( ) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 4. Bagaimana cara menampilkan hasil suhu dan kelembaban yang terbaca dengan menggunakan LCD dan komputer?

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

BAB I PENDAHULUAN. dalam cuaca yang mendukung perkembangannya. Terdapat aspek-aspek yang. kelembaban udara, sirkulasi udara dan penyiraman

A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

Implementasi Fuzzy Logic Untuk Mengatur Banyak Air Pada Tanaman Mawar Berdasarkan Suhu Dan Kelembaban

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI TEMPERATUR DAN KELEMBABAN RELATIF PADA RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR DC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. unggas untuk mewujudkan beternak itik secara praktis. Dahulu saat teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

Rancang Bangun Sisteem Monitoring dan Pengendalian Suhu Pada Inkubator Bayi Berbasis Fuzzy logic

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB II KONSEP DASAR ALAT PENGERING CENGKEH BERBASIS MIKROKONTROLER

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 03, No.2 (2015), hal ISSN : x

PENGATURAN LAJU KAVITASI ULTRASONIK BERBASIS PID UNTUK MENGATUR KELEMBABAN RUANGAN. Monika Putri Dewi

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kasus hingga mengalami kebangkrutan. termometer. Dalam proses tersebut, seringkali operator melakukan kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan dari proyek akhir ini adalah merencanakan, membuat dan menganalisa hasil alat sebagai pengembangan sistem kontrol suhu yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

Pengontrol Ruang Hidup Cacing Lumbricus Rubellus Dengan. Mikrokontroler AVR SKRIPSI. Oleh : Yugi L Wilym

PENGONTROLAN SUHU DALAM RUANG PENGERING DENGAN,SISTEM KONTROL FUZZY. Oleh IMAN SENJAYA F

PENGONTROLAN SUHU DALAM RUANG PENGERING DENGAN,SISTEM KONTROL FUZZY. Oleh IMAN SENJAYA F

PENGENDALI PENYIRAM TANAMAN STRAWBERRY BERDASARKAN KELEMBABAN BERBASIS FUZZY

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, dalam industri, dalam bidang

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY UNTUK PEMBUATAN KIPAS ANGIN HEMAT ENERGI BERDASARKAN SUHU, KELEMBABAN DAN GERAK

1. Pendahuluan PEMANFAATAN LM35 SEBAGAI SENSOR SUHU OTOMATIS PADA SISEM PENGONTROLAN SUHU RUANGAN PENGERING (STUDI KASUS : PENGERING TIPE RAK) Santoso

PROTOTYPE SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR DAN PENGUKURAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS LOGIKA FUZZY

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

SISTEM KENDALI SUHU DAN KELEMBABAN UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN TEMPE BERBASIS MIKROKONTROLER SKRIPSI. Disusun oleh : ADI KURNIAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi sekarang sangat memegang peranan penting. Teknologi yang modern harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING JAMUR KUPING DENGAN PEMANAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya kebutuhan masyarakat akan daging ayam membuat proses

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

APLIKASI KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNTUK PENGATURAN SUHU PADA ALAT PENGERING KERTAS

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN SUHU PADA RUMAH TANAMAN JAMUR DENGAN SISTEM KENDAll FUZZY OLEH: KRISSANDI WIJAYA F

Gambar : 1. Rumah Jamur (slave). [7]

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

BAB I PENDAHULUAN. khususnya akan kebutuhan daging unggas maupun telur yang kaya akan sumber

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Perancangan Modul Pengering Ikan Putaran Rak Vertikal Berbasis Mikrokontroller

BAB I PENDAHULUAN. global warming seperti saat ini mempengaruhi perubahan musim yang tidak

BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY PADA PROSES FERMENTASI TEMPE SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan, memerintah, dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan berkembang dari segala bidang khususnya di negara-negara maju,

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

BAB I PENDAHULUAN. dari analog ke sistem digital, begitu pula dengan alat ukur.

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada akhir akhir ini, membuat

BAB III. Perencanaan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

BAB 1. .Banyak pembangkit tenaga listrik yang telah dibangun yaitu PLTA (Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

PERBANDINGAN KINERJA MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL ON-OFF DAN KONTROL PWM

Sistem Pengendali Suhu Otomatis Pada Inkubator Fermentasi Yoghurt Berbasis Mikrokontroler Dengan Metode Logika Fuzzy

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat di dunia industri saat ini, menuntut sebuah

APLIKASI MIKROKONTROLER ATMEGA16 SEBAGAI PENGONTROL POLARITAS TERMOELEKTRIK DAN TEMPERATUR KABIN DRY BOX

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

Farid Takhfifur Rahman (115.1.5) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T

Latar belakang Lingkungan Udara Kelembaban & Temperatur Metode Logika Fuzzy Kualitas & Kuantitas

Tujuan Merancang dan mengembangankan sistem pengontrolan kelembaban dan temperatur ruang dengan menggunakan kontrol logika fuzzy.

Rumusan masalah Bagaimana melihat keakurasian alat ukur kelembaban yang dibuat. Bagaimana sistem logika fuzzy dapat mengontrol kelembaban dalam suatu ruang.

Batasan Masalah Pengujian dilakukan pada miniature rumah kaca yang dibuat dengan ukuran 1m x 1m x 1m. Perancangan pengendali menggunakan Mikrokontroler AVR ATMEGA16 Sensor yang digunakan untuk kelembaban dan temperatur ruang adalah SHT11. Pengendalian kelembaban dan temperatur ruang digunakan kontrol fuzzy. Aktuator yang digunakan sebagai penyemprot kabut air adalah valveelektrik yang dihubungkan ke selang air yang pada ujungnya diberi nozzlespray. Aktuator penyembur hawa panas digunakan pemanas (solder) dan kipas. Hasil pengukuran kelembaban dan temperatur ruang ditampilkan pada LCD. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C. Sistem dari pemodelan matematis tidak dibahas.

Kelembaban Kelembaban adalah suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang disebabkan oleh adanya partikel air dalam udara. Kelembaban Kelembaban Absolut Kelembaban Relatif

Sensor Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisis menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik. Sensor SHT11 Sensor SHT11 adalah sebuah singel chip multisensor untuk sensor kelembaban dan temperatur ruang yang telah terkalibrasi sempurna sehingga bentuk keluaran sudah dalam bentuk digital. Gambar 2.2 Sensor SHT11

LogikaFuzzy Diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh (University of California). Logika fuzzy digunakan untuk menyatakan hukum operasional dari suatu sistem dengan ungkapan bahasa, bukan dengan persamaan matematis. Sistem ini diciptakan karena logika boole tidak mempunyai ketelitian seperti logika fuzzy. (a) (b) Gambar 2.8 Perbedaan (a) Logika Boole dan (b) Logika Fuzzy

Pada sistem fuzzy terdapat tiga proses yaitu : 1. Fuzzyfikasi 2. Inferensi 3. Defuzzyfikasi Variabel numerik Fuzzyfikasi Variabel linguistik Inferensi Variabel linguistik Defuzzyfikasi Variabel numerik Gambar 3.6 Skema Proses Sistim Fuzzy

Metodologi Blok Diagram Sistem

FUZZYFIKASI Variabel masukan fuzzy dilakukan fuzzyfikasi sebagai berikut: (derajat keanggotaan) 1 Kurang Mendekati Sama A B C D 1 4 6 75 8 1 % RH dari Set Point Kondisi kurang, mempunyai persamaan Kondisi mendekati, mempunyai persamaan Tabel 3.1 Persepsi masukan temperatur A = 4 x 3 B = x dan C = x 4 + 1 Kondisi sama, mempunyai persamaan D = x 25 3 Pengubahan variabel numerik ke variabel linguistik pada masukan temperatur mengokuti Tabel 3.1: Nilai Temperatur ºC Persepsi Set Point Dingin 21 27 Sedang 28 4 Panas

Inferensi Kelembaban Temperatur Panas Sedang Dingin Kurang Sangat Lembab Lembab Lembab Mendekati Lembab Lembab Lembab Sama Lembab Kering Kering Defuzzyfikasi (derajat keanggotaan) 1 Kering Lembab Sangat Lembab E F G H % penambahan jumlah partikel air 1 4 6 8 1 Kondisi kering, mempunyai persamaan E = 4 Y Kondisi lembab, mempunyai persamaan dan F = + 4Y G = 8 Y Kondisi sangat lembab, mempunyai persamaan H = 6 + Y

Tabel 3.3 Aksi kontrol Proses Defuzzyfikasi Masukan Keluaran Defuzzyfikasi Defuzzyfikasi (%penambahan jumlah partikel air) Kering Lembab Sangat Lembab <= Kontrol tidak bekerja Pengering udara membuka Pengering udara membuka 1% - % Satu nozzel membuka Satu nozzel membuka Satu nozzel membuka 31% - 6% Satu nozzel membuka Dua nozzel membuka Dua nozzel membuka 61% - 1% Dua nozzel membuka Tiga nozzel membuka Tiga nozzel membuka

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Pengujian Alat Ukur Proses Sistem Kontrol Fuzzy Hasil Uji Kestabilan Kontrol Pembahasan

Pengujian Alat Ukur 38.3 38.2 38.1 RH (%) 38 37.9 37.8 37.7 Hygrometer Analog Pembacaan Alat 37.6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Data Pengukuran Gambar 4.1 Grafik Pembacaan RH 22.15 22.1 Suhu (ºC) 22.5 22 Termometer Pembacaan Alat 21.95 21.9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Data Pengukuran Gambar 4.2 Grafik Pembacaan Temperatur

ProsesSistem SistemKontrol KontrolFuzzy 1,96 Pada suatu kondisi tertentu diambil nilai dari sensor kelembaban relatif adalah 58.9744 dengan temperatur 32ºC (panas). Maka dilakukan proses sebagai berikut: (derajat keanggotaan) Kurang Mendekati Sama A B C D (derajat keanggotaan) Kering Lembab Sangat Lembab 1 E F G H 1 4 6 75 8 1 % RH dari Set Point 58.9744 Maka dalam masukan fuzzy termasuk bagian mendekati dengan persamaan B : B = x 1 58,9744 B = 1 B =,96 Jadi masukan fuzzy dari kelembaban 58,9744 sebesar,96 dan merupakan bagian mendekati. Sehingga seuai aturan inferensi fuzzy jika RH mendekati dan suhu panas dari set point maka ruangan harus lembab. 1 4 6 8 1 % penambahan jumlah partikel air Karena lembab maka menggunakan persamaan G : G = 8 Y G = 8.,96 G = 6,8 Jadi jumlah penambahan partikel air sebanyak 6,8 %

Grafik Respon Kestabilan antara Kelembaban Relatif terhadap Waktu RH (%) RH (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 14 Grafik 4.3.1 Respon Kelembaban Relatif dengan Set Point:8% pada Temperatur: Panas 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 Grafik 4.3.2 Respon Kelembaban Relatif dengan Set Point:8% pada Temperatur: Sedang RH (%) RH (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 Grafik 4.3.4 Respon Kelembaban Relatif dengan Set Point:88% pada Temperatur: Panas 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 14 16 Grafik 4.3.5 Respon Kelembaban Relatif dengan Set Point:88% pada Temperatur: Sedang RH (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 Grafik 4.3.3 Respon Kelembaban Relatif dengan Set Point:8% pada Temperatur: Dingin RH (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 Grafik 4.3.6 Respon Kelembaban Relatif dengan Set Point:88% pada Temperatur: Dingin

Grafik hubungan antara prosentase jumlah penambahan partikel air terhadap waktu penambahan partikel air (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 14 Grafik 4.3.7 Kelembaban 8% dengan Temperatur: Panas penambahan partikel air (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 Grafik 4.3.1 Kelembaban 88% dengan Temperatur: Panas abahan partikel air (%) Pena 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 Grafik 4.3.8 Kelembaban 8% dengan Temperatur: Sedang penam mbahan partikel air (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 14 16 Grafik 4.3.11 Kelembaban 8% dengan Temperatur: Sedang penambahan (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 Grafik 4.3.9 Kelembaban 8% dengan Temperatur: Dingin penambhan partikel air (%) 1 9 8 7 6 4 1 4 6 8 1 1 Grafik 4.3.12 Kelembaban 8% dengan Temperatur: Dingin

Pembahasan Proses kendali fuzzy dilakukan oleh sistem Mikrokontroler AVR ATMEGA16 yang dilengkapi dengan interface digital dan analog. Sebuah sensor kelembaban dan temperatur ruang SHT11 beserta aktuator penyembur partikel air dan pemanas digunakan disini. Pengujian respon sistem dilakukan terhadap variasi set point, variasi kelembaban dan variasi temperatur. Waktu kecepatan respon kestabilan dapat diketahui dengan cara menghitung data yang dimulai dari data pertama hingga data mencapai set point. Untuk mengetahui performansi kestabilan sistem terhadap set point dapat dilakukan dengan mencari nilai keseksamaan data yang dimulai dari pencapaian set point hingga data terakhir.

Percobaan Deviasi Standard Keseksamaan I dengan SP: 8% Pada Temperatur: Panas,69645 99.63 % II dengan SP: 8% Pada Temperatur: Sedang,34 99.59 % III dengan SP: 8% Pada Temperatur: Dingin,346447 99.57 % IV dengan SP: 88% Pada Temperatur: Panas,866888 99.54 % V dengan SP: 88% Pada Temperatur: Sedang,48197 99.4 % VI dengan SP: 88% Pada Temperatur: Dingin,41474 99.32 %

KESIMPULAN Secara umum respon pengontrolan kelembaban dan temperatur ruang dengan menggunakan kontrol logika fuzzy telah memenuhi syarat sebuah pengendali. SARAN Untuk pengembangan dan penelitian selanjutnya diharapakan dapat dibuat sistem kontrol otomatis yang lebih kompleks lagi dengan pemilihan instrument pengendali lainnya yang dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan industri dan untuk kepentingan umat manusia.