BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan suatu sarana

BAB I PENDAHULUAN. yang kelebihan dana (lender) ke pihak yang memerlukan dana (borrower).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah disamping mengarahkan dana dari masyarakat agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana (berupa

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri dan pinjaman. Untuk memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijalankannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. (surplus fund). Dalam pasar modal, investor sebagai pihak yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi perekonomian yang semakin terbuka. Sejalan dengan itu, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan harga saham yang terjadi seorang investor bisa memperoleh return.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB I PENDAHULUAN. investasi di Indonesia serta ketidak stabilan mata uang dollar terhadap rupiah.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kebutuhan masing masing individu. Banyak keuntungan yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan kegiatan investasi dapat berupa investor individual maupun investor institusional seperti perusahaan asuransi, bank, lembaga pensiun, maupun perusahaan investasi. Kegiatan investasi pada dasarnya mencakup aset nyata (tanah, pabrik, gedung, mesin, atau logam mulia) serta aset keuangan (deposito, saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya). Perkembangan investasi di pasar modal mempunyai peran penting dalam perekonomian suatu negara. Peranan pasar modal sebagai media alternatif bagi masyarakat untuk mengalokasikan dana yang mereka miliki maupun sebagai sarana pembentukan modal jangka panjang suatu perusahaan. Tujuan melakukan investasi di pasar modal adalah untuk memperoleh sejumlah pengembalian (return) dari investasi yang dilakukan. Perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan investor merupakan risiko yang harus dipertimbangkan dalam proses investasi. Besarnya risiko suatu investasi dipengaruhi oleh suku bunga, kondisi pasar, inflasi, kegiatan bisnis dalam suatu jenis industri kondisi finansial perusahaan, nilai tukar mata uang, serta stabilitas politik dan ekonomi suatu negara. Pada umumnya semakin besar risiko investasi, semakin besar juga tingkat return yang diharapkan atas investasi tersebut. 1

Salah satu jenis sekuritas yang cukup populer diperjualbelikan di pasar modal adalah saham. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham (Tandelilin, 2001:18). Keuntungan yang diperoleh para pemegang saham dapat berupa dividen dan capital gain (selisih dari harga saham saat dibeli dengan harga saham saat dijual). Risiko yang kemungkinan dihadapi adalah investor tidak memperoleh dividen akibat dari kerugian yang dialami perusahaan, risiko likuidasi, maupun terjadinya penurunan harga saham sehingga mengakibatkan capital loss. Tingkat keuntungan dan risiko antar saham dapat berbeda sekalipun dalam industri yang sama. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan faktor internal (produksi, keadaan keuangan, pemasaran, kualitas produk, strategi dan kemampuan bersaing, serta kondisi manajemen perusahaan) dan faktor eksternal (pesaing, selera dan daya beli masyarakat, kebijakan pemerintah, kondisi politik, keamanan dan perekonomian suatu negara). Investor tentunya mengharapkan return yang optimal dengan tingkat risiko tertentu yang dapat diterima. Besarnya return saham akan tergantung dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan penerbit saham tersebut. Penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah hal penting yang harus dilakukan oleh investor untuk mengetahui perkembangan kondisi keuangan perusahaan selama ini. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan yang menerbitkan saham maka akan semakin besar laba yang diperoleh. Hal ini memungkinkan semakin tingginya tingkat keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan informasi yang dapat 2

digunakan untuk melakukan penilaian tehadap kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan mengungkapkan bagaimana perusahaan memperoleh pendanaan, bagaimana dana tersebut digunakan dan seberapa efektif penggunaan sumber daya tersebut dalam kegiatan operasional perusahaan. Salah satu alat analisis keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah analisis rasio (ratio analysis). Terdapat tiga kelompok yang berkepentingan terhadap rasio-rasio keuangan, yaitu : para pemegang saham dan calon pemegang saham, kreditur dan calon kreditur, serta manajemen perusahaan. Para pemegang saham dan calon pemegang saham berkepentingan dengan tingkat likuidasi, profitabilitas, aktivitas, dan leverage untuk menilai kelanjutan hidup perusahaan serta prospek keuntungan di masa yang akan datang. Tingkat keuntungan perusahaan ini akan berpengaruh pada harga saham maupun tingkat pengembalian investasi (return) saham perusahaan itu. Pihak kreditur dan calon kreditur sudah tentu menggunakan informasi mengenai rasio keuangan ini untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Manajemen perusahaan akan menggunakan informasi mengenai rasio keuangan untuk memonitor dan mengevaluasi perusahaan selama periode tertentu. Penelitian ini akan menganalisis rasio keuangan yang dinilai dapat mempengaruhi return saham perusahaan, yaitu : Current Ratio, Total Aset Turnover, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio. Rasio rasio ini dipilih karena dengan menganalisis rasio keuangan dari laporan keuangan perusahaan dapat diketahui kinerja dan prospek perusahaan di masa 3

yang akan datang, serta dapat memberikan gambaran kepada investor maupun calon investor untuk menanamkan dananya dalam bentuk saham pada perusahaan. Pada penelitian sebelumnya oleh Wiarta (2005) menemukan bahwa Return on Investment dan Price Earning Ratio berpengaruh secara simultan dan secara parsial terhadap return saham perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta periode 2000-2003. Penelitian yang dilakukan oleh Sutiawan (2008) juga menemukan bahwa secara parsial, variabel Return on Assets (Return on Investment) berpengaruh signifikan terhadap stock return pada industri Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Darmawan (2005) menemukan bahwa Return on Investment tidak berpengaruh secara parsial terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta periode 2000-2003. Hasil-hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa rasio-rasio keuangan yang mempengaruhi return saham dapat berbeda. Perbedaan ini berkaitan dengan jenis perusahaan, kondisi perekonomian secara makro yang dapat mempengaruhi kinerja pasar modal seperti perubahan tingkat bunga dan inflasi, maupun karena sikap preferensi investor yang hanya menggunakan rasio-rasio keuangan tertentu untuk melakukan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut menarik untuk diteliti lebih lanjut agar dapat diketahui apakah return saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh rasio-rasio yang mencerminkan kinerja perusahaan ataukah ada bukti lain yang menunjukkan bahwa return saham tidak dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan tersebut. 4

Current Ratio (CR) merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. CR mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Secara umum, semakin tinggi CR, maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya akan semakin besar. Hal ini akan mampu meningkatkan kredibilitas perusahaan oleh kreditur dan investor itu sendiri (Mamduh M.Hanafi, 2003:202). Dalam hal ini, kreditur akan dengan mudah memberikan pinjaman modal pada perusahaan tersebut, sehingga dapat meningkatkan operasi perusahaan untuk memperoleh laba atau menghasilkan keuntungan. Keadaan ini akan menyebabkan bertambahnya kepercayaan investor dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut. Current Ratio memiliki hubungan positif atau searah terhadap return saham. Total Asset Turnover (TAT) merupakan perputaran total aktiva dalam satu periode atau kemampuan yang tertanam dalam total aktiva untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi TAT menunjukkan peningkatan penjualan perusahaan yang dapat mendorong peningkatan laba. Hal ini dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut, sehingga permintaan akan saham akan meningkat dan mengakibatkan naiknya return saham. Berdasarkan hal itu, Total Asset Turnover memiliki hubungan yang positif terhadap return saham. Return on Investment (ROI) merupakan rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total aktiva yang digunakan. Pada umumnya, semakin tinggi ROI suatu perusahaan maka perusahaan semakin memiliki kemampuan yang semakin baik dalam 5

menghasilkan laba bersih dari keseluruhan aktiva perusahaan. Semakin tinggi nilai ROI maka semakin besar pula return yang diperoleh. Debt to Equity Ratio (DER) termasuk dalam rasio Laverage yang membandingkan total kewajiban perusahaan dengan total ekuitas pemegang saham. Nilai DER yang tinggi mencerminkan tingkat penggunaan hutang yang tinggi sehingga memungkinkan risiko terjadinya kepailitan perusahaan karena tidak mampu membayar seluruh kewajibannya. Rasio hutang yang semakin meningkat dapat mengakibatkan return saham menurun. Hal ini tentunya akan memberikan informasi yang buruk bagi para investor maupun calon investor. Pendekatan PER merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai di kalangan analisis saham dan para praktisi (Tandelilin, 2001:191). Price Earning Ratio termasuk dalam rasio pasar, merupakan perbandingan antara harga pasar per lembar saham dengan laba per lembar saham. Informasi PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan. Semakin besar nilai PER maka semakin besar pula return yang diterima oleh investor atau pemegang saham. Penelitian ini secara khusus akan meneliti mengenai pengaruh rasio-rasio keuangan tersebut terhadap return saham perusahaan yang bergerak dalam perbankan periode 2003-2007. Periode yang digunakan adalah selama 5 tahun karena dirasa telah mampu mencerminkan perubahan kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat dilakukan analisis terhadap variabel penelitian yang digunakan. Perusahaan pada sub sektor Perbankan dipilih karena selama periode tersebut terjadi perkembangan perbankan di Indonesia yang semakin baik dan 6

stabil. Makin stabilnya sektor perbankan sebagai lembaga intermediasi dana, perbankan makin dapat memberikan kontribusi besar bagi stabilitas ekonomi makro sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Perusahaan pada sub sektor perbankan pada periode tersebut juga memiliki tingkat return saham yang berfluktuasi, sehingga dapat dilakukan kajian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap berfluktuasinya tingkat return saham perusahaan pada sub sektor perbankan selama periode 2003-2007. Perusahaan yang terdaftar pada sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2003-2007 adalah sebanyak 30 perusahaan (Lampiran 1). Perusahaan pada sub sektor perbankan tersebut yang menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode 2003-2007 secara terus-menerus dan yang saham-sahamnya memiliki nilai kapitalisasi lebih besar atau sama dengan Rp. 5 (lima) triliun selama periode tersebut sebanyak 7 perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Daftar Perusahaan yang termasuk Sub Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007 yang dijadikan sampel No Kode Saham Nama Perusahaan 1. BBCA Bank Central Asia Tbk. 2. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 3. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk. 4. LPBN Bank Lippo Tbk. 5. BMRI Bank Mandiri Tbk. 6. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. 7. BBIA Bank UOB Buana Tbk. Sumber : Lampiran 1 7

Investor akan menanamkan uangnya pada perusahaan yang dapat memberikan return (pengembalian dari investasi) yang tinggi. Return saham yang tinggi dapat diketahui dari suatu perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik yang diketahui dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Berikut ini dicantumkan perkembangan return saham 7 perusahaan pada sub sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 2007. Tabel 1.2 Return Saham Perusahaan pada Sub Sektor Perbankan Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 2007 (dalam persen) No Kode Saham Return Saham 2003 2004 2005 2006 2007 1 BBCA 287,65 118,15 209,29 222,94 158,88 2 BDMN 603,07 361,43 212,02 173,55 227,42 3 BNII 120,00 73,33-10,94 65,33 22,88 4 LPBN 73,08 55,56 111,43 8,78 35,09 5 BMRI 194,03 223,00 0,05 147,11 206,69 6 BBRI 103,24 282,88 161,40 243,29 43,69 7 BBIA -5,20 67,06 33,15 20,56 6,19 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan Tabel 1.2 di atas tersebut terlihat bahwa return saham perusahaan pada sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami fluktuasi selama periode 2003 2007. Tidak ada satupun bank yang memiliki tingkat return saham yang mengalami peningkatan secara terus menerus ataupun tetap selama periode tahun 2003 2007, namun tingkat return saham perusahaan pada sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2003 2007 selalu berfluktuasi. 8

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka pokok permasalahan dari penulisan penelitian ini adalah : 1) Apakah Current Ratio, Total Aset Turnover, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan pada sub sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2007? 2) Apakah Current Ratio, Total Aset Turnover, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan pada sub sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2007? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Total Aset Turnover, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio secara simultan terhadap return saham perusahaan pada sub sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2007. 2) Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Total Aset Turnover, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio secara parsial terhadap return saham perusahaan pada sub sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2007. 9

1.3 Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, pokok permasalahan, dan tujuan penelitian maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, pemahaman, dan wawasan yang lebih luas mengenai pengaruh Current Ratio, Total Aset Turnover, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio terhadap return saham perusahaan pada sub sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi perusahaan pada sub sektor Perbankan tentang pentingnya penilaian kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan operasional perusahaan yang dapat memenuhi harapan pemegang saham. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor dan calon investor mengenai pengaruh Current Ratio, Total Aset Turnover, Return on Investment, Debt to Equity Ratio dan Price Earning Ratio terhadap return saham sebagai dasar keputusan investasi. 10

1.4 Sistematika Penulisan Penyajian skripsi ini terdiri atas lima bab yang uraiannya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Bab ini memuat teori-teori yang relevan dengan pembahasan masalah pada penelitian ini, seperti pengertian return saham, pengertian saham, kategori saham, pengertian dan kegiatan bank, pengertian pasar modal, pengertian kinerja keuangan, rasio keuangan yang mempengaruhi harga saham, serta menjabarkan pembahasan hasil penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian ini. 11

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi hasil penelitian, analisis model dan pengujian hipotesis serta pembahasan mengenai hasil penelitian yang dilakukan dari data yang telah dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini disajikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran-saran sebagai bahan masukan serta pertimbangan bagi pihakpihak yang berkepentingan. 12