FAKTOR FAKTOR BASE LENDING RATE PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH COST OF FUND (COF) TERHADAP BASE LENDING RATE (BLR) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

Nurul Wulansari dan Budi Hermana Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. Abstrak

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTUAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. PERIODE 2013

Manajemen Hutang Bank

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar melemah diluar batas

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk

SUMBER-SUMBER DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza

Sumber Dana dan Alokasi Dana dalam Perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PERBANKAN PADA PT. BPR GUNUNG LAWU DELANGGU PERIODE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

I -1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk

BAB VI KESIMPULAN. sistem desentralisasi dengan konsep unit bisnis strategis. Setiap unit bisnis diukur dan

Selamet Riyadi Rushadi Indra Siswanti Puji Hadiyati Institute Perbanas. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

PENGENALAN ASSET DAN LIABILITY MANAJEMEN PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai penghimpun dana masyarakat (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat (Murti dan

MANAJEMEN DANA PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB VIII MANAJEMEN DANA BANK

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. termasuk satu negara bank based yaitu negara yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB V PENUTUP. terhadap profitabilitas perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada

MANAJEMEN ASSET DAN LIABILITAS (alma) Materi kuliah ke 6 Komputer Lembaga Keuangan Perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. data untuk menjawab atau memecahkan masalah penelitian termasuk pengujian

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

PUTRI ARI WINARNI ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam. meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan

SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN. Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

KEBIJAKAN/ STRATEGI HARGA BANK. Manajemen Pemasaran Bank Andri Helmi M, SE., MM.

I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan. kebutuhan hidup penduduk Indonesia juga terus mengalami kenaikan.

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 13 (2016) Desember

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. perbankan yang merupakan bisnis jasa saat ini berada dalam persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami perubahan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

HUBUNGAN BIAYA DANA PIHAK KETIGA DENGAN RENTABILITAS BANK (Studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Siliwangi Tasikmalaya)

Pasar dan Lembaga Keuangan

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

PENDAHULUAN. Interpreasi definisi:

GIRO WAJIB MINIMUM DALAM RUPIAH (3 September 2010)

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk para nasabah dan investor global agar tetap survive di percaturan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, RASIO BIAYA OPERASI ATAS PENDAPATAN OPERASI, RETURN ON ASSET TERHADAP NON PERFORMANCE LOAN BANK NASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

Aktivitas Ekonomi Tanpa Bank

SURVEI KREDIT PERBANKAN

MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS (ALMA) /

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

Analisis Tingkat Suku Bunga Deposito dan Pengaruhnya Terhadap Cost of Fund

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

I. PENDAHULUAN. serangkaian deregulasi yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

Kartika Sari, SKom., MM Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)

Transkripsi:

FAKTOR FAKTOR BASE LEDIG RATE PT BAK RAKYAT IDOESIA (Persero) Tbk TAHU 2002-2006 1 Peni Sawitri 2 Ananto Wicaksono 1 Universitas Gunadarma, peni@staff.gunadarma.ac.id 2 Bank Ekonomi, kredit.pelaporan@bankekonomi.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan cost of loanable funds dan base lending rate pada Tahun 2002-2006 dan pengaruh cost of loanable fund, overhead cost, risk factor, spread, ta terhadap base lending rate tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Laporan Keuangan tahun 2002-2006. Perhitungan cost of loanable funds, overhead cost, risk factor, spread, ta dan base lending rate dilakukan dengan menggunakan proses manual (manual processing) berdasarkan laporan keuangan tahun 2002-2006. Hasil penelitian menunjukkan cost of loanable funds dan base lending rate tertinggi adalah pada tahun 2002, sedangkan mulai tahun 2003 sampai dengan 2006 cost of loanable funds dan base lending rate mengalami penurunan. Pengujian cost of loanable funds, overhead cost, risk factor, spread, ta dan base lending rate menggunakan uji korelasi. Berdasarkan uji korelasi bivariate, yang berkorelasi secara signifikan hanya variabel Risk dengan BLR. Kata Kunci : Cost of Loanable Funds ( Colf ), Base Lending Rate ( BLR ). PEDAHULUA Bank sebagai lembaga intermediasi mengelola sumber dana yang berhasil dihimpun oleh bank, kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit perbankan dengan mendapatkan imbalan atau laba pinjaman yang berguna untuk membayar bunga simpanan. Pada saat ini persaingan antar bank semakin ketat, maka dalam menarik minat masyarakat pada umumnya dalam menyimpan uang di bank, ada faktor penting yang perlu diperhatikan di antaranya penentuan harga (pricing) yaitu bunga. Besarnya bunga yang ditawarkan untuk bunga simpanan akan berpengaruh terhadap bunga pinjaman. Kredit macet akhir-akhir ini telah memacu kalangan perbankan untuk lebih berhati-hati dalam mengatur alokasi dana kredit. Oleh karena itu, kalangan industri perbankan perlu mempertimbangkan alokasi dana yang dihimpun menjadi asset yang menghasilkan pendapatan bagi bank atau disalurkan kepada kreditur dengan tingkat suku bunga yang wajar Untuk menetapkan tingkat suku bunga kredit (base lending rate), maka bank harus menghitung biaya dana (cost of fund) dan biaya-biaya lain terkait dengan perhitungan base lending rate. Perhitungan cost of funds dihitung berdasarkan pendekatan biaya dana rata-rata tertimbang / pendekatan Weighted Average Cost of Fund. Untuk menentukan tingkat suku bunga kredit (base lending rate) maka bank harus memperhitungkan cost of loanable funds ditambah dengan komponen B107

lainnya seperti overhead cost, risk factor, spread dan ta. Hadad, Santoso dan Besar ( 2003 ), melakukan penelitian mengenai biaya dana bank yang dilakukan secara kualitatif dan sederhana dengan membandingkan antara hasil estimasi biaya dana dan suku bunga kredit dengan data aktual bank (e-post) untuk memperoleh gambaran mengenai faktor pembentukan kedua harga tersebut. Metode estimasi yang digunakan adalah model Cole, Santoso dan Heffernan yang dilengkapi dengan pendekatan biaya rata-rata historis untuk menghitung kontribusi biaya bank. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa perhitungan biaya dana bank sudah sesuai dengan suku bunga SBI namun suku bunga kredit bank lebih tinggi dibandingkan suku bunga hasil estimasi rata-rata beberapa bank. Secara keseluruhan, biaya intermediasi masih relatif tinggi dibandingkan hasil estimasi. Kemudian menyebutkan bahwa pentingnya fungsi intermediasi adalah terkait dengan biaya untuk memperoleh yang dibutuhkan kreditur untuk mendapatkan debitur yang kredibel dan adanya perbedaan preferensi likuiditas dari pihak kreditur maupun debitur. Biaya informasi tersebut juga mencerminkan biaya dana dan suku bunga kredit bank. Semakin besar biaya intermediasi menunjukkan perekonomian dan kinerja perbankan yang tidak efisien. Penelitian lain mengenai determinan tingkat suku bunga pinjaman di Indonesia tahun 1983 2002 dilakukan oleh Taufik Kurniawan (2004). Menyatakan bahwa hasil bahwa industri perbankan semakin kompetitif ini penentuan suku bunga menjadi alat persaingan yang sangat strategis. Bank bank yang mampu mengendalikan pokok dalam penentuan tingkat bunga kredit (lending rate) maka akan mampu bersaing dengan bank bank lain. Salah satu dengan melihat prediksi cost of fund dengan variabel cost of loanable funds dengan menggunakan ECM (Error Correction Model ). Sugiarto (2005) menyatakan bahwa pengusaha akan mencari biaya dana yang semurah mungkin karena dengan biaya dana yang rendah tersebut dapat diharapkan dapat memperoleh keuntungan usaha yang lebih besar sehingga unsur biaya dana merupakan faktor fundamental dalam setiap pembiayaan usaha. Berdasarkan sebagian kerangka pemikiran atau hasil penelitian di atas, maka hipotesis umum yang akan diuji dalam penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang signifikan antara biaya dana (biaya dana campuran, biaya dana uang, biaya dana yang dapat dipinjam dan biaya dana yang dapat dioperasikan) dengan interest spread, presentase aktiva produktif dan pendapatan ( pendapatan berbasis bunga dan pendapatan berbasis bukan bunga). Selain itu, penelitian akan menguji apakah biaya dana campuran, biaya dana uang, biaya dana yang dapat dipinjam dan biaya dana yang dapat dioperasikan, interest spread, presentase aktiva produktif dan pendapatan (pendapatan berbasis bunga dan pendapatan berbasis bukan bunga) bukan merupakan variabel pembeda yang signifikan antara bank fokus dan bank terbatas. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana perkembangan cost of loanable funds pada PT Bank Rakyat Indonesia tahun 2002-2006? (2) Bagaimana perkembangan base lending rate pada PT Bank Rakyat Indonesia tahun 2002-2006? (3) Bagaimana pengaruh antara cost of loanable funds, overhead cost, risk factor, spread dan ta terhadap base lending rate pada PT B108

Bank Rakyat Indonesia tahun 2002-2006? Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui perkembangan cost of loanable funds pada PT Bank Rakyat Indonesia tahun 2002-2006, untuk mengetahui perkembangan base lending rate pada PT Bank Rakyat Indonesia tahun 2002-2006 dan untuk mengetahui pengaruh cost of loanable funds, overhead cost, risk factor, spread dan ta terhadap base lending rate pada PT Bank Rakyat Indonesia tahun 2002-2006 METODE PEELITIA Obyek dari penelitian ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam penulisan tesis ini adalah data sekunder terdiri dari Laporan Keuangan PT BRI (Persero) Tbk tahun 2002-2006. Analisis data yang dilakukan oleh penulis meliputi sistematika sebagai berikut : Menghitung cost of loanable funds dari berbagai sumber dana pihak ke tiga. Untuk menghitung cost of loanable funds, metode analisis yang digunakan adalah metode weighted average cost of funds (WACOF). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : o Sumber Dana 1 Tabel 1. Perhitungan Cost of Funds dengan metode WACOF Jumlah Dana Rp 2 Komposisi 3 Tk.Suku Bunga / thn 4 GWM 5 Bunga Efektif 6 1 GIRO XX XX XX 5 100/100-5 2 TABUGA XX XX XX 5 100/100-5 3 DEP.BERJA GKA 4 SERTIFIKAT DEP 5 KEWAJIBA SEGERA LAIYA XX XX XX 5 100/100-5 XX XX XX 5 100/100-5 XX XX XX 5 100/100-5 Kontribusi Biaya Dana 3 6 = 7 TOTAL XX XX Cost of Loanable Funds Sumber: Riyadi (2004:68) Untuk menghitung besarnya base lending rate selain cost of loanable funds juga diperlukan perhitunganperhitungan komponen lain, seperti: a. Total biaya( nonbunga) Overhead Cost = 100 Total aktiva produktif b. Biaya Penyisihan Cadangan Penghapusan Kredit X 100 Risk Factor = Total Kredit yang Diberikan c. Spread = 2 hingga 3 b : Spread yang diinginkan 2,5. d. Base Lending Rate: COLF = Overhead Cost = B109

Risk Factor = Spread = Ta = Base Lending Rate = yyy Setelah cost of loanable funds, overhead cost, risk factor, spread, ta dan base lending rate diketahui kemudian diuji dengan menggunakan uji korelasi untuk mengetahui ada tidaknya dan sejauh mana hubungan antarvariabel tersebut. HASIL DA PEMBAHASA Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data dari salah satu bank untuk 5 tahun, mulai dari tahun 2002-2006. Data tersebut berdasarkan laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, dengan memperhitungkan cost of loanable funds, overhead cost, risk factor, spread, ta dan base lending rate. Perhitungan dan perkembangan Cost of Loanable Funds dengan metode WACOF Tabel 2. Perhitungan Cost of Loanable Funds Tahun 2002 o Sumber Dana Jumlah Dana Komposisi Tkt Suku GWM Bunga Kotribusi Biaya 1 2 3 4 5 6 3 6 = 7 1 Giro 10,910,126 15.94 3.91 5 4.12 0.656 2 Tabungan 28,673,037 41.90 8.07 5 8.49 3.560 3 Deposito Berjangka 26,943,433 39.38 15.06 5 15.85 6.242 4 Sertifikat Deposito 10,953 0.02 14.65 5 15.42 0.002 5 Kewajiban Segera Lainnya 1,887,141 2.76 6.5 5 6.84 0.189 Total 68,424,690 100 10.65 Tabel 3. Perhitungan Cost of Loanable Funds Tahun 2003 o Sumber Dana Jumlah Dana Komposisi Tkt Suku GWM Bunga Kotribusi Biaya 1 2 3 4 5 6 3 6 = 7 1 Giro 12,664,406 16.96 4.26 5 4.48 0.761 2 Tabungan 35,803,367 47.95 5.72 5 6.02 2.887 3 Deposito Berjangka 24,593,994 32.94 9.61 5 10.12 3.332 4 Sertifikat Deposito 11,997 0.02 8.83 5 9.29 0.001 5 Kewajiban Segera Lainnya 1,587,622 2.13 5.71 5 6.01 0.128 Total 74,661,386 100 7.11 B110

Tabel 4. Perhitungan Cost of Loanable Funds Tahun 2004 o Sumber Dana Jumlah Dana Komposisi Tkt Suku GWM Bunga Kotribusi Biaya 1 2 3 4 5 6 3 6 = 7 1 Giro 12,335,275 15.256 3.22 8 3.50 0.534 2 Tabungan 44,569,139 55.122 4.53 8 4.92 2.714 3 Deposito Berjangka 22,150,596 27.395 6.5 8 7.07 1.936 4 Sertifikat Deposito 1,313 0.002 6.83 8 7.42 0.0001 Kewajiban Segera 5 Lainnya 1,799,826 2.226 5.3 8 5.76 0.128 Total 80,856,149 100 5.31 Tabel 5. Perhitungan Cost of Loanable Funds Tahun 2005 o Sumber Dana Jumlah Dana Komposisi Tkt Suku GWM Bunga Kotribusi Biaya 1 2 3 4 5 6 3 6 = 7 1 Giro 15,822,067 16.854 2.68 8 2.91 0.491 2 Tabungan 49,372,027 52.593 4.35 8 4.73 2.487 3 Deposito Berjangka 26,723,766 28.467 8 8 8.70 2.475 4 Sertifikat Deposito 564 0.001 9.67 8 10.51 0.0001 5 Kewajiban Segera Lainnya 1,956,467 2.084 5.84 8 6.35 0.132 Total 93,874,891 100 5.59 Tabel 6. Perhitungan Cost of Loanable Funds Tahun 2006 o Sumber Dana Jumlah Dana Komposisi Tkt Suku GWM Bunga Kotribusi Biaya 1 2 3 4 5 6 3 6 = 7 1 Giro 25,261,511 20.929 2.42 8 2.63 0.551 2 Tabungan 58,307,624 48.308 4.68 8 5.09 2.457 3 Deposito Berjangka 34,773,248 28.810 11.41 8 12.40 3.573 4 Sertifikat Deposito 1,892 0.002 8.74 8 9.50 0.0001 Kewajiban Segera 5 Lainnya 2,355,034 1.951 5.94 8 6.46 0.126 Total 120,699,309 100 6.71 B111

Grafik Perkembangan Cost of Loanable Funds Per 31 Desember 2002-2006 COLF () 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 10.65 7.11 5.31 5.59 6.71 0.00 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Gambar 1. Grafik Perkembangan Cost of Loanable Funds Sumber: Laporan Keuangan per 31 Desember tahun 2002-2006 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Dari hasil perhitungan cost of loanable funds dengan menggunakan metode WACOF dan grafik diatas dapat dilihat pada tahun 2002 cost of loanable funds sangat tinggi, hal ini terjadi karena tingginya tingkat suku bunga pada tahun tersebut, yang menyebabkan PT Bank Rakyat Indonesia harus menanggung biaya dana yang cukup tinggi pada tahun tersebut yaitu sebesar 10,65. Dari keseluruhan sumber dana pada tahun 2002, jumlah sumber dana yang berhasil dihimpun adalah sebesar Rp 68.424.690 juta. Perhitungan Overhead Cost Tabel 7. Perhitungan Overhead Cost Tahun 2002-2006 (Dalam jutaan rupiah) Tahun Total Biaya (on Bunga) (Rp) 2002 3,890,468 2003 5,629,549 2004 5,427,884 2005 7,448,418 Aktiva Produktif (Rp) Overhead Cost () 82,035,29 3 4.74 86,310,50 4 6.52 99,372,21 8 5.46 113,904,6 35 6.54 142,264,4 50 5.37 2006 7,646,050 Sumber :Laporan Keuangan per 31 Desember 2002-2006 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Pada hasil perhitungan overhead cost diatas, maka diketahui overhead cost terbesar pada tahun 2006 adalah sebesar 6,54. Perhitungan Risk Factor Tabel 8. Perhitungan Risk Factor Tahun 2002-2006 Tahun Tahun Penyisihan Penghapusan Kredit (Rp) Kredit yang Diberikan (Rp) Risk Factor () 2002 3,913,148 35,212,541 11.11 2003 4,313,295 44,111,945 9.78 2004 5,124,749 58,127,541 8.82 2005 4,857,840 70,826,155 6.86 2006 1,113,445 84,754,510 1.31 Sumber : Laporan Keuangan per 31 Desember tahun 2002-2006 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Risk factor PT Bank Rakyat Indonesia pada tahun 2002 adalah yang tertinngi sebesar 11,11 dengan penyisihan penghapusan kreditnya sebesar Rp 3.913.148 juta. Sedangkan kredit yang diberikan sebesar Rp 35.212.541 juta. Perhitungan dan perkembangan Base Lending Rate Tabel 9. Perhitungan Base Lending Rate Tahun 2002-2006 Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 COLF 10.65 7.11 5.31 5.59 6.71 Overhead Cost 4.74 6.52 5.46 6.54 5.37 B112

Risk Factor 11.11 9.78 8.82 6.86 1.31 Spread 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 Ta 0.88 0.88 0.88 0.88 0.88 Base Lending Rate 29.88 26.79 22.96 22.36 16.77 Sumber : Laporan Keuangan per 31 Desember tahun 2002-2006 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, data diolah Pada tahun 2002 base lending rate BRI sebesar 29,88, pada tahun itu base lending rate BRI sangat tinggi, hal itu disebabkan tingginya cost of loanable funds yang ditanggung BRI yaitu sebesar 10,65. BLR () 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 Grafik Perkembangan Base Lending Rate Tahun 2002-2006 29.88 26.79 22.96 22.36 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun 16.77 Gambar 2. Grafik Perkembangan Bas Lending Rate Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa base lending rate pada tahun 2002 sangat besar, hal itu disebabkan karena biaya dana pada tahun tersebut sangat tinggi. Kemudian pada tahun 2003 sampai dengan 2006 base lending rate mengalami penurunan yang disebabkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat menurunkan cost of loanable funds dari tahun 2003-2006. Korelasi Bivariate dan Hipótesis Setelah diketahui hasil perhitungan base lending rate, cost of loanable funds, overhead cost dan ketentuan spread serta ta, kemudian data diolah melalui uji korelasi bivariate untuk melihat tingkat signifikan faktor faktor tersebut. Hasil uji korelasi bivariate ditampilkan dalam lampiran. Berdasarkan hasil uji korelasi bivariate dalam lampiran, dari 5 data yang diuji diketahui bahwa besarnya koefisien korelasi antara colf dengan BLR sebesar 0,553, overhead dengan BLR sebesar (-)0,055, risk dengan BLR sebesar 0,983, spread dengan BLR sebesar (-)0,486 dan koefisien korelasi antara ta dengan BLR sebesar (-)0,496. Angka colf, overhead, spread, ta menunjukkan lemahnya korelasi (jauh dibawah 1), sedangkan angka yang dihasilkan antara risk dengan BLR menunjukkan arah korelasi positif (mendekati 1) sebesar 0,983, atau semakin tinggi risk maka base lending rate cenderung semakin besar dan sebaliknya. 1. Hipotesis : Ho = Tidak ada hubungan (Korelasi) antara dua variabel H 1 = Ada hubungan (Korelasi) antara dua variabel 2. Pengambilan Keputusan (Berdasarkan Probabilitas) : Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak COLF OVERHEA RISK SPREAD TAX BLR Correlations **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). COLF OVERHEAD RISK SPREAD TAX BLR 1 -.613.424 -.985** -.985**.553.272.477.002.002.334 -.613 1 -.035.517.507 -.055.272.956.373.383.930.424 -.035 1 -.337 -.347.983**.477.956.580.568.003 -.985**.517 -.337 1 1.000** -.486.002.373.580.000.407 -.985**.507 -.347 1.000** 1 -.496.002.383.568.000.396.553 -.055.983** -.486 -.496 1.334.930.003.407.396 Tingkat signifikasi koefisien korelasi dua sisi dari output (diukur dari probabilitas) menunjukkan angka colf, overhead, spread, ta sebesar 0,334, 0,930, 0,407 dan 0,396, sedangkan angka yang dihasilkan antara risk dengan BLR sebesar 0,03 (lebih kecil dari 0,05). Oleh karena itu disimpulkan B113

bahwa di antara lima variabel, yang berkorelasi secara signifikan hanya variabel risk dengan BLR. KESIMPULA DA SARA Setelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa cost of loanable funds PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2002 adalah yang tertinggi, yaitu sebesar 10,65, yang disebabkan oleh tingginya tingkat suku bunga. Akan tetapi mulai dari tahun 2003 2004 cost of loanable funds PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengalami penurunan masing-masing sebesar 7,11 dan 5,31 karena tingkat suku bunga mengalami penurunan. amun pada tahun 2005-2006 cost of loanable fund mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya menjadi 5,59 dan 6,71. Hal tersebut terjadi karena tingkat bunga deposito berjangka dan sertifikat deposito mengalami kenaikan. Base lending rate PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2002 merupakan yang tertinggi selama tahun 2002-2006, yaitu sebesar 29,88. Hal ini disebabkan karena cost of loanable funds pada tahun 2002 sangat tinggi yaitu sebesar 10,65 Sedangkan pada tahun 2003-2006 terjadi penurunan base lending rate, masing-masing sebesar 26,79, 22,96, 22,36, 16,77. Penurunan itu disebabkan oleh salah satu komponen base lending rate, yaitu risk factor mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu meminimalkan risiko kredit (default risk). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji korelasi maka diketahui bahwa hubungan antara variabel risk factor dengan variabel base lending rate sebesar 0,983. Artinya ada hubungan positif yang kuat antara risk factor dan base lending rate. hubungan positif artinya ketika terjadi peningkatan risk factor maka akan mengakibatkan peningkatan terhadap base lending rate. Untuk mendorong turunnya biaya dana, diperlukan keseimbangan diantara komposisi dana berbiaya murah (tabungan dan giro) dengan dana berbiaya mahal (deposito berjangka dan sertifikat deposito) sehingga dapat menekan cost of loanable fundsnya menjadi lebih rendah dan tetap mengoptimalkan atau meningkatkan kinerja manajemen risikonya serta menekan besarnya tingkat suku bunga kredit dengan cara menurunkan biaya dana, overhead cost dan risk factor Peneliti lanjutan masih perlu dilakukan, terutama untuk mengkaji tingkat suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman serta perhitungan atau istilah di dalam penentuan base lending rate seperti cost of loanable funds, overhead cost, risk factor, spread dan ta berdasarkan petunjuk yang dapat dikatakan validitasnya serta memahami ketentuan ketentuan yang berlaku oleh bank indonesia berkaitan mengenai base lending rate seperti ketentuan giro wajib minimum (GWM) dan tingkat suku bunga wajar yang diberlakukan oleh bank sentral tersebut. DAFTAR PUSTAKA [1] Ali, Masyhud. 2004. Asset Liability Management. Gramedia PT Ele Media Komputindo, Jakarta. [2] Hadad, Muliaman D.., Wimbah Santoso., dan Dwitya Poetra S. Besar. 2003. Studi Biaya Intermediasi Beberapa Bank Besar di Indonesia : Apakah Bunga kredit Bank Umum Overpriced?. Universitas Gunadarma Jornal, Jakarta. [3] Kurniawan, Taufik (2004). 2008. Determinan Tingkat Suku Bunga B114

Pinjaman di Indonesia tahun 1983 2002. Universitas Gunadarma Jurnal, Jakarta. [4] Prospektus PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2002-2006. [5] Riyadi, Selamet. 2004. Banking Asset and Liability Management. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. [6] Santoso, Singgih.2006. SPSS Versi 14. PT Ele Media Komputindo, Jakarta. [7] Siamat, Dahlan. 2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta [8] Sugiarto, Agus. 2004. Membangun Fundamental Perbankan yang Kuat. Bank Indonesia, Jakarta B115