BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu proses investigasi terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Proses pemecahan masalah tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas tertentu (Arikunto, 2006:2). Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2006:3). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan masalah yang berasal dari kelas atau tempat penelitian dilakukan dengan proses pemecahan masalah dilakukan secara bersiklus yang bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang ada di kelas. 3.1.2 Desain Penelitian Desain yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung pada tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri atas: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Model pelaksanaan 28
29 Penilitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model siklus Penilitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikemukakan Kemmis dan Taggart (dalam Akbar, 2010:30) yang digambarkan sebagai berikut: Siklus 1: - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1. PLANNING - 1 4. REVISE PLAN - 1 2. ACTING & OBSERVING -1 3. REFLECTING -1 Siklus 2: - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5. PLANNING - 2 8. REVISE PLAN - 2 6. ACTING & OBSERVING - 2 7. REFLECTING -2 Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & MC. Taggart
30 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Tirtoyudo Kabupaten Malang Jalan Raya Tlogosari, Desa Tirtoyudo Kabupaten Malang, pada siswa kelas IV yang berjumlah 32 orang. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal bulan November 2016. Dengan tahapan penelitian sebagai berikut: a) Perencanaan b) Pelaksanaan c) Evaluasi d) Pelaporan 3.3 Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tirtoyudo Kabupaten Malang, yang berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. 3.4 Data dan Sumber Data 3.4.1 Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang kreativitas dan hasil belajar matematika dalam pembelajaran bangun jajaran genjang melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tirtoyudo Kabupaten Malang, yang
31 berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 18 siswa lakilaki. 3.4.2. Sumber data Dalam sumber data ada beberapa hal yang meliputi pertama data tentang kreativitas siswa yakni Dalam pembelajaran bangun jajaran genjang, meliputi langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh dari nilai tugas kelompok dalam pembuatan alat peraga jajaran genjang. Kedua, data tentang hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh dari nilai tugas mandiri siswa pada setiap pertemuan. Ketiga, data penerapan STAD diperoleh dari lembar observasi yang diberikan kepada observer untuk melihat apakah guru sudah menerapkan model STAD. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari observasi, tes, dan dokumentasi dengan uraian sebagai berikut. Pertama, observasi digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses pembelajaran tentang kesungguhan siswa ketika mengikuti pelajaran, keseringan siswa bertanya, kemauan dan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. Observasi atau pengamatan juga dilakukan untuk melihat proses dan dampak dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kedua, tes formatif yakni tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam tingkat penguasaan mata pelajaran matematika pada materi jajaran genjang. Tes formatif diberikan dalam ulangan harian pada akhir tiap siklus. Ketiga, dokumentasi mencakup dokumentasi foto dan dokumen produk kreatif siswa. Peristiwa-peristiwa yang
32 tampak dan sesuai fokus masalah penelitian ini misalnya ketika siswa mengajukan pertannyaan, ketika mengajungkan tangan menjawab pertanyaan, kegiatan interaksi siswa saat dalam kegiatan kelompok, serta kegiatan siswa saat pembelajaran menggunakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3.6 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus, masing-masing siklus terdiri atas beberapa tahap yaitu : perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection) sesuai dengan model siklus Kemis & MC.Taggart. Dalam penelitian ini kegiatan-kegiatan dalam siklus Penilitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dipaparkan sebagai berikut: Siklus 1 Siklus 1 terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, dan perbaikan rencana. Pertama, pada tahap perencanaan, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada guru kelas IV SDN Tirtoyudo Kabupaten Malang. Dari hasil wawancara, maka tahap perencanaan ini peneliti melakukan: (1) pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) pembuatan Lembar Kerja Kelompok, (4) pembuatan format-format lembar observasi terhadap pelaksanaan tindakan, dan (5) merancang instrumen pembelajaran meliputi pembuatan soal-soal tes formatif. Kedua, pelaksanaan tindakan pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam mempraktikkan pembelajaran sesuai desain pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan ini setiap siklusnya dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Adapun kegiatan
33 pembelajaran yang dilaksanakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Ketiga, observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada saat observasi atau monitoring ini peneliti membuat catatan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terfokus pada aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, kreativitas siswa, hasil belajar siswa, mendokumentasikan hasil-hasil latihan dan penugasan siswa. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan di atas, kemudian peneliti melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada proses tindakan ini. Refleksi yang dimaksud yaitu peneliti bersama kolabolator bersamasama menganalisis tentang keberhasilan pembelajaran menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jika pembelajaran pada siklus 1 sudah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian dinyatakan berhasil dan dapat diakhiri. Namun bila pembelajaran belum mencapai indikator keberhasilan maka penelitian akan dilanjutkan (diimplementasikan) pada siklus 2. Siklus 2 Sama halnya pada siklus 1, pada siklus 2 ini juga mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi, dan perbaikan rencana. Kegiatan pada setiap tahapan pada siklus 2 ini akan disesuaikan dengan masalahmasalah proses yang terjadi pada siklus 1, apa yang belum dicapai pada siklus 1 akan dilanjutkan dan diatasi pada siklus 2, sehingga pada rancangan penelitian ini peneliti belum bisa mendeskripsikan kegiatan dan perbaikan apa saja yang akan dilakukan pada siklus 2 ini.
34 3.7 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, analisis data yang dipergunakan adalah analisis data kualitatif melalui observasi dan analisis data kuantitatif melalui tes tertulis yaitu menjawab soal-soal yang menyangkut materi pembelajaran yang diberikan. 3.7.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data tentang kinerja guru serta pendapat siswa dan guru tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Data yang tergolong kualitatif diperoleh melalui lembar observasi. Lembar observer bertujuan untuk menjaring data selama proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Dalam data ini juga memperoleh dpenilaian kreatifitas pada siswa. Rumus yang dipakai untuk memperoleh nilai akhirnya selama proses pembelajaran berlangsung yakni sebagai berikut: Skor Akhir = x 100% Keterangan: 86-100% = Baik sekali 71-85% = Baik 56 70% = Cukup 41 55% = Kurang
35 3.7.2 Analisis Kuantitatif Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasikan berbagai dinamika kemajuan kualitas hasil belajar siswa dengan penguasaan materi yang diberikan guru. Data yang tergolong kuantitatif diperoleh melalui hasil tes pada setiap akhir siklus. Hal ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa selama diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pembelajaran matematika kelas IV SDN Tirtoyudo Kabupaten Malang. Rumus untuk mencari nilai data hasil belajar: N = X 100% Keterangan: X = Nilai rata-rata siswa ΣN = Jumlah nilai seluruh siswa ΣS = Jumlah seluruh siswa 3.8 Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika kelas IV SDN Tirtoyudo Kabupaten Malang. Seorang siswa dianggap tuntas belajar jika siswa tersebut telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 65 dan suatu kelas dianggap tuntas belajar apabila 75% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar.