BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 57 /Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3276

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK Lembar Persetujuan... Lembar Pengesahan... Riwayat Hidup... iii Motto dan Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta Utara yang sudah berdiri lama. Awal mula Kalijodo merupakan tempatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. telah menciptakan peradaban manusia itu sendiri yang berganti-ganti tapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AHOK SEBAGAI CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI HARIAN KOMPAS (Edisi September 2016)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Polemik yang melibatkan dua lembaga negara, yaitu Komisi

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pembingkaian Berita Media Online : Kasus Kekerasan terhadap Perempuan. sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW)

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

SURVEI PILGUB DKI 2017 MEMAHAMI PETA KOMPETISI PUTARAN KE-2 PILGUB DKI. Media Survei Nasional

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA Persepsi Publik Terhadap Pilkada DKI Jakarta OKTOBER 2016

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSTRUKSI PEMIMPIN NASIONAL DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS. (Analisis Framing Laporan Jajak Pendapat KOMPAS dengan Topik

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini etika jurnalistik atau pemberitaan media seakan krisis objektivitas. Etika yang seharusnya menjunjung tinggi objektvitas berita kini seakan semakin dikesampingkan dan dikalahkan oleh kepentingan perusahaan media. Berbagai macam kepentingan kini mempengaruhi objektivitas wartawan dalam beritanya, baik kepentingan politik, kepentingan pemilik perusahaan, maupun kepentingan ekonomi dan berbagai kepentingan lain. Berita yang seharusnya mencerdaskan masyarakat, kini seakan bergeser menjadi media untuk memengaruhi masyarakat. Media berita menjadi alat untuk membawa pemikiran masyarakat kepada tujuan dan kepentingan yang ingin dicapai oleh media pemberi berita. Seakan bertentangan dengan Kode Etik Jurnalistik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pasal 7 yang berbunyi: Wartawan Indonesia dalam memberitakan peristiwa yang diduga menyangkut pelanggaran hukum atau proses peradilan harus menghormati asas praduga tak bersalah, prinsip adil, jujur, dan penyajian yang berimbang (Zaenuddin, 2011: 215). Juga bertentangan dengan dari Kode Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pasal 7 yang berbunyi: Jurnalis menolak segala bentuk campur tangan pihak manapun yang menghambat kebebasan pers dan independensi ruang berita (https://aji.or.id/read/kode-etik.html akses 22 Februari 2017). Penyimpangan pada pasal-pasal tersebut menyebabkan turunnya kredibilitas media dalam penyampaian berita. Pemilik media atau para pemegang saham pada media sekalipun tidak boleh campur tangan terhadap redaksi media beritanya. Para pemilik media idealnya memberi kebebasan pada para jurnalis atau wartawan mereka untuk menulis berita. Pada tahun 2017, warga DKI Jakarta akan kembali memilih gubernur. 23 September 2016 KPU DKI Jakarta resmi menutup pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta. Dengan demikian pada pesta rakyat yang rutin 1

diadakan setiap 5 tahun sekali tersebut, warga DKI Jakarta harus menentukan pilihan diantara 3 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Dari data okezone.com yang penulis dapat, para pasangan calon yang telah resmi terdaftar sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta diantaranya adalah: pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Dari ketiga nama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, salah satu nama calon gubernur adalah Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok. Ahok kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. Politisi yang lahir pada tanggal 29 Juni tahun 1966 tersebut, sempat mengundurkan diri dari partai politik yang mengusungnya pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur periode sebelumnya. Pada periode sebelumnya Ahok menjadi pasangan Joko Widodo dan berhasil memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Keluarnya Ahok dari parpol sempat memunculkan aksi dari kalangan relawan masyarakat DKI Jakarta untuk mengumpulkan KTP. KTP yang dikumpulkan bertujuan agar Ahok dapat mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta, pada periode 2017-2022 lewat jalur independent. Namun akhirnya, Ahok memilih untuk menerima pinangan partai politik PDI Perjuangan, untuk mengusung dirinya menjadi calon gubernur DKI Jakarta bersama Djarot Syaiful Hidayat sebagai wakilnya. Pengangkatan Ahok sebagai gubernur menggantikan Joko Widodo yang telah resmi dilantik sebagai presiden Republik Indonesia ditentang beberapa kalangan. Tentangan datang khususnya dari warga DKI Jakarta yang mayoritas beragama muslim. Pada tahun 2013 sekitar 8.340.466 dan pada tahun 2014 terdata sekitar 8.339.988 jiwa penduduk Jakarta terdaftar menganut agama muslim. (http://data.go.id/dataset/penduduk-menurut-agama-per-kelurahan-dki-jakarta akses 10 November 2016). Mayoritas masyarakat Muslim memandang Ahok adalah seorang non-muslim dan tidak boleh menjabat sebagai pimpinan tertinggi di Ibu Kota Jakarta. Namun, pro dan kontra tersebut tidak menjadi penghalang untuk Negara melantik Ahok menjadi 2

gubernur DKI Jakarta. Setelah menjabat selama satu setengah tahun sebagai gubernur DKI Jakarta, Ahok mendapat citra yang baik di mata masyarakat Jakarta. Ahok dinilai memiliki kinerja bagus dan aksi nyata menangani berbagai permasalahan Ibu Kota. Kinerja bagusnya mulai dari pengembalian fungsi fasilitas kota yang rusak, penegasan kedisiplinan perangkat kerja Pemprov DKI Jakarta, penyejahteraan rakyat, hingaa memerangi korupsi berhasil menumbuhkan kepercayaan warga DKI Jakarta akan kredibilitas dirinya sebagai seorang gubernur. Namun Ahok bukan tanpa kekurangan. Disisi lain Ahok sering menjadi sorotan karena tindakan dan perkataannya yang kasar dan sering berseteru dengan beberapa pejabat ataupun warga DKI Jakarta. Ahok yang memiliki gaya ceplas-ceplos dianggap tidak mencerminkan pemimpin yang santun dan pemimpin yang mudah emosi. Kinerja baik namun memiliki sifat demikian lah yang menjadikan Ahok memiliki banyak pendukung namun juga banyak pembenci. Pada tanggal 30 September 2016, dalam kunjungannya di Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Ahok dalam pidatonya dinilai melakukan penistaan agama terhadap kitab Suci Umat Islam. Pidato Ahok yang berdurasi sekitar 50 menit tersebut, dijadikan video dan video tersebut diunggah oleh salah satu pengguna sosial media. Video tersebut akhirnya menjadi viral di sosial media dan menyebabkan kisruh di seluruh Indonesia. Pada kasus ini, berbagai media online mengangkat menjadi berita utama dalam medianya. Media online yang juga memberitakan kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok diantaranya portal berita media online Republika.co.id dan Detik.com. Kedua media tersebut, memiliki caranya masing-masing untuk membingkai konten berita yang mereka terbitkan. Detik.com merupakan pelopor portal berita media online di Indonesia, merupakan salah satu situs populer di Indonesia, Detik.com berada pada peringkat 5 di deretan situs populer Indonesia. Sebagai salah satu portal berita online populer, Detik.com mengutamakan kecepatan dan keaktualan dengan pengemasan berita yang menarik. Detik.com mengusung ideologi politik yang bersifat straight news, yaitu memberikan berita yang singkat dengan menyajikan informasi terpenting dan apa adanya serta tidak memihak 3

tokoh tertentu (Novianti, 2010:176). Sebagai pelopor portal berita online di Indonesia dan situs berita media online terpopuler di Indonesia, Detik.com menyajikan berita aktual dan tidak mendiskreditkan pihak tertentu. Media online yang juga di analisis adalah, Republika.co.id atau yang sering disebut Republika Online (ROL). Merupakan media yang muncul dari komunitas muslim di Indonesia, pada masa pemerintahan President BJ-Habibie tepatnya, ROL muncul pada tahun 1995 pada tanggal 17 Agustus. Republika.co.id menempati peringkat 32 situs populer di Indonesia. (Sumber : http://www.alexa.com/siteinfo/republika.co.id akses 22 Februari 2017). Dari awal kemunculannya, Republika memiliki visi modern, moderat, muslim, kebangsaan, dan kerakyatan. Sedangkan misi Republika adalah, sebagai koran masyarakat baru yang maju, cerdas, dan beradab. Republika.co.id menyajikan berita yang aktual seputar politik, ekonomi, gaya hidup dan otomotif, tidak hanya itu, yang membedakan Republika.co.id dengan Detik.com adalah, Republika.co.id memiliki konten berita Islam yang masuk dalam program Khazanah pada menu berita di situsnya. Apabila dihubungkan dengan visi misi Republika.co.id dan kasus penistaan agama Islam oleh Gubernur DKI Jakarta, maka pemberitaan akan cenderung kearah mendesak pihak terduga dalam kasus tersebut. Penulis memilih portal berita media online Detik.com dan Republika.co.id sebagai objek penelitian dalam pemberitaan kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok karena: Pertama, Detik.com adalah pelopor portal berita media online dengan pengakses terbanyak di Indonesia, juga yang memiliki visi misi dan nilai yang menjunjung tinggi kepuasan pengguna, integritas dan independent dalam medianya. Kedua, Republika.co.id adalah portal berita media online yang memiliki latar belakang Agama Islam, mulai dari sejarah awal berdirinya, visi yang dimiliki, hingga konten berita yang di tawarkan pada situs atau web yang dimiliki. Ketiga, portal berita media online lain (Tribunnews.com, Kompas.com, Sindonews.com) dapat diwakilkan oleh Detik.com. Keempat, penulis ingin mengetahui bagaimana framing yang dibangun 4

kedua portal berita media online tersebut, dengan Detik.com sebagai pelopor portal berita media online dengan pengakses terbanyak di Indonesia yang mengedepankan integritas dan independent dalam beritanya dan Republika.co.id yang berlatar belakang Agama Islam dalam medianya dimana dalam kasus ini kitab umat Islam diduga telah dinistakan oleh Ahok. Dari hasil pra-penelitian, penulis mengambil beberapa contoh judul berita dari beberapa portal berita media online di Indonesia. Diantaranya adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Judul berita beberapa portal berita media online pada tanggal 7 Oktober 2016 Judul Berita Terbit 7 Oktober 2016 Detik.com Dituduh Nistakan Agama Usai Kutip Al Maidah 51, Ahok: Saya Sekolah Islam 9 Tahun Republika.co.id Ahok Diduga Lecehkan Agama, Pengamat: Seperti Maling Teriak Maling Tribunnews.com Ini Klarifikasi Ahok atas Ucapannya Menyebut Surat Al Maidah Ayat 51 Kompas.com Ahok: Ini Menyebarkan Kebencian, Bilang Ahok Perlu Dirajam... Sindonews.com Soal Penistaan Agama, Tim Pemenangan Ahok Sebut Hanya Salah Persepsi Sumber: Detik.com, Republika.co.id, Tribunnews.com, Kompas.com dan Sindonews.com Dari fenomena tersebut, maka penulis ingin mengetahui bagaimana cara kedua media tersebut membingkai berita dari kasus dugaan penistaan agama oleh gubernur DKI Jakarta. Penulis akan mengamati berita dalam kurun waktu 1 bulan, mulai awal 5

munculnya berita pada tanggal 6 Oktober 2016, hingga 6 November 2016. Penulis mengambil jangka waktu tersebut adalah karena pemberitaan masih fokus kepada sosok Ahok yang diduga melakukan penistaan agama. Sedangkan setelah melewati tanggal 6 November pemberitaan kedua media tersebut fokusnya semakin melebar. Sehingga penulis mengambil kesimpulan untuk mengambil sampel berita yang diterbitkan dalam kurun waktu 6 Oktober hingga 6 November 2016. Kasus ini telah membuat resah masyarakat, khususnya umat Islam di Indonesia. Media dapat menonjolkan suatu fakta dan menenggelamkan fakta lainnya untuk menarik perhatian pembaca. Yang menjadi bahaya adalah ketika pembaca hanya mempercayai satu media pemberi fakta dan tidak memperluas melihat pandangan dari fakta media lainnya. Dikhawatirkan akan terjadi perpecahan karena adanya perbedaan pendapat atau opini masyarakat berdasar fakta yang mereka dapatkan dari media. Apalagi kasus ini merupakan isu sensitif karena melibatkan unsur agama dan dikaitkan dengan isu agama minoritas dan mayoritas. Sehingga penulis ingin mengetahui bagaimana cara kedua media online tersebut melakukan pembingkaian dan konstruksi realitas yang dibangun oleh media dari isu ini, dengan menggunakan analisis framing. Media menggunakan framing untuk memberi penekanan pada suatu fakta tertentu, dan menyembunyikan, menghilangkan atau mengesampingkan fakta yang lain sesuai dengan kepentingan media. Framing digunakan oleh media untuk mewujudkan suatu berita menjadi lebih bermakna, menarik, dan mudah diingat oleh pembaca. Dengan pemaknaan yang dibentuk oleh media tersebut, penting bagi pembaca, untuk dapat menyaring informasi dan membangun pemahaman dari suatu realitas yang dituliskan media dalam berita. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki (dalam Eriyanto, 2002). Dari 4 model framing terkenal yaitu model framing dari Murray Edelman, Robert N, Entman, William A. Gamson dan Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki, penulis menggunakan model ini karena elemen-elemen struktur analisis dalam model ini lebih detail dibanding model framing lainnya, dengan model framing ini penulis dapat melihat keseluruhan struktur berita 6

mulai dari judul hingga penutup dengan elemen analisis yang mendalam dan lengkap. Berdasar dari berbagai sumber yang telah penulis baca dengan 4 struktur daalam model framing Pan dan Kosicki ini sudah dapat mencakup elemen-elemen framing dari model framing lainnya, Dengan menggunakan model framing ini, penulis ingin mengetahui realitas yang dibingkai oleh kedua media tersebut, pada pemberitaan kasus dugaan penistaan agama oleh gubernur DKI Jakarta. Penelitian akan melihat framing dari sisi sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Dengan melihat elemen-elemen framing tersebut, nantinya akan terlihat bagaimana suatu media melakukan penekanan pada sebuah fakta tertentu dalam penulisannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah kedua media online tersebut melakukan keberpihakan dalam beritanya. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mengangkat judul penelitian Analisis Framing Berita Kasus Dugaan Penistaan Agama Oleh Ahok Pada Portal Berita Media Online Detik.com dan Republika.co.id. 1.2 Fokus Penelitian Fokus penilitian yang ingin diangkat oleh penulis adalah, bagaimana framing yang dilakukan oleh Detik.com dan Republika.co.id mengenai pemberitaan dugaan penistaan agama oleh Ahok. Fokus penulis akan mengamati berita dalam kurun waktu 1 bulan, mulai awal munculnya berita pada tanggal 6 Oktober 2016, hingga 6 November 2016. Dengan menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki yang berfokus pada 4 elemen yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris berita. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang dan fokus penilitian yang ingin diangkat oleh penulis, Permasalahan yang ingin penulis angkat adalah: 1. Bagaimana pembingkaian berita oleh portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id, mengenai dugaan penistaan agama oleh Ahok berdasarkan struktur sintaksis? 7

2. Bagaimana pembingkaian berita oleh portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id, mengenai dugaan penistaan agama oleh Ahok berdasarkan struktur skrip? 3. Bagaimana pembingkaian berita oleh portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id, mengenai dugaan penistaan agama oleh Ahok berdasarkan struktur tematik? 4. Bagaimana pembingkaian berita oleh portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id, mengenai dugaan penistaan agama oleh Ahok berdasarkan struktur retoris? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id membingkai konten berita mengenai dugaan penistaan agama oleh Ahok berdasarkan struktur sintaksis 2. Untuk mengetahui bagaimana portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id membingkai konten berita mengenai dugaan penistaan agama oleh Ahok berdasarkan struktur skrip 3. Untuk mengetahui bagaimana portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id membingkai konten berita mengenai dugaan penistaan agama oleh Ahok berdasarkan struktur tematik 4. Untuk mengetahui bagaimana portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id membingkai konten berita mengenai dugaan penistaan agama oleh Ahok berdasarkan struktur retoris 1.5 Kegunaan penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi bidang ilmu komunikasi dalam penelitian dengan metode framing 8

1.5.2. Kegunaan Praktis Manfaat atau kegunaan praktis dari hasil penelitian ini adalah, diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan, khususnya bagi portal media berita online Detik.com dan Republika.co.id, untuk tetap menjaga kualitas konten berita dan objektivitas pembertiaan. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan secara online, dengan mengakses situs Detik.com dan Republika.co.id 1.6.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dimulai dari periode Oktober 2016, dan diperkirakan selesai pada Mei 2017. 9

Tabel 1.2 Waktu Penelitian Kegiatan Mencari Topik Pengumpulan Data Pengumpulan Teori Penyusunan Proposal Seminar Proposal Analisis Data Hasil Akhir Pendaftaran Sidang Skripsi Sidang Skripsi Oktober 2016 November 2016 Desember 2016 Bulan Januari 2017 Februari 2017 Maret 2017 April 2017 Mei 2017 10