan terhadap kebaya semikin

BAB I PENDAHULUAN. Konten yang terdapat pada channelnya yaitu daily vlog (video blog) mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan/Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB IV PENUTUP. pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Identitas yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gaya berbusana, atau fashion secara etimologis fashion berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. satu cita-cita dan tujuan dari Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang saling berinteraksi dalam masyarakat, banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB IV PENUTUP. ini dilakukan dengan melakukan observasi, interview online dan offline,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

ABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum 1.2 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB VI KESIMPULAN. dalam kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang menjadi pilihan bebas bagi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia mode atau biasa dikenal dengan istilah dunia fashion, disadari atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Seperti yang dikatakan oleh Stuart dan Sudeen (1998) dalam tulisan Muchlisin

BAB I PENDAHULUAN. yang diakses 19 Juni 2014 pukul 23.30

Interpretasi Diri Seorang Disc Jockey Perempuan. Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. smartphone Android. Variabel-variabel yang diuji di antaranya harga, nama

BAB 1 PENDAHULUAN. pengelolaan kesan sering kali dilakukan oleh orang-orang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Gangguan identitas gender adalah suatu gangguan yang membuat

BAB II DRAMATURGI: ERVING GOFFMAN. yang namanya teori dramaturgi, Dramaturgi adalah teori yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Program studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. dan organisasi yang terkait dalam proses implementasi kebijakan sertifikasi guru

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

I. PENDAHULUAN. gagasan serta berinteraksi dengan lingkungan. Bahasa memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alfian Rizanurrasa Asikin, 2014 Bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kesadaran gender siswa

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan kebiasaan, pandangan, teknologi dan hal - hal lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Self Presentation Model Androgini dalam Lingkungan Pertemanan

BAB I PENDAHULUAN. penting mengenai peran serta posisi seseorang di kehidupan sosial.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian mengenai strategi penggunaan media sosial Instagram Humblezing dalam

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, manusia di dunia ini tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pendekatan Teoritik Dalam Komunikasi Politik. Oleh: Adiyana Slamet, S.IP., M.Si

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang psikolog Universitas Stanford yaitu Sandra Bem (1977) yang dikutip dalam situs online Psikoterapis.com, dijelaskan bahwa dirinya mengeluarkan sebuah inventory pengukuran gender yang diberi nama The Bem Sex Role Inventory. Melalui penelitian yang dilakukan Bem, berdasar pada respon yang dihasilkan dari inventori pada The Bem Sex Role akhirnya dapat dijelaskan bahwa individu dapat diklasifikasikan melalui peran gender yang dimilikinya. Dimana kemudian Bem menjelaskan bahwa sebenarnya seorang individu memiliki salah satu dari orientasi peran gender seperti maskulin, feminin, androgini, dan undifferentiated. Salah satu orientasi gender yang disebutkan oleh Sandra Bem adalah sebuah orientasi gender androgini. Pada Psikoterapis.com, dijelaskan juga bahwa kata Androgini berasal dari bahasa Yunani yang artinya andros- adalah seorang laki-laki dan gyné - adalah seorang perempuan. Gender androgini sendiri adalah istilah dalam identitas gender yang dimana seseorang secara samar tidak termasuk dengan jelas ke dalam peran maskulin dan feminin yang biasanya ada di gambaran masyarakat. Selain itu dapat dijelaskan juga bahwa gender androgini adalah mereka yang dapat menampilkan kedua sifat tersebut secara bersamaan dalam satu tubuhnya. Dalam hal ini, Sandra Bem juga mengatakan bahwasanya individu dengan peran gender androgini adalah seorang individu yang baik secara mental dan perilaku lebih baik daripada beberapa peran gender lainnya. Dikarenakan pada diri individu androgini ini mereka biasanya mempunyai sifat yang lebih fleksibel dan sehat secara mental daripada peran gender lainnya seperti maskulin ataupun feminin saja. Selanjutnya menurut Anggraini (2013:2-3) dalam penelitiannya yang menyebutkan mengenai visualisasi yang biasa dilakukan oleh seseorang yang beridentitas androgini. Dituliskan dalam penelitiannya bahwasanya identitas androgini tidak hanya dikaitkan dengan permasalah gender dan peran, akan tetapi 1

identitas androgini sudah masuk ke dalam gaya hidup di masyarakat. Kemunculannya menjadi sebuah identitas baru dalam pilihan gaya. Kemudian berkembang pesat di industri mode. Peminatnya pun semakin menggelembung ketika beberapa selebritas mengusung gaya ini pada penampilan dan aksi di atas panggung. Melalui dasar pemikiran yang diambil dari penelitian tersebut dapat dikatakan bahwasanya identitas diri gender biasanya direpresentasikan bentuknya dalam sebuah gambar atau model fesyen. Sehingga seseorang yang memiliki identitas gender androgini dapat memperlihatkan bagaimana gambaran identitas mereka secara jelas kepada publik. Sejalan dengan pernyataan Fitria R (2011) yang dikutip oleh Anggraini (2013:4) dalam penelitiannya hal tersebut dikenal dengan teknik visualisasi ide, yang mana teknik visualisasi ide merupakan cara dalam merekayasa bentuk fisik dari suatu rancangan yang telah tersusun di dalam pikiran seseorang. Teknik visualisasi ide juga merupakan cara seseorang dalam menuangkan ide ke dalam bentuk yang lebih nyata baik dalam bentuk verbal maupun visual Selanjutnya, identitas androgini ini juga melekat pada seorang vlogger yang berasal dari Indonesia dan cukup terkenal yaitu Jovi Adhiguna Hunter. Jovi Adhiguna Hunter adalah salah satu dari The Hunter Siblings. Yaitusepasang kakak beradik yang memang tertarik pada hal yang berbau dengan fesyen serta make up. Pada Selebupdate.com, disebutkan bahwa Jovi Adhiguna dengan percaya diri memperlihatkan gaya androgini yang diikutinya. Mulai dari pemakaian wedges, clutch, makeup, dan aksesoris pendukung. Selain itu terdapat gaya berpakaian yang biasa digunakan Jovi untuk menegaskan tren fesyen yang diikutinya seperti gaya berpakaian dengan gaya oversized fashion ataupun monochrome style. Sehingga dari visualisasi yang dilakukan Jovi dalam cara fesyen yang diusungnya dapat dikatakan bahwasanya dia mengusung konsep androgini karena memadukan dua konsep barang pendukung dan gaya berpakaian yang biasanya diusung oleh wanita namun dengan percaya diri Jovi Adhiguna kenakan pada dirinya. Selain sebagai Youtuber sendiri Jovi Adhiguna memiliki profesi tetap yang sedang dijalaninya. Seperti yang dikatakan Jovi Adhiguna dalam sebuah talkshow mengenai bisnis pada Telkom University, Jovi Adhiguna mengatakan bahwa selain 2

menjadi seorang Youtuber dirinya juga adalah seorang entrepreuner. Dirinya adalah seorang pebisnis pada sebuah produk online shop yang didirikannya sendiri. Bisnis yang sedang dijalaninya sekarang adalah bisnis online pada segi kuliner dan fesyen. Pada bisnis kulinernya dia memiliki sebuah brand makanan yang menjual makanan khas Indonesia. Sedangkan pada bisnis fesyen yang dijalaninya adalah sebuah bisnis online dengan nama akun @_pour_ pada media sosial Instagram. Pada bisnisnya di bidang fesyen, Jovi Adhiguna juga mengangkat konsep androgini pada setiap model baju yang ia hasilkan. Sebagai seorang lulusan dari jurusan designer pada Universitas Telkom, Jovi Adhiguna menggunakan ilmunya untuk menghasilkan setiap produk baju yang diproduksi adalah buah tangan dari dirinya. Selain itu Jovi Adhiguna ingin mengangkat konsep bahwa setiap pakaian tidak seharusnya mengkotak-kotakkan pemakainya. Sehingga konsep androgini dan unisex yang cukup sering diangkatnya menjadi inspirasi dalam setiap design pada baju di bisnis online pada @_pour_ miliknya. Sebagai seseorang yang memvisualisasikan dirinya sebagai seorang androgini figur yang dimana dipandangan masyarakat Indonesia masih cukup awam, namun Jovi Adhiguna cukup percaya diri untuk membawanya ke dalam sebuah bentuk vlog yang dia buat pada situs Youtube. Jovi Adhiguna membuat sebuah channel pribadinya pada media sosial Youtube dengan nama akun Jovi Adhiguna Hunter. Youtube sebagai media baru pada Generasi Y sangat mempunyai pengaruh yang cukup signifikan untuk masyarakat luas. Youtube menjadi sebuah salah satu situs yang kerap kali dikunjungi oleh para pengguna internet. Selain itu Youtube cukup mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk persepsi publik dengan apa yang disajikan oleh para penggunanya.youtube dengan segala fitur yang mampu digunakan untuk membagi setiap informasi dengan keunggulan dalam bentuk video dan mempunyai andil yang cukup signifikan dalam membentuk persepsi memang cukup tepat untuk membawa informasi yang ingin disampaikan oleh pemiliknya. Sama halnya pada androgini figur Jovi Adhiguna yang mencoba untuk bisa membagi setiap hal ataupun informasi yang bisa ia bagikan. 3

Melalui video yang ia bagikan dalam channel Youtube yang ia miliki, Jovi Adhiguna mampu membawa konsep androgini ke depan masyarakat luas pengguna situs tersebut. Dengan isi konten video yang cukup menginspirasi serta cara berinteraksi yang sopan serta jujur yang mampu menarik perhatian para pengguna Youtube lainnya. Yang akhirnya Jovi Adhiguna dengan konsep androgini yang masih awam untuk masyarakat Indonesia mampu mendapatkan respon positif dari pengguna Youtube yang lain yang melihat video miliknya. Hal tersebut terlihat dari beberapa komentar positif yang didapatkan pada kolom komentar miliknya serta jumlah subscriber yang mencapai 102.809 subscriber. Melalui dasar pemikiran mengenai presentasi diri yang dijelaskan oleh Goffman dalam Mulyana (2008:112), secara singkat presentasi diri adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh seorang individu sebagai seorang aktor dalam kehidupan sosialnya untuk menumbuhkan sebuah kesan tertentu dengan memperhatikan segala perilaku yang dilakukannya untuk menggiring persepsi orang lain menuju sebuah pemaknaan kesan mengenai identitas dirinya sesuai dengan apa yang diinginkannya. Presentasi diri dilakukan seseorang ketika berinteraksi untuk mengelola kesan yang ingin dirinya bentuk dihadapan lawan interaksinya. Begitu halnya dengan Jovi Adhiguna Hunter yang membawa dirinya kedepan masyarakat luas (subscriber) melalui media sosial Youtube, dimana dirinya termasuk dalam seseorang yang melakukan presentasi diri.sebagai seseorang androgini figur Jovi Adhiguna yang melakukan presentasi diri untuk memainkan berbagai peran yang berfungsi untuk membentuk asumsi identitas yang relevan sesuai dengan sebuah kesan yang ingin dibentuknya untuk menggambarkan status kesan yang ingin sampaikan kepada subscribernya.dirinya juga menggunakan beberapa atribut simbolsimbol tertentu yang ia gunakan dan ciptakan untuk mendukung presentasi diri yang dilakukannya, baik yang berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal yang mampu memperkuat identitas peran yang sedang dibawakannya. Berbicara mengenai presentasi diri sebenarnya tidak terlepas dari prespektif dramaturgi milik Erving Goffman. Pada perspektif ini Goffman mengibaratkan bahwa setiap kehidupan yang dijalani oleh seorang individu diibaratkan olehnya 4

sebagai sebuah pementasan teater. Terdapat seorang individu sebagai seorang aktor yang melakonkan peran dalam kehidupan sosialnya dimana pada hal tersebut juga terdapat persiapan yang dilakukannya untuk melengkapi atribut pendukung saat membawakan peran itu sendiri. Dimana pada perspektif dramaturgi ini juga, Erving Goffman membagi dua wilayah pembahasan untuk menjelaskan mengenai kehidupan sosial tersebut menjadi panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage). Goffman memandang pembahasan tentang presentasi diri ini mampu dijelaskan melalui perspektif dramaturgi miliknya. Secara ilmiah manusia mempunyai kekuatan yang menguasai sikap dan tindakannya ketika berinteraksi dengan orang lain. Manusia selalu membutuhkan komunikasi dalam setiap aspek kehidupannya, untuk itu setiap manusia selalu menempuh jalan bertemu dengan orang lain untuk melakukan pertunjukan guna memperlihatkan dirinya dengan melakonkan sebuah peranan dalam kehidupannya itu sendiri. Berangkat dari fenomena yang ada pada Jovi Adhiguna dalam channel Youtube yang dimilikinya, peneliti akhirnya tertarik untuk mampu membahas lebih dalam untuk mengetahui secara jelas mengenai presentasi diri seperti apa yang dilakukan oleh Jovi Adhiguna Hunter sebagai bagian dari androgini figur.yang selanjutnya dalam hal ini, peneliti menggunakan teori dramaturgi Erving Goffman yang didalamnya terdapat pembahasan mengenai prinsip presentasi diri dalam mengkaji fonemana yang terjadi pada Jovi Adhiguna itu sendiri. Yang dilihat melalui panggung depan miliknya pada video channel Jovi Adhiguna Hunter dalam media sosial Youtube. Sehingga dengan beberapa alasan yang telah disebutkan sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan judul Presentasi Diri Pada Androgini Figur Jovi Adhiguna (Studi Dramaturgi Pada Jovi Adhiguna Hunter Dalam Media Sosial Youtube). Yang diharapkan pada hasil akhir dari penelitian ini akan terlihat bagaimana bentuk panggung depan dan panggung belakang atas androgini figur Jovi Adhiguna, serta presentasi diri seperti apa yang dilakukan. 5

1.2 Fokus Penelitian Melalui beberapa penjelasan sebelumnya pada latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini fokus penelitian akan ditekankan pada beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana presentasi diri androgini figur Jovi Adhiguna dalam channel media sosial Youtube Jovi Adhiguna Hunter? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan tersebut dapat disebutkan bahwa tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui presentasi diri yang dilakukan oleh androgini figur Jovi Adhiguna dalam channel media sosial Youtube Jovi Adhiguna Hunter. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Aspek Teoritis Secara teoritis penelitian inbermanfaat sebagai bahan kajian mengenai manajemen kesan pada fenomena yang ada pada kehidupan sehari-hari yang nyata, dengan kajian pendekatan studi dramaturgi Erving Goffman pada bidang Ilmu Komunikasi. 1.4.2 Aspek Praktis 1. Untuk Peneliti Memberikan pengetahuan dan pemahaman mendalam mengenai bidang kajian manajemen kesan, khususnya pada fenomena baru androginisebagai identitas gender yang sedang marak terjadi di masyarakat Indonesia. 2. Untuk Akademisi Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan, kajian, referensi, atau bahan ilmu tambahan bagi akademisi, khususnya akademisi Ilmu Komunikasi di Telkom University dalam penyusunan penelitian kedepan, dengan bidang kajian yang sama. 3. Untuk Masyarakat Sebagai wawasan bagi masyarakat agar mampu memahami androginisebagai identitas gender sehingga masyarakat dapat menerima 6

keberadaan identitas diri tersebut. Sehingga mampu meminimalisir pandangan negatif masyarakat mengenai pihak pihak yang mempunyai orientasi peran androgini. Serta dapat digunakan untuk bahan rujukan masyarakat mengenai bagaimana manajemen kesan yang harus dilakukan untuk membawa dirinya masuk ke dalam masyarakat dengan identitasnya yang masih dianggap kontras dari biasanya sehingga kedepannya mampu diterima masyarakat dengan baik. 1.5 Tahapan Penelitian Dalam merancang penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tahapan yang dilakukan, antara lain: 1. Mengangkat permasalahan Peneliti mengangkat bahasan mengenai manajemen kesan pada identitas diri androgini pada permasalahan yang diteliti, mengingat bahwasanya identitas diri androgini pada masyarakat Indonesia sekarang ini masih menjadi suatu pandangan yang dianggap negatif. Oleh karena itu dengan adanya penelitian manajemen kesan dari figur yang dibahas diatas diharapkan mampu membuka pandangan baru mengenai identitas diri androgini sehingga dapat diterima masyarakat luas. 2. Memunculkan pertanyaan penelitian Pertanyaan yang dimunculkan dalam penilitian ini dikhususkan pada bagaimana seorang figur androgini melakukan manajemen kesan pada masyarakat yang dituju pada konteks ini adalah pengguna media sosial Youtube. 3. Mengumpulkan data yang relevan Dalam hal pengumpulan data peneliti melakukan wawancara pada narasumber yang telah dipilih untuk dapat mendapatkan jawaban atas pertanyaan mengenai manajemen kesan yang dibahas pada penelitian peneliti. 4. Melakukan analisis data 7

Setelah peneliti mendapatkan data yang relevan, selanjutnya adalah menganalisis datadata tersebut. Dalam melakukan analisis data bahwa sebenarnya peneliti sedang melakukan upaya pengembangan teori.. 5. Menjawab pertanyaan penelitian Tahapan terakhir adalah menjawab pertanyaan penelitian.hasil analisis data yang dilakukan kemudian dikaitkan kembali dengan fenomena yang diangkat untuk kemudian menjawab pertanyaan penelitian 1.6 Jadwal Penelitian Waktu pelaksanaan yang digunakan peneliti dalam penulisan penelitian ini yaitu pada bulan Agustus 2016 sampai dengan Juni 2017. Tabel 1.1 Jadwal Penelitian No Kegiatan 1 Pencarian Topik dan Informasi Awal 2 Pengumpulan Data 3 Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Seminar Proposal 4 Pendaftaran Seminar Proposal 5 Wawancara dan Penelitian 6 Penyusunan Laporan Skripsi Bulan Agust Sept Okt Nov Feb Mar Apr Mei Jun 8