MAKANANN. Oleh: J Program. Studi Ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media untuk dapat berkembang biaknya mikroba atau kuman.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN PERAN PETUGAS TERHADAP KONDISI HYGIENE

BAB I PENDAHULUAN. Hygiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikanfaktor

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin dan

STUDI IDENTIFIKASI KEBERADAAN Escherichia coli PADA AIR CUCIAN DAN MAKANAN KETOPRAK DI KAWASAN KAMPUS UNDIP TEMBALANG

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG KEAMANAN PANGAN DI RUMAH MAKAN TAMAN SARI COLOMADU KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

BAB 1 : PENDAHULUAN. bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

Tingkat Pengetahuan Dan Praktik Penjamah Makanan Tentang Hygiene Dan Sanitasi Makanan Pada Warung Makan Di Tembalang Kota Semarang Tahun 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan hidup

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini. Setiap penyedia jasa penyelanggara makanan seperti rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan. penunjang yang mempunyai tugas mendukung upaya penyembuhan

HIGIENE SANITASI PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

HIGIENE DAN SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN KEPADATAN LALAT PADA WARUNG MAKAN DI PASAR TRADISIONAL PASAR HORAS PEMATANGSIANTAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

BAB I PENDAHULUAN. yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi keadaan gizi masyarakat yang baik menjadi salah satu cara

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN, FREKUENSI KONSUMSI DAN SUMBER MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

Hubungan Personal Higiene dan Fasilitas Sanitasi dengan Kontaminasi Escherichia Coli Pada Makanan di Rumah Makan Padang Kota Manado Dan Kota Bitung

GAMBARAN JUMLAH ANGKA KUMAN DAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA PIRING DI RUMAH MAKAN PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU TAHUN 2015 Cindy Stevani Sape

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN GIZI UNTUK MENCEGAH FOODBORNE DESEASES PADA PENJUAL MAKANAN JAJANAN

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR

Universitas Muhammadiyah Semarang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada usia 6 bulan saluran pencernaan bayi sudah mulai bisa diperkenalkan pada

Jurnal of Health Education

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

KATA PENGANTAR. Malang, 19 Juni Penulis. iii

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG HIGIENE DAN SANITASI PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

HIGIENE PENJAMAH DAN SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GAMBIRAN KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyelenggaraan makanan yang sehat dan aman merupakan salah satu

Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009(2) menyebutkan. (promotif), pencegahan penyakit(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda ( ) pada jawaban yang

ABSTRACT. Keywords: Food Handler s Hygiene Sanitation Practice, Escherichia coli RINGKASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. Keamanan pangan bukan hanya merupakan isu dunia tapi juga. menyangkut kepedulian individu. Jaminan akan keamanan pangan adalah

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

ELYSA YUTIK HIDAYATI J

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Karakteristik Pengetahuan Sikap dan Tindakan Ibu terhadap Penyajian Makanan yang Aman di Kompleks Johor Indah Permai pada Tahun 2011.

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Eschericia coli PADA JAJANAN ES KELAPA MUDA (SUATU PENELITIAN DI KOTA GORONTALO TAHUN 2013)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

PERILAKU HIGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN PADA KATERING RUMAH TANGGA DI LEUWIDAHU KOTA TASIKMALAYA. *Nunun Khoerun Nisa

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. bersih. 4 Penyakit yang menonjol terkait dengan penyediaan makanan yang tidak

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia

EFEK PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KEAMANAN PANGAN DI KELURAHAN BANMATI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

Studi Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan Pada Rumah Makan di Kota Makassar

BAB I PENDAHULUAN. asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang

Kata Kunci: Perilaku, Penjamah Makanan, Mie Basah, Bakteri

GAMBARAN ANGKA KUMAN DAN BAKTERI

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE DAN SANITASI DAN DAYA TERIMA MAKAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERILAKU HYGIENITASI PENGELOLAAN DAN PEMBUATAN KUE HOME INDUSTRI RUMAHAN DIDESA LAMPANAH KECAMATAN SEULIMEUM

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

PENGARUH PENJELASAN GURU TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SANITASI HIGIENE PERORANGAN PADA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keamanan pangan (food safety) masih merupakan masalah

PERANAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN UNTUK MENJAGA KUALITAS MAKANAN HOTEL. Oleh: Nama : I Wayan Lingga Dwi Prabawa Kelas : XI IPA 2 No : 15

Transkripsi:

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU HYGIENE SANITASI MAKANAN PADA TENAGA PENGOLAHAN MAKANANN DI RUMAH MAKAN TAMAN SARI PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: AIRI YANTI PUTRI SANTOSA J 300 130 006 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

IIALAMAN PERSETUJUAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAII TERIIADAP PER]LAKU TIYGIEI{E SANITASI MAKANAN PADA TENAGA PENGOLAIIAN MAKANAN DI RUMAH MAKAN TAMAN SARI PTIBLIKASI ILMIAH AIRI YANTI PUTRI SAI{TOSA J 300 130 006 Telalr diperiksa dan disetuiui untuk diuii oleh: DosenPembimbing Rusdin Rauf. STP.. MP NIK,OIDN. I I 0.164/06.r109.7803

HALAMAN PENGESAHAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAIIUAN TERIIADAP PERILAKU IIYGIENE SAMTASI MAKANAN PADA TENAGA PENGOLAIIAN DI RUMAH MAKAN TAMAN SARI OLEH: AIRI YANTI PUTRI SANTOSA J 300 130 006 Telah dipertahankan di depan Dewln Penguji Fakult8 Ilmu Kesehatan Uniyersitas M[hammadiyah Surak&rta Pada hari Sabtu 3 September 2016 dan dinyatakatr tehh memenuhi syarat 1- Dewan Petrguii: Rusdin rauf, STP, ilp (Ketu, Dewan Penguji) SitiZulaekah, A., M.Si (Anggota I Dewan Penguji) *2, 3. Dyah intan P, S.Gz, M.Nutr,.$,h..., (Arggot& II Dewan Penguii) Dekan, MPh{IDN. 195311 2311-5301 ll

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi inl tidak terdapat karya yang pemah diajukan Lmtuk nempeloleh gelar diploma di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan oraurg lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam dallal pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenamn dalam pemyataan saya di atas, maka aka[ saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Penulis Surakarta, Scptcmber20l6 AIRI YANTI PIiTRI SANToSA J 300 130 006

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU HYGIENE SANITASI MAKANAN PADA TENAGA PENGOLAHAN MAKANAN DI RUMAH MAKAN TAMAN SARI AIRI YANTI PUTRI SANTOSA Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta airi.putri95@yahoo.com ABSTRAK Pendahuluan : Mengolah makanan yang baik yaitu mengolah makanan berdasarkan prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi makanan yang meliputi pengetahuan, perilaku, dan perilaku pengolah makanan dalam menaati azas kesehatan, azas kebersihan, azas kemanan dalam menangani makanan sehingga menghasilkan makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan terhadap perilaku hygiene sanitasi makanan pada tenaga pengolahan makanan di Rumah Makan Taman Sari Metode Penelitian: penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat Hasil: penelitian ini dilakukan pada 28 responden, keseluruhan responden berjenis kelamin wanita sebanyak 28 (100%), responden sebagian besar dengan usia 25-30 tahun sebanyak 16 (57,1%), lama bekerja responden sebagian besar 1 tahun sebanyak 9 (32,1%), dan pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah SMA sebanyak 15 (53,6%). Tingkat pengetahuan responden dengan kategori baik sebanyak 18 (64,3%), tingkat pengetahuan responden dengan kategori cukup sebanyak 8 (28,6%) dan tingkat pengetahuan responden dengan kategori kurang sebanyak 2 (7,1%). Tingkat perilaku responden dengan kategori baik sebanyak 19 (67,9%) dan tingkat perilaku responden dengan kategori tidak baik sebanyak 9 (32,1%). Tingkat pengetahuan baik memiliki perilaku baik. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tenaga pengelola makanan di Rumah Makan Taman Sari sebagian besar adalah kategori baik. Perilaku Hygiene Sanitasi dalam menyajikan makanan pada tenaga pengolahan makanan di Rumah Makan Taman Sari sebagian besar adalah kategori baik. Kata kunci :Pengetahuan, Perilaku, Hygiene Sanitasi 1

Abstract Introduction: Cultivating good food that is cooking a meal based on the principles of food hygiene and sanitation which includes knowledge, attitudes, and behavior of food processors in obeying the principles of health, hygiene principles, the principle of security in handling food to produce healthy and safe food for consumption. Objective: To describe the level of knowledge of the behavior of food sanitation hygiene in food processing power at Restaurant Taman Sari Methods: This study is an observational study using cross sectional data analysis techniques used in this study were univariate Results: The study was conducted on 28 respondents, respondents overall female sex as much as 28 (100%), the majority of respondents aged 25-30 years with 16 (57.1%), long working respondents mostly one year as many as nine (32.1 %), and the last education is high school respondents largely as much as 15 (53.6%). The level of knowledge in both categories as many as 18 (64.3%), the level of knowledge with categories quite as much as 8 (28.6%) and the level of knowledge respondents with less category 2 (7.1%). The level of the behavior of respondents with good category were 19 (67.9%) and the behavior of respondents with category level is not good as much as 9 (32.1%). The level of knowledge both have good behavior Conclusion: The level of knowledge of management of the food at Restaurant Taman Sari mostly either category. Sanitation Hygiene behavior in serving food at food processing power at Restaurant Taman Sari mostly either category Keywords : Knowledge, Behavior, Sanitation Hygiene 1. PENDAHULUAN Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat berkembang biaknya mikroba atau kuman terutama makanan yang mudah membusuk yaitu makanan yang banyak mengandung kadar air serta nilai protein yang tinggi. Kemungkinan lain masuknya atau beradanya bahan-bahan berbahaya seperti bahan kimia, residu pestisida serta bahan lainnya antara lain debu, tanah, rambut manusia dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan manusia (Depkes RI, 2010). Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan, maka banyak berdirinya rumah makan yang menyediakan makanan di luar rumah. Produkproduk yang disediakan rumah makan untuk kepentingan umum haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya. Sebagai salah satu jenis pelayanan umum yang mengolah dan menyediakan makanan, maka penjual makanan memiliki potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bawaan makanan yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual oleh penjual makanan harus memenuhi syarat kesehatan seperti faktor lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, peralatan, pengolahan makanan yang baik dan pengolah makanannya sendiri (Depkes RI, 2

2010). Setiap makanan siap saji selalu mengalami proses penyediaan, pemilihan bahan mentah, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai penyajian.dari semua tahapan tersebut memiliki risiko penyebab terjadinya keracunan pangan apabila tidak dilakukan pengawasan pangan secara baik dan benar (Kemenkes RI, 2012). Banyak sekali kondisi atau faktor, yang mempengaruhi insiden keracunan makanan. Faktor-faktor utama penyebab keracunan makanan tersebut adalah masalah hygiene personal, suhu makanan yang kurang memadai untuk mematikan bakteri pathogen, waktu tunggu penyiapan makanan yang cukup lama hingga dikonsumsi dan kontaminasi silang (Rauf, 2013). Hygiene personal atau perorangan sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan dalam pengelolaan makanan yang aman dikonsumsi dan sehat. Perilaku bersih yang perlu dilakukan oleh pengolah makanan adalah yang pertama mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir karena tangan yang kotor dapat memindahkan bakteri dan virus pathogen dari tubuh ke dalam makanan. Perilaku bersih yang kedua yaitu menjaga kebersihan makanan dan alat makan yang meliputi memcuci alat makan dan bahan makan yang akan diolah hingga bersih. Perilaku bersih yang ketiga adalah menjaga kebersihan dari fisik pengolah yang meliputi menggunakan masker dalam memasak, menjaga agar rambut tidak rontok, menggunakan celemek masak sehingga tidak ada kotoran yang masuk dalam makanan. Perilaku ke empat yaitu menjaga kesehatan karena, keadaan sakit dapat menularkan pada makanan, sebaiknya pekerja yang sedang sakit tidak dilibatkan terlebih dahulu dalam proses pengolahan makanan sampai gejala-gejala penyakit tersebut hilang dan pengolah makanan yang memiliki luka sebaiknya menutup lukanya dengan pelindung kedap air untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri (Depkes,2009). Meningkatkan pengetahuan tenaga pengolah makanan di rumah makan perlu dilakukan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta pelatihan tentang hygiene sanitasi makanan kepada tenaga pengolah sehingga personal hygiene tenaga pengolah makanan dapat ditingkatkan dan dapat menjamin kualitas makanan yang dijual. Selain itu diperlukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap pengolah makanan minimal 6 bulan sekali (Wahono,2002).. Mengolah makanan yang baik yaitu mengolah makanan berdasarkan prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi makanan yang meliputi pengetahuan, perilaku, dan perilaku pengolah makanan dalam menaati azas kesehatan, azas kebersihan, azas kemanan dalam menangani makanan sehingga menghasilkan makanan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi (Depkes,2009). Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang. gambaran tingkat pengetahuan terhadap perilaku hygiene sanitasi makanan pada tenaga pengolahan makanan di Rumah Makan Taman Sari. Peneliti melakukan penelitian di Rumah Makan Taman Sari dikarenakan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti rumah makan tersebut setiap harinya harus menyajikan puluhan macam masakan dengan jumlah besar dan pelanggan yang banyak. Sehingga dalam penyajian makanan di perlukan waktu tunggu yang 3

singkat. Dari permasalahan tersebut perilaku hygiene sanitasi dalam menjamah makanan kurang diperhatikan. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini penelitian observasional dimana peneliti hanya melakukan observasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional adalah penelitian observaional dimana cara pengambilan data variabel bebas dan variabel tergantung dilakukan sekali waktu pada saat yang bersamaan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengolah makanan yang bekerja pada rumah makan taman sari sebanyak 28 responden. Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 28 pengolah makanan di rumah makan taman sari colomadu karanganyar. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan total sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil seluruh populasi sabagai sampel penelitian. analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah analisis univariat. 3. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bawa keseluruhan responden berjenis kelamin wanita. responden dengan usia 20-24 sebanyak 12 responden (42,9%) dan usia 25-30 sebanyak 16 responden (57,1%) sehingga dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak dengan usia 25-30 tahun. responden dengan lama bekerja 1 tahun sebanyak 9 responden (32,1%), 2 tahun sebanyak 3 responden (10,7%), 3 tahun sebanyak 6 responden (21,4%), 4 tahun sebanyak 5 responden (17,9%), 5 tahun sebanyak 5 responden (17,9%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak dengan lama bekerja 1 tahun. responden dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 2 responden (7,1%), SMA sebanyak 15 responden (53,6%), dan SMP sebanyak 11 responden (39,3%) sehingga dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak dengan pendidikan terakhir SMA. responden dengan pengetahuan baik sebanyak 18 responden (64,3%), Cukup sebanyak 8 responden (28,6%) dan kurang sebanyak 2 responden (7,1%) sehingga dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak dengan tingkat pengetahuan baik. responden dengan perilaku baik sebanyak 19 responden (67,9%), Tidak Baik sebanyak 9 responden (32,1%) sehingga dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak dengan perilaku baik. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan dan saran a. Tingkat pengetahuan pada tenaga pengelola makanan di Rumah Makan Taman Sari dengan kategori baik. b. Perilaku Hygiene Sanitasi dalam menyajikan makanan pada tenaga pengolahan makanan di Rumah Makan Taman Sari dengan kategori baik. 4.2 Saran a. Bagi Rumah Makan Taman Sari hendaknya dapat memeberikan pengawasan dan pengarahan kepada tenaga pengolahan makanan sehingga dapat menyajikan makanan yang higienis dan terhindar dari penyakit dan keracunan. 4

b. Bagi karyawan Bagi Rumah Makan Taman Sari hendaknya dapat memeperhatikan hygiene sanitasi sehingga makanan dapat aman dikonsumsi c. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat melakukan penelitian dengan variabel yang lain tentang variable yang dapat memepengaruhi perilaku hygiene sanitasi. DAFTAR PUSTAKA Arisman, (2009). Keracunan Makanan. Penerbit EGC. Jakarta. Balia L Roostita. (2008). Kerusakan Bahan Pangan oleh Mikroorganisme. Bandung. BPOM RI. (2005). Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK 00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Jakarta : Kepala BPOM. Bpom 2011 Badan POM RI.(2013). Peraturan Kepala Badan POM RI No. 36 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pengawet. Jakarta Departemen kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia. Ditjen PPM PLP, Jakarta. Depkes 2007 RI, (2007).Standar Pelayanan Kebidanan.Jakarta. Depkes RI, (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Kemenkes No. (1098) tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Rumah Makan dan Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT. Rineka Cipta, Cetakan I, Jakarta. 5