PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

I. PENDAHULUAN. perunggasan merupakan salah satu penyumbang sumber pangan hewani yang

I. PENDAHULUAN. hasil produksi pengembangan ayam broiler akan semakin tinggi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penurunan ini disebabkan proses fermentasi yang dilakukan oleh L. plantarum

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pangan fungsional karena kandungan probiotik didalamnya yang baik

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK GALAKTOMANAN DARI DAGING BUAH KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

PENDAHULUAN. Jawa Barat dikenal sebagai sentra populasi domba mengingat hampir

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

tumbuhan (nabati). Ayam broiler merupakan salah satu produk pangan sumber

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

I. PENDAHULUAN. Produk pangan saat ini telah mengalami perubahan trend yang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sosis merupakan salah satu makanan olahan daging yang cukup

I. PENDAHULUAN. dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tingkat konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam tipe petelur yang jantan dikenal dengan sebutan ayam jantan tipe medium,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan populasi ternak unggas di Indonesia semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. Ayam broiler merupakan salah satu sumber protein hewani yang gemar

BAB I PENDAHULUAN. unggul. Telur itik Mojosari banyak digemari konsumen. Walaupun bentuk badan itik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Itik ini

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

PENDAHULUAN. segar seperti diolah menjadi sosis, nugget, dendeng, kornet dan abon.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. banyak diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

I. PENDAHULUAN. Ayam pedaging merupakan salah satu ternak penghasil daging yang. Ayam pedaging merupakan ternak yang paling ekonomis bila

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Biji wijen telah lama digunakan sebagai bahan pangan karena nilai gizinya

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

I. PENDAHULUAN. protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

TINJAUAN PUSTAKA Probiotik

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendek, yaitu pada umur 4-5 minggu berat badannya dapat mencapai 1,2-1,9 kg

A. Mujnisa, Laily Agustina dan Efrain Japin Tandi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berat tertentu dalam waktu relatif singkat (Rasyaf, 1994). Broiler umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar. Kecernaan adalah bagian zat makanan dari pakan/ransum yang tidak

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau. rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

Oleh Lovita Adriani SKIM X 30 Mei 2007 UKM Kualalumpur FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

PREBIOTIK 2% 2%) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL SECARA

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

I. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.

I. PENDAHULUAN. limbah-limbah pasar dan agroindustri. Salah satu cara untuk mengatasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

I.PENDAHULUAN. peternakan akan semakin meningkat setiap tahunnya.sektor. perunggasanterutamaayamrasmasihmenjadiprioritasutamauntuk

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

PENDAHULUAN. akan protein hewani berangsur-angsur dapat ditanggulangi. Beberapa sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik bali merupakan itik lokal Indonesia yang juga sering disebut itik penguin, karena

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

PENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tomat atau dalam bahasa latin disebut Lycopersicum esculentum

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. memiliki karakteristik pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging dengan

Transkripsi:

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah daging dan menduduki peringkat teratas sebagai salah satu sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena cita rasanya yang enak dan kandungan zat gizinya yang tinggi. Sumber daging yang umum dikonsumsi salah satunya adalah ayam broiler. Ayam broiler sebagai salah satu sumber daging yang memiliki nilai gizi tinggi merupakan penyumbang terbesar protein hewani asal ternak dan merupakan komoditas unggulan. Pertumbuhan ayam broiler sangat cepat karena mampu tumbuh menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat yakni 5 (lima) sampai 6 (enam) minggu. Kadar kolesterol ayam broiler yang relatif tinggi dibandingkan ayam kampung. Bagian dari karkas ayam broiler yang banyak mengandung kolesterol adalah bagian dada dan paha. Hal ini disebabkan dada dan paha merupakan tempat timbunan lipid, terutama pada bagian kulitnya yang berminyak. Kolesterol adalah sterol utama pada jaringan hewan. Salah satu masalah bagi sebagian masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewan adalah kekhawatiran masyarakat akan kolesterol. Kolesterol dalam daging dapat diturunkan salah satunya dengan cara pemberian probiotik mikroba hidup yang digunakan sebagai pakan imbuhan dan dapat menguntungkan inangnya dengan meningkatkan ekosistem dalam saluran pencernaan. Produk probiotik salah satunya adalah susu fermentasi, dapat terbuat dari susu sapi dan susu kedelai.

Produk susu fermentasi didalamnya terdapat kelompok bakteri asam laktat yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Bakteri asam laktat yang terdapat pada probiotik memproduksi enzim Bile Salt Hydrolise (BSH) yang dapat mendekonjugasi garam empedu. BSH mengakibatkan empedu terkonyugasi dan dibuang melalui feses bersama-sama kolesterol sehingga menyebabkan kadar kolesterol berkurang. Penggunaan susu sapi dan kedelai fermentasi dapat menurunkan ph saluran pencernaan ayam broiler. Persentase bakteri menguntungkan meningkat, sedangkan persentase bakteri yang merugikan menurun sehingga keseimbangan mikroflora di dalam saluran pencernaan ayam terjaga. Bakteri asam laktat saat masuk kedalam sistem dapat mereduksi asam empedu sehingga mampu menurunkan ph di dalam saluran pencernaan. Dalam kondisi ph asam maka sebagian besar bakteri patogen akan keluar dari saluran pencernaan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Pemberian Susu Sapi, Kedelai Fermentasi dan Kombinasinya Terhadap Kadar Kolesterol Daging dan ph Usus Ayam Broiler. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, masalah yang perlu mendapatkan pemecahannya yaitu : 1) Berapa besar pengaruh pemberian susu sapi, kedelai fermentasi dan kombinasinya terhadap kadar kolesterol daging dan ph usus ayam broiler. 2) Bagaimana komposisi bahan dasar susu sapi, kedelai fermentasi dan kombinasinya terhadap kadar kolesterol daging dan ph usus ayam broiler.

1.3. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui dan memahami berapa besar pengaruh pemberian susu sapi, kedelai fermentasi dan kombinasinya terhadap kadar kolesterol daging dan ph usus ayam broiler. 2) Untuk mengetahui dan memahami bagaimana komposisi susu sapi, kedelai fermentasi dan kombinasinya terhadap kadar kolesterol daging dan ph usus ayam broiler. 1.4. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan, khususnya sistem pencernaannya mengenai kualitas daging ayam broiler. Selain itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dasar dan bahan pertimbangan mengenai pengaruh pemberian susu sapi, kedelai fermentasi dan kombinasinya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol daging dan ph saluran pencernaan ayam broiler. Diharapkan pula dapat dijadikan sebagai salah satu cara alternatif dalam manajemen pakan pada ayam broiler sehingga dapat menghasilkan daging ayam yang rendah kolesterol. 1.5. Kerangka Pemikiran Ayam broiler merupakan ayam ras pedaging yang mampu tumbuh cepat dengan tujuan dapat dipanen dalam waktu yang relatif singkat yaitu sekitar lima hingga enam minggu (Setiawan, 2009). Daging yang dihasilkan ayam broiler bertekstur halus, lembut dan empuk namun diantara serat kasar dagingnya mudah terakumulasi lemak (Sutarpa, 2005). Ayam broiler mengandung kolesterol yang tinggi didalam dagingnya sekitar 200 mg/dl, lebih tinggi dibandingkan dengan kolesterol ayam kampung berkisar 100-120 mg/dl

(Setiawan,2009). Kandungan kolesterol dalam hati ayam broiler cukup tinggi yaitu 564 mg/100 gram. Kolesterol di sintesis dalam tubuh terutama oleh sel-sel hati, usus halus, dan kelenjar adrenal meskipun seluruh sel tubuh memiliki kemampuan untuk menghasilkan sterol. Hati mensintesis sekitar 20 % kolesterol dalam tubuh. Total produksi kolesterol termasuk yang diserap dari makanan dan hasil sintesis dalam tubuh kira-kira 1 g/hari. Produk daging ayam yang banyak mengandung kolesterol adalah pada bagian dada dan paha. Bagian ini merupakan tempat penumpukan lemak yang utama tubuh ayam broiler, dalam 100 gram daging dada ayam kandungan lemaknya sebesar 1 gram dan kolesterol 58 mg. Salah satu upaya untuk menurunkan kadar kolesterol daging ayam broiler yaitu dengan pemberian probiotik. Probiotik adalah mikroba hidup yang digunakan sebagai pakan imbuhan dan dapat menguntungkan inangnya dengan meningkatkan keseimbangan mikrobial di dalam saluran pencernaan (Fuler, 1989); (Daud dkk, 2007). Probiotik memproduksi enzim Bile Salt Hydrolise (BSH) yang dapat mendekonjugasi garam empedu. BSH mengakibatkan empedu terkonjugasi dan dibuang melalui feses bersama-sama kolesterol sehingga menyebabkan kadar kolesterol berkurang (Sunarlim, 2009). Pemberian probiotik untuk menurunkan kadar kolesterol dapat melalui beberapa mekanisme. Menurut (Lee dkk, 2009), terdapat beberapa mekanisme penurunan kolesterol oleh aktivitas bakteri asam laktat, pertama yaitu produk hasil fermentasi oleh bakteri asam laktat menghambat sintesis kolesterol sehingga menurunkan produksi kolesterol. Mekanisme kedua adalah melalui pembuangan garam empedu melalui feses, di mana garam empedu yang terdekonjugasi tidak

diserap oleh sistem pencernaan dan lebih mudah terbuang dari saluran pencernaan dibandingkan dengan garam empedu yang terkonjugasi. Hal ini mengakibatkan semakin banyak kolesterol yang dibutuhkan untuk mensintesis garam empedu lagi sehingga akan menurunkan kadar kolesterol. Mekanisme ketiga adalah kemampuan bakteri asam laktat (BAL) untuk mengikat kolesterol sehingga mencegah penyerapan kolesterol kembali ke hati (Lee dkk, 2009). Susu fermentasi dapat membantu menurunkan kadar kolesterol daging. Susu fermentasi selain dapat terbuat dari susu sapi, juga dapat terbuat dari susu kedelai. Susu fermentasi melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses fermentasi biasanya dari kelompok bakteri asam laktat seperti Streptococcus salivarius dan thermophilus ; Lactobacillus acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus (Gilliland,1985). Bakteri asam laktat dapat tumbuh pada ph 2-6,5 (Hardiningsih dkk., 2006). ph saluran pencernaan ayam broiler berkisar antara 3,47 (gizzard) sampai 6,43 (usus halus) (Mabelebele dkk., 2013). Bakteri asam laktat ini dapat membantu penurunan ph. Susu sapi digunakan sebagai bahan dasar susu fermentasi karena jenis karbohidrat yang terkandung didalamnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi atau sumber karbon oleh bakteri asam laktat. Jenis karbohidrat yang terkandung dalam susu kedelai tidak dapat di manfaatkan oleh bakteri, sehingga dalam pembuatan susu fermentasi diperlukan campuran antara susu kedelai dengan susu sapi agar mendapatkan manfaat yang lebih. Susu kedelai mampu menurunkan kadar kolesterol karena adanya senyawa yang dihasilkan seperti asam-asam lemak rantai pendek dari proses fermentasi produk susu kedelai ataupun akibat dari aktifitas probiotik di dalam saluran pencernaan. Senyawa tersebut akan berkompetisi dengan HMG CoA untuk berikatan dengan enzim HMG CoA

reduktase, sehingga sintesis kolesterol akan terhambat (Hardiningsih dan Nurhidayat., 2006). Isoflavon yang terkandung dalam kedelai juga dapat membantu penurunan kadar kolesterol. Isoflavon yang terkandung dalam kedelai merupakan sterol yang berasal dari tumbuhan (fitosterol) yang jika dikonsumsi dapat menghambat absorbsi dari kolesterol baik yang berasal dari diet maupun kolesterol yang diproduksi oleh hepar. Hambatan ini terjadi karena fitosterol ini berkompetisi dan menggantikan posisi kolesterol dalam micelle (Hapsari dkk., 2009). Bakteri asam laktat dalam susu kedelai fermentasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan daya cerna dari isoflavon kedelai. Hal ini dikarenan adanya aktifitas enzim β- glukosidase dalam bakteri yang dapat menghidrolisis isoflavon menjadi senyawa aglycon yang mudah diserap (Larkin dkk., 2009). Senyawa lain yang terdapat dalam susu kedelai fermentasi yang dapat menghambat penyerapan kolesterol adalah flavonoid. flavonoid juga mampu menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metilglutaril CoA yang berperan dalam penghambatan sintesis kolesterol serta enzim acylcoa: Cholesteryl aciltransferase yang berperan dalam penurunan esterifikasi kolesterol pada usus dan hati (Fuhrman dan Aviram., 2001). Penambahan 2% probiotik yang mengandung (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) dalam ransum pada ayam broiler mampu menurunkan lemak abdominal karena adanya substansi bioaktif yaitu bacteriocin yang memperbaiki metabolisme karbohidrat dan lipid dalam tubuh. Penambahan Lactobacillus bulgaricus dalam ransum ayam secara signifikan ( P < 0,05) mampu mengurangi deposit lemak dalam karkas akibat adanya aktivitas dari acetyl-co A karboksilase dengan yang membatasi biosintesis asam lemak (Adriani dkk., 2015).

Pemberian bakteri asam laktat (Streptococcus thermophilus) secara force feeding atau di cekokkan sebanyak 10 7 cfu/ml~ 0,01 gram/ml dan 10 8 cfu/ml~ 0,1 gram/ml mampu menurunkan kolesterol secara nyata (Astuti dkk., 2009). Insani (2014) menyatakan Kadar kolesterol pada daging itik berturut-turut adalah 27 mg/dl, 22 mg/dl, 23 mg/dl dan 15 mg/dl. Pada daging itik yang diberi pakan tambahan probiotik menunjukkan penurunan kadar kolesterol yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kontrol, pengaruh yang lebih baik karena adanya interaksi antara probiotik secara mutualisme sehingga efeknya nyata. Alkalin dkk., (1997) mempelajari pengaruh susu fermentasi acidophilus terhadap kolesterol tikus. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa rata-rata serum kolesterol tikus dan LDL kolesterol menurun dengan nyata. Pemberian probiotik Soybean oligosaccharides (SOS) dari Ekstrak Bungkil Kedelai (EBK) dan Ekstrak Kulit Kedelai (EKK) pada level 0,15% maupun 0,3% tidak berpengaruh nyata terhadap ph sistem pencernaan pada ayam broiler Namun, Ekstrak Bungkil Kedelai (EBK) level 0,3% menunjukkan ph sedikit lebih asam dibandingkan yang lain, sedangkan perlakuan yang di beri ransum basal menunjukkan ph paling basa dibandingkan dengan perlakuan yang mengandung probiotik SOS. Adanya sedikit perubahan pada nilai ph memberikan indikasi bahwa pemberian prebiotik Soybean oligosaccharides SOS dapat sedikit menurunkan ph saluran pencernaan Krismaputri dkk (2016). Perbandingan penambahan 1,25 % dan 2% probiotik dari bobot badan ayam pada penelitian pendahuluan menunjukkan hasil bahwa penambahan 1,25% menghasilkan bobot hidup panen yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh efisiensi pemanfaatan makanan yang lebih baik oleh bakteri yang ada dalam saluran pencernaan. Absorpsi lipid secara maksimal terjadi di bagian distal jejenum dan

proksimal ileum, juga dekonjugasi garam empedu di ileum oleh Lactobacillus sehingga dapat mempengaruhi efisiensi konversi ransum karena memiliki peran penting dalam mengemulsi dan absorpsi lipid (Adriani dkk., 2015). Selain itu, pemberian susu fermentasi yang mengandung campuran 3 bakteri interaksinya lebih baik dibandingkan dengan campuran 2 bakteri karena fermentasi dengan bakteri lebih banyak akan menghasilkan metabolit yang lebih banyak pula. Berdasarkan uraian kerangka berpikir ini maka ditetapkan hipotesis bahwa dapat terjadi penurunan kandungan kolesterol daging dan mempertahankan ph saluran pencernaan pada ayam broiler yang diberi kombinasi susu sapi dan susu kedelai fermentasi pada perbandingan 1 : 1, dosis 1,25% dari bobot badan sebagai probiotik dengan jenis bakteri yang terkandung didalamnya adalah Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus acidophillus. 1.6. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan Februari 2017. Proses pemeliharaan ayam dan pengambilan sampel daging dilakukan di kandang ayam di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor. Pengujian sampel dianalisis di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.