BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal Computer,

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik INDRA GUNAWAN NIM

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berat basah per tahun [1] dan sudah terkumpul di industri pengolahan minyak sawit.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. denganredesain parking bumper bahan komposit polymeric foam diperkuat

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

A. Penelitian Lapangan

BAB IV METODE PENELITIAN

Tutorial CATIA : Analisa Elemen Hingga (FEA) - seri 1

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

PENDAHULUAN. Speed bump (speed bump) atau disebut juga sebagai Alat Pembatas Kecepatan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

ANALISIS STRUKTUR SPEED BUMP DENGAN CAMPURAN CONCRETE FOAM DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ANSYS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tutorial ANSYS Design Modeler

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. baseplate berdasarkan metode AISC- LRFD dan simulasi program ANSYS. Adapun

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Jurnal Teknika Atw 1

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

BAB I PENDAHULUAN. alas pada kapal, body pada mobil, atau kendaraan semacamnya, merupakan contoh dari beberapa struktur pelat. Pelat-pelat tersebut

BAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

ANALISA TEGANGAN DAN DEFLEKSI PADA PELAT DUDUKAN PEMINDAH TRANSMISI TIPE FLOOR SHIFT DENGAN RIB DAN TANPA RIB

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

Pembuatan dan Uji Karakteristik Material Beton Ringan (Concrete Foam) yang Diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Akibat Beban Statik

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

ANALISIS SIMULASI ELEMEN HINGGA KEKUATAN CRANE HOOK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS SUMBER TERBUKA

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN LABORATORIUM DAN PEMODELAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

Bab II STUDI PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SIMULASI TEGANGAN PADA HELM INDUSTRI DARI BAHAN KOMPOSIT GFRP YANG MENDAPAT TEGANGAN INSIDEN SEBESAR 24,5 MPa

SIMULASI PEMBEBANAN IMPAK PADA HELMET SEPEDA MATERIAL KOMPOSIT BUSA POLIMER DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SKRIPSI

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. menguntungkan sampai 40%, gundukan melintang berupa peninggian sebagaian. antaranya; speed bump, speed hump, dan speed table.

SIMULASI DINAMIK STIK GOLF WILSON MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.0 SKRIPSI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. juta ton berat basah per tahun. PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN-III) sendiri

tugas akhir Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

Tutorial SolidWorks : Analisa tegangan dengan COSMOSXpress (seri 1)

BAB IV PEMBUATAN MODEL

Jl. Banyumas Wonosobo

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI BALOK BETON UNTUK MENENTUKAN KUAT LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

Fransiskus Kaverius Barus 1, Tugiman 2 1,2. Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Komposit adalah bahan yang terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang

BAB 3 MODEL ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI DINAMIK STIK GOLF REDESAIN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS 14.0 SKRIPSI

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS STRUKTURAL PERFORMA CHASSIS SAPUANGIN SPEED Oleh : Muhammad Fadlil Adhim

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN LABORATORIUM DAN PEMODELAN DENGAN FINITE ELEMEN METHOD. Gambar 3.1 Proses pencampuran bahan BTPTP pada mesin pengaduk

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

OLEH : NATAN HENRI SOPLANTILA NRP.

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

Sumber :

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

ANALISA PERKIRAAN UMUR PADA CROSS DECK KAPAL IKAN KATAMARAN 10 GT MENGGUNAKAN METODE FRACTURE MECHANICS BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEKUATAN VELG CAST WHEEL SEPEDA MOTOR DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR

MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU

B. Peralatan penelitian

Oleh: Bayu Wijaya Pembimbing: Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA

Kita akan menyelesaikan permasalahan struktur kuda-kuda berikut, Panjang Bentang = 10 meter; Tinggi = 3m.

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

ANALISIS TEGANGAN STATIK PADA UNIT SQUARE END A-JACK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS SARJANA CHRYSSE WIJAYA L2E604271

Perancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat

BAB IV ANALISA DATA. Kecepatan arus ( m/s) 0,6 1,2 1,6 1,8. Data kecepatan arus pada musim Barat di Bulan Desember dapt dilihat dari tabel di bawah.

STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

Desain dan Simulasi Frame dan Bodi Kendaraan Konsep Urban Menggunakan Software CAD

BAB III METODE KAJIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal Computer, Sofware ANSYS dan perangkat lunak lainnya. Bahan yang digunakan adalah data Concrete Foam. 3.2 Desain Cover bump Desain model Cover bump dengan bahan paduan Concrete Foam diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dibuat dengan dua tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2, pada penelitian ini desain penutup drainase sekaligus berfungsi sebagai parking bumper, dan fungsi penutup drainase tidak untuk dilalui kendaraan, hanya sebagai parking bumper, pembuatan desain Cover bump merujuk kepada peneliti sebelumnya yaitu Redesain Parking Bamper [17]. Untuk tipe kedua alasan dengan desain seperempat lingkaran (seperempat bola) dengan sudut 38 o agar pengendara saat memarkirkan kendaraannya tidak melewati atau melintasi penutup drainase dikarenkan material beton ringan tidak kuat menahan beban kendaraan. Desain model penutup drainase seperti pada Gambar 3.1 di bawah ini. 51

52 (a) (b) Gambar 3.1 Cover bump (a) tipe 1, (b) tipe 2. 3.3 Desain Penutup Drainase Pada penelitian ini dilakukan dengan membuat dua permodelan penutup drainase dengan menggunakan Software ANSYS. Desain penutup drainase dibuat sederhana, struktur penutup drainase yang dijadikan objek penelitian memiliki dimensi panjang 920 mm, lebar 200 mm, dan tinggi 150 mm. 3.3.1 Model penutup drainase Desain penutup drainase dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut. (a) (b) Gambar 3.2 Cover bump (a) tipe 1, dan (b) tipe 2.

53 3.4 Parameter Desain Pada penelitian ini yang mempengaruhi parameter desain untuk Cover bump, secara simulasi parameter yang terlibat dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Parameter desain Variabel 1. Dimensi 2. Desain /Tipe 3. Komposisi Concrete Foam (Beton Ringan ) tipe Subjek Variabel 1. Gaya (N) Indikator Deskriptor Instrumen 1. Retak 2. Pecah 3. Tidak retak 1. Deformasi Maximum simulasi Ansys 2. Tegangan Maximum Simulasi ANSYS 1. Sofware ANSYS Parameter yang masuk untuk mengkaji penelitian ini adalah Massa (M) [Kg], kecepatan (v) [m/s], Percepatan grafitasi (g) [m/s 2 ], Gaya (F) [N], Waktu (t) [s], Tegangan (σ) [N/m 2 ], Modulus Elastisitas (E) [N/m 2 ]. Normal Stress [MPa], Total deformasi[mm], Equivalent (Von Misses) Stress [MPa]. 3.5 Aspek Pemilihan Desain Cover bump Cover bump dibuat dengan mempertimbangkan tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan desain yang sesuai untuk drainase cover dan parking bumper dengan model parking bumper model A, B, dan C. Berdasarkan kajian pada tabel 3.2 Model Cover bump terdapat 3 model dari peneliti sebelumnya sehingga dari ketiga model tersebut, kajian ini akan mencari performa yang sesuai untuk dikembangkan pada

54 penelitian ini. Untuk itu perlu ditetapkan kriteria yang sesuai dengan kriteria desain sesuai metode screening dimana (buruk), 0 (sama dengan), + (baik). Kriteria yang diusulkan adalah sebagai berikut. 1. Equivalent stress 2. Total deformasi 3. Desain produk Untuk mendapatkan kriteria tersebut maka dilakukan proses screening terhadap konsep yang dibuat pada tabel 3.2 sebagai berikut.

55 Tabel 3.2 Screening Kriteria Model Kriteria Equivalent stress Equivalent elastic strain Total deformasi Desain produk Model Model A Model B Model C + 0 - + 0 - + 0 - - + - Total + 3 1 0 Total 0 1 0 3 Total - 0 3 0 Skor 3 1 0 Peringkat 1 2 3 Keputusan Dipilih Tolak Tolak 3.6 Simulasi Statik menggunakan Software ANSYS Langkah simulasi statik dengan menggunakan program ANSYS Workbench dapat dilakukan dalam 3 golongan proses pengerjaan yaitu, Preprocessing, Solution, Post Processing. Untuk penjelasan langkah demi langkah lebih lanjut akan diuraikan sebagai berikut: 1. ANSYS Workbench Aktifkan menu ANSYS Workbench dengan klik icon ANSYS Workbench pada program ANSYS. Select Statik Structural (ANSYS) dari toolbox, dan double klik Statik Structural pada icon tersebut, lalu double klik. pada project name dan beri

56 judul sesuai dengan apa yang akan disimulasikan. Dalam simulasi ini diberi nama simulasi penutup drainase sekaligus sebagai parking bamper dengan uji statik. 2. Engineering Data Engineering data material dapat diedit sesuai dengan masukan data yang kita inginkan dengan double klik pada engineering data atau dengan klik kanan pada bagian engineering data dan select edit. Dalam mengisi spesifikasi engineering data material double klik pada click here to add a new material dan tulis nama material barunya. Pada toolbox sebelah kiri, double klik pada Physical Properties, kemudian double klik pada density lalu isikan nilai density materialnya. Selanjutnya pada toolbox sebelah kiri, double klik pada Linear Elastik, dan double klik pada Isotropic Elasticity dan isikan nilai modulus elastisitas dan poisson rationya. Pilih material kedua yang diinginkan, pada penelitian ini redesain menggunakan satu jenis material yaitu Concrete Foam. Setelah semua data diisi lalu beri tanda dengan klik pada kolom E lalu Save. Setelah itu klik Icon Return to Project pada main menu. 3. ANSYS Design Modeler Pada penelitian ini Gambar objek 3D telah dibuat pada software ANSYS, dan disimulasikan. 4. ANSYS Mechanical Masuk ke ANSYS mechanical dengan cara double klik pada model pada project schematic. Untuk memilih data material, pilih selecting data dari outline three view, pilih created solid dan pilih material yang diinginkan dari Detail of solid window. Selanjutnya menentukan spesifikasi ukuran elemen dengan cara pilih Mesh

57 dari outline tree view, lalu klik kanan pada Mesh dan pilih Generate Mesh. Besar ukuran mesh akan diukur secara otomatis. Dan jika ukuran Mesh ingin dirubah pada bagian-bagian tertentu, dapat dilakukan dengan bantuan Refinement yang terdapat pada Mesh Control icon pada tool bar. Selanjutnya adalah Generate Mesh dengan cara klik Generate Mesh pada toolbar. Model yang telah di Mesh dapat dilihat Gambar 3.3 di bawah ini. (a) (b) Gambar 3.3 Mesh (a) Cover bump tipe 1, (b) Cover bump tipe 2. Langkah selanjutnya adalah penentuan kondisi batas atau Boundary Conditon. Hal ini dapat dilakukan dengan klik kanan Statik Structural pada outline tree view pilih insert, klik fixed support dan klik pada bidang sisi bawah spesimen project seperti pada gambar. 5. Fixed support pada penutup drainase Fixed support penutup drainase pada simulasi ANSYS dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan 3.5 di bawah ini.

58 Gambar 3.4 Fixed support Cover bump tipe 1 Gambar 3.5 Fixed support Cover bump tipe 2 Langkah selanjutnya adalah pemberian gaya pada spesimen project dengan klik kanan Statik Structural pada outline tree view, pilih insert dan klik Force dan klik pada bidang sisi miring spesimen project seperti pada gambar 3.5 dan masukkan nilai gaya yang diinginkan pada magnitude details of force. Dalam perancangan Cover bump dengan bahan paduan Concrete Foam diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit, ban mobil yang parkir tidak naik ke bagian atas penutup drainase tersebut atau fungsinya hanya sebagai parking bumper. Dari penelitian Zulfadli, ST [9] yang melakukan riset tentang parking bumper dan telah melakukan pengujian pada mobil yang akan parkir memiliki kecepatan rata-rata mobil adalah 5 Km/jam. Dan perlambatan waktu saat parkir hingga berhenti adalah 4 detik. Pembebanan penutup drainase sesuai dengan perhitungan di bawah ini

59 Diketahui. m = 1600 Kg g = 9,8 m/s2 v = 5 km/jam α = variasi 30 o, 45 o,60 o μs = 0,8 Fy = 0 untuk sudut 30 o F Sin α + W Cos α N = 0.2.1 W Cos α N = 0 N = W Cos α N = m g Cos 30 o N = 400 9,81 0,7071 N = 3398,184 N Maka besar gaya tekan yang diterima oleh Cover bump dengan luas area kontak ban mobil 2000 mm dapat dihitung dengan persamaan 2.2 di bawah ini: σ =..2.2 Dimana F = Gaya [N] A= Luas permukaan [mm²]

60 Dengan menggunakan persamaan 2.2 dan luas area kontak diketahui antara ban mobil dengan Cover bump adalah 2000 mm 2 maka diperoleh hasil gaya tekan statik variasi sudut 45 o dan 60 o terlihat pada 3.3 di bawah ini, σ = σ = σ = 1,6731 MPa Dengan menggunakan persamaan 2.1 dan 2.2 dengan luas area kontak diketahui antara ban mobil dengan Cover bump adalah 2000 mm 2 maka diperoleh hasil gaya tekan statik variasi sudut 30 o, 45 o dan 60 o terlihat pada Tabel 3.3 di bawah ini, Tabel 3.3 Tabel hasil perhitungan gaya ban statik variasi sudut No Variasi Sudut Gaya Dorong Mobil (N) Tegangan (σ) [N] [MPa] 1 30 o 3398,184 N 1,6731 MPa 2 45 o 2774,6604 N 1,3873 MPa 3 60 o 1962 N 0,981 MPa Analisa gaya yang bekerja pada Cover bumpdengan sudut 30 o, 45 o, 60 o diasumsikan dalam kondisi dinamik dengan kecepatan V = 5 km/jam, waktu t = 4 detik dan koefisien gesek µ s = 0,8. Perhitungan gaya di atas dapat ditulis pada persamaan 2.3 di bawah ini :

61 Fx = m a F.Cos α w Sin α Fs = 0.2.3 m a Cos 30 - m g Sin 30 - µ s N = 0 400 0,345 0,8660 400 9,81 0,5 0,8 N = 0 119,508 1962 0,8 N = 0 1842,442 0,8 N = 0 N =2303,0525 N Dengan menggunakan persamaan 2.2 dan luas area kontak diketahui antara ban mobil dengan Cover bumpadalah 2000 mm 2 maka diperoleh gaya tekan untuk dinamik sebagai berikut, σ = σ =1,1515 MPa bawah ini, Gaya tekan Dinamik variasi sudut 30 o, 45 o dan 60 o terlihat pada Tabel 3.4 di

62 Tabel 3.4 Tabel hasil perhitungan gaya ban Dinamik variasi sudut No Variasi Sudut Gaya Dorong Mobil (N) Tegangan (σ) [N] [MPa] 1 30 o 2303,0525 N 1,1515 MPa 2 45 o 33463,50775 N 1,6731 MPa 3 60 o 4161,48 N 2,080774 MPa Dimana: P = Gaya tekan (N). W = Berat benda (N). m = Massa (Kg). g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ). v = Kecepatan (m/s). = Sudut kemiringan (⁰). Pada simulasi ANSYS pembebanan pada objek digambar adalah tipe dapat di lihat pada Gambar 3.6 di bawah ini. (a) (b) Gambar 3.6 Pembebanan penutup drainase (a) tipe 1, (b) tipe 2.

63 6. ANSYS Solver Langkah selanjutnya adalah klik solver icon pada toolbar. 7. ANSYS Post-Processor Langkah selanjutnya adalah melihat besarnya deformasi yang terjadi pada spesimen project dengan klik kanan Solution outline tree view insert pilih Deformation. Untuk mengetahui besar tegangan dan regangan yang terjadi dapat dilakukan juga dengan langkah klik kanan Solution outline tree view insert pilih Stress pilih Maximum Principal Stress setelah itu lakukan kembali klik kanan Solution outline tree view insert pilih Sress pilih Maximum Principal Stress. 8. Solve Setelah memilih solve berarti keseluruhan pengerjaan analisa statik dengan software ANSYS telah selesai, pada tahap ini tentunya akan memakan waktu yang relatif lama oleh komputer untuk melakukan komputasi perhitungan secara Finite Elemen Method (FEM).

64 3.7 Bagan Alir Simulasi Statik Bagan alir simulasi Statik Cover bump paduan bahan Concrete Foam diperkuat serat TKKS dengan analisa simulasi ANSYS seperti di bawah ini. ANSYS Workbench Statik Structural Engineering Data Return to Project Generate Sketch Geometry Extrude Generate Model Fixed Support Mesh Solid Force Stess, Strain, deformation Finish Gambar 3.7 Bagan alir simulasi statik penutup drainase

65 3.8 Uji Lindas Pada penelitian ini dilakukan pengujian uji lindas pada cover bump tipe 1 dan tipe 2 di area stasion uji lindas seperti Gambar 3.8 di bawah ini: Gambar 3.8 Stasion Uji Lindas Dalam pengujian lindas dilakukan set up seperti berikut: 1. Pasang sambungan penahan cover bump seperti Gambar 3.9 di bawah ini Gambar 3.9 Sambungan pada Cover bump (a) Plat sambungan (b) Set up cover bump

66 2. Dilakukan pengujian parkir mobil pada cover bump seperti pada Gambar 3.10 di bawah ini. (a) (b) Gambar 3.10 Uji lindas cover bump (a) uji lindas tipe 1 (b) uji lindas tipe 2 3. Amati kerusakan retak (crack) atau patahan (fracture) yang terjadi akibat pengujian lindas seperti gambar 3.11 di bawah ini. Gambar 3.11 Hasil Uji lindas cover bump (a) uji lindas tipe 1 (b) uji lindas tipe 2

67 3.9 Diagram Alir Penelitian Diagram alir proses pada penelitian Cover bump dengan bahan paduan Concrete Foam diperkuat Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit menggunakan software ANSYS dan penggujian eksperimental uji impak jatuh bebas dapat dilihat pada Gambar 3.9 sebagai berikut.

68 Mulai Studi literature Pembuatan model gambar 3D penutup Drainase dengan menggunakan software ANSYS Sifat fisik dan mekanik bahan Simulasi menggunakan ANSYS Membangun model finite elemen dan membuat mesh Identifikasi Constrain dan pembebanan Eksekusi dan Animasi Perbandingan simulasi Parking bumper dengan Cover bump Cover bump tipe 1 Cover bump tipe 2 Analisa Kesimpulan Selesai Gambar 3.12 Diagram alir penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pendahuluan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dikhususkan untuk pemanfaatan material concrete foam sebagai produk Penutup drainase dan sekaligus sebagai parking bumper. Penelitian difokuskan pada desain geometri dan respon mekanik statik produk. Desain produk Penutup drainase dilakukan dengan melakukan melakukan simulasi beban statik terhadap beberapa bentuk Penutup drainase yang sekaligus dimanfaatkan sebagai parking bumper. Kemudian dilakukan pengujian simulasi dan uji impak jatuh bebas untuk mengetahui kemampuan fisik baik tangguh britel dan creak dalam penelitian experimental impak jatuh bebas pembuatan produk mengacu pada standar Menurut SKSNI T-07-1990-F, drainase perkotaan adalah drainase di wilayah kota yang berfungsi pengendalian kelebihan air permukaan, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan masyarakat, Hasil Simulasi Kekuatan Struktur 4.2. Hasil Pembuatan Cover Bump Dimulai dengan pembuatan model Penutup drainase dengan menggunakan software ANSYSS yang dijadikan objek penelitian mempunyai dimensi panjang 920 mm, lebar 200 mm, dan tinggi 150 mm sedangkan massa 69

70 Penutup drainase 19 Kg. Model penutup drainase mengacu kepada pembuatan model parking bump dengan 3 model yang diperlihatkan pada Gambar 4.1. (c) Gambar 4.1. Parking bumper (a) tipe A, (b) tipe B (c) tipe C Pada fungsi single parking bump diperoleh hasil simulasi sebagai berikut ini: Setelah geometri selesai dibuat, perlu dilakukan proses meshing (membagi volume menjadi bagian-bagian kecil) agar dapat dianalis pada program ANSYS, ukuran mesh yang terdapat pada suatu objek akan mempengaruhi ketelitian dan daya komputasi analisa. Semakin kecil atau halus mesh yang dibuat, maka hasil yang didapatkan akan semakin teliti, namun dibutuhkan daya komputasi yang makin besar. Konsep pembuatan mesh mirip dengan pembuatan geometri. Pembuatan mesh dapat dilakukan dengan cara buttom-up atau top-down dimulai dengan meshing garis,

71 dilanjutkan dengan bidang, dan diakhiri dengan volume. Pada metode top-down, meshing langsung dilakukan pada volume. Ukuran mesh seragam di semua tempat pada metode top-down. Oleh karena itu, metode top-down sesuai untuk geometri yang cukup rumit. Pada penelitian ini dilakukan meshing dengan metode top-down, sehingga pembahasan langsung kepada meshing volume. Mesh pada volume memiliki beberapa bentuk antara lain: heksagonal, wedge, dan tetragonal/hybrid. Bentuk heksagonal lebih mengurangi resiko kesalahan dan mengurangi jumlah elemen dengan elemen size 10 mm, alasan pemilihan mesh di atas adalah masih mencakup mesh pada concrete foam dimana ukuran butir tipe B4 adalah 0,05 2,29 mm dan panjang serat Tandan Kosong Klapa Sawit (TKKS) adalah antara 0,1-10 mm. Untuk dapat dilakukan meshing heksagonal, wedge, dan tetragonal/hybrid. Pada posisi pembebanan atau area kontak ban dengan cover bump dipilih jenis tetragonal untuk membedakan analisa komputasi dengan hasil yang lebih detail dan kondisi yang diharapkan pada posisi ini lebih kokoh. Proses meshing dilakukan dengan menekan tombol printah mesh volume yang ada pada opration toolpad. Pertama-tama volume yang diinginkan harus dipilih terlebih dahulu. Kemudian, bentuk yang diinginkan. Jendela perintah meshing terdapat pada toolpad operasi meshing. Tampilan mesh dalam ANSYS dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini

72 (c) Gambar 4.2. Mesh (a) Mesh Parking bumper tipe A, (b) Mesh Parking bumper tipe B (c) Mesh Parking bumper tipe C 4.3. Simulasi Statik Menggunakan ANSYS Workbench Pada penelitian ini menggunakan software ANSYS untuk menganalisa struktur cover bumpakibat beban statik, dan untuk mengetahui besarnya tegangan yang diterima cover bumper. Simulasi ini memerlukan data- data yang telah diambil dari pengujian eksperimental adapun datanya yang dibutuhkan meliputi:

73 1. Data Concrete Foam [8]. a. Massa jenis : 704.175 kg/m 3 b. Modulus Young : 5.811 MPa c. Poisson ratio : 0.20 Untuk simulasi tipe A parking bump diproleh hasil seperti Gambar 4.3 di bawah ini: Gambar 4.3 Fix Suport Pada gambar di atas dapt dilihat posisi Fix Suport adalah bagian bawah dari parking bump bagian yang berwarna biru. Fix suport berfungsi untuk mengunci drajat kebebasan arah sumbu x, y, dan z. Posisi pembebanan Nodal pressure sebesar 1,67 MPa.terlihat seperti Gambar 4.4 di bawah ini

74 Gambar 4.4 Posisi pembebanan parking bumper tipe A Pada gambar di atas dapt dilihat posisi pembebanan atau constrain/kondisi batas berwarna merah, posisi ini diasumsikan adalah area kontak ban mobil dengan parking bump.

75 4.3.1 Hasil simulasi statik Pada penelitian ini dilakukan simulasi menggunakan ANSYS dengan simulasi statik dan dinamik, hasil simulasi statik diperoleh hasil simulasi parking bump tipe A seperti di bawah ini: 4.3.1.1 Equivalent stress Parking Bump Diperoleh hasil simulasi statik Equivalent stress parking bump tipe A seperti di bawah ini: (a) Gambar 4.5 Equivalent stress, (a) Tipe A sudut 30 o (b) Tipe A 45 o (c) Tipe A 60 o (d) Tipe B (e) Tipe C

76 (b) (c) Gambar 4.5 (lanjutan)

77 (d) (e) Gambar 4.5 (lanjutan)

78 Dari gambar hasil simulasi tipe A parking bump di atas diperoleh nilai equivalent stress masing- masing untuk tipe A varisi sudut 30 o sebesar 3,3209 MPa, sudut 45 o sebesar 5,4915 MPa, dan sudut 60 o sebesar 7,6845 MPa, sedangkan untuk tipe B adalah 5,9675 MPa, dan tipe C adalah sebesar 7,5719 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa equivalent stress terkecil terletak pada tipe A dengan sudut 30 o. 4.3.1.2 Stress Sumbu x Parking Bump Diperoleh hasil simulasi stress x parking bump tipe A seperti di bawah ini: (a) Gambar 4.6 Stress x, (a) Tipe A sudut 30 o (b) Tipe A 45 o (c) Tipe A 60 o (d) Tipe B (e) Tipe C

79 (b) (c) Gambar 4.6 (lanjutan)

80 (d) (e) Gambar 4.6 (lanjutan)

81 Dari gambar hasil simulasi tipe A parking bump di atas diperoleh nilai stress x masing- masing untuk tipe A varisi sudut 30 o sebesar 0,50035 MPa, sudut 45 o sebesar 1,0884 MPa, dan sudut 60 o sebesar 1,5127 MPa, sedangkan untuk tipe B adalah 0,54287 MPa, dan tipe C adalah sebesar 1,7458 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress x terkecil terletak pada tipe A dengan sudut 30 o. 4.3.1.3 Stress Sumbu y Parking Bump Diperoleh hasil simulasi stresss y parking bump tipe A seperti di bawah ini: (a) Gambar 4.7 Stress y,(a) Tipe A sudut 30 o (b) Tipe A 45 o (c) Tipe A 60 o (d) Tipe B (e) Tipe C

82 (b) (c) Gambar 4.7 (lanjutan)

83 (d) (e) Gambar 4.7 (lanjutan)

84 Dari gambar hasil simulasi tipe A parking bump di atas diperoleh nilai stress y masing- masing untuk tipe A varisi sudut 30 o sebesar 2,4588 MPa, sudut 45 o sebesar 4,4117 MPa, dan sudut 60 o sebesar 6,0506 MPa, sedangkan untuk tipe B adalah 2,2383 MPa, dan tipe C adalah sebesar 6,9831 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress y terkecil terletak pada tipe B. 4.3.1.4 Total Deformasi Parking Bump bawah ini: Diperoleh hasil simulasi total deformasi parking bump tipe A seperti di (a) Gambar 4.8 Total deformasi, (a) Tipe A sudut 30 o (b) Tipe A 45 o (c) Tipe A 60 o (d) Tipe B (e) Tipe C

85 (b) (c) Gambar 4.8 (lanjutan)

86 (d) (e) Gambar 4.8 (lanjutan)

87 Dari gambar hasil simulasi tipe A parking bump di atas diperoleh nilai total deformasi masing- masing untuk tipe A varisi sudut 30 o sebesar 23,841 mm, sudut 45 o sebesar 37,216 mm, dan sudut 60 o sebesar 49,795 mm, sedangkan untuk tipe B adalah 91,29 mm, dan tipe C adalah sebesar 68,61 mm. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa total deformasi terkecil terletak pada tipe A dengan sudut 30 o. Dari hasil simulasi di atas diperoleh nilai equivalent stress, nilai normal stress x, nilai normal stress y, dan nilai total deformasi yang dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil simulasi statik parking bumper tipe A, tipe B dan tipe C No TIPE EQV STRESS [MPa] STRESS X [MPa] STRESS Y [MPa] TOTAL DEFORMASI [mm] 1 A sudut 30 o 3.3209 0.50035 2.4588 23.841 2 A sudut 45 o 5.4915 1.0884 4.4117 37.216 3 A sudut 60 o 7.6845 1.5127 6.0506 49.795 4 5.9675 0.54287 2.2383 91.29 B 5 7.5719 1.7458 6.9831 68.61 C

88 4.3.1.5 Equivalent Stress Cover Bump Tipe 1 Diperoleh hasil simulasi Equivalent stress cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.9 Equivalent stress, (a) Tipe 1A sudut 30 o (b) Tipe 1A 45 o (c) Tipe 1A 60 o (d) Tipe 1B (e) Tipe 1C

89 (b) (c) Gambar 4.9 (lanjutan)

90 (d) (e) Gambar 4.9 (lanjutan)

91 Dari gambar hasil simulasi tipe 1A parking bump di atas diperoleh nilai equivalent stress masing- masing untuk tipe 1A varisi sudut 30 o sebesar 2,8378 MPa, sudut 45 o sebesar 5.3856 MPa, dan sudut 60 o sebesar 5.6049 MPa, sedangkan untuk tipe 1B adalah 5.6562 MPa, dan tipe 1C adalah sebesar 5.7209 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa equivalent stress terkecil terletak pada tipe 1A dengan sudut 30 o. 4.3.1.6 Stress x Cover Bump Tipe 1 Diperoleh hasil simulasi stress x cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.10 Stress x, (a) Tipe 1A sudut 30 o (b) Tipe 1A 45 o (c) Tipe 1A 60 o (d) Tipe 1B (e) Tipe 1C

92 (b) (c) Gambar 4.10 (lanjutan)

93 (d) (e) Gambar 4.10 (lanjutan)

94 Dari gambar hasil simulasi tipe 1A parking bump di atas diperoleh nilai stress x masing- masing untuk tipe 1A varisi sudut 30 o sebesar 0.43083 MPa, sudut 45 o sebesar 0.9316 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.66803 MPa, sedangkan untuk tipe 1B adalah 1.0116 MPa, dan tipe 1C adalah sebesar 0.88514 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress x terkecil terletak pada tipe 1A dengan sudut 30 o. 4.3.1.7 Stress y Cover Bump Tipe 1 Diperoleh hasil simulasi stress y cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.11 Stress y, (a) Tipe 1A sudut 30 o (b) Tipe 1A 45 o (c) Tipe 1A 60 o (d) Tipe 1B (e) Tipe 1C

95 (b) (c) Gambar 4.11 (lanjutan)

96 (d) (e) Gambar 4.11 (lanjutan)

97 Dari gambar hasil simulasi tipe 1A parking bump di atas diperoleh nilai stress y masing- masing untuk tipe 1A varisi sudut 30 o sebesar 0.70002 MPa, sudut 45 o sebesar 3.7264 MPa, dan sudut 60 o sebesar 2.5943 MPa, sedangkan untuk tipe 1B adalah 4.1113 MPa, dan tipe 1C adalah sebesar 4.6679 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress y terkecil terletak pada tipe 1A dengan sudut 30 o. 4.3.1.8 Total Deformasi Cover Bump Tipe 1 Diperoleh hasil simulasi total deformasi cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.12 Total deformasi, (a) Tipe 1A sudut 30 o (b) Tipe 1A 45 o (c) Tipe 1A 60 o (d) Tipe 1B (e) Tipe 1C

98 (b) (c) Gambar 4.12 (lanjutan)

99 (d) (e) Gambar 4.12 (lanjutan)

100 Dari gambar hasil simulasi tipe 1A parking bump di atas diperoleh nilai total deformasi masing- masing untuk tipe 1A varisi sudut 30 o sebesar 38.176 mm, sudut 45 o sebesar 62.247 mm, dan sudut 60 o sebesar 61.574 mm, sedangkan untuk tipe 1B adalah 77.883 mm, dan tipe 1C adalah sebesar 101.44 mm. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa total deformasi terkecil terletak pada tipe 1A dengan sudut 30 o. Dari hasil simulasi di atas diperoleh nilai equivalent stress, nilai normal stress x, nilai normal stress y, dan nilai total deformasi yang dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2 Hasil simulasi statik cover bump tipe 1A sudut 30 o, 45 o, 60 o tipe 1B dan tipe 1C No TIPE EQV STRESS [MPa] STRESS X [MPa] STRESS Y [MPa] TOTAL DEFORMASI [mm] 1 1A sudut 30 o 2.8378 0.43083 0.70002 38.176 2 1A sudut 45 o 5.3856 0.9316 3.7264 62.247 3 1A sudut 60 o 5.6049 0.66803 2.5943 61.574 4 1B 5.6562 1.0116 4.1113 77.883 5 1C 5.7209 0.88514 4.6679 101.44

101 4.3.1.9 Equivalent stress Cover Bump Tipe 2 Diperoleh hasil simulasi Equivalent stress cover bump tipe 2 (a) Gambar 4.13 Equivalent stress, (a) Tipe 2A sudut 30 o (b) Tipe 2A 45 o (c) Tipe 2A 60 o (d) Tipe 2B (e) Tipe 2C

102 (b) (c) Gambar 4.13 (lanjutan)

103 (d) (e) Gambar 4.13 (lanjutan)

104 Dari gambar hasil simulasi tipe 2A parking bump di atas diperoleh nilai equivalent stress masing- masing untuk tipe 2A varisi sudut 30 o sebesar 1.9379 MPa, sudut 45 o sebesar 5.4844 MPa, dan sudut 60 o sebesar 3.1865 MPa, sedangkan untuk tipe 2B adalah 6.1736 MPa, dan tipe 2C adalah sebesar 6.3886 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa equivalent stress terkecil terletak pada tipe 2A dengan sudut 30 o. 4.3.1.10 Stress x Cover Bump Tipe 2 Diperoleh hasil simulasi stress x cover bump tipe 2 (a) Gambar 4.14 Stress x, (a) Tipe 2A sudut 30 o (b) Tipe 2A 45 o (c) Tipe 2A 60 o (d) Tipe 2B (e) Tipe 2C

105 (b) (c) Gambar 4.14 (lanjutan)

106 (d) (e) Gambar 4.14 (lanjutan)

107 Dari gambar hasil simulasi tipe 2A parking bump di atas diperoleh nilai stress x masing- masing untuk tipe 2A varisi sudut 30 o sebesar 0.28684 MPa, sudut 45 o sebesar 0.848 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.85987 MPa, sedangkan untuk tipe 2B adalah 1.1721 MPa, dan tipe 2C adalah sebesar 1.3512 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress x terkecil terletak pada tipe 2A dengan sudut 30 o. 4.3.1.11 Stress y Cover Bump Tipe 2 Diperoleh hasil simulasi stress y cover bump tipe 2 (a) Gambar 4.15 Stress y, (a) Tipe 2A sudut 30 o (b) Tipe 2A 45 o (c) Tipe 2A 60 o (d) Tipe 2B (e) Tipe 2C

108 (b) (c) Gambar 4.15 (lanjutan)

109 (d) (e) Gambar 4.15 (lanjutan)

110 Dari gambar hasil simulasi tipe 2A parking bump di atas diperoleh nilai stress y masing- masing untuk tipe 2A varisi sudut 30 o sebesar 0.6133 MPa, sudut 45 o sebesar 3.392 MPa, dan sudut 60 o sebesar 3.4395 MPa, sedangkan untuk tipe 2B adalah 4.7414 MPa, dan tipe 2C adalah sebesar 5.4049 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress y terkecil terletak pada tipe 2A dengan sudut 30 o. 4.3.1.12 Total Deformasi Cover Bump Tipe 2 Diperoleh hasil simulasi total deformasi cover bump tipe 2 (a) Gambar 4.16 Total deformasi, (a) Tipe 2A sudut 30 o (b) Tipe 2A 45 o (c) Tipe 2A 60 o (d) Tipe 2B (e) Tipe 2C

111 (b) (c) Gambar 4.16 (lanjutan)

112 (d) (e) Gambar 4.16 (lanjutan)

113 Dari gambar hasil simulasi tipe 2A parking bump di atas diperoleh nilai total deformasi masing- masing untuk tipe 2A varisi sudut 30 o sebesar 34.19 mm, sudut 45 o sebesar 63.813 mm, dan sudut 60 o sebesar 70.436 mm, sedangkan untuk tipe 2B adalah 67.549 mm, dan tipe 2C adalah sebesar 104.38 mm. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa total deformasi terkecil terletak pada tipe 2A dengan sudut 30 o. Dari hasil simulasi di atas diperoleh nilai equivalent stress, nilai normal stress x, nilai normal stress y, dan nilai total deformasi yang dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Hasil simulasi statik cover bump tipe 2A sudut 30 o, 45 o, 60 o tipe 2B dan tipe 2C No TIPE EQV STRESS [MPa] STRESS X [MPa] STRESS Y [MPa] TOTAL DEFORMASI [mm] 1 2A sudut 30 o 1.9379 0.28684 0.6133 34.19 2 2A sudut 45 o 5.4844 0.848 3.392 63.813 3 2A sudut 60 o 3.1865 0.85987 3.4395 70.436 4 2B 6.1736 1.1721 4.7414 67.549 5 2C 6.3886 1.3512 5.4049 104.38

114 4.3.2 Hasil Simulasi Dinamik 4.3.2.1 Equivalent stress parking bump Diperoleh hasil simulasi dinamik Equivalent stress parking bump tipe A seperti di bawah ini: (a) Gambar 4.17 Equivalent stress, (a) Tipe A sudut 30 o (b) Tipe A 45 o (c) Tipe A 60 o (d) Tipe B (e) Tipe C

115 (b) (c) Gambar 4.17 (lanjutan)

116 (d) (e) Gambar 4.17 (lanjutan)

117 Dari gambar hasil simulasi tipe A parking bump di atas diperoleh nilai equivalent stress masing- masing untuk tipe A varisi sudut 30 o sebesar 0.70424 MPa, sudut 45 o sebesar 0.79138 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.82829 MPa, sedangkan untuk tipe B adalah 0.70658 MPa, dan tipe C adalah sebesar 2.1169 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa equivalent stress terkecil terletak pada tipe A dengan sudut 30 o. 4.3.2.2 Stress x parking bump bawah ini: Diperoleh hasil simulasi dinamik stress x parking bump tipe A seperti di (a) Gambar 4.18 Stress x, (a) Tipe A sudut 30 o (b) Tipe A 45 o (c) Tipe A 60 o (d) Tipe B (e) Tipe C

118 (b) (c) Gambar 4.18 (lanjutan)

119 (d) (e) Gambar 4.18 (lanjutan)

120 Dari gambar hasil simulasi tipe A parking bump di atas diperoleh nilai stress x masing- masing untuk tipe A varisi sudut 30 o sebesar 0.13137 MPa, sudut 45 o sebesar 0.032892 MPa, dan sudut 60 o sebesar 10.073817 MPa, sedangkan untuk tipe B adalah 0.17318 MPa, dan tipe C adalah sebesar 0.0734 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress x terkecil terletak pada tipe A dengan sudut 45 o. 4.3.2.3 Stress y parking bump bawah ini: Diperoleh hasil simulasi dinamik stress y parking bump tipe A seperti di (a) Gambar 4.19 Stress y, (a) Tipe A sudut 30 o (b) Tipe A 45 o (c) Tipe A 60 o (d) Tipe B (e) Tipe C

121 (b) (c) Gambar 4.19 (lanjutan)

122 (d) (e) Gambar 4.19 (lanjutan)

123 Dari gambar hasil simulasi tipe A parking bump di atas diperoleh nilai stress y masing- masing untuk tipe A varisi sudut 30 o sebesar 0.098949 MPa, sudut 45 o sebesar 0.080082 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.10111 MPa, sedangkan untuk tipe B adalah 0.09506 MPa, dan tipe C adalah sebesar 0.10655 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress y terkecil terletak pada tipe A sudut 45 o. 4.3.2.4 Total Deformasi parking bump di bawah ini: Diperoleh hasil simulasi dinamik total deformasi parking bump tipe A seperti (a) Gambar 4.20 Total deformasi, (a) Tipe A sudut 30 o (b) Tipe A 45 o (c) Tipe A 60 o (d) Tipe B (e) Tipe C

124 (b) (c) Gambar 4.20 (lanjutan)

125 (d) (e) Gambar 4.20 (lanjutan)

126 Dari gambar hasil simulasi tipe A parking bump di atas diperoleh nilai total deformasi masing- masing untuk tipe A varisi sudut 30 o sebesar 10.098 mm, sudut 45 o sebesar 10.926 mm, dan sudut 60 o sebesar 8.737 mm, sedangkan untuk tipe B adalah 13.559 mm, dan tipe C adalah sebesar 24.998 mm. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa total deformasi terkecil terletak pada tipe A dengan sudut 60 o. Dari hasil simulasi di atas diperoleh nilai equivalent stress, nilai normal stress x, nilai normal stress y, dan nilai total deformasi yang dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini. Tabel 4.4 Hasil simulasi dinamik parking bumper tipe A, tipe B dan tipe C No TIPE EQV STRESS [MPa] STRESS X [MPa] STRESS Y [MPa] TOTAL DEFORMASI [mm] 1 A sudut 30 o 0.70424 0.13137 0.098949 10.098 2 A sudut 45 o 0.79138 0.032892 0.080082 10.926 3 A sudut 60 o 0.82829 0.073817 0.10111 8.737 4 0.70658 0.17318 0.09506 13.559 B 5 2.1169 0.0734 0.10655 24.998 C

127 4.3.2.5 Equivalent stress cover bump Tipe 1 Diperoleh hasil simulasi dinamik Equivalent stress cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.21 Equivalent stress, (a) Tipe 1A sudut 30 o (b) Tipe 1A 45 o (c) Tipe 1A 60 o (d) Tipe 1B (e) Tipe 1C

128 (b) (c) Gambar 4.21 (lanjutan)

129 (d) (e) Gambar 4.21 (lanjutan)

130 Dari gambar hasil simulasi tipe 1A parking bump di atas diperoleh nilai equivalent stress masing- masing untuk tipe 1A varisi sudut 30 o sebesar 0.47218 MPa, sudut 45 o sebesar 0.54908 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.51157 MPa, sedangkan untuk tipe 1B adalah 0.66415 MPa, dan tipe 1C adalah sebesar 1.4926 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa equivalent stress terkecil terletak pada tipe 1A dengan sudut 30 o. 4.3.2.6 stress x cover bump Tipe 1 Diperoleh hasil simulasi dinamik stress x cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.22 Stress x, (a) Tipe 1A sudut 30 o (b) Tipe 1A 45 o (c) Tipe 1A 60 o (d) Tipe 1B (e) Tipe 1C

131 (b) (c) Gambar 4.22 (lanjutan)

132 (d) (e) Gambar 4.22 (lanjutan)

133 Dari gambar hasil simulasi tipe 1A parking bump di atas diperoleh nilai stress x masing- masing untuk tipe 1A varisi sudut 30 o sebesar 0.034472 MPa, sudut 45 o sebesar 0.054941 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.048344 MPa, sedangkan untuk tipe 1B adalah 0.061456 MPa, dan tipe 1C adalah sebesar 0.077047 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress x terkecil terletak pada tipe 1A dengan sudut 30 o. 4.3.2.7 Stress y cover bump Tipe 1 Diperoleh hasil simulasi dinamik stress y cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.23 Stress y, (a) Tipe 1A sudut 30 o (b) Tipe 1A 45 o (c) Tipe 1A 60 o (d) Tipe 1B (e) Tipe 1C

134 (b) (c) Gambar 4.23 (lanjutan)

135 (d) (e) Gambar 4.23 (lanjutan)

136 Dari gambar hasil simulasi tipe 1A parking bump di atas diperoleh nilai stress y masing- masing untuk tipe 1A varisi sudut 30 o sebesar 0.022632 MPa, sudut 45 o sebesar 0.051286 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.046645 MPa, sedangkan untuk tipe 1B adalah 0.052417 MPa, dan tipe 1C adalah sebesar 0.072878 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress y terkecil terletak pada tipe 1A dengan sudut 30 o. 4.3.2.8 Total Deformasi cover bump Tipe 1 Diperoleh hasil simulasi total deformasi cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.24 Total deformasi, (a) Tipe 1A sudut 30 o (b) Tipe 1A 45 o (c) Tipe 1A 60 o (d) Tipe 1B (e) Tipe 1C

137 (b) (c) Gambar 4.24 (lanjutan)

138 (d) (e) Gambar 4.24 (lanjutan)

139 Dari gambar hasil simulasi tipe 1A parking bump di atas diperoleh nilai total deformasi masing- masing untuk tipe 1A varisi sudut 30 o sebesar 8.3912 mm, sudut 45 o sebesar 14.021 mm, dan sudut 60 o sebesar 8.9403 mm, sedangkan untuk tipe 1B adalah 15.892 mm, dan tipe 1C adalah sebesar 22.223 mm. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa total deformasi terkecil terletak pada tipe 1A dengan sudut 30 o. Dari hasil simulasi di atas diperoleh nilai equivalent stress, nilai normal stress x, nilai normal stress y, dan nilai total deformasi yang dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5 Hasil simulasi dinamik parking bumper tipe 1 kombinasi tipe A, tipe B dan tipe C No TIPE EQV STRESS [MPa] STRESS X [MPa] STRESS Y [MPa] TOTAL DEFORMASI [mm] 1 1A sudut 30 o 0.47218 0.034472 0.022632 8.3912 2 1A sudut 45 o 0.54908 0.054941 0.051286 14.021 3 1A sudut 60 o 0.51157 0.048344 0.046645 8.9403 4 1B 0.66415 0.061456 0.052417 15.892 5 1C 1.4926 0.077047 0.072878 22.223

140 4.3.2.9 Equivalent Stress Cover Bump Tipe 2 Diperoleh hasil simulasi dinamik Equivalent stress cover bump tipe 2 (a) Gambar 4.25 Equivalent stress, (a) Tipe 2A sudut 30 o (b) Tipe 2A 45 o (c) Tipe 2A 60 o (d) Tipe 2B (e) Tipe 2C

141 (b) (c) Gambar 4.25 (lanjutan)

142 (d) (e) Gambar 4.25 (lanjutan)

143 Dari gambar hasil simulasi tipe 2A parking bump di atas diperoleh nilai equivalent stress masing- masing untuk tipe 2A varisi sudut 30 o sebesar 0.73311 MPa, sudut 45 o sebesar 0.51842 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.43369 MPa, sedangkan untuk tipe 2B adalah 0.70168 MPa, dan tipe 2C adalah sebesar 1.4032 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa equivalent stress terkecil terletak pada tipe 2A dengan sudut 60 o. 4.3.2.10 Stress x Cover Bump Tipe 2 Diperoleh hasil simulasi dinamik stress x cover bump tipe 2 (a) Gambar 4.26 Stress x, (a) Tipe 2A sudut 30 o (b) Tipe 2A 45 o (c) Tipe 2A 60 o (d) Tipe 2B (e) Tipe 2C

144 (b) (c) Gambar 4.26 (lanjutan)

145 (d) (e) Gambar 4.26 (lanjutan)

146 Dari gambar hasil simulasi tipe 2A parking bump di atas diperoleh nilai stress x masing- masing untuk tipe 2A varisi sudut 30 o sebesar 0.085107 MPa, sudut 45 o sebesar 0.01987 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.038711 MPa, sedangkan untuk tipe 2B adalah 0.061499 MPa, dan tipe 2C adalah sebesar 0.097687 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress x terkecil terletak pada tipe 2A dengan sudut 45 o. 4.3.2.11 Stress y Cover Bump Tipe 2 Diperoleh hasil simulasi dinamik stress y cover bump tipe 2 (a) Gambar 4.27 Stress y, (a) Tipe 2A sudut 30 o (b) Tipe 2A 45 o (c) Tipe 2A 60 o (d) Tipe 2B (e) Tipe 2C

147 (b) (c) Gambar 4.27 (lanjutan)

148 (d) (e) Gambar 4.27 (lanjutan)

149 Dari gambar hasil simulasi tipe 2A parking bump di atas diperoleh nilai stress y masing- masing untuk tipe 2A varisi sudut 30 o sebesar 0.0069936 MPa, sudut 45 o sebesar 0.053752 MPa, dan sudut 60 o sebesar 0.070503 MPa, sedangkan untuk tipe 2B adalah 0.057092 MPa, dan tipe 2C adalah sebesar 0.034926 MPa. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa stress y terkecil terletak pada tipe 2A dengan sudut 30 o. 4.3.2.12 Total Deformasi Cover Bump Tipe 2 Diperoleh hasil simulasi dinamik total deformasi cover bump tipe 1 (a) Gambar 4.28 Total deformasi, (a) Tipe 2A sudut 30 o (b) Tipe 2A 45 o (c) Tipe 2A 60 o (d) Tipe 2B (e) Tipe 2C

150 (b) (c) Gambar 4.28 (lanjutan)

151 (d) (e) Gambar 4.28 (lanjutan)

152 Dari gambar hasil simulasi tipe 2A parking bump di atas diperoleh nilai total deformasi masing- masing untuk tipe 2A varisi sudut 30 o sebesar 14.408 mm, sudut 45 o sebesar 10.514 mm, dan sudut 60 o sebesar 8.117 mm, sedangkan untuk tipe 2B adalah 14.17 mm, dan tipe 2C adalah sebesar 21.957 mm. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa total deformasi terkecil terletak pada tipe 2A dengan sudut 60 o. Dari hasil simulasi di atas diperoleh nilai equivalent stress, nilai normal stress x, nilai normal stress y, dan nilai total deformasi yang dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini. Tabel 4.6 Hasil simulasi dinamik cover bump tipe 2A sudut 30 o, 45 o, 60 o tipe 2B dan tipe 2C No TIPE EQV STRESS [MPa] STRESS X [MPa] STRESS Y [MPa] TOTAL DEFORMASI [mm] 1 2A sudut 30 o 0.73311 0.085107 0.0069936 14.408 2 2A sudut 45 o 0.51842 0.01987 0.053752 10.514 3 2A sudut 60 o 0.43369 0.038711 0.070503 8.117 4 2B 0.70168 0.061499 0.057092 14.17 5 2C 1.4032 0.097687 0.034926 21.957

153 4.4. Data Hasil Simulasi Dari hasil simulasi ANSYS akibat beban statik dan dinamik untuk simulasi parking bumper dan Cover bump di atas bisa dilihat pada tabel 4.7,dan 4.8 di bawah ini: Tabel 4.7 Hasil Simulasi statik parking bumper dan Cover bump TIPE EQV STRESS [MPa] TABEL HASIL SIMULASI STATIK STRESS X [MPa] STRESS Y [MPa] TOTAL DEFORMASI [mm] A 5.4915 1.0884 4.4117 37.216 B 5.9675 0.54287 2.2383 91.29 C 7.5719 1.7458 6.9831 68.61 COVER BUMP 1A 5.3856 0.9316 3.7264 62.247 1B 5.6562 1.0116 4.1113 77.883 1C 5.7209 0.88514 4.6679 101.44 2A 5.4844 0.848 3.392 63.813 2B 6.1736 1.1721 4.7414 67.549 2C 6.3886 1.3512 5.4049 104.38 PARKING BUMPER SUDUT 30 A 3.3209 0.50035 2.4588 23.841 1A 2.8378 0.43083 0.70002 38.176 2A 1.9379 0.28684 0.6133 34.19 PARKING BUMPER SUDUT 60 A 7.6845 1.5127 6.0506 49.795 1A 5.6049 0.66803 2.5943 61.574 2A 3.1865 0.85987 3.4395 70.436

154 Tabel 4.8 Hasil Simulasi dinamik parking bumper dan Cover bump TABEL HASIL SIMULASI DINAMIK TIPE EQV TOTAL STRESS STRESS Y STRESS DEFORMASI X [MPa] [MPa] [MPa] [mm] A 0.79138 0.032892 0.080082 10.926 B 0.70658 0.17318 0.09506 13.559 C 2.1169 0.0734 0.10655 24.998 COVER BUMP 1A 0.54908 0.054941 0.051286 14.021 1B 0.66415 0.061456 0.052417 15.892 1C 1.4926 0.077047 0.072878 22.223 2A 0.51842 0.01987 0.053752 10.514 2B 0.70168 0.061499 0.057092 14.17 2C 1.4032 0.097687 0.034926 21.957 PARKING BUMPER SUDUT 30 A 0.70424 0.13137 0.098949 10.098 1A 0.47218 0.034472 0.022632 8.3912 2A 0.73311 0.085107 0.0069936 14.408 PARKING BUMPER SUDUT 60 A 0.82829 0.073817 0.10111 8.737 1A 0.51157 0.048344 0.046645 8.9403 2A 0.43369 0.038711 0.070503 8.117

155 Dari tabel di atas diperoleh nilai masing-masing tipe parking bumper dan Cover bump dalam simulasi statik dan dinamik, maka dibuat grafik masing-masing tipe dan variasi sudut statik dan dinamik seperti terlihat pada gambar 4.29. Dari grafik 4.29. di bawah hasil simulasi parking bumper, dan Cover bump diperoleh nilai Equivalent stress terkecil terdapat pada sudut 30 o sebesar 3,19379 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan Cover bump tipe 2 Equivalent stress terkecil terdapat pada sudut 30 o. Grafik normal Stress x terlihat pada gambar 4.30, Dari grafik 4.30 normal stress arah sumbu x pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2 sudut 30 0 sebesar 0,28684 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal stress terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik normal stress y terlihat pada gambar 4.31 Gambar 4.29. Grafik simulasi statik Equivalent stress tipe A variasi sudut 30 o,45 o,60 o.

156 Gambar 4.30. Grafik normal stress x tipe A variasi sudut 30 o,45 o,60 o. Gambar 4.31. Grafik normal stress y tipe A variasi sudut 30 o,45 o,60 o.

157 Dari grafik di atas normal stress arah sumbu y pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2 sudut 3 0 sebesar 0,6133 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan cover bump tipe 2 normal stress terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik Total deformasi terlihat pada gambar 4.32 di bawah ini. Gambar 4.32. Grafik total deformasi tipe A variasi sudut 30 o,45 o,60 o. Dari grafik di atas Total deformasi pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada parking bumper sudut 30 0 sebesar 23,841 mm, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal Stress terkecil terdapat pada sudut 30 o. Hasil simulasi tipe B ditunjukkan pada grafik Gambar 4.33 di bawah ini

158 Gambar 4.33. Grafik Equivalent stress tipe B. Gambar 4.34 Grafik stress sumbu x tipe B

159 Dari Gambar 4.33. grafik di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh Equivalent stress nilai terkecil terdapat pada tipe 1B sebesar 5,6562 MPa, grafik stress sumbu x terlihat pada gambar 4.34. Dari grafik di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh stress sumbu x nilai terkecil terdapat pada tipe 1B sebesar 1,0116 MPa, dengan Equivalent stress parking bumper 0,54287MPa, grafik stress sumbu x terlihat pada gambar 4.35 di bawah ini. Gambar 4.35 Grafik stress sumbu y tipe B Dari grafik di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh stress sumbu y nilai terkecil terdapat pada tipe 1B sebesar 4,1113 MPa, dengan stress sumbu y parking bumper sebesar 2,2383MPa, grafik Total deformasi terlihat pada gambar 4.36 di bawah ini.

160 Gambar 4.36 Grafik Total deformasi tipe B Gambar 4.37 Grafik Equivalent stress tipe C

161 Dari grafik 3.6 di atas Total deformasi pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada Cover bump 2B sebesar 67,549 mm, pada simulasi parking bump diperoleh Total deformasi 91,29 mm. Hasil simulasi tipe C ditunjukkan pada grafik Gambar 4.37 Dari grafik di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh Equivalent stress nilai terkecil terdapat pada tipe 1C sebesar 5,709 MPa, dengan Equivalent stress parking bumper 7,5719 MPa, grafik stress sumbu x terlihat pada gambar 4.38 di bawah ini. Dari grafik 4.38 di bawah ini hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh stress sumbu x nilai terkecil terdapat pada tipe 1C sebesar 0,88514 MPa, dengan Equivalent stress parking bumper 1,7458 MPa, grafik stress sumbu x terlihat pada gambar 4.39. Gambar 4.38 Grafik stress sumbu x tipe C

162 Gambar 4.39 Grafik Stress sumbu y tipe C Dari grafik di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh stress sumbu y nilai terkecil terdapat pada tipe 1C sebesar 4,6679 MPa, dengan stress sumbu y parking bumper sebesar 6, 9831 MPa, grafik Total deformasi terlihat pada gambar 4.40 di bawah ini. Gambar 4.40 Grafik Total deformasi tipe C

163 Dari grafik 4.40 di atas total deformasi pada parking bumper dan Cover bump terkecil terdapat pada Cover bump 2C sebesar 101,33 mm, pada simulasi parking bump diperoleh Total deformasi 68,61 mm. bawah ini Grafik hasil simulasi dinamik tipe A ditunjukkan pada grafik Gambar 4.48 di Gambar 4.41. Grafik simulasi dinamik Equivalent stress tipe A variasi sudut 30 o,45 o,60 o Dari grafik di atas hasil simulasi parking bumper, dan Cover bump diperoleh nilai Equivalent stress terkecil terdapat pada sudut 30 o Cover bump tipe 1A sebesar 0,47218 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, dan cover bump tipe 1 Equivalent stress terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik normal stress x terlihat pada gambar 4.42 di bawah ini

164 Gambar 4.42. Grafik normal stress x tipe A variasi sudut 30 o,45 o,60 o. Dari grafik di atas normal stress arah sumbu x pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 1A sudut 3 0 sebesar 0,034472 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal stress terkecil bervariasi pada sudut 30 o, 45 o,dan 60 o, grafik normal stress y terlihat pada gambar 4.43 di bawah ini. Gambar 4.43. Grafik normal stress y tipe A variasi sudut 30 o,45 o,60 o.

165 Dari grafik 4.43 di atas normal stress arah sumbu y pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2A sudut 30 0 sebesar 0,0069936 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal stress terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik Total deformasi terlihat pada gambar 4.44 di bawah ini. Gambar 4.44. Grafik Total deformasix tipe A variasi sudut 30 o,45 o,60 o. Dari grafik 4.44 di atas Total deformasi pada parking bumper terkecil terdapat pada parking bumper 2A sudut 30 0 sebesar 8,117 mm. Hasil simulasi tipe B ditunjukkan pada grafik Gambar 4.45 Dari grafik 4.45 hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh Equivalent stress nilai terkecil terdapat pada tipe 1B sebesar 5,6562 MPa, dengan Equivalent stress parking bumper 5,9675MPa, grafik stress sumbu x terlihat pada gambar 4.46.

166 Gambar 4.45. Grafik Equivalent stress tipe B Gambar 4.46. Grafik normal stress x axis tipe B Dari grafik 4.46 di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh stress sumbu x nilai terkecil terdapat pada tipe 1B sebesar 0,061456 MPa, dengan stress sumbu x parking bumper 0,17318 MPa, grafik stress sumbu x terlihat pada gambar 4.47 di bawah diperoleh hasil simulasi parking bumper dan Cover bump

167 diperoleh stress sumbu y nilai terkecil terdapat pada tipe 1B sebesar 0,052417 MPa, dengan stress sumbu y parking bumper 0,09506 MPa, grafik Total deformasi terlihat pada gambar 4.48. Gambar 4.47. Grafik Normal stress y axis tipe B Gambar 4.48. Grafik Total deformasi tipe B

168 Dari grafik 4.48 di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh Total deformasi nilai terkecil terdapat pada tipe 1B sebesar 14,17 mm, dengan Total deformasi parking bumper 13,559 mm, grafik Equivalent stress tipe c terlihat pada gambar 4.49. Dari grafik 4.49 di bawah hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh Equivalent stress nilai terkecil terdapat pada tipe 2C sebesar 1,4032 MPa, dengan Equivalent stress parking bumper 2,1169 MPa, grafik stress sumbu x tipe c terlihat pada gambar 4.50 Gambar 4.49. Grafik Equivalent stress tipe C

169 Gambar 4.50. Grafik normal stress x axis tipe C Dari grafik di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh stress sumbu x nilai terkecil terdapat pada tipe 1C sebesar 0,077047 MPa, dengan stress sumbu x parking bumper 0,0734 MPa, grafik stress sumbu y terlihat pada gambar 4.51 di bawah diperoleh hasil dari grafik 4.51 hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh stress sumbu y nilai terkecil terdapat pada tipe 2C sebesar 0,034926 MPa, dengan stress sumbu y parking bumper 0,10655 MPa, grafik total deformasi terlihat pada gambar 4.52.

170 Gambar 4.51. Grafik Normal stress y axis tipe C Gambar 4.52. Grafik Total deformasi tipe C Dari grafik di atas hasil simulasi parking bumper dan Cover bump diperoleh Total deformasi nilai terkecil terdapat pada tipe 2C sebesar 21,957 mm, dengan Total deformasi parking bumper 24,998 mm, grafik gabungan dinamik terlihat pada gambar 4.53 di bawah ini.

171 Dari grafik 4.53 simulasi parking bumper, dan Cover bump diperoleh nilai Equivalent stress terkecil terdapat pada sudut 45 o sebesar 0,01987 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 Equivalent stress terkecil terdapat pada sudut 45 o, grafik gabungan normal stress x terlihat pada gambar 4.54. Dari grafik 4.54 normal stress arah sumbu x pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2A sudut 45 0 sebesar 0,01987 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal stress terkecil bervariasi pada sudut 30 o, 45 o,dan 60 o, grafik normal stress y terlihat pada gambar 4.55 Gambar 4.53. Grafik gabungan Equivalent stress dinamik

172 Gambar 4.54. Grafik gabungan normal stress x axis dinamik Gambar 4.55. Grafik gabungan normal stress y axis dinamik Dari grafik 4.55 di atas normal stress arah sumbu y pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2A sudut 30 0 sebesar

173 0,0069936 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal stress terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik Total deformasi terlihat pada gambar 4.56 di bawah ini. Gambar 4.56. Grafik gabungan Total deformasi dinamik Dari grafik di atas Total deformasi parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2A sudut 30 0 sebesar 8,117 mm, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal stress terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik Total deformasi terlihat pada gambar 4.57. Dari grafik 4.57, hasil simulasi parking bumper, dan Cover bump diperoleh nilai Equivalent stress terkecil terdapat pada sudut 30 o sebesar 1,9379 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover

174 bump tipe 1 dan deracov tipe 2 Equivalent stress terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik gabungan normal stress x terlihat pada gambar 4.58. Dari grafik 4.58 normal stress arah sumbu x pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2A sudut 30 0 sebesar 0,28684 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal stress terkecil bervariasi pada sudut 30 o, 45 o,dan 60 o, grafik normal stress y terlihat pada gambar 4.59. Gambar 4.57. Grafik gabungan Equivalent stress statik

175 Gambar 4.58. Grafik gabungan normal stress x axis statik Gambar 4.59. Grafik gabungan normal stress x axis statik Dari grafik 4.59 di atas normal Stress arah sumbu y pada parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2A sudut 30 0 sebesar 0,6133 MPa, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking

176 bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 normal stress terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik Total deformasi terlihat pada gambar 4.60 dan diproleh Total deformasi parking bumper dan cover bump terkecil terdapat pada cover bump tipe 2A sudut 30 0 sebesar 34,19 mm, pada variasi sudut dapat dilihat hasil simulasi di atas masing pada parking bump, cover bump tipe 1 dan deracov tipe 2 Total deformasi terkecil terdapat pada sudut 30 o, grafik perbandingan statik dan dinamik terlihat pada gambar 4.61, dan diproleh Equivalent stress di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe A parking bump memperoleh stress paling rendah sebesar 5,4915 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe parking bump B memperoleh stress terkecil sebesar 0,70658 MPa. Gambar 4.60. Grafik gabungan Total deformasi statik

177 Gambar 4.61 Grafik perbandingan Equivalent stress simulasi statik dan dinamik parking umper tipe A, B, C Gambar 4.62 Grafik perbandingan normal stress sumbu x simulasi statik dan dinamik parking bumper tipe A, B, C

178 Dari grafik 4.62 stress sumbu x di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe B parking bump memperoleh stress paling rendah sebesar 0,54287 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe parking bump A memperoleh stress terkecil sebesar 0,032892 MPa. Gambar 4.63 Grafik perbandingan normal stress sumbu y simulasi statik dan dinamik parking bumper tipe A, B, C Dari grafik stress sumbu y di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe B parking bump memperoleh stress paling rendah sebesar 2,2383 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe parking bump A memperoleh stress terkecil sebesar 0,080082 MPa.

179 Total deformasi pada grafik perbandingan Total deformasi simulasi statik dan dinamik parking bumper tipe A, B, C di bawah dapat dilihat pada simulasi statik tipe A parking bump diperoleh stress paling rendah sebesar 37,216 mm, sedangkan pada simulasi dinamik tipe parking bump A memperoleh stress terkecil sebesar 10,926 MPa. Dari grafik Equivalent stress di bawah dapat dilihat pada simulasi statik tipe 1A cover bump memperoleh stress paling rendah sebesar 5,3856 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump 2A memperoleh stress terkecil sebesar 0,51842 MPa. Gambar 4.64 Grafik perbandingan Total deformasi simulasi statik dan dinamik parking bumper tipe A, B, C

180 Gambar 4.65 Grafik perbandingan Equivalent stress simulasi statik dan dinamik cover bump tipe 1 dan 2 Gambar 4.66. Grafik perbandingan normal stress sumbu x simulasi statik dan dinamik cover bump tipe 1 dan 2

181 Dari grafik 4.66 stress sumbu x di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 2A cover bump memperoleh stress paling rendah sebesar 0,848 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump 2A memperoleh stress terkecil sebesar 0,01987 MPa. Gambar 4.67. Grafik perbandingan normal stress sumbu y simulasi statik dan dinamik cover bump tipe 1 dan 2 Dari grafik 4.67 stress sumbu x di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 2A cover bump memperoleh stress paling rendah sebesar 3,392 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump 2C memperoleh stress terkecil sebesar 0,034926 MPa. Dari grafik 4.68 Total deformasi di di bawah dapat dilihat pada simulasi statik tipe 1A cover bump memperoleh Total deformasi paling rendah sebesar 62,247 mm,

182 sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump 2A memperoleh Total deformasi terkecil sebesar 10,514 mm. Gambar 4.68 Grafik perbandingan Total deformasi simulasi statik dan dinamik cover bump tipe 1 dan 2 Gambar 4.69 Grafik perbandingan Equivalent stress simulasi statik dan dinamik cover bump sudut 30

183 Dari grafik 4.69 Equivalent stress sudut 30 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 2A cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 1,9379 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 1A memperoleh stress terkecil sebesar 0,47218 MPa. Gambar 4.70. Grafik perbandingan normal stress sumbu x simulasi statik dan dinamik cover bump sudut 30 Dari grafik normal stress sumbu x sudut 30 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 1A cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 0,28684 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 1A memperoleh stress terkecil sebesar 0,034472 MPa.

184 Gambar 4.71 Grafik perbandingan normal stress sumbu y simulasi statik dan dinamik cover bump sudut 30 Dari grafik normal stress sumbu y sudut 30 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 2A cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 0,6133 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 2A memperoleh stress terkecil sebesar 0,0069936 MPa. Dari grafik 4.72. Total deformasi sudut 30 di bawah dapat dilihat pada simulasi statik tipe 2A cover bump sudut 30 memperoleh Total deformasi paling rendah sebesar 34,19 mm, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 1A memperoleh Total deformasi terkecil sebesar 8,3912 mm.

185 Gambar 4.72. Grafik perbandingan Total deformasi simulasi statik dan dinamik cover bump sudut 30 Gambar 4.73. Grafik perbandingan Equivalent stress simulasi statik dan dinamik cover bump sudut 60

186 Dari grafik 4.73 Equivalent stress sudut 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 2A cover bump sudut 60 memperoleh stress paling rendah sebesar 3,1865 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 60 2A memperoleh stress terkecil sebesar 0,43369 MPa. Gambar 4.74. Grafik perbandingan normal stress sumbu x simulasi statik dan dinamik cover bump sudut 60 Dari grafik normal stress sumbu x sudut 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 1A cover bump sudut 60 memperoleh stress paling rendah sebesar 0,68803 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 60 2A memperoleh stress terkecil sebesar 0,058711 MPa.

187 Gambar 4.75. Grafik perbandingan normal stress sumbu y simulasi statik dan dinamik cover bump sudut 60 Dari grafik normal stress sumbu y sudut 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 1A cover bump sudut 60 memperoleh stress paling rendah sebesar 2,3943 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 60 1A memperoleh stress terkecil sebesar 0,046645 MPa.

188 Dari grafik Total deformasi sudut 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe 1A cover bump sudut 60 memperoleh Total deformasi paling rendah sebesar 61,574 mm, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 60 2A memperoleh Total deformasi terkecil sebesar 8,117 mm. Gambar 4.77. Grafik Equivalent stress parking bump variasi sudut 30, 45, 60 Dari grafik Equivalent stress variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 3,3209 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress terkecil sebesar 0,70424 MPa.

189 Gambar 4.78. Grafik normal stress sumbu x parking bump variasi sudut 30, 45, 60 Dari grafik normal stress sumbu x variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 0,50035 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 45 memperoleh stress terkecil sebesar 0,032892 MPa. Gambar 4.79. Grafik normal stress sumbu y parking bump variasi sudut 30, 45, 60

190 Dari grafik normal stress sumbu x variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 2,4588 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 45 memperoleh stress terkecil sebesar 0,080082 MPa. Gambar 4.80. Grafik Total deformasi parking bump variasi sudut 30, 45, 60 Dari grafik Total deformasi variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh Total deformasi paling rendah sebesar 23,841 mm, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 60 memperoleh Total deformasi terkecil sebesar 8,737 mm.

191 Gambar 4.81. Grafik Equivalent stress cover bump tipe 1 variasi sudut 30, 45, 60 Dari grafik Equivalent stress tipe 1 variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 2,8378 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress terkecil sebesar 0,47218 MPa. Gambar 4.82. Grafik normal stress sumbu x cover bump tipe 1 variasi sudut 30, 45, 60

192 Dari grafik normal stress sumbu x tipe 1 variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 0,43083 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress terkecil sebesar 0,034472 MPa. Gambar 4.83. Grafik normal stress sumbu y cover bump tipe 1 variasi sudut 30, 45, 60 Dari grafik normal stress sumbu y tipe 1 variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 0,70002 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress terkecil sebesar 0,022632 MPa.

193 Gambar 4.84. Grafik Total deformasi cover bump tipe 1 variasi sudut 30, 45, 60 Dari grafik Total deformasi tipe 1 variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh Total deformasi paling rendah sebesar 38,176 mm, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 memperoleh Total deformasi terkecil sebesar 8,3912 mm. Gambar 4.85. Grafik Equivalent stress cover bump tipe 2 variasi sudut 30, 45, 60

194 Dari grafik Equivalent stress tipe 2 variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 1,9379 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 60 memperoleh stress terkecil sebesar 0,43369 MPa. Gambar 4.86. Grafik normal stress sumbu x cover bump tipe 2 variasi sudut 30, 45, 60 Dari grafik normal stress sumbu x tipe 2 variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 0,28684 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 45 memperoleh stress terkecil sebesar 0,01987 MPa.

195 Gambar 4.87. Grafik normal stress sumbu y cover bump tipe 2 variasi sudut 30, 45, 60 Dari grafik normal stress sumbu y tipe 2 variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress paling rendah sebesar 0,6133 MPa, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 30 memperoleh stress terkecil sebesar 0,0069936 MPa. Gambar 4.88. Grafik Total deformasi cover bump tipe 2 variasi sudut 30, 45, 60

196 Dari grafik Total deformasi tipe 2 variasi sudut 30, 45, dan 60 di atas dapat dilihat pada simulasi statik tipe cover bump sudut 30 memperoleh Total deformasi paling rendah sebesar 34,19 mm, sedangkan pada simulasi dinamik tipe cover bump sudut 60 memperoleh Total deformasi terkecil sebesar 8,117 mm. Pada penelitian ini validasi data simulasi dinamik dilakukan dengan hasil pengujian impak jatuh bebas pada penelitian BPPTN 2016, tabel hasil pengujian impak jatuh bebas terdapat pada tabel 4.9 dan 4.10 di bawah ini Tabel 4.9 Hasil pengujian posisi tegak dengan impak jatuh bebas pada tipe 1 No. Spesimen Luas area impak A (mm 2 ) Gaya Pengujian F (N) Tegangan yang terjadi σ (MPa) Keterangan 1 2000 477,1584 0,2385 Tidak Retak 2 3 2000 2000 441,8424 441,8424 0,2209 0,2209 Tidak Retak Rata-rata 2000 453,6144 0,2267 Tidak Retak

197 Tabel 4.10 Hasil pengujian posisi tegak dengan impak jatuh bebas pada tipe 2 No. Spesimen Luas area impak A (mm 2 ) Gaya Pengujian F (N) Tegangan yang terjadi σ (MPa) Keterangan 1 2000 503,7435 0,2518 Tidak Retak 2 3 2000 2000 441,9405 453,6815 0,2209 0,2268 Tidak Retak Rata-rata 2000 466,4505 0,2332 Tidak Retak Dari hasil simulasi dinamik parking bump dan hasil impak jatuh bebas dibuat grafik validasi seperti terlihat pada Gambar 4.89 di bawah ini. Gambar 4.89. Grafik validasi dinamik dan eksperimental Dari grafik validasi dinamik dan eksperimental di atas dapat dilihat bahwa hasil stress eksperimental paling rendah sebesar 0,2267 MPa, sedangkan pada

198 simulasi dinamik yang memperoleh stress paling rendah pada tipe 1A sebesar 0,051499 MPa. Dari peneliti sebelumnya Syukarni Ali, Membuat variasi sudut 30, 45, dan 60 parking bumper tipe A menyelidiki pengaruh sudut terhadap tegangan yang terjadi pada parking bumper. Adapun hasil penelitian parking bump sebelumnya sebagai hasil dapat dilihat pada tabel 4.11. di bawah ini berikut [19]: Tabel 4.11 Hasil penelitian Parking bump No Sudut ( ) Gaya (N) Luas area (mm 2 ) Tegangan (MPa) 1 30 2330,492 2000 1,165246 2 45 3366,734 2000 1,683367 3 60 4174,4 2000 2,0872 Dari penelitian parking bump variasi sudut 30 o, 45 o, dan 60 o Syukarni Ali [19], hasil simulasi statik dan dinamik dibuat grafik validasi seperti terlihat pada Gambar 4.90 di bawah ini.

199 Gambar 4.90. Grafik validasi parking bump variasi sudut 30, 45, dan 60 Dari grafik validasi di atas dapat dilihat bahwa hasil stress simulasi dinamik paling rendah sudut 45 sebesar 0,54908 MPa, pada simulasi statik yang memperoleh stress paling rendah pada sudut 30 sebesar 3,3209 MPa, dan pada hasil penelitian sebelumnya memperoleh tegangan terendah pada sudut 30 sebesar 1,165246 MPa. 4.5. Hasil Uji Lindas Hasil pengujian uji lindas untuk cover bump tipe 1 dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini.

200 Tabel 4.12 Hasil pengujian uji lindas cover bump tipe 1 Dari hasil pengujian uji lindas di atas dapat disimpulkan bahwa cover bump sanggup menerima beban dari samping dan tidak bergeser, sambungan dengan cover bump terpasang dengan baik. Hasil pengujian uji lindas untuk cover bump tipe 2 dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.

201 Tabel 4.13 Hasil pengujian uji lindas cover bump tipe 2 Percobaan ini dilakukan dengan cara dilakukan sebanyak 5 kali pengujian secara kontiniu pada cover bump concrete foam. Dari hasil pengujian uji lindas di atas diperoleh bahwa cover bump tipe 1 dapat menerima beban dari samping dan tidak bergeser, sambungan cover bump terpasang dengan baik, sedangkan untuk cover bump tipe 2 pada uji lindas yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pada percobaan ke 5 terjadi keretakan pada cover bump seperti terlihat seperti gambar 4.91 di bawah ini:

202 Gambar 4.91 Posisi retak pada Cover bump tipe 2 Dari uji lindas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tipe 1 cover bump lebih tangguh dibandingkan dengan tipe 2 cover bump, hal ini diperkuat dengan hasil validasi uji impak jatuh bebas, simulasi statik dan dinamik cover bump.