PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM TEH DI BOGOR BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

berpengaruh terhadap gaya melukis, teknik pewarnaan, obyek lukis dan lain sebagainya. Pembuatan setiap karya seni pada dasarnya memiliki tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kualitas hidupnya pun semakin berkembang. Hal paling dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

Selain itu tingkat polusi di Indonesia yang cukup tinggi, dapat membuat seseorang mudah stress dan tertekan dengan lingkungan yang ada di Indonesia. K

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada orang lain. Informasi dapat disampaikan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

diakui keberadaannya didunia. bahkan ditahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada tanaman hias yang cukup tinggi. Namun akibat kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan berolahraga, maka hidup


PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB 2. DATA DAN ANALISA. Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. Gambar1.1 Kemacetan di Kota Surabaya Sumber: 25/4/

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman terkenal di dunia yang terbuat dari daun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

semua kalangan usia. Tetapi biasanya pelanggan terbesarnya adalah para anak anak muda. Kota Bogor memiliki banyak potensi untuk dijadikan tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WAHANA RADIO SIARAN SWASTA DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR


BAB I PENDAHULUAN. Pasar Tradisional, Ruang untuk Masyarakat yang semakin Terpinggirkan.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, pembangunan dan kemajuan teknologi dan pariwisata. Dilain pihak

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, banyak orang bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Perkembangan golf yang signifikan tidak terlepas dari pembangunan lapangan golf yang berkelanjutan di Indonesia. 2 Jumlah peminat golf dari tahun ke t

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencerminkan bahwa negara ini kaya akan sumber daya alamnya.

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

Transkripsi:

PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM TEH DI BOGOR BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, serta meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat, menuntut manusia sebagai makhluk yang hidup selalu dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara modern. Maksud dari kata modern dalam perkembangan zaman saat ini sering diartikan dengan disuguhkan berbagai macam makanan fast food / instant, tekhnologi, hiburan yang sedang menjadi trend di kota kota besar sebagai salah satu tempat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tidak hanya itu saja, dengan semakin marak tempat rekreasi yang berupa mall, kafe, teknologi, serta tekanan dari kehidupan yang dimana kita harus bekerja keras dalam hidup serta bersaing dalam keadaan pekerjaan kita membuat masyarakat terkadang menunda dan semakin malas, bahkan melupakan bagaimana caranya hidup yang sehat dan hanya mengejar kesenangan semata. Dengan cara hidup yang kurang sehat itu, banyak dari anak muda sekarang yang terkena penyakit yang dapat dahulu digolongkan sebagai penyakit orang tua, seperti cholesterol, obesitas, bahkan penyakit jantung. Berbicara tentang trend hidup pada kehidupan manusia. Beberapa tahun belakangan, asumsi masyarakat tentang modern sudah mulai berubah kepada hal positif yang dapat berguna untuk diri mereka sendiri. Dimulai dari hal kecil seperti berolahraga, dimana sekarang ini sudah banyak mall yang tidak hanya menawarkan kesenangan mata saja, tetapi juga memberikan kesehatan tubuh seperti tempat berolah raga. Selain itu, sekarang ini orang orang sudah mulai beralih kepada hal hal organik dan alami, seperti halnya makanan dan minuman. Minuman yang sehat yang sesungguhnya selalu ada dalam kehidupan kita adalah air putih dan teh. Walaupun sekarang ini sudah 1

2 modern, akan tetapi fungsi dan ketenaran air putih dan teh tidaklah terlupakan. Lebih dari ratusan tahun lalu, teh telah menjadi minuman rakyat Indonesia. Hingga kini, teh tetap menjadi minuman favorit paling murah, bahkan bisa diperoleh secara gratis di kebanyakan warung atau rumah makan. Paling tidak, setiap orang mengkonsumsi teh sekali dalam seminggu. Tidak asing bagi kita untuk mendengar teh tawarnya satu, bang, atau mbak, es teh manisnya satu. Kalimat itu tidak asing bagi kita bukan? Berbeda dengan kopi, teh memang terkesan minuman murah. Namun, dalam kedudukan teh mulai berubah ubah, mulai dari ritual, bangsawan, hingga rakyat jelata. Dahulu, teh pernah menjadi barang mahal di daratan Eropa, menjadi ritual keagamaan, bahkan menjadi lambang pergaulan ibu ibu kalangan borjuis. Namun, saat ini walau popularitas teh sudah tidak seperti dulu, teh tetaplah menjadi minuman penting bagi kita. Karena teh tidak hanya sebagai minuman pelepas dahaga, teh juga memiliki banyak khasiat bagi tubuh kita. Karena menurut survey, teh termasuk dalam 50 minuman terenak di dunia. Jika kita telusuri tentang teh, minuman teh memiliki berbagai versi cerita yang menjelaskan dari mana teh berasal. Banyak sumber dan kepercayaan tersendiri dari setiap Negara. Tetapi jika dilihat dari waktu, teh ditemukan pertama kali di China, karena disebutkan sejarah, bahwa teh ditemukan di China sejak 3000tahun silam. Jadi tidak aneh jika teh di China anggap sebagai tempat pertama kalinya the ditemukan. Menurut sejarah, Teh diperkirakan ditemukan oleh seorang Kaisar Kekaisaran Cina bernama Shen Nung yang hidup sekitar tahun 2737 sebelum Masehi. Cerita penemuan Teh oleh Kaisar sendiri berawal dari ketidaksengajaan saat sedang memasak air di dalam kuali kebun istana, yang secara tidak sengaja selembar daun teh dari tanaman istana masuk kedalam air kuali yang dimasak Kaisar. Sedangkan di Inonesia, Tanaman teh (Camellia sinensis) pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang dibawa oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer. Dari sinilah cikal bakal teh Indonesia dimulai. Sampai sekarang sudah lebih dari 5 produsen besar minuman teh yang memproduksi minuman teh bagi masyarakat Indonesia.

3 Hal ini membuat perhatian yang sangat menarik untuk dipelajari lebih dalam lagi tentang pengenalan dan pembelajaran mengenai tanaman teh di Indonesia. Dari yang kita telah ketahui bahwa di Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangat cocok difungsikan sebagai lahan perkebunan dan terutama teh. Teh juga membawa Indonesia masuk ke pasar dunia dan selain teh difungsukan sebagai minuman, teh juga bermanfaat untuk kesehatan bagi tubuh kita. Akan tetapi di Indonesia, karena minimnya informasi yang ada tentang teh, dan masih banyak masyarakat Indonesia yang pasif tentang ilmu pengetahuan yang belum ada tempat naungan, membuat masyarakat enggan untuk mencari tahu tentang teh itu sendiri. Sesuatu yang tidak ada minat pada masyarakat untuk mempelajari tentang teh sangat besar, walaupun jumlah museum di Indonesia cukup banyak tetapi karena belum adanya museum tentang teh itu sendiri, serta pemanfaatan yang belum optimal ini membuat daya tarik museum sampai saat ini masih kurang populer dan masih kalah saing dengan tempat tempat objek wisata lainnya. Dalam hal ini, menarik perhatian bagi penulis untuk dapat mempelajari lagi tentang teh itu sendiri, serta mengaplikasikannya terhadap museum yang ada di Indonesia. Karena dalam perkembangannya museum biasanya hanya mengembangkan sesuatu yang mengacu pada edukasi semata. Hal ini juga membuat konsep pada masyarakat bahwa museum tidaklah menarik bagi pembelajaran juga ditambah dengan perkembangan teknologi sekarang ini, dimana kita dapat melihat segala sesuatunya melalui internet juga membuat semakin kecilnya minat masyarakat tentang museum dan isinya. Dalam hal ini penulis memilih judul Perancangan Interior Museum Teh di Bogor. Karena teh saat ini menempati peringkat kelima terbesar di dunia sebagai minuman yang diminati oleh seluruh orang didunia menurut survey tahun 2011. Dan teh di Indonesia memiliki sejarah panjang dan memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat di Indonesia. Kini, untuk mengembangkan dan menarik perhatian dari masyarakat dalam negri untuk mencari dan membangkitkan keingintahuan anak anak muda pada produk teh dibutuhkan juga sesuatu yang tidak hanya sebagai tempat menaruh sejarah, tetapi juga sebagai tempat yang dapat digunakan untuk berkumpul, berdiskusi, dan mendapat ilmu. Untuk itu,

4 perancangan museum teh di Bogor ini diharapkan nantinya juga dapat berperan penting sebagi tempat pengenalan hasil alam bangsa Indonesia dan dapat merubah cara pandang masyarakat terhadap museum dan menjawab keingintahuan yang lebih dalam lagi tentang produksi teh dalam negeri yang mampu bersaing di pasar Internasional. I.2 Rumusan Permasalahan 1. Bagaimana merancang interior museum teh yang memiliki konsep edutaiment, sehingga dapat menarik pengunjung untuk datang, dapat memberikan informasi, dan menjadi pusat rekeasi menarik bagi masyarakat. 2. Bagaimana merancang interior museum teh yang memiliki sirkulasi yang baik bagi pengunjung dan staff yang bekerja. 3. Bagaimana merancang interor museum teh yang memiliki display yang baik dan menarik, sehingga pengunjung dapat menangkap dengan cepat dan jelas tentang informasi yang terdapat pada display museum. I.3 Tujuan Perencanaan 1. Merancang interior museum konsep menarik dan inovatif agar tidak ketinggalan jaman, sesuai dengan yang sedang berkembang. 2. Merancang interior dengan cara mengatur dan mengolah floor, wall dan ceiling yang baik dalam setiap ruang museum, dan juga menggunakan bahan ramah lingkungan agar mendapatkan memberikan sirkulasi yang baik sehingga para pengunjung dan pekerja merasa nyaman. 3. Merancang interior dengan memberikan petunjuk yang jelas, alur perjalanan museum yang dapat menuntun setiap pengunjung dalam mempelajari informasi tanpa membuat pengunjung tersesat saat mempelajari informasi.

5 I.4 Kontribusi Perencanaan 1. Diharapkan perencanaan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa interior Bina Nusantara untuk menambah informasi dan mendapatkan pengetahuan lebih dengan keterkaitannya pada teh. 2. Diharapkan perencanaan ini bermanfaat bagi museum Indonesia, agar mendapatkan semua kebutuhan dan informasi yang dibutuhkan. 3. Diharapkan perencanaan ini juga bermanfaat bagi mahasiswa / orang lain yang ingin menambah pengetahuannya tentang museum teh ini. I.5 Metodologi Perencanaan I.5.1 Teknik Pengumpulan Data Primer 1. Riset Lapangan/ Survey Survey lapangan dibutuhkan untuk mendapatkan data informasi yang lebih lengkap mengenai teh, data data didapatkan melalui pengamatan mendetail dilapangan. 2. Observasi Mengumpulkan data dengan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal hal tertentu yang diamati. 3. Wawancara/ Interview Pengumpulan data dengan mewawancarai secara langsung kepada pihak yang mengetahui tentang sejarah dan keterangan tentang yang dibutuhkan. Hal ini akan dijadikan sebagai tambahan data pada studi literature. I.5.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder Studi Literatur Pengumpulan data diperoleh dari buku buku, majalah, internet, dan brosur yang berhubungan dengan permasalahan

6 dalam bekerja profesi untuk mendukung maupun menambah pengetahuan dalam proses pendesainan. I.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa museum yang ada di Bogor a, yang dimana masing masing museum memajang hasil karya seni yang berbeda. Hal ini dikarenakan belum adanya museum yang mengusung tema tentang teh. Penelitian yang dilakukan penulis diantaranya adalah Museum Gedung Arsip Nasional dan Museum Wayang yang terletak di Jakarta Barat. Penulis juga mengangkat studi banding antara museum yang berada dalam negeri dengan museum teh yang berada di luar negri. Penelitian yang dilakukan di beberapa museum berbeda tersebut dibatasi hanya pada kegiatan yang dilakukan di museum oleh pengelola dan pengunjung, kebutuhan ruang yang dibutuhkan sebuah museum, pengunjung yang datang ke museum. Penelitian juga dilakukan dengan mengamati café sekitar museum dengan mengamati kebutuhan ruang yang dibutuhkan untuk sebuah café. I.7 Batasan Perancangan Masalah dalam perancangan interior teh ini terlalu luas untuk diangkat dalam skripsi ini, maka dari itu agar pembahasan pada interior museum teh ini tidak menyimpang dari pokok perumusan permasalahan yang ada, maka penulis membatasinya dengan batasan perancangan. Perancangan proyek tugas akhir hanya mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan ilmu interior, seperti perencanaan furniture layout, perencanaan dinding dan lantai, perencanaan ceiling, perencanaan mechanical dan electrical, lengkap dengan potongan dan detail. Perancangan sendiri tidak akan mencakup hal hal di luar bidang studi yang ditekuni, seperti perancangan arsitektural, perhitungan struktur bangunan, dan lain lain. Peninjauan terhadap judul yang dipilih, yaitu Perancangan Interior museum teh di Bogor. Maka batasan perancangan untuk bagian dalam museum teh akan mencakup :

7 1.... Sejar ah dan perkembangan teh, jenis jenis teh, kemasan teh, masuknya teh ke Indonesia, metode pengolahan daun teh, sampai kepada tata cara penyimpanan teh. 2.... Perih al standar besaran ruang yang akan dipakai, sesuai dengan ilmu antropometri dan ergonomic. 3.... Perih al konsep yang diambil agar disesuaikan dengan bentuk bangunan denah yang didapat oleh penulis. 4.... Penat aan ruang dan persyaratan ruang setiap fasilitas dari sebuah museum. I.8 Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pemilihan proyek, rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, kontribusi penelitian, ruang lingkup penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, tinjauan pustaka, sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI Berisi tentang penjelasan mengenai teori, temuan dan bahan penelitian lain dari berbagai referensi, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Penjelasan rumah teh secara umum, mulai dari definisi museum, café dan teh, fungsi, jenis jenis sarana dan prasarana, serta semua hal hal umum yang berkaitan dengan rumah the secara umum dan khusus. BAB III. METODE PERANCANGAN Berisi tentang menjelaskan dan menjabarkan proyek rumah teh yang diambil dengan lebih spesifik. Terkait dengan studi yang dilakukan secara literarut, survey yang terkait dengan sejarah, visi, misi, fasilitas fasilitas, jadwal pelayanan, serta pembagian ruang lingkup dan flow activity dari museum untuk setiap fungsi yang ada. Bab ini juga menjelaskan data data lengkap

8 yang terkait ke dalam analisis proyek yang diambil dan memberikan penyelesaian masalah yang ditemukan dalam museum dan penyelesaian yang akan direncanakan. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang dasar pola pikir dalam mewujudkan pengembangan dalam aplikasi desain dan pengaplikasian desain berdasarkan konsep yang telah dibuat. Konsep tersebut mengacu pada tujuan penelitian dan permasalahan yang hendak diatasi, konsep juga didasari oleh kajian pustaka dan data eksisting. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan. Semua yang telah dijelaskan pada bab I IV akan diringkas dan dijabarkan di bab IV untuk mendapatkan kesimpulan dari semua data yang telah didapatkan.