JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015:

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DISLIPIDEMIA DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA NEFROPATI DIABETIK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK. Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1: Penny Setyawati M, Dr, SpPK, MKes Pembimbing 2: Yenni Limyati, Dr, SSn,SpKFR,MKes

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

POLA DISLIPIDEMIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN JENIS KELAMIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel,

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

ABSTRAK PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL

KORELASI HBA1C DENGAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI RSUP H. ADAM MALIK PADA TAHUN Oleh: PAHYOKI WARDANA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

Kata kunci: diabetes melitus, diabetic kidney disease, end stage renal disease

ABSTRAK. Wulan Yuwita, 2007, Pembimbing I : Onkie Kusnadi, dr., Sp.PD. Pembimbing II : Lusiana Darsono, dr., M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

Gambaran Profil Lipid Terhadap Derajat Hipertensi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi ginjal secara progresif dan irreversible 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan lambat. PGK umumnya berakhir dengan gagal ginjal yang memerlukan terapi

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

HUBUNGAN ANTARA HBA1C DENGAN KADAR HDL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 1990, penyakit ginjal kronik merupakan penyakit ke-27 di

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB IV METODE PENELITIAN. Ginjal-Hipertensi, dan sub bagian Tropik Infeksi. RSUP Dr.Kariadi, Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI HEMODIALISA RUANG DAHLIA BLU RSUP PROF. DR. R. D.

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

ABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN NABATI DAN HEWANI DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS RAWAT JALAN DI RSUP

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam.

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang bersifat progresif dan irreversibel yang menyebabkan ginjal kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kasus terbanyak yaitu 91% dari seluruh kasus DM di dunia, meliputi individu

HUBUNGAN KADAR ALBUMIN SERUM DENGAN STATUS NUTRISI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD DR.

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 15,2%, prevalensi PGK pada stadium 1-3 meningkat menjadi 6,5 % dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),

KEJADIAN PENYAKIT KARDIOSEREBROVASKULAR PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL (LDL-C) INDIREK DENGAN DIREK PADA KADAR TRIGLISERIDA <200 mg/dl DAN ANTARA mg/dl

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN DERAJAT PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI RSUP SANGLAH

ABSTRAK HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ANGKA KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA RUMAH SAKIT SUMBER KASIH CIREBON PERIODE JANUARI 2015 SEPTEMBER 2016

ABSTRAK INSIDEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HIPERTENSI YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2005

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

Transkripsi:

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015: 223-230 Hubungan Kadar Lipid dengan Kadar & Pasien Penyakit Ginjal Kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 1 Januari-31 Desember 2013 Bhagaskara 1, Phey Liana 2, Budi Santoso 3 1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya 2. Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya 3. Bagian Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya Jl. Dr. Mohammad Ali Komplek RSMH Palembang Km. 3,5, Palembang, 30126, Indonesia E-mail: bhagas.kara.8@gmail.com Abstrak Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular masih sangat tinggi pada semua fase penyakit ginjal kronik. Salah satu faktor risiko yang penting dalam menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskular di dalam masyarakat ialah adanya perubahan kadar lipid. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara kadar lipid dengan mortalitas pada pasien penyakit ginjal kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar lipid dan kadar ureum kreatinin di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan besar sampel penelitian sebanyak 93. Data diambil dari rekam medik pasien di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 1 Januari sampai 31 Desember 2013. Sebanyak 58 (62,4%) pasien berada pada kategori usia 40 59 tahun dan 49 (52,7%) pasien berjenis kelamin laki-laki. Rerata kadar lipid dari 93 pasien ialah : rerata kadar kolesterol total 178 mg/dl, rerata kadar kolesterol-ldl 153,9 mg/dl, rerata kadar kolesterol- HDL 36,71 mg/dl dan rerata kadar trigliserida 163,26 mg/dl. Rerata kadar ureum 163,25 mg/dl dan rerata kadar kreatinin 11,6 mg/dl. Dari hasil analisis didapatkan bahwa ada hubungan antara kadar kolesterol-ldl dan kadar ureum (p=0,016), ada hubungan antara kadar kolesterol-ldl dan kadar kreatinin (p=0,004). Ada hubungan antara kadar kolesterol-ldl dan kadar ureum kreatinin di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Kata kunci: kadar lipid, kadar ureum kreatinin, penyakit ginjal kronik Abstract The Correlation of Lipid Levels and Creatinin Levels in Patient With Chronic Kidney Disease at RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang in the period of 1 January 2013-31 December 2013. The risk of death from cardiovascular disease is still very high in all phases of chronic kidney disease. One of the important risk factors that cause cardiovascular disease is the change in lipid levels. Some study indicate a correlation between lipid levels and mortality in patient with chronic kidney disease. This research aims to determine the correlation between lipid levels and ureum creatinin levels in RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. The type of research method used is a analytic observational study with 93 sampels. The data were taken from medical record in the Medical Records Installation at RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang period January 1st 2013-December 31st 2013. There were 58 patients (62,4%) in age group 40 59 year old and 49 patients (52,7%) were male. The mean lipid levels of 93 patients were : mean total cholesterol levels was 178 mg/dl, mean LDL-Cholesterol levels was 153,9 mg/dl, mean HDL-Cholesterol levels was 36,71 mg/dl and mean trigliserid levels was 163,26 mg/dl. Mean ureum levels was 163,26 mg/dl and mean creatinin levels was 11,6 mg/dl. Based on the result of analysis, there was correlation between LDL-Cholesterol levels and ureum levels (p=0,016), there was correlation between LDL-Cholesterol levels and kreatinin levels (p=0,004). There was correlation between LDL-Cholesterol levels and ureum creatinin levels at RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Keywords: lipid levels, kreatinin levels, chronic kidney disease 223

224 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015: 223-230 1. Pendahuluan Penyakit ginjal kronik sudah menjadi salah satu problem kesehatan global dikarenakan adanya peningkatan insidensi dan prevalensi, biaya yang tinggi, dan prognosis yang jelek. Penyakit ginjal kronik merupakan proses patologis pada ginjal dengan beberapa penyebab dan mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang tidak dapat dihindari. 1 Laporan The United States Renal Date System (USRDS) pada tahun 2013 menunjukkan adanya peningkatan penderita penyakit ginjal kronik di Amerika Serikat dari tahun 2005 sampai tahun 2010, dimana 14 dari 100 penduduk menderita penyakit ginjal kronik. 2 Di negara berkembang, insiden ini diperkirakan sekitar 40-60 kasus per juta penduduk per tahun. 3 Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) pada tahun 2012 menunjukkan prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0,2 % dan penyakit batu ginjal sebesar 0,6 %. 4 Salah satu faktor risiko yang penting dalam menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskular di dalam masyarakat ialah adanya perubahan kadar lipid di dalam tubuh atau biasa disebut dislipidemia. Beberapa studi observasi menunjukkan bahwa kadar kolesterol total dan kolesterol-ldl merupakan dua prediktor yang paling penting terhadap morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Tetapi peran dislipidemia terhadap patofisiologi terjadinya aterosklerosis pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih diperdebatkan. Beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara kadar kolesterol dengan mortalitas pada pasien penyakit gagal ginjal, sementara dari studi yang lain gagal menunjukkan adanya korelasi yang signifikan. 5 Parameter untuk mengetahui fungsi ginjal dan progresi penyakit ginjal kronik adalah Glomerular Filtrasion Rate (GFR), dimana penurunan GFR akan diikuti dengan kenaikan ureum dan kreatinin darah. 6 Hasil penelitian yang dilakukan Physician Health menunjukkan pada kelompok dengan kadar kolesterol-ldl dan rasio kolesterol- LDL/kolesterol-HDL tinggi serta kadar kolesterol-hdl yang rendah terjadi peningkatan kreatinin >1,5 mg/dl dan penurunan Creatinine Clearance sampai <55 ml/min dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sedangkan pada penelitian Helsinki Heart didapatkan subyek dengan rasio kolesterol-ldl/kolesterol-hdl >4,4 terjadi penurunan fungsi ginjal 20% lebih tinggi dibanding pada subyek dengan rasio 3,2. 7 Tingginya risiko kematian akibat komplikasi kardiovaskular pada penyakit ginjal kronik membuat pemeriksaan kadar lipid mungkin bisa menjadi acuan untuk mengetahui penurunan fungsi ginjal. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kadar lipid dengan kadar ureum dan kreatinin darah pada penderita penyakit ginjal kronik di bagian penyakit dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 2. Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional berdasarkan data sekunder rekam medik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang sejak tanggal 1 Januari-31 Desember 2013. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 93 sampel. Penelitian ini bertempat di Bagian Unit Rekam Medik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian dilakukan dari bulan November- Desember 2014 Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, kadar lipid dan kadar ureum kreatinin pasien penyakit ginjal kronik. Setelah data dikumpulkan, data tersebut dianalisis secara univariat dan bivariat.analisis bivariat akan menggunakan uji Korelasi dengan sebelumnya dilakukan uji normalitas data. Data akan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015: 223-230 225 3. Hasil Hasil penelitian ini didapatkan dengan informasi dari data sekunder yaitu rekam medik pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Januari sampai Desember 2013. Jumlah pasien penyakit ginjal kronik yang didapatkan sebanyak 186 dan hanya 93 yang memenuhi kriteria inklusi. 5 orang pasien berada di bawah 20 tahun dan 88 pasien lainnya memiliki data rekam medik yang tidak lengkap Karakteristik Sampel Penelitian Distribusi Sampel Menurut Usia Pada penelitian ini sampel yang memiliki usia 20 39 tahun didapatkan 23 (24,7%) orang. Sedangkan sampel yang memiliki usia 40 59 tahun didapatkan sebanyak 58 (62,4%) orang dan sampel yang memiliki usia 60 tahun ke atas didapatkan sebanyak 12 (12,9%) orang. Distribusi usia pada pasien pneyakit ginjal kronik dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Usia Usia N=93 % 20-39 tahun 23 24,7 40-59 tahun 58 62,4 >65 tahun 12 12,9 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Dari 93 sampel yang ada, sampel yang memiliki jenis kelamin laki - laki didapatkan sebanyak 49 orang dan sampel yang memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 44 orang. Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin N=93 % Laki-Laki 49 52,7 Perempuan 44 47,3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar Lipid Pada penelitian ini, dari 93 pasien penyakit ginjal kronik, terdapat 77% yang mengalami peningkatan kadar kolesterol-ldl dan sebanyak 83% pasien mengalami penurunan koleseterol-hdl. Distribusi kadar lipid pada pasien penyakit ginjal kronik dapat dilihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar Lipid Kadar Lipid N=93 % Kolesterol Total Normal 66 71 Tinggi 27 29 Kolesterol-LDL Normal 16 17,2 Tinggi 77 82,8 Kolesterol-HDL Normal 10 10,8 Rendah 83 89,2 Trigliserida Normal 49 52,7 Tinggi 44 47,3 Distribusi Statistik Pemeriksaan Laboratorium Kadar Lipid dan kadar pasien penyakit ginjal kronik disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Kadar Lipid dan Kadar Sampel Pemeriksaan Lab Rentang Nilai Min Maks (mg/dl) Median (mg/dl) Kolesterol Total 79 399 171 Kolesterol-LDL 76 192 167 Kolesterol-HDL 5 134 35 Trigliserida 45 521 149 50 382 133 1,3 35,9 9,6 Dari 93 pasien penyakit ginjal kronik, rerata kadar kolesterol total adalah 178,11 mg/dl dengan nilai simpangan baku sebesar 61,18. Sementara itu, rerata kadar kolesterol-ldl adalah 153,9 mg/dl dengan nilai simpangan baku sebesar 35,06. Kemudian untuk rerata kadar kolesterol-hdl adalah 36,71 mg/dl dengan nilai simpangan baku sebesar 17,2. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar trigliserida adalah 163,26 mg/dl

226 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015: 223-230 dengan nilai simpangan baku sebesar 79,93. Rerata kadar ureum sampel adalah 163,26 mg/dl dengan nilai simpangan baku sebesar 87,21. Terakhir, rerata kadar kreatinin sampel adalah 11,6mg/dL dengan nilai simpangan baku sebesar 6,85. Analisis Bivariat Hubungan Antara Kadar Kolesterol Total dan Kadar Hubungan antara Kadar Kolesterol Total dan Kadar dapat dilihat pada Tabel 5 berikut : Tabel 5. Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Kadar Correlation Coeffisient,078 Kolesterol Total Sig. (2-tailed),455 Berdasarkan Tabel 5 di atas, dari hasil uji korelasi Spearman s rho diperoleh nilai p (0,455) > α (0,05), maka Ho diterima, yang berarti secara statistik tidak ada hubungan antara kadar kolesterol total dan kadar ureum pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013. Hubungan Antara Kadar Kolesterol-LDL dan Kadar diperoleh nilai p (0,016) < α (0,05), maka Ho ditolak, yang berarti secara statistik ada hubungan antara kadar kolesterol-ldl dan kadar ureum pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013. Secara statistik diperoleh nilai r = 0,648 yang berarti kadar kolesterol-ldl mempunyai korelasi yang kuat terhadap kadar ureum. Hubungan antara Kadar Kolesterol-LDL dan Kadar dapat dilihat pada Tabel 6 berikut : Tabel 6. Hubungan Kadar Kolesterol-LDL dan Kadar Correlation Coeffisient,648 Kolesterol-LDL Sig. (2-tailed),016 Hubungan Antara Kadar Kolesterol-HDL dan Kadar diperoleh nilai p (0,150) > α (0,05), maka Ho diterima, yang berarti secara statistik tidak ada hubungan antara kadar kolesterol-hdl dan kadar ureum pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013. Hubungan antara Kadar Kolesterol-HDL dan Kadar dapat dilihat pada Tabel 7 berikut : Tabel 7. Hubungan Kadar Kolesterol-HDL dan Kadar Correlation Coeffisient -,150 Kolesterol- Sig. (2-tailed),150 HDL Hubungan Antara Kadar Trigliserida dan Kadar diperoleh nilai p (0,165) > α (0,05), maka Ho diterima, yang berarti secara statistik tidak ada hubungan antara kadar trigliserida dan kadar ureum pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013. Hubungan antara Kadar Trigliserida dan Kadar dapat dilihat pada Tabel 8 berikut : Tabel 8. Hubungan Kadar Trigliserida dan Kadar Correlation Coeffisient,145 Trigliserida Sig. (2-tailed),165

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015: 223-230 227 Hubungan Antara Kadar Kolesterol Total dan diperoleh nilai p (0,680) > α (0,05), maka Ho diterima, yang berarti secara statistik tidak ada hubungan antara kadar kolesterol total dan kadar kreatinin pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013. Hubungan antara Kadar Kolesterol Total dan dapat dilihat pada Tabel 9 berikut : Tabel 9. Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Correlation Kolesterol Coeffisient,043 Total Sig. (2-tailed),680 Hubungan Antara Kadar Kolesterol-LDL dan diperoleh nilai p (0,004) < α (0,05), maka Ho ditolak, yang berarti secara statistik ada hubungan antara kadar kolesterol-ldl dan kadar kreatinin pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013. Secara statistik diperoleh nilai r = 0,503 yang berarti kadar kolesterol-ldl mempunyai korelasi yang kuat terhadap kadar kreatinin. Hubungan antara Kadar Kolesterol-LDL dan Kadar dapat dilihat pada Tabel 10 berikut : Tabel 10. Hubungan Kadar Kolesterol-LDL dan Kolesterol- LDL Correlation,503 Coeffisient Sig. (2-tailed),004 Hubungan Antara Kadar Kolesterol-HDL dan diperoleh nilai p (0,868) > α (0,05), maka Ho diterima, yang berarti secara statistik tidak ada hubungan antara kadar kolesterol-hdl dan kadar kreatinin pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013. Hubungan antara Kadar Kolesterol-HDL dan dapat dilihat pada Tabel 11 berikut : Tabel 11. Hubungan Kadar Kolesterol-HDL dan Correlation Kolesterol- Coeffisient -,017 HDL Sig. (2-tailed),868 Hubungan Antara Kadar Trigliserida dan diperoleh nilai p (0,581) > α (0,05), maka Ho diterima, yang berarti secara statistik tidak ada hubungan antara kadar trigliserida dan kadar kreatinin pada pasien penyakit ginjal kronik di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2013. Hubungan antara Kadar Trigliserida dan dapat dilihat pada Tabel 12 berikut : Tabel 12. Hubungan Kadar Trigliserida dan Kadar Correlation,058 Coeffisient Trigliserida Sig. (2-tailed),581 4. Pembahasan Karakteristik Pasien Penyakit Ginjal Kronik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi pasien penyakit ginjal kronik terdapat dalam rentang usia 40 59 tahun yang berjumlah 58 orang. Hasil ini sesuai dengan data yang dikeluarkan oleh Indonesian Renal Registry (IRR) pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa

228 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015: 223-230 kelompok umur tertinggi pasien baru hemodialisis di seluruh Indonesia adalah usia 45 54 tahun (27,82%). 8 Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penyakit ginjal kronik lebih banyak terjadi pada pasien laki-laki (53%) daripada pasien perempuan (47%). Hasil ini sesuai dengan informasi yang dikeluarkan oleh Indonesian Renal Registry (IRR) pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa sejak tahun 2007-2012 pasien hemodialisis di seluruh Indonesia didominasi oleh laki-laki. 8 Karakteristik Profil Lipid Pasien Penyakit Ginjal Kronik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata kadar kolesterol total pada pasien penyakit ginjal kronik adalah 178,1 mg/dl yang masuk dalam kategori normal. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Piecha (2009) yang menyatakan bahwa pada pasien penyakit ginjal kronik sering ditemukan kadar kolesterol yang masih dalam batas normal. Hasil ini berbeda pada penelitian Appel (2011) yang menyatakan bahwa kadar kolesterol total bisa tinggi, normal, ataupun rendah pada pasien penyakit ginjal kronik. 9 Dari Tabel 4 menunjukkan bahwa rerata kadar kolesterol-ldl pada pasien penyakit ginjal kronik adalah 153,9 mg/dl yang masuk ke dalam kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Trevisan et al yang menyatakan bahwa pasien penyakit ginjal kronik dengan dislipidemia menunjukkan karakteristik berupa peningkatan kadar trigliserida dan kadar kolesterol-ldl. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar kadar kolesterol-hdl rendah. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Piecha (2009) yang menunjukkan bahwa sebagian pasien penyakit ginjal kronik memiliki kadar kolesterol-hdl yang normal. 10 Sebanyak 47 subyek penelitian memiliki kadar trigliserida yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Desi Wulandari (2012) pada RS. Kariadi Semarang dimana ditemukan 73 pasien penyakit ginjal kronik disertai dengan hipertrigliserida (52,9%). 11 Profil Lipid yang berhubungan dengan Kadar Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol-ldl terbukti memiliki hubungan yang bermakna terhadap kadar ureum darah pada penderita penyakit ginjal kronik (p=0,016). Hasil ini sesuai dengan penelitian Lisna Unita (2005) yang berjudul Profil Lipid Penderita Penyakit Ginjal Kronik pada Predialisis dan Hemodialisis. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol-ldl dengan progresivitas penyakit ginjal kronik (p = 0,034). 12 Hasil penelitian ini ternyata tidak mendapatkan hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total (p=0,455), kadar kolesterol-hdl (p=0,150) dan kadar trigliserida (p=0,165) dengan kadar ureum darah. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Desi Wulandari (2012) dimana salah satu variabel yang berpengaruh terhadap kadar ureum pasien penyakit ginjal kronik adalah kadar trigliserida (p=0,016). 11 Pada pasien dengan dislipidemia biasa ditemukan kadar kolesterol-hdl yang rendah dan kadar kolesterol-ldl yang tinggi. Pengaruh kolesterol terhadap penurunan fungsi ginjal terjadi secara tidak langsung melalui timbulnya aterosklerosis. Kolesterol-HDL yang menurun dan kolesterol-ldl yang meningkat akan menyebabkan terjadi penimbunan plak pada dinding arteri. Plak tersebut akan menimbulkan kerusakan faal endotel dan sel darah merah sehingga lebih mudah terbentuk fibrin. Sirkulasi darah akan melambat sehingga memberi kesempatan pada kolesterol-ldl untuk mengendapkan kolesterol dalam pembuluh darah dan mempercepat terjadinya aterosklerosis. Perbedaan dengan penelitian terdahulu mungkin disebabkan karena metode yang digunakan berbeda. Penelitian terdahulu menggunakan metode case control, sedangkan penelitian ini menggunakan metode cross sectional.

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015: 223-230 229 Profil Lipid yang berhubungan dengan Berdasarkan hasil penelitian ini, kadar kolesterol- LDL terbukti memiliki hubungan yang bermakna terhadap kadar kreatinin darah pada penderita penyakit ginjal kronik (p=0,004). Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Desi Wulandari (2012) yang berjudul Dislipidemia pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pada pasien dengan nefropati diabetik tidak memiliki hubungan yang bermakna antara kadar kreatinin dan kadar lipid, baik itu kolesterol total (p=0,135), kolesterol-ldl (p=0,542), kolesterol-hdl (p=0,861) dan kadar trigliserida (p=0,089). 11 Hasil penelitian ini ternyata tidak mendapatkan hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total (p=0,680), kadar kolesterol- HDL (p=0,868) dan kadar trigliserida (p=0,581) dengan kadar kreatinin darah. Kemungkinan yang menyebabkan variabel tersebut tidak memiliki hubungan bermakna dengan kadar kreatinin darah adalah banyaknya faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin, antara lain diet tinggi kreatinin, malnutrisi, ketoasidosis dan obat-obatan (cimetidin, sulfa, trimethopin) yang mengakibatkan menurunnya sekresi kreatinin. 13 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak mencari data mengenai etiologi dari penyakit ginjal kronik yang dapat menjadi faktor perancu dalam penelitian ini. 5. Kesimpulan Terdapat beberapa abnormalitas kadar lipid dari sebagian besar pasien penyakit ginjal kronik, yaitu kadar kolesterol-ldl yang tinggi dan menurunnya kadar kolesterol-hdl. Ada hubungan antara kadar kolesterol-ldl dan kadar ureum dengan tingkat korelasi yang sedang. Ada hubungan antara kadar kolesterol-ldl dan kadar kreatinin dengan tingkat korelasi yang sedang. Daftar Acuan 1. Raju, DS, Lalitha DL, dan Kiranmayi P, 2013. A Study of Lipid Profile and Lipid Peroxidation in Chronic Kidney Disease with Special Reference to Hemodialysis, J Clinic Res Bioeth, 4 (1): 1-5 2. U.S. Renal Data System, 2013. USRDS 2013 Annual Data Report: Atlas of Chronic Kidney Disease and End-Stage Renal Disease in the United States, National Institutes of Health, National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. United States, hal 1-13 3. Suwitra K, 2009. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Sudoyo.W.A. (editor). Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Interna Publishing. Hal: 1035-1040 4. Balitbangkes, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Bina Husada 5. Vasilis T, Mitrogianni Z, dan Elisaf M, 2011. Dyslipidemia Associated with Chronic Kidney Disease. Open Cardiovasc Med J, 5:41-48 6. Widiana IGR, Sja'bani M, Asdie AH. 1994, Profil Lipid pada Penderita DM Tak Tergantung Insulin (NIDDM) yang Disertai Mikroalbuminuria. Berkala Ilmu Kedokteran. XXVI(1):21-7 7. Soeparman, dkk. 2001, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi II. Balai Penerbit FK UI. Jakarta, hal 25-34 8. Indonesian Renal Registry, 2012. 5th Report Of Indonesian Renal Registry. Perkumpulan Nefrologi Indonesia 9. Appel G, 2011. Lipid Abnormalities in Patients with Chronic Kidney Disease Not Requiring Dialysis. UptoDate Wolter Kluwer Health. 23(5):1-4 10. Piecha G, Adamczak M, Ritz E, 2009. Dyslipidemia in Chronic Kidney Disease : Pathogenesis and Intervention. Pol Arch Med Wewn, 119(8):487-492 11. Desi Wulandari A. 2012. Hubungan Dislipidemia Dengan Kadar Dan Darah Pada Penderita Nefropati Diabetik. Laporan Karya Tulis Ilmiah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, hal 57-62 12. Unita L, Rasyid Lubis H. 2005. Profil Lipid pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik

230 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 2, APRIL 2015: 223-230 Predialisis dan Hemodialisis. Majalah Kedokteran Nusantara. 38(5):162-6 13. Effendi I, Markum H. 2006. Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal. Dalam : Sudoyo W.A. (editor). Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Interna Publishing. Hal : 506-7