Oleh: Asher Liparawinto Pasaribu Drs. Syahnan Daulay, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis,

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan. Oleh karena itu kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila dikatakan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

Ernanda Ariyatna Drs. Malan Lubis, M.Hum.

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

Oleh Evi Kristina Br Ujung Drs. Malan Lubis, M.Hum

Oleh Alfiandie Sinaga Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

Oleh Dwi Budi Mulyono

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

Oleh Basa Elisa Febriani Sirait Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, menulis teks diskusi

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

PDF created with pdffactory Pro trial version

PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Oleh Devi Srita Ulina Br Bangun Dr. Syahnan Daulay, M.Pd.

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

Oleh Elisda Betharia Marpaung Atika WAsilah, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh Desi Khairani Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

PENGARUH METODE JIGSAW II (JIG II) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS IX SMP SINAR HUSNI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE MODELLING THE WAY

Pengaruh Metode KWL (Know, Want to Know, Learned)

PENGARUH METODE PANCINGAN KATA KUNCI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA MULIA PRATAMA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

Kata Kunci : Model Pembelajaran, discovery learning, Memahami Teks Prosedur Kompleks

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah aset masa depan yang menunjukkan

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

Pengaruh Model Pembelajaran The Learning Cell

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas beberapa kata yang

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

Menurut Wina Sanjaya (2007 : ) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PANCINGAN KATA KUNCI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIGUMPAR TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

KEEFEKTIFAN MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SMAN 1 WAYLIMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

Kata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

Oleh: Hadi Sahman Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

pembelajaran. Sedangkan guru dalam pembelajaran ini hanya membantu dan mengarahkan siswa dalam melakukan eksperimen jika siswa mengalami kesulitan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

Sumarwan Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRACT

Fitri Aulia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd

TINJAUAN PUSTAKA. Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)

Transkripsi:

0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS OLEH SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh: Asher Liparawinto Pasaribu Drs. Syahnan Daulay, M.Pd. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada siswa kelas X SMK N 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK N 1 Siantar yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 181 orang. Dari jumlah tersebut ditetapkan sampel sebanyak 25 orang siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen dengan model one-group pre-test posttest design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes penugasan hasil karya (tertulis). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri termasuk kategori baik dengan rata-rata 80,2, sedangkan kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks sebelum menerapkan model pembelajaran inkuiri termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 73,2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai ratarata menulis teks prosedur kompleks siswa setelah perlakuan lebih tinggi daripada nilai sebelum perlakuan. Pengujian hipotesis t hitung = 3,30 kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikan 5% = 2,06. Karena t hitung = 3,30 > t tabel = 2,06, maka hipoteis nihil (H 0 ) ditolak. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMK N 1 Siantar Kabupaten Simalungun. Kata kunci: model pembelajaran inkuiri, menulis teks prosedur kompleks PENDAHULUAN Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Menulis 1

merupakan suatu kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata.oleh sebab itu kegiatan menulis bukanlah kegiatan yang mudah karena harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Sabarti Akhadiah (2012:1-2) menyebutkan bahwa terdapat delapan manfaat menulis.pertama, dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri sendiri. Kedua, melelui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan. Ketiga, kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita tulis. Keempat, menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat. Kelima, melalui tulisan kita akan dapat menunjau secara menilai gagasan kita sendiri secara lebih objektif. Keenam, dengan menuliskan di atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan masalah, yaitu dengan menganalisisnya secra tersurat, dalam konteks yang lebih konkret. Ketujuh, tugas menulis mengenai suatu topik mendorong kita belajar secara aktif. Dan yang kedelapan, kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir serta berbahasa secra tertib. Bertitik tolak dari manfaat yang dikemukakan oleh Sabarti Akhadiah di atas, dapat diketahui bahwasanya keterampilan menulis sangatlah penting jika diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Mengacu pada kurikulum 2013 yang telah diberlakukan, pembelajaran bahasa Indonesia juga menuntut akan pentingnya keterampilan menulis. Dalam kurikulum baru ini, pembelajaran bahasa Indonesia banyak terfokus pada teks atau disebut sebagai pembelajaran berbasis teks. Siswa dituntut untuk mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran berbasis teks,bahasa Indonesia bukan hanya sekedar diajarkan sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Salah satu kompetensi yang ingin dicapai oleh pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 adalah siswa mampu memproduksi teks 2

prosedur kompleks. Dengan Kompetensi Dasar (4.2) Memproduksi teks prosedur kompleks yang koheren sesuai dengan karakterisitk teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.teks prosedur kompleks adalah jenis teks yang berisi langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Dalampembelajaran teks prosedur kompleks, siswa diajak untuk mengeksplorasi bahasa dalam bentuk prosedur yang digunakan untuk dapat mengikuti segala proses yangterjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran menulis teks prosedur kompleks harus dilakukan dalam konteks yang aktual dan fungsional sehingga dapat memberi manfaat bagi siswa secara nyata dalam kehidupannya sehari-hari. Untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran teks prosedur kompleks, penulis melakukan wawancara terlebih dahulu bersama guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah tempat lokasi penelitian. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi bahasa Indonesia, yaitu Ibu Sirmaida Siahaan, M.Pd., di SMK Negeri 1 Siantar, didapatkan keterangan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyusun ide/gagasannya menjadi sebuah tulisan teks prosedur kompleks karena pembelajaran yang diberikan guru masih bersifat abstrak. Siswa belum mendapatkan pengalaman belajar yang konkret karena guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan pembelajaran teks prosedur kompleks. Permasalahan yang sama juga dikemukakan oleh Warsono dan Hariyanto (2013:20) yang menyatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru selama ini tidak merangsang daya pikir siswa untuk berpikir tinggi, kreatif, dan inovatif. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perlu adanya penanganan khusus dalam pembelajaran menulis siswa di sekolah supaya siswa lebih berminat dan mampu dalam melakukan kegiatan menulis teks prosedur kompleks.selanjutnya, Smith (dalam Slamet, 2008:105) mengatakan bahwa pengalaman belajar menulis yang dialami siswa di sekolah tidak telepas darikondisi gurunya sendiri. Selama ini pembelajaran hanya berpusat pada guru. 3

Bukan siswa yang belajar namun guru yang mengajar. Oleh karena itu harus ada perubahan paradigma belajar dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan perubahan paradigma belajar tersebut nantinya akan terjadi perubahan pusat (fokus) pembelajaran dari belajar berpusat pada guru menjadi belajar berpusat pada siswa. Dengan kata lain, ketika mengajar di kelas, guru harus berupaya menciptakan kondisi lingkungan belajar yang dapat membelajarkan siswa, dapat mendorong siswa belajar, atau memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajarinya. Ngalimun (2012:89) menyatakan bahwa kondisi belajar siswa yang hanya menerima materi dari pengajar, mencatat, dan menghafalkannya harus diubah menjadi sharing pengetahuan, mencari (inkuiri), menemukan pengetahuan secara aktif sehingga terjadi peningkatan pemahaman (bukan ingatan). Untuk mencapai tujuan tersebut, pengajar dapat menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk menggunakan model pembelajaran inkuiri sebagai model pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran teks prosedur kompleks untuk memudahkan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks. Hamruni (2011:88) menyebutkan bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dan suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Selanjutnya, Ngalimun (2012:33) menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah strategi yang membutuhkan siswa menemukan sesuatu dan mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah dalam suatu penelitian ilmiah. Tujuan utamanya adalah mengembangkan sikap dan keterampilan siswa yang memungkinkan mereka menjadi pemecah masalah yang mandiri. Kedua pendapat ahli tersebut dikuatkan oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Raudahtul Sarifah Lubis dalam skripsinya yang menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis inkuiri dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena pada model pembelajaran inkuiri, 4

pelaksanaannya akan lebih memberikan ruang bagi siswa untuk dapat berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran. Basyiruddin Usman (dalam Istarani, 2011:132) menyatakan bahwa, inkuiri adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis dan argumentasi (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan. Sejalan dengan itu, Bruce & Weil (dalam Asep Jihad dan Suyanto, 2013:172) menyebutkan bahwa latihan penyelidikan dapat menembah pengetahuan sains, meghasilkan kemampuan berpikir kreatif, dan keterampilan dalam memperoleh dan menganalisis suatu data. Dengan keterlibatan yang aktif ini diharapkan akan dapat memberikan motivasi tersendiri untuk siswa dalam kegiatan menulis sehingga kemampuan siswa menulis teks prosedur komplek smenjadi lebih berkembang. Dari hasil kegiatan model pembelajaran inkuiri, siswa dapat membuat atau menulis laporan tertulis untuk menunjukkansituasi dan langkah-langkah pemecahan masalah yang diusulkan ke dalam sebuahteks prosedur kompleks berdasarkan informasi yang didapatkan dari kegiatan mencari dan menemukan terhadap masalah. Berdasarkan dari asumsi tersebutlah, penulis memilih model pembelajaran inkuiri untuk diterapkan dalam pembelajaran teks prosedur kompleks. Oleh sebab itu, penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015. Langkah-langkah Inkuiri (Sanjaya, 2011:202) merinci langkah langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri ke dalam enam tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain: (1) Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Hal yang dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah: a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. 5

b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa. (2) Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki.persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki. (3) Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara berbagai perkiraan kemungkinan dari suatu permasalah yang dikaji. (4) Mengumpulkan Data Mengumpulkan data adalah aktivitas mencari informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam mengembangkan intelektual. Peran guru dalam tahapan ini adalahmengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat mendorong siswa untukberpikir mencari informasi yang dibutuhkan. (5) Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. (6) Merumuskan Kesimpulan Proses inkuiri secara keseluruhan tidaklah dianggap lengkap jika siswa belum menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi. Proses ini melibatkan siswa untuk menarik suatu kesimpulan tentang proyek inkuirinya. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen adalah one group pre-test post-test design. Arikunto (2008 : 12), one group pre-test post-test design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Prosedur yang terdapat pada penelitian eksprimen ini adalah pembelajaran dimulai dengan melakukan tes awal sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri selanjutnya disebut dengan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa kemudian diadakan perlakuan dengan menggunakan 6

model pembelajaran inkuiri dan selanjutnya diadakan tes akhir setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri selanjutnya disebut dengan post test untuk mengetahui kemampuan siswa setelah adanya perlakuan. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1 Siantar dengan sampel yang diambil secara acak dengan jumlah 25 siswa. Pengumpulan data diperoleh dari instrumen penelitian yang berupa tes penugasan untuk kerja dalam bentuk tes keterampilan menulis teks prosedur kompleks. Tes ini diperlakukan, baik pada saat pre test maupun post test. Pre test digunakan untuk menjaring data dalam kemampuan menulis teks prosedur kompleks sebelum diadakan perlakuan, sedangkan post test digunakan untuk menjaring data dalam kemampuan menulis teks prosedur kompleks setelah diadakan perlakuan yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Hasil Penelitian a. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMK Negeri 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran Inkuiri tergolong kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 73,2. Siswa yang mendapat nilai sangat baik sebanyak 3 siswa atau 12%, nilai baik 12 siswa atau 48%, nilai cukup 9 siswa atau 36% dan nilai kurang 1 siswa atau 4%. Hasil nilai kecenderungan tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri termasuk kategori cukup. 7

b. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMK Negeri 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri memperoleh nilai rata-rata sebesar 80,2. Siswa yang mendapat nilai yang termasuk dalam kategori sangat baik sebanyak 5 siswa atau 20%, nilai yang termasuk kategori baik sebanyak 16 siswa atau 64%, dan nilai yang termasuk kategori cukup sebanyak 4 siswa atau 16%. Nilai kecenderungan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri tergolong kategori baik. c. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur kompleks Pengkategorian baik tersebut menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri tepat digunakan untuk mengajarkan materi pembelajaran menulis teks prosedur kompleks, karena melalui model inkuiri siswa dapat menuangkan ide tanpa terpaku pada guru. Berdasarkan aspek penilaian kemampuan menulis teks prosedur kompleks yang menjadi kriteria penilaian adalah struktur, ciri bahasa, isi teks, dan EYD pada teks prosedur kompleks. Pada pre test, kriteria penilaian tertinggi ada pada kategori isi prosedur kompleks, yaitu sebanyak 13 siswa (52%) mendapatkan nilai yang termasuk dalam kategori baik. Kriteria penilaian terendah diperoleh pada kategori isi teks prosedur kompleks juga, sebanyak 1 siswa (4%) mendapat nilai yang termasuk dalam kategori kurang. Pada post-test kriteria penilaian tertinggi ada pada kategori isi teks, yaitu sebanyak 21 siswa (84%) mendapatkan nilai baik. Kriteria penilaian terendah diperoleh pada kategori cirri kebahasaan, yaitu sebanyak 22 siswa (88%) mendapat nilai kurang. Peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri lebih berpengaruh dibandingkan kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks sebelum diajarkan dengan model pembelajaranm inkuiri. 8

Berdasarkan uji analisis data normalitas yang diperoleh siswa merupakan data yang berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari uji normalitas, yaitu didapat L hitung atau L 0 = -0,082 dan dari tabel nilai kritis L untuk liliefors dengan N=25 dan taraf nyata α= 0,05 didapat L tabel = Setelah dibandingkan ternyata L hitung <L tabel (-0,082<0,173). Maka dapat disimpulkan bahwa data tes kemampuan menulis teks prosedur kompleks setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri tersebut berdistribusi normal. Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen yang dilaksanakn pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Prosedur yang terdapat pada penelitian eksprimen ini adalah pembelajaran dimulai dengan melakukan tes awal sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri selanjutnya disebut dengan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa kemudian diadakan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dan selanjutnya diadakan tes akhir setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri selanjutnya disebut dengan post test untuk mengetahui kemampuan siswa setelah adanya perlakuan. a. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks oleh siswa kelas X SMK N 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015 setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 80,2 kategori baik. Hal tersebut dikarenakan model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang sangat membantu siswa untuk memecahkan masalah. Melalui model Inkuiri siswa dapat menuangkan ide tanpa terpaku pada guru. Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Dengan demikian, model pembelejaran inkuiri dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan suasana kegembiraan dalam belajar. 9

Tabel 1 Identifikasi Kecenderungan Tingkat Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Rentang F. Absolut R. Relatif Kategori 85-100 5 20% Sangat Baik 70-84 16 64% Baik 65-74 4 16% Cukup 55-64 0 0% Kurang 0-54 0 0% Sangat Kurang Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kemampuan menulis teks prosedur kompleks setelah menggunakan model pembelajaran inkuiri termasuk kategori sangat baik sebanyak 5 orang (20%), kategori baik sebanyak 16 orang (64%), kategori cukup sebanyak 4 (16%). Identifikasi data di atas cenderung dalam kategori baik. b. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMK N 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015 sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri nilai rata-rata 73,2 kategori cukup. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya penggunaan model pembelajaran inkuiri dan hanya dilakukan dengan cara menyampaikan materi pembelajaran secara verbal. Artinya, bertutur lisan merupakan alat utama dalam melakukan model ini, sehingga orang sering menyakannya dengan ceramah. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang harus dihafal yang tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. Tujuan utama pembelajarannya adalah penguasaan pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran siswa diharapkan agar dapat mengeluarkan ide-ide dalam menulis teks prosedur kompleks. Dengan tanpa diberi penerapan model pembelajaran inkuiri ini, kurang menuntut keaktifan siswa. 10

Tabel 2 Indentifikasi Kecenderungan Hasil Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Sebelum Menggunakan Model Inkuiri Rentang F.Absolut F. Relatif Kategori 85-100 3 12% Sangat Baik 70-84 12 48% Baik 65-74 9 36% Cukup 55-64 1 4% Kurang 0-54 0 0% Sangat Kurang 100% Berdasarkan tabel di atas dapat dikatahui bahwa kemampuan menulis teks prosedur kompleks sebelum menggunakan model pembelajaran inkuiri termasuk dalam kategori sangat baik sebanyak 3 orang (12%), kategori baik 12 orang (48%), kategori cukup 9 orang (36), dan kategori kurang 1 orang (4%). Identifikasi data di atas cenderung dalam kategori cukup. c. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur kompleks Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan menulis teks prosedur kompleks sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran inkuiri, siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri lebih baik dalam menulis teks prosedur kompleks yang meliputi empat aspek mencantumkan struktur, ciri kebahasaan, isi, dan EYD teks prosedur kompleks. Hal tersebut karena model pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang membuat siswa lebih kreatif dalam menulis teks prosedur kompleks. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata untuk kemampuan menulis teks prosedur kompleks pada pre-test tergolong cukup dengan nilai rata-rata 73,2 dibandingkan dengan tahap post-test yang berkategori baik dengan nilai rata-rata 80,2. Sehingga dari data tersebut dapat ditemukan bahwa model inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Model pembelajaran membiasakan siswa berpikir sendiri, menemukan ide-ide. 11

Hasil uji hipotesis juga menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMK N 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015. Dihitung dengan menggunakan rumus uji hipotesis diperoleh nilai t hitung = 3,30 kemudian dikonsultasikan dengan tabel t taraf signifikansi 5% dengan df = N-1 = 25-1 = 24 maka diperoleh taraf signifikansi 5% sebesar 2,06. Karena t 0 > t tabel, yakni 3,30>2,06. Dengan demikian, H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh positif dalam menulis teks prosedur kompleks. PENUTUP Berdasarkan hasil dan pemabahasan penelitian ini maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai penelitian ini. Pertama, kemampuan menulis prosedur kompleks pada siswa kelas X SMK N 1 Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Pembelajaran 2014/2015 tergolong cukup dengan nilai rata-rata 73,2. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 55 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85. Kedua, kemampuan menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas X SMK N 1 Siantar Kabupaten Tahun Pembelajaran 2014/2015 tergolong baik dengan nilai rata-rata 80,2. Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 70 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95. Ketiga, penerapan model pembelajaran inkuiri berpengaruh positif terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks oleh siswa kelas X SMK N 1 Siantar Kabupaten Tahun Pembelajaran 2014/2015. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil pengolahan data penelitian, nilai rata-rata pre-test 73,2 dan nilai rata-rata post test 80,2. Karena nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dan data penelitian sudah dibuktikan berdistribusi normal serta berasal dari populasi yang homogen maka disimpulkan ada pengaruh positif penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan menulis teks prosedur kompleks tahun pembelajaran 2014/2015. 12

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, saran-saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, disarankan sebaiknya model pembelajran inkuiri tidak hanya digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek menulis teks prosedur kompleks saja tetapi bisa juga diterapkan untuk keterampilan berbahasa dan bisa diterapkan untuk mata pelajaran lain yang ada di sekolah karena terbukti bahwa penerapan model ini pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa dan keterampilan guru. Kedua, sebaiknya dalam pelaksanaan proses pembelajaran model inkuiri siswa menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Ketiga, sebaiknya siswa, guru dan sekolah mampu bekerjasama mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti, dkk. 2012. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ariyatna, Ernanda. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi. Medan: Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Strata 1. Universitas Negeri Medan. Ekowati, Sri Wahyuni, dkk 2013. Keefektifan Model Inkuiri Dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi SMA N 1 Waylima. Skripsi. Lampung: Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Strata 2. Universitas Lampung. Frince S, Monalisa. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur kompleks Siswa Kelas X SMK Negeri 13 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan: Program Studi Bahasa Indonesia. Strata 1. Universitas Negeri Medan. Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Lubis, Raudahtul Sarifah. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan: Program Studi Bahasa Indonesia. Strata 1. Universitas Negeri Medan. Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara 13

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: 14