BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan untuk mendapatkan pengelolaan yang baik maka perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut harus menerapkan prinsip good corporate. governance. Prabaningrat dan Widanaputra (2015) dalam Luhwulan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Houston, 2010: 294). Nilai perusahaan merupakan hal yang harus terus

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

I. PENDAHULUAN. Peran penting penerapan Good Corporate Governance dapat dilihat dari sisi salah

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sustainability. Perusahaan yang telah go public akan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan usahanya berkeinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan selain memaksimalkan laba adalah memaksimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena jika tidak tepat, investor tidak hanya kehilangan return tetapi

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, serta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan seperti penetapan strategi, ide-ide baru, kepercayaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi kepada para pemengang saham. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain mencari

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki sebuah perusahaan go public. Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Isu yang sedang marak diperbincangkan saat ini adalah Good Corporate

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pesatnya perkembangan dunia bisnis menyebabkan perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB I PENDAHULUAN. Sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang dari perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang semakin baik sekarang ini dapat. menyebabkan timbulnya persaingan bisnis yang ketat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Adanya. menarik lebih banyak investor asing maupun investor dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Pasar modal perusahaan real estate and property di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari sebuah perusahaan adalah peningkatan nilai perusahaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi memicu munculnya perusahaan dengan jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menjelaskan tentang pemisahan kepentingan atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang berorientasi pada laba salah satunya dapat

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan dapat tercermin dari nilai sahamnya. Jika nilai sahamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan adalah dengan melihat nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin kuat seiring dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Isu corporate governance muncul sebagai solusi terhadap konflik yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik jika laba tersebut menjadi indikator yang baik untuk laba masa mendatang,

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Setiap perusahaan pada dasarnya mempunyai tujuan dalam melakukan kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain mencari profit, tujuan utama perusahaan adalah going concer yaitu dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar dan nilai buku perusahaan dari ekuitasnya. Nilai buku merupakan nilai dari kekayaan, hutang, dan ekuitas perusahaan berdasarkan pencatatan historis. Sedangkan nilai pasar merupakan persepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan dan biasanya tercermin pada nilai saham perusahaan. Salah satu jenis perusahaan yang menerbitkan sahamnya di bursa efek Indonesia, untuk mendapatkan dana adalah industri food and baverage, seiring dengan berkembangnya jaman maka semakin tinggi pula tingkat gaya hidup dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks salah satunya seperti kebutuhan makanan dan minuman hal itu juga diikuti pula oleh tingginya permintaan masyarakat akan produksi makanan dan minuman, dari sini dapat dilihat bahwa produksi makanan dan minuman sangatlah penting dan dibutuhkan masyarakat luas, sehingga kecenderungan perusahaan food and baverage untuk survive meskipun keadaan perekonomian sekarang ini sedang tidak menentu. 1

2 Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan.menurut Husnan (2000), nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.

3 Ilustrasi nilai perusahaan food and baverage adalah sebagai berikut : 2.5 2 2.10 2.07 1.5 1 0.5 1.25 0.88 0.60 1.68 1.55 1.68 1.43 1.52 1.35 1.34 AISA INDF ULTJ 0 2012 2013 2014 2015 Sumber: Data diolah Gambar 1.1 grafik Price to Book Value perusahaan food and baverage. Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan food and baverage menunjukan PBV ( nilai perusahaan ) fluktuatif yang mana nilai PBV rata rata selalu di nilai satu, hal itu menunjukkan bahwa nilai perusahaan kurang baik. Dimana peningkatan PBV yang fluktuatif menunjukan bahwa perusahaan berhasil dalam menciptakan nilai bagi pemegang saham, karena PBV memiliki peran penting sebagai bahan pertimbangan bagi investor untuk memilih saham yang akan dibeli dan PBV juga dapat dijadikan indikator harga atau nilai saham serta PBV juga menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Berdasarkan fakta tersebut tentu akan membuat investor tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan yang mempunyai PBV tinggi dan

4 kecenderungan naik terus. Karena investor mengharapkan pengembalian yang lebih besar dari investasinya. PBV yang fluktuatif identik dengan perubahan harga dan return saham. Dimana PBV yang terlalu tinggi beresiko dan tidak menghasilkan return. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan antara lain adalah good corporate governance dimana semakin pesatnya perkembangan perusahaan food and baverage sekarang ini memicu kemungkinan terjadi penyimpangan dalam pengelolaan juga sangat besar. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini perlu menetapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate govenance). Sistem good corporate governance yang baik akan memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan kreditur untuk memperoleh kembali atas investasi dengan wajar, tepat dan seefisien mungkin, dimana tata kelola perusahaan yang baik akan meningkatkan nilai perusahaan. Untuk mendapatkan pengelolaan yang baik maka perusahaan harus menerapkan good corporate govenance. Tujuannya untuk meningkatkan keuntungan dan dapat mengurangi tingkat resiko kerugian perusahaan dimasa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang. Masalah corporate governance muncul karena terjadinya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Pemisahan ini didasarkan pada agency theory yang dalam hal ini manajemen cenderung akan meningkatkan keuntungan pribadinya daripada tujuan perusahaan. Selain memiliki kinerja keuangan yang baik perusahaan juga diharapkan memiliki tata kelola yang baik.

5 Apabila tindakan antara manajer dengan pihak lain tersebut berjalan sesuai, maka masalah diantara kedua pihak tersebut tidak akan terjadi. Dalam kenyataannya penyatuan kepentingan kedua pihak tersebut sering kali menimbulkan masalah. Adanya masalah diantara manajer dan pemegang saham disebut masalah agensi (agency problem). Adanya agency problem tersebut akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan keuangan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan cara memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Untuk itu diperlukan sebuah kontrol dari pihak luar dimana peran monitoring dan pengawasan yang baik akan mengarahkan tujuan sebagaimana mestinya. Peningkatan nilai perusahaan ini dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi sharehoder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Menurut Komite Cadburry, Good corporate govenance. adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholders khususnya, dan stakeholders pada umumnya. Tentu saja hal ini dimaksudkan pengaturan kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham, dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu. Para pengambil keputusan di perusahaan haruslah dapat dipertanggungjawabkan, dan keputusan tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi shareholders lainnya.oleh karena itu fokus utama di sini terkait dengan proses pengambilan keputusan dari perusahaan yang

6 mengandung nilai-nilai transparancy, accountability, responsibility, independency dan fairness. Kondisi yang dihadapi perusahaan-perusahaan publik di Indonesia masih lemah dalam mengelola perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh masih lemahnya standar-standar akuntansi dan regulasi, pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, standar-standar pengungkapan dan transparansi serta prosesproses kepengurusan perusahaan. Kenyataan tersebut secara tidak langsung menunjukkan masih lemahnya perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam menjalankan manajemen yang baik dalam memuaskan stakeholders perusahaan. Dalam upaya mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, maka para pelaku bisnis di Indonesia menyepakati penerapan good corporate governance, suatu sistem pengelolaan perusahaan yang baik, hal ini sesuai dengan penandatanganan perjanjian Letter of intent (LOI) dengan IMF tahun 1998, yang salah satu isinya adalah pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan di Indonesia (Sedarmayanti, 2007). Beberapa hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan good corporate governance yang diukur dengan good corporate governance score berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Vincentier dan juniarti, 2013). Corporate governance tidak berpengaruh terhadap kualitas laba dan kualitas laba yang di proksi dengan discretionary accrual tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa bukan hanya aspek keuangan yang diperhatikan dalam menilai suatu perusahaan, tetapi juga aspek non keuangan juga bisa menjadi salah satu penentu investor dalam menilai perusahaan, sedangkan

7 kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan kualitas laba bukanlah variabel intervening dalam hubungan mekanisme corporate governance dengan nilai perusahaan (Enggar dan Akhmad, 2013).Good Corporate Governance yang diproksikan dengan skor CGPI tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapnilai perusahaan yang dapat diartikan meningkat atau menurunnya tingkat perusahaan belum tentu meningkatan atau menurunkan nilai perusahaaan. Sehingga hal ini tidak sesuai dengan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa secara teoritis Good Corporate Governance (GCG) yang baik yang tercermin dari skor CGPI yang tinggi, mampu meyakinkan investor bahwa perusahaan telah berusaha untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi para investor dan menandakan bahwa perusahaan memiliki pola kerja manajemen yang bersih, transparan, dan professional sehingga perusahaan memiliki efektifitas manajemen yang tinggi dalam mengelola perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap asset yang diinvestasikan oleh investor, sehingga hal ini menimbulkan sentimen positif dan penilaian yang baik terhadap perusahaan yang berdampakpada peningkatan nilai perusahaan (Nadya dan Sri). Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol ukuran perusahaan dan leveragepada perusahaanyang terdaftar di BEI periode 2007-2010.Good Corporate Governancenilai signifikansi terhadap nilai perusahaan(reny dan Danies, 2012). Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Brigham (2001) mendefinisikan profitabilitas sebagai hasil akhir dari serangkaian kebijakan dan keputusan

8 manajemen, dimana kebijakan dan keputusan ini menyangkut pada sumber dan penggunaan dana dalam menjalankan operasional perusahaan yang tercacat dalam laporan posisi keuangan. Apabila profitabilitas perusahaan baik maka para shareholder yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Dengan baiknya kinerja perusahaan akan meningkatkan pula nilai perusahaan (Suharli, 2006). Besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan perusahaan akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dimana setiap perusahaan pasti memiliki profitabilitas sejauh perusahaan mampu menghasilkan laba yang dihasilkan dari kegiatan penjualan dan investasi perusahaan, tanpa adanya profitabilitas akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh para shareholders yang terdiri dari kreditur, supplier dan investor karena mengharapkan pengembalian yang lebih besar dari investasinya. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan, sehingga untuk meningkatkan nilai perusahaan, maka harus meningkatkan pula kinerja perusahaan tersebut. Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu, nilai perusahaan dapat ditingkatkan melalui profitabilitas Soliha dan Taswan (2002), serta Sujoko dan Subiantoro (2007). Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Sujoko dan Subinatoro (2007) menjelaskan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prosfek perusahaan baik, sehingga para

9 investor akan merespon sinyal positif tersebut, sehingga harga saham dan nilai perusahaan meningkat. Adanya pengaruh positif profitabilitas terhadap nilai perusahaan telah dibuktikan Soliha dan Taswan (2002) serta Sjoko dan Soebiantoro (2007). Ilustrasi profitabilitas industri food and baverage adalah sebagai berikut : 0.15 0.1 0.05 0-0.05-0.1 0.1 0.07 0.08 0.07 0.08 0.05 0.06 0.03 0.02 0.03 2012 2013 2014-0.03 2015-0.08 MYOR ALTO INDF Sumber : Data diolah Gambar 1.3 grafik Net Profit Margin pada industri food and baverage Dari gambar 1.3 dapat disimpulkan bahwa adanya fluktuasi dan penurunan yang signifikan dari tiap tahunnya di ketiga perusahaan tersebut, dimana pada tahun 2012 sampai tahun 2015 mengalami fluktuasi yang signifikan. Penurunan profitabilitas hingga negatif, NPM yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak begitu berhasil karena tidak efisien dan tidak efektifnya produksi, distribusi, keuangan atau manajemen umum, yaitu kondisi umum perusahaan yang tidak menguntungkan atau kelebihan investasi dalam aktiva.

10 Hasil dari penelitian terdahulu, Nurmayasari (2012), variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE). Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.sedangkan berbeda dengan penelitian Surantan dan Pranata dalam analisa (2011) menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Nadya dan Sri membuktikan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap nilai perusahaan. Artinya semakin tinggi profitabilitas maka akan menjadikan semakin tinggi nilai perusahaan. Selain itu ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Karena semakin besar ukuran dan skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan yang baik yang bersifat internal maupun eksternal. Menurut Sujoko (2007) ukuran perusahaan yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Ukuran perusahaan dinyatakan berhubungan positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan ( Rachmawati dan Hanung, 2007). Namun ukuran perusahaan mempunyai nilai negatif dan signifikan oleh Siallagan dan Mas ud (2006).Regina, dkk (2015) diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dimana hal itu berdasarkan pada teori ukuran perusahaan dapat dilihat dat total asset yang

11 dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan yang besar dapat dengan mudah mengakses ke pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana. Sukaenah (2014), bahwa secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan.secara simultan ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Ilustrasi ukuran perusahaan food and baverage adalah sebagai berikut : 31 30 29 28 27 26 25 24 29.75 29.90 29.96 30.06 28.23 28.39 28.63 27.82 27.85 27.80 28.04 26.51 2012 2013 2014 2015 ALTO ROTI MYOR Sumber: Data diolah Gambar 1.3 grafik Total Asset pada industri food and baverage Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa didalam industri food and baverage terdapat kenaikan asset setiap tahunnya hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.4. Asset merupakan salah satu kekayaan perusahaan dimana dengan adanya asset yang semakin besar dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk tumbuh dan berkembang juga semakin besar, karena manajemen dapat mengembangkan usahanya dan juga bebas dalam berinvestasi sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

12 Perusahaan food and beverage merupakan perusahaan skala besar, cakupan pengendaliannya didalam perusahaan tersebut semakin banyak dan dapat menyebabkan kurangnya pengawasan oleh managemen sehingga pengendalian pada perusahaan tersebut lemah, Oleh karena itu dibutuhkan tata kelola perusahaan yang baik, tata kelola yang baik akan meningkatkan nilai perusahaan untuk mendapatkan pengelolaan yang baik maka perusahaan itu harus menerapkan good corporate governance. Tujuannya untuk meningkatkan keuntungan dan dapat mengurangi tingkat resiko kerugian perusahaan di masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang. Dan profitabilitas yang yang fluktuatif dalam setiap tahunnya serta peningkatan asset dalam tiap periode namun tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Motivasi penelitian, adanya kegagalan perusahaan berskala besar, skandal-skandal keuangan dan krisis-krisis diberbagai negara, telah memusatkan perhatian pentingnya good corporate governance. Pelaksanaan pengawasan yang dapat digunakan untuk meminimalkan penyimpangan dalam pengelolanaan perusahaan dapat dilakukan dengan mekanisme corporate governance. Pelaksanaan pengawasan yang dapat digunakan untuk meminimalkan penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan mekanisme corporate governance yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Serta perhitungan profitabilitas yang mana di gunakan untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan yang di ukur dengan besarnya presentase laba bersih dari setiap penjualan yang mana hal itu dapat menunjukkan nilai perusahaan yang baik

13 sehingga para investor dapat memperoleh informasi kualitas nilai perusahaan sebelum mereka berinvestasi. Dan juga size dari suatu perusahaan juga mempengaruhinya dalam pengambilan kredit dan juga penciptaan saham baru yang mana semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin mudah saat ingin menambah modal. Adanya hasil-hasil penelitian yang sangat variatif tersebut, menunjukkan adanya research gap dalam penelitian sejenis. Oleh karena itu, penelitian mengenai good corporate governance, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan menarik untuk diteliti kembali sehingga penelitian ini mencoba untuk menguji kembali pengaruh good corporate governance, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Dengan adanya fenomena gap serta adanya inkonsistensi dari beberapa hasil penelitian terdahulu (research gap) mengenai pengaruh dari mekanisme corporate governance, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan maka tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mengambil judul Analisis Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi empiris industri Food and Baverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka permasalahan pada penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

14 1. Pergerakan rata-rata Price to Book Value (PBV) periode 2012-2015 mengalami fluktuatif, hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan untuk industri food and beverage cenderung mengalami fluktuatif. 2. Adanya good corporate governance akan meyakinkan investor bahwa perusahaan telah dikelola dengan baik oleh manajemen untuk kelangsungan hidup perusahaan dan juga untuk kepentingan para pemegang sahamnya. Semakin baik kinerja good corporate governance sebuah perusahaan, maka semakin baik pula nilai perusahaan. 3. Tingkat profitabilitas yakni Nett Profit Margin (NPM) dan nilai perusahaan yang cenderung fluktuatif pada industri food and beverage dipengaruhi berbagai faktor dimana laba pada bulan tertentu mengalami peningkatan signifikan sedangkan pada bulan lainnya cenderung mengalami penurunan yang signifikan. 4. Ukuran perusahaan yang di ukur dengan Ln Asset pada industri food and beverage mengalami kenaikan dalam setiap tahunnya. Namun nilai perusahaan tidak selalu menunjukkan kenaikan melainkan fluktuatif. 1.3 Pembatasan Masalah Karena luasnya pembahasan masalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, serta upaya agar penelitian dapat dilakukan secara lebih terfokus, maka penelitian ini hanya membatasi masalah pada hal-hal berikut :

15 a. Penelitian hanya meneliti pengaruh good corporate governance yang diwakili dengan Kepemilikan Manajerial, Dewan Direksi, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite Audit, untuk Profitabilitas yang di ukur dengan Net Profit Margin dan Ukuran Perusahaan yang di ukur dengan Ln Asset terhadap nilai perusahaan. b. Penelitian hanya meneliti perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 sampai 2015 yang dikategorikan ke dalam industri food and beverages. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah 1.Apakah terdapat Pengaruh Good Corporate Governance yang di ukur dengan Kepemilikan Manajerial, Dewan Direksi, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite Audit, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 2. Apakah terdapat pengaruh Kepemilikan Manajerial secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 3. Apakah terdapat pengaruh Dewan Direksi secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015?

16 4. Apakah terdapat pengaruh Kepemilikan Konstitusional secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 5. Apakah terdapat pengaruh Komisaris Independen secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 6. Apakah terdapat pengaruh Komite Audit secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 7. Apakah terdapat pengaruh Profitabilitas secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 8. Apakah terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan peneliti melakukan penelitan ini adalah 1.Untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance yang di ukur dengan Kepemilikan Manajerial, Dewan Direksi, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite Audit, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015?

17 2. Untuk menganalisis pengaruh Kepemilikan Manajerial secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 3. Untuk menganalisis pengaruh Dewan Direksi secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 4. Untuk menganalisis pengaruh Kepemilikan Institusional secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 5. Untuk menganalisis pengaruh Komisaris Independen secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 6. Untuk menganalisis pengaruh Komite Audit secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 7. Untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 8. Untuk menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada industri Food and Baverage 2012-2015? 1.6 Manfaat Penelitian sebagai berikut: Manfaat yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini antara lain adalah

18 1.6.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau referensi cakupan kepada penelitian selanjutnya tentang Relevansi informasi. 1.6.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memberikan masukan dan solusi terkait dengan permasalahan mengenai good corporate governance, profitabilitas, ukuran perusahaan dan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan datang. Meningkatnya kinerja manajemen akan menarik para calon investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut dengan asumsi bahwa semakin bagus kinerja manajemen maka semakin handal informasi keuangan yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan tersebut serta total aset dalam suatu perusahaan menjunjukan hasil kinerja dari perusahaan tersebut. Dengan demikian, perusahaan akan lebih terbuka dalam penyampaian informasi kepada investor mengenai kinerja perusahaan dan mengurangi tindakan tindakan yang dapat menurunkan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.

19 2. Bagi Calon Investor Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pada saat akan melakukan investasi sehingga pada saat calon investor mengetahui informasi mengenai mekanisme good corporate governance, profitabilitas dan ukuran perusahaan pada suatu perusahaan maka calon investor tersebut dapat menentukan apakah akan melakukan investasi atau tidak pada perusahaan tersebut dengan pertimbangan faktor yang dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan masukkan yang terkait dengan pengambilan keputusan di dalam investasi sehingga investor dapat mengambil keputusan secara efektif dan efesien. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian mendatang terutama penelitian yang terkait dengan good corporate governance, profitabilitas, ukuran perusahaan maupun nilai perusahaan.

20