2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK KELAS VIII SMP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS CTL UNTUK SISWA KELAS VII SMP MATERI ARITMATIKA SOSIAL

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI UNTUK KELAS VIII SMP NEGERI 5 RAMBAH SAMO PADA MATERI GERAK PADA TUMBUHAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH RAMBAH PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI DILENGKAPI MIND MAP PADA MATERI POKOK SISTEM RESPIRASI UNTUK SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH 2 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI UNTUK SISWA SMA KELAS X

Key Words: Student worksheet, Discovery Learning, social aritmatic

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

JURNAL SUSANTI NIM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 23 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG ARTIKEL E-JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI LINGKARAN

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BERORIENTASI GAMBAR PADA MATERI JARINGAN UNTUK KELAS VII SMP ARTIKEL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 LUBUK BASUNG.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP MATERI KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MATERI BILANGAN BULAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 2 RAO UTARA KECAMATAN RAO UTARA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) UNTUK SISWA KELAS VIII

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL. Abstrak

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

DEVELOPMENT MATHEMATICS LEARNING INSTRUMENT THROUGH APPROACH REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION ON MATTER OF BUILD FLAT QUADRILATERAL FOR SMP/MTs

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERNUANSA PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

JURNAL. Oleh: WAHYU NUR LEILA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERISISTEM EKSKRESI UNTUK SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan kontekstual bukan merupakan suatu konsep baru. Penerapan pendekatan

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA UNTUK SISWA KELAS X SMA BUNDA PADANG ABSTRACT

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN GUIDED INQUIRY UNTUK KELAS X SMA

Julia Putriani *), Anny Sovia **), Lucky Heriyanti Jufri **) ABSTRACT

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

Ratulani Juwita *), Afrida Yanti. STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMPN 24 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI TEKANAN ZAT BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Abstrak PENDAHULUAN.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI ARTHROPODA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

PENGEMBANGAN BUKU TEKS KELAS V SEKOLAH DASAR BERBASIS TEMATIK DENGAN MODEL MULTIPLE GAMES. Rosyidah Umami Octavia STKIP PGRI SIDOARJO.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development. Model Research and Development yang digunakan

Yulia Fanrista Vera*), Zulfaneti ** ), Melisa ** ) ABSTRACT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT DENGAN TAMPILAN SITUS WEB DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA Berbasis Pendekatan Saintifik pada Materi Listrik Dinamis Kelas IX SMP

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

Ady Soejoto Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya,

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

Transkripsi:

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII DI SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR Eka purnama sari (1), Rena Lestari (2), Nurul Afifah (3) 1 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian Email: ekapurnamasari@gmail.com 2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian Email: rena.nasution@yahoo.com 3 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian Email: nurulafifah.upp@gmail.com ABSTRACT This study was conducted to investigate the properness teaching material students work sheet oriented Contextual Teaching and Learning (CTL) in the topic the characteristics of living things of junior high school class seven based on the result of validation by the expert team and the students responses. This study used a developing research (Research and Development). Data was conducted by providing questionnaires. The result of this research shows that students worksheet oriented Contextual Teaching and Learning (CTL) in the topic the characteristics of living things of junior high school to class seven based on validation of media experts (85.93%), validation of contents experts (76.50%), validation of bahasa experts (83.25%), the individual (81.38%), small group (84.66%), and a field (86.99%) the result is very good criteria. Key Words: Students Work sheet, Contextual Teaching and Learning, properness.. 1. PENDAHLUAN Pembelajaran IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya kumpulan penguasaan pengetahuan berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan (Trianto, 2015: 153). Pada proses pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru dan siswa selalu memiliki hambatan dan tantangan. Hambatan yang sering dirasakan ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu guru dibatasi oleh waktu, sumber dan fasilitas (Nurhana, 2012: 2). Tantangan yang dihadapi seorang guru saat ini adalah bagaimana membantu siswa dalam proses pembelajaran agar siswa bisa belajar mandiri. Salah satu cara yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dan tantangan pada saat proses pembelajaran adalah diperlukan suatu bahan ajar yang memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Majid (2011: 176) menyatakan Lembar Kerja Siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. LKS yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA masih memiliki kekurangan diantaranya siswa pernah merasa sulit mencari jawaban dari pertanyaan dalam LKS, LKS tidak sesuai dengan kemampuan siswa, penulisan isi LKS ada yang menggunakan kata-kata yang salah, siswa tidak tertarik melihat isi dalam LKS serta siswa pernah menemukan pertanyaan yang 1

tidak sesuai dengan isi materi pada LKS. Soal-soal yang terdapat di dalam LKS bisa dijawab siswa dengan melihat materi yang ada di dalam LKS sehingga kurang melatih siswa dalam berpikir serta siswa tidak mampu menghubungkan apa yang dipelajarinya dengan kehidupan sehariharinya atau lebih dikenal dengan Contextual Teaching and Learning. Contextual Teaching and Learning merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada ketertarikan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga para siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari, siswa akan merasakan pentingnya belajar dan mereka akan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya. Contextual Teaching and Learning memungkinkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan, karena pembelajaran yang dilakukan secara ilmiah, sehingga siswa dapat mempraktekkan secara langsung di lingkungan apa yang dipelajarinya. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning mendorong siswa memahami hakekat, makna dan manfaat belajar, sehingga memungkinkan mereka rajin dan termotivasi untuk senantiasa belajar (Mulyasa, 2009: 103). Contextual Teaching and Learning dapat digunakan di dalam LKS pada materi ciri-ciri makhluk hidup. Materi ciri-ciri makhluk hidup merupakan materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga menuntut siswa belajar dari apa yang dipelajarinya. Menurut Ismawati dan Sugiyarto (2008: 199-202) menyatakan bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut: bergerak, peka terhadap rangsangan (iritabilitas), memerlukan makan, bernafas (respirasi), tumbuh dan berkembang, berkembangbiak, adaptasi, memerlukan suhu tertentu dan ekskresi. LKS berorientasi Contextual Teaching and Learning pada materi ciri-ciri makhluk hidup ini menerapkan tujuh asas-asas yang terdapat dalam Contextual Teaching and Learning yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), permodelan (modeling), refleksi dan penilaian nyata (autentik assessment) (Sa ud, 2013: 168). Tujuh asas dalam Contextual Teaching and Learning mampu melatih kemampuan berpikir siswa sehingga siswa aktif dalam belajar dan belajar tidak hanya berpatokan pada buku paket saja tetapi siswa bisa belajar dengan alam dalam kehidupan sehariharinya. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dikembangkan LKS yang dapat menuntun siswa dalam proses pembelajaran dan dapat melatih kemampuan siswa dalam belajar. Dalam penelitian ini maka diangkat judul penelitian sebagai berikut: Pengembangan LKS IPA Terpadu Berorientasi Contextual Teaching and Learning Pada Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup Kelas VII Di SMP Negeri 1 Rambah Hilir. 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) (Sugiyono, 2012:407). Pengembangan LKS Learning ini menggunakan 4-D (four-d dari Model Thiagarajan, semmel dan semmel). Tahap-tahap pengembangan tersebut adalah pendefinisian (Define), perancangan (Design), pengembangan (Develop) dan penyebaran (Desseminate) (Trianto, 2015: 94). Tetapi dalam penelitian ini hanya terdiri dari tiga tahap pengembangan pendefinisian (Define), perancangan (Design) dan pengembangan (Develop). Prosedur pengembangan yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan model pengembangan 4-D yang telah dimodifikasi. Adapun langkah-langkah pengembangan LKS IPA terpadu berorientasi Contextual Teaching and Learning adalah sebagai berikut: 1. Tahap 1 Analisis Kebutuhan Pada tahap ini peneliti melakukan analisis kebutuhan seperti menganalisis silabus, kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran. Perlunya menganalisis Silabus agar bisa 2

menentukan kompetensi dasar dan indikator, analisis kebutuhan siswa dilakukan untuk mengetahuai permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam bahan ajar yang digunakan, menganalisis tujuan dari pembelajaran agar pembelajaran tersebut tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran semula. 2. Tahap II Perancangan (design) Pada tahap ini peneliti mendesain Lembar Kerja Siswa (LKS) berorientasi Contextual Teaching and Learning dan menyesuiakan materi yang akan dibuat yaitu ciri-ciri makhluk hidup kelas VII. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat bertujuan untuk membantu siswa dalam menemukan konsep dan bekerja sama serta menghubungkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnaya dilakukan perancangan perangkat bahan ajar pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). 3. Tahap III Pengembangan (development) Pada tahap ini produk yang sudah dirancang divalidasi oleh validator mengenai bahasa dan isi dari produk. Pada tahap revisi dilakukan apabila terdapat beberapa bagian yang perlu diperbaiki dan didiskusikan kembali dengan validator untuk mengetahui apakah produk berupa LKS sudah layak diuji cobakan apa tidak. Setelah LKS dinyatakan valid oleh validator maka dilakukan uji coba produk ke sekolah dan meminta penilaian dari ahli materi, ahli bahasa dan ahli media. Di sekolah uji coba yang pertama dilakukan pada skala perorangan yang berjumlah 9 orang siswa yang memiliki peringkat 1 sampai peringkat 3 dalam setiap kelas. Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan siswa yang memiliki peringkat 1 sampai peringkat 5 dari setiap kelas dan berjumlah 15 orang siswa, selanjutnya dilanjutkan uji coba kelompok besar yang berjumlah 30 siswa, sampel ini diperoleh dari siswa yang memiliki peringkat tertinggi dan peringkat terendah, sebelum diberi angket penilaian tentang produk, terlebih dahulu produk diperkenalkan kepada siswa, agar siswa membaca dan memahami isi dari produk tersebut, setelah itu barulah pemberian angket kepada siswa untuk menilai produk berupa LKS berorientasi Contextual Teaching and Learning (CTL) dan data pendukung dua orang guru IPA terpadu. Kemudian dilakukan analisis data angket yang telah diberikan kepada ahli media, ahli materi, ahli bahasa, siswa dan guru untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian produk yang telah dikembangkan tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan metode penilaian berdasarkan lembar angket yang divalidasi oleh ahli. Tabel 1. Kriteria jawaban item intrumen validasi dan uji coba produk dengan jenis skala likert beserta skornya. No. Jawaban Skor 1. Sangat setuju 4 2. Setuju 3 3. Tidak setuju 2 4. Sangat tidak setuju 1 Sumber: Riduwan (2012: 89) Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif kuantitatif, yaitu menghitung persentase indikator untuk setiap kategori pada LKS yang telah dikembangkan dengan rumus: Jumlah indikator perkategori Skor = X 100% Jumlah indikator total kategori Dari hasil perhitungan menggunakan rumus di atas dihasilkan angka dalam bentuk persen (%). Klasifikasi skor tersebut selanjutnya diubah menjadi klasifikasi dalam bentuk persentase, kemudian ditafsirkan dengan kalimat bersifat kualitatif yang tercantum dalam tabel berikut. 3

Tabel 2. Kriteria Persentase Indikator Pengembangan LKS berorientasi Contextual Teaching and Learning pada materi ciri-ciri makhluk hidup. No Jawaban Skor 1 Sangat layak 81% - 100% 2 Layak 61% - 80% 3 Cukup layak 41% - 60% 4 Kurang Layak 21% - 40% 5 Tidak Layak 0% - 20% Sumber: Riduwan (2012: 89) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dilakukan dengan menggembangkan LKS IPA terpadu berorientasi pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk kelas VII SMP pada materi ciri-ciri makhluk hidup. Materi disajikan sesuai dengan Kompetensi Dasar dengan menggunakan bahasa indonesia yang baku dan mudah dimengerti oleh siswa. LKS yang dikembangkan terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian awal, isi dan akhir. Bagian awal meliputi sampul depan (cover), kata pengantar,daftar isi, petunjuk belajar LKS, rincian SK dan KD, tujuan pembelajaran. Bagian isi meliputi sajian materi, tugas dan evaluasi. Pada bagian akhir LKS meliputi kunci jawaban dan daftar pustaka. Tabel 3. Data hasil penilaian media LKS berorientasi Contextual Teaching and Learning Ahli Media Aspek penilaian Tampilan Teknis 1 3,25 36 2 3,50 42 Jumlah 6,75 78 Persentase 84,37% 86,66% Kriteria Sangat Layak Sangat Layak Rata-rata 85,93% Persentase (Sangat Layak) Berdasarkan Tabel 3, terlihat hasil rata-rata persentase dari ahli media yaitu 85,93% dengan kriteria Sangat Layak. Hasil penilaian LKS berorientasi Contextual Teaching and Learning oleh ahli materi adalah sebesar 76,50% dengan kriteria Layak. Hasil penilaian oleh ahli bahasa terhadap LKS berorientasi Contextual Teaching and Learning adalah sebesar 83,25% dengan kriteria Sangat Layak. Hasil penilaian oleh guru terhadap LKS IPA Learning didapat skor persentase 97,50% dengan kategori Sangat Layak. Hasil uji coba perorangan ini berupa skor penilaian terhadap LKS berorientasi Contextual Teaching and Learning pada materi ciri-ciri makhluk hidup dengan ratarata persentase sebesar 81,38% dengan kriteria Sangat Layak. Hasil uji coba skala kecil ini berupa skor penilaian terhadap LKS Learning pada materi ciri-ciri makhluk hidup dengan rata-rata persentase sebesar 84,66% dengan kriteria Sangat Layak. Hasil uji coba skala besar ini berupa skor penilaian terhadap LKS berorientasi Contextual Teaching and Learning pada materi ciri-ciri makhluk hidup dengan ratarata persentase sebesar 86,99% dengan kriteria Sangat Layak. Berdasarkan hasil analisis penilaian oleh siswa yang dilihat dari hasil uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar dengan rata-rata persentase sebesar 84,46% dengan kriteria Sangat Layak, hal ini dikarenakan soal-soal yang ada didalam LKS mudah dipahami membantu siswa dalam menggali pengetahuan dan mengajarkan siswa untuk belajar mandiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2013: 206) bahwa LKS bertujuan melatih kemandirian siswa dalam proses pembelajaran dan menyajikan tugastugas yang meningkatkan siswa dalam menggali pengetahuan. Selain itu LKS ini menggunakan tulisan, warna dan gambar yang dapat memotivasi siswa. Sesuai dengan pendapat Saidah, Parmin dan Dewi (2014: 252) yang menyatakan LKS dapat menarik dan membangkitkan motivasi siswa karena penyajiannya menggunkan tulisan, warna dan gambar yang sesuai dengan materi yang disajikan sehingga membantu siswa dalam 4

memahami materi dan tertarik untuk membukanya. 4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berorientasi Contextual Teaching and Learning untuk kelas VII SMP pada materi ciri-ciri makhluk hidup secara keseluruhan dikategorikan Sangat Layak. 5. REFERENSI Ismawati, E. dan Sugiyarto, T. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: CV. Putra Nugraha. Malalui Lesson Study Tema Ekosistem dan Pelestarian Lingkungan. Unnes science Education Journal 3 (2): 549-556. Sa ud, U. S. 2013. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2015. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2009. Menjadikan Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurhana, Z. 2012. Peggunaan Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Siswa Kelas XI IPS di SMA N 1 Klirong Kebumen. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta. Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajran yang Menarik dan Menyenangkan. Jogjakarta: DIVA Press. Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Saidah, N., Parmin dan Dewi, R,N. 2014. Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Problem Based Learning 5