BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. alam yang luar biasa yang sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) I.Keterangan. 1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. segi sarana dan prasarana (Ajeng, 2012). Pengunjung wisata merupakan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu

I. PENDAHULUAN. hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruhnya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN yang tertuang dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar Pembangunan

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan gejala sosial yang sangat kompleks yang tak

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat suatu bangsa, dalam berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

2 Pada tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan Tahun Kunjungan Bangka Belitung yang disebut dengan Visit Babel Archipelago 2010 untuk me

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

Oleh : Slamet Heri Winarno

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

BAB I. Pendahuluan. terhadap perekonomian suatu daerah. Berkembangnya sektor pariwisata disuatu daerah akan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 4 Tahun 2007 Seri E Nomor 4 Tahun 2007 NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

1 BAB I PENDAHULUAN. menghadapi krisis global seperti tahun lalu, ketika penerimaan ekspor turun tajam.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

BAB II URAIAN TEORITIS. dengan musik. Gerakan-gerakan itu dapat dinikmati sendiri, pengucapan suatu

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai penyempurnaan Undang-undang Nomor 22

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. September Matriks Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah per Kementerian/Lembaga.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan

BAB I PENDAHULUAN. daerah berwenang untuk mengatur sendiri urusan pemerintahan menurut azas otonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa: Negara Indonesia ialah

BAB I PENDAHULUAN. daya bagi kesehjateraan manusia yakni pembangunan tersebut. Adapun tujuan nasional

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka usaha untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang atau dengan istilahnya pembangunan yang multidimensional. Adapun yang di maksud dengan pembangunan multidimensional adalah pembangunan yang bersifat menyeluruh yaitu apa yang dinamakan dengan pembangunan nasional. Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya atau dengan perkataan lain bahwa pembangunan yang dilaksanakan tidak saja ditujukan untuk mengejar material, akan tetapi ditujukan juga kepada yang bersifat spiritual. Tujuan dari pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila. Pada saat ini pemerintah pusat telah memberikan kewenangan yang luas terhadap pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan daerahnya masing masing. Ini diperkuat dengan diterbitkannya undang undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan undang undang nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, ini

merupakan perwujudan dari kebijakan pemerintah pusat untuk memberdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat di daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah. Kedua undang undang tersebut memiliki makna yang sangat penting bagi daerah karena adanya pemberian kewenangan dan pembiayaan, yang selama ini merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Kewenangan di maksud mencakup seluruh bidang pemerintahan kecuali kewenangan dalam politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, agama, serta moneter dan fiskal. Kewenangan pembiayaannya yaitu daerah dapat menggali sekaligus menikmati sumber - sumber potensi ekonomi serta sumber daya alamnya tanpa adanya intervensi terlalu jauh dari pemerintah pusat. Hal tersebut akan dapat berdampak terhadap kemajuan perekonomian daerah yang pada akhirnya tercipta pembangunan di daerah. Pemerintah daerah mempunyai fungsi antara lain mengalokasikan sumber - sumber ekonomi dalam bentuk barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat daerah. Pembangunan ekonomi daerah pada hakekatnya adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakatnya dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal untuk merangsang perkembangan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah. Dalam konteks pembangunan daerah yang dapat dikembangkan salah satunya melalui sektor pariwisata. Indonesia menempatkan bidang pariwisata sebagai prioritas untuk pembangunan khususnya di daerah yang memiliki potensi wisata, hal ini

memungkinkan dengan melihat keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, lautan yang luas dan disertai keadaan alam yang kaya raya dengan hasil tambang, hutan serta pemandangan alam yang indah, latar belakang kehidupan. Indonesia merupakan negara yang banyak mempunyai peninggalan-peninggalan sejarah yang bernilai tinggi dan dapat dibanggakan, aneka ragam suku dan adat - istiadat, sehingga dapat dijadikan sebagai modal dasar pembangunan parawisata. Sebagaimana diketahui bahwa pariwisata merupakan suatu industri yang tidak mengeluarkan asap (the smokeless Industry) dan dapat menciptakan kemakmuran, karena dalam bidang parawisata dapat : 1. Membuka lapangan kerja. 2. Menambah pendapatan masyarakat daerah. 3. Menambah devisa negara. 4. Merangsang Pertumbuhan kebudayaan asli Indonesia. Kebudayaan yang ada di Indonesia dapat tumbuh karena adanya pariwisata. 5. Menunjang gerak pembangunan di daerah. Di daerah pariwisata banyak timbul pembangunan jalan, hotel, restoran, dan lain-lainnya sehingga pembangunan di daerah itu lebih maju. Karena itu pemerintah mengambil suatu kebijaksanaan untuk mengembangkan pariwisata, sasaran yang ingin di capai dalam pengembangan pariwisata : 1. Menyangkut hal-hal yang bersifat pragmatis seperti perluasan lapangan kerja dan bidang usaha serta meningkatkan devisa negara.

2. Menyangkut hal-hal yang bersifat ideal seperti memperkenalkan alam dan kebudayaan, memupuk rasa cinta tanah air dan menanamkan jiwa semangat nilai - nilai UUD 1945. 3. Menyangkut masalah peningkatan mutu pelayanan. Bila dikaitkan dengan pembangunan perekonomian dengan suatu pertumbuhan yang berimbang, pariwisata dapat diharapkan memegang peranan yang menentukan dan dapat dijadikan sebagai katalisator untuk mengembangkan pembangunan sektor-sektor lainnya, karena tidak hanya perusahaan-perusahaan yang dapat menyediakan penginapan (hotel), makanan dan minuman (bar dan restaurant), perencanaan perjalanan (tour operator), pramuwisata (tourist guide), tetapi pariwisata juga memerlukan pula prasarana ekonomi seperti jalan-jalan, jembatan, terminal, lapangan udara, fasilitas olah raga, kantor pos dan telekomunikasi, bank, money changer. Dari keterangan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa dengan adanya pariwisata akan dapat menimbulkan dampak yang positif dari pembangunan bidang lainnya. Akan tetapi tidak dapat disangkal bahwa pariwisata juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, misalkan peredaran obat-obatan terlarang, masuknya kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia seperti seks bebas dan mabuk-mabukan. Bila diperhatikan dari dampak positif yang diperoleh, sektor pariwisata dapat digunakan sebagai katalisator dalam menggerakkan berbagai kegiatan pembangunan, sehingga dapat diharapkan sebagai sumber devisa negara nomor tiga setelah migas

dan non migas. Dalam lingkup pembangunan nasional sektor pariwisata memiliki kontribusi berarti dalam Pendapatan Domestik Bruto (PDB) utamanya bila dikaitkan dengan sektor hotel dan restoran. Keterlibatan atau partisipasi masyarakat lokal menjadi penting bila dikaitkan dengan upaya keberlanjutan pariwisata itu sendiri dalam hal perlindungan terhadap lingkungan maupun manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. Hal ini penting agar upaya pengembangan pariwisata tidak hanya demi meningkatkan pendapatan daerah tetapi juga betul-betul memberikan manfaat terutama yang berada di daerah obyek pariwisata yang bersangkutan. Obyek wisata bahari juga tempat nelayan beraktivitas, maka pengembangan wisatanya juga memberikan manfaat bagi masyarakat nelayan, jangan sampai para nelayan yang secara umum masih mengalami kemiskinan dan ketinggalan itu justru tersingkir karena berkembangnya pariwisata. Pembangunan pariwisata alam bertujuan mengelola dan mengembangkan sumber daya alami dan hayati bagi kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Pembangunan pariwisata harus memiliki peran dalam pembangunan ekonomi lokal masyarakat. Terlaksananya pembangunan pariwisata dapat membuka lapangan kerja dan menambah pendapatan masyarakat dari sektor perdagangan maupun jasa, sehebat apapun perkembangan suatu tempat wisata tidaklah ada artinya bagi masyarakat jika tidak dapat mendongkrak sektor ekonomi lokal dari tempat wisata. Masyarakat lokal memiliki peranan penting dalam pariwisata, jika pariwisata

diletakkan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi dan memakmurkan masyarakat. Kecamatan Pantai Cermin merupakan bagian dari Kabupaten Serdang Bedagai dan merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang memiliki kekayaan alam berupa pantai yang indah, salah satunya adalah Pantai Cermin. Obyek wisata Pantai Cermin merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan untuk berkunjung. Obyek wisata harus di rancang, di bangun dan dikelola secara profesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang. Membangun suatu obyek wisata harus di rancang sedemikian rupa berdasarkan kriteria yang cocok dengan daerah wisata tersebut. Pembangunan prasarana wisata harus mempertimbangkan kondisi dan lokasi yang akan meningkatkan aksesbilitas suatu obyek wisata yang pada gilirannya akan meningkatkan daya tarik dari obyek wisata itu sendiri. Di samping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank, apotek, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain. Sarana wisata secara kuantitatif menunjuk pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan, dan secara kualitatif menunjukkan pada mutu pelayanan yang diberikan dan tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan. Dalam hubungannya dengan jenis dan mutu pelayanan sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun suatu standar wisata yang baku

baik secara nasional maupun internasional, sehingga penyediaan sarana wisata tinggal memilih atau menentukan jenis dan kualitas yang akan disediakan. Masyarakat Pantai Cermin berperan dalam melakukan promosi obyek wisata tersebut, selain promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten serdang Bedagai terhadap obyek wisata tersebut. Selain melakukan promosi masyarakat juga harus memberikan pelayanan terhadap wisatawan. Melakukan pelayanan terhadap wisatawan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu : a. Ramah tamah dalam menerima wisatawan. b. Jujur melayani wisatawan. c. Kesediaan masyarakat membantu memenuhi kebutuhan wisatawan di obyek pariwisata. d. Rasa aman yang di peroleh wisatawan, baik terhadap dirinya maupun harta bendanya. Adanya partisipasi dan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Serdang bedagai dengan masyarakat akan dapat mengembangkan pariwisata tersebut dengan cepat sehingga banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Cermin untuk menikmati keindahan alam Pantai Cermin. Industri pariwisata berperan dalam mengembangkan ekonomi lokal masyarakat, aktivitas perekonomian daerah akan meningkat di tandai dengan adanya masyarakat yang berjualan atau berdagang, terciptanya industri padat karya yang dapat membuka lapangan kerja yang dapat menciptakan pendapatan bagi penduduk.

Tabel 1.1 : Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Obyek Wisata Pantai Cermin Tahun 2005 s/d 2008 No Tahun Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Jumlah 1. 2. 3. 4. 2005 2006 2007 2008 Jiwa % Jiwa % Jiwa % 31.250 30.244 36.582 26.502 27,51 26,62 32,20 23,33 4.086 4.223 4.445 4.708 23,39 24,18 25,45 26,96 35.336 34.467 41.027 31.210 24,87 24,26 28,88 21,97 Jumlah 113.578 100 17.462 100 142.040 100 Sumber : BPS Propinsi Sumatera Utara Tabel 1.1 di atas menjelaskan bahwa jumlah pengunjung wisatawan nusantara yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin di tahun 2005 sebanyak 31.250 jiwa (27,51%). Tahun 2006 pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin sebesar 30.244 jiwa (26,62%), terjadi penurunan sebesar 0,89%. Tahun 2007 pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin sebesar 36.582 jiwa (32,20%), terjadi peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 5,58%, Tahun 2008 pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin sebesar 26.502 jiwa (23,33%), terjadi penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar 8,87%. Pengunjung wisatawan macanegara yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 mengalami peningkatan sedikit demi sedikit dari tahun ke tahun, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin masih sangat sedikit. Jika di lihat secara keseluruhan jumlah wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung pada tahun 2008 sebanyak 4.708 jiwa atau sekitar 26,96% pengunjung.

Total pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara jumlah pengunjung terbesar terjadi pada tahun 2007, jumlah pengunjung tersebut sebesar 41.027 jiwa atau sekitar 28,88% pengunjung. Jumlah pengunjung yang paling sedikit berkunjung ke obyek wisata Pantai Cermin pada tahun 2008, jumlah pengunjung yang berkunjung sebanyak 31.210 jiwa atau sekitar 21,97% pengunjung. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam tesis yang berjudul Peranan obyek pariwisata pantai cermin dalam perkembangan ekonomi lokal. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah yang ada di atas, Penulis mengungkapkan permasalahan dalam penelitian ini ke dalam suatu perumusan masalah yaitu : 1. Bagaimanakah tanggapan masyarakat terhadap obyek wisata Pantai Cermin 2. Bagaimanakah peranan obyek pariwisata Pantai Cermin dalam pengembangan ekonomi lokal. 1.3. Tujuan adalah: Berdasarkan perumusan masalah yang dipaparkan di atas, tujuan penelitian ini

1. Untuk menganalisis bagaimana tanggapan masyarakat terhadap obyek wisata Pantai Cermin. 2. Untuk menganalisis peranan obyek pariwisata Pantai Cermin dalam pengembangan ekonomi lokal. 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang perumusan masalah maka manfaat penelitian ini adalah: 1. Segi ilmu pengetahuan, sebagai penambah khasanah ilmu pengetahuan tentang peranan obyek pariwisata dalam pengembangan ekonomi lokal masyarakat. 2. Segi masyarakat, sebagai masukan kepada masyarakat agar mengetahui apa peranan obyek wisata Pantai Cermin dalam peningkatan taraf ekonomi masyarakat di sekitar obyek pariwisata. 3. Segi pemerintah, sebagai masukan untuk melakukan kontrol dan evaluasi terpadu terhadap perubahan dinamika sosial ekonomi masyarakat serta pengembangan ekonomi lokal masyarakat di Kecamatan Pantai Cermin