12 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah puyuh dan telur yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang dipelihara di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Jumlah puyuh betina yang digunakan sebanyak 50 ekor. 3.1.2 Kandang Kandang yang digunakan adalah kandang individu dengan ukuran kandang panjang 12 cm x lebar 17 cm x tinggi 27 cm sebanyak 50 kandang dengan lantai dan dinding kandang terbuat dari ram kawat, sedangkan atap terbuat dari triplek. Lantai dibuat miring agar telur mudah diambil. Bagian bawah kandang disimpan triplek agar memudahkan proses penampungan kotoran. 3.1.3 Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Timbangan digital dengan ketelitian 1 gram digunakan untuk menimbang bobot badan dan bobot telur puyuh. (2) Alat tulis digunakan untuk mencatat data penelitian.
13 (3) Kamera handphone dengan ketajaman 8 megapiksel digunakan untuk dokumentasi kegiatan penelitian. (4) Kalkulator digunakan untuk menghitung data hasil pengukuran. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis korelasional. Pengambilan data dengan cara menimbang bobot badan dan bobot telur puyuh. 3.2.1 Prosedur Penelitian (1) Sanitasi kandang dan perlengkapannya dilakukan sebelum puyuh ditempatkan dikandang Individu. (2) Puyuh dikandangkan selama 1 minggu dengan diberikan ransum sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi dan siang hari. (3) Menimbang bobot puyuh setelah bertelur menggunakan timbangan digital untuk mengetahui bobot badan. (4) Menimbang bobot telur yang didapatkan dari puyuh tersebut dengan menggunakan timbangan digital untuk mengetahui bobot telur. 3.3 Variabel yang Diamati Variabel yang diamati adalah bobot badan dan bobot telur puyuh.
14 (1) Bobot Badan (gram) Pengukuran bobot badan dilakukan dengan cara menimbang puyuh setelah puyuh bertelur menggunakan timbangan digital. (2) Bobot Telur (gram) Pengukuran bobot telur dilakukan dengan cara menimbang telur komersil menggunakan timbangan digital. 3.4 Analisis Statistik Analisis data dilakukan secara deskriptif yang mengacu pada metode statistik Sudjana (2005). Analisis statistik tersebut adalah: 1. Rata-rata dihitung yaitu bilangan yang diperoleh dari seluruh jumlah skors dibagi dengan jumlah data. Keterangan: x n = Jumlah data = Data x ke i 2. Maksimal yaitu data yang mempunyai nilai terbesar setelah data diurutkan 3. Minimal yaitu data yang mempunyai nilai terkecil setelah data diurutkan 4. Simpangan Baku atau Standar Deviasi
15 Simpangan baku adalah akar dari varians. Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi. Rumus simpangan baku adalah Keterangan: S n = Simpangan baku = Jumlah data = Data x ke i 5. Koefisien Variasi Koefisien variasi merupakan ukuran yang menunjukkan besarnya nilai keragaman dari data hasil pengukuran variabel. Koefisien variasi tidak bergantung pada satuan yang digunakan, karenanya dapat dipakai untuk membandingkan variasi relatif beberapa kumpulan data dengan satuan yang berbeda. Rumusnya adalah Keterangan: KV S x = Koefisien variasi = Simpangan baku
16 Analisis Korelasi Korelasi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan derajat keeratan atau tingkat hubungan antar variabel-variabel. Mengukur derajat hubungan dengan metode korelasi yaitu dengan koefisien korelasi r. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung koefisien korelasi (r) adalah sebagai berikut (rumus ini disebut dengan Pearson Product Moment) (Sudjana, 2002) : Keterangan : n = Banyaknya Pasangan data X dan Y Σx = Total Jumlah dari Variabel X Σy = Total Jumlah dari Variabel Y Σx 2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X Σy 2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y Guna mencari keberhasilan (signifikan) koefisien korelasi antara bobot badan dengan bobot telur puyuh diuji dengan rumus :
17 Keterangan : r n = Nilai koefisien korelasi = Jumlah sampel Kaidah keputusan bila (t hit) > t tabel berarti korelasi nyata. Tabel 1. Penafsiran Nilai Koefisien Korelasi No Nilai Arti 1 > 0,00-0,199 Sangat rendah 2 > 0,20-0,399 Rendah 3 > 0,40-0,599 Sedang 4 > 0,60-0,799 Kuat 5 > 0,80-1,00 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2005) Analisis Regresi Analisis yang digunakan untuk mendapatkan bentuk hubungan antara bobot badan dengan bobot telur, yaitu menggunakan analisis regresi secara sederhana (Hasan, 2001). Guna mencari model pendugaan terhadap bobot telur berdasarkan bobot badan di duga dengan model analisis regresi yang paling tepat antara lain regresi linear sederhana. Model yang paling tepat ditentukan berdasarkan model regresi yang memiliki koefisien determinasi (R 2 ) terbesar dengan standar error terkecil : Keterangan : Ŷ = a + bx
18 Ŷ X a b = Bobot telur = Bobot badan = Konstanta = Koefisien regresi Regresi linear di duga dengan model: (a) menghitung rumus b (b) menghitung rumus a Regresi linear diduga menggunakan aplikasi Curve Expert