Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan (Arwani, 2006). perawat merasa puas dalam bekerja (Aditama,2006).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT ISLAM GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG ABSTRAK

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

HUBUNGAN TIMBANG TERIMA DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RS PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD HAJI BOEJASIN PELAIHARI

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN PERILAKU CARING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

Kata kunci : Orientasi Pasien Baru, Kepuasan Pasien.

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Hubungan Budaya Organisasi dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Medan

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SIDIKALANG

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengawasan (Suarli dan Bahtiar, 2009). untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2014).

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci : Lingkungan kerja, Produktivitas kerja, Kinerja perawat

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA MANAJER PADA PT POS INDONESIA SURABAYA SELATAN SKRIPSI

IVANA KUSUMA PARAHITA J

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya

KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

STUDI KOMPARATIF KEPUASAN KERJA PERAWAT PNS DAN NON PNS DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD PURBALINGGA

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

TESIS. Oleh : MASYKUR NIM : P

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Hubungan Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Ruang Dengan Kepuasan Kerja Perawat di RSJD dr. RM. Soedjarwadi

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

Hubungan karakteristik perawat dengan motivasi perawat dalam komunikasi terapeutik

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan desain cross

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan merupakan masukan bagi pemberi pelayanan yang harus

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN GIZI DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA SKRIPSI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CENDANA II RSUD UNIT SWADANA PARE KEDIRI TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

OLEH: ARDI YULIANTO LEMBONO

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT SWASTA DI DEMAK

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT DENGAN TINDAKAN TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ATAS PRIVASI KLIEN TAHUN 2015

ABSTRACT. This research was conducted to determine the degree of self-compassion

ABSTRAK. Kata kunci : Resiliensi kerja, responden. vii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

MOTIVASI KERJA DENGAN KEJADIAN BURNOUT PADA PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

Dwi Candra 1, Endang Ratnaningsih 2,Haidir Fitri 3

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

9 HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS PANTI WALUYO SAWAHAN MALANG Rini Roostyowati 1) 1) Praktisi RS Panti Waluyo Sawahan Malang ABSTRACT Style of leadership is a process conducted by managers to direct and influence subordinates, that the subordinates were willing to move all of his abilities. Consists of autocratic, democratic, participatory, free acts. Job satisfaction is an emotional response to various aspects of the work of nurses, while on duty in the inpatient unit, divided into two categories, namely satisfied and dissatisfied. The purpose of this study to identify leadership styles relationship with job satisfaction room nurses at Hospital Panti Waluya Sawahan Malang. This study used a cross-sectional study. Sampling technique used is proportional random sampling, the sample number 52 nurses. The technique of data analysis using Spearman Rank. Results of univariate analysis showed that the autocratic leadership style head space 0%, 59.6% democratic, participatory 28.9%, 11.5% free acts. on job satisfaction of nurses 86.5% satisfied, and 13.5% are not satisfied. Bivariate analysis showed that there is a relationship of space leadership style and job satisfaction of nurses in Hospital Panti Waluya Sawahan Malang with p = 0.000. Suggestions for head space for not using free leadership style offense for nurses to provide optimum service without feeling left. Keywords : Leadership Style, Head of Space, Job Satisfaction, Nurse Executive. PENDAHULUAN Gaya kepemimpinan seorang manajer dalam suatu organisasi pada umumnya berpedoman pada teori perilaku. Teori perilaku menekankan pada apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya. Perilaku sering dilihat sebagai suatu rentang dari perilaku otoriter ke demokratis, dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupan kepribadian dan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan (Nursalam, 2011). Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal tersebut terlihat dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Manajemen harus selalu memonitor kepuasan kerja karyawannya, karena hal ini mempengaruhi sikap absensi, perputaran tenaga kerja, kepuasan kerja dan masalah masalah penting lainnya (Sunyoto, 2012). Setiap individu mempunyai ukuran tingkat kepuasan kerja yang berbeda beda. Kepuasan kerja individu dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain : pemenuhan kebutuhan, ketidakcocokan, pencapaian nilai, persamaan, genetik, dan

10 kepemimpinan. Model kepemimpinan partisipatif memberikan peluang kepada karyawan untuk ikut aktif dalam menyampaikan pendapatnya dalam menentukan kebijakan organisasi sehingga kepuasan kerja karyawan dapat terpenuhi. Sedangkan model kepemimpinan otoriter atau juga permisif akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan menjadi menurun atau tidak merasakan kepuasan dalam kerjanya (Asmuji, 2012). Penyebab ketidakpuasan itu dapat beraneka ragam seperti penghasilan rendah atau dirasakan kurang memadai, kondisi kerja yang kurang memuaskan, hingga hubungan yang tidak harmonis. Hal ini memperlihatkan bahwa ada korelasi antara tingkat kepuasan dengan kuat lemahnya keinginan untuk pindah kerja. Keadaan seperti ini perlu diwaspadai karena jika terjadi dalam skala besar, akan merugikan rumah sakit (Sunyoto, 2012 ). METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional study. Melalui pendekatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSPW dengan satu kali pengukuran dalam waktu yang bersamaan (Nursalam, 2011). Populasi dalam penelitian adalah setiap subjek (misalnya manusia; pasien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini termasuk populasi terjangkau dimana populasinya memenuhi kriteria dalam penelitian dan biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya (Nursalam, 2013). Populasi yang digunakan sebagai subjek penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSPW yang berjumlah 151 orang. Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi yang ada. Pada dasarnya ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam menetapkan sampel, yaitu (1) representative (dapat mewakili populasi yang ada); (2) sampel harus cukup banyak (Nursalam, 2013). Sampel penelitian ini adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap RSPW yang memenuhi kriteria inklusi. Tehnik pengambilan subyek penelitian ini menggunakan tehnik Proportional Random Sampling, dimana pengambilan sampel dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dari masing-masing wilayah (Arikunto,2009)

11 Untuk mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian, maka dalam pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian gaya kepemimpinan yang digunakan adalah pengembangan instrumen yang dimodifikasi dari Teori Nursalam 2013, terdiri dari 20 pernyataan yang terbagi dalam 4 kelompok, yaitu: Otokratis, demokratis, partisipatif, bebas tindak. HASIL Hasil penelitian ini didapatkan lama bekerja terbanyak adalah perawat yunior yang bekerja 0-5 tahun 27 responden (51.9%), kemudian perawat medior 6-10 tahun 9 responden (17.3%), dan perawat senior lebih dari 10 tahun 16 responden (30.8%). Hal ini membuktikan bahwa perawat terbanyak masih perawat baru yang mungkin masih mempunyai idealisme yang tinggi, tetapi belum banyak terlibat dalam manajemen keperawatan sehingga tuntutan kepuasan masih pada fisiologis psikologis dan hubungan sosial. Gaya kepemimpinan yang digunakan kepala ruang menurut persepsi perawat pelaksana mayoritas (59.6%) demokratis, angka dibawahnya partisipatif (28.8%), bebas tindak (11.5%) dan otokratis (0%). Menurut teori gaya kepemimpinan bebas tindak akan memberikan ketidakpuasan dalam bekerja. Yang paling positif adalah tidak ada gaya kepemimpinan otokratis Angka kepuasan terendah pada faktor financial (75%), faktor fisiologis, (84.6%) faktor kepemimpinan (86.5%) dan yang tertinggi faktor psikologis (88.5%). Persentase ketidakpuasan pada faktor kepemimpinan sebesar 13.6% ini bisa disebabkan oleh gaya kepemimpinan tertentu yang digunakan oleh kepala ruang. Angka kepuasan kerja perawat sudah baik yaitu sebesar 86.5%, angka ketidakpuasan yang ada sebesar 13.5% ini kemungkinan dikarenakan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh kepala ruang dan ditunjang oleh faktor financial yang angka kepuasannya hanya 75%. Hubungan jenis kelamin dengan kepuasan kerja, pada penelitian ini dapat dinyatakan tidak ada, karena dari 7 responden laki-laki 5 responden menyatakan puas, hal ini mendukung penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja perawat oleh Martanto (2010) yang menyatakan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan kepuasan kerja. Hubungan umur dan kepuasan kerja, pada penelitian ini dapat dinyatakan tidak ada, karena pada penelitian ini didapatkan karyawan pada usia antara 25 34 tahun angka kepuasan kerja (86.5%). Hubungan pendidikan dengan kepuasan kerja, pada penelitian ini dinyatakan tidak ada, karena hanya ada satu responden saja yang mempunyai pendidikan SI keperawatan, dan 51 responden lainnya

12 DIII Keperawatan, sedangkan kepuasan kerja sebesar (86.5%). Pada penelitian Irawan (2012) juga menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan kepuasan kerja. Hubungan lama kerja dengan kepuasan kerja, pada penelitian ini dinyatakan tidak ada, karena umur responden pada dewasa awal (26-35 tahun), angka kepuasan responden (86.5%). Teori menyatakan bahwa semakin lama seseorang pada satu organisasi akan semakin puas, karena semakin tinggi umur seseorang maka akan semakin banyak tanggung jawab dan semakin sulit untuk mencari tempat kerja baru. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 6 responden yang mendapat gaya kepemimpinan bebas tindak, seluruhnya menyatakan tidak puas untuk kepuasan kerja mereka sebagai perawat pelaksana. Dari 15 responden yang mendapat gaya kepemimpinan partisipatif, ada 1 responden yang merasa tidak puas, ini mungkin dikarenakan sebab lain diluar gaya kepemimpinan, karena 14 responden yang lain menyatakan puas bekerja sebagai perawat pelaksana di RSPW. Dari 31 responden yang mendapat gaya kepemimpinan demokratis, seluruhnya menyatakan puas bekerja sebagai perawat pelaksana di RSPW. Hasil uji korelasi Spearman Rank (Rho) adanya hubungan gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RSPW. Berdasarkan hasil pengujian menunjukan nilai korelasi Spearman Rank sebesar 0.747 dengan nilai signifikansi (pvalue) sebesar 0.000 yang lebih kecil dari alpha 0.05. sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (bermakna) antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RSPW. Arah hubungan positif linier, dimana semakin baik gaya kepemimpinan kepala ruang, akan memberikan kepuasan kerja yang semakin tinggi. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan 6 responden (11.5%) menyatakan gaya kepemimpinan kepala ruang bebas tindak, dan 100% responden tidak puas. Menurut teori yang ada menyatakan bahwa gaya kepemimpinan bebas tindak adalah gaya kepemimpinan yang sangat ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi. Staf mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan caranya sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendalian secara minimal (Nursalam 2011). Hasil selanjutnya diperoleh bahwa dari 52 responden, maka 15 responden (28.8%) menyatakan gaya kepemimpinan kepala ruang partisipatif, dan terdapat 1 (satu) responden yang menyatakan tidak puas. Menurut Nursalam (2011) gaya

13 kepemimpinan partisipatif adalah gabungan antara otoriter dan demokratis, yaitu pemimpin yang menyampaikan hasil analisis masalah dan kemudian mengusulkan tindakan tersebut pada bawahannya. Pemimpin meminta saran dan kritik staf serta mempertimbangkan respon staf, sehingga akan memberikan kepuasan kerja. Gaya kepemimpinan demokratis terdapat 31 responden (59.6%), dan 100% responden menyatakan puas. Setelah diamati, responden yang mendapat gaya kepemimpinan demokratis puas disemua indikator kepuasan kerja, hanya ada beberapa responden tidak puas pada faktor financial dan jaminan kesehatan. Demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap staf dan menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan. Demokratis merupakan kepemimpinan yang bersedia memberikan bimbingan yang efisien kepada bawahannya, bersedia mendengarkan pendapat, ide, saran dan kritikan dari bawahan (kelompok), sangat memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan bawahan, menindak bawahan yang melanggar disiplin dengan pendekatan yang bersifat korektif dan edukatif. Mengkoordinasikan pekerjaan dari semua bawahan yang ada dalam sistem pelaksanaan kerja dengan penekanan rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik. KESIMPULAN 1. Terdapat gaya kepemimpinan yang digunakan oleh kepala ruang di RSPW adalah 11.5% bebas tindak, 28.8% partisipatif, dan 59.6% demokratis. 2. Terdapat kepuasan kerja perawat pelaksana di RSPW adalah 86.5% puas dan 13.5% tidak puas. 3. Terdapat hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RSPW dengan p. value 0.000. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2009). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta Asmuji. (2012). Manajemen keperawatan. Jakarta: Ar-Ruzz Media Maryanto. (2010). Hubungan gaya kepemimpinan kepala ruang dengan kepuasan kerja perawat di rumah sakit swasta di Demak. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/j MK/article/view/1011. Diakses tanggal 19 September 2014 Jam 12.30.WIB Nursalam. (2011). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan professional. Jakarta: Salemba Medika (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Jakarta: Salemba Medika Sunyoto. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT. Buku Seru