Menyelami Makna Bacaan Shalat Edisi Panduan
Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara pa ling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda pa ling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
Menyelami Makna Bacaan Shalat Edisi Panduan Fajar Kurnianto 2017. PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undang-undang Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2017 717101491 ISBN: 978-602-04-4541-0 Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
Shalat tidak sah tanpa wudu. Dalam hadis, Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw., bersabda, Tidaklah diterima shalat orang yang berhadas sehingga ia berwudu. Seorang laki-laki dari Hadramaut bertanya, Apakah hadas itu, wahai Abu Hurairah? Ia menjawab, Kentut yang tidak berbunyi atau kentut yang berbunyi. (HR. Bukhari) Kentut adalah hadas kecil yang membatalkan wudu sekaligus mengharuskan untuk wudu ketika akan shalat. Termasuk hadas kecil juga adalah kencing dan buang air besar. Setelah seseorang membersihkan diri dari kencing dan buang air besar dengan air, sebelum melaksanakan shalat ia diharuskan untuk berwudu. Selain hadas kecil, termasuk yang membatalkan wudu pula adalah bersentuhan antara kulit laki-laki dan perempuan yang sudah balig. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan, ini juga membatalkan wudu. Dalam hal wudu untuk shalat, lebih utama adalah selalu berwudu setiap hendak mengerjakan shalat, meskipun tidak berhadas. Namun, tidak masalah jika berwudu hanya ketika berhadas #2
dan akan mengerjakan shalat. Dalam hadis, Anas berkata, Nabi Muhammad berwudu pada setiap shalat. Seseorang bertanya, Bagaimana engkau berwudu? Anas menjawab, Satu kali wudu cukup bagi salah seorang di antara kami selama tidak berhadas. (HR. Bukhari) Keutamaan Berwudu 1. Tu buhnya Menjadi Putih Cemerlang Orang yang berwudu kelak di akhirat seluruh anggota wudunya putih cemerlang menyilaukan mata. Abu Hurairah pernah mendengar Nabi bersabda, Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti umatku akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang dari bekas wudu. Barangsiapa yang mampu untuk memperlebar putihnya, maka kerjakanlah hal itu (membasuh melebihi batas anggota wudu, tetapi tanpa berlebihan). (HR. Bukhari dan Muslim) 2. Berguguran Dosa-Dosanya Abu Hurairah berkata bahwasanya Rasulullah bersabda, Apabila seorang hamba yang muslim #3
atau mukmin itu berwudu, lalu ia membasuh mukanya, maka keluarlah dari mukanya itu semua kesalahan yang disebabkan ia melihat padanya dengan kedua matanya, dan keluarnya ialah beserta air atau tetesan air yang terakhir. Jika ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya itu semua kesalahan yang dilakukan oleh kedua tangannya beserta air atau tetesan air yang terakhir. Selanjutnya apabila ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah semua kesalahan yang dijalankan oleh kedua kakinya beserta air atau beserta tetesan air yang terakhir, sehingga akhirnya keluarlah ia dalam keadaan suci dari semua dosa. (HR. Muslim) 3. Diangkat Derajatnya Abu Hurairah berkata bahwasanya Rasulullah bersabda, Apakah engkau semua suka kalau saya tunjukkan akan sesuatu amal yang dapat melebur semua kesalahan dan dengannya dapat pula menaikkan kedudukannya beberapa derajat? Para sahabat menjawab, Baiklah, ya Rasulullah. Beliau bersabda, Yaitu, menyempurnakan wudu #4
sekalipun dalam kondisi yang tidak disukainya (misalnya hawa yang amat dingin). (HR. Muslim) 4. Bisa Memasuki Surga dari Pintu Mana pun Orang yang berwudu kemudian membaca syahadat setelahnya, disebutkan kelak di akhirat akan masuk surga dari delapan pintu yang ia mau. Nabi bersabda, Seorang yang selesai berwudu dengan baik, lalu mengucapkan dua kalimat syahadat, maka akan terbuka baginya pintu-pintu surga yang delapan, dan dia dapat memasuki pintu yang mana saja dia kehendaki. (HR. Ibnu Majah dan Ahmad) Orang yang berwudu kelak akan masuk surga dan diberikan perhiasan pada anggota wudu yang dibasuhnya ketika di dunia. Abu Hurairah mendengar Rasulullah bersabda, Perhiasanperhiasan di surga itu sampai dari tubuh seorang mukmin sesuai dengan anggota yang dicapai oleh wudu (sampai di mana air itu menyentuh tubuhnya, sampai di situ pula perhiasan yang akan diperolehnya di surga). (HR. Muslim) #5
5. Se bagian dari Iman Wudu yang merupakan sarana bersuci disebutkan juga adalah sebagian dari iman. Abu Malik Al- Asy ari berkata, Rasulullah bersabda, Bersuci itu adalah separuh keimanan. (HR. Muslim) #6