BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP HEDONIS DAN PERILAKU KONSUMTIF DENGAN PERILAKU MELANGGAR PERATURAN ETIKA BERBUSANA MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian produk merek

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56).

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan survei inferensial yaitu teknik stastitik yang. digunakan untuk menganalisis data sempel dan hasilnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

Transkripsi:

BAB III METODE PENELIITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif dianalisis dengan teknik statistik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara gaya hidup hedonis dan perilaku konsumtif dengan perilaku melanggar peraturan etika berbusana mahasiswa pendidikan IPS FIS UNY. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) alamat Karangmalang Yogyakarta 55281. Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober 2016 sampai dengan Agustus 2017, pengambilan data dimulai pada Mei 2017. C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu Gaya Hidup Hedonis yang dinyatakan dalam ( ) dan Perilaku Konsumtif yang dinyatakan dalam ( ), sedangkan variabel terikatnya adalah Perilaku Melanggar Peraturan Etika Berbusana Mahasiswa Pendidikan IPS yang dinyatakan dalam (Y). 44

D. Definisi Operasional Definisi operasional variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Gaya Hidup Hedonis merupakan aktivitas dalam menghabiskan waktu serta uang hanya demi mencari kenikmatan. Oleh sebab itu, indikator yang digunakan untuk variabel gaya hidup hedonis dalam penelitian ini yaitu: (1) lebih banyak menghabiskan waktu dan uangnya; (2) sebagian orang lebih suka menghabiskan waktunya dengan mencari hiburan atau suka berfoya-foya; (3) cenderung followers dan; (4) senang membeli atau memakai barang bermerek. 2. Perilaku Konsumtif merupakan semua tindakan, kegiatan yang mendorong seseorang untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang kurang diperlukan secara berlebihan karena adanya keinginan yang tidak rasional untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Indikator pengukuran perilaku konsumif dapat ditunjukan dengan keiginan membeli karena ingin mendapatkan hadiah menarik, kemasan produk menarik, menjaga penampilan diri dari gengsi, adanya potongan harga, demi menjaga status sosial, memakai produk karena pengaruh model yang mengiklankan produk, penilaian bahwa membeli produk dengan mahal akan menimbulkan rasa percaya diri dan membeli lebih dari dua produk sejenis dengan merk yang berbeda. 3. Perilaku Melanggar Peraturan Etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY Perilaku melanggar peraturan merupakan perilaku yang bertentangan dengan segala sesuatu yang tercantum pada peraturan. Mahasiswa Pendidikan IPS yang 45

berpenampilan tidak sesuai dengan peraturan Jurusan Pendidikan IPS dianggap melanggar peraturan etika berbusana. Indikator pengukuran perilaku melanggar peraturan etika berbusana yang tercantum pada peraturan Jurusan Pendidikan IPS yaitu: (1) tidak berpenampilan sebagai mahasiswa calon pendidik baik di dalam kampus maupun di luar kampus yang tidak pantas menjadi tauladan bagi peserta didik maupun masyarakat; (2) berpakaian tidak rapi dan tidak sopan, tidak sesuai norma, etika dan peraturan Jurusan Pendidikan IPS FIS UNY; (3) mengenakan jeans, kaos, sandal, pakaian ketat di lingkungan kampus, (4) mengenakan asesoris berlebihan seperti perhiasan mencolok dan bertato, (5) perempuan menindik kecuali telinga, (6) rambut tidak rapi, dicat warna yang bukan warna asli, laki-laki gondrong. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Sugiyono (2013: 117) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY dari angkatan 2013 sampai dengan angkatan 2016 yang masih aktif berjumlah 366 dengan rincian sebagai berikut: 46

2. Sampel Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY No Angkatan Jumlah 1 2013 96 2 2014 100 3 2015 80 4 2016 90 Jumlah Keseluruhan 366 Sumber: Kasubag Kemahasiswaan FIS UNY yang diolah, 2016 Arikunto (2013: 174) mendefinisikan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Cara pengambilan sampel penelitian menggunakan proportional random sampling. Proportional berarti jumlah pengambilan sampel ditentukan secara seimbang setiap angkatan. Random berarti menganggap semua subjek memiliki hak yang sama memperoleh kesempatan untuk dipilih sebagai sampel. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5% sebagai berikut: ( ) Keterangan : S = Sampel = chi kuadrat dengan kesalahan 5% = 3,841 N = jumlah populasi P = peluang benar (0,5) Q = peluang salah (0,5) d = perbedaan antara rata-rata sampel dengan rata-rata populasi = 0,05 (Sugiyono, 2013: 126) 47

Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut dari jumlah populasi 366, sampel yang digunakan yaitu 188 sehingga dari 4 angkatan yang ada setiap angkatan sampel yang diambil yaitu 47 mahasiswa. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Angket (kuesioner) Sugiyono (2013: 199) mendefinisikan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner langsung dan tertutup. Kuesioner tertutup merupakan angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. 48

G. Instrumen Penelitian 1. Lembar Angket Arikunto (2013: 192) menyatakan untuk beberapa metode istilah instrumennya sama dengan istilah metodenya. Maka dalam penelitian ini untuk metode atau teknik pengumpulan data menggunakan angket maka instrumennya adalah lembar angket. Lembar angket tertutup diberikan kepada mahasiswa. Lembar angket tertutup tersebut berisi seperangkat pernyataan tertulis yang harus dijawab responden. Instrumen penelitian yang digunakan menggunakan skala Likert sebagai pengukur variabelnya. Responden atau dalam penelitian ini mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY diminta memilih salah satu alternatif jawaban yang sudah disediakan. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) untuk mengetahui gaya hidup hedonis dan perilaku konsumtif dengan perilaku melanggar peraturan etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. Pemberian skor pada pernyataan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. sebagai berikut: Tabel 3. Pemberian Skor Angket Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jawaban Skor Jawaban Skor Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5 (STS) (STS) Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4 Kurang Setuju (KS) 3 Kurang Setuju (KS) 3 Setuju (S) 4 Setuju (S) 2 Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1 Sumber: Sugiyono (2013: 135) 49

Adapun kisi-kisi yang digunakan untuk memperoleh data penelitian adalah seperti pada Tabel 4. berikut: Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Variabel Gaya Hidup Hedonis Variabel Indikator No. Item Gaya Lebih banyak menghabiskan waktu dan 1*, 5 Hidup Hedonis uangnya Sebagian orang lebih suka menghabiskan 2, 4* waktunya dengan mencari hiburan atau suka berfoya-foya Cenderung followers 3, 6 Keterangan: * butir negatif Senang membeli atau memakai barang 7*, 8 bermerek Total Butir 8 Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Variabel Perilaku Konsumtif Variabel Indikator No. Item Perilaku Membeli karena ingin mendapatkan hadiah 6, 15* Konsumtif menarik Membeli karena kemasan produk menarik 8, 11* Membeli untuk menjaga penampilan diri dari 1, 9 gengsi Membeli karena potongan harga 2, 12 Membeli demi menjaga status sosial 4, 13* Memakai produk karena pengaruh model 5*, 14 yang mengiklankan produk Penilaian bahwa membeli produk dengan 7*, 10 harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri Membeli lebih dari dua produk sejenis dengan 3*, 16 merk yang berbeda Total Butir 16 Keterangan: * butir negatif 50

Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian Perilaku Melanggar Peraturan Etika Berbusana Mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY Perilaku Indikator No. Item Melanggar Tidak berpenampilan sebagai mahasiswa 3, 10 Peraturan Etika Berbusana Mahasiswa Pendidikan calon pendidik baik di dalam kampus maupun di luar kampus yang tidak pantas menjadi tauladan bagi peserta didik maupun masyarakat. Berpakaian tidak rapi dan tidak sopan, 7*, 12 IPS FIS UNY tidak sesuai norma, etika dan peraturan Jurusan Pendidikan IPS FIS UNY Mengenakan jeans, kaos, sandal, pakaian 1*, 6* ketat di lingkungan kampus. Mengenakan asesoris berlebihan seperti 4, 8 perhiasan mencolok dan bertato. Perempuan menindik kecuali telinga. 5*, 9 Rambut tidak rapi, dicat warna yang bukan 2*, 11 warna asli, laki-laki gondrong. Total Butir 12 Keterangan: * butir negatif H. Uji Coba Instrumen Sebelum digunakan untuk mengungkapkan data yang sebenarnya, instrumen diujicobakan kepada sejumlah subjek yang mempunyai karakteristik yang sama dengan calon responden penelitian yaitu berjumlah 30 mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. Tujuan diadakan uji coba intrumen adalah untuk mengidentifikasi butir soal yang lemah dan tidak berfungsi. Untuk menguji intrumen ini digunakan uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2013: 211). Dalam penelitian ini uji validitas bertujuan untuk 51

mengetahui ketepatan butir untuk mengukur gaya hidup hedonis, perilaku konsumtif dan etika berbusana mahasiswa pendidikan IPS. Untuk mengetahui validitas instrumen pada penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dari pearson dengan bantuan SPSS versi 13 for windows. Sugiyono (2013: 179) mengatakan bahwa penafsiran harga koefisien korelasi dilakukan dengan membandingkan dengan. Adapun untuk validitas butir instrumen adalah 0,3 artinya apabila lebih besar atau sama dengan 0,3 nomor butir tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila lebih kecil dari 0,3 nomor butir tersebut dikatakan tidak valid. Berdasarkan uji validasi instrumen yang telah dilakukan melalui bantuan SPSS versi 13 for windows, hasil uji validitas untuk variabel Gaya Hidup Hedonis terdiri dari 8 butir soal, 1 butir soal dinyatakan tidak valid. Adapun butir pernyataan yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, dan 8, sedangkan butir pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 5. Hasil uji validitas untuk variabel Perilaku Konsumtif terdiri dari 16 butir soal, 3 butir soal dinyatakan tidak valid. Adapun butir pernyataan yang valid yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, dan 16, sedangkan butir pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 3, 7, dan 13. Hasil uji validitas untuk variabel Perilaku Melanggar Peraturan Etika Berbusana Mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY terdiri dari 12 butir soal, 2 butir soal dinyatakan tidak valid. Adapun butir pernyataan yang valid yaitu nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12, sedangkan butir pernyataan yang 52

tidak valid yaitu nomor 2 dan 5. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. b. Uji Reliabilitas Uji realiabilitas intrumen bertujuan untuk mengetahui keajegan atau konsistensi suatu instrumen. Intrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013: 173).Untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS versi 13 for windows. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen yang diperoleh diinterpretasikan pada nilai product moment dengan taraf signifikan 0,05 maka nilai product moment yaitu 0,361 (Sugiyono, 2013: 455). Berdasarkan uji reliabilitas instrumen yang telah dilakukan melalui bantuan SPSS versi 13 for windows, hasil uji reliabilitas untuk ketiga variabel dapat dilihat pada Tabel 7. sebagai berikut: Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas No Variabel Keterangan 1 Gaya Hidup Hedonis ( ) 0,690 2 Perilaku Konsumtif ( ) 0,855 3 Perilaku Melanggar Peraturan Etika Berbusana Mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY (Y) 0,804 0,361 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji reliabilitas diketahui bahwa nilai alpha variabel gaya hidup hedonis sebesar 0,690, nilai alpha variabel perilaku konsumtif sebesar 0,855 dan nilai alpha variabel perilaku melanggar peraturan etika berbusana 53

mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY sebesar 0,804, di mana nilai alpha ketiga variabel tersebut lebih besar dari nilai product moment yaitu 0,361, artinya variabel gaya hidup hedonis, perilaku konsumtif dan etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY dikatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. I. Teknik Analisis Data Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi: 1. Analisis Deskripsi Data Analisis ini digunakan untuk menyajikan data yang diperoleh dari lapangan dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini meliputi penyajian mean, median, modus, standar deviasi, skor minimum dan skor maximum masingmasing variabel yang perhitungannya dibantu dengan program SPSS versi 13 for windows. 2. Uji Prasyarat Analisis Data Uji prasyarat analisis data dalam penelitian ini meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data yang berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengujian normalitas dengan menggunakan analisis normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS versi 13 for windows. Kriteria yang digunakan apabila hasil 54

perhitungan Kolmogorov-Smirnov dengan 2 sisi lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal (Gunawan, 2013: 78). b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan linear atau tidak. Pada penelitian ini untuk mengetahui data berpola linear atau tidak dengan bantuan SPSS versi 13 for windows. Kriteria yang digunakan adalah jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka sebarannya dinyatakan linear (Gunawan, 2013: 96). c. Uji Multikolinieritas Pada penelitian ini untuk menentukan multikolinearitas digunakan teknik korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS versi 13 for windows. Kriteria yang digunakan yaitu jika koefisien korelasi antar variabel bebas kurang dari 0,5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas (Gunawan, 2013: 97). 3. Uji Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: a. Pengujian hipotesis pertama Hipotesis yang dijukan pada hipotesis pertama yaitu: Ho: Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya hidup hedonis dengan perilaku melanggar peraturan etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. 55

Ha: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya hidup hedonis dengan perilaku melanggar peraturan etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis korelasi sederhana dengan bantuan SPSS versi 13 for windows. b. Pengujian hipotesis kedua Hipotesis yang diajukan pada hipotesis kedua yaitu: Ho: Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara perilaku konsumtif dengan perilaku melanggar peraturan etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. Ha: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara perilaku konsumtif dengan perilaku melanggar peraturan etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. Pengujian hipotesis kedua menggunakan analisis korelasi sederhana dengan bantuan SPSS versi 13 for windows. c. Pengujian hipotesis ketiga Hipotesis yang diajukan pada hipotesis ketiga yaitu: Ho: Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya hidup hedonis dan perilaku konsumtif secara berama-sama dengan perilaku melanggar peraturan etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. 56

Ha : Terdapat hubungan positif dan signifikan antara gaya hidup hedonis dan perilaku konsumtif secara bersama-sama dengan perilaku melanggar peraturan etika berbusana mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. Pengujian hipotesis ketiga menggunakan analisis korelasi ganda dengan bantuan SPSS versi 13 for windows. 57