GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 27 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 18 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI DAERAH PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU. NIZHAMUL, SE,MM Pembina Utama Muda NIP

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 17 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 26 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN DESA PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 28 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 29 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 19 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI RIAU

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 39 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROVINSI RIAU

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 36 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

b. perumusan kebijakan teknis di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c. perumusan kebijakan teknis di bidang Kewaspadaan Nasional; d. perumus

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 38 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 25 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 37 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGHUBUNG PROVINSI RIAU

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 46 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PENGOLAHAN DATA ELEKTRONIK PROVINSI RIAU

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 75 TAHUN 2016

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 45 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PENDAPATAN PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 36 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN DAERAH

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TAPIN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GAMBARAN UMUM TUGAS DAN FUNGSI SKPD Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 43 Tahun 2011 tentang Pembentukan Lembaga

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 29 TAHUN : 2008 SERI : D

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAMBI

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

: a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah

WALIKOTA TASIKMALAYA

Transkripsi:

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Provinsi Riau dipandang perlu untuk membuat tugas pokok, fungsi dan rincian tugas; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a diatas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang uraian tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Riau. 1. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

2 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 8. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR RIAU TENTANG URAIAN TUGAS KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Riau; 2. Gubernur adalah Gubernur Riau; 3. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat adalah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Riau. BAB II Susunan Organisasi Pasal 2 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat terdiri dari : a. Kepala Bagian; b. Sekretaris; c. Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan Konflik; d. Bidang Kesatuan Bangsa; e. Bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyarakatan; f. Bidang Perlindungan Masyarakat.

3 BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Badan Pasal 3 (1) Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlidungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan urusan desentralisasi,dekonsentrasi, tugas pembantuan melaksanakan perencanaan pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi di bidang Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlidungan Masyarakat serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Gubernur; (2) Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Bagian Kedua Sekretaris Pasal 3 (1) Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pekerjaan dan kegiatan pelayanan administrasi, umum, kepegawaian, keuangan, kehumasan, protokol dan keamanan kepada semua unsur dan mengkoordinir kegiatan bidang-bidang dilingkungan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlidungan Masyarakat; (2) Sekretaris berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 4 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan kegiatan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, kehumadan, keprotokolan dan keamanan; b. pelaksanaan kegiatan administrasi penganggaran, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, pengadaan dan administrasi perlengkapan dan pemeliharaan fasilitas kantor; c. melaksanakan kegiatan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlidungan Masyarakat, serta menyusun laporan kegiatan d. mengkoordinir rencana, program, kegitan dan anggaran baik APBD maupun APBN, baik internal maupun eksternal; e. melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan analisis beban kerja, analisis jabatan, budaya kerja, hukum, kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkup Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dan mengkoordinasikannya dengan Biro Hukum, Organisasi dan Tatalaksana; f. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Sekretariat.

4 Pasal 5 (1) Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Bina Program; b. Sub Bagian Umum dan kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan. (2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 6 (1) Kepala Sub Bagian Bina Program mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan program kerja Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat b. melakukan koordinasi dan kerjasama dalam rangka sinkronisasi program Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Se c. monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat d. membuat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat e. mengkoordinir dan membuat usulan rencana program dan kegiatan di unit kerja untuk diteruskan ke BAPPEDA; f. mempersiapkan Laporan Tahunan program dan kegiatan unit kerja; g. mempersiapkan dan mengkoordinir penyelesaian tindak lanjut LHP atau pemutakhiran data hasil pemeriksaan program dan kegiatan; h. mengumpulkan dan mengolah data untuk pembuatan laporan pertanggungjawaban Gubernur; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. menerima, mengagendakan, memproses surat masuk dan menata kearsipan; b. menyiapkan draf surat keluar, mengagendakan dan mengirimnya; c. melaksanakan urusan rumah tangga Badan Kesbang Polinmas; d. mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat dinas; e. mengkoordinir operasional perpustakaan Badan Kesbang Polinmas; f. melaksanakan hudungan dengan masyarakat, pers dan media; g. melaksanakan Dokumentasi semua kegiatan Badan Kesbang Polinmas; h. melaksanakan penegakan disiplin; i. melaksanakan administrasi kepegawaian; j. melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dan melayani tamu Kesbang Polinmas; k. menyiapkan draf kesejahteraan pegawai; l. mengkoordinir SPT dan SPPD; m. mengkoordinir penggunaan kendaraan dinas; n. melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan analisis beban kerja, analisis jabatan, budaya kerja, hukum, kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkup Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

5 (3) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan anggaran keuangan b. melaksanakan pengolalaan administrasi keuangan termasuk pengolahan dan pembayaran gaji, penghasilan pegawai lainnya, kegiatan rutin kantor dan kegiatan langsung; c. menyusun rencana pendapatan dan belanja dinas serta mengkoordinir dan membuat laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan (SPJ) atas pelaksanaan kegiatan; d. mengkoordinir pencairan dan pembayaran dana belanja tidak langsung dan belanja langsung; e. memberikan petunjuk pelaksanaan keuangan bendahara dan pembentu bendahara kegiatan langsung; f. mengkoordinir rencana keperluan, perlengkapan dan fasilitas rutin Badan Kesbang Polinmas; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Kedua Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan Konflik Pasal 7 (1) Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan Konflik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi di bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan Konflik; (2) Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 8 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan Konflik menyelenggarakan fungsi : a. merumuskan rencana program, kegiatan dan anggaran di Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan (Rehabilitasi dan Rekonsiliasi Konflik; b. mengkoordinir monitoring pelaksanaan kegiatan, kajian, evaluasi dan pembinaan di Bidang Pemantauan masalahan strategis dan potensi konflik di Provinsi Riau; c. mengkoordinir pelaksanaan kegiatan terkait dengan pemantauan masalah strategis, falitasi penanganan (Rehabilitasi dan Rekonsiliasi) konflik; d. melakukan evaluasi dan pembinaan di Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan (Rehabilitasi dan Rekonsiliasi Konflik; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Pasal 8 (1) Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan Konflik terdiri dari: a. Sub Bidang Pemantauan dan Analisis Potensi Konflik; b. Sub Bidang Rehabilitasi dan Rekonsiliasi. (1) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

6 Pasal 9 (1) Kepala Sub Bidang Pemantauan dan Analisis Potensi Konflik mempunyai tugas : pemantauan dan analisis potensi konflik; b. melaksanakan pemantauan dalam rangka inventarisasi data kejadian dan aksi unjuk rasa; c. menyusun laporan informasi dan laporan atensi mengenai gejala konflik, kerusuhan massa dan aksi unjuk rasa; d. menyiapkan kajian strategis di bidang Ipoleksosbud Kamtibmas; e. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan bahan keterangan yang dibutuhkan melalui Forum Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di f. merumuskan sistem deteksi dini dan cegah dini dalam rangka pengembangan jaringan informasi masalah strategis dan potensi konflik di g. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pemantauan dan analisis potensi konflik; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan Konflik; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Kepala Sub Bidang Rehabilitasi dan Rekonsiliasi mempunyai tugas : rehabilitasi dan rekonsiliasi penanganan konflik; b. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dan masyarakat dalam rangka rehabilitasi dan rekonsiliasi pasca konflik; c. menyusun laporan informasi dan laporan atensi mengenai pelaksanaan rehabilitasi dan rekonsiliasi daerah konflik; d. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instasi terkait dalam rangka pengumpulan bahan keterangan yang dibutuhkan untuk melakukan rehabilitasi dan rekonsiliasi daerah pasca konflik melalui Forum Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ( FKDM) e. perumusan dan pengembangan sistem penanganan konflik terpadu dalam rangka penanganan konflik di daerah; f. memfasilitasi dan mendorong peran serta masyarakat untuk terlibat aktif dalam rangka percepatan penanganan konflik sosial; g. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonsiliasi daerah konflik; h. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonsiliasi; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemantauan Masalah Strategis dan Fasilitasi Penanganan Konflik; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Bagian Ketiga Bidang Kesatuan Bangsa Pasal 10 (1) Bidang Kesatuan Bangsa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan, koordinasi pembinaan monitoring dan, evaluasi di bidang kesatuan bangsa;

7 (2) Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, Bidang Kesatuan Bangsa menyelenggarakan fungsi : a. melaksanakan perumusan kajian dan kebijakan di Bidang Kesatuan Bangsa; b. mengkordinir pelaksanaan kegiatan di Bidang Kesatuan Bangsa; c. melaksanakan pembinaan di Bidang Kesatuan Bangsa; d. melaksanakan monitoring dan evaluasi di Bidang Kesatuan Bangsa; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. Pasal 11 (1) Bidang Kesatuan Bangsa terdiri dari: a. Sub Bidang Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan; b. Sub Bidang Pembauran dan Kewarganegaraan. (2) Masing-masing Bidang di Pimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepala Bidang. Pasal 12 (1) Kepala Sub Bidang Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas : Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan; b. melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi tentang kondisi ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan di c. menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang kondisi ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan di d. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pemantapan ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan; e. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dalam rangka pemantapan ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan bagi aparat dan masyarakat; f. melaksanakan forum komunikasi dan konsultasi dalam rangka perumusan dan pengembangan sistem pemantapan ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan di Propinsi Riau g. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesatuan Bangsa. (2) Kepala Sub Bidang Pembauran dan Kewarganegaraan mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan pembauran dan kewarganegaraan; b. melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi tentang kondisi kerukunan sosial di c. menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang kondisi kerukunan sosial di d. memfasilitasi percepatan proses pembauran bagi warga transmigran/ pengungsi/ pendatang di lingkungan masyarakat e. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pemantapan pembauran dan kewarganegaraan; f. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dalam rangka pemantapan pembauran dan kewarganegaraan;

8 g. melaksanakan forum komunikasi dan konsultasi dalam rangka perumusan dan pengembangan sistem pembauran dan kewarganegaraan di h. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi Pengawasan orang Asing, LSM (NGO) Asing dan peneliti Asing; i. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pembauran dan kewarganegaraan; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesatuan Bangsa; Bagian Keempat Bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyarakatan Pasal 14 (1) Bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyaraktan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumuasan, koordinasi pembinaan monitoring dan evaluasi di Bidang Fasilitasi Organisasi Politik; (2) Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam 14, bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyaraktan menyelenggarakan fungsi: a. melaksanakan perumusan kajian dan kebijakan di bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyaraktan; b. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan di bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyaraktan; c. melaksanakan pembinaan di bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyarakatan; d. monitoring dan evaluasi di bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyaraktan; e. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Kepala Badan. Pasal 16 (1) Bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyarakatan terdiri dari : a. Sub Bidang Fasilitasi Partai Politik; b. Sub Bidang Fasilitasi Organisasi Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat. (2) Masing-masing Bidang di Pimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepala Bidang. Pasal 17 (1) Kepala Sub Bidang Fasilitasi Partai Politik mempunyai tugas : fasilitasi partai politik; b. melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi dalam rangka menghimpun data keberadaan, kegiatan dan kondisi partai politik di c. menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang peta politik pemilihan umum di

9 d. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan partai politik dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan politik dan demokrasi di e. memfasilitasi penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang politik bagi fungsionaris dan simpatisan partai politik; f. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait dalam rangka perumusan sistem pengembangan kapasitas partai politik; g. melakukan koordinasi, konsultasi dan kerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka memfasilitasi proses penggantian antar waktu anggota DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota di h. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka optimalisasi peran Desk Pemilu / Pilkada di i. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan fasilitasi partai politik; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyarakatan; k. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Kepala Sub Bidang Fasilitasi Organisasi Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat mempunyai tugas : fasilitasi organisasi kemasyarakatan dan LSM; b. melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi dalam rangka menghimpun data keberadaan, kegiatan dan kondisi Ormas dan LSM di c. memfasilitasi pendaftaran Ormas dan LSM d. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Ormas dan LSM dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan politik dan demokrasi di e. memfasilitasi penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang politik bagi fungsionaris Ormas dan LSM; f. mengkomunikasikan kebijakan Pemerintah Propinsi Riau dalam rangka membangun kemitraan dengan Ormas dan LSM di g. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait dalam rangka perumusan sistem pengembangan kapasitas Ormas dan LSM; h. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan fasilitasi Ormas dan LSM; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyarakatan; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang. Bagian Kelima Bidang Perlindungan Masyarakat Pasal 18 (1) Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumuasan, koordinasi pembinaan monitoring dan evaluasi di Bidang Perlindungan Masyarakat; (2) Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bidang Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. melaksanakan perumusan kebijakan dan kajian di bidang tugas perlindungan Masyarakat;

10 b. melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan di bidang Perlindungan Masyarakat; c. melaksanakan tugas di bidang Perlindungan Masyarakat; d. monitoring dan evaluasi di bidang Perlindungan Masyarakat; e. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Kepala Badan. Pasal 20 (1) Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari : a. Sub Bidang Pengamanan, Kesiagaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Perlindungan Masyarakat; b. Sub Bidang Penanggulangan Bencana. (2) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 21 (1) Kepala Sub Bidang Pengamanan, Kesiagaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas : pengamanan, kesiagaan dan pemberdayaan SDM Linmas; b. melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi dalam rangka menghimpun data keberadaan, jumlah dan kondisi Satuan Linmas di c. menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang kondisi kualitas, kuantitas dan penyebaran Satuan Linmas di d. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan dan pembinaan SDM Satuan Linmas di Propinsi Riau; e. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Kab/Kota dalam rangka penyiapan personil pengamanan kejadian khusus di f. melakukan koordinasi dan kerjasama dalam rangka fasilitasi kesiagaan Satuan Linmas di g. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait dalam rangka perumusan sistem pengembangan kemampuan pengamanan dan kesiagaan Satuan Linmas di h. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pengamanan, kesiagaan dan pemberdayaan SDM Linmas; i. membina personil linmas dalam rangka menanggulangi bencana alam dan ketahanan masyarakat desa; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana mempunyai tugas : penanggulangan bencana di b. melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi dalam rangka menghimpun data daerah rawan bencana di c. menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang peta rawan bencana di d. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka penanggulangan bencana di e. melakukan koordinasi dan kerjasama dalam rangka mobilisasi Satuan Linmas dalam penanggulangan bencana di f. melakukan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait dalam rangka perumusan sistem penanggulangan bencana di g. fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat dalam penanganan bencana melalui kegiatan pembinaan daerah rawan bencana;

11 h. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat; j. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Bidang. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 (1) Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Keputusan Gubernur Riau Nomor 30 Tahun 2002 tentang Uraian Tugas Sub Bagian dan Sub Bidang pada Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa Provinsi Riau dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. (2) Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur tersendiri. Pasal 22 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Riau. Ditetapkan di Pekanbaru pada tanggal GUBERNUR RIAU H. M. RUSLI ZAINAL Diundangkan di Pekanbaru pada tanggal Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI RIAU H. WAN SYAMSIR YUS Pembina Utama Madya NIP. 420002925 BERITA DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2009 NOMOR :