BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Afrian Dhea Fahmi, 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ATLET SQUASH DENGAN POLA MAKAN PASCA KOMPETISI

BAB I PENDAHULUAN. Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men s

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

2014 MODIFIKASI TES KETERAMPILAN DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

2017 KESADARAN ATLET BULUTANGKIS TERHADAP GAYA HIDUP SEHAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pemain melalui jaringan orang tua dan

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. status gizi masyarakat, karena status gizi adalah salah satu faktor yang. menentukan kualitas kehidupan masyarakat.

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB I PENDAHULUAN. atau kegiatan fisik. Kebutuhan akan zat gizi mutlak bagi tubuh agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dea Oktaviani,2014

BAB I PENDAHULUAN. golongan, mulai dari golongan muda sampai tua. Sepak bola adalah permainan

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan penelitian pengembangan model latihan kombinasi Passing -

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan karakteristik..., Aria Novitasari, FKM UI, Universitas Universitas Indonesia Indonesia

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. (menembak), passing (mengumpan), dan dribble (menggiring bola). Dari semua

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 IPLEMENTASI FUZZY SUGENO DAN FORWARD CHAINING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGATURAN NUTRISI DAN MAKANAN ATLET

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menunjang pertumbuhan yang optimal dan dapat mencegah penyakitpenyakit

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi salah satu pertandingan olahraga prestasi di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Penelitian Dalam dunia olahraga upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi atlet adalah dengan melakukan latihan dengan sungguh-sungguh dan berpedoman pada program latihan yang baik. Menurut Irianto (2007, hlm. 2) dalam lingkup pembinaan olahraga, ilmu gizi bersama-sama ilmu lainnya mendukung tercapainya prestasi sebab prestasi atlet ditentukan oleh kualitas latihan, sedangkan latihan yang berkualitas dapat diperoleh apabila didukung berbagai ilmu penunjang, antara lain psikologi, anatomi, fisiologi, biomekanika, statistik, tes pengukuran, belajar gerak, sejarah, ilmu pendidikan, sosiologi, kesehatan olahraga dan ilmu gizi. Permainan bola basket adalah olahraga yang dikategorikan kedalam salah satu aktivitas tinggi yang membutuhkan daya tahan tinggi sehingga akan banyak menghabiskan energi. Dalam permainan bola basket terdapat beberapa posisi pemain. Pemain center berfungsi pada saat menyerang menerima bola dan menembakkannya ke ring, sedangkan pada saat bertahan, pemain ini menjadi pertahanan terakhir dan cenderung memiliki postur tubuh yang lebih tinggi, power forrward berfungsi menggambil bola pantul yang gagal masuk kedalam ring, small forward biasanya adalah pemain yang memiliki tingkat keagresifitasan tinggi untuk melakukan serangan serta memiliki teknik tembakan yang konsisten dari luar garis tembakan bebas, shooting guard adalah yang biasa berperperan pemegang bola kedua serta memiliki kemampuan menembak tiga angka dan point guard adalah pemain yang memimpin penyerangan yang memiliki umpan (passing) dan dribble. Dari kelima posisi tersebut masing-masing memiliki peranan penting untuk mencapai kemenangan. Selain metoda latihan yang menentukan prestasi seseorang namun konsumsi nutrisi yang tepat dalam sehari-hari secara langsung akan memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan performa serta prestasi yang dapat diraih oleh seorang atlet. Oleh karena itu, atlet yang memiliki

2 tingkat kegiatan aktivitas fisik yang tinggi akan membutuhkan konsumsi nutrisi yang tepat komposisinya, agar ketersediaan sumber energi didalam tubuh dapat terjaga baik untuk menjalankan aktivitas sehari-hari maupun saat akan menjalani program latihan dan saat akan bertanding Irawan (2007), Sedangkan menurut Mihardja (2004) menyatakan bahwa hasil pengkajian para ahli gizi olahraga menunjukkan bahwa dengan makanan optimal maka energi dapat tersedia dengan cukup sehingga menghasilkan kemampuan kerja dan waktu pemulihan yang lebih baik. Kelelahan dapat diatasi secara lebih efektif karena zat gizi cadangan dapat digunakan untuk kembali pada keadaan homeostasis (hlm. 1). Nutrisi untuk atlet dirancang agar tercapai kecukupan zat gizi yang optimal. Oksigen, air dan zat gizi dibutuhkan untuk proses kehidupan. Makanan seorang atlet harus memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan untuk mengganti zat-zat gizi dalam tubuh yang berkurang akibat digunakan untuk aktivitas seharihari dan olahraga. Menu seorang atlet harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Menu ini disusun berdasarkan jumlah kebutuhan energi dan komposisi nutrien penghasil energi yang seimbang Mihardja (2004). Dalam dunia olahraga prestasi, menu seorang atlet harus mengandung zat gizi yang sesuai dan harus di susun berdasarkan kebutuhannya. Sesuai dengan pendapat Wiramihardja dkk. (1991, hlm. 198) yaitu Agar makanan dapat menunjang peningkatan prestasi atlet, maka makanan yang diberikan harus dalam jumlah dan susunan yang tepat, tidak boleh berlebihan atau kekurangan dari kebutuhan. Karena kelebihan atau kekurangan dapat menimbulkan perubahan metabolisme yang mungkin saja tidak diinginkan dan mengganggu perubahan metabolisme akibat latihan sehingga prestasi yang dicapai atlet tidak sesuai dengan harapan. Pada kenyataannya dalam dunia olahraga di Indonesia tidak banyak praktisi olahraga yang mengetahui dan benar-benar fokus dalam menangani asupan nutrisi atlet, sehingga terkadang asupan nutrisi atlet adalah bukan perioritas utama yang seharusnya jauh lebih diperhatikan untuk kebutuhan atlet terutama atlet bola basket. Kurangnya sumber daya manusia yang memahami kajian ilmu gizi menjadi salah satu faktor pencapaian prestasi di Indonesia. Kusuma (dalam Kompasiana, 06 Maret 2010) mengatakan bahwa

3 Banyak faktor yang mempengaruhi pencapain prestasi olahraga di Indonesia, selain ditentukan oleh jerih payah dan kinerja pelatih bersama atletnya, dipengaruhi juga oleh faktor pendukung lainnya seperti gizi olahraga, teknologi olahraga, psikologi olahraga, biomekanika gerak, dan kedokteran olahraga. Tugas seorang pelatih di Indonesia selain di tuntut untuk bisa membuat program latihan yang baik dan benar mereka juga dituntut untuk dapat menguasai keilmuan tersebut. Faktor lain yang berpengaruh adalah bahwa di Indonesia belum ada spesifikasi keilmuan dibidang tersebut. Jika dibandingkan dengan negara lain yang dapat dikatakan lebih berprestasi dibidang olahraga seperti Jerman, English, Amerika bahkan di beberapa Negara tetangga kita sudah memperhatikan dan menspesifikasikan masing-masing keilmuan tersebut. Sehingga yang menangani seorang atlet tidak hanya peran seorangg pelatih saja melainkan melibatkan sumber daya manusia yang ahli dibidang tersebut. Dengan pernyataan diatas penulis merasa tertarik untuk meneliti agar mengetahui penggunaan kalori masing-masing atlet pada permainan bola basket untuk menentukan asupan nutrisi yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan atlet itu sendiri. Jika setiap cabang olahraga yang bersifat beregu dan masingmasing memiliki porsi bertanding yang berbeda maka akan ada perbedaan dari setiap asupan nutrisi yang dibutuhkan. Kemudian apabila asupan nutrisi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan atlet maka akan berpengaruh terhadap kondisi atlet seperti mudah lelah, kurangnya daya tahan yang disebabkan oleh kurangnya cadangan energi yang dimiliki. Dengan demikian seharusnya setiap olahragawan memprioritaskan dan memperhatikan asupan nutrisi atlet sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi. Selain itu belum adanya analisisis khusus mengenai pengeluaran kalori dari setiap cabang olahraga kususnya pada masing-masing posisi pemain bola basket. Maka penelitian ini berjudul Perbandingan Penggunaan Kalori Terhadap Masing-Masing Posisi Dalam Permainan Bol Basket B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan kalori pada masing-masing posisi dalam permainan bola basket?

4 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan penggunaan kalori terhadap masing-masing posisi dalam permainan bola basket. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta bukti empiris mengenai adanya perbandingan penggunaan kalori terhadap masing-masing posisi pemain bola basket pada saat permainan berlangsung. 1. Bidang Keilmuan Secara teoritis menjadi sumber informasi keilmuan yang mengkaji disiplin ilmu gizi. 2. Lembaga Keolahragaan Menjadikan hasil penelitian ini menjadi bahan referensi dan bahan pembelajaran bagi olahragawan untuk memahami seberapa besar kebutuhan kalori yang harus terpenuhi. 3. Praktisi Olahraga Dengan mengetahui dan memahami kebutuhan asupan nutrisi atlet, penelitian ini merupakan suatu field study untuk penelitian lebih lanjut sehingga akan menjadi referensi bagi praktisi olahraga yang ingin mengembangkan keilmuan dan melanjutkan penelitian dalam bidang Ilmu Gizi Olahraga. 4. Manfaat untuk Peneliti Setelah melakukan penelitian, peneliti akan mengetahui peran penting asupan nutrisi yang baik untuk seseorang, dan jumlah penggunaan kalori

5 pemain bola basket, selain itu juga akan dijadikan sebagai acuan untuk hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. E. Struktur Organisasi Proposal 1. BAB I PENDAHULUAN Bab 1 merupakan tahapan pertama yang ditulis oleh peneliti dalam hal ini peneliti menjelaskan mengenai prestasi dalam olahraga, kebutuhan penggunaan kalori pada setiap posisi pemain bola basket. Jika seorang olaharagawan tidak memperhatikan asupan nutrisi maka akan berpengaruh terhadap cadangan energi didalam tubuh. Kelelahan akan terjadi kapanpun ketika sistem energi tidak berfungsi secara optimal. Dalam bab 1 peneliti mengenalkan dan memberi informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan. Adapun urutan penulisannya adalah : A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Bab 2 peneliti menulis mengenai teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu mengenai energi, nutrisi dan menjelaskan mengenai kecabangan olahraga bola basket. Kemudian menghubungkan diantara kedua variabel. Selain teori yang bersangkutan di bab 2 ini penulis mensajikan hasil penelitian terdahulu, posisi teoretis dan hipotesis atau dugaan sementara dari hasil penelitian ini. Adapun cara penulisan dalam bab 2 adalah sebagai berikut : A. Metabolisme Energi Saat Berolahraga 1. Sumber Energi 2. Mekanisme Pembentukan Energi B. Nutrisi 1. Nutrisi Olahraga

6 2. Kalori 3. Karrbohidrat 4. Lemak 5. Protein 6. Kebutuhan Vitamin dan Mineral 7. Air dan Serat Makanan 8. Pengarh Nutrisi Terhadap Performa Olahraga C. Permainan Bola Basket 1. Posisi Pemain Bola Bakset 2. Teknik Dasar Permainan Bola Bakset D. Penelitian Terdahulu E. Posisi Teoretis F. Hipotesis Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Bab 3 peneliti menjelaskan mengenai metode penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif. Selain itu peneliti menjelaskan instrument dan prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan pada saat penelitian. Adapun cara penulisan dalam bab 3 adalah sebagai berikut : A. Desain Penelitian B. Partisipan C. Populasi dan Sampel D. Instrument Penelitian E. Prosedur Penelitian F. Analisis Data 4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab 4 peneliti menjelaskan mengenai gambaran penggunaan kalori setiap posisi dalam permainan bola basket, mengenai analisis data hasil penelitian dan membahas hasil penemuan penelitian. Adapun cara enulisannya adalah sebagai berikut : A. Temuan Penelitian

7 B. Pengolahan dan Analisis Data 1. Uji Normalitas 2. One Way Anova 3. Analisis Statistika Parametrik 4. Test Post Hoc 5. Output Homogeneous Subsets C. Pembahasan Temuan Penelitian 5. BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Dalam bab 5 penulis menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk atlet, pelatih dan untuk keilmuan di bidang gizi olahraga untuk mengembangkan penelitian selanjutnya. Adapun cara penulisannya adalah sebagai berikut : A. Simpulan B. Implikasi dan Rekomendasi