Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

LAMPIRAN. % dari pakan

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Diponegoro, Semarang. Kegiatan penelitian berlangsung dari bulan Mei hingga

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DA PEMBAHASA. Konsumsi Bahan Kering Ransum

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

menjaga kestabilan kondisi rumen dari pengaruh aktivitas fermentasi. Menurut Ensminger et al. (1990) bahwa waktu pengambilan cairan rumen berpengaruh

HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada 4 Juli sampai dengan 21 Agustus 2016.

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

MATERI DAN METODE. Metode

Deskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengaruh Penambahan Pollard Fermentasi Dalam

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

MATERI DAN METODE. Materi

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

METODE. Materi. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Ransum

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

Lampiran 3. Anova Kecernaan Bahan Kering Konsentrat (%)

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN... xx I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 14

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Manunggal

MATERI. Lokasi dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil Pengamatan Karakteristik Fisik Silase Ransum komplit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

HASIL DAN PEMBAHASAN Suplementasi Biomineral

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN 482,91 55, ,01 67,22

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

PENGARUH BINDER MOLASES DALAM COMPLETE CALF STARTER BENTUK PELLET TERHADAP KONSENTRASI VOLATILE FATTY ACID DARAH DAN GLUKOSA DARAH PEDET PRASAPIH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bungkil kedelai, tepung gamal (Gliricidia sepium), dan pucuk tebu (Saccharum

dengan bakteri P. ruminicola (98-100%), B. fibrisolvens (99%), C. eutactus (99%) dan T. bryantii (94%). Bakteri-bakteri tersebut diduga sering

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

Transkripsi:

Kinerja Pencernaan dan Efisiensi Penggunaan Energi Pada Sapi Peranakan Ongole (PO) yang Diberi Pakan Limbah Kobis dengan Suplemen Mineral Zn dan Alginat Tyas Widhiastuti Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc Program Studi Magister Ilmu Ternak Fakultas Peternakan - Universitas Diponegoro 2009

Latar Belakang Pendahuluan Masalah Pemenuhan Kebutuhan Daging Pemanfaatan Berbagai Sumber Pakan Limbah Pasar Berupa Sisa Kobis dari Pasar Defisien Zn Tercemar Pb Suplementasi Zn Alginat

Tujuan Mengkaji efektifitas penambahan mineral Zn dan alginat untuk mengatasi masalah defisiensi Zn dan cemaran Pb pada sapi potong yang diberi pakan limbah pasar berupa sisa kobis,dilihat dari kinerja pencernaan dan efisiensi penggunaan energi. Manfaat Dasar untuk memecahkan masalah penyediaan pakan melalui pemanfaatan limbah pasar berupa sisa kobis sebagai pakan ternak sapi potong

MATERI DAN METODE Waktu: Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Juli-20 September 2007 Tempat: Kelompok Tani Ternak Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang. Materi Ternak : 16 ekor sapi PO jantan, umur 1-2 tahun, rata-rata bobot p j,, badan awal 226,13±44,09 kg (CV 19,50%). Bahan pakan: rumput lapang, limbah pasar berupa limbah kobis, konsentrat, suplemen Zn dan zat additif alginat.

Susunan konsentrat Bahan Pakan Kom posisi TDN Abu PK LK SK BETN Ca P %... Jagung 4,00 3,504 0,088 0,432 0,168 0,104 3,208 0,009 0,016 Onggok 11,20 8,725 0,269 0,213 0,034 1,075 9,610 0,017 0,035 Dedak 9,60 5,251 1,623 0,806 0,384 2,774 4,022 0,027 0,162 B. Kelapa 9,60 7,632 0,701 2,045 1,046 1,344 4,464 0,021 0,063 B. Kapuk 4,00 2,948 0,297 1,188 0,308 1,200 1,006 - - Urea 080 0,80 - - 2,248248 - - - - - CaCO3 0,40-0,400 - - - - 0,108 0,076 Minyak 0,40 0,904 - - 0,400 - - - - Total Konsentrat 40 28,964 3,378 6,932 2,34 6,497 22,31 0,182 0,352

Metode Rancangan : Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan pemberian pakan dan 4 ulangan menurut bobot badan yaitu: T0= Rumput lapangan 60 % + konsentrat 40 % T1= Limbah kobis 30 % + rumput lapangan 30% + konsentrat 40% T2= T1 + mineral Zn 34 mg/kg g T3= T2 + alginat 1 %

Parameter yang diamati: 1. Kinerja pencernaan: - Populasi Bakteri - Protozoa Rumen - Konsentrasi NH3 dan VFA Rumen - Efisiensi Konversi Heksosa menjadi VFA(EKH) - Produksi Metan - Panas Fermentasi - Konsentrasi N-amonia - Nutrien tercerna 2. Efisiensi Penggunaan Energi - Energi tercerna

Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (varian). Uji nilai i ratarata dilakukan menggunakan F-Tes dengan tingkat signifikansi 5%. Apabila F-tes ditemukan ada perbedaan nilai rata-rata perlakuan, maka akan dilanjutkan uji beda jarak wilayah Duncan untuk mengetahui perbandingan antara nilai rata-rata perlakuan.

Model matematis linier analisis ragam untuk Rancangan Acak Kelompok yang digunakan adalah sebagai berikut: Yij = µ + Kj + Ôi + åij Keterangan: Yij =Hasil pengamatan akibat perlakuan pemberian pakan ke i dan kelompok bobot badan ke-j µ = Nilai tengah umum Kj = Pengaruh kelompok bobot badan ke-j Ôi = Pengaruh perlakuan pemberian pakan ke-i åij = Galat percobaan akibat perlakuan pemberian pakan ke-i dan kelompok bobot badan ke-j

Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian untuk seluruh pengamatan adalah sebagai berikut: H0 : Y1 = Y2 = Y3 = Y4, tidak ada perbedaan kinerja pencernaan dan efisiensi penggunaan energi pada sapi PO yang diberi pakan limbah pasar berupa sisa kobis dengan perlakuan suplementasi Zn dan alginat. H1 : paling sedikit ada Yi Y, ada perbedaan kinerja pencernaan dan efisiensi penggunaan energi pada sapi PO yang diberi pakan limbah pasar berupa sisa kobis dengan perlakuan suplementasi Zn dan alginat.

Hasil dan Pembahasan Kinerja Pencernaan Rata rata Jumlah Bakteri dan Protozoa Rumen pada Sapi PO yang Mendapat Perlakuan Pemberian Pakan yang Berbeda 3.00 a 2.50 2.00 1.50 100 1.00 0.50 d c b 0.00 T0 T1 T2 T3

Populasi Protozoa Rumen pada Sapi PO yang Mendapat Pakan Limbah Kobis Dengan Suplementasi Zn dan Alginat 400.00 a 350.00 300.00 250.00 200.00 150.00 100.00 c b c 50.00 0.00 T0 T1 T2 T3

Rata rata Konsentrasi VFA pada Sapi PO yang Mendapat Pakan Limbah Kobis Dengan Suplementasi Zn dan Alginat Parameter Perlakuan Pengaruh T0 T1 T2 T3 NH 3 (mm) 5,28 a 3,29 b 4,26 ab 4,10 ab ** VFA Total(mM) 105,75 a 63,75 b 105,50 a 111,75 a ** Konsentrasi VFA Parsial Asetat(mM) 13,08 c 17,20 b 12,98 c 34,36 a ** Propionat(mM) 4,42 b 13,06 a 4,11 b 13,44 a ** Rasio A/P 2,96 1,32 3,16 2,56 Butirat(mM) 414 4,14 b 462 4,62 b 482 4,82 b 889 8,89 a ** Metan (%) 16,81 a 10,64 c 17,19 a 15,48 b ** EKH(%) 75,17 b 81,40 a 75,10 b 76,09 b ** Panas Fermentasi (%) 8,02 b 7,96 b 7,70 b 8,43 a **

Rata rata TDN tercerna pada Sapi PO yang Mendapat Pakan Limbah Kobis Dengan Suplementasi Zn dan Alginat Parameter Perlakuan T0 T1 T2 T3 Pengaruh PK tercerna(%) 11,80 c 15,85 a 15,5050 ab 15,05 b ** SK tercerna(%) 34,57 a 24,77 b 29,30 c 30,40 d ** LK tercerna(%) 1,57 b 2,42 a 2,25 a 2,17 a ** BETN tercerna(%) 37,55 b 42,02 a 37,90 b 37,52 b ** TDN (%) 87,44 88,18 87,85 87,90 ns

Efisiensi Pemanfaatan Energi Parameter Konsumsi energi (Kcal /hari) Energi feses (Kcal /hari) Perlakuan T0 T1 T2 T3 Penga- ruh 30,17 a 23,73 c 28,82 ab 25,20 b ** 6,02 5,35 6,60 5,55 ns Kecernaan energi (%) 79,15 77,42 77,51 77,53 ns Energi tercerna (Kcal /hari) 24,15 18,37 22,23 19,66 ns

Energi Tercerna 30 25 20 24,15 18,37 22,23 19,66 15 10 5 0 T0 T1 T2 T3

KESIMPULAN Suplementasi Zn dan alginat dapat memperbaiki kinerja pencernaan pada penggunaan limbah pasar berupa sisa kobis sebagai pakan kasar pada sapi PO, sedangkan efisiensi penggunaan energi tidak terpengaruh oleh suplemen tersebut.

Saran Penggunaan limbah pasar berupa sisa kobis dari pasar dapat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pakan bagi sapi potong, namun demikian harus ditambahkan Zn dan alginat untuk mengatasi cemaran logam berat berupa Pb dan defisiensi Zn yang sering dijumpai pada ternak ruminansia

TERIMA KASIH

Alginat 100 gram alga coklat direndam dengan 1 liter HCl 0,33% selama 2 jam Pencucian dengan air Perendaman menggunakan 1 liter KOH 0,75% selama 1 jam Pencucian dengan air Perendaman menggunakan 1 liter Na2CO3 1,5% pada suhu 65 0 C selama 120 menit Penyaringan dengan kain tipis Pemucatan dengan 1 liter H 2 O 2 6%

Pengendapan dengan 1 liter HCl 5% Diperoleh endapan asam alginat Pencucian dengan 1 liter NaOH 5% dan didapatkan endapan Pencucian natrium dengan alginat air Pengeringan g dalam oven bersuhu 50 0 C Tepung alginat

Zn Proteinat 100 gram onggok dicampur dengan 100 ml larutan Zn 3000 ppm Campuran disterilkan dengan autoclave pada suhu 121 0 C selama 15 menit Campuran diratakan dengan Loyang alumunium dan diinokulasi dengan jamur Aspergilus oryzae Loyang ditutup dengan kertas lilin dan diinkubasi selama 3-5 hari sampai jamur tumbuh merata Substrat dikeringkan pada suhu 45 0 C

Substrat dihaluskan Ditimbang dan siap diberikan pada sapi

Eliminasi Pb Melalui feses Perlakuan Konsumsi Pb dalam rasum Eliminasi Pb melalui l feses dan urin... mg/hari... T0 38,09 22,55 T1 29,58 20,39 T2 36,25 29,35 T3 30,85 33,46

Ph Rumen Perlakuan Ph T0 8,105 T1 8,16 T2 7,705 T3 7,408

Perlakuan Kecernaan Bahan Organik (%) T0 T1 T2 T3 83,75 ns 80,72 ns 81,39 ns 81,99 ns

Stokiometri reaksi fermentasi karbohidrat(heksosa) oleh bakteri menjadi tiga fermentasi utama dalam rumen (Ørskov dan Ryle, 1990) Heksosa menjadi acetat C 6 H 12 O 6 + H 2 O CH 3 COOH + 2CO 2 + 4H 2 Heksosa menjadi propionat C 6 H 12 O 6 + H 2 O 2CH 3 COOH + 2CO 2 + 4 H 2 O Heksosa menjadi butirat C 6 H 12 O 6 + H 2 O 2CH 3 CCOH + 2CO 2 + 4 H 2 Produksi metan 4H 2 + CO 2 CH 4 + 2H 2 O

Potensi Limbah pasar Produksi sampah = 37.000 ton /hari = 37.000.000 kg/hari Layak untuk konsumsi ternak = 48,3% BK = 10% Kebutuhan BK untuk sapi potong = 4% x BB BB = 300 kg Potensi limbah pasar yang dapat dijadikan pakan ternak sapi potong dengan berat 300 kg yaitu: 37.000.000 x 48,3 % x 10% : (4% x 300kg) = 148.925 ekor sapi PO

Perhitungan Zn T3U1 Pemberian Zn Kebutuhan ransum = 34 ppm = 34 mg/kg ransum = 4% x bobot badan = 4/100 x 212 = 8,48 kg BK Kebutuhan Zn = 34 x 8,48 = 288,32 mg Kadar Zn Proteinat = 846 mg/kg = 0,846 mg/gram Pemberian Zn Proteinat = 288 32/0 846 Pemberian Zn Proteinat = 288,32/0,846 = 340,80 gram

Perhitungan pemberian alginat T3U1 Kebutuhan 4% BK = 4% x 212 = 8,48 kg BK Pemberian alginat 1% = 1% x 8,48 kg = 0,0848 0848 kg = 84,8 gram