FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti sp. DAN INTERVENSI PENGENDALIAN RISIKO PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PADANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

PENGARUH KARAKTERISTIK TEMPAT PENAMPUNGAN AIR BERSIH TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS GIANYAR I TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. dengue (DEN) dari kelompok Arbovirus B, yaitu termasuk arthtropod-borne virus

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN TINGKAT ENDEMISITAS DBD DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI BAB I

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

HUBUNGAN PERILAKU 3M DENGAN KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI DUSUN TEGAL TANDAN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Efektifitas Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Dalam Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

I. PENDAHULUAN. Salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk sebagai vektornya adalah Demam

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

SURVEI ENTOMOLOGI, MAYA INDEX DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEPADATAN LARVA

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK

JURNAL. Suzan Meydel Alupaty dr. H. Hasanuddin Ishak, M.Sc,Ph.D Agus Bintara Birawida, S.Kel. M.Kes

PEMODELAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PADA DISTRIBUSI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

UJI KERENTANAN NYAMUK AEDES SP. TERHADAP FOGGING INSEKTISIDA MALATHION 5% DI WILAYAH KOTA DENPASAR SEBAGAI DAERAH ENDEMIS DBD TAHUN 2016

Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

SURVEI ENTOMOLOGI DAN PENENTUAN MAYA INDEX DI DAERAH ENDEMIS DBD DI DUSUN KRAPYAK KULON, DESA PANGGUNGHARJO, KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL, DIY

Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes sp. (House Index) sebagai Indikator Surveilans Vektor Demam Berdarah Denguedi Kota Semarang

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

SKRIPSI. HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, SOSIAL BUDAYA DENGAN KEPADATAN JENTIK (Studi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

SURVEY KEPADATAN LARVA AEDES AEGYPTI DI KECAMATAN MAMUJU KABUPATEN MAMUJU

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

ANALISIS KEBERADAAN KONTAINER DAN KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti DI KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

INFORMASI UMUM DEMAM BERDARAH DENGUE

Analisis Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Puskesmas Rawasari Kota Jambi Bulan Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

I. PENDAHULUAN. vektor penyakit infeksi antar manusia dan hewan (WHO, 2014). Menurut CDC

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Haemorraghic Fever

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

KEPADATAN POPULASI NYAMUK Aedes sp DI DAERAH ENDEMIS, SPORADIS DAN NON ENDEMIS DI KECAMATAN PATI

KEPADATAN JENTIK VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Aedes sp. DI DAERAH ENDEMIS, SPORADIS DAN POTENSIAL KOTA SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH

Keberadaan Kontainer sebagai Faktor Risiko Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Palu, Sulawesi Tengah

Penyakit DBD merupakan masalah serius di Provinsi Jawa Tengah, daerah yang sudah pernah terjangkit penyakit DBD yaitu 35 Kabupaten/Kota.

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto L, dr., MH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KADER JUMANTIK DI PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. lancarnya transportasi (darat, laut dan udara), perilaku masyarakat yang kurang sadar

Riset Informasi Kesehatan, Vol. 6 No.1 Juni Hubungan pengendalian jentik berkala dengan kejadian kasus DBD di puskesmas Kebun Handil Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Dengue adalah salah satu penyakit infeksi yang. dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 3 tahun berturut turut. Berdasarkan laporan yang masuk dari rumah sakit dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

: Suhu, Kelembaban, Perilaku Masyarakat dan Keberadaan jentik

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak pertama kali dilaporkan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health

Keywords : Mosquito breeding eradication measures, presence of Aedes sp. larvae.

13 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

SURVEI JENTIK SEBAGAI DETEKSI DINI PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) BERBASIS MASYARAKAT DAN BERKELANJUTAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

STUDI ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ) DAN INDEKS OVITRAP DI PERUM PONDOK BARU PERMAI DESA BULAKREJO KABUPATEN SUKOHARJO. Tri Puji Kurniawan

Transkripsi:

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012 I Gusti Putu Anom Surya 1, I Ketut Aryana 2, I Wayan Jana 3 Abstract: Until today dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is still a major health problem in Indonesia. Since the first time reported in Jakarta and Surabaya in 1968, the disease continued to increase and spread all over the country. Mengwi is one of the six existing district in Badung with a dengue endemic area. Approximately 32% of all dengue cases in the Badung regency located in Mengwi. The purpose of the research is to determine factors associated with the dengue hemorrhagic fever incidence in the Abianbase village, mengwi, Badung regency. All data needed for this analysis were collected by interviews, recording documents, observations and questionnaires based on the real situation. Targeted is to know all factors related with the Dengue Hemorrhagic fever incidence. Result showed that there is a connection between these factors with the dengue hemorrhagic fever incidence in Abianbase.Result from the Statistical test obtained probability (p) = 0,00 or < 0,05 means accepteble or there is a connection. Keyword : Faktors, touch, DHF. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang besar. Sejak pertama kali dilaporkan dari Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968, penyakit ini meningkat dan menyebar ke seluruh pelosok tanah air. Wilayah yang paling tinggi angka kesakitannya adalah pulau Jawa, Bali dan sebagian Kalimantan dengan rata-rata insiden 10/ 100.000 penduduk. Upaya pemberantasan dan pencegahan penyakit ini terus menerus dilakukan baik dengan menggunakan bahan kimia maupun biologis. Dengan bahan kimia misalnya, piretryn untuk membunuh nyamuk dewasa, abate untuk membunuh larvanya. Secara mekanis dengan pembersihan sarang nyamuk dan secara biologis dengan menebarkan ikan yang dapat memakan larva nyamuk. Obat dan vaksin sampai sekarang ini belum diketemukan sehingga satu satunya cara untuk memberantas DBD adalah dengan memutus mata rantai penularan penyakit yaitu dengan pengendalian vektor. Satu hal yang jelas di ketahui adalah bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti / Aedes albopictus dan manusia merupakan satu-satunya reservoir virus. Kabupaten Badung adalah salah satu kabupaten endemis diantara 9 Kabupaten/Kota di Bali. Selama tiga tahun terakhir (2009) Data kasus DBD di Kabupaten Badung dari tahun 2009 sebanyak 1458 kasus, tahun 2010 sebanyak 3448 kasus, tahun 2011 sebanyak 901 kasus, dan Januari sampai bulan Juni 2012 sebanyak 564 kasus (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Badung). Hasil dari pemantauan larva pada tahun 2011, bahwa di Kabupaten Badung, prosentase rumah dan bangunan ditemukan larva mencapai 5,8 % dari rumah yang diperiksa. Kecamatan Mengwi adalah salah satu dari enam kecamatan yang ada di Kabupaten Badung merupakan daerah yang endemis DBD. Dari duapuluh desa/kelurahan yang ada di Kecamatan mengwi sebanyak delapanbelas desa/kelurahan berstatus daerah endemis DBD dan dua desa berstatus sporadis. Kurang lebih 32 % dari seluruh 181 1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar 2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Denpasar

Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan... ( Anom Surya, Aryana, Jana) kasus DBD yang berada di Kabupaten Badung terdapat di Kecamatan Mengwi. Data kasus DBD di Kecamatan Mengwi dari tahun 2009 sebanyak 349 kasus, tahun 2010 sebanyak 981 kasus, tahun 2011 sebanyak 255 kasus, dan pada tahun 2012 dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni sebanyak 528 kasus. Dari 20 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Mengwi, Kelurahan Abianbase Kecamatan Mengwi merupakan daerah endemis dimana selama tiga tahun terakhir selalu timbul kasus berturut turut dari tahun 2009 sebanyak 30 kasus, tahun 2010 sebanyak 41 kasus, tahun 2011 sebanyak 14 kasus, dari bulan januari sampai bulan juni 2012 sebanyak 15 kasus. Terjadinya penyakit demam berdarah di pengaruhi oleh faktor-faktor dari perilaku masyarakat maupun dari kegiatan kebersihan lingkungan dan peranan petugas dalam melaksanakan program pemberantasan sarang nyamuk secara berkala. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang METODE PENELITIAN Metode peneilitian ini adalah metode survei dengan pendekatan subjek retrospeftif dan rancangan penelitian epiemiologi Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung daerah yang merupakan daerah endemis penyakit DBD dan setiap tahun selalu ada kejadian penyakit Demam Berdarah. Sampel yang digunakan adalah sebanyak kasus DBD yang ada di Kelurahan Abiabase sejak tahun 2010 sampai dengan bulan Juni 2012 yaitu sebanyak 70 kasus dan yang tidak kena kasus DBD yaitu sebagai kontrol sebanyak 70 sampel. Cara pengumpulan data di lakukan dengan wawancara, kuisioner dan observasi serta pencatatan dokumen dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dan Puskesmas Mengwi II yang dilakukan oleh peneliti dan di bantu oleh seorang petugas berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengeu di Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi Kabutaten Badung. Tujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Abainbase Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui kebiasaan memakai obat untuk membunuh nyamuk dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Abianbase Kecamatan Mengwi kabupaten Badung, untuk mengetahui larva A.Aegypti di Kelurahan Abianbase Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, dengan menggunakan parameter House Index (HI) dan Breteu Index (BI), mengetahui kontainer positif larva A.Aegypti di Kelurahan Abianbase Kecamatan Mengwi kabupaten Badung, mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan kejadian Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Abianbase Kecamatan Mangwi Kabupaten Badung. menggunakan stdi kasus kontrol (case control) untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor yang berhubunga BDB, dengan cara mengamati kelompok kasus dan kelompok kontrol (murti, 1997) surveilance Puskesmas dan kader kesehatan. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif terdiri dari kebiasan menggunakan obat pembunuh nyamuk, densitas jentik dan karakteristik hubungan determinan. Data kuantitatif terdiri dari container yang positif, cakupan abatisasi dan kejadian Demam Berdarah Dengue. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1 di bawah ini Variabel bebas :Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue. Variabel tergantung adalah kejadian Demam Berdarah Dengue. 182

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 2, November 2014 : 181-185 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Pengamatan dilakukan pada empat obyek yaitu kebiasaan menggunakan obat pembunuh nyamuk, House Index (HI), Container Index (CI), dan Cakupan Abatisasi. Hasil pengamatan disajikan pada tabel 1, 2, 3, dan 4 di bawah ini. Tabel 1. Kebiasaan Menggunakan Obat Pembunuh Nyamuk Pada Kasus DBD dan Kontrol di Kelurahan Abianbase Kecamatan Mengwi Tahun 2012 Kebiasaan Menggunakan obat Kasus DBD Kontrol Pembunuh Nyamuk N % n % Ya 31 44,3 53 75,7 Tidak 39 55,7 17 24,3 Tabel 2. Densitas Larva A. aegypti pada Kasus dan Kontrol DBD Di Kelurahan Abianbase Cakupan Abatisasi Kasus Kontrol N % n % Diabatisasi 28 40 65 92,9 Tidak Diabatisasi 42 60 5 7,1 Tabel 3. Jumlah Container Positif Pada Kasus dan Kontrol DBD di Kelurahan Abianbase Container Positif Kasus Kontrol n % n % Positif (Padat) 30 42,9 6 8,6 Negatif (Tidak Padat) 40 57,1 64 91,4 Tabel 4. Cakupan Abatisasi Pada Kasus dan Kontrol DBD di Kelurahan Abianbase HI( House Index Kasus Kontrol ) N % n % Padat 32 45,7 8 11,4 Tidak Padat 38 54,3 62 88,6 T o t a l 70 100 70 100 183

Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan... ( Anom Surya, Aryana, Jana) Analisis dan Pembahasan Kebiasaan menggunakan Obat pembunuh nyamuk Pada kasus DBD di Kelurahan Abianbase ternyata sebagian besar responden mengatakan tidak biasa menggunakan obat pembunuh nyamuk yaitu sebanyak 39 responden (55,7 %) sedangkan pada kontrol mengatakan sebagian besar mengatakan biasa menggunakan obat pembunuh nyamuk yaitu sebanyak 53 responden (75,7 %). Keadaan ini dimungkinkan tidak diikuti dengan kebiasaan pada saat aktifitas diluar rumah yaitu tidak menggunakan obat pembunuh nyamuk atau pekerjaannya lebih sering diluar rumah sehingga terkena House Index (Densitas larva A. aegypti ) Densitas larva A. aegypti di Kelurahan Abianbase pada kasus DBD paling banyak katagori tidak padat sebanyak 38 ( 54,3 %) dan pada kontrol katagori tidak padat sebanyak 62 ( 88,6 %). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kepadatan larva memiliki hubungan dengan kejadian DBD di Kelurahan Abianbase. Berdasarkan hasil uji statistik didapat hasil probabilitas (p) = 0,00 < ά = 0,05 hal ini menunjukkan Ho ditolak berarti Ha diterima yaitu ada hubungan densitas larva A. aegypti dengan kejadian DBD di Kelurahan Abianbase, dimana dengan semakin padatnya densitas larva A. aegypti memiliki hubungan meningkatnya kejadian penyakit DBD. Container Index (CI) Menurut DepKes. RI (1996), indikator keberhasilan program yang dipergunakan adalah HI lebih kecil atau sama dengan 5 %. Atau angka bebas larva lebih besar atau sama denga 95%. Dari hasil penelitian bahwa kontainer yang positif sebanyak 30 (42,9 %) dan hasil hitung HI = 0,00 %, maka kalau dilihat standard maka dinyatakan tidak ada risiko. Dengan demikian maka kontainer yang positif di SIMPULAN DAN SARAN Kebiasaan menggunakan obat pembunuh nyamuk masyarakat Kelurahan Abianbase penularan penyakit DBD di luar rumah atau di tempat aktifitas.dari hasil uji statistik di dapat hasil probabilitas (p) = 0,00 < ά = 0,05, hal ini berarti Ho ditolak yang berarti Ha diterima berarti ada hubungan kebiasaan menggunakan obat pembunuh nyamuk dengan kejadian DBD, artinya bahwa kebiasaan menggunakan obat pembunuh nyamuk dapat mencegah gigitan nyamuk A. aegypti sehingga menghindari terjadinya penularan DBD, hal ini sesuai dengan penelitian Suparta, I W (2009), yang menyatakan ada hubungan cakupan abatisasi dengan kejadian DBD di Desa Abiantuawung Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Kelurahan Abianbase masih memenuhi standard yang ada. Meskipun demikian masyarakat harus tetap mewaspadai lingkungan rumah dalam mengendalikan penyebaran DBD, yaitu dengan cara menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk A. aegypti. Dari hasil uji statistik didapat hasil probabilitas (p) = 0,00 < ά = 0,05 artinya Ho ditolak yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan container positif larva A. aegypti dengan kejadian DBD.. Cakupan abatisasi Pembubuhan racun pembasmi larva atau abatisasi merupakan salah satu cara pemberantasan sarang nyamuk atau PSN yang cukup efektif untuk menurunkan angka penularan DBD. Cakupan abatisasi pada kasus DBD di Kelurahan Abianbase sebanyak 28 rumah ( 40 %). Abatisasi masih perlu ditingkatkan agar semua rumah dapat dilakukan abatisasi untuk membunuh larva. Berdasarkan hasil uji statistik didapat hasil probabilitas (p) = 0,00 < ά = 0,05 berarti Ho ditolak dan berarti Ha diterima yaitu ada hubungan tindakan abatisasi dengan kejadian DBD. pada kasus sebanyak 31 responden ( 44,3%) dan pada kontrol sebanyak 53 responden (75,7%) dengan hasil uji probabilitas (p) = 0,00 < ά = 0,05 artinya ada hubungan 184

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 4 no 2, November 2014 : 181-185 dengan kejadian DBD. House Index (HI) A. aegypti di Kelurahan Abianbase pada kasus sebesar 32 (45,7%), dan pada kontrol sebesar 8 ( 11,4%), dan hasil uji probabilitas (p) = 0,00 < ά = 0,05 dinyatakan ada hubungan dengan kejadian DBD. Kontainer positif larva A. aegypti di Kelurahan Abianbase pada kasus sebesar 30 ( 42,9 %) dan pada kontrol sebesar 6 ( 8,6 %), serta hasil uji probabilitas (p) = 0,00 < ά = 0,05 dinyatakan ada hubungan dengan kejadian DBD. Cakupan abatisasi larva A. aegypti di Kelurahan Abianbase pada kasus sebesar 28 ( 40 %) dan pada kontrol sebesar 65 ( 92,9 %), serta hasil uji probabilitas (p) = 0,00 < ά = 0,05, dinyatakan ada hubungan dengan kejadian DBD. Semua faktor-faktor seperti : kebiasaan menggunakan obat pembunuh nyamuk, house index, container index dan DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 1996, Petunjuk Tehnis Pemberantasan Nyamuk Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue, Jakarta: Dirjen PPM-PLP Dinkes Kabupaten Badung, 2011, Profil Dinas Kesehatan kabupaten Badung. Murti Bhisma, 1997, Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Jogjakarta, Gadjah Mada University Press Suparta I W, 2009, Faktor Determinan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Desa Abiantuwung Kecamatan Kediri Kabupatean Tabanan Tahun 2009, Denpasar, Karya Tulis Ilmiah Wuryadi, 1994, Prinsip dan Metodologi Riset Epidemiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta cakupan abatisasi ada hubungan dengan kejadian DBD di Kelurahan Abianbase. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : Kepada masyarakat Kelurahan Abianbase agar membiasakan penggunaan obat pembunuh nyamuk sebagai pencegahan dari gigitan nyamuk A. Aegypti. Untuk bapak Lurah Abianbase beserta jajarannya agar membudayakan kegiatan pembersihan sarang nyamuk, kebersihan lingkungan sebagai upaya untuk menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk A. aegypti. Untuk bapak Lurah Abianbase dan Kepala Puskesmas Mengwi II sebaiknya diadakan lomba antar lingkungan / banjar bebas jentik dan lingkungan bersih, sebagai salah satu upaya untuk melatih masyarakat membiasakan diri melakukan PSN secara berkesinambungan. 185