BAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I. Pendahuluan. perekonomian di Indonesia. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas. Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public

BAB 1 PENDAHULUAN. sarana yang berguna untuk menggalang pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan, hal ini dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

WIDIYARTI B

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perekonomian yang terus berkembang, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata sebesar 67% per tahun dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULIAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pendapatan Nasional Per Kapita berinvestasi pada saham yang dapat memberikan penghasilan (return) yang

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pasang surut. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. periode waktu yang tertentu. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi langsung

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan, termasuk sektor ekonomi bisnis di dunia. Perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. salah satu barometer kondisi perekonomian suatu negara. Banyak sekali informasi

BAB I PENDAHULUAN. initial return dari hasil kegiatan tersebut (Handayani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembayaran sejumlah dividen oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah pengguna telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negara-negara berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk melihat tentang bagaimana kegairahan atau dinamisnya bisnis negara yang bersangkutan (Fahmi, 2009: 41). Pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan pada sektor-sektor yang produktif dengan harapan sektor tersebut dapat berkembang dan menghasilkan lapangan perkerjaan yang baru bagi masyarakat. Peran yang dilakukan oleh pasar modal adalah menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana, khususnya untuk pembiayaan jangka panjang, dari lender ke borrower. Sebelum melakukan suatu investasi, para investor perlu mengetahui dan memilih saham-saham mana yang dapat memberikan keuntungan paling optimal bagi dana yang diinvestasikan. Dalam kegiatan analisis dan memilih saham, para investor memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan. Para investor dapat melakukan investasi pada banyak pilihan investasi, sesuai dengan kemampuan menganalisa dan keberanian mengambil risiko di mana para investor akan selalu memaksimalkan return yang dikombinasikan dengan 1

2 resiko tertentu dalam setiap keputusan investasinya. Keuntungan investasi sangat tergantung banyak hal, tapi hal yang utama adalah tergantung pada kemampuan atau strategi penanam modal atau investor dalam membaca keadaan dan situasi pasar yang tidak menentu. Bila harga saham naik maka keuntungan yang dimiliki investor akan meningkat. Bertambahnya jumlah perusahaan manufaktur yang go public akan dapat menguatkan atau melemahkan harga saham. Menurut Sartono (2001: 40) pada dasarnya harga saham ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten). Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (Ikatan Akuntan Indonesia, 2007). Emiten berkewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan pada periode tertentu. Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menganalisis rasio keuangan. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana informasi perusahaan yang go public tersebut mempengaruhi harga saham dipasar modal dan variabel apa saja yang menjadikan indikator, sehingga perusahaan dapat mengendalikan peningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan nilai saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat dicapai.

3 Dari sudut pandang calon investor, untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah dari pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Menurut Fahmi (2006: 60) rasio profitabilitas dapat dinyatakan sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dilihat dari laba terhadap penjualan dan investasi. Indikator yang paling banyak dipakai adalah Return On Equity (ROE) yang menggambarkan kemampuan pengembalian keuntungan atas investasi pemegang saham. Menurut Natarsyah (2000) faktor fundamental seperti Return On Equity berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE menunjukkan semakin tinggi laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Selain ROE indikator yang sering digunakan oleh investor adalah EPS. Pada umumnya para investor akan mengharapkan hasil dari investasinya dalam bentuk labar per saham, karena EPS merupakan rasio yang menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham. Menurut Margaretha dan Isni (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa EPS mempengaruhi kestabilan harga saham secara signifikan. EPS yang tinggi akan menandakan perusahaan memberikan tingkat kesejahteraan yang baik bagi pemegang saham. Penelitian mengenai pengaruh faktor fundamental kuantitatif terhadap harga saham perusahaan industri diantaranya dilakukan Hadi (2004) menyatakan bahwa ROE, ROA, NIM, DER, dan PER secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan industri. Sedangkan penelitian Annissa (2009) menghasilkan bahwa ROA, ROE, DPR, dan DER secara simultan

4 dan parsial berpengaruh terhadap harga saham perusahaan industri sektor barang konsumsi. Bervariasinya hasil penelitian terdahulu dan fenomena naik turunnya harga saham perusahaan memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap harga saham pada perusahaan telekomunikasi. Pemilihan perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI sebagai objek pada penelitian ini, karena pesatnya perkembangan akan konsumsi masyarakat terhadap telekomunikasi, khususnya seluler yang tumbuh pesar beberapa tahun kebelakang. Perusahaan telekomunikasi di Indonesia pada umumnya menyediakan produk berupa jasa-jasa telekomunikasi, baik domestik maupun internasional. PT. Telkom merupakan pemegang hak monopoli telekomunikasi domestik di Indonesia, untuk sambungan lokal sampai dengan tahun 2001 dan sambungan jarak jauh sampai dengan tahun 2006 (Shirot & Amin, 1998). Menurut Heru (2009) Telkom masih akan menjadi leader (pemimpin) operator di Indonesia. Sementara, posisi kedua dan ketiga masih diperebutkan Indosat dan XL. Berkembangnya pengguna teknologi komunikasi di Indonesia mengakibatkan pasar yang ada sekarang lebih mengarah kepada pasar yang kompetitif, berbeda dengan pasar paradigma lama yang menganut pasar monopolistik dimana PT. Telkom menjadi menguasai pasar.

5 Tabel 1.1 Data ROE, EPS, dan Harga Saham pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI periode 2006-2010 KODE PT. Telekomunikasi PT. XL Axiata PT. Indosat TAHUN ROE (%) EPS HRG SHM ROE (%) EPS HRG SHM ROE (%) EPS HRG SHM 2006 39.21 545,9 10.339,2 15.21 91,9 2.210,6 9.28 259,5 7.114,7 2007 38.10 637,8 7.918,0 5.60 35,4 1.873,5 12.34 375,8 6.163,6 2008 30.95 526,8 7.880,6-0.35-2,1 1.386,3 10.79 345,7 5.232,3 2009 29.06 562,1 8.412,6 19.41 200,9 4.216,0 8.34 275,7 5.353,8 2010 25.97 586,5 7.424,1 24.68 340,6 5.636,7 3.62 119,1 5.145,6 Sumber: www.idx.co.id diolah penulis Berdasarkan data dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia mengalami masa-masa yang sulit terutama pada tahun 2010. Hal tersebut dapat diindikasikan dengan adanya penurunan ROE dan EPS tahun 2010 pada perusahaan-perusahaan sektor telekomunikasi. Secara teori menurut Arifin (2004: 116) semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Kinerja keuangan dalam hubungannya dengan pemegang saham dapat diukur dengan menganalisis rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas. Jika ROE dan EPS yang merupakan bagian dari rasio profitabilitas meningkat, maka harga saham juga akan meningkat. Hal ini tidak sejalan dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan pada sektor telekomunikasi yang terdaftar di BEI, yaitu pada tahun 2007 EPS PT. Telekomunikasi mengalami kenaikan tetapi harga saham perusahaan tersebut turun, selain itu pada tahun 2009 mengalami penurunan ROE tapi harga saham

6 PT. Telekomunikasi mengalami kenaikan. Hal ini juga dialami oleh kedua pesaing lainnya, yaitu PT. XL Axiata yang mengalami penurunan ROE pada tahun 2010 tapi harga sahamnya meningkat dan PT. Indosat yang mengalami penurunan ROE dan EPS tetapi harga sahamnya meningkat pada tahun 2009. Kondisi yang terjadi pada perusahaan sektor telekomunikasi berlawanan dengan teori yang telah dijelaskan di atas. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi Yang Terdatar Di Bursa Efek Indonesia). 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Terjadinya perpindahan dari pasar yang bersifat monopolistik menjadi pasar yang kompetitif membuat perusahaan yang awalnya memonopoli suatu pasar tertentu harus meningkatkan kinerja perusahaannya untuk bersaing dengan perusahaan saingannya. Persaingan tersebut membuat perusahaan pada sektor telekomunikasi mengalami fluktuasi kinerja keuangan perusahaan, ini akan mempengaruhi tingkat harga saham perusahaan. Hal tersebut terjadi pada PT. Telkom dan PT. Indosat tahun 2009-2010 yang mengalami penurunan kinerja keuangan yang ditunjukkan oleh ROE dan EPS tetapi harga sahamnya meningkat. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Arifin (2004: 116)

7 semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang timbul adalah : 1. Bagaimana perkembangan Return On Equity (ROE) pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Bagaimana perkembangan Earning Per Share (EPS) pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Bagaimana perkembangan harga saham pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). 4. Seberapa besar pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) baik secara simultan maupun secara parsial. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) serta harga saham pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

8 1.3.2 Tujuan Penelitian Didasarkan kepada rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan Return On Equity (ROE) pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Untuk mengetahui perkembangan Earning Per Share (EPS) pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3. Untuk mengetahui perkembangan harga saham pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) baik secara simultan maupun secara parsial. 1.4 Kegunaan Penelitian Suatu penelitian ilmiah adalah diarahkan untuk dapat memiliki kegunaan baik secara ilmiah maupun praktis. Begitu juga dengan penelitian ini yang mempunyai dua kegunaan yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis. 1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Perusahaan Dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang bekaitan dengan perubahan harga saham, agar kondisi perusahaan dan kemakmuran investor dapat terjaga dengan baik. 2. Peneliti berikutnya

9 Dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan analisis yang berkaitan dengan pasar modal khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. 1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Penulis dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dan meningkatkan kompetensi keilmuan serta menambah wawasan di bidang bursa efek. 2. Bidang ilmu Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan kajian lebih lanjut terutama terhadap ilmu pengetahuan khususnya manajemen keuangan yang berkaitan suku bunga, inflasi dan harga saham. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Waktu penelitian ini terhitung sejak bulan April 2011 sampai dengan bulan Agustus 2011.

10 Tabel 1.2 Jadwal Penelitian Jadwal No Kegiatan 1 Pengajuan Judul April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 Pencarian Data 3 Pengolahan Data 4 Penulisan laporan 5 Sidang UP 6 Revisi 7 Melanjutan Penulisan Laporan 8 Sidang Akhir