BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pencatatan sangat perlu dilakukan pada setiap kegiatan yang akan dan

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini bisa dirasakan dunia usaha yang dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dan menuju era

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak terhadap perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. PLN (Persero) atau Perusahaan Listrik Negara sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI

: Wizi Tri Septyaningsih NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

Judul : Prosedur Penagihan Piutang di PT. Astra Internasional Tbk. AUTO 2000 Kantor Cabang Sanur ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. pelanggan sehingga meningkatkan penjualan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama perusahaan besar maupun perusahaan kecil adalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bersaingnya, perusahaan juga memiliki tujuan utama, yaitu dalam

L2

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya atas kegiatan bisnis suatu perusahaan. Penjualan melibatkan dua

BAB I PENDAHULUAN. ini, membuat perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia saling bersaing untuk. mampu bersaing dan bertahan dalam setiap situasi.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah kebutuhan masyarakat, diantara kebutuhan masyarakat tersebut, kebutuhan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

FICKRI ARDIANSYAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Barlian, 2003). (Orniati, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. piutang dagang perusahaan. Ada dua cara yang dilakukan untuk mengukur kefektifitasan

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI SAMARINDA. Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. yang sepakat untuk meningkatkan sumber daya dan upaya mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

BAB 1 PENDAHULUAN. ketersediaan informasi yang tepat dan berkualitas, maka perusahaan dapat

PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN KAS PADA PERUSAHAAN AIR MINUM (PDAM) DI KOTA BEKASI. : Rita Sembiring NPM :

BAB I PENDAHULUAN. biasanya diklasifikasikan sebagai piutang usaha atau wesel tagih (note

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini sudah semakin pesat. Banyak. perusahaan semakin memperluas usahanya untuk meraih pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan, namun hal tersebut mendorong

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun penjualan secara kredit. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas sebesar 30 juta ton per tahun dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kesulitan dalam menelusuri bagaimana pengaruh-pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan kas perusahaan tersebut. Sehingga dapat dikatakan keefektifan fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, Perkembangan teknologi sudah sangat pesat dan hal

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal. Laba yang maksimal tersebut dapat diperoleh melalui

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam berbisnis. Menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

Piutang non dagang yaitu piutang yang timbul akibat penjualan asset, pemberian pinjaman kepada pihak tertentu. Misalnya pinjaman karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Ghara Reksa (Persero) cabang Bandung, yaitu bagian keuangan. kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu tuntutan sekaligus persyaratan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap perusahaan, kegiatan penjualan merupakan kegiatan terpenting

BAB 1 PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antar negara semakin terbuka, sehingga negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang bergerak di bidangnya masing masing, baik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menemukan kepuasan pada setiap tindakan dalam segala bidang. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut berbagai

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Pembangunan. Pasca Bencana Alam.

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Sejalan dengan itu perusahaan berusaha melakukan perbaikan atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN PIUTANG TERHADAP PENDAPATAN PT. MEGA TITIAN NUSANTARA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa ahli :

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan bermunculan. Perusahaan adalah suatu organisai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, dunia usaha dan teknologi yang terjadi di Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang usaha yang dimanfaatkan oleh investor baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk menghadapi era globalisasi dan persaingan yang sangat ketat serta ketidakpastian, maka setiap perusahaan di tuntut untuk mengoptimalkan kemampuan sumber dayanya serta strategi untuk menghadapi para pesaing agar bisa tetap bersaing. (Tugas Akhir:Kiki Ariani:2009:1) Penjualan pada suatu perusahaan dapat dikatakan aktif apabila perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usaha dalam jangka yang relative panjang untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin dan menjaga ketahanan hidup perusahaan tersebut. Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun kredit. Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh pembeli bila perusahaan telah menerima kas dari pembeli sedangkan dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya. (Laurensius Manurung: 2010:91) 1

2 Dalam suatu perusahaan, terutama perusahaan yang melakukan penjualan baik itu penjualan secara tunai maupun kredit, harus melakukan pencatatan atas penjualan tersebut. Dimana pencatatan merupakan pembuatan suatu catatan pembukuan, kronologis kejadian yang terjadi, terukur melalui suatu cara yang sistematis dan teratur. Pada dasarnya setiap perusahaan pasti mengiginkan laba seoptimal mungkin, laba tersebut diperoleh perusahaan dengan cara melakukan penjualan barang atau jasa. Sistem penjualan yang dilakukannya pun beragam, yaitu dengan cara pembayaran langsung maupun dengan menangguhkan pembayaran. Pembayaran yang ditangguhkan berarti pembayaran yang dilakukan atau di bayar tidak pada saat barang atau jasa tersebut dikonsumsi oleh kita, melainkan dibayar dalam waktu paling lama satu tahun atau sesuai dengan ketentuan perusahaan tersebut. Pembayaran yang ditangguhkan akan menimbulkan piutang bagi perusahaan dimana piutang tersebut merupakan klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode akuntansi tersebut lebih lama dari satu tahun. (Mas ud Machfoedz:1999) Klasifikasi piutang sebagai berikut : 1. Piutang Dagang 2. Piutang Wesel 3. Piutang Lainnya

3 Piutang dagang adalah jumlah piutang dari pelanggan yang terjadi karena penjualan barang atau jasa. Umumnya piutang dagang memiliki jangka waktu pelaksanaan 30-60 hari. Dokumen pendukung piutang dagang biasanya berapa dokumen jual beli : faktur penjualan dan surat pengiriman tanpa perjanjian tertulis dari yang berhutang. Piutang wesel adalah surat pernyataan yang berhutang atau janji perlunasan secara tertulis. Wesel tagih diklaim sebagai instrument formal terjadi kredit sebagai bukti adanya hutang debitur kepada perusahaan. Wesel tagih biasanya memberi angka waktu 60-90 hari atau lebih lama serta menuntut debitur membayar bunga atas wesel tersebut. Sedangkan Piutang lainnya adalah piutang yang berasal dari bukan pelanggan. Contohnya piutang bunga, piutang karyawan, piutang deviden dan piutang pemegang saham. Piutang jenis ini belum tentu memiliki tanggal jatuh tempo yang ditetapkan. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan yang berpartisipasi aktif dalam mendorong kegiatan ekonomi masyarakat yang lebih maju dan meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia yang lebih baik. Pada dasarnya perusahaan ini menyediakan layanan guna memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia (Tugas akhir:astri rahayu:2010:1)

4 PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten juga mempunyai peranan penting untuk memenuhi kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan penyediaan dan pendistribusian di Negara Indonesia. Aktivitas utama/bidang utama dari PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang dijalankan bertujuan untuk memberikan pelayanan jasa listrik kepada masyarakat. Berdasarkan PP No 17 tanggal 28 Mei Tahun 1990 pasal 5 ayat 1 di jelaskan sifat usaha PT PLN adalah menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip akuntansi PT. PLN (Persero) melakukan penjualan tenaga listrik dengan dua cara. Yaitu menjual listrik kepada konsumen dengan sistem Pra bayar dan Pasca bayar. Penjualan tenaga listrik dengan sistem pasca bayar sama halnya seperti penjualan kredit. Penjualan secara kredit dilakukan untuk mempertahankan pelangganpelanggan yang sudah ada dan juga untuk menarik pelanggan baru bagi perusahaan. Perusahaan-perusahaan kredit mungkin berbeda dari satu jenis usaha ke jenis usaha lainnya. Tetapi untuk perusahaan-perusahaan dengan jenis usaha yang sana biasanya memberikan persyaratan yang tidak jauh bebeda. Namun tentu saja dalam hal ini masih terdapat pengecualian karena sering kali supplier memberikan persyaratan yang begitu gampang kepada pelanggan tertentu, baik dalam rangka membantu pelanggan tersebut, maupun untuk menariknya agar mau menjadi langganan tetap perusahaan. (Tugas akhir:astri rahayu:2010:9)

5 Penjualan listrik dengan pasca bayar yang pada akhirnya akan menimbulkan hak penagihan atas piutang listrik. Dalam hal ini memberikan gambaran bahwa perusahaan mempunyai hak tagihan kepada para pelangganya untuk melunasi kewajibannya sehubungan telah dikonsumsinya energi listrik oleh pelanggan PT. PLN (Persero) atau dapat dikatakan dalam istilah PLN Tunggakan rekening. Selain itu pengumpulan piutang juga sering tidak tepat pada waktu. Dengan demikian dibutuhkan kebijaksanaan pengumpulan piutang yang diatur dengan cara seefisiean mungkin. (Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) ). Pengelolaan piutang di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai salah satu asset perusahaan yang perlu dilaksanakan secara efektif dan efisien dan optimal dengan memperhatikan peraturan-peraturan terkait yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Front liner tersebut adalah unit organisasi yang dapat melakukan penagihanpenagihan dari transaksi penagihan tenaga listrik yang menimbulkan piutang listrik Proses timbulnya piutang listrik adalah di awali dari sistem pembacaan meter ke pelanggan-pelanggan PLN oleh petugas pembaca meter. Hasil pembacaan meter merupakan jumlah KWH yang digunakan oleh pelanggan PLN yang akan di catat dalam hasil pembacaan meter. Setelah hasil pembacaan meter didapatkan, kemudian dilakukan proses penghitungan jumlah rupiah sesuai tarif dasar listrik (TDL).

6 Selanjutnya adalah proses pencatatan piutang yang dilakukan oleh fungsi akuntansi. Pencatatan ini dilakukan untuk mempermudah agar proses piutang pelanggan, terutama piutang pelanggan yang macet dapat digolongkan berdasarkan wilayan dari pelanggan pelanggan yang menunggak tersebut. Walaupun telah dilakukan pencatatan, dalam proses piutang tersebut tidak terlepas dari masalah. Kesalahan pencatatan adalah hal yang pernah terjadi dalam proses pencatatan piutang pelanggan, sebagai contoh pernah terjadi kesalahan pencatatan jurnal yang dilakukan oleh fungsi akuntansi karena katidak sesuaian data yang diberikan oleh bagian penagihan. Yaitu terjadi kesalahan dalam mencatat jurnal mengenai jumlah piutang, pada bulan maret 2011, bagian akuntansi mencatat piutang lebih kecil dari pada yang dicatat oleh bagian penagihan, hal ini terjadi karena bagian penagihan salah melaporkan laporan piutang kepada bagian akuntansi, dan juga keterlambatan dalam melaporkannya (Sumber : Bpk Ian Widjaya, Karyawan PT. PLN (Persero) DJBB UPJ Bandung Utara) Berdasarkan uraian dan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk menulis sebuah laporan penelitian dengan mengambil judul Analisis Pencatatan Piutang Pelanggan Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

7 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan fenomena diatas di atas, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut : Kesalahan pencatatan jurnal yang tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan akibat dari Human Error 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah tersebut maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pencatatan piutang pelanggan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan piutang pelanggan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai piutang listrik pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan melakukan penelitian pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten ini adalah sebagai berikut :

8 1. Untuk mengetahui bagaimana proses pencatatan piutang pelanggan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 2. Untuk mengetahui Dokumen yang digunakan dalam pencatatan piutang pelanggan PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis Kegunaan akademis yang diperoleh dari penulisan ini adalah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan mengenai piutang listrik pada PT. PLN (Persero) Jawa Barat dan Banten serta mampu mengidentifikasikan permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah sebagai bahan evaluasi dan perbandingan antara teori yang diperoleh selama perkuliahan dan prakteknya di lapangan 1.4.2 Kegunaan Akademis Adapun kegunaan praktis yang diperoleh dari penulisan ini adalah: 1. Bagi Penulis a. Memberikan wawasan dan tambahan pengetahuan mengenai piutang listrik pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten b. Sebagai bahan latihan dan perbandingan secara langsung pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi dilapangan kerja khususnya mengenai pencatatan piutang pelanggan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

9 2. Bagi Perusahaan Dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi kegiatan operasional perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kepercayaan masyarakat 3. Bagi Pihak Lain Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai piutang listrik yang terjadi pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Jl. Asia Afrika No 63 Bandung, adapun waktu penelitian dimulai sejak Bulan Maret Juli 2011

10 1.5.2 Waktu Penelitian Tabel 1.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian No I II III Kegiatan Penelitian Persiapan Penelitian 1. Permohonan Ijin Penelitian 2. Realisasi Ijin Penelitian 3. Penentuan Tempat Penelitian 4.Surat penerimaan dari instansi 5. Ujian Komprehensif Pelaksanaan Penelitian 1. Aktivitas Penelitian 2. Bimbingan Penelitian pembimbing instansi Pelaporan Penelitian 1. Konsultasi Dengan dosen Penelitian 2. Bimbingan dengan dosen Penelitian 3. Pembuatan Laporan Penelitian 4. Ujian Penelitian 5. Final pembuatan laporan Penelitian 6.Pengumpulan Laporan Penelitian Bulan Feb Maret April Mei Juni Juli 2011 2011 2011 2011 2011 2011