menjawab pertanyaan penelitian. data pada bab-bab sebelumnya serta saran yang diperoleh. BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Singkat Pendirian PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi pembibitan (nursery) PT. Toba Pulp

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang

BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN PROFIL ELIT LOKAL YANG BERPENGARUH DI DESA SIMARE. Desa Simare merupakan salah satu desa dari 15 desa yang berada di

BAB II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN SSK. III.1. Aspek Non Teknis

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan kepada masyarakat Batak Toba saja. Batak Toba adalah sub atau bagian dari suku bangsa Batak yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

JENIS PENGADAAN LELANG/SELEKSI E-PURCHASING LANGSUNG (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI TOBA SAMOSIR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan desa secara hukum diakui dalam Undang-Undang Nomor 32

PENJELASAN ATAS UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2.1. DESKRIPSI KECAMATAN BALIGE

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk. mendirikan suatu pabrik pulb dan rayon yang diberi nama PT. Inti Indorayon

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BATU BARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR. 2.1.Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir.

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Samosir

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA SUNGAI PENUH DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PADANG LAWAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.17/MENHUT-II/2006 TENTANG

PT Toba Pulp Lestari Tbk Paparan Publik. 22 Desember Ruang Eucalyptus Gedung Uniplaza Jl. Letnan Jenderal Haryono MT. Nomor A-1 MEDAN

BAB II. batas wilayah administrasi adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun;

P U T U S A N NOMOR: 45/PID.SUS/2012/PT-MDN

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NIAS BARAT DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 13 TAHUN 2000 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.45/MENHUT-II/2006 TENTANG

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG

PERUBAHAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik adalah ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa secara umum.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA GUNUNGSITOLI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.393/MENHUT-II/2005 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA GUNUNGSITOLI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MESUJI DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 9 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 12 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOBA SAMOSIR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TANGERANG SELATAN DI PROVINSI BANTEN

PENDAHULUAN. daerah disekitarnya, sehingga kondisi suatu sungai sangat dipengaruhi oleh

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 22 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PT JASA SARANA

PT Toba Pulp Lestari Tbk Laporan Keuangan Interim Per 31 Maret 2013 dan 2012

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.94/MENHUT-II/2005 TENTANG

PROFIL KECAMATAN PARMAKSIAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN 2011

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 397/Kpts-II/2005

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DEIYAI DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN PRINGSEWU DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN EMPAT LAWANG DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KONDISI KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TOBA SAMOSIR TAHUN ANGGARAN 2011 Komplek Perkantoran Simanjalo Soposurung Balige

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI DI PROVINSI RIAU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN NIAS UTARA DI PROVINSI SUMATERA UTARA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.398/MENHUT-II/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.169/MENHUT-II/2005 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN BURU SELATAN DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 3 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN/ATAU PENGGABUNGAN DESA

Transkripsi:

Dalam bab ini akan menyajikan analisis tentang gambaran secara garis besar hasil penelitian sekaligus menganalisis data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian. BAB IV: PENUTUP Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari analisis data pada bab-bab sebelumnya serta saran yang diperoleh. BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara setelah menjalani waktu yang cukup lama dan melewati berbagai proses, pada akhirnya terwujud menjadi kabupaten baru dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten DATI II Toba Samosir dan Kabupaten DATI II Mandailing Natal di Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir diresmikan pada tanggal 9 Maret 1999 bertempat di Kantor Gubernur Sumatera Utara oleh Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid atas nama Presiden Republik Indonesia sekaligus melantik Drs. Sahala Tampubolon selaku Penjabat

Bupati Toba Samosir. Pada saat itu, sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten adalah Drs. Parlindungan Simbolon. Setelah Kabupaten Toba Samosir diresmikan diangkat Ketua DPRD Sementara adalah M.P. Situmorang, selanjutnya dilakukan pemilihan yang hasilnya adalah Ketua Drh. Unggul Siahaan dan Wakil Ketua M.A. Simanjuntak dan Wakil Ketua Drs. L.P. Sitanggang. Pada tahun 1999, dilaksanakan pemilihan umum di Indonesia, dengan hasil menetapkan 35 anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir, serta menetapkan pimpinan DPRD Kabupaten Toba Samosir masa bhakti 1999 2004 yaitu : Ketua Ir. Bona Tua Sinaga dan Wakil Ketua masing masing adalah Sabam Simanjuntak, Drs. Vespasianus Panjaitan dan Letkol W. Nainggolan. Pada tahun 2000 diadakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir, dengan hasil pemilihan, menetapkan Drs. Sahala Tampubolon sebagai Bupati dan Maripul S. Manurung, SH., sebagai wakil Bupati Toba Samosir, masa bhakti 2000 2005, pelantikan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2000 di Balige.Pada awal pembentukannya, kabupaten ini terdiri atas 13 (tiga belas) kecamatan, 5 (lima) kecamatanpembantu, 281 desa dan 19 kelurahan, dengan batas wilayah adminisrasi adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Utara

Sebelah Barat : Kabupaten Dairi Seiring dengan perjalanan pemerintahan di kabupaten ini jumlah kecamatan mengalami perubahansecara bertahap. Pada awal tahun 2002 dibentuk 5 kecamatan baru yakni pendefinitifan 4 (empat)kecamatan pembantu menjadi 4 (empat) kecamatan defenitif dan pembentukan 1 (satu) kecamatan baru.kelima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ajibata, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kecamatan Uluan,Kecamatan Ronggur Ni Huta dan Pembentukan Kecamatan Borbor yang dimekarkan dari KecamatanHabinsaran. Kondisi pemekaran kecamatan berlanjut hingga pada akhir tahun 2002, dimana adanya aspirasimasyarakat yang cukup kuat dalam menyuarakan pemekaran Kecamatan Harian menjadi 2 (dua) kecamatanyakni Kecamatan Harian dan Kecamatan Sitiotio sebagai kecamatan pemekaran baru. Kuatnya aspirasipembentukan kecamatan ini disikapi dengan baik oleh Pemerintah Kabupaten Toba Samosir karenadidukung fakta-fakta permasalahan di masyarakat baik kondisi geografis wilayah dan lain sebagainya,hingga akhirnya Pemerintah Kabupaten Toba Samosir menetapkan Keputusan Bupati Toba Samosir tentangpembentukan Kecamatan Sitiotio mendahului Peraturan Daerah, setelah mendapatkan izin prinsip dari DPRDKabupaten Toba Samosir pada tahun 2002. Keputusan Bupati ini dikuatkan dengan penetapan PeraturanDaerah Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan

Sitiotio di Kabupaten Toba Samosir.Perkembangan dan pembentukan wilayah tidak sampai disini saja, perubahan-perubahan lainsemakin banyak terjadi seperti isu pemekaran kembali Kabupaten Toba Samosir menjadi 2 (dua)kabupaten. Isu ini berkembang seiring dengan situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan politik yangberkembang pada saat itu. Perkembangan kondisi sosial, ekonomi, dan politik dimasyarakat menginginkankabupaten Toba Samosir dimekarkan kembali menjadi Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir(meliputi seluruh kecamatan yang ada di Pulau Samosir dan sebagian pinggiran Danau Toba di Daratan PulauSumatera) dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan guna mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Aspirasi yang berkembang di masyarakat ini tidak menunggu waktu yang begitu lama, hingga padatahun 2003 Kabupaten Toba Samosir dimekarkan menjadi Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosiryang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosirdan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara dan diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004.Sejak peresmian ini, wilayah Kabupaten Toba Samosir berkurang karena seluruh wilayah kecamatanyang ada di Pulau Samosir dan sekitarnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun2003 tersebut masuk menjadi Kabupaten Samosir. Dan sejak tanggal 7 Janurai 2004, Kabupaten TobaSamosir dari 20 Kecamatan, 281

Desa dan 19 Kelurahan mengalami perubahan baik jumlah kecamatan, desadan kelurahan, jumlah penduduk, luas wilayah, dan batas-batas wilayah secara signifikan yakni menjadi 11Kecamatan 179 Desa dan 13 Kelurahan. Sedangkan Kabupaten Samosir terdiri dari 9 Kecamatan, 102 Desadan 6 Kelurahan.Pemekaran wilayah selanjutnya terjadi pada Kecamatan Silaen dengan melahirkan KecamatanSigumpar sesuai Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004. Banyak alasan yang mempengaruhi terjadinyapemekaran wilayah kecamatan di Kabupaten Toba Samosir, antara lain : kondisi luas wilayah, jarak ke ibukota kabupaten, letak geografis, dikaitkan juga dengan kondisi ketertinggalan dan dorongan keinginan sertatuntutan masyarakat itu sendiri.ada beberapa hal yang memperlihatkan kuatnya keinginan dan aspirasi masyarakat untuk maju,antara lain terlihat pada masyarakat Kecamatan Borbor dimana permintaan pemekaran diikuti denganpenyerahan lahan lokasi perkantoran dan penyediaan sarana gedung kantor kecamatan baru secara swadayaoleh masyarakat. Kondisi ini dinilai pemerintah sebagai bukti kesungguhan masyarakat yang mendambakanwilayahnya dimekarkan menjadi kecamatan baru. Pada tahun 2004 dilaksanakan Pemilihan Umum Legislatif yang menetapkan 25 anggota DPRDKabupaten Toba Samosir. DPRD kemudian memilih pimpinan masa bhakti 2004-2009 yaitu : Ketua : TumpalSitorus, Wakil Ketua masing-masing adalah : Ir. Firman Pasaribu, dan Bachtiar

Tampubolon, MBA.Pada tanggal 27 Juni 2005 KPUD Kabupaten Toba Samosir menyelenggarakan Pemilihan KepalaDaerah secara langsung sesuai dengan Undang-Undang Nomor : 32 Tahun 2004, namun untuk kelancaranpelaksanaan tugas-tugas pemerintahan di Kabupaten Toba Samosir sebelum terpilihnya Kepala Daerah,melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 131.22-463 Tahun 2005 tanggal 30 Juni 2005 diangkat Drs.Mangasi Lumbanraja sebagai Penjabat Bupati Toba Samosir yang pelantikannya dilaksanakan pada tanggal 07Juli 2005. Dengan terpilihnya Bupati / Wakil Bupati melalui pemilihan kepala daerah maka pada tanggal 12Agustus 2005 jabatan kepala daerah diserahkan kepada Bupati terpilih.dari hasil pemungutan suara yang diperoleh, KPUD Toba Samosir menetapkan pemenang Drs.Monang Sitorus, SH., MBA dan Ir. Mindo Tua Siagian, M.Sc sebagai Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosirmasa bhakti 2005-2010. Pelantikan dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2005 di Gedung DPRD KabupatenToba Samosir oleh Gubernur Sumatera Utara T. Rizal Nurdin (Alm). Sebagai Sekretaris Daerah pada waktu itudijabat Drs. Tonggo Napitupulu, M.Si dan pada akhir tahun 2005 sampai dengan Agustus 2009 dijabat olehliberty Pasaribu, SH, M.Si.Sejalan dengan terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir periode 2005-2010, maka ditetapkanvisi Kabupaten Toba Samosir. Menjadi Kabupaten Terdepan, Makmur, Adil dan Sejahtera di Sumatera UtaraTahun 2010 (TOBAMAS 2010).

Pada tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melaksanakan pemekaran kecamatan. Dari 11kecamatan, dimekarkan kecamatan baru yakni Kecamatan Tampahan pemekaran dari Kecamatan Balige,Kecamatan Siantar Narumonda pemekaran dari Kecamatan Porsea, dan Kecamatan Nassau pemekaran darikecamatan Habinsaran. Pemekaran ketiga kecamatan baru tersebut ditetapkan dengan Peraturan DaerahKabupaten Toba Samosir Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Narumonda,Kecamatan Nassau, Kecamatan Tampahan.Pada tahun 2008 juga terjadi pemekaran kecamatan karena tingginya aspirasi masyarakat dalampemerataan pembangunan. Adapun kecamatan yang dimekarkan adalah Kecamatan Parmaksian pemekarandari Kecamatan Porsea dan Kecamatan Bonatua Lunasi pemekaran dari Kecamatan Lumbanjulu yangditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kecamatan Parmaksiandan Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir. Pada tahun 2008 juga telah dilakukan pemekarandesa sebanyak 24 (dua puluh empat) desa. Kemudian pada tahun 2008 terjadi PAW DPRD untuk mengganti Ketua DPRD Kabupaten TobaSamosir pada tanggal 15 Desember 2008, terpilih Mangatas Silaen sebagai Ketua DPRD Kabupaten TobaSamosir yang baru sisa masa bhakti 2004-2009.Pada tahun 2009 telah ditetapkan pembentukan 28 (dua puluh delapan) desa, sehingga pada saat iniwilayah

administrasi pemerintahan Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 16 (enam belas) kecamatan, 13 (tigabelas) kelurahan dan 231 (dua ratus tiga puluh satu) desa.pada tanggal 9 April 2009 telah dilaksanakan Pemilu Legislatif dan di Kabupaten Toba Samosirmenghasilkan 25 Anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir yang dilantik pada tanggal 15 Desember 2009dengan menetapkan pimpinan DPRD sementara yakni Sahat Panjaitan sebagai Ketua, Djojor Tambunan danrahmat Kurniawan Manullang sebagai Wakil Ketua dan pada tanggal 3 Maret 2010 yang lalu telah ditetapkanmenjadi Pimpinan DRPD Kabupaten Toba Samosir defenitif untuk Periode Masa Jabatan 2009-2014 dengankeputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/93/KPTS/2010 tentang Peresmian PengangkatanPimpinan DPRD Kabupaten Toba Samosir Masa Jabatan 2009-2014. Pada tanggal 12 Mei 2010 Kabupaten Toba Samosir melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah danwakil Kepala Daerah Kabupaten Toba Samosir untuk masa jabatan 2010-2015. Dalam Pemilukada yangdilaksanakan secara demokratis tersebut pasangan Pandapotan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu,SH., M.Si., berhasil meraih suara terbanyak dan memenangkan Pemilukada tersebut. Selanjutnya padatanggal 12 Agustus 2010, dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.12.278Tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Toba

SamosirProvinsi Sumatera Utara dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 132.12.278 Tahun2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Toba SamosirProvinsi Sumatera Utara yaitu pasangan Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir Bapak Pandapotan KasminSimanjuntak dan Liberty Pasaribu, SH., M.Si., dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak H. Syamsul Arifin,SE melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD yang bertempat di Gedung DPRD Kabupaten Toba Samosir-Balige.Sejalan dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir, Bapak Pandapotan KasminSimanjuntak dan Liberty Pasaribu, SH., M.Si., untuk melaksanakan Visi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir 5(lima) tahun ke depan yaitu : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Toba Samosir yang memiliki rasa Kasih,Peduli, dan Bermartabat sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011-2015. Adapun yang menjadi Misi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir adalah 35 : 1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. 3. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. 35 Bagian Pemerintahan Setdakab Tobasa

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur. 5. Mewujudkan pengembangan ekonomi rakyat. 6. Mengoptimalkan serta memanfaatkan sumber daya alam. 7. Memelihara stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan dinamis. Gambar 2.1 Lambang Daerah Kabupaten Toba Samosir Sumber: Pemerintah Kabupaten Toba Samosir Lambang berbentuk Lonjong dengan satu tangkai kapas disebelah kanan berjumlah 17 kantum dan disebelah kiri satu tangkai padi berjumlah 45 butir melambangkan tanggal dan tahun bersejarah yaitu Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia serta menggambarkan tujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Bulat Lonjong merah dan putih bagi dua secara horizontal melambangkan Bendera Republik Indonesia.

Perisai segi lima melambangkan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia. Rumah adat melambangkan bahwa Kabupaten Dati II Toba Samosir merupakan suatu rumah tangga atau suatu daerah otonom yang mempunyai otonom atau hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku. Rumah tersebut mempunyai bentuk dan ciri sebagai berikut; Tiang kiri kanan yang menandakan bahwa Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir ditetapkan dengan Undang-Undang nomor 12 tahun 1998, anak tangga berjumlah lima tingkatan, rusuk tiang tiga dipadu dengan satu helai ulos, yang melengkung rumbai sembilan dikiri dan dikanan sisi bawah menandakan bahwa Kabupaten Dati II Toba Samosir diresmikan pada tanggal 9 maret 1999 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia bertempat di Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara di Medan. Ransang (rusuk tiang) terdiri dari tiga jalur melambangkan sistem kekerabatan Dalihan Natolu sebagai salah satu filosofi dalam budaya adat batak dan secara keseluruhan struktur rumah adat Batak melambangkan norma-norma kehidupan masyarakat batak yang perlu untuk senantiasa dijaga, dipelihara, dilestarikan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan ilmu teknologi.

Rumah adat dalam perisai segi lima dilatarbelakangi oleh lukisan-lukisan, bukit barisan, Danau Toba dan Pulau Samosir menggambarkan bahwa diwilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir terdapat berbagai potensi alam yang dapat dikembangkan untuk Kemakmuran masyarakat. Pisau Halasan menggambarkan bahwa Toba Samosir adalah termasuk lokasi perjuangan dan Tempat makam Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja. Hutan dan Lahan Hijau menggambarkan areal Pertanian yang subur. Tungkot Balehat Raja menggambarkan bahwa masyarakat Toba Samosir selalu mengingingkan pemimpin yang bijaksana dan berwibawa. Pustaha dan Sipun melambangkan harapan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan sebagai wujud dari salah satu filosofi masyarakat batak yakni Anakhonhi Do Hamoraon Di ahu A.1Strategi, Prioritas dan Arah Kebijakan Kabupaten Toba Samosir Adapun yang menjadi Strategi, Prioritas dan Arah Kebijakan Kabupaten Toba Samosir adalah 36 : 1. Strategi Pembangunan Daerah Strategi pembangunan daerah adalah upaya upaya yang dilakukan dalam mengimplementasikan visi dam misi Kepala daerah. Berdasarkan kekuatan, 36 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Toba Samosir

kelemahan, tantangan dan peluang serta berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian misi pembangunan Kabupaten Toba Samosir, maka disusun strategi pokok yang akan dilaksanakan pada periode 2011 2015 adalah: 1. Pemantapan pelaksanaan otonomi daerah yang berpegang pada hak dan kewajiban pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah; 2. Peningkatan kompetensi sumber daya aparatur daerah dan kesejahteraannya; 3. Memantapkan pembangunan ekonomi kerakyatan yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah dengan mengupayakan mobilisasi kemandirian kearifan lokal masyarakat pada sektor pertanian, budaya, pariwisata dan industri kerajinan rumah tangga; 4. Peningkatan ketersediaan dan keberfungsian jangkauan layanan sarana prasarana sektor pendidikan serta melakukan pemerataan jumlah dan komposisi tenaga kependidikan di seluruh kecamatan. 5. Pengembangan sumber daya manusia akan dilakukan dengan membentuk masyarakat untuk memiliki keterampilan sesuai kebutuhan pasar dan dapat membuka usaha sendiri (Entrepreneurship)

6. Pembangunan sektor kesehatan akan dilakukan dengan meningkatkan jangkauan layanan ketersediaan dan keberfungsian sarana prasarana kesehatan serta adanya pemerataan jangkauan layanan kesehatan di seluruh kecamatan baik dalam hal tenaga kesehatan, fasilitas gedung dan sarana prasarana pendukung. 7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, Infrastruktur sanitasi permukiman/perumahan meliputi drainase, air limbah, air bersih dan persampahan; 8. Mengupayakan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang mengedepankan terciptanya kelestarian lingkungan (Sustainable Yield) dan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan hidup dari berbagai aktifitas pembangunan. 9. Penataan dan pengembangan budaya dan kearifan lokal dalam pembangunan kehidupan sosial dan politik ; 10. Pembangunan kondisi keamanan yang diarahkan pada terciptanya rasa aman dan damai. 2. Prioritas Pembangunan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir 2011-2015 perlu dirumuskan dan dijabarkan sehingga lebih mudah diimplementasikan dan

diukur tingkat keberhasilannya. Tujuh prioritas pembangunan di bawah ini bertujuan untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang. Ketujuh prioritas pembangunan yaitu: 1. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa; 2. Kesehatan; 3. Pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia; 4. Infrastruktur; 5. Pengembangan ekonomi rakyat; 6. Pengembangan sumber daya alam; 7. Stabilitas kehidupan masyarakat. 3. Arah Kebijakan Umum Pembangunan Daerah Mengacu pada tantangan yang dihadapi baik dewasa ini maupun dalam lima tahun mendatang, maka arah kebijakan umum pembangunan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: 1. Arah kebijakan umum untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki rasa kasih dan peduli tercermin dari peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dalam bentuk percepatan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pengurangan

kemiskinan, perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaga dan terpeliharanya lingkungan hidup; 2. Arah kebijakan umum untuk mewujudkan masyarakat yang bermartabat dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya ketertiban umum yang didasarkan pada peraturan/ketentuan hukum yang berlaku sehingga tercipta suatu pemerintahan yang stabil, efektif, efisien, transparan dan demokratis. A.2Kabupaten Toba Samosir dalam Angka Tabel 2.1Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Toba Samosir Banyaknya Kecamatan Desa Kelurahan Jumlah (1) (2) (3) (4) 01. Balige 29 6 35 02. Tampahan 6-6 03. Laguboti 22 1 23 04. Habinsaran 21 1 22 05. Borbor 15-15 06. Nassau 10-10 07. Silaen 23-23 08. Sigumpar 9 1 10 09. Porsea 14 3 17

10. Pintu Pohan Meranti 11. Siantar Narumonda 12. Lumban Julu 13. Uluan 14. Ajibata 15. Parmaksian 16. Bonatua Lunasi Jumlah 7-7 14-14 12-12 17-17 9 1 10 11-11 12-12 231 13 244 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012 Tabel 2.2Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan KepadatanPenduduk di Kabupaten Toba Samosir Kecamatan Luas Wilayah (Km 2) Rumah Tangga Penduduk (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km 2) (1) (2) (3) (4) (5) 01. Balige 91,05 8 751 37 022 406,61 02. Tampahan 24,45 1 064 4 337 177,38 03. Laguboti 73,90 4 618 18 537 250,84 04. Habinsaran 408,70 3 941 15 613 38,20 05. Borbor 176,65 1 620 6 851 38,78 06. Nassau 335,50 1 808 7 286 21,72 07. Silaen 172,58 3 248 12 216 70,78 08. Sigumpar 25,20 1 854 7 490 297,22 09. Porsea 37,88 3 366 13 513 356,73

10. Pintu Pohan Meranti 11. Siantar Narumonda 12. Parmaksian 13. Lumban Julu 14. Uluan 15. Ajibata 16. Bonatua Lunasi Jumlah 277,27 1 688 7 137 25,74 22,20 1 479 5 767 259,77 45,98 2 603 10 375 225,64 90,90 2 107 8 227 90,51 109,00 2 147 8 103 74,34 72,80 1 835 7 301 100,29 57,74 1 350 5 090 88,15 2 021,80 43 479 174 865 86,49 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012 Tabel 2.3 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Toba Samosir 1. Jenis Penerimaan 2012 (Rp) (1) (2) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu 2 416 802 823,36 2. Pajak Daerah 3 540 439 597,86 3. Retribusi Daerah 7 006 386 300 4. Hasil Perusahaan Milik Daerah & Pengelolaan Kekayaan 2 640 029 243 5. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 3 355 827 034 6. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 23 524 948 569 7. Dana Alokasi Umum 387 623 169 000 8. Dana Alokasi Khusus 52 119 770 000

9. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 176 271 243 704 Jumlah 658 498 616 271,22 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012 Tabel 2.4 Realisasi Pengeluaran Daerah Kabupaten Toba Samosir 2012 Jenis Pengeluaran (Rp) (1) (2) 1. Belanja Tidak Langsung 350 987 744 222 1.1. Belanja Pegawai 329 314 043 004 1.2. Belanja Hibah 4 871 884 000 1.3. Belanja Bantuan Sosial 1 744 500 000 1.4. Belanja Bantuan Keuangan 13 857 972 130 1.5. Belanja Tidak Terduga 1 199 344 800 2. Belanja Langsung 268 909 259 931 2.1. Belanja Pegawai 16 215 656 979 2.2. Belanja Barang dan Jasa 98 712 735 836 2.3. Belanja Modal 153 980 867 116 Jumlah 619 7 003 865 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

B. Sejarah PT. Toba Pulp Lestari PT Toba Pulp Lestari Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 329 tanggal 26 April 1983 dari Misahardi Wilamarta, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-5130.HT01-01 TH.83 tanggal 26 Juli 1983, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan No 1176. Status Perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah mendapat persetujuan dengan Surat Pemberitahuan Tentang Keputusan Presiden RI No. 07/V/1990 tanggal 11 Mei 1990 dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal. Sehubungan dengan perubahan status tersebut diatas, Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah dengan akta No. 113 tanggal 12 Mei 1990 dari Rachmat Santoso, SH., notaris di Jakarta. Disamping itu, nilai nominal saham Perusahaan juga diubah dari Rp 500 ribu per lembar

menjadi Rp 1 ribu per lembar. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-2652.HT. 01.04.TH.90 tanggal 20 Mei 1990. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nama perusahaan dari PT Inti Indorayon Utama Tbk menjadi PT Toba Pulp Lestari Tbk dan penurunan modal dasar dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 1.688.307.072 dicatat dalam akta No. 61 tanggal 20 Pebruari 2001 dari Linda Herawati, SH., notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C-06519.HT.01.04.TH.2001 tanggal 23 Agustus 2001. Dan perubahan anggaran dasar perusahaan berdasarkan akta No. 61 tanggal 18 Juli 2003 dari Linda Herawati, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut kemudian telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Laporan Penerimaan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. C-21113.HT.01.04.TH.2003 tanggal 5 September 2003. Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa pada tanggal 27 Juni 2008 dengan akta nomor 45 tanggal 14 Juli 2008 pada notaris Linda Herawati SH., seluruh anggaran dasar telah mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan undang-undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Peraturan Nomor IX.J.1 Lampiran

Keputusan Bapepam LK dan Lembaga Keuangan Nomor Kep- 178/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan tersebut kemudian telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU- 50872.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 21 Oktober 2009. Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik berlokasi di Desa Sosor Ladang, Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kantor terdaftar Perusahaan beralamat di Uniplaza, East Tower, Lantai 7, Jl. Letjen. Haryono MT No. A-1, Medan. Kegiatan Utama Perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas (pulp) dan serat rayon (viscose rayon), mendirikan, menjalankan, dan mengadakan pembangunan hutan tanaman industri dan industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri tersebut, serta mendirikan dan memproduksi semua macam barang yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, serta memasarkan hasil-hasil industri tersebut. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 April 1989. Saat ini Perusahaan hanya memproduksi bubur kertas (pulp) dan hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri 37. 37 http://www.tobapulp.com/ina/profil/sejarah, diakses pada 17 Agustus 2014

Areal konsesi PT. Toba Pulp Lestari Tbk terdiri dari 6 sektor yang masing-masing sektor berada pada wilayah geografis yang terpisah yaitu: a. Sektor Tele berada pada Kabupaten Samosir yang meliputi Kecamatan H. Boho, Sumbul, Parbuluan, Kerajaan, Sidikalang dan Salak. b. Sektor Padang Sidempuan berada pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang meliputi Kecamatan Padang Bolak, Sosopan, Padang Sidempuan, dan Sipirok. c. Sektor Aek Nauli berada pada Kabupaten Simalungun yang meliputi Kecamatan Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Sidamanik dan Jorlang. d. Sektor Habinsaran berada di Kabupaten Toba Samosir yang meliputi kecamatan Siborong-borong, Sipahutar, Habinsaran, Silaen dan Laguboti. e. Sektor Tarutung berada di Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi Kecamatan Dolok Sanggul, Sipaholon, Onan Gajang, Parmonangan, Adian Koting, Gaya Baru, Tarutung, Lintong Nihuta dan Sorkam. f. Sektor Sarulia berada di Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Lumut, Batang Toru.

B.1 Visi dan Misi PT. Toba Pulp Lestari Adapun yang menjadi Visi dan Misi dari PT. Toba Pulp Lestari adalah 38 : Visi : Menjadi salah satu pabrik Pulp Eucalyptus yang dikelola dengan terbaik, menjadi supplier yang disukai oleh pelanggan kami dan pemilik perusahaan yang disukai para karyawan. Misi : 1. Menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan. 2. Produser dengan biaya yang efektif. 3. Memaksimalkan keuntungan untuk pemangku kepentingan dan memberikan kontribusikepada pengembangan sosial ekonomi masyarakat sekitar dan regional. 4. Menciptakan nilai melalui teknologi modern, pengetahuan industri dan sumber daya manusia. PT. Toba Pulp Lestari beroperasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri 38 http://www.tobapulp.com/ina/profil/visi-misi, diakses pada 17 Agustus 2014

Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.627/INDUSTRI/1995 dan Surat Keputusan Menteri kehutananrepublik Indonesia No. 493/Kpts-II/92 jo. SK No. 58/Menhut- II/2011 39. B.2 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari Adapun struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari dapat dilihat melalui gambar dibawah ini: Bagan 2.1 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari Sumber: Annual Report PT. Toba Pulp Lestari BoC (Board of Commissioners) Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen : Tjhi Min Sin : Drs. Sabam Leo Batubara : Lundu Panjaitan, SH. MA : Lennardi P. Anggijono BoD (Board of Directors) Direktur Utama : Benjamin J. Mitai 39 http://www.tobapulp.com/ina/profil/perizinan, diakses pada 17 Agustus 2014

Direktur Direktur/Corporate Secretary Direktur Direktur : Juanda Panjaitan, SE : Anwar Lawden, SH : Drs. Leonard Hutabarat : Ir. Sanatali K. Lie Liang San