PEMBANGUNAN ALAT PENGOLAH AIR LIMBAH DENGAN KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN PANJANG JIWO. Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya 60264

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

KEPPRES 49/2001, PENATAAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA ATAU SEBUTAN LAIN

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA ATAU SEBUTAN LAIN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

APLIKASI COMPLETE FEED FERMENTASI LIMBAH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN)

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

PROFIL BKM NURANI KELURAHAN PEKAN

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

Aminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PLPBK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PRIORITAS KELURAHAN BASIRIH BANJARMASIN BARAT

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Bilah Makmur

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada

VIII. PENYUSUNAN PROGRAM PENGUATAN KELEMBAGAAN UAB TIRTA KENCANA

PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) DOKUMEN ATURAN BERSAMA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA / KELURAHAN

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

Bab 3: Profil Sanitasi Wilayah

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI USAHA PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MASYARAKAT TPA SUMOMPO KEC. TUMINTING KOTA MANADO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREDUKSI SAMPAH DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO, SURABAYA TIMUR

Visi, Misi, dan Tujuan Keorganisasian BKM. Keberadaan BKM dan Lingkungan. Misi Masyarakat Puraka lebih madani tahun 2016

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ACUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN TAPAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Dampak tersebut harus dikelola dengan tepat, khususnya dalam

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH BOTOL MINUMAN OLEH IBU PKK DESA BANTRUNG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

ANALISIS & PEMBAHASAN..(8)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

I. PENDAHULUAN. Kelurahan Purus merupakan salah satu kelurahan di kota Padang yang relatif berkembang

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKHIR PKM-M. Oleh:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

penelitian 2010

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENGOLAHAN LIMBAH KACA DI KELURAHAN PELINDUNG HEWAN KOTA BANDUNG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUMDes PENGELOLAAN AIR BERSIH LENDANG NANGKA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

Transkripsi:

PEMBANGUNAN ALAT PENGOLAH AIR LIMBAH DENGAN KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN PANJANG JIWO Gita Widi Bhawika *1, Gogor Arif Handiwibowo 2, dan Lissa Rosdiana Noer 3 1,2,3Departemen Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya 60264 1gita@mmt.its.ac.id 2gogor@mmt.its.ac.id 3lissa_rn@mmt.its.ac.id ABSTRAK Permasalahan sistem sanitasi yang kurang baik terjadi di wilayah dengan tingkat kepadatan cukup tinggi. Salah satunya di Kel. Panjang Jiwo, Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Masih banyak terdapat saluran-saluran air yang tidak mengalir lancar serta cenderung kotor dan menggenang. Saluran air yang demikian akan mudah untuk tempat penyakit dan berkembangnya nyamuk. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan pembangunan alat pengolah air limbah (APAL). Pembangunan APAL dimaksudkan untuk mengolah dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang biasanya terbuang dan sering kali menggenang di saluran air untuk menjadi air yang cukup bersih yang dapat digunakan untuk air cuci dan air siram tanaman. Konsep pemberdayaan masyarakat Kel. Panjang Jiwo yang dilaksanakan dalam hal ini adalah pelibatan masyarakat sejak perencanaan, pembuatan, hingga manajemen perawatan APAL agar APAL dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Hasil kegiatan ini adalah telah dibangunnya APAL yang telah berfungsi dengan baik serta telah dilaksanakannya perumusan kesepakatan perawatan APAL untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan APAL di Kel. Panjang Jiwo. Keywords Kelurahan Panjang Jiwo, pengabdian masyarakat, pembangunan APAL, pemberdayaan masyarakat PENDAHULUAN Definisi kota sesuai dengan ketentuan formal yakni Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 Pasal 1 (a), disebutkan bahwa kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan [1]. Perkembangan kegiatan perkotaan selalu menjadi tumpuan harapan bagi masyarakat sehingga mereka berduyunduyun berebut kesempatan untuk bisa memperoleh penghidupan di kota yang kebanyakan mereka menganggap akan lebih mudah daripada di desa. Permasalahan perkotaan akhir akhir ini semakin banyak mendapatkan perhatian karena keterkaitannya dengan hampir segala aspek kehidupan manusia. Tingginya kepadatan penduduk di wilayah perkotaan merupakan penyebab munculnya salah satu permasalahan penting yaitu masalah kesehatan akibat pengelolaan air limbah yang buruk. Sehingga, penggunaan air di perkotaan menjadi permasalahan penting [2]. Kel. Panjang Jiwo sebagai salah satu kelurahan di Kota Surabaya yang terletak di Kecamatan Tenggilis Mejoyo [3]. Adapun aspek lingkungan yang perlu diperhatikan di Kel. Panjang Jiwo ini adalah terdapat beberapa kampung yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Kel. Panjang Jiwo memiliki kepadatan penduduk sebesar 11064 jiwa/km 2 [4]. Sementara penduduk di negara berkembang rata-rata menghasilkan limbah sebesar setengah ton setiap tahunnya [5]. Dengan fenomena kepadatan penduduk serta produksi limbah tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang muncul, seperti sistem sanitasi yang 120

kurang optimal untuk membuang air limbah rumah tangga menuju saluran yang lebih besar. Sehingga di beberapa titik terdapat genangan air yang akhirnya mudah untuk menjadi tempat penyakit dan berkembangnya nyamuk. TARGET DAN LUARAN Adapun target yang diharapkan dalam kegiatan Pembangunan APAL dengan metode Pemberdayaan Masyarakat di Kel. Panjang Jiwo ini antara lain: 1. Terbangunnya sarana APAL untuk mengolah air limbah buangan rumah tangga. 2. Terjadinya penghematan penggunaan air bersih untuk sarana menyirami tanaman hijau terutama saat musim kemarau. 3. Kepedulian dan kesadaran masyarakat Kelurahan Panjang Jiwo terhadap penghijauan, kebersihan dan kesehatan lingkungan semakin meningkat. 4. Dengan semakin bersihnya lingkungan tinggal, maka penyebaran penyakit menular kulit dan pencernaan dapat dicegah. METODE PELAKSANAAN Pada pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, tim akan menonjolkan pemberdayaan masyarakat. Artinya kegiatan ini masyarakat diajak untuk terlibat secara aktif dalam memutuskan berbagai persoalan yang terkait dengan proses pembangunan APAL mulai dari awal hingga akhir. Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kel. Panjang Jiwo dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. lingkungan di RT 4 RW IV dan RT 3 RW II adalah pembangunan Alat Pengolah Air Limbah (APAL). Sarana APAL yang akan dibangun di RT 4 RW IV dan RT 3 dan RW II Kel. Panjang Jiwo sebanyak 2 (dua) unit yang nantinya diharapkan bisa dimanfaatkan oleh sekitar 40 kepala keluarga atau sekitar 200 orang. Dalam proses pembangunan APAL ini, masyarakat dan tokoh masyarakat diajak untuk berembuk sebagai metode pemberdayaan masyarakat terkait beberapa hal antara lain: 1. Pemilihan lokasi yang akan dibangun 2. Pembentukan Panitia pembangunan APAL 3. Pelaksanaan pembangunan APAL yang dikelola oleh panitia perbaikan 4. Pembentukan panitia pemeliharaan I.2. Tahap Pelaksanaan 1. Penyuluhan Kegiatan Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh panitia kegiatan dibantu oleh BKM Panji Sejahtera. Penyuluhan yang pertama yaitu kepada tokoh masyarakat dan perwakilan pengurus RT & RW setempat. Tujuan mensosialisasikan program yang akan dilaksanakan, yaitu rencana pembangunan APAL. Penyuluhan selanjutnya adalah untuk menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan yaitu manfaat pembangunan APAL, serta harapan setelah pembangunan APAL yang layak kepada khalayak ramai di RT 4 RW IV dan RT 3 RW II. 2. Perbaikan Sarana/Fasilitas APAL I.1. Tahap Perencanaan Kegiatan pertama kali dilakukan dengan pengamatan lapangan yang dilakukan di wilayah RT 4 RW IV dan RT 3 RW II Kel. Panjang Jiwo Kota Surabaya untuk mengetahui permasalahan lingkungan yang dialami. Setelah dilakukan pengamatan lapangan, kegiatan dilanjutkan dengan perumusan konsep dan strategi kegiatan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah lingkungan yang terjadi. Solusi dalam menangani salah satu permasalahan 121

Tahap pelaksanaan merupakan inti dari kegiatan ini, yaitu pembangunan sarana APAL. Dimana kegiatan ini akan dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 2, No. 2, Desember 2017, HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI V. 1. Implementasi Tahap Perencanaan 1. Kerjasama dengan mitra Dalam melaksanakan Pengabdian Masyarakat dengan kegiatan Pembangunan APAL dengan metode Pemberdayaan Masyarakat di Kel. Panjang Jiwo ini, tim akan bekerja sama dengan mitra organisasi setempat. Mitra yang dimaksud adalah BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Panji Sejahtera. BKM Panji Sejahtera adalah badan yang secara sah diakui oleh hukum dengan dicatatkan di Notaris Nanang Jaka Sulistya, SH. dengan No. 75 tgl. 24 Desember 2013. BKM Panji Sejahtera ini adalah badan independen hasil musyawarah warga yang difasilitasi melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM MP) dengan tujuan untuk pengentasan kemiskinan yang ada di Kel. Panjang Jiwo. Dalam bermitra dengan BKM Panji Sejahtera ini, tim pengabdi bertugas menjadi sumber dana sekaligus pendamping utama dalam proses Pembangunan APAL dengan metode Pemberdayaan Masyarakat ini. Sedangkan BKM Panji Sejahtera sebagai mitra yang akan menjadi mediator dengan warga dan tokoh masyarakat di RT 4 RW IV dan RT 3 RW II Kel. Panjang Jiwo. 2. Penentuan titik pembangunan APAL Proses penetapan titik pembangunan APAL yang menggunakan metode rembuk bersama para tokoh masyarakat di RW II dan RW IV adalah sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat agar masyarakat secara mandiri dapat menemu kenali permasalahan dan mencoba untuk memecahkan permasalahan mereka sendiri. Pendanaan pengabdian masyarakat dari ITS ini berfungsi sebagai katalisator proses pembelajaran di masyarakat RW II dan RW IV Kel. Panjang jiwo Surabaya. Gambar 1 Penentuan Titik Pembangunan APAL 3. Pembentukan tim pelaksana dan pengawas Terbentuknya tim kecil sebagai pelaksana dan pengawas proses pembangunan APAL sebagai bentuk proses pemberdayaan masyarakat. Dimana disini telah terjadi proses transfer knowledge agar masyarakat dapat secara mandiri melaksanakan proses pelaksanaan dan pengawasan dalam pembangunan APAL. Gambar 2 Pembentukan Tim V. 2. Implementasi Tahap Pelaksanaan Implementasi kegiatan pelaksanaan dilakukan dengan beberapa tahap kegiatan sebagai berikut. 1. Produksi APAL 122

Pembuatan APAL telah dilaksanakan yang hasilnya dapat dimanfaatkan untuk masyarakat umum RW II dan RW IV Kel. Panjang Jiwo Surabaya. Pekerjaan fisik Pembangunan APAL dilakukan dengan monitoring dan evaluasi proses pekerjaan fisik secara periodik. Gambar 3 Pembuatan APAL 2. Penyerahan APAL Penyerahan APAL dilakukan dari tim kecil kepada masyarakat (yang diwakili oleh Ketua RW II dan RW IV Kel. Panjang Jiwo) agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama masyarakat. Pelaksanaan penyerahan pekerjaan fisik ini secara konsep adalah bentuk pemberdayaan masyarakat atas program pembangunan APAL ini. Gambar 4 APAL yang telah jadi 3. Pengelolaan APAL Melakukan rembuk bersama program pemeliharaan dan aturan bersama pemakaian air bersih yang dihasilkan dari APAL agar dapat secara optimal dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum. Perumusan program pemeliharaan dan aturan bersama dilaksanakan oleh tim kecil beserta RT dan RW yang bersangkutan. Pelaksanaan rembuk warga terkait pemeliharaan dan aturan bersama merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat atas program pembangunan APAL. KESIMPULAN DAN SARAN VI. 1. Kesimpulan Kesimpulan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Pembangunan Alat Pengolah Air Limbah dengan Konsep Pemberdayaan Masyarakat di Kel. Panjang Jiwo Surabaya yakni secara umum menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan rencana semula. Baik dilihat dari perkembangan fisik maupun konsep pemberdayaan yang mengikutinya. Masyarakat secara antusias mau untuk mendukung secara penuh kegiatan pengabdian masyarakat ini. 1. APAL telah selesai dibuat dan dapat berfungsi dengan baik. 2. Program pemeliharaan telah disusun warga. Selain itu, kesepakatan mematuhi aturan bersama terkait hal tersebut telah diinisiasikan demi menjamin keberlanjutan dari pemanfaatan APAL ini bagi masyarakat di Kel. Panjang Jiwo. VI. 2. Saran Perlu adanya komitmen bersama warga masyarakat untuk mematuhi aturan pemeliharaan APAL sehingga dapat menjamin keberlanjutkan pemanfaatan APAL bagi masyarakat. UCAPAN TERIMA KASIH Kegiatan pengabdian masyarakat ini didukung oleh Departemen Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan didanai sepenuhnya oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember. DAFTAR PUSTAKA Menteri Dalam Negeri, Peraturan Menteri dalam Negeri No. 2 Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota. Indonesia, 1987. G. T. Daigger, D. Ph, and M. Asce, Wastewater Management in the 21st Century, J. Environ. Eng., vol. 133, no. 7, pp. 671 123

680, 2007. Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, Statistik daerah Kecamatan Tenggilis Mejoyo 2015, 2015. Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO DALAM ANGKA 2015, Surabaya, 2015. H. Jouhara et al., Municipal waste management systems for domestic use, Energy, vol. 139, pp. 485 506, 2017. Jurnal Pengabdian Masyarakat J-DINAMIKA, Vol. 2, No. 2, Desember 2017, 124