BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Program SM3T, Persepsi Mahasiswa, Faktor Fungsional, Faktor Struktural, Faktor Kultural

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam menentukan tujuan dari sebuah penelitian, sehingga dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis menyajikan analisis dari hasil penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jl. DR. Setiabudhi No 229. UPI termasuk kedalam daerah administratif Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Kampus UPI berada pada 6 51 00 LS - 6 51 20 LS dan 107 58 10 BT - 107 59 50 BT dengan memiliki luas ± 75 Ha. Lokasi UPI untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada gambar 3.1. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Menurut Tika ( 2005 : 24 ) menyatakan bahwa populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya. Berdasarkan pengertian populasi diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa program studi kependididikan UPI. Menurut BAAK UPI tahun 2012, jumlah mahasiswa program studi kependidikan UPI berjumlah 16.938 mahasiswa, baik itu yang yang berada di Kampus Daerah maupun di Kampus Bumi Siliwangi. b. Sampel Untuk memudahkan proses penelitian, maka diperlukan sampel yang menjadi bagian dari jumlah populasi dengan memperhatikan keabsahan sampel yang diambil. Menurut Tika (2005:24) sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi.

Gambar 3.1. Peta Area Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Program Sarjana Mendidik Di Daerah Terdepan, Terluas, Dan Tertinggal

Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Menurut Tika (2005 : 41) purposive sampling adalah sample yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciriciri yang spesifik. Jumlah data mahasiswa program studi kependidikan jenjang S1 yang melakukan registrasi pada semester genap tahun akademik 2011/2012 menurut BAAK UPI yaitu FIP sebanyak 2.639 mahasiswa, FPIPS sebanyak 1.777 mahasiswa, FPBS sebanyak 4.343 mahasiswa, FPTK sebanyak 2.267 mahasiswa, FPOK sebanyak 2.045 mahasiswa, dan FPEB sebanyak 1.887 mahasiswa. Jadi jumlah mahasiswa program studi kependidikan yang ada di Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 16.938 mahasiswa. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil sampel dari 7 fakultas yang terdapat di kampus Bumi Siliwangi yaitu FIP, FPIPS, FPBS, FPMIPA, FPTK, FPOK dan FPEB dengan jumlah mahasiswa keseluruhannya adalah 16.938 mahasiswa. Dari data tersebut, perhitungan jumlah sampel akan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:108) sebagai berikut : n = Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi E : tingkat kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolelir Dari jumlah populasi tersebut dan tingkat kesalahan sebesar 10% maka dengan rumus di atas diperoleh sampel sebesar : n = = 99,41= 100 Mahasiswa Untuk pembagian penarikan sampel per fakultas, digunakan perhitungan sebagai berikut : N = x 100 mahasiswa

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka didapatkan hasil yaitu sampel untuk FIP sebanyak 16 mahasiswa, FPIPS sebanyak 10 mahasiswa, FPBS sebanyak 26 mahasiswa, FPMIPA sebanyak 12 mahasiswa, FPTK sebanyak 13 mahasiwa, FPOK sebanyak 12 mahasiswa, dan FPEB sebanyak 11 mahasiswa. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil sampel beberapa program studi dari tiap fakultas dengan memprioritaskan sampel dari jurusan yang pernah mengirimkan lulusannya untuk mengikuti program SM3T, diantaranya jurusan PGSD, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Georgafi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, dan Pendidikan Manajemen Bisnis. Selain itu, peneliti memprioritaskan mahasiswa angkatan tahun 2009 yang akan dijadikan sampel penelitian karena mahasiswa angkatan tahun 2009 merupakan mahasiswa tingkat akhir yang lebih siap untuk berpartisipasi dalam mengikuti program SM3T. B. Metode Penelitian Metode yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Issac dan Michael dalam Rakhmat (2012:22) mengemukakan bahwa metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secar faktual dan cermat. Adapun tujuan menggunakan metode ini yaitu untuk mengumpulkan data, fakta-fakta di lokasi penelitian, informasi dan keterangan tentang persepsi mahasiswa program studi kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia terhadap program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal. C. Definisi Operasional Judul penelitian ini adalah Persepsi Mahasiswa UPI Program Studi Kependidikan Terhadap Program Sarjana Mendidik Di Daerah Terdepan, Terluar

dan Tertinggal (SM3T), berikut ini akan dijabarkan definisi operasional yang berkaitan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Persepsi menurut Walgito (2004 : 87) adalah hasil dari pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima indera sehingga stimulus tersebut dimengerti dan mempengaruhi tingkah laku selanjutnya. Persepsi mahasiswa dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai penilaian mahasiswa terhadap program sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (SM3T), akankan mereka mengikuti program tersebut atau tidak. Setiap orang mempersepsikan dunia dengan cara-cara yang berbeda. Ada beberapafaktor yang turutmempengaruhipersepsiseseorang. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Rakhmat (2012:51-60), diantaranya : a. Faktor yang bersifat fungsional, diantaranya kebutuhan, pengalaman, motivasi, perhatian, dan suasana hati. b. Faktor yang bersifat struktural, diantaranya intensitas rangsangan, ukuran rangsangan, perubahan rangsangan, dan pertentangan rangsangan. c. Faktor kultural atau kebudayaan yaitu norma-norma yang dianut oleh individu. 2. Mahasiswa dalam Peraturan Pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa dalam penelitian ini diposisikan sebagai sampel penelitian. Sampel mahasiswa dalam penelitian ini dibatasi berdasarkan 7 fakultas yang ada di Kampus Bumi Siliwangi yaitu FIP, FPIPS, FPBS, FPMIPA, FPTK, FPOK, FPEB. 3. Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T)yaitu program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.

4. Daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Terdepan adalah daerah sekitar perbatasan dengan wilayah Negara, Terluar adalah daerah terpencil; Tertinggal adalah daerah dengan kualitas pendidikan yang masih rendah. Jadi, setelah memperhatikan penjelasan di atas, skripsi ini akan mencoba mengungkapkan persepsi mahasiswa UPI yaitu penilaian mereka terhadap program SM3T, akankah mereka turut serta mengikuti program tersebut atau tidak. D. Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Menurut Sugiyono (2008:61) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas menurut Sugiyono (4:2009) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Variabel Penelitian VariabelBebas (X) 1. Faktor fungsional 2. Faktor struktural 3. Faktor kultural VariabelTerikat (Y) Persepsi

E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat, data dikumpulkan dengan alat pengumpul data. Dalam penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan yaitu berupa angket atau kuisioner. Riduwan (2010:99) mengartikan angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Teknik angket ini merupakan bentuk komunikasi antara peneliti dengan responden yaitu mahasiswa program studi kependidikan UPI.Sejumlah pernyataan yang ditulis oleh peneliti, akan dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket yang bersifat tertutup. Menurut Nasution (2009:128) menyatakan bahwa angket tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan, responden memilih jawaban yang sesuai dengan pendiriannya. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian menurut Riduwan (2010:69) yaitu alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Selain itu, menurut Arikunto (2006:135) bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup. Adapun kisi-kisi dari instrumen ini ditunjukan pada tabel 3.2. G. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Menurut Danim (2004:195) bahwa suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan tujuan tertentu. Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Program SM3T No Variabel Permasalahan Indikator No. Pertanyaan 1. FaktorFungsional 1. Perhatian 2. Pengalaman 3. Kebutuhan 4. Motivasi 1-3 4-6 7-9 10-11 1. Intensitas mengenal 12-15 2. FaktorStruktural program SM3T 2. Izin Orangtua/Wali 16-18 3. FaktorKultural 1. Sistem kepercayaan 2. Bahasa 3. Kesenian 4. Struktur organisasi 5. Kebiasaan dan adat istiadat 6. Mata pencaharian 7. Teknologi 19 20 21 22 23 24 35-27 4. Persepsi 1. Penerimaan 2. Evaluasi 28-36 37-45 Untuk menguji tingkat validitas alat ukur ini digunakan rumus Pearson Product Moment : r hitung = } } (Riduwan, 2010:110) Keterangan : r hitung = Koefisien Korelasi ΣX ΣY n = Jumlah Skor Item = Jumlah Skor Total (Seluruh Item) = Jumlah Responden Uji Coba Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut : r antara 0,800-1,000 = sangat tinggi r antara 0,600-0,799 = tinggi

r antara 0,400-0,599 = cukup tinggi r antara 0,200-0,399 = rendah r antara 0,000-0,199 = sangat rendah (tidak valid) Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item. Hasil yang didapat dari perhitungan product moment selanjutnya dihitung dengan Uji-t, dengan rumus : t Keterangan : (Riduwan, 2010:110) t = Nilai t hitung r = Koefisien Korelasi hasil r hitung n = Jumlah Responden Uji Coba Kriteria perhitungan validitas adalah jika t hitung >t tabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 untuk uji satu pihak (one tail test). Jika perhitungan yang diperoleh adalah t hitung <t tabel maka item angket dinyatakan tidak valid. Hasil analisis dari 40 item pertanyaan yang diujicobakan, terdapat 21 item yang tidak valid yaitu item no. 2,3,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,17,18, 19,22,33,35, 36,39. Semua item yang dinyatakan tidak valid ini kemudian akan diperbaiki untuk selanjutnya dilakukan pengambilan data kembali sehingga didapat data yang valid. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen menurut Danim (2004:199) adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada subjek yang sama atau berbeda. Jadi instrumen penelitian dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat memberikan hasil yang sama walau pun diberikan kepada subjek yang berbeda.

Untuk menguji tingkat reliabilitas alat ukur ini pertama kita perlu menghitung korelasi Product Moment dengan rumus : r b = } } (Riduwan, 2010:118) Keterangan : r b ΣX ΣY n = Koefisien Korelasi = Jumlah Skor Item = Jumlah Skor Total (Seluruh Item) = Jumlah Responden Uji Coba Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item. Setelah nilai korelasi product moment diketahui, maka selanjutnya kita dapat menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown, dengan rumus : r 11 = (Riduwan, 2010:119) Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen r b = koefisien korelasi Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika r 11 >r tabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan (n-2). Jika perhitungan yang diperoleh adalah r 11 < r tabel maka item angket dinyatakan tidak reliabel. Hasil analisis dari 40 item pertanyaan yang diujicobakan, terdapat 20 item yang tidak reliabel yaitu item no. 2,3,6,7,8,9,11,12,13,14,15,16,17,18,19, 22, 33, 35,36,39. Semua item yang dinyatakan tidak reliabel ini kemudian akan diperbaiki untuk selanjutnya dilakukan pengambilan data kembali sehingga didapat data yang reliabel. H. Pengolahan dan Analisis Data Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka data perlu diolah agar dapat dilihat secara sistematis, dan langkah berikutnya adalah data dianalisis untuk

diketahui nilai atau bobot dari data tersebut. Secara garis besar, analisis data ini meliputi : 1. Tahap Persiapan Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan ini adalah : a) Memeriksa dan mengecek kelengkapan identitas pengisi b) Memeriksa dan mengecek kelengkapan data c) Memeriksa isi instrumen pengumpulan data 2. Pengkodean Data Menyusun dan mengelompokan data sejenis guna mengetahui apakah data tersebut telah memenuhi atau belum dengan pertanyaan penelitian. Kemudian mengklasifikasikan jawaban dari para responden menurut macamnya. Dalam pengkodean, jawaban responden diklasifikasikan dengan memberikan kode tertentu berupa angka. 3. Tabulasi Data Setelah dilakukan pengelompokan dan pengolahan data selanjutnya adalah tabulasi. Menurut Tika (2005:66), tabulasi merupakan proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel. 4. Teknik Analisis Data Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Skala Likert Skala Likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini, skala Likert digunakan untuk mengukur persepsi mahasiswa program studi kependidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Skala Likert dapat ditunjukan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Skala Likert No Simbol Keterangan Positif Skor Item Negatif 1 SS Sangat Setuju 5 1 2 S Setuju 4 2 3 N Netral 3 3 4 TS Tidak Setuju 2 4 5 STS Sangat Tidak Setuju 1 5 Sumber : Riduwan,(2008:13) Berdasarkan jawaban responden selanjutnya akan diperoleh satu kecenderungan atas jawaban responden tersebut. Angket yang dibagikan dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Maka perhitungan skor atas jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Skor Indeks = ((F1x1) + (F2x2) + (F3x3) + (F4x4) + (F5x5)) Dimana keterangan untuk pernyataan yang positif yaitu : F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat Tidak Setuju) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Tidak Setuju) F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (Netral) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (Setuju) F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (Sangat Setuju) Dimana untuk pernyataan negatif yaitu : F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 (Sangat Setuju) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Setuju) F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 (Netral) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 (Tidak Setuju) F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 (Sangat Tidak Setuju) Untuk melihat persepsi responden secara keseluruhan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan skor maksimal, yaitu skor maksimal yang diperoleh tiap responden dikali banyak responden (5x100 = 500) b. Menentukan total skor minimal, yaitu skor minimal yang diperoleh tiap responden dikali banyak responden c. Menetukan nilai median, yaitu penjumlahan antara skor maksimal dan skor minimal dibagi dua d. Menentukan nilai kuartil 1, yaitu penjumlahan antara skor minimal dengan nilai median dibagi dua e. Menentukan nilai kuartil 3, yaitu penjumlahan antara skor maksimal dengan nilai median dibagi dua f. Membuat skala skor 100 200 300 400 500 Minimal Kuartil 1 Median Kuartil3 Maksimal STS TS N S SS g. Menentukan skor total yang diperoleh seluruh responden h. Interpretasi skor total responden dengan skala pada point. Setelah didapatkan jumlah skor pada tiap item, maka skor tersebut diubah kedalam bentuk persentase dengan cara: x 100 i. Memberikan kesimpulan tentang jumlah skor yang didapat dan skor yang diinterpretasikan. Hasilnya dapat dipresentasekan kedalam kriteria interpretasi skor pada tabel 3.4. b. Analisis Korelasi Sederhana Teknik statistik yang digunakan dalam analisis hubungan yang hanya melibatkan dua variabel salah satunya yaitu dengan koefisien korelasi sederhana. Koefisien korelasi sederhana adalah koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel.

Prosentase Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Skor Keterangan 0%-20% Sangat Lemah 21%-40% Lemah 41%-60% Cukup 61%-80% Kuat 81%-100% Sangat Kuat Sumber : Riduwan (2008:15) Ada berbagai teknik statistik untuk analisis korelasi sederhana, hal ini dibedakan berdasarkan jenis data yang digunakan. Dalam penelitian ini, teknik statistik yang digunakan yaitu koefisien korelasi Spearman. Koefisien korelasi Spearman ini digunakan pada analisis korelasi sederhana untuk variabel ordinal dengan variabel ordinal. Analisis dan perhitungan data menggunakan software SPSS 11.5. Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien korelasi Spearman dapat dilihat berdasarkan nilai probabilitasnya. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan yang terdapat pada korelasi Spearman dianggap signifikan. Sedangkan jika nilai probabilitas > 0,05 maka dianggap tidak signifikan. Kriteria pengujian hipotesis yaitu H 0 diterima jika Signifikansi > 0,05 dan H 0 ditolak jika signifikansi < 0,05. Selain itu untuk mengetahui keeratan hubungan atau korelasi antar variabel tersebut dalam penelitian ini, digunakan interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan yang dikemukakan oleh Hasan (2010:44) pada tabel 3.5. Hasil Koefisien Korelasi yang telah didapat selanjutnya digunakan untuk mencari nilai Koefisien Penentu (KP) agar diketahui berapa angka indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel (variabel bebas) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain (variabel terikat).

Tabel 3.5 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan No Interval Nilai Kekuatan Hubungan 1 KK = 0,00 Tidak Ada 2 0,00 < KK 0,20 Sangat rendah atau lemah sekali 3 0,20 < KK 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti 4 0,40 < KK 0,70 Cukup berarti atau sedang 5 0,70 < KK 0,90 Tinggi atau kuat 6 0,90 < KK < 1,00 Sangat tinggi atau kua sekali 7 KK = 1,00 Sempurna Sumber : Hasan (2010:44) Nilai koefisien penentu berada antara 0 sampai 1 (0 KP 1). Jika nilai KP = 0 berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika nilai KP = 1, berarti variasi (naik/turunnya) variabel terikat dalah 100 % dipengaruhi oleh variabel bebas. Sedangkan jika nilai KP berada diantara 0 dan 1 (0 < KP < 1) maka besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat adalah sesuai dengan nilai KP, dan selebihnya ditentukan oleh faktor lain. Adapun koefisien penentu (KP) dirumuskan sebagai berikut : KP = (KK) 2 x 100 % (Hasan, 2010 : 63) Keterangan : KP = Koefisien Penentu KK = Koefisien Korelasi