BAB V METODOLOGI 5.1. Pengujian Kinerja Alat yang digunakan Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step) 1. Menimbang Variabel 1 s.d 5 masing-masing sebanyak 80 gr, 90 gr, 100 gr, 110 gr, dan 120 gr. Sedangkan 6 s.d 10 sebesar 100 gr. 2. Mengeringkan variabel 1 s.d 5 dalam oven dengan suhu 80 0 C. Sedangkan 6 s.d 10 sebesar 60 0 C, 70 0 C, 80 0 C, 90 0 C, dan 100 0 C dalam waktu 45 menit Tahap II : Tahap pengepresan (pressing operation step) Tahap pengepresan dilakukan dengan tekanan yang sama (2000 psia). Tahap pengepresan dilakukan 10 kali percobaan sesuai variable yang telah ditentukan. Berikut diagram alir percobaan secara umum: Kenari Sortir, penghilangan kulit, dan pengeringan Penghancuran Pemanasan Pengepresan Minyak kenari Bungkil kenari Analisa Gambar 4 Diagram Alir Proses Pembuatan Minyak kenari Menggunakan Metode Hidraulic Press 13
14 5.2 Alat yang digunakan: Tabel 2. Alat yang digunakan pada penelitian No. Nama Alat Jumlah 1. Panci 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Oven 1 Hydraulic Press 1 Kain saring 4 Nampan besi 1 Neraca digital 1 Sendok 1 Erlenmeyer 3 Beaker glass 3 Buret 1 Klem dan statif 1 Piknometer 1 Viskosimeter 1 Gelas ukur 2 Pipet tetes 3 Labu takar 2 Lap kain 1 Kaca arloji 1 19. Penjepit 1 20. Plastik 12 21. Kompor listrik 1
15 5.1. Bahan yang digunakan: Tabel 3. Bahan yang Digunakan No. Nama Bahan Konsentrasi 1. Kenari - 2. KOH 0,1 N 3. HCl 0,5 N 4. Indikator PP 1 % 5. Etanol 70% 6. Aquadest - 5.2. Variabel Percobaan 1. Variabel tetap : Tekanan 2000 psia 2. Variabel berubah : Perbedaan Massa kenari: 80 gr, 90gr, 100gr, 110gr, dan 120 gr Perbedaan Suhu Pemanasan: 60 0 C, 70 0 C, 80 0 C, 90 0 C dan 100 0 C 1. Run Tabel 4. Rancangan variabel Variabel Praktikum Suhu Berat sampel Tekanan ( 0 C) (gram) (psia) Run 1 80 80 2000 Run 2 80 90 2000 Run 3 80 100 2000 Run 4 80 110 2000 Run 5 80 120 2000 Variabel Praktikum Berat sampel (gram) Suhu ( 0 C) Tekanan (psia) Run 1 100 60 2000 Run 2 100 70 2000 Run 3 100 80 2000 Run 4 100 90 2000 Run 5 100 100 2000
16 5.3. Prosedur Penelitian 1. Tahap Pemanasan Menimbang 10 variabel : 80 gr, 90 gr, 100 gr, 110 gr, 120 gr, dan 5 variabel dengan massa masing-masing 100 gr Mengatur oven dengan suhu 80 0 C, kemudian memasukkan variabel pertama sampai kelima kedalam oven selama 45 menit Setelah 45 menit, keluarkan kenari lalu digeprek Simpan dalam wadah plastik Ulangi dari langkah kedua untuk variabel keenam sampai dengan kesepuluh dengan suhu 60 0 C, 70 0 C, 80 0 C, 90 0 C, dan 100 0 C 2. Tahap pengepresan. Membersihkan press hidrolik, kemudian menyalakan alat press hidrolik sesuai prosedur Memasukkan kenari geprek kedalam alat press hidrolik dengan tekanan 2000 psia Tunggu hingga minyak keluar. Simpan minyak dalam botol Ulangi langkah kedua untuk variabel 2, 3, 4, 5, sampai dengan 10 (dengan Tekanan yang sama) Menghitung rendemen minyak kemudian dilakukan analisa minyak 5.4. Analisa Produk 5.6.1. Penghitungan rendemen 1. Menimbang bahan yang akan dimasukkan ke dalam alat press hydrolik. 2. Menimbang minyak yang dihasilkan dari proses pengepresan.
17 3. Menghitung rendemen dengan rumus: Keterangan %rendemen= A B x100% A B = Massa minyak yang terekstrak (gr) = Massa sampel yang dimasukkan dalam alat press (gr) 5.6.2. Analisa densitas 1. Menimbang piknometer yang kering dan bersih. 2. Mencatat bobot piknometer kosong tersebut. 3. Piknometer diisi dengan air dan ditutup hingga meluap dan tidak ada gelembung udara. 4. Piknometer dibersihkan dengan tisu dan ditimbang bobot piknometer dan isinya. 5. Mencatat bobot piknometer dan isi. 6. Mengulangi poin 3 sampai 5 untuk sampel minyak kenari. 7. Menghitung densitas dengan rumus: Keterangan: D T = W' -W W'' D T = densitas sampel minyak pada suhu T (gr/ml) W = berat piknometer kosong (gr) W = berat piknometer yang berisi sampel (gr) W = berat air pada suhu 25ºC (gr)
16 5.6.3. Analisa viskositas 1. Memasukkan air ke dalam Viskometer Ostwald. 2. Sedot cairan dengan bola karet hingga melewati garis batas atas. 3. Menghitung waktu alir zat cair dari garis batas atas hingga garis batas bawah. 4. Mencatat waktu yang butuhkan tersebut. 5. Mengulangi poin1 sampai 3 untuk sampel minyak kenari. 6. Menghitung viskositas dengan rumus: Keterangan η 1 η 2 = d 1t 1 d 2 t 2 η 1 = viskositas zat cair 1 (gr/cm 3.det) η 2 = viskositas zat cair 2 (gr/cm 3.det) d 1 = densitas zat cair 2 (gr/cm 3 ) d 2 = Jumlah sampel yang digunakan (gr) t 1 = waktu alir zat cair 1 (detik) t 2 = Waktu Alir zat cair 2 (detik) 5.6.4. Analisa Angka Asam Membuat larutan KOH 0,1 N 1. Menghitung jumlah padatan KOH yang dibutuhkan untuk membuat KOH 0,1N sebanyak 100 ml. 2. Menimbang padatan KOH sebanyak 0,56 gram. 3. Melarutkan padatan KOH di dalam beaker glass dengan sedikit air. 4. Memasukkan larutan tersebut ke dalam labu takar 100 ml. 5. Menambahkan air hingga tanda batas dan dihomogenkan.
17 Penetapan harga angka asam 1. Mengukur 10 ml minyak kenari di dalam gelas ukur. Kemudian menambahkan etanol 70 % minimal 1:1 dari massa minyak. 2. Memanaskan minyak sampai mendidih. 3. Mendinginkan minyak tersebut dan menggojognya untuk melarutkan asam lemak bebasnya. 4. Menambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes pada keadaan suhu dingin. 5. Mentitrasi dengan KOH 0,1N hingga titik akhir titrasi (merah muda). 6. Mencatat kebutuhan volume KOH, setelah TAT tercapai (perubahan warna menjadi merah muda) 7. Menghitung harga bilangan asam dengan rumus: Keterangan Av = Acid Value T = Normalitas KOH (N) V = Volume KOH yang digunakan untuk titrasi (ml) m = Jumlah sampel yang digunakan (gr) 56,1 = BM KOH 5.6.5. Analisa angka penyabunan Membuat larutan HCl 1. Mengambil HCl 4,145 ml masukkan dalam labu takar 100 ml. 2. Menambahkan aquadest sampai tanda batas. 3. Menggojog hingga homogen. 4. Memasukkannya dalam buret untuk titrasi penentuan angka penyabunan Penetapan harga angka penyabunan 1. Menimbang 4,23 gr minyak kenari, lalu memasukkannya ke dalam erlenmeyer. AV= 56,1 x T x V m
18 2. Menambahkan KOH sebesar 1:1 dari maasa minyak. 3. Memanaskan larutan sampai mendidih dan mencatat suhunya. 4. Mendinginkan larutan, setelah dingin menambahkan indikator PP sebanyak 2 tetes pada larutan tersebut. 5. Menitrasi dengan larutan HCl 0,1N melalui buret. 6. Mencatat kebutuhan volume HCl setelah TAT tercapai yaitu terjadi perubahan warna dari putih keruh menjadi merah muda. 7. Menghitung angka penyabunan dengan rumus : 56,1 Angka Penyabunan = x N HCl x ( titrasi blankoberatsampel ( gr) titrasicontoh ) 8. Membuat larutan blanko, yaitu : - Mengambil 3 ml aquadest, lalu memasukkannya dalam erlenmeyer - Menambahkan 3 ml larutan KOH - Memanaskan sampai mendidih, lalu mendinginkannya - Menambahkan 2 tetes indikator PP - Menitrasi dengan larutan standar 0,1 N HCl melalui buret - Mencatat kebutuhan HCl setelah TAT tercapai yaitu terbentuk warna dari merah jambu menjadi putih kebiruan 5.6.6. Uji Organoleptik Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui warna dan bau minyak yang dihasilkan dengan menggunakan indra.