KERAGAAN TEKNOLOGI DAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DENGAN PENDEKATAN PTT DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROVINSI JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
KERAGAAN TEKNOLOGI DAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DENGAN PENDEKATAN PTT DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROVINSI JAMBI. Endrizal dan Jumakir

Keragaan Dan Produktivitas Kedelai Dengan Pendekatan PTT Di Lahan Sawah Irigasi pada Pola Tanam Padi-Padi-Kedelai Di Provinsi Jambi

PRODUKTIVITAS KEDELAI VARIETAS ANJASMORO PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN DI PROVINSI JAMBI

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BUDIDAYA KEDELAI PADA LAHAN RAWA LEBAK DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI KABUPATEN BATANGHARI PROVINSI JAMBI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS KACANG HIJAU SEBAGAI TANAMAN SELA DI ANTARA KELAPA PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT PROVINSI JAMBI

TEKNOLOGI BUDIDAYA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DI LAHAN PASANG SURUT

PRODUKTIVITAS KEDELAI VARIETAS ANJASMORO MELALUI PENDEKATAN PTT PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI PROVINSI JAMBI

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN KEDELAI PADA LAHAN SAWAH SEMI INTENSIF DI PROVINSI JAMBI

KAJIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN KELAYAKAN EKONOMI USAHATANI KEDELAI DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI LAHAN PASANG SURUT JAMBI

Kata kunci: Kedelai, Anjasmoro, produktivitas, Lahan rawa lebak

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

Jumakir dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi ABSTRAK

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

Kata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

DINAMIKA PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN PERDESAAN: Tantangan dan Peluang bagi Peningkatan Kesejahteraan Petani

INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LEBAK, BANTEN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

Peluang Peningkatan Produktivitas Kedelai di Lahan Sawah

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

KERAGAAN KACANG TANAH VARIETAS KANCIL DAN JERAPAH DI LAHAN GAMBUT KALIMANTAN TENGAH

Keragaan Usahatani Kacang Hijau di Lahan Suboptimal Kabupaten Sambas

KAJIAN CARA TANAM PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENGOLAHAN TANAH BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

Abstrak

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Unggul Kedelai di Lahan Kering Kabupaten Ngawi Jawa Timur

PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI MELALUI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

Introduksi Varietas Kedelai Mendukung Program Peningkatan Produksi Menuju Swasembada Kedelai di Jawa Tengah

KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai

KAJIAN PRODUKTIVITAS PADI VUB INPARI 10 DAN INPARI13 DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI LAHAN SAWAH IRIGASI - JAMBI PENDAHULUAN

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

KAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ABSTRAK

ADOPSI TEKNOLOGI PTT DAN PENYEBARAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI DI SULAWESI TENGGARA

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

Sistem Usahatani Jagung pada Lahan Pasang Surut di Kalimantan Selatan (Kasus di Desa Simpang Jaya Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito kuala)

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

PEMUPUKAN PHONSKA PADA KEDELAI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

Pendampingan Teknologi Mendukung Swasembada Kedelai di Aceh

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK N DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN BEKAS PADI

PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN PETANI PELAKSANA PTT KEDELAI DI KABUPATEN DOMPU NUSA TENGGARA BARAT

Pengembangan Model Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai di Lahan Kering dan Lahan Sawah di Maluku

I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

Teknologi Budidaya Kedelai

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pedoman Umum. PTT Kedelai

Peningkatan Produktivitas Padi Melalui Introduksi Varietas Unggul Baru Dan Sistem Tanam Jajar Legowo Di Lahan Sawah Irigasi Jambi

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI PADA LAHAN KERING PODZOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

POLITIK KETAHANAN PANGAN MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI DI KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT

MODUL KAJIAN KEBUTUHAN DAN PELUANG (KKP)

Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Kedelai yang Berdaya Hasil Tinggi dengan Pemberian Dolomit dan Urea di Lahan Pasang Surut

Nurhayati, Ahmad Nirwan, dan Umar

Introduksi Teknologi Budidaya Kedelai dalam Upaya Peningkatan Produksi dan Pendapatan Petani

ISSN eissn Online ABSTRACT. Keywords: lowland swamps, surjan systems, production and income

HASIL PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN SL-PTT KEDELAI DI PROVINSI ACEH

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

Kelayakan Usahatani Varietas Unggul Kedelai di Kabupaten Sleman

POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING

Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Abstrak.

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

Transkripsi:

KERAGAAN TEKNOLOGI DAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DENGAN PENDEKATAN PTT DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROVINSI JAMBI Endrizal, Rima P dan Jumakir Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Jln. Samarinda Paal V Kotabaru Jambi e-mail: jumakirvilla@yahoo.co.id ABSTRAK Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji keragaan teknologi dan produktivitas kedelai di lahan sawah irigasi dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Pengkajian dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2013 menggunakan varietas Anjasmoro dengan luas tanam 1,5 ha. Hasil pengkajian menunjukkan produktivitas kedelai petani rata-rata 1,0 1,3 t/ha. Penerapan inovasi teknologi dengan pendekatan PTT dapat meningkatkan produktivitas kedelai. Varietas Anjasmoro mampu memberikan hasil 1,80 t/ha dan dapat meningkatkan produktivitas sebesar 0,5 0,7 t/ha. Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa penerimaan diperoleh sebesar Rp10.800.000 dengan biaya usahatani Rp5.780.000, maka pendapatan Rp5.020.000 dengan R/C ratio 1,87. Kata kunci: kedelai, teknologi PTT, produktivitas, lahan sawah irigasi. ABSTRACT Performance of technology and soybean productivity through Integrated Crop Management (ICM) approach in irrigated land, Province Jambi. The study aims to assessment at the variability of technology and productivity of soybean crops in irrigated land through integrated crop management (ICM) in West Tanjung Jabung District, Jambi. The assessment conducted in June 2013, Anjasmoro varieties and planting area of 1,5 ha. Study showed an average productivity of soybean is 1,0 to 1,3 t/ha. Application of technological innovation with ICM approach can improve the productivity of soybean. Anjasmoro varieties capable of giving results of 1,80 t/ha and can increase productivity by 0,5 0,7 t/ha. Revenue obtained of Rp10.800.000 and cost of Rp5.780.000 soybean revenue obtained is Rp5.020.000 with R/C ratio of 1,87. Keywords: soybean, ICM technology, productivity, low land irrigation PENDAHULUAN Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang murah dan bergizi. Kebutuhan akan kedelai terus meningkat dari tahun ketahun sejalan dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan kesadaran masyarakat akan gizi makanan. Kedelai merupakan bahan makanan yang mengandung protein tinggi, rendah kolesterol dan harga terjangkau (Departemen Pertanian 2007). Provinsi Jambi dengan luas wilayah 5,1 juta hektar terdiri dari lahan kering seluas 2,65 juta ha dan lahan pertanian tanaman pangan seluas 352.410 ha. Berdasarkan identifikasi dan karakterisasi AEZ terdapat kurang lebih 1.380.700 ha lahan kering untuk lahan pertanian yang sesuai untuk pengembangan tanaman padi gogo, jagung, dan palawija, sedangkan lahan yang sesuai untuk tanaman padi sawah 246.482 ha. Tanaman padi dan 258

palawija merupakan komoditas penting di Provinsi Jambi sehingga menjadi prioritas dalam menunjang program pertanian (Busyra et al. 2000). Tanaman pangan yang diusahakan selain padi adalah tanaman palawija khususnya kedelai. Produktivitasnya di tingkat petani relatif masih rendah yaitu rata-rata kurang dari 1 t/ha (Jumakir dan Endrizal 2003). Hasil survei kegiatan ex-ante di Kabn Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi tahun 2007 yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi menunjukkan bahwa produktivitas kedelai di tingkat petani tergolong rendah, yaitu antara 0,7 1,3 t/ha. Rendahnya produktivitas kedelai di Provinsi Jambi disebabkan oleh ketersediaan benih bermutu terbatas, waktu tanam, kekeringan/tata air, pemupukan, hama penyakit, pasca panen, dan harga (Jumakir dan Endrizal 2003; Taufiq et al. 2007). Besarnya keragaman pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai disebabkan oleh beragamnya kualitas benih dan varietas yang ditanam, waktu tanam, penyiapan lahan sebelum tanam, pemeliharaan tanaman, pengendalian hama penyakit, pengelolaan air pengairan, dan tingkat kesuburan lahan (Adisarwanto et al. 1997). Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang mampu meningkatkan produktivitas kedelai dan efisiensi input produksi (Deptan 2008). Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) telah merakit teknologi produksi kedelai yang lebih hemat input untuk lahan pasang surut, lahan sawah, dan lahan kering sehingga diharapkan akan meningkatkan keuntungan usahatani. Dengan penggunanan varietas unggul baru yang adaptif dan teknologi budidaya yang tepat, di antaranya pemupukan, ameliorasi, dan penggunaan pupuk kandang, hasil kedelai di lahan sawah dan lahan kering masam dapat mencapai lebih dari 2,0 t/ha (Balitkabi 2007). Salah satu kawasan Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m- P3MI) Provinsi Jambi terletak di Desa Sri Agung, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan komoditas unggulan padi dan kedelai dengan pola tanam padi padi kedelai. Program pengembangan dan peningkatan produktivitas kedelai di Jambi diarahkan pada intensifikasi melalui pendekatan PTT. Salah satu kegiatan m-p3mi adalah mengintroduksikan dan memasyarakatkan teknologi budidaya kedelai dengan pendekatan PTT dalam bentuk pengkajian. Peluang peningkatan produksi kedelai masih cukup besar melalui intensifikasi penerapan teknologi budidaya kedelai melalui PTT. Pengkajian ini bertujuan untuk melihat keragaan teknologi dan produktivitas kedelai di lahan sawah irigasi melalui pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. METODOLOGI Pengkajian dilaksanakan di lahan sawah irigasi Desa Sri Agung, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi pada MK 2013. Lokasi pengkajian dipilih oleh tim dari BPTP Jambi, Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan PPL dengan pendekatan pemahaman pedesaan dalam waktu singkat PRA (Participatory Rapid Appraisal). Pendekatan ini digunakan untuk menghasilkan informasi tentang biofisik lahan, kondisi petani, keragaan dan kebutuhan teknologi kedelai, sistem pemasaran, penyediaan saprodi, dan faktor pendukung lainnya. Lahan yang digunakan adalah milik petani dari kelompok tani Karya Makmur dengan luas 1,5 ha dan varietas unggul baru yang digunakan adalah Anjasmoro. Lokasi pengkajian termasuk kawasan m-p3mi dan salah satu kegiatan m-p3mi adalah mengintro- Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014 259

duksikan dan memasyarakatkan teknologi budidaya kedelai dengan pendekatan PTT. Pengkajian diawali dengan sosialisasi dan base line study m-p3mi, termasuk rencana pengkajian PTT kedelai yang diikuti oleh petani/kelompok tani, aparat desa, PPL, BP3K, dan peneliti. Komponen teknologi PTT kedelai yang diterapkan di lokasi pengkajian tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Komponen teknologi PTT kedelai di lahan sawah irigasi Desa Sri Agung Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. No. Komponen teknologi PTT 1. Pengolahan tanah Tanpa olah tanah (TOT) 2. Benih Berlabel/bermutu ( 40kg/ha ) 3. Saluran drainase 3 4 m 4. Sistem tanam Tugal 5. Jarak tanam 40 x 15 cm 6. Varietas Anjasmoro 7. Pupuk organik Pupuk kandang 1,0 t/ha 8. Dolomit 300 kg/ha 9. Pupuk anorganik (kg/ha) - Urea 50 - SP36 100 - KCl 50 10. Pengendalian OPT Penerapan PHT Teknologi untuk meningkatkan produktivitas usahatani kedelai dengan pendekatan PTT yaitu benih berlabel/bermutu, varietas unggul baru Anjasmoro, jarak tanam 40 x 15 cm, pupuk urea, SP36, KCl, pupuk kandang dan dolomit (Tabel 1). Kebutuhan benih 40 kg/ha, penyiapan lahan setelah padi dengan sistem tanpa olah tanah (TOT) dan dibuat saluran drainase setiap 3 m, dua biji/lubang, penyiangan gulma dua kali dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pembuatan/perbaikan saluran kemalir untuk pengaturan tata air agar tidak terjadi genangan dan untuk pencucian dari unsur yang meracuni tanaman. Pemupukan dilakukan secara larikan 5 7 cm disamping tanaman dan dilakukan penutupan dengan tanah, sedangkan lubang tanam yang sudah diisi benih kedelai ditutup dengan campuran pupuk kandang dan dolomit. Pengendalian OPT dilakukan dengan sistem PHT. Parameter yang diamati meliputi aspek agronomis yaitu: 1) keragaan tanaman kedelai pada fase vegetatif dan fase generatif, 2) tinggi tanaman, 3) jumlah cabang, 4) jumlah polong isi, 5) jumlah polong hampa, dan 6) hasil. Analisis usahatani meliputi: 1) penggunaan sarana produksi, 2) penggunaan tenaga kerja, dan 3) tingkat efisiensi usahatani dengan analisis finansial R/C ratio. Analisis data dilakukan dengan analisis finansial untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani kedelai. Analisis yang digunakan adalah analisis penerimaan dan pendapatan, analisis imbangan penerimaan atas biaya (R/C) dan analisis imbangan pendapatan atas biaya (B/C). (Swastika 2004 dan Malian 2004). 260

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Tanam dan Karakteristik Lokasi Secara umum sistem usahatani yang berkembang di Desa Sri Agung adalah sistem usahatani berbasis tanaman pangan dengan pola tanam padi padi palawija (Tabel 2). Padi sawah biasanya ditanam pada awal musim hujan, yaitu bulan Oktober/November dan panen pada bulan Januari/Pebruari. Pada musim kemarau, waktu tanam padi kedua (MK) setelah panen padi pertama (MH) yaitu bulan Januari/Pebruari dan panen pada bulan Mei. Setelah tanam padi MH dan MK, dilanjutkan dengan tanam kedelai pada bulan Mei/Juni dan panen pada bulan Agustus/September. Tanaman hortikultura ditanam sebagai sampingan di lahan sawah/pematang sawah dan pada lahan sawah yang agak tinggi. Tanaman hortikultura yang ditanam antara lain timun, kacang panjang, kangkung, cabai dan terong. Desa Sri Agung merupakan salah satu unit pemukiman transmigrasi yang berada dalam wilayah kerja penyuluh pertanian (WKPP) Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, dengan luas wilayah 1.288 ha termasuk, agroekosistem lahan sawah dataran rendah iklim basah (LSDRIB) dan merupakan pemekaran Desa Suban. Lahan pekarangan digunakan sebagai perumahan dan kebun campuran, sedangkan lahan usaha berupa sawah irigasi yang digunakan untuk bertanam padi dan palawija. Tanah di Desa Sri Agung memiliki karakterisik berwarna hitam kelabu sampai cokelat tua karena bahan organiknya sudah berkurang, berstruktur remah dan lempung berpasir, kandungan unsur hara rendah, dan ph tanah agak masam yaitu 4,89. Kondisi tanah tersebut memerlukan perbaikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Menurut Karama et al. (1990) dan Setyorini (2005), sebagian besar (73%) lahan sawah maupun lahan kering di Indonesia memiliki kandungan bahan organik rendah, kurang 2%. Penambahan bahan organik berupa pupuk kandang/kompos dapat menambah unsur hara, memperbaiki sifat fisik tanah dan mengikat unsur hara mikro yang berlebihan (Buckman dan Brady 1982). Selanjutnya Sanchez (1976) mengatakan unsur hara yang paling banyak dibutuhkan tanaman adalah nitrogen, fosfor dan kalium. Menurut Anwar et al. (2007), lahan sawah yang diusahakan untuk pertanaman padi termasuk kategori S1 yang sangat sesuai untuk padi sawah dan kategori S3 yang sesuai marginal, mempunyai faktor pembatas ketersediaan oksigen, sehingga untuk memperoleh produktivitas optimal diperlukan drainase yang baik dan penambahan input berupa pupuk organik dan pupuk anorganik. Tabel 2. Pola tanam di Desa Sri Agung, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Bulan Pola tanam 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 - Padi - Padi - Kedelai Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014 261

Keragaan Teknologi dan Produktivitas Kedelai Pertumbuhan kedelai cukup baik, lebih dari 80%. Keragaan tanaman fase vegetatif dan generatif menunjukkan pertumbuhan yang baik. Hama yang muncul adalah kepik dan walang sangit, yang mengisap polong kedelai sehingga polong tidak sempurna. Pengendalian hama tersebut dengan penyemprotan insektisida. Keragaan tanaman dan reaksi terhadap hama/penyakit dipengaruhi oleh genetika dan karakteristik varietas serta faktor lingkungan. Menurut Las et al. (1993), faktor fisik lingkungan seperti tanah dan iklim sangat dominan mempengaruhi pertumbuhan tanaman di lapangan. Tinggi tanaman kedelai adalah 70 cm, jumlah polong isi 68, dan jumlah polong hampa 10. Produktivitas kedelai dengan pendekatan PTT adalah 1,80 t/ha, sedangkan produktivitas kedelai cara petani hanya 1,10 1,30 t/ha (Tabel 3). Menurut Subandi et al. (2007), produktivitas tanaman menggambarkan tingkat penerapan teknologi produksi oleh petani. Peningkatan produksi kedelai dengan pendekatan PTT dipengaruhi oleh penggunaan benih bermutu, cara dan dosis pemupukan, pupuk kandang dan dolomit, sehingga mempengaruhi pertumbuhan seperti tinggi tanaman, polong isi, bobot 100 biji, dan hasil. Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang lebih baik dibanding kompos jerami, karena nisbah C/N lebih rendah, kadar hara N, P, dan K lebih tinggi (Iqbal 2008). Pemberian bahan organik menyebabkan akar tanaman dapat menembus lebih dalam dan luas, sehingga tanaman lebih kokoh dan lebih mampu menyerap hara dan air lebih banyak (Jo 1990). Bahan organik dapat menyebabkan ketersediaan beberapa unsur hara dan meningkatkan efisiensi penyerapan P (Karama et al. 1990). Selanjutnya Syam (2009) mengatakan bahwa penggunaan bahan organik dari sisa tanaman dan pupuk kandang yang dikombinasikan dengan pupuk kimia dapat meningkatkan produksi secara berkelanjutan. Pemberian kapur/dolomit dapat memperbaiki ph tanah dan sebagai sumber hara Ca dan Mg yang mampu mendorong perkembangan akar dan pertumbuhan tanaman. Peningkatan ph tanah akan meningkatkan laju serapan unsur hara yang diperlukan tanaman (Buckman dan Brady 1982). Kendala yang dihadapi dalam usahatani kedelai adalah curah hujan yang masih tinggi selama pertumbuhan, sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan munculnya hama yang menyerang tanaman seperti kepik, walang sangit, dan ulat grayak. Selain itu benih kedelai bermutu terbatas sehingga mempengaruhi luas tanam, dan terbatasnya modal petani untuk membeli sarana produksi. Tabel 3. Keragaan tanaman dan produktivitas kedelai melalui pendekatan PTT di Desa Sri Agung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, MK 2013. Keragaan Pola petani PTT Tinggi tanaman (cm) 55,50 70 Polong isi 53 68 Polong hampa 12 10 Jumlah cabang 3 3 Bobot 100 biji (gr) 12,90 14,00 Hasil (ton/ha) 1,10 1,30 1,80 Analisis Usahatani Penerimaan dari usahatani kedelai dengan pendekatan PTT mencapai Rp10.800.000/ ha dengan biaya usahatani Rp5.780.000/ha, sehingga pendapatan Rp5.020.000/ha dengan R/C ratio 1,87 (Tabel 4). Hal ini menunjukkan bahwa teknologi budidaya kedelai 262

secara ekonomis cukup layak dan setiap penambahan satu satuan input dapat meningkatkan penerimaan usahatani kedelai sebesar 1,87 kali. Tabel 4. Analisis usahatani kedelai (per ha) pada kegiatan m-p3mi di Desa Sri Agung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, MK 2013. No. Uraian Varietas Anjasmoro I. Sarana Produksi (Rp) - Benih 400.000 - Herbisida 350.000 - Urea 110.000 - SP36 240.000 - KCl 300.000 - Pukan 300.000 - Pestisida 400.000 Jumlah 2.400.000 II. Tenaga Kerja (Rp) - Terbas 500.000 - Buat parit 600.000 - Semprot rumput 100.000 - Tanam 300.000 - Pemupukan 200.000 - Penyiangan 250.000 - Pengendalian hapen 250.000 - Panen/prosesing 1.080.000 Jumlah 3.380.000 III. Total I + II 5.780.000 Penerimaan (Rp) a.hasil (kg/ha) 1.800 b.harga (Rp/kg) 6.000 Total (axb) 10.800.000 IV. Pendapatan (Rp) 5.020.000 R/C 1,87 B/C 0,87 KESIMPULAN 1. Hasil base line study menunjukkan produktivitas kedelai rata-rata 1,0 1,3 t/ha. Produktivitas varietas Anjasmoro yang dibudidayakan dengan pendekatan PTT mencapai 1,80 t/ha atau meningkat 0,5 0,7 t/ha. 2. Penerimaan yang diperoleh dari penerapan PTT kedelai mencapai Rp10.800.000, biaya usahatani kedelai Rp5.780.000, dan pendapatan Rp5.020.000/ha dengan R/C ratio 1,87. 3. Komponen teknologi PTT kedelai yang diterapkan adalah dengan penggunaan varietas unggul, benih bermutu, pupuk anorganik, pupuk organik dan dolomit sebagai penutup lubang tanam. DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto T, Budhi S, Marwoto, Suyamto dan Sumarno. 1997. Keragaan paket teknologi produksi kedelai di lahan sawah. Pros. Kinerja Penelitian Tanaman Pangan. Buku 5. Kedelai, Kacang tanah, Kacang hijau dan Kacang tunggak. Puslitbangtan. Bogor. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014 263

Anwar K, Suratman dan A Kasno. 2007. Identifikasi dan evaluasi potensi lahan untuk mendukung primatani di desa Sri Agung Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian. Bogor. Balitkabi. 2007. Panduan umum pengelolaan tanaman terpadu kedelai. Badan Litbang. Puslitbangtan. Balitkabi. Malang. Buckman H. O dan N. C Brady. 1982. Ilmu tanah. Bharata Karya Aksara. Jakarta. Busyra B.S., N Izhar, Mugiyanto, Lindawati dan Suharyon 2000. Karakterisasi zona agro ekologi (AEZ). Pedoman Pengembangan Pertanian di Provinsi Jambi. Instansi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Badan Litbang Pertanian. Deptan. Departemen Pertanian. 2007. Percepatan bangkit kedelai. Deptan. Direktorat Jenderal Tanaman pangan. Jakarta. Departemen Pertanian. 2008. Panduan pelaksanaan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) kedelai. Badan Litbang. Puslitbangtan. Balitkabi. Jakarta. Jumakir dan Endrizal. 2003. Potensi produksi kedelai di lahan pasang surut wilayah Rantau Rasau Provinsi Jambi. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi. Jambi, 18 19 Desember 2003. BPTP dan Badan Litbang Daerah Provinsi Jambi. Iqbal A. 2008. Potensi kompos dan pupuk kandang untuk produksi padi organik di tanah inceptisol. Jurnal Akta Agrosi Fak. Pertanian UNSOED 11(1):13 18. Jo IS. 1990. Effect of organic fertilizer on soil physical properties and plant growth. Paper presented at Seminar on The Use of Organic Fertilizer in Crop Production, at Suweon, South Korea. 18 24 June. Karama AS, AR Marzuki dan I Manwan. 1990. Penggunaan pupuk organik pada tanaman pangan. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Pupuk. Cisarua, 12 13 November 1990. Puslitbangtan. Bogor. Las I, P. Wahid, Y.S. Baharsyah dan Darwis SN. 1993. Tinjauan iklim dataran tinggi Indonesia. Potensi kendala dan peluang dalam mendukung pembangunan pertanian pada PJPT II. Seminar sehari tentang iklim. Padang 6 Pebruari 1993. Malian AH. 2004. Analisis ekonomi usahatani dan kelayakan finansial teknologi pada skala pengkajian. Makalah disajikan dalam Pelatihan Analisis Finansial dan Ekonomi bagi Pengembangan Sistem dan Usahatani Agribisinis Wilayah. Bogor, 29 Nov 9 Des 2004. Sanchez, P.A. 1976. Properties and management of soil in the tropic. John Wiley and sons,inc. New York. Setyorini D. 2005. Pupuk organik tingkatkan produksi pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 27(6): 13 15. Subandi, A Harsono, dan H Kuntyastubi. 2007. Areal pertanaman dan sistem produksi kedelai di Indonesia. Dalam Kedelai: Teknik produksi dan pengembangan. Puslitbangtan. Bogor. Syam M. 2009. Padi organik dan tuntutan peningkatan produksi beras. Iptek Tanaman Pangan. Volume 3 nomor 1 April 2008. Puslitbangtan. Badan Litbang Pertanian. Bogor Swastika DKS. 2004. Beberapa teknik analisa dalam penelitian dan pengkajian teknologi pertanian. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Volume 7, Nomor 1. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Taufiq A, Andi W, Marwoto, T Adisarwanto dan Cipto Prahoro. 2007. Verifikasi efektifitas teknologi produksi kedelai melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) di lahan pasang surut Provinsi Jambi. Balitkabi. Malang. 264