LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS MIPA

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

bahan-bahan alami (Nascimento dkk., 2000).

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menyerang masyarakat disebabkan oleh berbagai miroba (Sintia, 2013).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. merupakan bentuk pengobatan tertua di dunia. Setiap budaya di dunia

AKTIVITAS ANTIMIKROBIA DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penyakit menemui kesulitan akibat terjadinya resistensi mikrobia terhadap antibiotik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

BAB I PENDAHULUAN. sudah dimanfaatkn untuk pengobatan tradisional (Arief Hariana, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lumut. Tumbuhan lumut merupakan sekelompok tumbuhan non vascular yang

dan jarang ditemukan di Indonesia (RISTEK, 2007).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial dengan keanekaragaman hayati yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. positif yang hampir semua strainnya bersifat patogen dan merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ikan yang terinfeksi akan mati dan sulit untuk diobati. Sebagai ilustrasi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengobatan tradisional sebagai alternatif lain pengobatan. Hal ini

PENDAHULUAN. semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare merupakan penyebab yang banyak menimbulkan kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. ikan budidaya pada air tawar adalah penyakit Motil Aeromonas Septicemia (MAS)

PROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Metabolit sekunder Alkaloid Terpenoid Steroid Fenolik Flavonoid Saponin

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies

BAB 1 : PENDAHULUAN. jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki aktivitas antibakteri dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN DAN KULIT BATANG JAMBU MAWAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu survey yang dilakukan oleh World Heatlh. Organization (WHO) dilaporkan bahwa lebih dari 80%

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Streptococcus sanguis merupakan bakteri kokus gram positif dan ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Candida albicans merupakan jamur yang dapat menginfeksi bagian- bagian

BAB I PENDAHULUAN. banyak 2-3 kali lipat dibandingkan dengan negara maju (Simadibrata &

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. folikel rambut dan pori-pori kulit sehingga terjadi peradangan pada kulit.

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn.) TERHADAP BAKTERI Lactobacillus sp.

PEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG BERSIFAT ANTIMALARIA DARI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU MIMBA (Azadirachta Indica JUSS)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI MADU SEBAGAI PEMANFAATAN ALAMI UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

VIVI DESFITA BIOLOGI/MIKROBIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tanaman herbal sebagai alternatif pengganti obat masih sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemanfaatan obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan berkembang dengan

UJI ANTIBAKTERI INFUSA KULIT BATANG KASTURI (Mangifera casturi Kosterm) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. seperti bakteri, virus, riketsia, jamur, dan protozoa (Gibson, 1996). Badan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu alternatif pengobatan (Rochani, 2009). Selain harganya

I. PENDAHULUAN. Bidang perikanan memegang peranan penting dalam penyediaan protein

PENGUJIAN EKSTRAK n-heksana DAN ETANOL TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DARI DUA VARIETAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun oleh: YOGYAKARTA

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

I. PENDAHULUAN. lalapan karena memiliki cita rasa yang khas. Daun muda pohpohan memiliki

ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN UJI ANTIMIKROBA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI JAMUR ENDOFIT TUMBUHAN BRATAWALI (Tinospora crispa) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit periodontitis (Asmawati, 2011). Ciri khas dari keadaan periodontitis yaitu gingiva kehilangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, namun demikian pada

BAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

I. PENDAHULUAN. alam. Sebagai salah satu negara yang memiliki wilayah pantai terpanjang dan

antihelmintik, dan lain-lain (Absor, 2006). Komponen aktif yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai tumbuhan, terdapat

ISOLASI, KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN PACAR CINA (Aglaia odorata) SKRIPSI SARJANA KIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang

I. PENDAHULUAN. (Setiyawati, 2003; Kuntorini, 2005; dan Kasrina, 2014). esensial dengan senyawa utama berupa sabinene, terpinen-4-ol, γ-terpinene,

BAB I PENDAHULUAN. tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS MIPA KAJIAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT BATANG DAN AKAR TUMBUHAN TURI MERAH TIM PENELITI Dra. Aspita Laila, M.S NIDN: 0009096006 Dr. Noviany, M.Si NIDN: 0019117301 Didanai Dengan No. Kontrak : 1028/UN26.21/PN/2017, 28 Agustus 2017 Tahun Anggaran 2017 PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG NOVEMBER 2017 1

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Penelitian : Kajian Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antiimikroba Ekstrak Kulit Batang Dan Akar Tumbuhan Turi Merah 1. Bidang Penelitian : MIPA/Kimia 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Dra. Aspita Laila, M.S b. Jenis Kelamin : Perempuan c. NIP : 196009091988112001 d. Disiplin Ilmu : Biokimia e. Pangkat/Golongan : Pembina/IVa f. Jabatan : Lektor Kepala g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Kimia h. Alamat : Jln. Soemantri Brodjonegoro No.1 Gedung Meneng, Bandar Lampung i. Telpon/Faks/e-mail : 0721-704625/0721.704625 http://fmipa.unila.ac.id j. Alamat Rumah : Jl. Cemara Blok C No. 33/34 Komplek Raja Basa Permai Bandar Lampung, 35144 k. Telpon/Faks/e-mail : 0721 704719/noviany@fmipa.unila.ac.id 3. Jumlah Anggota Peneliti : 1 (satu) orang a. Nama Anggota I : Dr. Noviany, M.Si b. Nama Anggota II : - 4. Lokasi Penelitian : Laboratorium Kimia Organik dan Biokimia Jurusan Kimia Universitas Lampung 5. Jumlah Biaya Yang Diusulkan: Rp. 15.000.000,00 Mengetahui Ketua Jurusan Kimia Universitas Lampung, Bandar Lampung, 31 Oktober 2017 Ketua Peneliti, Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T Dra. Aspita Laila, M.S NIP. 197407052000031001 NIP. 196009091988112001 Menyetujui, Dekan FMIPA Universitas Lampung Ketua LPPM Universitas Lampung Prof. Warsito, S.Si., DEA. Ph.D Warsono, Ph.D NIP. 19710212 199512 1001 NIP. 19630216 198703 1003 2

RINGKASAN Permasalahan kerusakan yang diakibatkan bakteri sangat banyak termasuk diantaranya yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis. Meningkatnya penggunaan antibiotik dalam mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut mulai menimbulkan masalah baru, terutama karena sebagian besar bahan antibakteri yang digunakan merupakan zat kimia berbahaya dan sifatnya tidak aman bagi kesehatan. Sampai saat ini penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri masih mengandalkan antibiotik sintetis yang selanjutnya menimbulkan kekhawatiran akan munculnya strain bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan pencarian bahan alam baru yang berpotensi sebagai sumber zat antibakteri alami yang relatif aman tanpa efek samping sebagaimana zat antibakteri sintetis. Tumbuhan yang dapat dijadikan alternatif sebagai sumber bahan agen antibakteri adalah tumbuhan turi merah (Sesbania grandiflora). Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan skrining fitokimia kandungan metabolit sekunder dari ekstrak kulit batang dan akar tumbuhan turi merah. Selain itu kedua ekstrak dari masing-masing jaringan uji bioaktivitasnya terhadap bakteri E. coli dan B. subtilis menggunakan metode difusi agar. Kajian fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit batang dan akar tumbuhan turi merah mengandung jenis senyawa metabolit sekunder yang sama yaitu flavonoid, terpenoid, dan saponin. Sedangkan ekstrak n-heksana kulit batang dan akar tumbuhan yang sama hanya menunjukkan uji positif terhadap golongan terpenoid/steroid dan tanin. Pada uji bioaktivitas terhadap bakteri E. coli dan B. Subtilis dengan menggunakan metode difusi agar, semua ekstrak metanol menunjukkan daya hambat yang lemah terhadap kedua bakteri. Hasil tersebut kemungkinan disebabkan konsentrasi yang digunakan rendah. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada Seminar Nasional Kimia di Yogyakarta (14 Oktober 2017). Selain itu hasil kajian fitokimia dan uji antibakteri yang diperoleh pada penelitian ini juga sedang ditulis sebagai draft artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah bereputasi internasional Indonesian Journal of Chemistry. Kata Kunci: antibakteri, senyawa bioaktif, Escherichia coli, Bacillus subtilis, Sesbania grandiflora 3

KATA PENGANTAR Bismillah, Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Alloh Subhanahu wata ala atas segala rahmat dan karunia-nya laporan penelitian DIPA Fakultas MIPA ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan doa dan harapan. Laporan dengan tema penelitian: Kajian Fitokimia dan Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Kulit Batang dan Akar Tumbuhan Turi Merah ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dibuat dan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan penelitian secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan penulisan laporan kemajuan ini tidak lepas dari berbagai kesulitan dan rintangan, namun itu semua dapat penulis lalui berkat rahmat dan pertolongan-nya serta bantuan dan dorongan semangat dari berbagai pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih sedalam-dalamnya kepada: 1. Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas dana hibah penelitian yang diberikan melalui dana DIPA BLU Universitas Lampung Tahun Anggaran 2017. 2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Lampung yang telah memberikan peluang dan dukungan serta fasilitas sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. 3. Jurusan Kimia dan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung atas fasilitas sarana dan prasarana laboratorium demi terselenggaranya penelitian ini. 4. Dr. Noviany, M.Si, selaku anggota dalam tim penelitian, terimakasih atas bantuan, saran, dan kerjasamanya sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. 5. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T., selaku ketua Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung atas dukungannya selama penelitian. 4

6. Dra. Christina Nugroho Ekowati M.Si. selaku Kepala Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung atas fasilitas sarana dan prasarana laboratorium demi terselenggaranya penelitian ini. 7. Wiwit Kasmawati, PLP Laboratorium Kimia Organik, yang telah memberikan bantuan dan kerjasama yang baik dalam pelaksanaan penelitian ini. 8. Bapak Imron, PLP Laboratorium Mikrobiologi, atas bantuan dan kerjasama yang baik dalam pelaksanaan penelitian ini. 9. Isnaini, Eva, Santi, dan Tosa yang telah berkontribusi dan bekerjasama secara kompak dalam pelaksanaan penelitian ini 10. Semua anggota NRG atas segala bantuan, dukungan, kerjasama, dan kesabarannya yang luar biasa dalam suka duka penelitian di laboratorium organik. 11. Rekan-rekan akademisi di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung yang selalu memberikan inspirasi dan semangat dalam pencapaian target-target riset. 12. Semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah membantu penulis sehingga penelitian ini dapat terselenggara dengan baik. Semoga Alloh Subhanahu wata ala membalas segala kebaikan bapak dan ibu serta semua pihak dengan kebaikan yang setimpal. Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian semoga laporan ini tetap memberikan manfaat yang banyak kepada para pembaca khususnya baik penulis pribadi. Amin. Bandar Lampung, 31 Oktober 2017 Penulis 5

DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN PENGESAHAN... 2 RINGKASAN... 3 KATA PENGANTAR... 4 DAFTAR ISI... 6 DAFTAR GAMBAR... 7 DAFTAR TABEL... 8 1. PENDAHULUAN... 8 1.1 Latar Belakang... 8 1.2 Tujuan Penelitian... 10 1.2 Kontribusi Penelitian... 10 2.TINJAUAN PUSTAKA...... 11 2.1 Kajian Literatur...... 11 2.2 Peta Jalan Penelitian...... 10 3. METODE PENELITIAN... 15 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian... 15 3.2 Bahan dan Alat... 15 3.3 Prosedur Kerja... 15 A. Pembuatan ekstrak metanol... 15 B. Skrining fitokimia... 16 C. Uji aktivitas antibakteri...... 17 4. HASIL DAN PEMBAHASAN...... 18 4.1 Hasil...... 18 4.2 Pembahasan......18 5. SIMPULAN DAN SARAN...... 27 5.1 Simpulan......27 5.2 Saran......27 DAFTAR PUSTAKA...... 28 LAMPIRAN-LAMPIRAN...... 30 6

DAFTAR GAMBAR HALAMAN Gambar 1. Bagan alir penelitian... 17 Gambar 2. Sampel beberapa ekstrak tanaman turi merah... 18 Gambar 3. Hasil Pemeriksaan Alkaloid... 22 Gambar 4. Hasil Pemeriksaan Flavanoid... 23 Gambar 5. Hasil Pemeriksaan Steroid dan Terpenoid... 24 Gambar 6. Hasil Pemeriksaan Fenolik... 24. Gambar 7. Hasil Pemeriksaan Tanin... 25 Gambar 8. Hasil Pemeriksaan Saponin... 26 DAFTAR TABEL HALAMAN Tabel 1. Peta Jalan Penelitian... 14 Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia...... 18 Tabel 3 Diameter zona bening pada sampel dengan konsentrasi 40 mg/ml dan 20 mg/ml... 19 Tabel 4. Diameter zona bening pada kontrol positif (Amoxicillin/Chloramfenicol) 20 Tabel 5. Diameter zona bening pada sampel dengan konsentrasi 40 mg/ml dan 20 mg/ml... 20 Tabel 6. Diameter zona bening pada kontrol positif (Amoxicillin/Chloramfenicol) 21 7

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bakteri merupakan salah satu kelompok mikroorganisme di alam yang memiliki peran penting dalam kehidupan di bumi. Keberadaannya dapat memberikan manfaat di berbagai bidang seperti pangan, pengobatan, dan industri (Jawetz, 2005), namun beberapa kelompok bakteri juga dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit (patogen) pada manusia. Sebagai contoh bakteri Escherichia coli penyebab penyakit diare dan Staphyloccocus aureus penyebab penyakit kulit. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti diare dapat menimbulkan kematian sekitar 3 juta penduduk tiap tahunnya. Bakteri yang merugikan dapat ditangani secara fisik maupun kimia dengan suatu zat antibakteri. Antibakteri merupakan obat pilihan untuk menanggulangi penyakit infeksi, tetapi pemakaian antibakteri yang tidak tepat dalam pengobatan infeksi bakteri dapat menimbulkan masalah yaitu munculnya bakteri yang resisten terhadap antibakteri tersebut termasuk Staphylococcus aureus dan Esherichia coli. Escherichia coli resisten terhadap antibiotika golongan kloramfenikol sebesar 83,9% dan amoksisilin sebesar 86,2%. Resistensi Staphylococcus aureus terhadap kloramfenikol, kotrimoksasol dan tetrasiklin masih cukup rendah yaitu sebesar 5,9-28,6% (Prasetyono, 2012). Semakin besar persentase resistensi bakteri terhadap suatu antibiotik menyatakan bahwa bakteri tidak lagi rentan terhadap antibiotik tersebut. Perlu dicari antibakteri baru, salah satunya berasal dari bahan alam yang didapatkan dari tanaman. Alasan penggunaan tanaman yang mengandung zat antimikroba ini dikarenakan bahan alami tidak menimbukan efek samping yang berbahaya, tidak membutuhkan biaya yang mahal untuk mendapatkannya, dan tanaman tersebut lebih mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Kemampuan bahan alam dapat digunakan sebagai media penyembuhan diperkirakan karena kandungan senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder merupakan suatu senyawa yang disintesis atau dihasilkan oleh suatu makhluk hidup bukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, akan tetapi untuk mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi dengan ekosistem. Secara umum senyawa metabolit sekunder dibagi dalam beberapa golongan alkaloid, terpenoid, steroid, dan flavonoid (Achmad, 1986). Senyawa metabolit sekunder sebagai bahan alam dapat digunakan untuk media penyembuhan berbagai penyakit, salah 8

satunya adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Salah satu tumbuhan yang belum dikaji secara intensif di Indonesia adalah tumbuhan yang termasuk dalam famili Fabaceae. Famili Fabaceae ini memiliki bioaktivitas yang cukup menarik seperti antioksidan, antimalaria, antikanker, serta antibakteri. Salah satu tumbuhan yang termasuk dalam famili Fabaceae yaitu Sesbania grandiflora. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah tanaman turi (Sesbania grandiflora). Secara tradisional tanaman turi cenderung digunakan masyarakat sebagai obat tradisional karena mempunyai khasiat yang sangat potensial dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti luka, erupsi kulit, memar akibat terpukul, disentri dan sariawan disebabkan kandungan komponen aktif. Menurut Hutapea (2000), kandungan tanin diduga sebagai salah satu zat aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Kemampuan kulit turi sebagai antibakteri juga di kemukakan oleh (Suryowinoto, 1997), dalam kajiannya dinyatakan bahwa selain bersifat antibakteri, kulit batang tumbuhan turi juga bersifat antijamur. Dari kajian studi yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa senyawa-senyawa bahan alam masih dipercaya sebagai sebagai salah satu sumber alami yang efektif dalam mengatasi berbagai penyakit. Berdasarkan penelusuran literatur, hingga saat ini, belum ada kajian atau studi fitofarmakologi pada tumbuhan turi. Studi sebelumnya telah dilakukan terhadap kulit akar tumbuhan turi putih (S. grandiflora) dan efek farmakologi senyawa bioaktif yang dihasilkan. Dari penelitian tersebut diperoleh satu senyawa fenolik alam baru yang berpotensi sebagai agen penyakit antituberkulosis (Noviany, dkk., 2012a; 2012b). Kajian penelitian yang telah dilakukan oleh kami sejak satu dekade terakhir adalah penggalian sumber-sumber alami tumbuhan yang berpotensi sebagai obat khususnya yang berasal dan tumbuh di daerah Lampung. Kajian saat ini masih bertumpu pada penggalian sumber komponen-komponen bioaktif alam baru yang dihasilkan dari tumbuhan khususnya tumbuhan turi, namun terkait dengan potensinya dalam mengatasi berbagai penyakit diantaranya penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Berdasarkan pemaparan informasi di atas penulis tertarik untuk meneliti kandungan senyawa metabolit sekunder dari kulit batang dan akar tumbuhan turi merah (S. grandiflora) dan aktivitas antibakterinya. Pada penelitian ini akan dilakukan skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder pada bagian kulit batang dan akar tumbuhan turi 9

merah dilanjutkan dengan pengujian aktivitas dan daya hambat antibakteri dari ekstrak kulit batang dan akar turi merah terhadap Escherichia coli dan Bacillus sp dengan metode difusi agar. Sumber daya alam Lampung yang melimpah, menjadi peluang ditemukannya sumber-sumber antibakteri alami. Sementara itu senyawa-senyawa antibakteri sintetik (antibiotik) yang beredar sudah mengalami resistensi dan tidak efektif lagi dalam pengobatan. Sehingga pencarian sumber-sumber antibakteri alami yang potensial untuk dikembangkan sebagai zat antiobiotik masih menjadi tren penelitian bahan alam saat ini. Dari penelusuran literatur, sejauh ini belum ada penelitian mengenai potensi tumbuhan turi merah sebagai sumber alami zat antibakteri. Penemuan zat aktif yang berpotensi sebagai zat antituberkulosis dari tumbuhan turi putih (Noviany, dkk., 2012a; 2012b), semakin mendorong untuk dilakukan kajian lebih lanjut mengenai potensi antimikroba yang lain dari tumbuhan turi khususnya turi merah. Berdasarkan uraian di atas, maka pada penelitian ini akan dilakukan uji kandungan metabolit sekunder pada bagian kulit batang dan akar tumbuhan turi merah serta uji bioaktivitas ekstrak yang diperoleh dari kulit batang dan akar turi merah terhadap bakteri Escherichia coli dan Bacillus sp menggunakan teknik difusi agar. 1.2 Tujuan Penelitian Pada penelitian ini akan dilakukan kajian fitokimia terhadap beberapa ekstrak menggunakan pelarut bergradien seperti n-heksana, etilasetat, dan metanol dari kulit batang dan akar tumbuhan turi merah (S. grandiflora). Masing-masing ekstrak yang diperoleh dari tiap jaringan tumbuhan turi kemudian diuji aktivitas antimikrobanya terhadap bakteri E. coli dan Bacillus sp menggunakan metode difusi agar. 10

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan skrining fitokimia ekstrak metanol total, dan ekstrak hasil partisi metanol dan heksana dari senyawa kulit batang dan akar tumbuhan turi merah (Sesbania grandiflora). 2. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa semua ekstrak yang diuji kecuali fraksi heksana memberikan uji positif flavonoid, terpenoid, dan saponin. Sementara hasil negatif diberikan pada pengujian tanin dan fenolik. 3. Pada pengujian antibakteri, semua ekstrak metanol menunjukkan daya hambat yang lemah terhadap bakteri E.coli dan B. Subtilis baik pada konsentrasi 40 maupun 20 mg/ml masing-masing ekstrak. 5.2. Saran 1. Perlu dilakukan kajian fitokimia lebih lanjut pada tumbuh-tumbuhan keluarga Leguminosae lainnya untuk medapatkan data profil kimia tumbuhan yang lebih lengkap. 2. Kandungan flavonoid yang ditemukan pada semua ekstrak uji menunjukkan perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji potensi antioksidan pada kulit batang dan akar tumbuhan turi merah. 3. Perlu dilakukan variasi konsentrasi yang lebih tinggi pada pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak uji untuk mengetahui kemungkinan potensi antibakteri pada esktrak kulit batang dan akar tumbuhan turi merah. 11

LAMPIRAN-LAMPIRAN 12

LAMPIRAN 1. ABSTRAK SEMINAR NASIONAL KAJIAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TUMBUHAN Sesbania grandiflora Noviany a, *, Aspita Laila a a Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung, Bandar Lampung, 35145, Indonesia *E-mail: noviany@fmipa.unila.ac.id ABSTRAK Pada penelitian ini telah dilakukan studi fitokimia dan uji aktivitas antibakteri beberapa ekstrak kulit batang dan akar tumbuhan Sesbania grandiflora. Skrining fitokimia dilakukan menggunakan metode uji standar untuk pengujian senyawa-senyawa golongan alkaloid, tanin, flavonoid, terpenoid, saponin, fenolik, dan steroid. Ekstrak kulit batang dan akar tumbuhan turi meliputi ekstrak metanol total dan ekstrak n- heksana. Hasil pengujian menunjukkan bahwa uji positif terjadi pada hampir semua ekstrak metanol, sedangkan pada ekstrak n-heksana hampir semua uji memperlihatkan hasil negatif. Keberadaan variasi kandungan senyawa metabolit sekunder dalam jaringan tumbuhan tersebut mengindikasikan korelasi antara potensi tumbuhan sebagai bahan pengobatan tradisional khususnya pada ekstrak polar metanol. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak akan dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar secara triplicate. Pengujian bioaktivitas masih terus dilakukan sampai saat ini dan akan dilaporkan kemudian. Kata Kunci: esktrak metanol, ekstrak n-heksana, uji fitokimia, antibakteri, Sesbania grandiflora. 13

LAMPIRAN 2. SERTIFIKAT SEMINAR 14

LAMPIRAN 3. FOTO KEGIATAN SEMINAR NASIONAL 15

16