Teori Organisasi Umum 2. Materi 13 dan 14. Budaya Kreativitas dan Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
Komunikasi Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. mencakup pengertian budaya kinerja tinggi dan juga kepuasan kerja.

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

Materi Minggu 7. Pengamatan Lingkungan

TEORI KOMUNIKASI Teori Budaya Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi

Definisi Budaya Organisasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber

I. PENDAHULUAN. dan keberlangsungan hidup organisasi karena budaya terkait dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, setiap perusahaan berupaya untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA

PERILAKU ORGANISASI ADALAH BIDANG INDISIPLINER YANG DITUJUKAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENGATUR ORANG UNTUK BEKERJA LEBIH BAIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kinerja Manajerial. Pengaturan staf (staffing), Negosiasi, dan Perwakilan (representatif).

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas

LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian

BAB IX STRUKTUR DAN KULTUR ORGANISASI BISNIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerja perseorangan dalam suatu organisasi. (Pasolong, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPEMIMPINAN & BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia dan watak bangsa (Nation Character Building). Harkat dan

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 7 DECISION MAKING

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif Salah satu tujuan organisasi adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Dr. Taufik Yudi Mulyanto MPd pada

PERTEMUAN 5 PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

Membuat dan Mengelola Budaya Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan yang ingin berkembang harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah melewati masa masa krisis moneter yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

Yuniawan Heru S.

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Kerja

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bagian 1. Tanggung Jawab Kewajiban Kepada Konsumen

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh perusahaan atau organisasi dalam pengembangan dan pencapaian tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Perubahan adalah bagian yang penting dari manajemen dan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang kompleks dengan aktifitas kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. unik. Manusia memiliki kepribadian yang aktif, banyak menggunakan intuisi,

BAB VI PENUTUP. Bab ini merupakan penutup dari berbagai data dan pembahasan yang. telah dilakukan pada bagian sebelumnya yang pernyataannya berupa

PETUNJUK PENGISIAN. Kolom saat ini:

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dan mengikuti perkembangan perkembangan yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. PT Semen Indonesia pertama diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957

hard system dan hard systems means soft systems. Artinya kompabilitas soft

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun external. Hal-hal di atas tidak mudah, karena barisan terdepan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan komplek, kemudian bila kebutuhan- kebutuhan serta tujuantujuan

ANALISIS KINERJA PEGAWAI DI DALAM MEMAHAMI BUDAYA ORGANISASI DI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMASI KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BUDAYA ORGANISASI. Institutionalization:

BUDAYA ORGANISASI. oleh : Retno Dayu Wardhani BDK Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Konflik sosial cenderung dinilai banyak orang sebagai sesuatu yang buruk.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BERPERILAKU KEPEMIMPINAN BISNIS. by DEP AGB 07

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kehidupan dan kinerja perusahaan. karena memiliki bakat, tenaga, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh

BUDAYA (Moeljono, 2003:16)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota suatu organisasi serta aturanaturan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Artinya, bahwa

BAB II KERANGKA TEORI

MANAGEMENT. (Chapter 2)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat konsumen

PENGEMBANGAN ORGANISASI IKA RUHANA

Transkripsi:

Teori Organisasi Umum 2 Materi 13 dan 14 Budaya Kreativitas dan Organisasi

Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna sesama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

Adapun pengertian budaya organisasi menurut beberapa ahli, yaitu: 1. Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Orborn(2001), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. 2. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001), budaya organisasi Adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan polapola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

Robbins (1992), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi. Cushway dan Lodge (2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku.

Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawa n memahami karakteristik budaya suatu organisasi, dan tidak terkait dengan apakah karyawan me nyukai karakteristik itu atau tidak. Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan i kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif. sepert Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan sega la sesuatu yang ada di sebuah organisasi saat ini merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu. Hal ini mengarah pada s umber tertinggi budaya sebuah organisasi yaitu para pendirinya.

Secara tradisional, pendiri organisasi memiliki pengaruh besar terhadap bu daya awal organisasitersebut. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideologi sebelumnya. Pendiriorganisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau ideol ogi sebelumnya. Ukuran kecil yangbiasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudah kan pendiri memaksakan visi mereka pada seluruh anggota organisasi. Proses penciptaan budaya terdiri dari : Pertama, pendiri hanyamerekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran da n seperasaan dengan mereka. Kedua, pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pend iri tersebut. Apabilaorganisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebag ai faktor penentu utama keberhasilan itu. Dititik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya o rganisasi.

Budaya organisasi memiliki sejumlah fungsi peran antara lain: a.batas Budaya organisasi berperan sebagai penentu batas-batas yang artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dengan organisasi lainnya. b. Identitas Budaya organisasi berperan menjadi identitas yang membedakan atau yang membuat unik tidak hanya bagi organisasi namun juga bagi para anggotanya. c. Komitmen Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. d. Stabilitas Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membant u menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikata kan dan dilakukan karyawan. e. Pembentuk sikap dan perilaku Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.

Tipologi Budaya Organisasi Ada beberapa tipologi budaya organisasi. Kotter dan Heskett (1998 ) mengkategorisasi jenis budaya organisasi menjadi tiga yaitu: a. Budaya Kuat dan Lemah Organisasi yang berbudaya kuat biasanya dapat dilihat oleh orang luar sebagai memilih suatu gayatertentu. Dalam budaya organisasi yang kuat ini nilai-nilai yang dianut bersama itu dikonstruksi ke dalam semacam pernyataan misi dan secara serius mendorong pa ra manajer untuk mengikutinya. Karena akarakarnya sudah mendalam, gaya dan nilai budaya yang kuat cend erung tidak banyak berubah walaupun ada pergantian pimpinan. Sebaliknya organisasi yang berbudaya lemah, nilainilai yang dianut tidak begitu kuat sehingga jatidiri organisasi tidak begitu menonjol dan kemungkinan besar nila i-nilai yang dianut pun berubah setiap pergantian pimpinan atau sesuai dengan kebijakan pimpina n yang baru.

b. Budaya Strategik Jenis budaya yang cocok secara strategik memiliki perspektif yang menegaskan tidak ada resep umum untuk menyatakan seperti apa hakikat budaya yang baik itu, hanya apabila cocok dengan konteksnya. Konteks itu dapat berupa kondisi objektif dari organisasinya, segmen usahanya yang dispesifikasi oleh strategi organisasi atau strategi bisnisnya sendiri. Konsep kecocokan sangat bermanfaat khususnya dalam menjelaskan perbedaan perbedaan kinerja jangka pendek dan menengah. Inti konsepnya mengatakan bahwa suatu budaya yang seragam tidak akan berfungsi. Oleh karena itu, beberapa variasi dibutuhkan untuk mencocokan tuntutan -tuntutan spesifik dari bisnis-bisnis yang berbeda itu.

c. Budaya Adaptif Budaya adaptif didasari pemikiran bahwa organisasi merupakan sistem terbuka dan dinamis yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkung an. Untuk dapat meraih sukses dalam lingkungan yang senantiasa berubah, organisasi harus tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dapat membaca kecenderungankecenderungan penting dan melakukan penyesuaian secara cepat. Budaya organisasi adaptif memungkinkan organisasi mampu menghadapi setiap perubahan yangterjadi tanpa harus berbenturan dengan perubahan itu sendiri.

Kreativitas Individu dan Tim Proses Inovasi Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi strategi, taktik, dan eksekusi. Dalam pitching konsultasi atau agensi, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang disodorkan agensi bagus, tetapi strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena berhenti di tingkat eksekusi. Mengapa? Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi eksekusinya harus melibatkan banyak orang, mulai dari atasan hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antar karyawan, beda persepsi hingga ke sikap penentangan.

Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu ber inovasi secara konsisten tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan persaingan. Hasil pengamatan menunjukkan, perusahaan- perusahaan inovator sangat memperhatikan masala h pelatihan karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk membuat daya pegas inovasi. B enih-benih inovasi akan tumbuh baik pada perusahaanperusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komu nikasi, perusahaan terus berusaha untuk mendemokratisasikan inovasi.