BAB II DASAR TEORI. harus dilakukan secara cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang. serta dapat menghasilkan hasil penepungan yang optimal.

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTERISTIK ALAT PENEPUNG DISC MILL FFC-XX UNTUK PENEPUNGAN TONGKOL JAGUNG KERING

MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL

12/17/2012 SIZE REDUCTION (PENGECILAN UKURAN) Karakteristik Ukuran. Ukuran yang digunakan dinyatakan dengan mesh maupun mm.

Tujuan pengecilan ukuran :

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PERLAKUAN MEKANIK GRINDING & SIZING

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN LITERATUR

RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

UJI KINERJA HAMMER MILL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG [Performance Test Hammer Mill With Corn Feed Corncob]

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. HAMMER MILL. 2.1 Landasan Teori

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Abstrak. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh keausan ring piston terhadap kinerja mesin diesel

MESIN DIESEL 2 TAK OLEH: DEKANITA ESTRIE PAKSI MUHAMMAD SAYID D T REIGINA ZHAZHA A

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PENGERING PELLET IKAN DALAM PENGUATAN PANGAN NASIONAL

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN KOMPRESI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIZE REDUCTION. Pengecilan ukuran

UJI PERFORMANSI MESIN PENEPUNG TIPE DISC (Disc Mill) UNTUK PENEPUNGAN JUWAWUT (Setaria italica (L.) P. Beauvois)

BAB IV PENGERTIAN - PENGERTIAN

PROSES PENGERJAAN PANAS. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)

K BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat motor bensin menurut jumlah langkah kerjanya dapat diklasifikasikan

UJI KERJA ALAT PENGGILING TYPE PALU (HAMMER MILL) DENGAN BEBERAPA JENIS BAHAN PAKAN SEBAGAI BAHAN UJI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB II LANDASAN TEORI

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

BAB II LANDASAN TEORI

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

LAMPIRAN II PERHITUNGAN

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR PENGERING TERHADAP KUALITAS KAYU SUREN, SENGON, DAN MAHONI

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

Serba-serbi Lengkap Mesin Pemecah atau Penghancur Batu/Stone Crusher Machine

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN

TINJAUAN PUSTAKA. pengisi. Bahan pengisi pada tulang terdiri dari protein dan garam-garam mineral.

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

F. Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) 1. Prinsip Kerja

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

BAB I KOMPONEN UTAMA SEPEDA MOTOR

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

Transkripsi:

7 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Penggilingan Proses penggilingan merupakan pra-proses dalam pengolahan agar didapatkan bahan yang siap untuk diolah. Penggilingan memiliki tujuan yang sangat penting, hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran partikel suatu bahan. Penggilingan dikatakan optimal jika mampu menggiling bahan dengan konsumsi energi yang rendah. Penggilingan tongkol juga harus dilakukan secara cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang berkontribusi agar proses penggilingan tersebut dapat berjalan secara baik serta dapat menghasilkan hasil penepungan yang optimal. 2.2 Jenis-Jenis Mesin Penggiling Jenis-jenis mesin penepung yang berdedar, dikategorikan berdasarkan bentuk serta proses kerjanya : 2.2.1 Roll Mill Rolling adalah suatu proses deformasi dimana ketebalan dari benda kerja direduksi menggunakan daya tekan dan mnggunakan dua buah roll atau lebih. Roll brputar untuk menarik dan menekan benda kerja yang berada diantaranya. Pada prosess pengerolan, benda dikenai tegangan kompresi yang tinggi yang berasal darai gerakan jepit roll dan tegangan geser-gesek permukaan sebagai akibat gesekan antara roll. Roller mill adalah mesin

8 penggiling yang sering digunakan dipabrik tepung komersial karena kemudahan dalam operasi. Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/low-price-roller-flour-mill-machineryplant-60458890166.html Gambar 2. 1 Roll Mill 2.2.2 Hammer Mill Hammer mill adalah alat penepung yang tujuannya adalah untuk merusak atau menghancurkan bahan baku menjadi potongan-potongan kecil dengan menggunakan pukulan hammer secara berulang. Bahan dikecilkan ukurannya dengan pukulan antara palu (hammer) dan dinding, dan mendorong bahan melalui plat berlubang hingga terbangkitkan panas. Hal ini menyebabkan produk terpanaskan dan kehilangan kandungan airnya (Posner and Hibbs, 2005). Dibutuhkan tenaga sebesar satu kilowatt (Kw) untuk menggiling satu kilogram bahan permenit pada penggilingan sedang (Sutanto, 2006). Sebuah hammer mill pada dasarnya berupa drum baja yang didalamnya terdapat poros. Pada poros tersebut dipasang

9 hammer (palu), dan poros tersebut berputar secara vertikal atau horizontal didalam drum. Palu bebas untuk mengayun dan menumbuk bahan baku. Rotor berputar pada kecepatan tinggi di dalam drum sementara bahan dimasukkan ke hopper pakan. Bahan yang selesai dihancurkan akan dikeluarkan melalui corong pengeluaran sesuai dengan ukuran yang dipilih. Sumber : http://nett21.gec.jp/jsim_data/waste/waste_2/html/doc_363_1.html Gambar 2. 2 Hammer Mill 2.2.3 Disk Mill Teknologi disc mill merupakan gabungan antara hammer mill dan roller mill yang menerapkan pukulan dan penekanan pada bahan hingga mereduksi bahan menjadi ukuran yang lebih kecil.mesin Penepung Disk Mill adalah salah satu jenis mesin yang digunakan untuk pembuatan tepung. Mesin penepung ini memiliki peran yang penting dalam pembuatan dan produksi tepung. Bahan makanan yang dapat diaplikasikan atau diolah menggunakan mesin ini yaitu seperti beras, kopi, kedelai,

10 merica, jagung, tongkol jagung, bumbu-bumbu kering dan masih banyak lagi bahan lainnya. Supaya bisa menghasilkan tepung berkualitas bagus, maka sebaiknya semua bahan yang akan dibuat tepung harus melewati tahapan pengeringan terlebih dahulu. Gambar 2. 3 Disk Mill 2.3 Pemilihan Mesin Penepung Tipe Disk Mill Pemilihan jenis mesin dilakukan setelah melakukan survei dipasaran. Mesin Hummer mill dan mesin disk mill merupakan jenis mesin penepung fungsinya untuk memecah bahan pengumpan menjadi tepung. Mesin penepung ini identik dengan usaha suplai tepung bahan baku industri makanan dan pakan ternak hingga argo dan pengolahan kayu. Pemilihan Disk Mill karena mesin disk mill cenderung lebih efektif jka digunakan pada bahan materi yang kering seperti bahan pengumpan-bahan pengumpanan,

11 kayu, atau batok kelapa dan sebagainya. Sedangkan mesin hummer mill bisa digunakan untuk membantu proses penghalusan untuk bahan pengumpan dengan kadar air yang cukup tinggi. Mesin penepung disk mill bekerja dengan cara menggabungkan fungsi tempaan dan fungsi giling. Dalam mesin penepung disk mill terdapat berupa lempeng (disk mill) dengan rangkaian pena. Disk mill ini bekerja menempa sekaligus mencacah bahan material menjadi tepung secara lebih cepat dan halus dibanding hummer mill. 2.4 Penggunaan Motor Bensin Mesin bensin adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran. Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya. 2.5 Efisiensi Penepungan Sebuah pengujian tidak mungkin mencapai efisiensi 100 % sama halnya percobaan ini. Untuk pengujian ini di ambil contoh umpan 1 kg kemudian hasil

12 yang didapatkan kurang dari 1 Kg. Hasil didapatkan bervariatif tergantung mesh, mc, dan lain lain. Pengurangan berat akhir hasil proses penepungan juga disebabkan adanya tepung yang tercecer dan berhamburan selama mesin beroperasi serta karena adanya penurunan kadar MC selama proses penepungan. Hasil akhir pengujian sangat erat kaitaanya dengan nilai efisiensi mesin. Semakin besar nilai efisiensi maka dapat dikatakan bahwa mesin beroperasi secara baik. Berdasar tabel hasil pengujian untuk mesh 20 dan mesh 25 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat sisa tongkol jagung yang artinya seluruh tongkol jagung yang diumpankan dapat di proses semua. Berbeda halnya dengan hasil pengujian untuk mesh 80. Pada pengujian mesh 80 selalu terdapat sisa tongkol jagung tersumbat pada saringan. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil akhir yang akan berpengaruh juga pada nilai efisiensi yang dihasilkan. 2.6 Daya Daya motor merupakan salah satu parameter dalam menentukan performa motor. Pengertian dari daya itu adalah besarnya kerja motor selama kurun waktu tertentu sebagai satuan daya dipilih watt.ada beberapa istilah Tenaga Kuda sehubungan dengan tenaga motordan pemakaiannya : 1. ihp (Indicated Horse Power) adalah tenaga yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar dalam silinder yang diterima oleh piston 2. bhp (Brake Horse Power) adalah tenaga yang diberikan oleh crankshaft (poros engkol) sebagai penerus tenaga yang diterima dari piston melalui connecting rod.