BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2018 BUPATI MALANG,

ANALISIS POTENSI EKONOMI SUBSEKTOR PERTANIAN UNGGULAN PADA TINGKAT KECAMATAN DI KABUPATEN MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kesejahteraan kehidupan penduduk indonesia.

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 420/ / /2017

OPTIMASI BIAYA PROYEK PENGASPALAN JALAN DENGAN PENGATURAN JUMLAH ASPHALT MIXING PLANT

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG NOMOR : 420/ / /2018

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 61 TAHUN 2013

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dalam suatu Peraturan;

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR BUPATI MALANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BAB VIII STANDAR PERJALANAN DINAS

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

TAHUN 2005 NOMOR 15 SERI D NOMOR 1

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KABUPATEN MALANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2017

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Wilayah Kabupaten Malang memiliki luas 3.534,86 km 2 atau 353,486 ha , ,00 Bujur Timur,

NOTULENSI RAPAT PEMANTAUAN PENCAPAIAN KINERJA TRIWULAN I TAHUN 2014 DAN SOSIALISASI PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 29 TAHUN 2014

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG

1. Daerah adalah Kabupaten Bireuen.

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG NOMOR: 420/2043/ /2015

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 56 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-Z TAHUN 2011 TENTANG

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KAMPUNG ANAK NEGERI PADA DINAS SOSIAL KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS TENTANG BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN KUDUS

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Malang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 16 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

R. Prayudha Chandra Putra, Nurudin Santoso 1, Ekojono 2. Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang.

Walikota Tasikmalaya

PROFIL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATEN MALANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 11 TAHUN 2012 PENGESAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TAHUN ANGGARAN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 55 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-Y TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 40 SERI D

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Tanah yang

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN 2001 SERI D.115 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 43 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

REKAPITULASI JUMLAH PPS, PENDUDUK, PEMILIH DAN TPS PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF KABUPATEN MALANG TAHUN 2004 JUMLAH PENDUDUK

Transkripsi:

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) SEKOLAH MENENGAH PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 38 Ayat 2 Peraturan Bupati Malang Nomor 4 Tahun 2008 yang berbunyi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan dibentuk dengan Peraturan Bupati berdasarkan kebutuhan Daerah serta telah memenuhi kriteria dan ketentuan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku; b. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a konsideran menimbang ini guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan Pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat bidang Pendidikan, maka perlu dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sekolah Menengah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati; : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

2 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah kedua dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Malang Dalam Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2007 Nomor 2/E); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 1/D); 12. Peraturan Bupati Malang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pendidikan (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Nomor 2/D); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) SEKOLAH MENENGAH PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG. BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Malang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Malang. 3. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

3 5. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD merupakan unsur pelaksana sebagian tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Pendidikan di wilayah tertentu. 6. Kepala UPTD adalah Kepala UPTD Sekolah Menengah yang berbentuk SMP, SMA, SMK dan dipimpin oleh seorang Kepala UPTD serta dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Pendidikan. 7. Komite Sekolah adalah Badan Mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan pada satuan pendidikan sekolah menengah. 8. Koordinator Pelaksana Bidang adalah guru yang bertugas sebagai pembantu pelaksana tugas Kepala UPTD sesuai dengan bidang tugas yang mengacu pada struktur organisasi sekolah pada satuan pendidikan sekolah menengah. 9. Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala UPTD. 10. SMP/SMA/SMK adalah tempat kegiatan belajar mengajar peserta didik untuk mendapatkan pendidikan. 11. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi perannya pada masa yang akan datang. 12. Pendidikan dasar 9 tahun adalah pendidikan yang ditempuh 6 tahun di Sekolah Dasar dan 3 tahun di Sekolah Menengah Pertama. 13. Pendidikan SMP adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan pendidikan di Sekolah Dasar. 14. Pendidikan Menengah adalah Pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan pendidikan Dasar. 15. Desiminasi Kurikulum adalah penyebarluasan kurikulum pada lembaga penyelenggara pendidikan. 16. Kalender Pendidikan adalah penjadwalan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar untuk 1 (satu) Tahun Ajaran, didalamnya memuat hari belajar dan hari libur nasional. 17. Dunia Usaha/Industri adalah tempat usaha baik perorangan, badan hukum yang dapat dimanfaatkan pihak sekolah untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sekolah Menengah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

4 Pasal 3 UPTD Sekolah Menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berkedudukan di: 1. SMP Negeri 1 Pujon; 2. SMP Negeri 2 Pujon; 3. SMP Negeri 1 Ngantang; 4. SMP Negeri 2 Ngantang; 5. SMP Negeri 1 Kasembon; 6. SMP Negeri 2 Kasembon; 7. SMP Negeri 1 Dau; 8. SMP Negeri 1 Karangploso; 9. SMP Negeri 1 Singosari; 10. SMP Negeri 2 Singosari; 11. SMP Negeri 3 Singosari; 12. SMP Negeri 1 Lawang; 13. SMP Negeri 2 Lawang; 14. SMP Negeri 3 Lawang; 15. SMP Negeri 1 Tumpang; 16. SMP Negeri 2 Tumpang; 17. SMP Negeri 1 Poncokusumo; 18. SMP Negeri 2 Poncokusumo; 19. SMP Negeri 1 Pakis; 20. SMP Negeri 2 Pakis; 21. SMP Negeri 1 Jabung; 22. SMP Negeri 2 Jabung; 23. SMP Negeri 1 Bululawang; 24. SMP Negeri 2 Bululawang; 25. SMP Negeri 1 Gondanglegi; 26. SMP Negeri 2 Gondanglegi; 27. SMP Negeri 1 Pagelaran; 28. SMP Negeri 1 Wajak; 29. SMP Negeri 1 Tajinan; 30. SMP Negeri 1 Turen; 31. SMP Negeri 2 Turen; 32. SMP Negeri 1 Dampit; 33. SMP Negeri 2 Dampit; 34. SMP Negeri 1 Ampelgading; 35. SMP Negeri 2 Ampelgading; 36. SMP Negeri 3 Ampelgading; 37. SMP Negeri 1 Tirtoyudo; 38. SMP Negeri 2 Tirtoyudo; 39. SMP Negeri 1 Sumbermanjing Wetan; 40. SMP Negeri 2 Sumbermanjing Wetan; 41. SMP Negeri 3 Sumbermanjing Wetan; 42. SMP Negeri 1 Kepanjen; 43. SMP Negeri 2 Kepanjen; 44. SMP Negeri 3 Kepanjen; 45. SMP Negeri 4 Kepanjen; 46. SMP Negeri 5 Kepanjen; 47. SMP Negeri 1 Pakisaji;

5 48. SMP Negeri 2 Pakisaji; 49. SMP Negeri 1 Wagir; 50. SMP Negeri 2 Wagir; 51. SMP Negeri 1 Sumberpucung; 52. SMP Negeri 2 Sumberpucung; 53. SMP Negeri 1 Ngajum; 54. SMP Negeri 1 Wonosari; 55. SMP Negeri 1 Kromengan; 56. SMP Negeri 1 Pagak; 57. SMP Negeri 2 Pagak; 58. SMP Negeri 1 Donomulyo; 59. SMP Negeri 2 Donomulyo; 60. SMP Negeri 1 Kalipare; 61. SMP Negeri 2 Kalipare; 62. SMP Negeri 1 Bantur; 63. SMP Negeri 2 Bantur; 64. SMP Negeri 3 Bantur; 65. SMP Negeri 1 Gedangan; 66. SMP Negeri 2 Gedangan; 67. SMA Negeri 1 Ngantang; 68. SMA Negeri 1 Lawang; 69. SMA Negeri 1 Tumpang; 70. SMA Negeri 1 Kepanjen; 71. SMA Negeri 1 Dampit; 72. SMA Negeri 1 Gondanglegi; 73. SMA Negeri 1 Pagak; 74. SMA Negeri 1 Turen; 75. SMA Negeri 1 Sumberpucung; 76. SMA Negeri 1 Bantur; 77. SMA Negeri 1 Singosari; 78. SMA Negeri 1 Bululawang; 79. SMA Negeri 1 Sumbermanjing Wetan; 80. SMK Negeri 1 Singosari; 81. SMK Negeri 2 Singosari; 82. SMK Negeri 1 Turen; 83. SMK Negeri 2 Turen; 84. SMK Negeri 1 Pujon; 85. SMK Negeri 1 Kepanjen. BAB III ORGANISASI Pasal 4 (1) Susunan Organisasi UPTD Sekolah Menengah terdiri dari: a. Kepala UPTD Sekolah Menengah; b. Tata Usaha; c. Komite Sekolah; d. Koordinator Pelaksana Bidang terdiri dari: - Koordinator Pelaksana Bidang Kurikulum - Koordinator Pelaksana Bidang Kesiswaan - Koordinator Pelaksana Bidang Humas - Koordinator Pelaksana Bidang Sarana/Prasarana e. Guru.

6 (2) Dalam pelaksanaan tugasnya, Koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh Tenaga Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (3) Bagan Struktur Organisasi UPTD Sekolah Menengah sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 5 (1) UPTD Sekolah Menengah berkedudukan sebagai Unsur Pelaksana sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. (2) UPTD Sekolah Menengah dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 6 UPTD Sekolah Menengah mempunyai tugas: a. melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas Pendidikan pada Sekolah Menengah tertentu; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai bidang dan tugasnya. Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 UPTD Sekolah Menengah mempunyai fungsi: a. pelaksana pendidikan formal selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenjang, jenis dan sifat sekolah tersebut; b. pelaksana pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku; c. pelaksana bimbingan konseling serta bimbingan karier bagi siswa; d. pelaksana pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS); e. pelaksana administrasi umum meliputi ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, peralatan dan perlengkapan rumah tangga sekolah. BAB V URAIAN TUGAS Bagian Pertama Kepala UPTD Pasal 8 Kepala UPTD mempunyai tugas:

7 a. melaksanakan, merencanakan, mengkoordinir, membina, serta mengevaluasi kegiatan agar dapat dicapai tujuan/sasaran berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai bidang dan tugasnya. Bagian Kedua Tata Usaha Pasal 9 Tata Usaha mempunyai tugas: a. melaksanakan urusan umum dan perlengkapan, kepegawaian, keuangan serta pelaporan dan evaluasi tugas UPTD Sekolah Menengah; b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala UPTD sesuai bidang dan tugasnya. Bagian Ketiga Komite Sekolah Pasal 10 Komite Sekolah mempunyai tugas: a. memberikan pertimbangan dan pendukung baik yang berwujud finansial maupun pemikiran yang dibutuhkan untuk kemajuan pendidikan di satuan pendidikan Sekolah Menengah, serta sebagai mediator antara pemerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan Sekolah Menengah; b. mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas di satuan pendidikan Sekolah Menengah; c. mendorong orang tua murid dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam rangka menggalang dana untuk pembiayaan penyelenggaraan pendidikan dan upaya peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan Sekolah Menengah. Bagian Keempat Koordinator Pelaksana Bidang Pasal 11 Koordinator Pelaksana Bidang mempunyai tugas: a. membantu kepala UPTD dalam merumuskan dan menyusun program kerja sekolah; b. memberikan saran dan masukan pemikiran kepada Kepala UPTD tentang kebijakan yang akan dilaksanakan; c. melaksanakan dan mengamankan kebijakan Kepala UPTD dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dan pelaksanaan program kerja sekolah;

8 d. membantu pelaksanaan tugas Kepala UPTD sesuai dengan bidang tugas yang telah ditetapkan berdasarkan surat keputusan Kepala UPTD; e. mengkomunikasikan pelaksanaan program kerja sekolah sesuai bidang tugasnya kepada seluruh unsur sekolah; f. mendorong seluruh unsur sekolah meliputi guru, staf tata usaha, karyawan, siswa, orang tua siswa dan komite sekolah dalam pelaksanaan upaya peningkatan mutu pendidikan dan kemajuan sekolah; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai bidang dan tugasnya. Bagian Kelima Guru Pasal 12 Guru mempunyai tugas: a. menyusun program semester/tahunan; b. menyusun satuan pelajaran (persiapan mengajar) dan membuat Rencana Pengajaran (RP); c. membuat alat peraga; d. menciptakan karya seni; e. membuat Lembaran Kerja Siswa (LKS); f. melaksanakan kegiatan belajar mengajar; g. melaksanakan kegiatan penilaian belajar semester/tahunan; h. melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar; i. menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan; j. melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar; k. mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum; l. mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran; m. membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa; n. mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya; o. melaksanakan tugas-tugasnya lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai bidang dan tugasnya. BAB VI TATA KERJA Pasal 13 Kepala UPTD wajib menyusun rencana kerja yang mengacu pada rencana strategis Dinas Pendidikan dengan melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal serta memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahannya masing-masing.

9 BAB VII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 14 (1) Kepala UPTD dan Kepala Tata Usaha diangkat dan diberhentikan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila berprestasi luar biasa yang bermanfaat bagi Daerah diberikan penghargaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam rangka efisiensi, jabatan Kepala Tata Usaha pada Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan tidak harus dijabat oleh pejabat struktural dan tugas fungsinya dapat dilaksanakan oleh tenaga fungsional. Pasal 15 (1) Jabatan Kepala UPTD tidak dapat dirangkap. (2) Apabila Kepala UPTD berhalangan menjalankan tugasnya, maka Kepala Dinas dapat menunjuk personil yang berada di UPTD Sekolah Menengah yang memiliki pangkat tertinggi atau yang mampu melaksanakan tugas. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 16 Pembiayaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sekolah Menengah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Malang. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Bupati ini dinyatakan tidak berlaku lagi. BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 Hal-hal yang belum dan belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanaannya, akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.

10 BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Malang. Ditetapkan di Malang pada tanggal 22 Januari 2009 Diundangkan di Malang Pada tanggal 27 Januari 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH ttd. BUPATI MALANG ttd. SUJUD PRIBADI ABDUL MALIK NIP. 510 081 899 BERITA DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2009 NOMOR 1/D

11 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR : 1 TAHUN 2009 TANGGAL : 22 Januari 2009 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) SEKOLAH MENENGAH PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG KEPALA UPTD KOMITE SEKOLAH TATA USAHA KOORDINATOR KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG KURIKULUM KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG KESISWAAN KOORDINATOR PELAKSANA BIDANG HUMAS PELAKSANA BIDANG SARANA/ PRASARANA Garis Komando : Garis Koordinasi : GURU GURU Diundangkan di Malang Pada tanggal 27 Januari 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH ttd. BUPATI MALANG, ttd. SUJUD PRIBADI ABDUL MALIK NIP. 510 081 899 BERITA DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2009 NOMOR 1 / D